Category: Jabarekspres.com News

  • PR Pembangunan Infrastruktur Kota Bandung Masih Banyak, Pemkot Jalan Ditempat?

    PR Pembangunan Infrastruktur Kota Bandung Masih Banyak, Pemkot Jalan Ditempat?

    JABAR EKSPRES – Sepekan terakhir, kelayakan infrastruktur Kota Bandung menuai tanda tanya. Mulai dari kecelakan mahasiswa asal UPI Bandung di jalan Ir. Djuanda akibat jalan berlubang, banjir di wilayah Bandung Timur, hingga persoalan terkait sampah.

    Pengamat Kebijakan Publik Independen, Achmad Muhtar menilai, sampai saat ini belum terdapat gebrakan nyata dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan – Erwin.

    “Apabila saya melihat, sejauh ini Wali Kota Bandung dalam menanggulangi permasalahan yang ada, misal terdekat banjir kemarin baru sebatas sosialisasi dan wacana ke depan, bukan gebrakan nyata,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (13/4).

    Dirinya membenarkan statement Farhan soal banjir di wilayah timur Kota Kembang yang disebabkan oleh overflow dan ketidaksanggupan sungai dalam menampung debit air yang tinggi.

    BACA JUGA:Realisasi Penyelesaian Banjir Bandung Timur Jalan Ditempat?

    Namun, dirinya menyayangkan soal belum dilakukannya penanganan jangka pendek guna berkurangnya genangan di wilayah tersebut.

    “Kenapa gak langsung dilakukan misal pelebaran sungai atau yang paling mudah pengerukan sungai. Jangan justru meminta masyarakat untuk sabar soal penanganan banjir yang butuh waktu,” ujarnya.

    “Saya kira, masyarakat sudah cukup sabar menghadapi permasalahan banjir menahun yang belum juga terselesaiakan,” tambahnya.

    Selain itu, dirinya ikut menyinggung soal kasus kecelakaan akibat jalan berlubang di jalan Ir. Djuanda Kota Kembang. Menurutnya, peristiwa tersebut harus menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

    “Perbaikan jalan ini kan merupakan janji 100 hari kerja Wali Kota Bandung terpilih. Terus, kickoff perbaikan jalan jangan hanya sebatas seremonial dan menunggu laporan dari masyarakat melalui hotline, pemerintah justru yang harus gerak,” ucapnya.

    BACA JUGA:Degradasi Lahan Dinilai Jadi Pemicu Banjir di Bandung Timur, Pemkot Sebut Belum Ada Bahasan dengan Wilayah Pemangku Kepentingan

    Dirinya pun berpesan agar Wali Kota Bandung bisa mengurangi kehadiran dalam acara berbentuk seremonial, dan mulai berkeliling melihat realitas dan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

    Menurutnya, hal ini penting guna pengambilan kebijakan melalui sebuah program bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

  • Warga Ciamis Geram, 3 Tahun Jalan Provinsi Rusak Tak Kunjung Diperbaiki!

    Warga Ciamis Geram, 3 Tahun Jalan Provinsi Rusak Tak Kunjung Diperbaiki!

    JABAR EKSPRES – Ratusan warga Desa Sindangbarang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, mendesak Pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalan di desanya yang rusak parah.

    Jalan milik provinsi sepanjang 3 kilometer yang menghubungkan tiga dusun, yakni Cikuda Karamat, Cikuda Hilir, dan Sindangrasa Kampung Cidadap, telah mengalami kerusakan selama tiga tahun terakhir.

    Padahal, ruas jalan ini menjadi urat nadi perekonomian warga, akses pendidikan, serta jalur alternatif menuju Kabupaten Majalengka.

    Berdasarkan pantauan, kondisi jalan dipenuhi lubang menganga, bergelombang, dan sebagian tergenang air saat hujan.

    Kerusakan ini disebut telah mengganggu aktivitas harian masyarakat, terutama peternak dan petani yang kesulitan mengangkut hasil produksi ke pasar.

    BACA JUGA: Viral Aksi Warga Panumbangan Ciamis Mancing di Jalan Rusak 

    “Jalan ini rusak parah sejak tiga tahun lalu, tapi belum pernah ada perbaikan. Kalau hujan, kubangan air seperti kolam, motor sulit lewat, bahkan pernah ada yang mogok karena terperosok lubang,” ujar Zaenal (56), warga setempat, Minggu (13/4/2024).

    Zaenal menjelaskan, kerusakan semakin parah akibat sering dilintasi truk besar yang memilih jalur alternatif ini menuju Majalengka.

    “Jalan ke Majalengka sudah mulus, tapi akses ke Ciamis justru terabaikan. Truk-truk lewat terus, lubang makin melebar. Pemerintah seolah tutup mata,” tambahnya.

    Frustrasi atas lambannya respons pemerintah, beberapa waktu lalu warga melakukan aksi protes unik dengan ‘memancing’ di lubang jalan yang tergenang air.

    Aksi tersebut sengaja diabadikan dan diunggah ke media sosial untuk menyoroti kelalaian pemerintah.

    “Kami ingin pemerintah desa, kabupaten, provinsi, bahkan pusat melihat langsung penderitaan kami. Ini darurat infrastruktur!” tegas Zaenal.

    Upaya swadaya masyarakat menambal jalan dengan semen pun hanya bertahan sementara. Ketua RT Dusun Cikuda Hilir, Affan, mengungkapkan, warga telah bergotong-royong meratakan jalan rusak menggunakan material seadanya.

    Namun, hasilnya tidak maksimal. “Tambalan semen hancur lagi karena dilindas truk. Kami sudah lelah berusaha sendiri. Ini tugas pemerintah, bukan rakyat kecil,” ucap Affan.

    BACA JUGA: Bupati Ciamis Prioritaskan Relokasi 7 Rumah Terdampak Longsor di Panawangan

    Kerusakan jalan ini tidak hanya mengancam keselamatan pengendara, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi desa.

  • Soal Usulan Nama CDOB, Sekda Bogor: Fokus Utama Bukan Nama, tapi Pembangunan

    Soal Usulan Nama CDOB, Sekda Bogor: Fokus Utama Bukan Nama, tapi Pembangunan

    JABAR EKSPRES – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menanggapi dengan santai usulan penamaan Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) di wilayah barat dan timur Kabupaten Bogor yang diajukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Sebelumnya, Dedi menyarankan agar CDOB tidak lagi menggunakan nama konvensional seperti Kabupaten Bogor Barat dan Kabupaten Bogor Timur.

    Ia mengusulkan nama-nama yang memiliki nilai sejarah dan identitas kesundaan yang kuat, seperti Kabupaten Jasinga untuk wilayah barat dan Kabupaten Bogor Jonggol atau Kabupaten Sangga Buana untuk wilayah timur.

    “Nama-nama itu punya nilai sejarah dan ciri khas Sunda yang kuat. Kita jangan kehilangan identitas lokal dalam proses pemekaran ini,” ujar Dedi dalam keterangannya.

    BACA JUGA: Bupati Bogor Upayakan Warga yang Tinggal di Kawasan Hutan Bisa Punya Legalitas Lahan

    Namun, Ajat menegaskan bahwa usulan tersebut masih berupa opini pribadi, belum menjadi kebijakan resmi yang harus segera diikuti.

    “Itu baru pendapat, belum menjadi kebijakan,” ujar Ajat saat ditemui pada Minggu (13/4).

    Ia menambahkan, perubahan nama CDOB memang memungkinkan, namun seharusnya berdasarkan aspirasi masyarakat, bukan semata-mata kehendak pejabat di tingkat provinsi.

    “Nama itu bisa berubah, bisa juga tidak. Semuanya bergantung pada masyarakat. Pemerintah Kabupaten hanya memfasilitasi, dan Pak Bupati yang nanti akan mengambil langkah. Bukan soal namanya yang utama, tapi bagaimana proses DOB-nya,” jelas Ajat.

    BACA JUGA: Bogor Guyub! Ribuan Warga Ramaikan Halal Bihalal, Setu Cibinong jadi Lokasi Mancing Gratis Berikutnya

    Ajat juga menekankan bahwa saat ini fokus utama bukan pada penamaan wilayah, melainkan pembangunan infrastruktur dan perencanaan kawasan pemerintahan di dua wilayah tersebut.

    “Yang penting sekarang, kita mulai membangun. Jalan-jalan diperbaiki, pusat pemerintahan disiapkan, itu yang menjadi fokus utama,” tutupnya.

  • Bupati Bogor Upayakan Warga yang Tinggal di Kawasan Hutan Bisa Punya Legalitas Lahan

    Bupati Bogor Upayakan Warga yang Tinggal di Kawasan Hutan Bisa Punya Legalitas Lahan

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar rapat terkait Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH) pada Jumat (11/4) lalu.

    Rapat tersebut membahas upaya penyelesaian legalitas lahan milik warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyatakan bahwa pemerintah tengah berupaya agar masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar hutan dapat memperoleh kepastian hukum atas tanah yang mereka tempati.

    BACA JUGA: Bogor Guyub! Ribuan Warga Ramaikan Halal Bihalal, Setu Cibinong jadi Lokasi Mancing Gratis Berikutnya

    “Kita sedang mengupayakan beberapa masyarakat kita yang tinggal dekat dengan kawasan hutan untuk memperoleh legalitas lahan,” ujarnya, Minggu (13/4)..

    Kendati begitu, ia menegaskan bahwa legalitas tidak diberikan secara cuma-cuma. Prosesnya harus mengikuti sejumlah tahapan yang sedang disusun secara sistematis.

    “Masyarakat dapat mendapatkan legalitas lahan, tapi harus melalui proses, ada tahapan tahapnya, akan dimulai tahapan yang terstruktur,” tuturnya.

    BACA JUGA: Meriah! KNPI dan Karang Taruna Bogor Gelar Halal Bihalal, Tebar 1 Ton Ikan di Setu Gedung Kesenian

    Rudy menambahkan, masyarakat yang tinggal secara turun-temurun di wilayah tersebut akan menjadi prioritas dalam proses legalisasi.

    “Masyarakat kita masyarakat desa dan masyarakat di wilayah hutan yang tinggal disitu mulai dari buyutnya kakeknya turun temurun dan itu yang kita prioritaskan memiliki legalitas,” pungkasnya.

  • Meriah! KNPI dan Karang Taruna Bogor Gelar Halal Bihalal, Tebar 1 Ton Ikan di Setu Gedung Kesenian

    Meriah! KNPI dan Karang Taruna Bogor Gelar Halal Bihalal, Tebar 1 Ton Ikan di Setu Gedung Kesenian

    JABAR EKSPRES – Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengahadiri acara halal bihalal yang digagas oleh KNPI dan Karang Taruna Kabupaten Bogor, Minggu (13/4).

    Halal bihalal tingkat Kabupaten Bogor ini dimeriahkan dengan acara mancing dan jajan gratis untuk masyarakat.

    Rudy Susmanto sempat menyapa dan swafoto dengan masyarakat yang hadir dan ikut macing di setu depan Gedung Kesenian tersebut.

    Menurutnya, ribuan masyarakat sangat antusias mengikuti acara halal bihalal tingkat Kabupaten Bogor.

    “Tadi bertemu dengan masyarakat Kabupaten Bogor, intinya bukan hanya mancing intinya adalah segala tempat dan fasilitas yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah ini adalah milik masyarakat Kabupaten Bogor yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang baik dan benar,” ujarnya.

    BACA JUGA: Bogor Guyub! Ribuan Warga Ramaikan Halal Bihalal, Setu Cibinong jadi Lokasi Mancing Gratis Berikutnya

    Politisi Partai Gerinda ini mengapresiasi sinergo dua organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Bogor dalam menggelar acara macinh dan kuliner gratis tersebut.

    “Ini ikan ada 1 ton dan ini merupakan kolaborasi yang sangat baik kita melihat hari ini dua orgaisasi besar kepemudaan Kabupaten Bogor KNPI dan Karang Taruna Kabupaten Bogor bersinergi bersama sama dalam membangun Kabupaten Bogor,” tutupnya.

    Di tempat yang sama, Ketua KNPI Kabupaten Bogor, Wahyudi Chaniago, mengungkapkan bahwa ide acara ini berawal dari keinginan untuk menghidupkan kembali fasilitas publik yang selama ini kurang dimanfaatkan.pemerintah yang selama ini terbengkalai.

    “Makanya saya bikin acara mancing dan makan gratis sambil halal bihalal, kita ingin lihat animo masyarakat seperti apa, dan ternyata sangat luar biasa animonya,” ucapnya.

    BACA JUGA: Antusiasme Tinggi, 3 Warga Pingsan saat Halal Bihalal di Bogor!

    Menurutnya, dari target awal sekitar 3.000 peserta, ternyata lebih dari 5.000 warga hadir meramaikan acara tersebut.

    “Tigernya kita 3000 orang ternyata yang hadir lebih dari prediksi kami, ini ada sekitar 5000 orang. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat Kabupaten Bogor dan mohon maaf apabila ada kekurangan atau hal yang kurang berkenan,” pungkasnya.

  • Bogor Guyub! Ribuan Warga Ramaikan Halal Bihalal, Setu Cibinong jadi Lokasi Mancing Gratis Berikutnya

    Bogor Guyub! Ribuan Warga Ramaikan Halal Bihalal, Setu Cibinong jadi Lokasi Mancing Gratis Berikutnya

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Karang Taruna dan KNPI menggelar acara Halal Bihalal tingkat Kabupaten Bogor yang berlangsung meriah di depan Gedung Kesenian, Minggu (13/4).

    Acara ini dimeriahkan dengan kegiatan mancing ikan dan ribuan jajanan gratis untuk masyarakat Kabupaten Bogor yang hadir.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan bahwa Halal Bihalal ini disambut dengan antusias oleh ribuan warga.

    “Tadi bertemu dengan masyarakat Kabupaten Bogor, intinya bukan hanya mancing intinya adalah segala tempat dan fasilitas yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah ini adalah milik masyarakat Kabupaten Bogor yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang baik dan benar,” kata Rudy.

    Rudy mengapresiasi sinergi dua organisasi kepemudaan di Kabupaten Bogor, yakni KNPI dan Karang Taruna, yang telah sukses menyelenggarakan acara mancing dan kuliner gratis tersebut.

    BACA JUGA: Antusiasme Tinggi, 3 Warga Pingsan saat Halal Bihalal di Bogor!

    “Ini ikan ada 1 ton dan ini merupakan kolaborasi yang sangat baik kita melihat hari ini dua orgaisasi besar kepemudaan Kabupaten Bogor KNPI dan Karang Taruna Kabupaten Bogor bersinergi bersama sama dalam membangun Kabupaten Bogor,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Heri Gunawan, menambahkan bahwa acara ini merupakan bukti kekompakan masyarakat, sehingga kegiatan tersebut akan menjadi agenda rutin ke depannya.

    “Kemudian, ke depan kita pastikan halal bihalal tidak hanya di teras pemerintah saja, tapi warga juga kita kasih ruang untuk halal bi halal,” tuturnya.

    Heri juga menjelaskan bahwa kegiatan mancing gratis ini sekaligus menjadi bentuk pemanfaatan ruang publik seperti setu yang ada di Kabupaten Bogor. Ke depannya, kegiatan serupa akan digelar di Setu Plaza Cibinong.

    “Ke depan, kita akan memaksimalkan setu yang ada. Misalkan di HJB nanti kita akan laksanakan di situ Cibinong ini. Namun sebelum itu kita akan mengundang masyarakat untuk membersihkan bareng-bareng,” katanya.

    BACA JUGA: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Tunggu Hasil Akhir Tim Saber Pungli Soal THR dan Kompensasi Sopir

    Ia mengajak seluruh pengurus Karang Taruna di tingkat kecamatan untuk terus berkolaborasi dengan KNPI dalam membangun Kabupaten Bogor, termasuk menangani persoalan sampah sejak dari hulu.

  • Anjuran Berteman dengan Orang Shaleh, Ternyata ini Alasannya

    Anjuran Berteman dengan Orang Shaleh, Ternyata ini Alasannya

    JABAR EKSPRES – Islam menganjurkan kita untuk berteman dengan orang-orang shaleh, ternyata bukan tanpa alasan. Bahkan dalam hadits juga dijelaskan anjuran tersebut.

    Memiliki teman yang shaleh, yang selalu semangat beribadah, mengajak melakukan kebaikan dan selalu mengingatkan jika kita mulai menjauh dari Jalan Allah, merupakan rezeki yang luar biasa dari Allah.

    Karena teman yang shaleh juga akan memberikan pengaruh kebaikannya kepada kita, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari (VI/660-Fathul Bari) dan Muslim (2628), Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

    اِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيْسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيْرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ اِمَّا اَنْ يُحْذِيَكَ وَاِمَّا اَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَاِمَّا اَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيْرِ اِمَّا اَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَاِمَّا اَنْ تَجِدَ رِيْحًا خَبِيْثَةً

    “Sesungguhnya perumpamaan teman duduk yang baik dengan teman duduk yang jahat adalah seperti pembawa minyak kesturi dan orang yang meniup api (tukang besi). Orang yang membawa minyak kesturi itu mungkin akan memberi sesuatu kepadamu atau kamu akan membeli darinya atau mungkin kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan orang yang meniup api itu mungkin dia akan membakar pakaianmu atau mungkin kamu akan mendapatkan bau busuk darinya.” (Muttafaq alaih)

    Baca juga : Hukum Tukar Uang Baru dengan Pengurangan atau Penambahan Menurut Islam

    Dari hadits diatas, selain memberikan perumpamaan tentang kebaikan dan keburukan, juga menjelaskan tentang beberapa h%Al, yakni :
    – Larangan berteman dengan orang-orang jahat dan pelaku keburukan, sebab berteman dengan mereka akan berakibat jelek dalam agama maupun dunia.

    – Anjuran untuk berteman dengan orang-orang shalih.

    Baca juga : Pentingnya Keseimbangan Hidup Bagi Muslim, Ini Life Balance Menurut Islam

    – Sucinya minyak misk (kesturi) dan dibolehkan memperjual belikannya. Oleh karena itu Rasulullah ﷺ memberikan perumpamaan bagi teman yang shalih akan memberimu minyak kesturi untuk digunakan sebagai minyak wangi, ini menunjukkan kesucian dan dibolehkan mempergunakannya.

    Dengan begitu, sudah jelas, bahwa teman akan membawa pengaruhbagi kita, jika teman kita buruk, maka kita juga bisa menajdi buruk seperti mereka, sementara jika kita baik, maka kebaikan juga yang akan mereka tularkan kepada kita.

  • Link Dana Kaget Terbaru, Saldo DANA Gratis Rp150.000 Bisa Langsung Diklaim Sekarang

    Link Dana Kaget Terbaru, Saldo DANA Gratis Rp150.000 Bisa Langsung Diklaim Sekarang

    JABAR EKSPRES – Link DANA kaget terbaru dari Jabar Ekspres kembali dirilis malam ini, untuk kamu yang ingin dapat Rp150.000 Saldo DANA gratis, bisa langsung klik linknya di akhir artikel ini.

    Namun perlu diingat jika pembagian saldo gratis di artikel ini diatur secara acak, sehingga nominalnya tidak selalu sama antara penerima yang satu dengan yang lainnya.

    Jika kamu beruntung, kamu bisa langsung mendapatkan Rp150.000 begitu membuka amplop virtual yang muncul saat mengakses link dari Jabar Ekspres yang dibagikan di artikel ini.

    Saldo gratis tersebut akan langsung masuk ke dalam saldo akun DANA kamu tanpa delay. Jika tidak percaya kamu bisa membuktikannya sekarang juga.

    Baca juga : Aplikasi Penghasil Saldo Gratis Rp50.000 Langsung Cair ke E-Wallet DANA, Coba Sekarang

    Link dana kaget yang selalu diberikan Jabar ekspres setiap harinya, merupakan link asli dari DANA, dijamin bukan penipuan. Pasalnya saat ini banyak sekali orang yang memanfaatkan link serupa untuk modus penipuan, karenanya jangan sembarangan untuk mengklik link yang dibagikan orang, apalagi jika orang tersebut tidak dikenal.

    Link dana kaget asli memiliki ciri di bagian depannya terdapat tulisan https://link.dana.id/danakaget? dilanjutkan dengan deretan angka. jika kamu mendapatkan link yang tidak seperti ini, sebaiknya jangan di klik.

    Karena bisa jadi modus penipuan baru yang akan menguras rekening bank atau mencuri data pribadi didalam HP yang mengakses link tersebut.

    Sementara link di artikel ini justru link yang mengguntungkan, karena akan memberikan saldo gratis secara mudah tanpa perlu repot-repot mengerjakan misi ataupun usaha yang lain.

    Sayangnya, link dana kaget memiliki kuota terbatas hanya untuk 200 orang dan dalam waktu 24 jam saja sejak link dibuat. Karenanya, jika ingin mendapatkan saldo gratis segera klik link tersebut sebelum kehabisan kuota.

    Baca juga : KLAIM Saldo DANA Gratis Rp250.000 Langsung Cair Saat ini Juga

    Berikut cara untuk mendapatkan saldo gratis dari fitur Daget.
    1. Pastikan memiliki aplikasi DANA di HPmu, karena link ini hanya diperuntukkan pengguna DANA di HP.

  • Festival Bandung Menggugat, Suara Kritis Bergema dari Dago Elos

    Festival Bandung Menggugat, Suara Kritis Bergema dari Dago Elos

    JABAR EKSPRES – Festival Bandung Menggugat digelar di Dago Elos, Sabtu, (12/4/2025). Acara ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan selama enam bulan terakhir yang diinisiasi BandungBergerak bersama komunitas dan mahasiswa.

    Festival tersebut menyoroti isu ketimpangan sosial, perampasan ruang hidup, dan penyempitan demokrasi.

    Festival dimulai dengan peluncuran buku Mahasiswa Bersuara, yang memuat 28 tulisan mahasiswa dari berbagai daerah. Buku tersebut sebelumnya telah didiskusikan di sejumlah kampus dan warung kopi sepanjang Maret 2025.

    Tri Joko Her Riadi, Pemimpin Redaksi BandungBergerak, dalam pengantarnya menyebut bahwa menggugat dan melawan hari ini bukan pilihan eksklusif, melainkan napas keseharian.

    BACA JUGA: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Tunggu Hasil Akhir Tim Saber Pungli Soal THR dan Kompensasi Sopir

    “Di tengah hidup berdemokrasi yang dibajak, menggugat dan melawan harus menjadi keseharian,” ujarnya.

    Sejumlah diskusi publik digelar sepanjang hari, salah satunya bertema Selagi Mahasiswa Berani Bersuara, Kampus Belum Akan Mampus, menghadirkan Cindy Veronika, Bivitri Susanti, dan Zen RS sebagai pemantik. Dalam sesi tersebut, Zen menekankan bahwa keberanian mahasiswa adalah hasil dari latihan dan kondisi ekonomi-politik.

    Sore harinya, festival dimeriahkan pertunjukan seni dari komunitas teater dan musik. Salah satunya, band Sukatani, tampil membawakan karya bertema sosial.

    Di malam hari, diskusi dilanjutkan dengan tema Menggugat Demokrasi Indonesia dalam Bayang-Bayang Rezim Baru dan Dago Elos Hari Ini, menghadirkan pegiat HAM, advokat, dan warga terdampak.

    BACA JUGA: Bupati Sumedang Ikuti Panen Raya Bersama Presiden di Majalengka

    Pameran foto Melawan sebagai Keseharian menampilkan 23 karya visual yang merekam bentuk perlawanan warga. Kurator Arif Hidayat Iqbal Kusumadirezza menampilkan karya dari fotografer seperti Prima Mulia dan Virliya Putricantika.

    Festival ditutup dengan orasi budaya dari Herry “Ucok” Sutresna dan penampilan musik dari Bendi Harmoni.

    Sementara dalam diskusi Selagi Mahasiswa Berani Bersuara, Kampus Belum Akan Mampus, menjelaskan berkenaan dinamika sosial pergerakan mahasiswa di kampus yang mulai meredam oleh penyebab yang sistemik.

    Zen RS, salah satu pemantik menyatakan bahwa pergerakan mahasiswa layaknya sebuah keberanian dengan dua faktor untuk dibaca. Pergerakan itu sama seperti keberanian. Keberanian itu bukan inharite atau turunan.

  • Anak-Anak Sukahaji Terjebak Sengketa Lahan, Save the Children Desak Pemerintah Bertindak

    Anak-Anak Sukahaji Terjebak Sengketa Lahan, Save the Children Desak Pemerintah Bertindak

    JABAR EKSPRES –  Organisasi internasional yang berfokus pada pemenuhan hak anak, Save the Children Indonesia, angkat bicara terkait dampak psikososial yang dialami anak-anak di kawasan Sukahaji, Kota Bandung. Daerah itu telah dilanda sengketa lahan yang berlarut satu dekade lebih.

    Brand and Communication Manager Save the Children Indonesia, Dewi Sri Sumanah, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi anak-anak yang berada dalam pusaran konflik agraria tersebut.

    “Ketika terjadi konflik antarwarga atau penggusuran, anak-anak terekspos pada berbagai bentuk kekerasan, baik fisik maupun emosional yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka juga akan kehilangan rasa aman di lingkungan tempat tinggalnya,” jelas Dewi dalam wawancara tertulis yang diterima Jabar Ekspres pada Sabtu (12/4).

    Ia menekankan bahwa keberadaan anak-anak dalam wilayah konflik bukan hanya soal tempat tinggal, melainkan juga menyangkut keselamatan psikologis dan tumbuh kembang mereka.

    Dewi mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan. “Pemerintah setempat seyogyanya dapat menyelesaikan sengketa lahan tersebut, terlebih jika di area itu menjadi hunian masyarakat dan terdapat anak-anak di dalamnya,” katanya.

    Menurutnya, pemerintah sebenarnya memiliki payung hukum untuk menangani konflik semacam ini. Ia merujuk pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pertanahan.

    “Kami tentu mendorong agar pemerintah setempat menyelesaikan persoalan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, agar anak-anak dapat tinggal tanpa rasa khawatir serta ketakutan,” ucap Dewi.

    Selain pemerintah, Dewi juga mengingatkan peran masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. “Jika konflik pecah, anak-anak dapat terpapar kekerasan yang dilakukan orang dewasa. Hal itu akan terekam dalam ingatan dan bisa saja ditiru oleh anak-anak di masa depan,” pungkasnya.