Mendagri Ungkap Peran Strategis BPD dalam Pengawasan Pemerintahan Desa
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan pentingnya peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai mitra strategis kepala desa (kades) dalam menjalankan fungsi pengawasan.
Hal itu disampaikan Tito setelah mengukuhkan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (
Abpednas
) Indonesia periode 2025–2031 di Grand Anara Hotel, Kota Tangerang, Banten, Jumat (12/12/2025). Dalam forum tersebut, Tito juga dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pakar Abpednas.
Ia berharap asosiasi tersebut dapat memperkuat fungsi kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa.
Menurut Tito, Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan kewenangan besar kepada desa, termasuk dalam penyusunan program dan pengelolaan anggaran.
Oleh karena itu, keberadaan
BPD
menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kewenangan.
Tito juga menyoroti sejumlah kasus yang menjerat kades akibat kesalahan dalam pengelolaan anggaran.
Untuk itu, ia berharap Abpednas mampu memperkuat pengawasan serta memberikan masukan terhadap program-program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami harap karena adanya badan ini, akan membuat
balancing
, pengawas, dan juga memberikan masukan dalam rangka program-program yang betul-betul menyentuh rakyat. Sehingga uang itu tidak disalahgunakan,” ujar Tito dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa pembinaan terhadap pemerintah desa secara formal berada di tangan bupati atau wali kota.
“
Nah
, ini para bupati kami dorong untuk melakukan pengawasan, pembinaan. Sambil kami monitoring juga bersama-sama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT),” ujar Tito.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa mekanisme pengawasan dari bawah, seperti melalui BPD, sangat penting untuk memastikan akuntabilitas penggunaan anggaran desa.
Tito menambahkan, Indonesia memiliki lebih dari 75.000 desa. Dengan jumlah anggota BPD antara lima hingga sembilan orang per desa, Abpednas memiliki potensi menjadi kekuatan besar dalam pengawasan.
“
Nah
, ini kita harapkan menjadi kekuatan besar untuk menjadi pengawas dan memberikan kontribusi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut juga hadir Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Ketua Umum DPP Abpednas Indra Utama, serta jajaran pengurus dan pejabat terkait lainnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Nasional
-
/data/photo/2025/12/12/693bdf481f54d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mendagri Ungkap Peran Strategis BPD dalam Pengawasan Pemerintahan Desa
-
/data/photo/2025/12/12/693bc4f28fb65.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Janji Pulihkan Aceh Tamiang, Prabowo: Anak-Anak Harus Cepat Kembali Sekolah
Janji Pulihkan Aceh Tamiang, Prabowo: Anak-Anak Harus Cepat Kembali Sekolah
Tim Redaksi
ACEH TAMIANG, KOMPAS.com –
Presiden Prabowo Subianto berjanji mengawal proses pemulihan di Aceh Tamiang agar anak-anak di daerah tersebut dapat segera kembali bersekolah.
Hal ini disampaikannya saat mengunjungi langsung warga terdampak banjir di Karang Baru, Kabupaten
Aceh Tamiang
, Jumat (12/12/2025).
“Pesan saya, anak-anak harus tabah dan tetap semangat. Kita akan bergerak cepat supaya anak-anak bisa cepat kembali sekolah,” kata Prabowo, Jumat.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah bekerja keras menangani bencana di Sumatera serta mengawal pemulihan pascabencana.
Ia pun meminta maaf jika ada berbagai hal yang belum tertangani secara sempurna.
“Saya minta maaf kalau masih ada yang belum (tertangani). Kita sedang bekerja keras. Kita tahu kondisi di lapangan sangat sulit, jadi kita atasi bersama-sama. Mudah-mudahan kalian cepat pulih dan cepat kembali normal,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, kedatangannya ke Aceh merupakan bentuk komitmennya untuk menepati janji mengunjungi secara berkala kawasan yang mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir bandang.
“Seminggu lalu saya janji ingin menengok beliau-beliau. Saya lihat keadaannya. Insya Allah, pemerintah akan turun dan membantu semuanya,” ujar dia.
Prabowo juga berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Aceh, untuk selalu menjaga lingkungan dan alam.
“Kita harus menjaga lingkungan kita. Alam harus kita jaga, jangan menebang pohon sembarangan. Saya minta Pemda lebih waspada dan lebih mengawasi. Kita jaga alam kita sebaik-baiknya,” kata Prabowo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/09/69382245ef583.webp?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
RI Kekurangan 150 Ribu Dokter, Prabowo Kerja Sama Bareng Pakistan
RI Kekurangan 150 Ribu Dokter, Prabowo Kerja Sama Bareng Pakistan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden RI Prabowo Subianto menjalin kerja sama dengan Pakistan di bidang pendidikan kedokteran untuk mengatasi masalah kekurangan 150 ribu dokter di Indonesia.
Walhasil, Prabowo memerintahkan agar
fakultas kedokteran
dibangun di setiap provinsi, di mana Pakistan siap mendukung program tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol TNI Teddy Indra Wijaya dalam akun Sekretariat Kabinet, Jumat (12/12/2025). Mulanya, Teddy menyampaikan bahwa Prabowo telah selesai berkunjung ke Pakistan dan Rusia.
Di Islamabad, Pakistan, Prabowo bahkan dijemput langsung oleh Presiden Pakistan dan Perdana Menteri Pakistan di bandara.
“Kemudian melaksanakan beberapa pertemuan singkat dan penting,” ujar Teddy.
Teddy menjelaskan bahwa di Pakistan, ada beberapa perjanjian yang disepakati, di antaranya di bidang kesehatan, pertanian, perdagangan, ekonomi, riset, sains, dan teknologi.
“Yang kedua, Bapak Presiden ingin dengan segera memperbanyak jumlah dokter di Indonesia. Karena menurut data Kemenkes, Indonesia kekurangan 150 ribu dokter umum, spesialis, dan dokter gigi,” jelasnya.
“Dan untuk itu, beliau ingin membuat fakultas baru, terutama di setiap provinsi harus ada fakultas kedokteran baru. Dan dalam hal ini, Pakistan sepakat untuk mendorong program tersebut,” sambung Teddy.
Setelah dari Pakistan, Prabowo langsung bertolak ke Rusia.
Di Moskow, Rusia, Prabowo bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin selama 3 jam.
“Intinya, satu, Rusia ingin memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang pertanian, riset, teknologi, dan pertukaran transfer teknologi. Kemudian yang kedua, ada beberapa kesepakatan yang sangat penting yang diketahui oleh kedua pemimpin,” imbuh Teddy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/12/693b8b80374e4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Para Guru Besar dan Civitas Akademika Diajak Rancang Masa Depan Indonesia melalui Transmigrasi Baru
Para Guru Besar dan Civitas Akademika Diajak Rancang Masa Depan Indonesia melalui Transmigrasi Baru
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Para Guru Besar dan civitas akademika se-Indonesia diajak untuk terlibat dalam merancang masa depan Indonesia melalui Transmigrasi 5.0, sebuah kerangka pembangunan kewilayahan berbasis sains dan teknologi (saintek).
Langkah itu dianggap strategis untuk memanfaatkan momentum bonus demografi.
Ajakan tersebut disampaikan Menteri
Transmigrasi
(Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam Kongres V Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (
ITS
) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/12/2025).
“Saya datang bukan sekadar menjelaskan program, tetapi mengajak kita mendesain masa depan Indonesia. Saya percaya ITS dan para guru besar akan menjadi jantung intelektual dari desain besar itu,” ujar Iftitah dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/12/2025).
Menjawab tantangan tersebut, Iftitah menilai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dibangun dari daerah dan wilayah perbatasan yang selama ini belum dioptimalkan.
“Pertumbuhan yang tidak hanya menambah produk domestik bruto (PDB) secara kosmetik, tetapi menghasilkan pangan, energi, industri, teknologi, dan kapasitas manusia yang nyata. Pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, yang menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk rakyat di sekitarnya. Sehingga, tidak ada lagi pengangguran di bumi tercinta ini,” tuturnya.
Dalam paparannya, Iftitah juga meluruskan persepsi lama mengenai transmigrasi. Ia menegaskan, transmigrasi saat ini bukan lagi sekadar perpindahan penduduk, melainkan pembangunan kawasan berbasis produktivitas.
“Transmigrasi merupakan kerangka pembangunan paling lengkap karena bekerja pada tiga fondasi sekaligus: lahan, manusia, dan produktivitas,” ungkap Iftitah.
Dalam kesempatan itu, Iftitah menekankan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi akan mengandalkan sains, data, dan teknologi.
Konsep Transmigrasi 5.0 mencakup pemodelan iklim 30 tahun ke depan, analisis geospasial berbasis kecerdasan buatan (AI), pemetaan rantai pasok, hingga desain permukiman berbasis ekosistem pertumbuhan.
“Bayangkan bila setiap kawasan transmigrasi dirancang dengan standar ilmiah. Hasilnya adalah kawasan yang menjadi
smart agro-estate, smart fisheries, rural industry hub,
dan
smart settlement
berbasis data,” ujar Iftitah.
Kementerian Transmigrasi (
Kementrans
) saat ini menyiapkan dua hingga tiga kawasan sebagai laboratorium hidup (
living lab
) untuk uji penerapan teknologi dan riset kampus.
Tak hanya itu, program Transmigrasi Patriot dan Beasiswa Patriot disiapkan sebagai mesin talenta untuk menyiapkan pemimpin lapangan masa depan.
Oleh karena itu, Iftitah mengajak para guru besar, termasuk ITS, untuk berperan dalam tiga hal utama, yaitu desain bersama (
co-design
), proyek percontohan (
pilot project
), dan pembentukan talent pipeline pembangunan kawasan.
“Pembangunan kawasan baru harus menjadi karya bersama, lingkungan, robotika, industri, kelautan, energi, agrikultur, transportasi, tata kota. Ini bukan proyek satu disiplin, tetapi
symphony of sciences
,” ujarnya.
Menutup pidatonya, Iftitah menegaskan, masa depan Indonesia tidak akan lahir dari kota besar semata, melainkan pertumbuhan baru di daerah.
“Jika Indonesia ingin melompat, lompatan itu tidak akan lahir dari Jakarta atau Surabaya saja. Ia muncul dari desa modern,
agro-estate
digital, industri perikanan terpadu, energi terbarukan, dan kota-kota teknologi di daerah. Mari kita bangun Indonesia bukan hanya dengan angka, tetapi dengan jiwa. Bukan hanya dengan teknologi, tetapi dengan keberanian membuka
frontier
baru,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/11/693a796946ea1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terima Suap Rp 5,75 M, dari Siapa dan untuk Apa?
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terima Suap Rp 5,75 M, dari Siapa dan untuk Apa?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah.
Selain Ardito, adiknya bernama Ranu Hari Prasetyo dan anggota DPRD
Lampung Tengah
Riki Hendra Saputra setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama.
“Tersangka RHS (Riki Hendra Saputra) dan MLS (Mohamad Lukman Sjamsuri) ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Gedung Merah Putih
KPK
. Sementara, Tersangka AW (Ardito Wijaya); RNP (Ranu Hari Prasetyo) dan ANW (Anton Wibowo) ditahan di Rutan Cabang Gedung ACLC KPK,” kata Plh Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK Mungki Hadipratikto, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis.
Ardito diketahui menerima aliran uang Rp 5,75 miliar dari hasil mengatur pemenangan proyek paket pekerjaan untuk perusahaan milik tim pemenangan saat Pilkada.
Lantas, dari siapa uang tersebut berasal? Dan uang tersebut digunakan Ardito untuk apa? Berikut rangkumannya dari Kompas.com:
Ardito menerima dana sebesar Rp 5,25 miliar setelah mengondisikan sejumlah rekanan proyek melalui Riki Hendra Saputra, anggota DPRD Lampung Tengah, serta adiknya, Ranu Hari Prasetyo.
Selain itu, Ardito juga memperoleh fee sebesar Rp 500 juta dari Direktur PT EM, Muhamad Lukman Sjamsuri.
Fee
tersebut diberikan sebagai imbalan atas pengaturan pemenangan lelang tiga paket pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Lampung Tengah, dengan total nilai proyek mencapai Rp 3,15 miliar.
Berdasarkan hal tersebut, KPK menetapkan lima orang tersangka, yaitu
Bupati Lampung Tengah
Ardito Wijaya; Riki Hendra Saputra selaku Anggota DPRD Lampung Tengah; Ranu Hari Prasetyo selaku adik Bupati Lampung Tengah; Anton Wibowo selaku Plt. Kepala Badan Pendapatan Daerah Lampung Tengah sekaligus kerabat dekat Bupati; dan Mohamad Lukman Sjamsuri selaku Direktur PT Elkaka Mandiri.
Mungki kemudian menjelaskan, Rp 500 juta di antaranya digunakan Ardito untuk dana operasional Bupati.
Sedangkan, Rp 5,25 miliar sisanya dipakai untuk melunasi utang kebutuhan kampanye yang dananya diperolehnya dari bank.
“Total aliran uang yang diterima Ardito Wijaya mencapai kurang lebih Rp 5,75 miliar, yang di antaranya diduga digunakan untuk dana operasional Bupati sebesar Rp 500 juta; pelunasan pinjaman bank yang digunakan untuk kebutuhan kampanye di tahun 2024 sebesar Rp 5,25 miliar,” ujar Mungki.
KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya dan empat orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus penerimaan hadiah/janji terkait pengadaan barang/jasa serta penerimaan lainnya (gratifikasi) di lingkungan Pemkab Lampung Tengah Tahun 2025 pada Kamis (11/12/2025).
Atas perbuatannya, Ardito Wijaya, Anton Wibowo, Riki Hendra Saputra, dan Ranu Hari Prasetyo selaku pihak penerima disangkakan telah melanggar ketentuan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 atau Pasal 12 B UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sementara itu, Mohamad Lukman Sjamsuri selaku pihak pemberi disangkakan telah melanggar ketentuan Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau Pasal 5 Ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
KPK selanjutnya melakukan penahanan terhadap para tersangka untuk 20 hari pertama, sejak tanggal 10-29 Desember 2025 di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Gedung Merah Putih KPK dan Gedung C1 KPK.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/12/693bd348f0b27.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/04/69318ba575e26.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/02/26/65dc095a5a859.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/12/693b25576a4b0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/02/27/67c054936ab13.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)