Category: Kompas.com Nasional

  • 45 Motor Listrik hingga 145 Kuda Iringi Kirab Bendera dari Istana ke Monas
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    45 Motor Listrik hingga 145 Kuda Iringi Kirab Bendera dari Istana ke Monas Nasional 17 Agustus 2025

    45 Motor Listrik hingga 145 Kuda Iringi Kirab Bendera dari Istana ke Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Upacara penurunan bendera dalam rangka HUT Ke-80 RI diakhiri dengan kirab pengembalian naskah proklamasi dan bendera Merah Putih ke Monumen Nasional (Monas).
    Kirab dilakukan tepat setelah Presiden RI Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara memberi arahan kepada Komandan Upacara untuk membubarkan pasukan.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , proses kirab ini dilakukan oleh dua purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024.
    Kedua purna Paskibraka putri itu melakukan kirab dengan menaiki kereta kencana yang ditarik oleh kuda.
    Sebanyak 45 motor Polisi Militer (PM) hingga 145 pasukan berkuda juga mengawal proses iring-iringan kirab kereta kencana menuju Monas.
    Sebagaimana diketahui, upacara kenaikan bendera Merah Putih pada pagi hari tadi juga diawali dengan kirab naskha proklamasi dan bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana.
    Selama proses upacara pada pagi dan sore hari ini, Presiden RI Prabowo Subianto menjadi Inspektur Upacara.
    Pada kenaikan bendera tadi pagi, sejumlah tokoh nasional turut hadir menyaksikan pengibaran bendera Merah Putih.
    Beberapa tokoh di antaranya Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
    Hadir juga para mantan presiden, yaitu Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, dan Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Upacara Penurunan Bendera, Paskibraka Kembali Bentuk Formasi 80  
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Upacara Penurunan Bendera, Paskibraka Kembali Bentuk Formasi 80 Nasional 17 Agustus 2025

    Upacara Penurunan Bendera, Paskibraka Kembali Bentuk Formasi 80
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) kembali membentuk formasi angka 80 dalam upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, formasi itu diperlihatkan ketika Paskibraka berada di tiang bendera sebelum menurunkan bendera.
    Mulanya, formasi terdiri dari tiga bagian, lalu berubah bentuk menjadi angka 80 ketika sebagian Paskibraka menuju tiang bendera.
    Paskibraka yang menuju tiang bendera itu adalah pembawa baki dan pengerek bendera.
    Setelah bendera diturunkan, Paskibraka segera menaruhnya ke atas baki.
    Formasi angka 80 yang menandakan HUT ke-80 RI itu kemudian berubah ke bentuk semula dengan tiga bagian.
    Setelahnya, Paskibraka menuju Presiden Prabowo Subianto untuk menyerahkan baki, sebelum nantinya dikirab untuk dikembalikan ke area cawan Monumen Nasional (Monas).
    Sebagai informasi, tugas sebagai pembawa baki Sang Merah Putih dalam upacara penurunan bendera dipercayakan kepada Aliah Sakira, perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.
    Siswi SMA Negeri 14 Makassar itu akan membawa baki bendera saat prosesi berlangsung.
    Sementara cadangan pembawa baki adalah Sultana Najwa, putri asal Provinsi DKI Jakarta yang bersekolah di SMAN 82 Jakarta Selatan.
     
    Prosesi penurunan bendera turut dijalankan oleh I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana dari Provinsi Bali.
    Pelajar SMA Negeri 9 Denpasar tersebut dipercaya menjadi Komandan Kelompok 8.
    Sementara itu, tugas pengerek bendera diemban oleh Hilton Pratama Mantong dari Sulawesi Barat yang kini menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Mamuju.
    Adapun peran pembentang bendera dijalankan oleh Muhammad Ghaalib Al Ghifari, pelajar SMA Kebangsaan asal Provinsi Lampung.
    Sedangkan untuk posisi Komandan Kelompok 17, dipercayakan kepada Adinata Kurniawan Harahap dari Sumatra Utara, siswa SMA Ip Adzkia Medan.
    Mereka bersatu dalam Tim Paskibraka “Indonesia Bersatu”.
    Dari berbagai daerah di Tanah Air, generasi muda Indonesia memperlihatkan kebanggaan dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas negara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Haru dan Bangganya Paskibaraka Berhasil Kibarkan Merah Putih di Istana
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Haru dan Bangganya Paskibaraka Berhasil Kibarkan Merah Putih di Istana Nasional 17 Agustus 2025

    Haru dan Bangganya Paskibaraka Berhasil Kibarkan Merah Putih di Istana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) merasakan haru karena berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025).
    Paskibraka yang dipercaya mengemban tugas sakral merasa bahwa diberi kesempatan mengibarkan Sang Merah Putih di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat merupakan pengalaman yang akan selalu mereka kenang sepanjang hidup.
    Bianca Alessia Christabella Lantang, pembawa baki dalam upaca pengibaran yang merupakan siswi SMA Lentera Harapan Tomohon asal Sulawesi Utara, mengaku bangga dan terharu atas tugas yang berhasil ia tunaikan itu.
    “Puji Tuhan, saya dipercayakan sebagai pembawa baki. Puji Tuhan, pastinya saya senang sekali dan bangga dengan teman-teman serta pasukan-pasukan yang lain, karena kami bisa berhasil mengibarkan bendera,” kata Bianca, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu.
    Hal serupa juga dirasakan oleh pembentang bendera, El Rayyi Mujahid Faqih dari SMK Kehutanan Negeri Samarinda, Kalimantan Timur.
    Ia mengaku pengalaman ini menghadirkan emosi yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
    Apalagi pengibaran bendera itu disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo, sehingga momen itu menjadi semakin berkesan.
    “Berkesan sih, karena banyak yang nonton, ya. Dan juga disaksikan oleh pejabat-pejabat, terutama Bapak Presiden. Itu sangat berkesan sekali buat saya. Dan tidak akan saya lupakan sampai seumur hidup saya nanti,” ucap dia.
    Sementara itu, pengerek bendera, Farrel Argantha Irawan dari SMA Highscope Indonesia TB Simatupang, Jakarta Selatan, menggambarkan pengalamannya sebagai sesuatu yang tak ternilai.
    Ia juga menegaskan bahwa semua peran dalam Paskibraka sama pentingnya.
    “Mau pembentang, pengerek, 17, sore, pagi, itu sama. Karena kita di sini untuk mengangkat bendera dan menurunkan bendera. Untuk Merah Putih, untuk negara. Merdeka!” katanya penuh semangat.
    Di balik suksesnya upacara, Wakil Komandan Grup 1 Kopassus Kolonel Infanteri Amril Hairuman Tehupelasury menyebut keberhasilan ini tidak lepas dari persiapan matang.
    Pria yang menjadi komandan upacara pengibaran pagi tadi juga mengingatkan makna kemerdekaan yang harus terus diwariskan.
    “Sebagai generasi muda, kita harus meneruskan nilai-nilai perjuangan yang telah ditorehkan para pendahulu,
    founding fathers
    kita, yang sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia ini. Kita sebagai generasi muda harus melanjutkan sesuai dengan profesi dan tugas kita,” kata Amril.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Aliah Sakira, Paskibraka Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Profil Aliah Sakira, Paskibraka Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka Nasional 17 Agustus 2025

    Profil Aliah Sakira, Paskibraka Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Siswi asal SMA Negeri 14 Makassar, Aliah Sakira, ditunjuk menjadi pembawa baki dalam upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
    Aliah Sakira adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perwakilan dari Provinsi Sulawesi Selatan. Dia bersama 75 Paskibraka lainnya telah resmi dilantik oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) mewakil Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta pada 16 Agustus 2025.
    Dikutip dari rilis resmi yang dibagikan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Aliah Sakira adalah putri dari pasangan Djabbar B dan Azmach Febriany.
    Aliah merupakan putri asli Sulawesi Selatan. Dia lahir di Makassar pada 1 Oktober 2008.
    Perjalanan Aliah tergabung dalam Paskibraka di Istana Merdeka tidak mudah. Dia harus mengikuti proses seleksi dari tingkat kota hingga provinsi.
    Dikutip dari akun Instagram miliknya @aliah_sakira, Aliah akhirnya dinyatakan lolos seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan mulai mengikuti seleksi calon Paskibraka Tingkat Nasional pada 25 Juni 2025.
    Proses verifikasi calon Paskibraka tingkat pusat itu berlangsung pada 25-29 Juni 2025, di Jakarta.
    Hingga akhirnya, pada 16 Agustus 2025, Aliah Sakira dikukuhkan menjadi Paskibraka yang akan bertugas mengibarkan bendera Merah Putih di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025.
    Berikut Formasi Lengkap Tim Paskibraka dalam upacara penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atraksi Udara HUT RI di Langit Jakarta: Heli Bawa Bendera Raksasa, Asap Merah-Putih Hiasi Angkasa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Atraksi Udara HUT RI di Langit Jakarta: Heli Bawa Bendera Raksasa, Asap Merah-Putih Hiasi Angkasa Nasional 17 Agustus 2025

    Atraksi Udara HUT RI di Langit Jakarta: Heli Bawa Bendera Raksasa, Asap Merah-Putih Hiasi Angkasa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Langit Jakarta menjadi saksi atraksi udara dari TNI Angkatan Udara yang menampilkan demo udara spektakuler dalam HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025).
    Atraksi udara itu diperlihatkan di langit Istana Merdeka, tempat Presiden Prabowo Subianto menonton dari mimbar kehormatan.
    Atraksi ini menghadirkan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) udara yang turut menyemarakkan peringatan bersejarah dengan nuansa patriotisme yang kental.
    Perwakilan dari tim demonstrasi udara, Letkol Pnb Indra Alexander Yosef Lesi, menyampaikan bahwa ada sejumlah atraksi yang ditampilkan.
    Menurut dia, atraksi udara tahun ini cukup spesial, dimulai dengan helikopter pembawa bendera raksasa berukuran 72 meter persegi yang digantung di tali sepanjang 50 meter dan melintas sebelum upacara berlangsung.
    “Itu melambangkan kalau kita siap sedia berkibar, mengibarkan bendera merah putih kita,” ujar Letkol Lesi, Minggu.
    Selepas upacara pengibaran bendera, atraksi udara kembali ditampilkan, mengubah suasana khidmat sebelumnya menjadi penuh semangat saat deru mesin pesawat tempur membelah udara.
    Berbagai pesawat tempur lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi Magetan, Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru, dan Lanud Supadio Kubu Raya untuk melintas di langit Istana.
    Salah satu atraksi yang paling ditunggu yaitu merah putih pass ketika Jupiter Aerobatic Team membubuhkan jejak asap berwarna merah dan putih di langit biru Jakarta.
    Formasi tersebut menghadirkan visual bendera kebangsaan di udara, seolah menegaskan kedaulatan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
    Tak kalah istimewa, pada atraksi udara ini juga ditampilkan delapan kali
    high speed pass
    dari pesawat tempur.
    “Itu melambangkan Presiden Prabowo adalah presiden ke-8 Republik Indonesia, lalu angka 8 adalah angka dari 80 yang kita ambil untuk melambangkan hari ulang tahun ke-80 Republik Indonesia,” jelasnya.
    Atraksi udara ditutup dengan 12 helikopter yang membawa giant flag dengan bendera Merah Putih dan logo 80 tahun Indonesia.
    Letkol Lesi pun menyampaikan harapannya dalam momen HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
    “Harapan kami, kami bisa terus mengudara, berjaya di udara, dan bisa mengabdikan seluruh apa yang sudah dipercayakan oleh rakyat kepada kita, Indonesia,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PKS Tegaskan Bakal Kritis Konstruktif ke Pemerintahan Prabowo
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    PKS Tegaskan Bakal Kritis Konstruktif ke Pemerintahan Prabowo Nasional 17 Agustus 2025

    PKS Tegaskan Bakal Kritis Konstruktif ke Pemerintahan Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan akan bersikap kritis konstruktif terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
    “PKS akan terus menjadi koalisi yang kritis konstruktif,” ujar Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf saat memberikan amanat dalam upacara peringatan HUT ke-80 RI di Kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
    Hal ini disampaikan Muzzammil merespons pernyataan Prabowo yang meminta para pihak untuk tidak berhenti mengkritik dan memberikan koreksi kepada pemerintah.
    Muzzammil mengatakan, sikap PKS ini adalah untuk memastikan adanya check and balance dalam manajemen pemerintahan.
    “(Sikap kritis konstruktif) demi menghidupkan check and balances, meluruskan berbagai hal yang menyimpang, mendukung hal-hal yang baik yang telah dijalankan pemerintah,” kata dia.
    Menurut Muzzammil, kritik ini dibutuhkan untuk mensukseskan program Prabowo.
    Terlebih, suksesnya program-program pemerintah juga berdampak bagi masyarakat Indonesia.
    “Karena kesuksesan Presiden Prabowo adalah kebahagiaan 280 juta rakyat Indonesia, untuk itulah kita bersikap kritis konstruktif, di pusat maupun daerah,” kata Muzzammil lagi.
    Diberitakan, dalam pidato kenegaraan perdananya sebagai Presiden RI di Sidang Tahunan MPR, Prabowo Subianto menyatakan bahwa kritik terhadap pemerintah sangat diperlukan, meski terkadang terasa menyesakkan.
    Presiden menekankan bahwa perbedaan pandangan tidak masalah, asalkan semua tetap memiliki tujuan yang sama.
    “Kita berbeda-beda boleh, tapi satu tujuan kita. Silakan yang berada di luar pemerintah, tidak ada masalah. Terima kasih,” kata Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen DPR/MPR/DPD, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
    “Kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan, kita butuh kritik, walaupun kadang-kadang kalau kritik itu menyesakkan juga, tapi enggak ada masalah. Jangan berhenti kritik,” ucap dia.
    Presiden juga menekankan bahwa pengawasan tidak hanya berlaku bagi pihak luar pemerintah, tetapi juga untuk anggota koalisi.
    “Saya juga minta dari koalisi kita, tetap di dalam koalisi, harus berani mengawasi, harus berani koreksi,” ujar Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Setya Novanto Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Setya Novanto Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin Nasional 17 Agustus 2025

    Setya Novanto Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengatakan terpidana kasus korupsi E-KTP Setya Novanto (Setnov) telah bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin, Jawa Barat.
    Agus menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan peninjauan kembali (PK), batas hukuman Setnov sudah melampaui waktu.
    Dia bahkan menyebut Setnov seharusnya sudah bebas pada 25 Juli 2025 lalu.
    “Iya. Karena sudah melalui proses asesmen, dan yang bersangkutan berdasarkan hasil pemeriksaan PK itu sudah melampaui waktunya. Harusnya tanggal 25 yang lalu,” ujar Agus di Istana, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
    Agus menekankan, Setnov tidak wajib lapor setelah bebas.
    Sebab, kata dia, Setnov sudah membayar denda subsidier.
    “Enggak ada. Karena kan denda subsidier sudah dibayar,” ucapnya.
    Sementara itu, Agus menekankan Setnov bebas bersyarat karena PK-nya dikabulkan, sehingga masa hukumannya disunat.
    “Putusan PK kan kalau enggak salah. Putusan peninjauan kembali kepada yang bersangkutan dikurangi masa hukumannya,” imbuh Agus.
    Mantan Ketua DPR Setya Novanto dapat bebas lebih cepat setelah hukuman penjaranya disunat dari 15 tahun penjara menjadi 12 tahun dan 6 bulan penjara.
    Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Setya Novanto ihwal vonis hukumannya dalam kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
    “Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara selama 12 tahun dan 6 (enam) bulan,” demikian keterangan dari putusan nomor 32 PK/Pid.Sus/2020 yang dikutip dari laman resmi MA, Rabu (2/7/2025).
    Sebagai informasi, Setya Novanto dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi proyek e-KTP tahun anggaran 2011-2013, pada 24 April 2018.
    Ia divonis 15 tahun penjara dan diwajibkan membayar denda Rp 500 juta subsider tiga bulan kurungan.
     
    Setya Novanto juga diwajibkan membayar uang pengganti 7,3 juta dollar AS dikurangi Rp 5 miliar yang telah dititipkan kepada penyidik.
    Majelis hakim juga mencabut hak politik Novanto selama lima tahun setelah selesai menjalani masa pidana.
    Setya Novanto sebelum terseret kasus korupsi e-KTP merupakan sosok yang sudah malang-melintang di kancah perpolitikan Indonesia.
    Karier politiknya dimulai sebagai kader Kosgoro pada 1974 dan menjadi anggota DPR Fraksi Partai Golkar untuk pertama kalinya pada 1998.
    Sejak saat itu, ia enam periode berturut-turut selalu mengamankan kursi di parlemen hingga 16 Desember 2015.
    Setya Novanto juga merupakan sosok yang pernah menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar (17 Mei 2016 – 13 Desember 2017) dan Ketua DPR (30 November 2016 – 11 Desember 2017).
    Singkat cerita, nama Setya Novanto menjadi tersangka kasus mega proyek e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 17 Juli 2017.
    Kasus korupsi e-KTP sendiri bermula saat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 2009 merencanakan pengajuan anggaran untuk penyelesaian Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAP).
    Salah satu komponen program penyelesaian SIAP tersebut adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK). Pemerintah pun menargetkan pembuatan e-KTP dapat selesai pada 2013.
    Proyek e-KTP merupakan program nasional dalam rangka memperbaiki sistem data kependudukan di Indonesia.
    Dilansir dari Kompas.com, Jumat (4/2/2022), lelang e-KTP dimulai sejak 2011, tetapi banyak bermasalah karena terindikasi banyak penggelembungan dana. Kasus korupsi e-KTP pun terendus akibat kicauan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
    KPK kemudian mengungkap adanya kongkalikong secara sistemik yang dilakukan oleh birokrat, wakil rakyat, pejabat BUMN, hingga pengusaha dalam proyek pengadaan e-KTP sepanjang 2011-2012.
    Akibat korupsi mega proyek secara berjemaah ini, negara mengalami kerugian mencapai Rp 2,3 triliun.
    Keterlibatan Setya Novanto semakin kuat setelah namanya disebut dalam sidang perdana kasus tersebut dengan dua mantan pejabat Kemendagri, yakni Sugiharto dan Irman sebagai terdakwa.
    Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa di Pengadilan Tipikor, Kamis (9/3/2017), Novanto disebut memiliki peran dalam mengatur besaran anggaran e-KTP yang mencapai Rp 5,9 triliun.
    Setelah melalui serangkaian proses hukum, majelis hakim memberikan vonis kepada para pelaku atas keterlibatan dalam tindak pidana korupsi proyek pengadaan e-KTP.
    Delapan pelaku telah divonis bersalah oleh pengadilan dan mendapat hukuman berbeda tergantung sejauh mana keterlibatan mereka. Adapun Setya Novanto divonis 15 tahun penjara pada 24 April 2018.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil AKP Raden Bimo Dwi Lambang, Komandan Kompi Paskibraka di HUT ke-80 RI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Profil AKP Raden Bimo Dwi Lambang, Komandan Kompi Paskibraka di HUT ke-80 RI Nasional 17 Agustus 2025

    Profil AKP Raden Bimo Dwi Lambang, Komandan Kompi Paskibraka di HUT ke-80 RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (17/8/2025).
    Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas tahun ini diberi nama “Indonesia Berdaulat.”
    Sedangkan AKP Raden Bimo Dwi Lambang dipercaya sebagai Komandan Kompi Paskibraka. Tugas utama Komandan Kompi (Danki) adalah memimpin, mengendalikan, dan bertanggung jawab atas seluruh anggota dan kegiatan di kompinya.
    Berikut profil singkat AKP Raden Bimo Dwi Lambang:
    Dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), AKP Raden Bimo Dwi Lambang saat ini menjabat sebagai Kapolsek Batuaji di Provinsi Kepulauan Riau.
    Ia merupakan pria kelahiran 16 September 1994 di Jakarta. AKP Raden Bimo Dwi Lambang diketahui merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 2016.
    Di sisi lain, yang bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kolonel Inf Amril Hairuman Tehupelasury yang saat ini menjabat Wakil Komandan Grup 1 Kopassus.
    Penunjukan para anggota Paskibraka ini merupakan simbol pengabdian generasi muda kepada bangsa dan negara. Mereka adalah representasi keberagaman yang bersatu di bawah panji merah putih.
    Dalam prosesi upacara, Paskibraka membentuk formasi 80 saat mengibarkan Bendera Merah Putih dalam upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, formasi itu dibentuk sesaat Paskibraka mengambil baki yang berisi Bendera Merah Putih dari mimbar kehormatan.
    Presiden Prabowo Subianto secara langsung memberikan baki tersebut kepada pembawa baki, Bianca Alessia Christabella Lantang, perwakilan asal Provinsi Sulawesi Utara.
    YouTube / Sekretariat Presiden Paskibraka membentuk formasi 80 saat mengibarkan bendera pusaka di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
    Presiden Prabowo tampak mencium Bendera Merah Putih itu sebelum dibawa oleh Bianca. Setelah mengambil baki, Paskibraka berbalik arah menuju tiang bendera di depan Istana Merdeka, tepatnya ke arah Jalan Medan Merdeka Utara.
    Pasukan berderap melangkah hingga mendekati tiang bendera berwarna putih. Setelahnya, pasukan tampak membagi posisi ke dalam tiga bagian.
    Posisi tersebut kemudian berubah menjadi angka 80, sebagai makna bahwa Indonesia telah Merdeka selama 80 tahun. Formasi itu terus dipertahankan hingga pengibaran bendera Merah Putih selesai dan lagu Indonesia Raya berkumandang.
    Setelah bendera berkibar, burung merpati dilepas mengisi ruang udara di halaman Istana Merdeka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megawati Ingatkan PDI-P Tak Tunduk pada Politik yang Khianati Rakyat 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Megawati Ingatkan PDI-P Tak Tunduk pada Politik yang Khianati Rakyat Nasional 17 Agustus 2025

    Megawati Ingatkan PDI-P Tak Tunduk pada Politik yang Khianati Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan kader partai banteng tidak tunduk pada politik yang mengkhianati rakyatnya sendiri.
    Pesan ini Megawati sampaikan saat menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun ke-80 (HUT) RI bersama ratusan kadernya di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025).
    Megawati mengingatkan kadernya untuk terus menjaga api kemerdekaan yang diwariskan para pejuang.
    “Tidak pernah padam oleh dorongan kepentingan pribadi maupun golongan, tidak goyah oleh godaan kekuasaan, dan tidak tunduk pada politik yang mengkhianati rakyatnya sendiri,” kata Megawati.
    Megawati kemudian mengutip pernyataan Soekarno dalam tulisannya, “Mencapai Indonesia Merdeka” yang terbit tahun 1933.
    Dalam tulisan itu, Soekarno menjelaskan dengan simbolis, di seberang jembatan (kemerdekaan) terbentang dua jalan yang saling bertentangan.
    Satu jalan mengarah pada keselamatan, dengan kesejahteraan kaum Marhaen (rakyat kecil), sebuah dunia dengan nasib bahagia yang dirasakan bersama. Sementara, satu jalan lainnya menuju pada kesengsaraan.
    “Satu menuju dunia keselamatan dan kesejahteraan rakyat Marhaen, dunia yang sama rasa, sama bahagia, dan satu lagi menuju dunia kesengsaraan rakyat Marhaen, dunia yang sama rata, sama tangis,” ujar Megawati.
    “Pilihan jalan itu ada di tangan kita semua,” tambahnya.
    Menurut Megawati, tanggung jawab kader PDI-P adalah memastikan Indonesia menempuh jalan keselamatan dan kesejahteraan untuk rakyatnya.
    Kemerdekaan, kata Megawati, menjadi gerbang untuk membangun kehidupan yang berdaulat dalam politik, mandiri di bidang ekonomi, dan memiliki karakter dalam kebudayaan.
    “Namun, lihatlah tantangan di depan kita, kemiskinan dan kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan, krisis pangan global, intervensi kekuatan asing, serta kerapuhan etika dan moral dalam penyelenggaraan negara,” tutur Megawati prihatin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Kerahkan 38 Anjing K9 Amankan HUT ke-80 RI, Bersiaga di Istana hingga Bundaran HI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Polri Kerahkan 38 Anjing K9 Amankan HUT ke-80 RI, Bersiaga di Istana hingga Bundaran HI Nasional 17 Agustus 2025

    Polri Kerahkan 38 Anjing K9 Amankan HUT ke-80 RI, Bersiaga di Istana hingga Bundaran HI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengerahkan unit anjing pelacak (K9) di sejumlah titik strategis di Jakarta Pusat, dalam rangka pengamanan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI.
    Sebanyak 38 anjing pelacak yang diterjunkan berasal dari Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri (Ditpolsatwa) dan Polda Metro Jaya (PMJ).
    “Pengamanan ini merupakan bagian dari upaya kami memastikan seluruh rangkaian kegiatan HUT RI ke-80 berjalan aman, tertib, dan lancar,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).
    Adapun 30 ekor berasal dari Ditpolsatwa dan 8 ekor dari Polda Metro Jaya.
    Dari jumlah tersebut, 20 ekor K9 Ditpolsatwa disebar di kawasan Stasiun Gambir, pintu Patung Kuda, dan area dalam Monas.
    Sementara 10 ekor lainnya ditempatkan di sekitar Istana Negara.
    Adapun 8 ekor K9 milik PMJ difokuskan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
    Empat lokasi prioritas juga menjadi titik penempatan tim K9 dengan formasi masing-masing dua ekor anjing dan empat personel pengendali.
    Lokasi itu meliputi depan Perpustakaan Nasional, kawasan Patung Kuda, Stasiun Gambir, dan depan pintu Istana Negara.
    Selain penjagaan statis, unit K9 juga melakukan patroli dan penyisiran secara berkala.
    Pengecekan dilaksanakan di area publik, kendaraan, hingga fasilitas strategis yang menjadi jalur pergerakan tamu undangan maupun masyarakat.
    “Polri mengimbau masyarakat yang hadir langsung dalam perayaan HUT ke-80 RI untuk tetap mengikuti arahan petugas, menjaga ketertiban, serta tidak membawa barang-barang yang dilarang demi kelancaran seluruh kegiatan kenegaraan,” kata Trunoyudo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.