Prabowo Tak Hadir dalam Retreat Gelombang Kedua Kepala Daerah
Tim Redaksi
JATINANGOR, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
diperkirakan tidak hadir dalam acara retreat gelombang kedua kepala daerah di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Jatinangor
, Jawa Barat.
Menteri Dalam Negeri
Tito Karnavian
mengatakan, absennya Kepala Negara dalam acara retreat tersebut dikarenakan kesibukannya.
Sebab itu, kata Tito, Presiden Prabowo sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Kemendagri terkait retreat yang akan berjalan selama lima hari tersebut.
“Kalau yang ini (retreat kedua) kemungkinan besar Pak Presiden sudah menyerahkan kepada kami untuk menyelenggarakan, membuka,” kata Tito di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
“Termasuk menutup dan beliau mungkin gak hadir karena kesibukan beliau yang lain,” imbuhnya.
Hal ini juga berpengaruh dengan mobilitas awak media di lokasi.
Menurut Tito, mobilitas awak media yang terbatas saat retreat gelombang pertama berkaitan dengan kondusivitas dan keamanan Kepala Negara.
“Kalau di Magelang itu kan ada kehadiran Presiden dan Wakil Presiden sehingga otomatis untuk alasan security tentunya kita harus menseleksi siapa-siapa yang masuk,” imbuhnya.
Sebagai informasi, retreat gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.
Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.
Sedangkan satu kepala daerah adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo karena ibunya meninggal dunia.
Para kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung 22 Juni 2025 sampai dengan 26 Juni 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Nasional
-
/data/photo/2025/06/13/684bc96b2b2d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nadiem Makarim di Pusaran Kasus Pengadaan Chromebook Rp 9,9 Triliun Nasional 23 Juni 2025
Nadiem Makarim di Pusaran Kasus Pengadaan Chromebook Rp 9,9 Triliun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Eks Mendikbudristek
Nadiem
Makarim dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook di Kejagung, Senin (23/6/2025).
Namanya sudah santer disinggung sejak
Kejaksaan Agung
mengumumkan kasus ini naik ke penyidikan pada 26 Mei 2025 lalu.
Sejak dilantik pada Oktober 2019, Nadiem selaku pimpinan kementerian bertugas untuk mengawasi jalannya program-program yang dicanangkan.
Sebelum program berjalan, terkadang perlu ada pengadaan barang atau jasa yang melibatkan pihak luar.
Ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, hampir semua orang dipaksa untuk berada di rumah.
Anak-anak tidak bisa sekolah dan pemerintah perlu mengambil tindakan.
Saat itu, digitalisasi digencarkan, termasuk di dunia pendidikan.
Untuk mendukung proses digitalisasi ini, Kemendikbudristek membuat program dan memberikan bantuan bagi para sekolah.
Pengadaan laptop pun dilakukan dan pada akhirnya, dipilih perangkat yang berbasis Chromebook ini.
Kini, peran Nadiem dalam pengadaan dipertanyakan.
Apakah ada campur tangannya dalam pemilihan vendor?
Seperti apa pengawasannya selaku menteri yang menjalankan program?
Penyidik juga tengah mendalami arahan-arahan Nadiem terhadap para staf khusus yang kala itu diduga terlibat dalam proses penulisan kajian yang memuluskan jalan Chromebook menjadi laptop terpilih.
Pada awal kasus ini bergulir, ada tiga nama yang menjadi sorotan. Mereka adalah Fiona Handayani, Jurist Tan, dan Ibrahim Arief.
Ketiganya disebutkan sebagai eks Stafsus Nadiem. Kediaman ketiganya juga telah digeledah penyidik, dan sejumlah barang bukti elektronik ikut disita.
Namun, ketiganya masih berstatus sebagai saksi hingga saat ini. Fiona Handayani sudah diperiksa dua kali oleh Kejaksaan Agung.
Ia mengakui, dirinya pernah membantu Nadiem ketika menjadi menteri dulu.
Namun, kubu Fiona mengaku belum ditanya lebih jauh terkait dengan proses pengadaan yang dilakukan pemerintah untuk program yang memiliki anggaran hingga Rp 9,9 triliun ini.
“Masih bicara tentang tupoksi pekerjaannya saja. Nanti mungkin lebih mendalam, mungkin di hari yang akan datang,” ujar Kuasa Hukum Fiona, Indra Haposan Sihombing, usai kliennya diperiksa penyidik Kejaksaan Agung selama kurang lebih 13 jam pada Selasa (10/6/2025).
Berbeda dengan Fiona, Ibrahim yang awalnya juga disebut sebagai stafsus Nadiem justru membantah dan meluruskan posisinya.
Pada 13 Juni 2025, Ibrahim memenuhi panggilan penyidik dan menegaskan kalau dirinya bukan stafsus, tetapi konsultan dari direktorat di Kemendikbud.
Ibrahim mengaku sempat memberikan masukan terkait baik buruknya sistem operasi laptop, baik itu Chromebook maupun Windows.
Namun, ia menegaskan, tugasnya hanya memberikan masukan dan penilaiannya itu tidak mesti diterima oleh Kemendikbudristek.
Ibrahim juga mengatakan bahwa dirinya bertugas sebagai konsultan dari Jurist Tan yang saat itu menjabat sebagai Stafsus Nadiem.
Hingga kini, Jurist Tan sudah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik.
Ia diketahui sudah berada di luar negeri ketika Kejagung mengajukan pencegahan terhadapnya pada 4 Juni 2025.
Kejaksaan mengatakan, Jurist tidak bisa kembali ke Indonesia karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan.
Hingga kini, tidak jelas urusan atau kesibukan yang dimaksud.
Namun, Kejaksaan juga masih belum melakukan jemput paksa terhadap Jurist Tan untuk membuat terang kasus ini.
Kesaksian para eks Stafsus dan Nadiem diperlukan untuk membuat terang alasan Chromebook dipilih meski banyak hal yang diragukan.
Kejagung menilai telah terjadi pemufakatan jahat dalam proses pengadaan laptop berbasis Chromebook karena perangkat ini dinilai tidak cocok digunakan di Indonesia.
Masalah utama yang dihadapi adalah laptop Chromebook perlu digunakan dengan bantuan internet.
Namun, kondisi jaringan internet di tahun 2019 hingga saat ini masih belum merata ke seluruh daerah di Indonesia.
Dengan adanya fakta ini, pengadaan laptop yang mewajibkan keberadaan internet agar bisa digunakan sepenuhnya menjadi pertanyaan dan kini ikut didalami oleh Kejaksaan Agung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/22/6857ae475bc16.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat Nasional 23 Juni 2025
Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Dua pesawat
Saudi Airlines
mendapat
ancaman bom
. Pesawat yang membawa
jemaah haji
itu sempat berhenti di
Bandara Kualanamu
, Medan.
Dua pesawat tersebut memiliki nomor penerbangan SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta dan SVA 5688 dengan rute Jeddah-Surabaya.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini dan seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan baik. Berikut rangkuman kejadian dua ancaman bom dalam pesawat yang terjadi dalam waktu berdekatan itu:
Pesawat Saudia Airlines SV-5276 mendapatkan ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB, Selasa (17/6/2025).
“Email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jemaah haji kloter 12 JKS, dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Faisa, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (17/6/2025), dikutip Antara.
Lukman mengatakan, pesawat melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, sekitar pukul 10.44 WIB.
Pesawat diarahkan ke posisi parkir terisolasi (
isolated parking position
).
Kemudian, dilakukan evakuasi terhadap 442 penumpang jemaah haji yang langsung dilakukan setelah pendaratan selesai dilakukan dengan aman.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengungkapkan, berdasarkan hasil pengecekan sementara, tidak ditemukan bom di pesawat Saudi Airlines.
“Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom, Kodam, dan Paskas, saat ini posisi pesawat dinyatakan
clear
,” ujar Whisnu dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Selasa.
Polisi telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap barang bawaan di kabin maupun yang diangkut ke pesawat, dan sejauh ini tidak ditemukan benda mencurigakan.
“(Meskipun begitu) Kami masih melakukan pendalaman terhadap barang bawaan dari para jemaah haji yang pulang dari Jeddah,” ujarnya.
Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya mendapatkan ancaman bom melalui komunikasi suara lewat VPN radio telescope pada Sabtu (21/6/2025).
Ancaman bom ini pertama kali diketahui oleh AirNav Indonesia di Jakarta.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, pesan ini diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia, dan disampaikan kepada pilot pesawat.
Hingga, pesawat ini melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pesawat mendarat dengan aman pukul 09.30 WIB.
Seluruh 376 penumpang (196 laki-laki dan 180 perempuan) serta 11 kru langsung dievakuasi dan diamankan ke area steril untuk menjalani pemeriksaan dan prosedur keselamatan.
Kristomei mengatakan, tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait telah melakukan penyisiran dan tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bahan peledak.
“Hingga pukul 17.15 WIB, seluruh proses penyisiran dan screening oleh tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait selesai dilaksanakan. Hasilnya, tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bahan peledak,” kata Kristomei dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).
Kristomei mengatakan, setelah dinyatakan aman, pesawat tersebut telah melanjutkan penerbangannya pada Minggu pagi.
“Pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 04.19 WIB, pesawat Saudia SV 5688 telah melanjutkan penerbangan menuju Bandara Juanda Surabaya dalam kondisi aman. Ini merupakan hasil kerja cepat dan solid dari seluruh unsur pengamanan,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/20/6854c020b52eb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Mahasiswa RI di Iran Saat Serangan Pertama Israel: Keluarga Panik dan Whatsapp Diputus Nasional 23 Juni 2025
Kisah Mahasiswa RI di Iran Saat Serangan Pertama Israel: Keluarga Panik dan Whatsapp Diputus
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang mahasiswa Indonesia bernama Abdul Fattaah Ar Ridho menceritakan situasi di
Iran
saat terjadi serangan pertama dari Israel.
Ridho mengatakan, suara serangan terdengar cukup jauh dari tempat dia berada yaitu di Kota Qom, Iran. Sebab serangan Israel banyak terjadi di Kota Teheran.
Namun dia dapat mendengar serangan Israel beberapa kali mampu ditahan oleh Iran.
“Dan informasi yang saya dapatkan sampai saat ini, itu masih dibilang aman ya karena semua serangan yang dari sana, dari Israel itu masih bisa ditahan di langit, tertahan oleh
iron dome
Iran,” kata Ridho kepada Kompas.com, Minggu (22/6/2025).
Orangtua Ridho sangat panik begitu mengetahui ada serangan Israel ke Iran. Saat itu, Ridho mampu meyakinkan orangtuanya bahwa situasi di Iran masih cukup aman.
“Untuk keluarga saya pribadi ketika ada penyerangan itu memang sempat panik, benar, karena informasi yang beredar itu di Iran mencekam karena ada serang dan lain sebagainya,” ujar Ridho.
Apalagi, aplikasi pesan singkat WhatsApp tidak bisa digunakan sejak serangan pertama karena internet sempat diputus.
“Di Iran sendiri, internet sempat diputus untuk Whatsapp dan lain sebagainya. Jadi, kita menggunakan aplikasi yang dari Iran sendiri,” kata dia.
“Memang Whatsapp sendiri di Iran itu sudah diputus dari sejak penyerangan pertama,” ujarnya lagi.
Ridho mengatakan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Kamis, 19 Juni 2025, membawa mereka dari KBRI di Teheran menuju Astara, Iran yang berbatasan dengan Azerbaijan. Kemudian, rombongan yang menaiki bus berlanjut ke kota Baku, Azerbaijan.
Dia mengungkapkan, Duta Besar (Dubes) RI untuk Azerbaijan juga menyambut para warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dengan baik dengan memfasilitasi hotel untuk menginap.
Menurut Ridho, saat ini, dia masih menunggu imformasi terkait keberangkatannya ke Tanah Air pada pekan depan.
“Sampai saat ini untuk berita kepulangan ke Tanah Air itu masih menunggu konfirmasi dari KBRI Indonesia yang ada di Teheran. Untuk tiketnya apakah kita akan kirim pesawat dan lain sebagainya, ataukah kita akan pulang secara bertahap,” katanya.
Seperti diketahui, Israel dan Iran tengah terlibat konflik yang berawal dari serangan Israel ke perumahan hingga fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni lalu.
Iran kemudian melakukan serangan balasan ke Israel pada keesokan harinya, 14 Juni 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/13/684bbaee17e53.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketegangan AS-Iran, Indonesia Diminta Aktif Dorong Perdamaian lewat Diplomasi Global Nasional 22 Juni 2025
Ketegangan AS-Iran, Indonesia Diminta Aktif Dorong Perdamaian lewat Diplomasi Global
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua Komisi I DPR RI,
Dave Laksono
menekankan pentingnya peran aktif
Indonesia
dalam mendorong penyelesaian damai melalui jalur diplomasi multilateral, menyusul serangan terbuka Amerika Serikat (
AS
) terhadap
Iran
.
Dia mencontohkan, melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ataupun Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, saya menekankan bahwa Indonesia harus memainkan peran aktif dalam mendorong resolusi damai melalui diplomasi multilateral, baik di PBB, OKI, maupun ASEAN,” ujar Dave, Minggu (22/6/2025).
“Prinsip utama kita adalah menegakkan perdamaian dunia dan menolak segala bentuk agresi militer yang mengancam stabilitas kawasan,” katanya lagi.
Dave lantas menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menyusul serangan terbuka Amerika terhadap tiga situs nuklir utama milik Iran.
Menurut Dave, serangan tersebut berpotensi menimbulkan dampak besar terhadap stabilitas kawasan maupun dinamika geopolitik global secara keseluruhan.
“Saya sangat prihatin atas eskalasi terbaru di Timur Tengah, menyusul serangan terbuka Amerika Serikat terhadap tiga situs nuklir utama Iran. Ini merupakan peningkatan konflik yang signifikan, dengan potensi dampak geopolitik berskala global,” ujarnya.
Politikus Partai Golkar ini juga menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat agar menahan diri dan kembali ke jalur diplomasi.
Dave pun menekankan, perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik juga harus menjadi prioritas Pemerintah, termasuk kesiapan evakuasi dalam skenario darurat
Dia meyakini bahwa pemerintah Indonesia telah mencermati perkembangan dan akan mengambil langkah strategis sesuai perkembangan situasi.
“Saya percaya Pemerintah saat ini memantau situasi dengan cermat dan akan mengambil langkah strategis termasuk pernyataan resmi penghentian kekerasan serta penguatan koordinasi dengan negara-negara nonblok untuk menekan eskalasi lebih lanjut,” ujar Dave.
Dave mengingatkan bahwa dunia tidak membutuhkan konflik baru, apalagi perang berskala global.
“Indonesia harus tampil sebagai kekuatan moral dan penyeimbang dalam dinamika internasional yang semakin kompleks,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/21/685685355e39b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kaesang Daftar Calon Ketum PSI, Pengamat: Rumor Banyak Calon Hanya Gimik Nasional 22 Juni 2025
Kaesang Daftar Calon Ketum PSI, Pengamat: Rumor Banyak Calon Hanya Gimik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebut bahwa rumor pemilihan calon Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan diikuti sejumlah orang hanya gimik.
Adi mengatakan, pemilihan calon ketua umum partai berlambang mawar itu bahkan hanya sebatas ornamen demokrasi.
“Jadi belakangan ini ketika ada rumor soal calon-calon yang akan menjadi Ketua Umum
PSI
itu hanya sebatas gimik,” kata Adi saat dihubungi
Kompas.com
, Minggu (22/6/2025).
Pasalnya, menurut Adi, publik sudah mengetahui sejak lama bahwa putra Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi),
Kaesang
Pangarep akan kembali memenangkan pemilihan
Ketum PSI
.
Dalam pandangannya, Adi mengatakan, begitu Kaesang mendaftarkan diri dalam pemilihan tersebut maka pertarungan sudah selesai.
“Karena sejak awal PSI itu sepertinya memang semacam karpet merah yang sengaja dipersiapkan untuk Kaesang,” ujar Adi.
Padahal, menurut akademisi tersebut, publik sebenarnya menanti orang-orang hebat di PSI mendaftarkan diri dan menjadi pesaing Kaesang.
Di antara mereka adalah Raja Juli Antoni yang menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI dan Menteri Keuhatanan, dan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
“Raja Juli itu kan sangat ikonik di PSI, sekjen, saat ini menteri dan pengalaman politik dan intelektualnya sangat luar biasa,” kata Adi.
“Tapi kan dua orang ini (Raja Juli dan Ade Armando) ya rasa-rasanya tidak akan maju kalau sudah Kaesang yang daftar, itu saja sih sebenarnya,” ujarnya lagi.
PSI dijadwalkan menggelar pemilihan calon ketua umum pada 12-19 Juli mendatang.
Tahapan pendaftaran bakal calon ketua umum sudah dibuka dimulai sejak 13 Mei lalu dan akan ditutup 23 Juni 2025.
Kemudian, pada 21 Juni 2025, Kaesang diketahui mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum dengan mendatangi kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.
Kaesang mengatakan, selama satu pekan terakhir, dia telah berbincang dengan sang ayah di Solo, Jawa Tengah.
“Mengenai beliau (Jokowi) akan menjadi Ketua Umum atau tidak, itu sudah kami obrolkan di seminggu terakhir ini. Kan enggak mungkin juga anak sama bapak saling kompetisi,” ujar Kaesang, usai menyerahkan dokumen persyaratan pendaftaran di kantor DPP PSI, Jakarta pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/13/684bbaee17e53.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
"Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak" Nasional 22 Juni 2025
“Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak”
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pendiri Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (Lesperssi), Beni Sukadis menyebut bahwa langkah
Amerika
Serikat (
AS
) menyerang fasilitas
nuklir
Iran menunjukkan arogansi negeri Paman Sam tersebut.
Beni mengatakan, AS melihat Iran yang menjalankan program nuklirnya menjadi ancaman nasional mereka meskipun proyek senjata nuklir Iran belum terbukti kuat.
“Sedangkan, di lain pihak, Iran adalah penandatangan NPT (
Non Proliferation Treaty
) nuklir. Namun, Israel tidak pernah akui mempunyai senjata nuklir (bukan penandatangan NPT),” kata Beni saat dihubungi
Kompas.com
, Minggu (22/6/2025).
Adapun NPT merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk menekan penyebaran senjata nuklir.
Kondisi tersebut, menurut Beni, menunjukkan standar ganda pemerintah Amerika dalam memperlakukan negara yang mengembangkan program nuklir.
“Makin menunjukkan arogansi AS dengan
double standard
-nya, bahwa Israel boleh punya nuklir dan Iran tidak boleh,” ujar Beni.
Dia mengatakan, standar ganda itu membuat dunia paham bahwa Amerika bukan negara yang bisa menjadi mitra dan dipercaya dalam diplomasi internasional.
Selain itu, menurut Beni, serangan AS ke Iran juga menunjukkan Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB) tidak berkutik. Organisasi itu hanya bungkam dan hanya menjadi tameng kepentingan AS dan negara sekutunya.
Fenomena ini dikatakan Beni semakin menjadi menunjukkan bahwa AS di bawah kepemimpinan Donald Trump menggunakan pendekatan realisme dalam melakukan hubungan internasional.
Dalam realisme pada hubungan internasional, kekuatan menjadi pusat dari semua perilaku negara-bangsa.
“Sehingga di masa depan konflik akan semakin meruncing, apalagi ketika China dan Rusia merasa perlu membantu Iran dalam konteks serangan AS baru-baru ini,” kata Beni.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran.
“Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
Namun, Pemerintah Iran menyatakan kerusakan tersebut tidak fatal.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/22/68580f5ab26e0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/22/68579632c6921.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/22/6857ba24757e1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/22/6857beea76a1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)