Category: Jabarekspres.com News

  • Anggota Komisi V DPRD Jabar Sebut Kebijakan Disdik Tak Bijak, Berpotensi Timbulkan Ketidakadilan Baru

    Anggota Komisi V DPRD Jabar Sebut Kebijakan Disdik Tak Bijak, Berpotensi Timbulkan Ketidakadilan Baru

    JABAR EKSPRES – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Maulana Yusuf Erwinsyah kembali menyoroti isu tentang pengambilan ijazah yang diminta untuk segera diserahkan oleh sekolah kepada orangtua siswa.

    Diketahui, kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui surat edaran, terkait percepatan penyerahan ijazah jenjang SMA, SMK, dan SLB tahun ajaran 2023/2024 atau sebelumnya.

    “Isu ini mencuat di tengah keresahan masyarakat terhadap praktik penahanan ijazah oleh sekolah akibat tunggakan biaya pendidikan,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Senin (3/2).

    Menurut Maulana, sepintas kebijakan tersebut tampak mulia dan berpihak pada masyarakat kecil, namun jika ditelaah lebih dalam, arahan Disdik Jabar dinilai terjebak dalam euforia populisme.

    BACA JUGA: Soal Pembayaran Tunggakan Ijazah, Audiensi Komisi V DPRD Jabar dengan Sekolah Swasta Masih Buntu

    “Ini justru berpotensi menciptakan ketidakadilan baru, khususnya bagi sekolah swasta. Bahkan, mengundang potensi anarkisme dalam sistem pendidikan kita,” ucapnya.

    Kebijakan Populis yang Tidak Bijak

    Legislator dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menerangkan, populisme dalam konteks ini adalah upaya menghadirkan kebijakan yang tampak pro-rakyat, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang.

    Kebijakan pembebasan ijazah digaungkan oleh pemerintah sebagai solusi instan atas ketidakmampuan sebagian orangtua membayar biaya pendidikan.

    “Akan tetapi, apakah semata-mata memutuskan rantai kewajiban finansial tanpa solusi struktural benar-benar menjadi jawaban?,” terang Maulana.

    BACA JUGA: Gedung DPRD Bandung Barat Bakal Ditempati Secara Bertahap

    Dia menegaskan, ijazah bukan sekadar selembar kertas melainkan representasi dari proses pendidikan yang melibatkan sumber daya manusia, fasilitas dan biaya operasional.

    Oleh karenanya, menurut Maulana menghapus kewajiban administratif tanpa memperhitungkan bagaimana institusi pendidikan bertahan, justru akan menimbulkan ketimpangan baru.

    “Sekolah akan kehilangan pendapatan penting yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Akhirnya, siapa yang dirugikan? Para siswa itu sendiri,” tegasnya.

    Ketidakjelasan Data: Siapa yang Benar-Benar Tidak Mampu?

    Maulana berujar, terkait surat edaran Disdik Jabar yang menjadi perhatian publik itu, ada yang luput dari kebijakan pemerintah.

    BACA JUGA: Gedung DPRD Bandung Barat Bakal Ditempati Secara Bertahap

  • LPG 3 Kg Langka di Kabupaten Bogor, Emak-emak Susah Masak

    LPG 3 Kg Langka di Kabupaten Bogor, Emak-emak Susah Masak

    JABAR EKSPRES – Kelangkaan LPG 3 kg atau gas melon di Citeureup, Kabupaten Bogor, membuat kesulitan banyak pihak, mulai dari pengecer hingga ibu rumah tangga.

    Salah satu penjual LPG 3 kg, Azis menyoroti kebijakan pemerintah yang melarang pengcer untuk memperjual belikan gas subsidi ini.

    Menurutnya, kebijakan tersebut justru memberatkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang membutuhkan gas untuk memasak.

    Azis merasa empati terhadap mereka yang kesulitan mendapatkan gas melon. Kata dia,
    sudah ada ibu-ibu yang belum bisa memasak karena kelangkaan gas tersebut.

    “Pemerintah seharusnya lebih bijak dalam mengambil keputusan. Jangan sampai keadaan seperti ini terus berlanjut, kasihan ibu-ibu yang sudah beberapa hari belum bisa masak,” kata Azis, Senin (3/2).

    BACA JUGA: Terkait Langkanya LPG 3 Kg, Dinas ESDM Jabar Sebut Masih Koordinasi dengan Kementerian

    Sebagai pedagang, Aziz sendiri telah berkeliling kawasan Citeureup untuk mencari gas elpiji 3 kg, namun setiap kali ia mengunjungi agen atau pangkalan, gas selalu kosong.

    “Sudah muter-muter di Citeureup, tapi belum dapat juga. Katanya, pengirimannya cuma sedikit setiap hari,” jelasnya.

    Tak hanya Aziz, hal serupa juga dirasakan oleh Marika, seorang ibu rumah tangga yang kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg.

    “Harga gas memang mahal, tapi kalau ada banyak stok, masyarakat pasti akan membeli untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka,” kata Marika.

    Namun, ia menambahkan bahwa bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan, mencari gas elpiji 3 kg menjadi sangat sulit.

    “Yang punya kendaraan enak, tinggal cari di luar. Tapi yang tidak bisa berkendara, susah banget,” ujarnya.

    BACA JUGA: Pangkalan Gas Melon Mulai Kewalahan Layani Warga setelah Larangan Penjualan ke Warung

    Marika sudah mencoba mengunjungi lima titik untuk mencari gas elpiji 3 kg, namun hasilnya tetap nihil.

    “Harga mahal sih nggak masalah, yang penting gasnya ada. Tapi sekarang, gas langka dan susah dicari, bagaimana dong? Kan kita butuh gas untuk masak sehari-hari,” keluhnya.

    Kendati begitu, ia berharap pemerintah dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.

    “Kedepannya, semoga pemerintah lebih mempermudah masyarakat, jangan malah mempersulit. Apa yang dibutuhkan masyarakat, tolong lah dipermudah,” tutupnya. (Reg/SFR)

  • LINK Beli Gas LPG  3 Kg Tanpa Antre, Cari Pangkalan Terdekat

    LINK Beli Gas LPG  3 Kg Tanpa Antre, Cari Pangkalan Terdekat

    JABAR EKSPRES – Masyarakat sedang dibuat gaduh dengan kebijakan baru Pemerintah yang melarang pengecer menjual gas LPG 3 kg. Akibatnya, banyak pengkalan yang kini kebanjiran pembeli hingga  membludak membentuk antrean panjang.

    Di sosial media banyak juga yang membagikan video-video masyarakat yang kepanasan hingga kehujanan saat mengantre untuk beli gas LPG 3 kg. Antrean warga juga tampak sampai mengular panjang.

    Salah seorang warga  Bojong Gede Bogor ,  Yayat (54),  mengungkapkan rasa kecewanya karena tidak bisa mendapatkan gas LPG 3 Kg di agen terdekat.

    Baca juga :LINK Pencarian Pangkalan Gas LPG 3 Kg Terdekat, Solusi Agar Tidak Repot Mengantre Lama

    Ia menyebut  baru saja mengunjungi agen gas di Pasar Bojong Gede, namun sesampainya di sana, persediaan gas langsung habis dalam waktu singkat.
    Yayat menambahkan, meskipun ia berusaha mencari lagi di tempat lain, ia tidak diberitahu kapan gas Elpiji 3 Kg akan kembali tersedia.

    “Engga, makanya saya mau cari lagi ini dimana yang ada. Untuk harganya kurang tau saya, karena baru nyampe langsung habis tadi,” ungkapnya.

    Sementara Pemilik agen gas di Pasar Bojong Gede, Juni (47),  mengungkap,  dalam waktu kurang dari satu jam, 200 tabung gas Elpiji 3 Kg telah terjual habis. “Tadi sekitar hampir satu jam,” kata Juni saat ditemui di lokasi yang sama.

    Kondisi ini rupanya sudah diprediksi oleh pihak Pertamina Patra Niaga, yang lantas mencoba  memberikan solusi untuk masyarakat yang mengalami kesulitan menemukan pangkalan Gas terdekat.

    Baca juga : LPG 3 Kg Langka, Warga Bandung Rela Antre Berjam-jam

    “Untuk kemudahan masyarakat menemukan pangkalan LPG 3kg terdekat, kami menyiapkan akses mencari pangkalan terdekat melalui link berikut https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg atau bisa meminta informasi melalui Call Centre 135,” ungkap Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (3/2).

    Pertamina menegaskan harga LPG 3 kg di seluruh pangkalan resmi Pertamina sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan masing-masing pemda, sehingga akan berbeda di tiap daerah.

    Namun harga akan seragam dalam satu daerah. Tapi jika ditemukan ada harga yang lebih mahal, kemungkinan konsumen membelinya di pengecer, bukan di pangkalan resmi.

  • Soal Ijazah, Audiensi DPRD Jabar

    Soal Ijazah, Audiensi DPRD Jabar

    JABAR EKSPRES – Audiensi antara Komisi V DPRD Jabar dengan perwakilan kepala sekolah swasta nampaknya masih buntu soal pembayaran tunggakan ijazah. Solusi masih berkutat di Memorandum of Understanding (MoU) dan “bemper” surat edaran.

    Senin (3/2), sejumlah perwakilan kepala sekolah swasta baik SMA maupun SMK sengaja datang ke Kantor DPRD Jabar, untuk bertemu dengan para Pimpinan dan Anggota Komisi V DPRD Jabar. Sejumlah Pimpinan DPRD Jabar seperti Buky Wibawa dan Ono Surono juga turut menemui dan membahas polemik mengenai penahanan ijazah.

    Plh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Deden Saepul Hidayat menuturkan, pertemuan siang itu masih belum mencapai keputusan final soal pembayaran tunggakan ijazah yang ada di Jabar. “Belum final, ini baru diskusi dampak dampaknya. Kami diminta untuk melindungi sekolah agar tidak dibuli oleh masyarakat,” terangnya selepas audiensi.

    Deden melanjutkan, besarnya tunggakan terkait ijazah itu juga kemungkinan cukup berat jika dibayar langsung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. “Kalau secara kenyataan gak mungkin ya (dibayar langsung.red). Yang mungkin adalah bertahap. Karena harus perhatikan kapasitas fiskal juga,” imbuhnya.

    BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Ono Surono Dorong Penambahan Anggaran BOMU untuk Tuntaskan Penahanan Ijazah

    Tunggakan Capai Rp700 miliar

    Dalam pertemuan itu, mencuat bahwa besaran tunggakan terkait ijazah itu tidak sedikit. Untuk SMK Swasta di 14 kota/kabupaten saja tercatat tembus di angka Rp722 miliar. Itu disampaikan oleh perwakilan salah satu kepala sekolah.

    Deden menuturkan, pihaknya masih belum bisa menyampaikan data detail mengenai besaran tunggakan ijazah yang ada di Jawa Barat. Karena data itu masih dalam pengumpulan. “Kalau data kami belum rilis ya, ini sedang didata. Kami belum bisa sampaikan uangnya (tunggakan.red) berapa,” cetusnya.

    Pihaknya juga masih perlu mendiskusikan lebih lanjut terkait peluang Pemprov Jabar dalam mengcover besarnya tunggakan ijazah yang ada. “Itu yang akan kami diskusikan dengan Pak Gubernur dan Sekda,” cetusnya.

    Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Siti Muntamah menambahkan, peluang Pemprov Jabar dalam mengcover kebutuhan tunggakan itu secara langsung juga kecil. “Enggak bisa. Dari mana duitnya. Makanya ini perlu dipikirkan bersama-sama terkait pembayaran itu,” terangnya.

  • Persib Dijatuhi Sanksi Denda Rp75 Juta Buntut Bobotoh Hadir di Laga Tandang

    Persib Dijatuhi Sanksi Denda Rp75 Juta Buntut Bobotoh Hadir di Laga Tandang

    JABAR EKPRES – Persib Bandung harus mendapatkan sanksi atas perilaku buruk yang ditunjukkan oleh suporter di stadion.

    Baru-baru ini, Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan denda sebesar Rp75 juta kepada Maung Bandung setelah pertandingan melawan Arema FC pada pekan ke-20 Liga 1 2024/25 di Stadion Gelora Soepriadi Blitar, pada Jumat, 24 Januari 2025.

    Denda tersebut diberikan sebagai akibat dari dua pelanggaran yang dilakukan oleh Bobotoh selama laga tersebut.

    Pelanggaran pertama adalah terkait penyalaan flare di tribun, yang dijatuhi hukuman denda sebesar Rp50 juta berdasarkan Surat Keputusan Komite Disiplin PSSI nomor 105/L1/SK/KD-PSSI/I/2025.

    Sedangkan pelanggaraan kedua adalah terkait kehadiran Bobotoh pada pertandingan tandang, yang dikenakan denda sebesar Rp25 juta.

    Hal ini melanggar aturan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru, yang masih melarang suporter tamu untuk hadir langsung di stadion. Pelanggaran ini tercantum dalam Surat Keputusan Komite Disiplin PSSI nomor 104/L1/SK/KD-PSSI/I/2025.

    BACA JUGA: Juventus Tertarik Datangkan Kapten Timnas Indonesia, Venezia Tawarkan Harga Tinggi

    Vice President PT Persib Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat, menyesalkan perilaku buruk suporter dan pelanggaran terhadap larangan suporter tandang tersebut.
    Andang menegaskan bahwa pihaknya selalu mengimbau suporter untuk tidak memberikan dukungan langsung di stadion pada laga tandang.

    Dia berharap hukuman dari Komdis PSSI dapat menjadi bahan introspeksi, baik bagi suporter Persib maupun penonton lainnya, agar bisa memberikan dukungan dengan cara yang positif.

    Di tengah tren positif yang sedang dijalani skuad Pangeran Biru, Andang menyayangkan masih ada suporter yang menyalakan flare di dalam stadion.

    “Tingkah laku buruk seperti ini harus dihentikan. Jika terus berulang, Persib akan terus menerima sanksi dari Komdis PSSI,” ujar Andang.

    Menurut Andang, hingga saat ini, manajemen Persib sudah membayar denda sebesar Rp170 juta akibat perilaku buruk suporter.

    Pelanggaran yang sama terjadi di pertandingan tandang Persib melawan Bali United, yang juga dikenakan denda Rp75 juta karena flare dan kehadiran suporter di stadion.

    Selain itu, pada pertandingan melawan Dewa United di Bandung, ada insiden pelemparan dari penonton yang mengakibatkan denda Rp20 juta.

  • Cara Cepat dan Gratis Menambah Followers TikTok di 2025

    Cara Cepat dan Gratis Menambah Followers TikTok di 2025

    JABAR EKSPRES – Apakah kamu ingin meningkatkan jumlah followers TikTok secara cepat, gratis, dan permanen? Jika iya, maka kamu berada di tempat yang tepat! Kali ini, kami akan membagikan cara terbaru di tahun 2025 untuk menambah followers TikTok tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.

    Metode ini sudah terbukti berhasil dan aman digunakan tanpa risiko terhadap akunmu. Yuk, simak langkah-langkahnya!

    Menambah jumlah followers TikTok bukan hanya sekadar untuk popularitas, tetapi juga memiliki manfaat lain seperti:

    Membuka fitur Live TikTok, yang hanya bisa digunakan jika memiliki jumlah followers tertentu.Meningkatkan engagement dan peluang menjadi viral.Memperbesar kesempatan mendapatkan endorsement dan penghasilan dari TikTok.

    Baca juga : Cara Menambah Like TikTok Gratis dan Cepat di 2025, Auto FYP

    Berikut ini cara paling efektif untuk menambah followers TikTok dengan cepat dan gratis di tahun 2025:

    Pastikan Akun TikTok Tidak Diprivate

    Sebelum melakukan trik ini, pastikan akun TikTok kamu tidak dalam mode private. Caranya:

    Buka Pengaturan di aplikasi TikTok.Pilih menu Privacy.Pastikan opsi Private Account dalam kondisi tidak aktif.

    Baca juga : Cara Menambah Followers Instagram Gratis Tanpa Ribet Permanen

    Gunakan Website Penambah Followers Gratis

    Kamu bisa menggunakan situs trollyslide.com untuk mendapatkan tambahan followers secara gratis. Ikuti langkah berikut:

    Buka browser dan ketik trollyslide.com.Pilih website yang muncul di bagian atas hasil pencarian.Setelah halaman terbuka, cari dan klik menu Free Trials atau Free Tools.Pilih opsi Free TikTok Followers.Masukkan Username TikTokSetelah memilih Free TikTok Followers, kamu akan diarahkan ke halaman baru.Masukkan username TikTok di kolom yang tersedia (username bisa ditemukan di bawah foto profil akunmu).Klik tombol Cari untuk melanjutkan.Verifikasi KeamananAkan muncul kotak verifikasi bertuliskan Saya bukan robot.Centang kotak tersebut dan tunggu sistem mendeteksi akun TikTok kamu.Klaim 100 Followers GratisSetelah akun TikTok terdeteksi, masukkan email aktif untuk mendapatkan notifikasi jika followers sudah terkirim.Website akan mulai memproses penambahan followers, yang biasanya memakan waktu 1 hingga 10 menit.Jangan keluar dari browser sampai proses selesai!

  • Terkait Langkanya LPG 3 Kg, Begini Kata Dinas ESDM Jabar

    Terkait Langkanya LPG 3 Kg, Begini Kata Dinas ESDM Jabar

    JABAR EKSPRES – Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg yang terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat memicu antrean panjang warga di pangkalan resmi. Warga saat ini seolah masih ‘berburu’ gas bersubsidi tersebut.

    Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat menegaskan, kebijakan distribusi gas bersubsidi sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

    Kendati demikian, Analis Ketahanan Energi Dinas ESDM Jawa Barat, Arnold Mateus, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait kondisi ini.

    BACA JUGA:Pangkalan Gas Melon Mulai Kewalahan Layani Warga setelah Larangan Penjualan ke Warung

    “Sebenarnya ini ada di ranah pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah juga memiliki kewenangan dalam urusan perdagangan,” kata Arnold kepada awak media di Bandung, Senin (3/2).

    Menurutnya, Dinas ESDM Jawa Barat saat ini fokus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat agar pasokan LPG 3 kg tetap lancar dan tidak menimbulkan antrean panjang seperti yang terjadi di berbagai daerah.

    “Kami coba berkomunikasi intens dengan Kementerian ESDM terkait distribusi elpiji, supaya bisa sampai ke masyarakat dan tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.

    BACA JUGA:Di Tengah Polemik Larangan Penjualan LPG 3 Kg, Maling Tabung Gas Beraksi pada Siang Bolong

    Sejak diberlakukannya aturan baru pada 1 Februari 2025, di mana pembelian LPG 3 kg hanya bisa dilakukan di pangkalan resmi Pertamina, antrean panjang terjadi di berbagai wilayah.

    Di salah satu pangkalan di Jalan Suryani, Kota Bandung, antrean sudah terjadi sejak pagi, bahkan pembeli datang dari luar daerah seperti Cimahi.

    Kelangkaan ini juga berdampak pada pelaku usaha kecil seperti Arumsari (70), yang bergantung pada LPG 3 kg untuk usaha warung pindangnya.

    “Biasanya bisa beli beberapa kali dalam seminggu, sekarang cuma boleh satu tabung. Padahal saya butuh empat tabung sehari,” keluhnya.

  • Hanya 1 Game Bisa Terkumpul Saldo hingga Rp300.000 ke Dompet DANA Gratis Untukmu!

    Hanya 1 Game Bisa Terkumpul Saldo hingga Rp300.000 ke Dompet DANA Gratis Untukmu!

    JABAR EKSPRES – Kalian pernah nggak kepikiran bisa dapat uang tambahan berupa saldo DANA gratis hingga Rp300.000 cuma modal HP? Pasti setiap orang awalnya juga skeptis, tapi setelah nyoba sendiri, ternyata ini beneran bisa jadi cara cuan yang gampang dan cepat.

    Nggak perlu laptop, nggak perlu skill khusus, cukup HP yang kalian pegang sekarang dan sedikit waktu luang.

    Nah, di artikel ini YouTuber Kerah Kuning bakal ceritain gimana cara mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp300.000.

    BACA JUGA: Dibayar hingga Rp312.000 dari Aplikasi Penghasil Uang 2025 Ini

    Siap-siap, karena kalian juga bisa ngikutin langkah-langkahnya sekarang juga! Berikut kami rangkum dari kanal YouTube Kerah Kuning pada tayangan video tanggal 1 Februari 2025.

    Game Penghasil Uang yang Bikin Dompet Makin Tebal

    Jadi, aplikasi yang akan kamu coba ini namanya Bridge Cash. Ini bukan aplikasi biasa, karena sudah terunduh lebih dari 18 juta orang dan punya rating tinggi di Play Store. Mayoritas pengguna kasih bintang 4,6, yang artinya game ini bukan tipu-tipu.

    Yang bikin menarik, game ini nggak berat! Ukurannya cuma sekitar 30MB, jadi nggak bakal bikin HP lemot atau kepanasan.

    BACA JUGA: Ada Bonus Rp304.000 untuk Pemain Baru di Aplikasi Penghasil Uang Terbaik 2025

    Selain itu, cara mainnya simpel banget! Kalian cukup menyusun jembatan buat karakter di game ini biar bisa nyebrang dengan selamat.

    Semakin sering kalian main, semakin besar juga penghasilan yang bisa kalian tarik saldo DANA hingga Rp300.000 ke dompet digital seperti DANA atau GoPay.

    Gimana Cara Mulai Main dan Dapat Cuan?

    Langkah pertama, kalian harus download Bridge Cash di Play Store.

    Install dan Login

    Setelah terinstal, buka aplikasinya dan login pakai akun Google kalian.Nggak perlu ribet isi formulir atau bikin password, tinggal pilih akun dan langsung masuk!

    Mulai Main Game

    Di awal, kalian bakal dapet bonus koin buat modal main.Tugas kalian gampang banget: tekan layar buat membangun jembatan dan bantu karakter menyebrang.Kalau berhasil, kalian bakal dapet hadiah berupa 100 koin per level yang bisa ditukar jadi saldo DANA.

  • Pj Bupati Bogor Sebut RLS Rendah Sebab Siswa ‘Lanjut’ ke Pondok Pesantren

    Pj Bupati Bogor Sebut RLS Rendah Sebab Siswa ‘Lanjut’ ke Pondok Pesantren

    JABAR EKSPRES – Pj Bupati Bogor Bachril Bakri menyebut, rendahnya rata-rata lama sekolah (RLS) disebabkan karena para pelajar melanjutkan ke Pondok Pesantren (Ponpes).

    Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, pada 2022 hingga 2024 mengalami kenaikkan dari 8,34 menjadi 8,39 tahun.

    Bachril Bakri menilai, selain para siswa yang putus sekolah sejak SMP. Mereka melanjutkan ke Ponpes atau sekolah pendidikan agama.

    Menurutnya, melanjutkan jenjang tersebut tidak tercatat sebagai pendidikan lanjutan.

    “Kemungkinan masalah RLS banyak yang putus sekola pada setelah SMP karena mereka langsung masuk pesantren,” kata Bachril di kompleks kantor bupati, Jumat (31/1).

    BACA JUGA: Komisi IV DPRD Sentil Pemkab Bogor usai Pondok Pesantren Dituding Penyebab RLS Rendah 

    “Kesekolah pendidikan agama sehingga tidak tercatat sebagai pendidikan lanjutan,” lanjut dia.

    Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor akan terus mendorong dunia pendidikan agar RLS di bumi tegar beriman mengalami peningkatan lebih tinggi.

    Selaras dengan Bachril, Kepala Dinas Pendidikan Bambang Tawekal mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan RLS di Kabupaten Bogor.

    Bambang melanjutkan, harus mengarahkan warga yang putus sekolah ke dalam program kejar paket (PKP).

    BACA JUGA: Masjid Nusantara Resmikan Musholla Al-Qolam di Kampung Ganda, Bogor

    “Karena banyak juga sodara sodara kita yang harus diarahkan belajar dipaket b melalui PKP yang ada,” kata Bambang, Jumat (31/1).

    Dia memberikan contoh, RLS di Kecamatan Sukamakmur. Pada 2023 lalu RLS wilayah tersebut berada di angka 5,97 tahun lalu naik di 2024 menjadi 7,30 tahun.

    Kepala Dinas Pendidikan itu menyampaikan, rasa terima kasih kepada para perangkat daerah yang sudah membantu menaikkan angka RLS.

    “Berarti sudah ada upaya-upaya yang dilakukan oleh temen-temen di satuan pendidikan kami ucapkan kepada para camat dan kades yang sudah ikut membantu peningkatan RLS di semua wilayah kecamatan,” tutup dia. (SFR)

  • Beneran iPhone 16 Series Bakal Rilis di Indonesia Februari 2024? Cek Info Terbarunya!

    Beneran iPhone 16 Series Bakal Rilis di Indonesia Februari 2024? Cek Info Terbarunya!

    JABAR EKSPRES – Ketika pertama kali mendengar kabar bahwa iPhone 16 akan dirilis di Indonesia pada Februari, jujur saja, pasti semua orang langsung antusias.

    Tapi, setelah menggali lebih dalam, ternyata ada simpang siur yang bikin kita harus lebih teliti dalam menyaring informasi.

    Jadi, apakah iPhone 16 benar-benar akan masuk ke pasar Indonesia dalam waktu dekat? Atau ini hanya sekadar spekulasi belaka?

    BACA JUGA: Ada Bonus Rp304.000 untuk Pemain Baru di Aplikasi Penghasil Uang Terbaik 2025

    iPhone 16 dan Drama TKDN di Indonesia

    Seperti yang kita tahu, Apple harus memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar bisa menjual produknya secara resmi di Indonesia.

    Nah, di sinilah masalahnya. Proposal yang diajukan Apple ternyata masih belum cukup untuk mendapatkan sertifikasi TKDN yang diperlukan. Artinya, sampai saat ini, penjualan iPhone 16 di Indonesia masih terhambat oleh regulasi.

    Sebelumnya, Apple mencoba menawarkan skema investasi inovasi sebagai solusi untuk memenuhi syarat TKDN.

    Sayangnya, pemerintah belum memberikan lampu hijau karena nilai investasi tersebut dianggap belum memenuhi standar yang ditetapkan. Ini membuat status penjualan iPhone 16 di Indonesia tetap menggantung.

    BACA JUGA: Mainnya Sebentar Bisa Dapat Reward hingga Rp270.000 dengan Aplikasi Penghasil Uang Terbaru 2025

    Apa Dampaknya bagi Pengguna iPhone di Indonesia?

    Bagi kita yang sudah menantikan iPhone 16, tentu ini adalah kabar yang kurang menyenangkan.

    Jika Apple belum bisa mengantongi izin TKDN, ada kemungkinan kita harus menunggu lebih lama atau mencari alternatif lain seperti membeli lewat distributor tidak resmi.

    Tapi seperti yang kita tahu, membeli iPhone dari jalur tidak resmi bisa membawa risiko, mulai dari garansi yang tidak berlaku hingga harga yang lebih mahal.

    Skenario lainnya adalah Apple bisa saja menyesuaikan strategi mereka untuk memenuhi persyaratan TKDN lebih cepat.

    Bisa dengan mendirikan pusat riset atau pabrik perakitan di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh beberapa produsen smartphone lainnya. Namun, tentu ini bukan keputusan yang bisa diambil dalam semalam.

    Bagaimana Peluang iPhone 16 Masuk Indonesia?

    Jika melihat dari pengalaman sebelumnya, Apple biasanya butuh waktu beberapa bulan setelah peluncuran global sebelum akhirnya bisa menjual iPhone secara resmi di Indonesia. Contohnya iPhone 15 yang baru masuk beberapa bulan setelah rilis internasional.