Category: Kompas.com Nasional

  • Prabowo Duduk Diapit Gibran dan Kaesang di Kongres PSI

    Prabowo Duduk Diapit Gibran dan Kaesang di Kongres PSI

    Prabowo Duduk Diapit Gibran dan Kaesang di Kongres PSI
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo
    Subianto hadir dalam acara Kongres Partai Solidaritas Indonesia (
    PSI
    ) di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    , Prabowo duduk diapit oleh Wakil Presiden (Wapres)
    Gibran
    Rakabuming dan Ketua Umum PSI
    Kaesang
    Pangarep.
    Terlihat Prabowo hadir memakai kemeja cokelat muda dan peci hitam.
    Sementara Gibran memakai kemeja putih dan Kaesang juga memakai kemeja putih dengan atribut khas PSI.
    Selain dihadiri Prabowo dan Gibran,
    Kongres PSI
    ini dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan tokoh dari partai politik lain.
    Terlihat hadir ada Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Ketum PAN Zulkifli Hasan.
    Kemudian, ada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
    Diketahui, Prabowo tiba di Solo pada Minggu sore. Sebelum datang ke Kongres PSI, Prabowo langsung sowan ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
    Diketahui, Kongres PSI digelar dua hari di Solo pada 19 dan 20 Juli 2025.
    Pada kongres hari pertama, Kaesang Pangarep diumumkan terpilih menjadi ketua umum untuk periode 2025-2030, berdasarkan hasil pemilihan umum PSI.
    Kaesang berhasil mengalahkan dua calon ketum PSI lain yaitu Ronald Sinaga atau Bro Ron dan Agus Mulyono.
    Selain itu, kongres tersebut juga menjadi momen perdana PSI meluncurkan logo dan branding baru partainya.
    Logo PSI bukan lagi gambar mawar dengan dominan warna merah. Tetapi, gajah dari sisi samping dengan belalai yang sedang mengarah ke atas, serta didominasi warna putih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Posisi di PSI, Jokowi: Di Depan, Belakang, Tengah juga Bisa

    Soal Posisi di PSI, Jokowi: Di Depan, Belakang, Tengah juga Bisa

    Soal Posisi di PSI, Jokowi: Di Depan, Belakang, Tengah juga Bisa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (
    Jokowi
    ) masih tidak ingin buka suara perihal status dan posisinya dalam Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tetapi, Jokowi tegaskan bahwa dirinya bisa di mana saja.
    “Di depan bisa, di belakang bisa. Di tengah juga bisa,” kata Jokowi saat ditanya mengenai posisinya dalam PSI, saat ditemui usai menerima Presiden Prabowo di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
    Hal itu disampaikan Jokowi saat ditanya mengenai pernyataan Wakil Ketua Umum DPP
    PSI
    Andy Budiman yang menyebut bahwa posisi Jokowi bisa berada di depan dan di belakang, untuk memantau.
    Selebihnya, Jokowi masih tidak mau menjawab saat ditanya soal rumor sudah menjadi kader hingga menjabat sebagai Dewan Pembina PSI.
    “Tanyakan saja ke PSI,” kata Jokowi beberapa kali.
    Namun, mantan Wali Kota Solo tersebut mengaku, belum mendapat tawaran dari Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, untuk menjadi Dewan Pembina.
    “Belum,” jawab Jokowi saat ditanya apakah sudah mendapat tawaran menjadi Dewan Pembina dari Kaesang.
    “Tanyakan ke PSI,” ujarnya melanjutkan.
    Sebelumnya, dalam pidatonya saat menghadiri
    Kongres PSI
    hari pertama, Sabtu (19/7/2025), Jokowi menegaskan akan mendukung penuh PSI.
    “Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI,” kata Jokowi, disambut tepuk tangan dan teriakan para kader PSI, Sabtu.
    Jokowi bahkan menegaskan bahwa dia akan bekerja keras untuk PSI.
    “Oleh sebab itu saya akan bekerja keras untuk PSI,” ujarnya.
    Diketahui, Jokowi dirumorkan bakal menjadi Dewan Pembina PSI setelah tidak jadi mendaftar sebagai calon ketua umum partai tersebut
    Saat ditanyakan ke Kaesang, dia tidak membenarkan tetapi juga tidak membantah rumor tersebut.
    Kaesang hanya menegaskan bahwa dia akan mengikuti keputusan dewan pendiri partai.
    “Itu bukan kewenangan saya. Harus tanya ke dewan pendiri partai,” ujar Kaesang saat bertemu dengan puluhan kader PSI di Karanganyar pada Rabu, 16 Juli 2025.
    Kaesang juga enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai kemungkinan ia sebagai ketua umum merestui ayahnya menjadi Dewan Pembina PSI.
    Dia memilih untuk menunggu hingga Kongres PSI selesai digelar di Solo pada 19-20 Juli 2025.
    “Masa saya merestui Bapak saya? Ya kan ini biar berjalan dulu, kongres kan belum selesai, biar kongres berjalan dulu,” kata Kaesang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Gelar Ratas di Lanud Halim Perdanakusuma Minggu Siang, Siapa Saja yang Hadir?

    Prabowo Gelar Ratas di Lanud Halim Perdanakusuma Minggu Siang, Siapa Saja yang Hadir?

    Prabowo Gelar Ratas di Lanud Halim Perdanakusuma Minggu Siang, Siapa Saja yang Hadir?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo
    Subianto menggelar rapat terbatas (
    ratas
    ) bersama sejumlah jajaran Menteri Kabinet Merah Putih dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya lewat Instagram @sekretariat.kabinet menyebut bahwa ratas ini digelar Minggu (20/7/2025) siang.
    Adapun rapat ini berlangsung tepat sebelum Prabowo melakukan perjalanan ke Kota Solo, Jawa Tengah, di sore harinya.
    “Di hari Minggu siang ini,
    Presiden Prabowo
    Subianto menggelar rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta,” ujar Teddy dalam keterangan Instagram @sekretariat.kabinet, Minggu.
    Dari akun media sosial tersebut, terlihat rapat digelar secara terbatas dan secara virtual.
    Terlihat pejabat yang hadir langsung yakni Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
    Sementara ada beberapa menteri yang hadir virtual, yaitu Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Mendiktisaintek Brian Yuliarto, Wakil Menteri (Wamen) Koperasi Ferry Juliantono, dan Wamen Pertanian Sudaryono.
    Seskab Teddy mengungkapkan, ratas ini digelar untuk membahas berbagai isu strategis sebelum Kepala Negara melakukan beberapa agenda pekan depan.

    Ratas
    ini dilaksanakan untuk membahas berbagai isu strategis, seperti ketersediaan beras dan bahan pangan, hingga percepatan pembangunan kampung nelayan,” ujar Teddy.
    Selain itu, Teddy mengungkapkan bahwa ratas juga membahas kesiapan program Koperasi Desa Merah Putih.
    “Dibahas juga mengenai kesiapan Koperasi Desa Merah Putih di berbagai daerah di Indonesia, pelaksanaan inisiatif pemberian pendidikan lanjutan kepada para ekonom muda, serta sejumlah program prioritas pemerintah lainnya,” katanya.
    Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah pada sore hari ini.
    Prabowo direncanakan akan menghadiri Kongres PSI di Kota Solo pada Minggu malam.
    Kemudian, pada Senin (21/7/2025), Kepala Negara direncanakan akan meluncurkan program Koperasi Desa Merah Putih dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KDMP dan KKMP) di Klaten, Jawa Tengah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Iqbal, Penerima Beasiswa Sobat Bumi yang Sukses Jadi Perwira Pertamina

    Kisah Iqbal, Penerima Beasiswa Sobat Bumi yang Sukses Jadi Perwira Pertamina

    Kisah Iqbal, Penerima Beasiswa Sobat Bumi yang Sukses Jadi Perwira Pertamina
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –

    Beasiswa
    Sobat Bumi membentuk penerimanya untuk tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan
    softskill
    .
    Beasiswa tersebut menjadi program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL)
    Pertamina
    di bidang pendidikan dengan beragam manfaat untuk penerimanya, mulai dari bantuan biaya pendidikan, bantuan biaya hidup, hingga jejaring mahasiswa dan alumni penerima
    beasiswa
    dari seluruh Indonesia.
    Nilai tambah dari Beasiswa Sobat Bumi terletak dari aksi atau kegiatan yang diwajibkan kepada para penerimanya, yakni aksi pelestarian lingkungan lewat program Aksi Sobat Bumi (SoBi) dan energi terbarukan untuk ekonomi masyarakat desa lewat program Desa Energi Berdikari Sobat Bumi.
    Nilai tambah itu telah dirasakan oleh Iqbal Fauzi. Ia merupakan alumni mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Beasiswa Sobat Bumi angkatan ke-8. Kini, ia menjadi Perwira PT
    Pertamina Hulu Energi
    lewat program Bimbingan Profesi Sarjana Subholding Upstream (BPS SHU) 2024.
    Iqbal menjelaskan bahwa terdapat dua keterampilan yang diperoleh selama menjadi SoBI yang terus dibawa hingga menjadi Perwira, yakni nilai adaptif dan kolaboratif.
    “Dua nilai ini saya peroleh, salah satunya, ketika melakukan Aksi SoBi di tengah keterbatasan mobilitas akibat pandemi, mulai dari mengelola webinar, menyusun konten kampanye lingkungan di media sosial, hingga melakukan aksi sosial dengan konsep layanan tanpa turun (
    drive-thru
    ),” cerita Iqbal dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/7/2025).
    Meski kegiatan itu terlihat sederhana, lanjutnya, proses di baliknya menuntut sinergi antartim dan komunikasi dengan stakeholders. Ketenangan, terbuka pada perubahan, sigap menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan, serta mengedepankan kolaborasi demi mencapai tujuan bersama menjadi modal bagi Iqbal saat didapuk sebagai Perwira PT Pertamina Hulu Energi.
    Bagi Iqbal, Aksi SoBI menjadi momen pembelajaran yang mengajarkan dirinya untuk bisa bermakna bagi orang lain.
    “Dari pengalaman Aksi SoBI, saya belajar bahwa hidup bukan hanya tentang apa yang bisa dicapai untuk diri sendiri, melainkan juga tentang apa yang bisa diberikan untuk orang lain.
    Ketika kita punya rezeki, baik itu dalam bentuk uang, tenaga, ataupun waktu, dan kita gunakan untuk membantu sesama atau menjaga alam, maka hidup kita menjadi jauh lebih bermakna,” tambah Iqbal.
    Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) and Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Management Pertamina Rudi Ariffianto mengatakan bahwa Beasiswa Sobat Bumi tidak sekadar memberikan bantuan finansial, tetapi juga mendorong praktik berkelanjutan kepada masyarakat lewat rangkaian capacity building.
    “Sesuai namanya Sobat Bumi, mereka didorong untuk juga menjalankan peran keberlanjutan Pertamina melalui kegiatan wajib yang dilakukan setiap tahun, yakni Aksi Sobat Bumi dan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi. Dengan kegiatan tersebut, kami membina mereka agar terampil dalam mendorong praktik-praktik keberlanjutan ke masyarakat,” ujar Rudi.
    Lebih dari sekadar beasiswa, SoBI juga menjadi ruang pembelajaran dan pengembangan untuk berkontribusi nyata melalui inovasi untuk masyarakat yang selaras dengan arah kebijakan
    Asta Cita
    pemerintah, Sustainable Development Goals (SDGs), serta Diktisaintek Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
    Sebagai informasi, program Beasiswa Sobat Bumi berkontribusi nyata dalam Asta Cita pemerintah terkait pembangunan SDM dan pencapaian SDGs, khususnya SDGs Poin 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs Poin 7 (Energi Bersih), dan SDGs Poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
    Hingga 2024, penerima Beasiswa Sobat Bumi mencapai 5.316 orang dan kini telah bermitra dengan 42 perguruan tinggi, mulai dari Universitas Sumatra Utara, Institut Teknologi Bandung, Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan, Universitas Wiralodra, hingga Universitas Cenderawasih.
    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, selain Beasiswa Sobat Bumi, Pertamina juga gencar melakukan pembinaan dan pengembangan generasi muda sebagai dukungan Pertamina pada peningkatan kualitas dan SDM.
    “Sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah, generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan yang aktif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ucap Fadjar.
     
    Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan
    Berkelanjutan.

    Selengkapnya

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AHY Besuk SBY di RSPAD Gatot Soebroto

    AHY Besuk SBY di RSPAD Gatot Soebroto

    AHY Besuk SBY di RSPAD Gatot Soebroto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Demokrat,
    Agus Harimurti Yudhoyono
    (
    AHY
    ) membesuk sang ayah, Presiden Ke-6 RI
    Susilo Bambang Yudhoyono
    (
    SBY
    ) yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Minggu (20/7/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    , AHY tiba menggunakan mobil Mercedes-Bennz G-Class. Dia dikawal petugas patroli dan Pengawalan (Patwal) serta Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
    Iring-iringan kendaraan AHY terpantau tiba sekitar pukul 15.27 WIB melalui pintu masuk VIP Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto.
    Rencana kedatangan AHY sebelumnya disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya yang menjenguk SBY siang hari sebelum dzuhur.
    “Nanti sore Mas AHY akan kembali ke sini,” ujar Riefky saat ditemui di lokasi.
    Riefky kemudian menjelaskan mengenai kondisi SBY yang harus menjalani perawatan kesehatan karena diduga mengalami dehidrasi setelah mengikuti kegiatan yang cukup padat sejak awal bulan Juli.
    Kegiatan itu meliputi launching video musik di Jakarta Theater, retreat kader Partai Demokrat di Pacitan, dan memenuhi undangan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
    “Kalau dibilang sih mungkin katanya dehidrasi,” ujar Riefky.
    Meski demikian, menurut Riefky, kondisi SBY terpantau sudah membaik. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu disebut tampak cerah dan bahagia saat dikunjungi siang ini.
    “Beliau kelihatan cerah dan
    happy
    juga dan menyampaikan insyaallah dalam satu dua hari ke depan Insya Allah sudah boleh keluar,” kata Riefky.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Petinggi Demokrat Sebut Kondisi SBY Baik: Cerah dan Happy

    Petinggi Demokrat Sebut Kondisi SBY Baik: Cerah dan Happy

    Petinggi Demokrat Sebut Kondisi SBY Baik: Cerah dan Happy
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat
    Teuku Riefky Harsya
    menyebut, Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini dalam kondisi baik.
    Informasi ini Riefky sampaikan usai membesuk SBY yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
    “Alhamdulillah kondisi beliau baik,” kata Riefky saat ditemui di kompleks Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Minggu (20/7/2025).
    Riefky mengaku sempat berbincang dengan SBY. Menurutnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu terlihat cerah dan bahagia.
    SBY juga menyampaikan, sekitar dua hari mendatang sudah diperbolehkan pulang.
    “Beliau kelihatan cerah dan
    happy
    ,” tuturnya.
    Riefky menuturkan, dalam sebulan terakhir SBY mengikuti kegiatan yang cukup padat.
    Sejak awal bulan Juli, SBY sempat melaunching video musik “Save Our World” di Jakarta Theater, mengikuti kegiatan retreat kader Partai Demokrat di Pacitan, dan menghadiri undangan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
    “Lalu dibilang sih mungkin katanya dehidrasi,” ujar Riefky.
    Sebelumnya, SBY dikabarkan sakit dan menjalani
    perawatan di RSPAD
    Gatot Soebroto.
    Informasi itu pertama kali diunggah akun Instagram yang digunakan untuk mengenang istri SBY, Ani Yudhoyono.
    Meski menjalani perawatan, SBY tetap melakukan hobinya melukis. Dengan tangan diinfus, ia tetap berupaya menyelesaikan lukisannya di kanvas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri Ekonomi Kreatif Riefky Harsya Jenguk SBY di RSPAD

    Menteri Ekonomi Kreatif Riefky Harsya Jenguk SBY di RSPAD

    Menteri Ekonomi Kreatif Riefky Harsya Jenguk SBY di RSPAD
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Ekonomi Kreatif,
    Teuku Riefky Harsya
    , menjenguk Presiden Ke-6 RIm
    Susilo Bambang Yudhoyono
    (SBY) yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
    Pantauan Kompas.com, Riefky tiba di RSPAD menggunakan mobil Alphard warna putih sekitar pukul 11.18 WIB. Ia dikawal petugas Patroli dan Pengawalan (Patwal) serta satu mobil polisi.
    Begitu turun di lobi Pavilun Kartika, Riefky langsung beranjak masuk ke dalam rumah sakit. Ia hanya menyapa sebentar awak media dan melambaikan tangan.
    Adapun Riefky merupakan salah satu orang dekat Ketua Umum
    Partai Demokrat
    Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
    Ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) periode 2020-2025. Pada Maret 2025 lalu, Riefky dipercaya menjadi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
    SBY, sebagai sosok yang mendirikan Partai Demokrat dan pernah menjabat ketua umum, duduk sebagai Ketua Majelis Tinggi.
    Sebelumnya,
    SBY sakit
    dan menjalani perawatan di
    RSPAD Gatot Soebroto
    . Meski sakit dan tangan diinfus, SBY tetap melakukan hobinya untuk melukis.
    Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Syahrial Nastuion, menyebut SBY mungkin kelelahan setelah menjalani rangkaian acara di Kuala Lumpur, Malaysia.
    Di negara sahabat itu, SBY menemui Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, menghadiri National Resilience College (NRC) Malaysia, dan menemui Wakil PM Ahmad Zahid bin Hamidi.
    Kegiatan dilakukan pada 9 hingga 12 Juli didampingi delegasi dari Indonesia.
    “Kembali ke tanah air tanggal 12/7/2025 dilanjutkan ada agenda juga di Jakarta keesokan harinya, ada beberapa hal terlupakan yaitu, istirahat untuk memulihkan stamina,” ujar Syahrial.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos

    Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos

    Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mengevaluasi 603.999 penerima bantuan sosial (
    bansos
    ) yang diduga terlibat dalam aktivitas judi
    online
    .
    Temuan itu didapat berdasarkan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (
    PPATK
    ) yang memadankan data penerima bansos dengan aktivitas transaksi mencurigakan.
    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan, dari 603.999 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terindikasi, sebanyak 228.048 KPM sudah tidak lagi menerima bansos pada triwulan kedua 2025. Sementara, 375.951 lainnya masih dalam proses evaluasi untuk penyaluran bansos triwulan ketiga.
    “Dari sejumlah 603.999 yang terindikasi terlibat judi
    online
    , ada 228.048 KPM yang saat ini sudah tidak menerima bansos pada triwulan kedua. Sisanya masih kami evaluasi,” ujar Gus Ipul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/7/2025).
    Temuan tersebut bermula saat Kemensos menyerahkan data lebih dari 32 juta KPM, baik yang sedang maupun pernah menerima bansos
    Program Keluarga Harapan
    (PKH) dan
    sembako
    , kepada PPATK untuk dipadankan dengan aktivitas finansial yang mencurigakan. Hasilnya, PPATK mengidentifikasi 656.543 KPM yang terindikasi terlibat dalam praktik judi
    online.
    Setelah dipadankan kembali melalui sistem Data Terpadu Sejahtera Ekstrem Nasional (DTSEN), jumlahnya mengerucut menjadi 603.999 KPM.
    “Data tersebut sudah kami tandai dalam sistem DTSEN sebagai terindikasi judi
    online
    ,” jelas Gus Ipul.
    Ia menambahkan, jumlah transaksi yang terpantau cukup bervariasi. Transaksi tertinggi mencapai lebih dari Rp 3 miliar, sedangkan yang terendah hanya Rp 1.000. Jika dirata-ratakan, nominal depositnya sekitar Rp 2 juta.
    Gus Ipul sendiri memastikan bahwa pihaknya secara konsisten berkoordinasi dengan PPATK untuk mendalami dan menganalisis temuan tersebut.
    “Kami akan menyerahkan seluruh NIK yang pernah atau sedang menerima bansos kepada PPATK, tentunya atas izin Presiden. Ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN,” ujarnya.
    Gus Ipul menegaskan bahwa penyaluran bansos harus tepat sasaran dan tidak digunakan untuk hal-hal di luar peruntukannya.
    Bansos
    sejatinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti asupan bayi, lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan biaya pendidikan anak.
    Ia menyayangkan jika ada penerima bansos yang menyalahgunakan bantuan untuk aktivitas seperti
    judi online
    .
    “Sangat disayangkan. Masih banyak masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan ini,” lanjutnya.
    Meski begitu, ia memastikan bahwa temuan ini tidak akan berdampak pada pengurangan kuota bansos. Bahkan, pemerintah justru memperluas cakupan penerima dengan melakukan penebalan bantuan untuk lebih dari 18 juta KPM.
    “Tidak ada pengurangan kuota. Bahkan, Presiden memberikan penebalan bansos untuk bulan Juni dan Juli 2025. KPM yang biasanya menerima Rp 600.000, mendapat tambahan Rp 200.000 sehingga totalnya menjadi Rp 1 juta di triwulan kedua,” ungkapnya.
    Terkait evaluasi lanjutan, Gus Ipul mengatakan bahwa bansos yang dicabut akan dialihkan kepada masyarakat berhak yang masuk dalam kategori desil 1 hingga desil 4 DTSEN. Namun, bagi masyarakat yang merasa keberatan, pihak Kemensos membuka ruang pengaduan.
    “Silakan lapor jika ada keberatan dengan disertai bukti dan data lengkap. Nantinya akan kami verifikasi dan validasi bersama Badan Pusat Statistik (
    BPS
    ),” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Marak Rekrutmen Palsu, Pegadaian Imbau Masyarakat Lebih Waspada

    Marak Rekrutmen Palsu, Pegadaian Imbau Masyarakat Lebih Waspada

    Marak Rekrutmen Palsu, Pegadaian Imbau Masyarakat Lebih Waspada
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com —
    PT
    Pegadaian
    mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap maraknya informasi palsu terkait
    rekrutmen karyawan
    yang mengatasnamakan perusahaan, termasuk dari pihaknya.
    Imbauan tersebut disampaikan menyusul beredarnya informasi rekrutmen fiktif yang dapat merugikan masyarakat.
    Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Dwi Hadi Atmaka memberikan beberapa tip agar masyarakat tidak menjadi korban
    penipuan
    rekrutmen.
    Pertama
    , jangan mudah percaya dengan informasi yang diterima.
    Kedua,
    cek kebenaran informasi melalui
    website
    dan media sosial resmi Pegadaian,
    call center
    1500-569, atau WhatsApp Pevita Pegadaian di 0811-1500-569.
    “Ketiga
    , jangan melakukan transfer uang ke rekening orang yang tidak dikenal, bahkan dengan alasan transportasi dan akomodasi, karena Pegadaian tidak bekerja sama dengan biro perjalanan mana pun serta tidak pernah memungut biaya apa pun selama proses rekrutmen,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/7/2025). 
    Pria yang akrab disapa Aat itu juga menegaskan bahwa seluruh informasi terkait rekrutmen karyawan Pegadaian hanya disampaikan melalui
    website
    resmi
    www.pegadaian.co.id
    .
    “Kami harap, masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang mengatasnamakan Pegadaian, termasuk dalam hal rekrutmen, agar tidak mudah terpedaya oleh oknum pelaku penipuan,” tuturnya.
    Untuk diketahui, menapaki usia ke-124, Pegadaian telah memiliki lebih dari 12.500 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan terus bertransformasi, baik secara digital, produk, dan budaya organisasi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demokrasi Berbasis Keadaban

    Demokrasi Berbasis Keadaban

    Demokrasi Berbasis Keadaban
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    DEMOKRASI
    adalah sistem. Ia tak boleh menjadi sistem kosong. Ia memerlukan isi. Dan isi
    demokrasi
    bukan sekadar prosedur elektoral, melainkan akhlak politik.
    Kita boleh saja menyelenggarakan pemilu setiap lima tahun, memindahkan kedaulatan rakyat ke bilik suara dan perangkat digital.
    Namun, jika seluruh proses itu dijalankan dengan semangat mengakali, menyiasati, bahkan memanipulasi, kita tidak sedang membangun demokrasi—kita hanya sedang mengabadikan proyek kekuasaan.
    Yang hilang dari demokrasi kita hari ini bukan mekanisme teknokratisnya. Justru sebaliknya, prosedurnya kian canggih: Sirekap,
    e-voting
    , rekap digital,
    quick count
    . Namun, substansinya makin mengering.
    Demokrasi
    tanpa akhlak, tanpa keadaban.
    Pemilu 2024 telah usai. Presiden dan wakil rakyat terpilih. Namun, yang tertinggal bukan euforia kedaulatan rakyat, melainkan residu keterbelahan.
    Seolah-olah, lawan politik bukan lagi mitra deliberasi, tapi musuh yang wajib dilumpuhkan. Demokrasi berubah menjadi medan kontestasi total, bukan ruang untuk menyepakati kebaikan bersama.
    Itulah titik rapuhnya demokrasi prosedural. Seperti diingatkan oleh Jürgen Habermas, demokrasi hanya bermakna ketika disertai partisipasi deliberatif dan diskursus yang setara (Habermas, The Inclusion of the Other, 1998). Tanpa itu, ia mudah berubah menjadi populisme dan manipulasi retoris.
    Sejak awal, demokrasi Indonesia dirancang untuk beradab. Lihatlah Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan, “Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.”
    Di situlah tertanam pengakuan terhadap harkat manusia sebagai dasar kebebasan. Pancasila pun menempatkan “Kemanusiaan yang adil dan beradab” sebelum “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan…”
    Sebuah penegasan bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih, tetapi soal memuliakan manusia.
    Ini menegaskan apa yang oleh Nurcholish Madjid disebut sebagai demokrasi dengan nilai-nilai tauhidik—demokrasi yang bukan netral dari moral, tetapi meniscayakan etika publik yang berbasis akal sehat dan kesetaraan (Nurcholish, 1997).
    Namun sayangnya, semua itu hari ini hanya jadi simbol di ruang rapat dan orasi politik.
    Lihat saja realitas politik kita hari ini. Elite saling menista, saling menyandra dengan kursi, saling menelikung lewat narasi.
    Partai politik lebih sibuk mengatur logistik dan koalisi, daripada mendidik kader dengan nilai.
    DPR makin lemah sebagai pengawas, makin kuat sebagai pengaman status quo. Presiden pun, dalam banyak hal, lebih populis daripada konstitusional.
    Politik kehilangan etosnya. Demokrasi berubah menjadi pasar legitimasi, bukan arena nilai.
    Seperti dikatakan Hannah Arendt, politik adalah ruang hadir bersama, tempat manusia menampilkan dirinya di hadapan orang lain untuk membangun dunia bersama (Arendt, The Human Condition, 1958).
     
    Jika ruang itu ditutup atau direduksi menjadi kalkulasi elektabilitas, maka yang lahir bukan demokrasi, melainkan dominasi.
    Demokrasi yang beradab tidak menghina, tidak menyebar kebencian, tidak menciptakan musuh imajiner demi elektoral.
    Demokrasi yang beradab tidak menindas minoritas hanya karena kalah suara. Karena seperti diingatkan John Stuart Mill dalam On Liberty (1859), suara terbanyak bukanlah jaminan kebenaran.
    Demokrasi bukan soal siapa paling banyak, tapi siapa paling layak didengar dalam akal dan nurani.
    Inilah bedanya demokrasi dengan demagogi. Demokrasi tanpa perenungan hanya akan menjadi tempat naiknya yang paling nyaring, bukan yang paling bijak.
    Seperti dikatakan Fishkin (2010), deliberasi adalah jantung demokrasi sejati—tanpa itu, politik akan menjadi ajang mobilisasi irasionalitas massal.
    Harga dari demokrasi tanpa keadaban sangat mahal. Polarisasi kian akut. Media sosial menjadi ladang fitnah. Kepercayaan terhadap partai politik runtuh. Anak muda menjauh dari politik. Institusi negara dianggap alat kekuasaan, bukan penjaga konstitusi.
    Laporan V-Dem 2025 menunjukkan Indonesia tergelincir ke dalam kategori
    electoral autocracy.
    Fenomena ini mencerminkan lemahnya prinsip
    horizontal accountability
    dan penyusutan ruang sipil (V-Dem Institute, Democracy Report 2025).
    Dalam demokrasi yang sehat, kritik terhadap penguasa menjadi syarat, bukan ancaman.
    Inilah saatnya kita kembali ke akar. Demokrasi bukan hanya sistem kekuasaan, tetapi kontrak moral. Partai politik harus kembali menjadi rumah akal sehat, bukan sekadar markas penggalangan dana.
    Pemerintah harus membangun kepercayaan bukan dengan pencitraan, tapi dengan kejujuran. Media harus menjadi penjaga nurani publik, bukan sekadar penyambung lidah pemilik modal.
    Kita sebagai rakyat pun harus belajar kembali menjadi warga negara yang beradab. Bukan hanya menuntut, tapi juga merawat. Bukan hanya bersuara, tapi juga bertanggung jawab. Bukan hanya ingin menang, tapi ingin adil.
    Demokrasi berbasis keadaban bukanlah utopia. Ia adalah keharusan. Dalam dunia yang makin bising oleh propaganda, suara jernih harus dimunculkan oleh integritas.
    Dalam zaman yang dibanjiri algoritma kebencian, akhlak adalah satu-satunya jangkar agar kita tidak karam.
    Tanpa keadaban, demokrasi hanya menjadi tirani mayoritas. Tanpa akhlak, pemilu hanya jadi ritual legitimasi. Dan tanpa integritas, institusi hanya menjadi hiasan tata negara.
    Demokrasi yang sejati tidak lahir dari angka, tetapi dari jiwa yang bersedia mendengar, berbagi, dan bertanggung jawab.
    Karena pada akhirnya, republik ini bukan dibangun di atas kertas suara, melainkan di atas hati nurani manusia yang tahu kapan harus bersuara dan kapan harus berbagi ruang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.