Momen Prabowo Jamu Makan Siang Timnas Indonesia: Beri Wejangan dan Hadiah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Euforia kemenangan tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia atas China dengan skor 1-0 dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (5/6/2025) malam, masih terus terasa.
Kemenangan yang diraih di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, itu bukan hanya membangkitkan semangat para pemain dan pendukung Skuad Garuda, tetapi juga menyita perhatian Presiden
Prabowo
Subianto.
Sebagai Kepala Negara, Prabowo turut larut dalam suasana sukacita. Dia pun memberikan apresiasi secara langsung kepada para pemain dan ofisial timnas asuhan pelatih Patrick Kluivert, mulai dari selepas laga hingga keesokan harinya.
Puncaknya, pada Jumat (6/6/2025) yang juga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, Prabowo mengundang seluruh jajaran timnas ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pertemuan itu menjadi momen penuh kehangatan antara Kepala Negara dan para punggawa Skuad Garuda.
Tak sekadar seremoni formal, suasana kekeluargaan dan penuh apresiasi tampak kental sepanjang pertemuan berlangsung.
Lantas, seperti apa bentuk apresiasi yang diberikan Prabowo Subianto untuk
timnas Indonesia
usai membungkam China 1-0? Berikut rangkuman
Kompas.com
:
Pada Jumat siang hingga sore, Prabowo menjamu makan siang seluruh anggota timnas Indonesia di kediamannya.
Momen itu bukan hanya menjadi ajang silaturahmi di hari raya, tetapi juga bentuk penghargaan atas kerja keras dan perjuangan skuad Garuda yang tampil penuh semangat kala menjamu China.
Namun, kegembiraan tidak berhenti sampai di meja makan. Para pemain dan pelatih turut menyatu dalam suasana akrab saat mereka bernyanyi bersama Prabowo.
Lagu yang dibawakan adalah “Gemu Fa Mi Re”, lagu asal Nusa Tenggara Timur yang kerap menggambarkan semangat persatuan dan sukacita.
“Kami benar-benar bernyanyi bersama. Hampir sebagian besar makan siangnya diisi dengan bernyanyi. Itu menunjukkan bahwa kami punya ikatan yang kuat,” kata Kapten timnas Indonesia, Jay Idzes saat ditemui di depan kediaman Prabowo usai pertemuan.
Tak hanya itu, Prabowo juga memberikan bingkisan kepada para pemain sebagai bentuk penghargaan pribadi. Belakangan, diketahui bahwa bingkisan tersebut berupa jam tangan merek Rolex.
Hal ini terungkap melalui unggahan Instagram Story milik salah satu pemain naturalisasi, Justin Hubner.
Selain memberikan hadiah, Prabowo juga menyampaikan pesan motivasi kepada timnas menjelang laga penting selanjutnya menghadapi Jepang pada Selasa (10/6/2025).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang turut hadir dalam jamuan tersebut menyebut bahwa Prabowo memberikan wejangan yang sangat menggugah semangat pemain.
Salah satunya adalah dorongan moral agar para pemain tetap percaya diri menghadapi lawan tangguh seperti Jepang.
“Tadi Bapak Presiden pesan, jangan minder. Kita bangsa besar, kita harus berani lawan semua,” kata Erick saat ditemui usai pertemuan.
Prabowo, menurut Erick, menegaskan agar Skuad Garuda tetap tampil maksimal saat melawan Jepang meski sudah memastikan tiket lolos ke babak
playoff
kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Bapak Presiden menitipkan, walaupun kita sudah lolos ke
playoff
. Nah kita fokus lawan Jepang juga tetap mesti benar-benar bermain maksimal. Jadi jangan karena sudah lewat terus kita bersantai-santai. Itu bukan ciri khas yang dididik oleh Bapak Presiden untuk bangsa kita. Kita harus berjuang terus,” ujarnya.
Kebanggaan Prabowo terhadap performa timnas Indonesia juga terlihat jelas sesaat setelah pertandingan melawan China berakhir pada Kamis malam.
Prabowo yang hadir langsung di SUGBK tampak turun ke lapangan untuk menyalami seluruh pemain dan staf pelatih.
Kepala Negara juga sempat mengabadikan momen kebersamaan itu dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya. Dalam foto yang diunggah, tampak Prabowo berdiri di tengah para pemain timnas dengan senyum bangga.
Prabowo, Erick Thohir, hingga seluruh pemain dan ofisial berpose mengepalkan tangan.
Dalam keterangan pers usai pertandingan, Prabowo menyampaikan bahwa kemenangan Timnas atas China merupakan langkah besar.
Namun, dia menekankan, perjuangan skuad Garuda menuju Piala Dunia 2026 belum usai.
“Kita bersyukur, kita berhasil. Perjalanan masih ada tantangan. Kita harus menang lawan Jepang. Tapi, Insya Allah siapa tahu kali ini kita beruntung bisa masuk Piala Dunia, siapa tahu,” kata Prabowo.
Presiden pun turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemain dan pelatih yang telah menunjukkan semangat dengan menyampaikan ucapan selamat secara langsung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Nasional
-
/data/photo/2024/08/13/66bb5f73d5f16.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mbak Mega dan PDI-P Nasional 7 Juni 2025
Mbak Mega dan PDI-P
Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.
HARI
-hari terakhir ini, sudah muncul wacana sosial baru di republik kita: Kongres Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP). Nama
Megawati Soekarnoputri
kembali mencuat, sebagai calon unggulan menjadi nakhoda utama partai tersebut.
Hingga kini, saya masih meyakini, nihil pat gulipat politik, defisit kongkalikong kekuasaan, Mbak Mega, tanpa saingan, akan terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PDI-P lagi.
Laju jalan Mbak Mega tak akan tersendat, apalagi terhentikan. Para kader PDI-P tetap setia memperlakukan Mbak Mega sebagai
founder
utama partai, yang telah membayar harga begitu besar, termasuk nestapa kehidupan yang dilindas oleh rezim penguasa otoriter.
Mbak Mega melalui titian cobaan begitu dahsyat, demi partai, demi demokrasi, dan demi keadilan.
Di situlah sumber legitimasi utama kepemimpinan Mbak Mega di PDI-P. Deraan pengalaman empirik yang begitu pahit dan menindih, dilewatinya tanpa pernah mengeluh dan ingin surut dalam berjuang. Di sinilah ketokohan seorang Mbak Mega.
Max Weber membuat kategorisasi tipe kepemimpinan: pemimpin kharismatik, pemimpin tradisional dan pemimpin legal-rasional.
Pemimpin kharismatik adalah pemimpin yang menonjolkan pesona pribadi untuk memberi inspirasi dan motivasi kepada para anggota atau warganya.
Pemimpin tradisional, kata Weber, adalah pemimpin yang mengutamakan nilai-nilai atau norma-norma tradisi untuk memandu kepemimpinan.
Sementara kepemimpinan legal-rasional adalah tipe kepemimpinan yang mendasarkan segalanya pada aturan baku yang ada.
Selama memimpin PDI-P dari awal hingga kini, tipe kepemimpinan Mbak Mega yang amat menonjol adalah kharisma pribadi. Tegas dalam bersikap. Jelas dalam memandu kader-kadernya, ke arah mana hendak dituju.
Gamblang dalam memaparkan kehendak. Jalan pikirannya mudah dibaca karena apa yang dipikirkan, selalu sejalan dengan apa yang dilakoninya. Tidak lain di bibir, lain di lakon.
Kharisma pribadinya dalam memimpin, disempurnakan oleh keteguhannya memegang prinsip yang diyakini kebenarannya.
Pesona pribadi tersebut dilengkapi dengan kemampuannya mengutarakan kehendak dengan idiom-idiom patriotik yang amat mudah dicerna para kader.
Pola bahasa yang dipakainya adalah bahasa umum yang dipakai oleh semua kalangan. Bukan bahasa yang menunjukkan strata. Bahasanya
straight to the point
, tidak berkelok dan melingkar-lingkar. Baginya, bahasa dan diksi adalah cerminan laku.
Dalam konteks ini, Mbak Mega bukan pemain tonil handal di pentas politik, yang mahir dengan kepura-puraan laku serta diksi yang penuh saru dan dimaksudkan memang untuk menyembunyikan sesuatu.
Ia gamblang dalam bertutur dan kokoh dalam berprinsip. Di sinilah para kader PDI-P menggantungkan hidupnya. Pas antara kondisi kejiwaan para kader dengan pola kepemimpinan Mbak Mega.
Kendati tipe kepemimpinan kharismatik yang menonjol dalam diri Mbak Mega, ia juga bisa dikategorikan pemimpin dengan tipe
legal-ratsional
yang sangat patuh pada aturan main.
Coba kita lihat tatkala kadernya sendiri, di suatu saat, dalam rangka memperpanjang kekuasaan, mencoba bermanuver politik untuk mengamandemen Konstitusi.
Mbak Mega, bersuara lantang: “Jangan mengutak atik Konstitusi untuk kepentingan pribadi.”
Semua kader tunduk mengikuti keinginannnya. Ia keukeuh untuk mengikuti perintah Konstitusi dan segala aturan main yang ada.
Di sini jugalah sumber legitimasi kepemimpinan Mbak Mega. Para kader PDI-P patuh pada pemimpinan mereka, karena sang pemimpin juga patuh pada Konstitusi dan segala bentuk aturan main. Ia tidak sekadar memberi perintah, tetapi juga memberi contoh.
Menelaah lebih jauh gaya kepemimpinan Mbak Mega di PDI-P, saya pun teringat dengan pandangan Herbert Feith.
Ia mengatakan bahwa Sukarno memimpin dengan gaya
solidarity making,
sementara Bung Hatta memimpin dengan gaya
administrative.
Gaya
solidarity making
adalah gaya kepemimpinan yang selalu membangun rasa persatuan, kekerabatan, dan kerja sama individu dalam kelompok. Gaya seperti ini selalu memberi penekanan pada pertalian kuat antara sesama.
Gambaran Herbert Feith tentang Sukarno tersebut, nampaknya juga mengalir ke Mbak Mega.
Like father, like daughter.
Mbak Mega mampu membaca keinginan dan selera para kadernya di PDI-P, yang sangat fanatik, heroik dan rasa soliditas antarsesama. Ini yang disebut: bertemu buku dan ruas.
Faktor lain yang sangat menentukan tingkat keterpilihan Mbak Mega dalam
Kongres PDI-P
mendatang, adalah peristiwa teranyar yang dialami PDI-P pada Pemilu 2024 lalu.
Ada kader partai tersebut dielus, diperjuangkan dengan segala harga, meniti karier politik dari bawah hingga ke atas, lalu sang kader hengkang meninggalkan garis partai.
Tidak sekadar hengkang, tapi menyobek keutuhan partai. Kader yang melakukan itu membawa gerbong dinastinya, yang juga dielus, dan diperjuangkan oleh PDI-P atas perintah Mbak Mega. Semuanya sontak berpaling lalu mengoleng partai.
Mbak Mega mengelus dada. Kader PDI-P mengelus dada. Air susu dibalas dengan air tuba. Rasa solidaritas dan sepenanggungan antara kader dengan Mbak Mega, menyatu padu ketika itu.
Mbak Mega tidak memerintahkan membakar, tetapi meminta ketenangan. Tak ada riak yang berkepanjangan, tak ada amuk yang berlarut.
The show must go on.
Di situlah kedewasaan Mbak Mega memimpin partainya. Dan ini pulalah yang kelak mengantarnya tetap menjadi Ketua Umum PDI-P.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/18/6829f3db0e0ad.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran: Sertifikasi Halal Dipercepat, UMKM Diberi Kemudahan Nasional 6 Juni 2025
Gibran: Sertifikasi Halal Dipercepat, UMKM Diberi Kemudahan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres)
Gibran Rakabuming Raka
menyampaikan bahwa pemerintah terus mempercepat proses
sertifikasi halal
, terutama bagi pelaku usaha kecil dan mikro.
“
Sertifikasi halal
untuk produk dan pelaku usaha di dalam negeri juga terus dipercepat, bahkan untuk usaha kecil dan mikro diberikan kemudahan baik dari segi prosedur maupun pembiayaan,” kata Gibran dalam video bertajuk “Unboxing
Ekonomi Syariah
: Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Halal Dunia” yang diunggah melalui kanal YouTube @GibranTV, Jumat (6/6/2025).
Gibran juga berbicara soal pengembangan
ekonomi syariah
dan jejaringnya di level internasional.
“Di
KTT D-8
, Bapak Presiden menegaskan dukungannya terhadap pengembangan ekonomi syariah dengan menciptakan halal value chain melalui jaringan ekonomi halal yang terus diperkuat,” ujar Gibran.
KTT D-8 atau Konferensi Tingkat Tinggi
Developing Eight
yang dimaksud Gibran adalah pertemuan puncak antar pemimpin negara yang terdiri dari delapan negara berkembang.
Mereka adalah Indonesia, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan pembangunan di antara negara-negara anggotanya, serta memperkuat posisi mereka di arena internasional.
Menurut Gibran, percepatan sertifikasi halal yang tengah dilakukan oleh pemerintah juga dibarengi dengan kemudahan prosedur dan pembiayaan, khususnya untuk sektor usaha kecil dan mikro (UMKM).Hingga saat ini, Gibran mencatat sudah ada jutaan pelaku usaha dan produk di Indonesia yang telah tersertifikasi halal.
“Saat ini ada 2,2 juta pegiat usaha dan 6,3 juta produk yang telah bersertifikat halal dan ini akan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/06/68423ec66489c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wapres Gibran: Kita Tak Boleh Tertinggal Manfaatkan Pasar Syariah Global Nasional 6 Juni 2025
Wapres Gibran: Kita Tak Boleh Tertinggal Manfaatkan Pasar Syariah Global
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka
menegaskan pentingnya Indonesia untuk segera bergerak memanfaatkan peluang besar di pasar syariah global.
Ia mengingatkan bahwa banyak negara tengah berlomba merebut potensi ekonomi halal, dan Indonesia tidak boleh tertinggal.
“Tahun 2022 pengeluaran konsumen muslim global mencapai 2,3 triliun USD,” kata Gibran dalam video monolog bertajuk “Unboxing
Ekonomi Syariah
: Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Halal Dunia” yang diunggah melalui kanal YouTube @GibranTV, Jumat (6/6/2025).
“Ini diproyeksikan terus meningkat mencapai 3,1 triliun USD pada tahun 2027 dengan potensi terbesar ada pada sektor makanan dan minuman halal, yaitu sebesar 43 persen,” ucapnya.
Gibran menambahkan, sektor
fesyen
muslim juga menjadi kontributor besar dengan porsi 23 persen dari total pengeluaran.
“Inilah yang berlomba-lomba dibidik oleh banyak negara, sehingga kita harus bergerak cepat. Kita tidak boleh tertinggal, kita harus mampu memaksimalkan potensi lokal yang ada untuk memanfaatkan peluang pasar syariah global sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa,” katanya.
Untuk itu, menurut Gibran, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden
Prabowo Subianto
terus berupaya membangun ekosistem
ekonomi syariah
yang kuat dan kompetitif.
“Oleh sebab itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo terus berupaya membangun ekosistem ekonomi syariah yang berdaya saing, inklusif, dan membawa keberkahan bagi masyarakat,” ujar Gibran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/06/6842efe79cb67.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Bicara Ekonomi Syariah: Kekuatan Pasar Muslim Ada di Tangan Kita Nasional 6 Juni 2025
Gibran Bicara Ekonomi Syariah: Kekuatan Pasar Muslim Ada di Tangan Kita
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres)
Gibran Rakabuming Raka
menyampaikan
Indonesia
memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin
ekonomi halal
dunia karena kekuatan pasar ekonomi
muslim
ada di tangan Indonesia sendiri.
“245 Juta jiwa penduduk Indonesia adalah umat muslim, salah satu yang terbesar di dunia, artinya kekuatan pasar ada di tangan kita, di negeri kita sendiri, tapi ini belum cukup jika tidak diiringi dengan kemandirian ekonomi dan industri halal,” kata Gibran Rakabuming.
Hal itu ia ungkapkan dalam video monolog berjudul “Unboxing
Ekonomi Syariah
: Indonesia Siap Pimpin
Ekonomi Halal
Dunia” yang diunggah di kanal YouTube @GibranTV pada Jumat (6/6/2025).
Gibran menyebut besarnya jumlah penduduk muslim di Indonesia sebagai potensi utama.
Gibran juga menyoroti pentingnya kemandirian di berbagai sektor pendukung ekonomi halal.
“Baik itu kemandirian dalam keuangan syariah, industri makanan dan minuman halal, fesyen muslim, kosmetik halal, wisata ramah muslim, maupun lagu, film, dan konten-konten islami,” kata Gibran.
Indonesia bercita-cita menjadi negara maju. Cita-cita tersebut bukan sekadar angan, tetapi tujuan yang ingin dicapai secara kolektif.
“Ini bukan angan semata, tapi sebuah tujuan yang ingin kita raih bersama dan Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar untuk menggapai itu semua,” lanjutnya.
Menurut putra sulung presiden ke-7 RI, Joko Widodo, salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui pengembangan
ekonomi syariah
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/27/68356680c62da.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komjak: Perpres Perlindungan Jaksa Bentuk Visi Jangka Panjang Prabowo Nasional 6 Juni 2025
Komjak: Perpres Perlindungan Jaksa Bentuk Visi Jangka Panjang Prabowo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (Komjak RI)
Pujiyono Suwadi
menilai terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2025 yang memberi kewenangan kepada TNI untuk memberikan perlindungan terhadap jaksa merupakan bagian dari visi jangka panjang Presiden Prabowo Subianto dalam
penegakan hukum
.
Menurut Pujiyono, Perpres tersebut tidak bisa dilepaskan dari rangkaian kebijakan yang telah digagas Presiden Prabowo sejak awal masa pemerintahannya, termasuk ide denda damai dalam penanganan tindak pidana korupsi serta pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Sawit.
“Kalau kita lihat Perpres ini kenapa kemudian TNI, saya lebih melihatnya begini, harapan Pak Prabowo ya, Presiden, itu Pak Prabowo seperti punya Indra ke-8, kalau beliau 08 kan, beliau punya visi yang panjang,” kata Pujiyono dalam program Gaspol!
Kompas.com
yang dikutip Jumat (6/6/2025).
Pujiyono menjelaskan, dalam konteks Satgas Sawit, jaksa menjadi unsur terdepan dalam penanganan pelanggaran oleh perusahaan sawit, terutama terkait penguasaan lahan yang melebihi izin.
Ia mencontohkan praktik penguasaan lahan hingga ratusan ribu hektar secara ilegal oleh perusahaan asing yang berkantor di luar negeri, seperti di Singapura dan Malaysia.
Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini menyebut ada perusahaan sawit yang hanya mempunyai izin mengelola 100.000 hektar lahan.
Namun, pada kenyataannya, perusahaan ini memanfaatkan 500.000 hektar lahan.
“Kalau ini kemudian dengan penegakan hukum bisnis berhenti, tapi untuk mengambil 400.000 hektar kan enggak mudah, jaksa sendiri tidak bisa melakukan pengamanan sendiri,” ujarnya.
Ia menilai perlindungan dari TNI menjadi penting agar proses penyitaan dan pengamanan aset negara dapat dilakukan secara maksimal.
Menurutnya, keberadaan aparat negara seperti TNI dapat memberikan efek gentar atau
deterrent effect
terhadap para pelanggar.
“Jadi ketika kemudian jaksa yang datang sendiri mungkin takut, tapi ketika kemudian yang datang dengan aparat negara, TNI, nih pasti akan lebih takut lagi, inilah efek
deterrent
yang kemudian diinginkan Pak Prabowo agar kerugian-kerugian negara ini lebih maksimal,” lanjut Pujiyono.
Perpres Nomor 66 Tahun 2025 tentang Perlindungan Negara terhadap Jaksa dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Kejaksaan Republik Indonesia diteken oleh Presiden Prabowo pada 21 Mei 2025.
Peraturan ini memungkinkan keterlibatan TNI dalam pengamanan tugas-tugas Kejaksaan, terutama dalam konteks yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan jaksa maupun keberhasilan pengembalian kerugian negara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2016/02/23/094719420160222HER261780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KPK Dalami Korupsi Izin TKA di Kemenaker hingga Level Menteri Nasional 6 Juni 2025
KPK Dalami Korupsi Izin TKA di Kemenaker hingga Level Menteri
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
) menyatakan akan mendalami dugaan aliran dana gratifikasi dalam kasus perizinan Tenaga Kerja Asing (TKA) di
Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker) hingga tingkat menteri.
“Kemudian sama terkait menteri, apakah ada potensi KPK sampai ke menteri atau melakukan klarifikasi kepada menteri? Tentunya sama, dugaan ini ada,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK, Budi Sukmo, kepada wartawan, Jumat (6/6/2025).
Pelaksana Harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK, Budi Sukmo, mengatakan pihaknya tidak menghentikan pendalaman perkara ini pada delapan tersangka dengan jabatan tertinggi direktur jenderal (Dirjen).
Saat ini, kata Budi, tim penyidik yang menangani perkara ini sedang mendalami apakah terdapat petunjuk aliran uang panas perizinan TKA hingga pejabat paling atas.
Ia memastikan KPK akan meminta klarifikasi kepada Menteri Ketenagakerjaan.
Pihaknya juga bakal meminta klarifikasi menyangkut berbagai barang bukti yang disita penyidik dari upaya paksa penggeledahan.
“Ini merupakan gratifikasi yang diterima berjenjang, apakah ada petunjuk ke arah yang paling atas di kementerian tersebut sedang kami perdalam dalam proses penyidikan,” tutur Budi.
Sebelumnya, KPK menyatakan akan meminta klarifikasi dari Menteri Tenaga Kerja (Menaker) 2014-2019 Hanif Dhakiri dan Menaker 2019-2024, Ida Fauziyah, terkait dugaan pemerasan dan gratifikasi pengurusan izin TKA.
KPK menyebut, modus
dugaan korupsi
ini sudah dilakukan sejak 2012.
“Tadi sudah saya sampaikan juga ya, berjenjang dari Menteri HD (Hanif Dhakiri) sampai (Menaker) ID (Ida Fauziyah) pasti akan kita klarifikasi terhadap beliau-beliau terhadap praktik yang ada di bawahnya, karena secara manajerial beliau-beliau adalah pengawasnya,” kata Budi dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan delapan orang tersangka dalam kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi kepada calon TKA.
Mereka adalah eks Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Suhartono (SH); Dirjen Binapenta Kemenaker periode 2024-2025 Haryanto (HY); dan kemudian Direktur Pengendalian Penggunaan TKA (PPTKA) Kemenaker tahun 2017-2019 Wisnu Pramono (WP).
Lalu, Koordinator Uji Kelayakan Pengesahan Pengendalian Penggunaan TKA Devi Anggraeni (DA); Kepala Sub Direktorat Maritim dan Pertanian di Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Gatot Widiartono (GTW); serta staf bernama Putri Citra Wahyoe (PCW), Jamal Shodiqin (JMS), dan Alfa Eshad (ALF).
KPK menyebut tempus delicti atau waktu terjadinya tindak pidana ini sudah terjadi sejak 2012.
Secara keseluruhan, para pelaku diduga menerima uang hasil pemerasan sebesar Rp 53,7 miliar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/06/6842e04dd7787.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/06/6842e04e2dada.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/06/6842ce6e37aae.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/06/6842a627d1aba.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)