Category: Gelora.co Nasional

  • Jepang Harus Memberikan Penjelasan Terkait Tiga Masalah Fundamental kepada Asia dan Masyarakat Internasional

    Jepang Harus Memberikan Penjelasan Terkait Tiga Masalah Fundamental kepada Asia dan Masyarakat Internasional

    Baru-baru ini, Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, secara terbuka di parlemen mengaitkan masalah penanganan Taiwan oleh Tiongkok dengan apa yang disebut sebagai “krisis eksistensi Jepang.” Pernyataan ini tidak hanya secara serius melanggar prinsip-prinsip dasar hubungan internasional, tetapi juga merupakan pelanggaran kasar terhadap semangat prinsip empat dokumen politik Jepang-Tiongkok. Pernyataan semacam ini dengan sengaja mendistorsi fakta dan memperburuk urusan domestik Tiongkok menjadi ancaman terhadap keamanan nasional Jepang. Tingkat absurditasnya sangat mengejutkan, dan sifat jahatnya tidak bisa dianggap enteng. Di baliknya terdapat niat buruk yang patut diwaspadai oleh negara-negara di kawasan serta masyarakat internasional. Ini adalah tantangan terbuka terhadap keadilan internasional serta provokasi tak berdasar terhadap tatanan internasional pasca Perang Dunia II. Tak diragukan lagi, hal ini menambah hambatan besar dalam hubungan Tiongkok-Jepang yang sudah kompleks dan sensitif, menjadi penyebab langsung meningkatnya ketegangan antara kedua negara belakangan ini.

    Namun, perkembangan beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa beberapa pihak berusaha mengalihkan perhatian masyarakat internasional dengan cara membingungkan dan mengecilkan pentingnya serta bahaya dari pernyataan Takaichi, dan malah tanpa dasar menuding Tiongkok sebagai pihak yang menyebabkan perburukan hubungan Jepang-Tiongkok. Salah satu taktik yang paling mencolok adalah dengan memperbesar pernyataan di media sosial oleh pejabat diplomatik Tiongkok di Jepang dan reaksi opini publik domestik Tiongkok yang sah. Suara-suara ini dengan sengaja menghindari bahaya ekstrem yang terkandung dalam pernyataan Takaichi serta potensi dampaknya terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan, dan sebaliknya berfokus pada tuduhan yang tak berdasar bahwa Tiongkok melakukan “reaksi berlebihan.” Bahkan Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, mengajukan permintaan yang sama sekali tidak masuk akal, dengan menyatakan bahwa Tiongkok harus “memprioritaskan kepentingan hubungan Jepang-Tiongkok.” Ini jelas merupakan tindakan terbalik yang mengaburkan kenyataan, dan semakin mengonfirmasi bahwa sebagian kekuatan politik di Jepang tidak hanya gagal melakukan refleksi sejarah, tetapi juga memiliki kecenderungan yang cukup meluas. Lebih mengejutkan lagi, beberapa media Barat juga ikut serta, memainkan peran dalam memperburuk keadaan dengan menggembar-gemborkan “teori tanggung jawab Tiongkok,” berusaha menimpakan penyebab eskalasi perselisihan ini kepada Tiongkok.

    Pernyataan-pernyataan yang penuh maksud tersembunyi ini pada dasarnya mencoba mereduksi sebuah masalah prinsipil yang sangat serius, yang berkaitan dengan kepentingan inti Tiongkok, arah perkembangan masa depan Jepang, dan integritas tatanan internasional pasca perang, menjadi perdebatan permukaan seputar “apakah diplomasi itu tepat.” Apa yang dipicu oleh pernyataan berbahaya Takaichi ini bukan sekadar gesekan diplomatik biasa atau “perang kata-kata” yang sepele, tetapi tiga masalah fundamental yang sangat menentukan masa depan kawasan, yaitu: pertama, apakah Jepang akan terus mempertahankan jalur perdamaian dan pembangunan yang telah diikuti sejak perang dunia kedua, ataukah sengaja berniat kembali ke jalur ekspansi militer? Kedua, apakah Jepang benar-benar berkomitmen untuk menjaga kerangka kerja sama damai dan persahabatan yang telah dibangun dengan susah payah antara Jepang dan Tiongkok, ataukah berusaha mendorong hubungan kedua negara ke jurang konfrontasi dan konflik? Ketiga, apakah Jepang ingin menjadi kekuatan konstruktif yang mendukung perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Timur, ataukah akan berperan sebagai pihak yang membahayakan kawasan dengan memicu risiko perang? Tiga masalah mendasar ini jelas perlu dijelaskan dan diterangkan dengan tegas oleh pihak Tokyo kepada Tiongkok dan masyarakat internasional.

    Mengenang sejarah, Jepang telah berulang kali menggunakan alasan “keberlangsungan negara” untuk melancarkan perang agresi terhadap negara lain. Misalnya, saat merencanakan Insiden 18 September, kekuatan militer Jepang secara besar-besaran mengangkat propaganda bahwa “Manchuria dan Mongolia adalah garis hidup Jepang.” Ketika Jepang memulai Perang Pasifik dan menyerang Pearl Harbor, mereka dengan pura-pura mengklaim bahwa “membangun Greater East Asia Co-Prosperity Sphere adalah kunci untuk kelangsungan hidup Jepang.” Slogan-slogan yang memikat ini pada waktu itu digunakan secara sistematis oleh militer, pemerintah, dan alat propaganda Jepang untuk menciptakan ilusi bahwa “Jepang tidak dapat bertahan hidup tanpa ekspansi ke luar,” guna menutupi sifat imperialisme mereka yang agresif. Kini, pernyataan Perdana Menteri Takaichi yang mengaitkan masalah Taiwan, yang sepenuhnya merupakan urusan dalam negeri Tiongkok, dengan “krisis eksistensi” Jepang, pada dasarnya adalah pengulangan taktik lama yang menyalahgunakan alasan “keberlangsungan negara” untuk menipu. Hal ini jelas mencerminkan adanya kekuatan politik di dalam negeri Jepang yang berusaha menggunakan isu Taiwan sebagai celah untuk menghindari pembatasan konstitusi damai Jepang, dan dengan berbahaya berusaha kembali ke jalan ekspansi militer.

    Argumen yang sering ditekankan oleh beberapa kekuatan dalam negeri Jepang mengenai “krisis eksistensi” ini sebenarnya sangat mirip dengan alasan yang digunakan oleh militerisme Jepang saat melancarkan perang agresi. Namun, zaman telah berubah secara fundamental. Jika Jepang berusaha mengulang taktik lama ini, mereka pasti akan menghadapi penolakan yang meluas dan perlawanan keras dari seluruh kawasan Asia, dan akan terisolasi sepenuhnya.

  • Ketua Termul Serang Mahfud dan Jimly soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Nalar Hukumnya Kerdil!

    Ketua Termul Serang Mahfud dan Jimly soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Nalar Hukumnya Kerdil!

    GELORA.CO – Ketua Termul dan Pro Gibran, Firdaus Oiwobo, melontarkan serangan terhadap dua tokoh hukum nasional, Mahfud MD dan Jimly Asshiddiqie terkait pernyataan mereka soal polemik dugaan ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) dan kasus yang menjerat Roy Suryo Cs. 

    Firdaus menilai kedua tokoh tersebut tak paham memahami konstruksi hukum ketika mengemukakan pendapatnya tentang keaslian ijazah Jokowi yang harus ditunjukkan terlebih dahulu sebelum memidanakan Roy Suryo Cs. 

    “Mahfud MD, Profesor Jimly Asshiddiqie kan profesor guru besar hukum loh, tapi menurut gua nalar hukumnya kerdil gitu,” katanya seperti dikutip dari Rasis Infotainment yang tayang di YouTube pada Jumat (14/11/2025). 

    Menurut Firdaus, pernyataan mereka keliru. 

    Sebab, ranahnya berbeda dengan hukum yang menjerat Roy Suryo Cs. 

    “Kok sekelas Profesor Mahfud dan Jimly kok kerdil ya nalar hukumnya, mereka menyatakan bahwa tunjukkan dulu dong keaslian ijazahnya, baru bisa dipidana. Dari mana ini kan ruang yang berbeda. Keaslian ijazah itu pidana ya kan? Ya pidana memang kalau seandainya itu terjadi. Tapi mereka bilang itu perdata, tunjukkan. Ini kan ruang yang berbeda,” jelasnya. 

    Firdaus menjelaskan bahwa perkara tudingan ijazah palsu Jokowi sudah berkali-kali diuji di ranah hukum.

    Hasilnya, tudingan itu tidak pernah terbukti. 

    Ia menegaskan Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai pemilik otoritas telah mengonfirmasi keabsahan ijazah tersebut. 

    “Kalau masalah ijazah Jokowi mereka (Roy Suryo Cs) bilang palsu, kan sudah digugat, sudah dituntut beberapa kali. Akhirnya kan mereka sumir. Ada yang ditolak, macem-macem lah. Artinya itu sudah menjadi Yurisprudensi menutup ruang mereka untuk menggugat ulang ijazah Jokowi. Karena jokowi sudah mendapatkan kebenaran otoritas dari UGM,” jelasnya. 

    “Kan legal standingnya ada di UGM bukan di Roy Suryo, karena ini delik aduan absolut bukan delik umum atau delik biasa,” tambahnya. 

    Kasus yang menyeret Roy Suryo Cs, kata Firdaus, bukan lagi ribut-ribut mengenai keaslian ijazah, tetapi dugaan pengeditan dan penyebaran konten yang dinilai melecehkan presiden ke-7 RI tersebut. 

    “Jadi antara ijazah Jokowi yang dianggap palsu dengan kasus yang dilakukan oleh Roy Suryo Cs ya kan itu berbeda ruang, berbeda locus delicti, tempus delicti dan berbeda legal standingnya.”

    “Jadi, ini kasus yang berbeda karena pelecehan yang dilakukan oleh mereka, pengeditan yang dilakukan oleh Roy Suryo cs makanya Jokowi melaporkan dia dengan UU ITE nomor 1 tahun 2024. Ada pasal 32, ada pasal 35, ada pasal 51 yang ancaman hukumannya kalau diakumulatif bisa 10 tahun ke atas dan dendanya belasan miliar,” pungkasnya. 

    Mahfud MD: Roy Suryo tak bisa diadili

    Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan pendapatnya terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) dimana Polda Metro Jaya sudah menetapkan 8 tersangka yakni Roy Suryo Cs dalam kasus ini.

    Menurut Mahfud, jika hukum ingin ditegakkan secara adil, maka para tersangka atau Roy Suryo Cs, tidak bisa diadili di pengadilan sebelum keaslian Ijazah Jokowi diputuskan terlebih dahulu lewat pengadilan lain.

    “Roy Suryo itu sekarang jadi tersangka. Kita tidak tahu persis itu karena apa sih? Karena menuduh ijazah Jokowi palsu atau karena soal lain misalnya menimbulkan keonaran, menimbulkan kegaduhan, membuat berita bohong atau apa,” kata Mahfud MD.

    “Nah, kalau masalahnya ijazah palsu, saya sependapat dengan Pak Susno Duadji dan Pak Jimly, dan itu sudah kata saya katakan bulan Maret yang lalu, habis hari raya ketika saya pidato di kampus di Jogja itu,” kata Mahfud.

    Menurutnya jika dalam kasus ini Roy Suryo Cs mau dibawa ke pengadilan mesti dibuktikan dahulu lewat pengadilan lain bahwa ijazah Jokowi benar-benar asli dan bukan ditentukan dari keterangan polisi semata.

    “Pengadilan itu harus membuktikan dulu ijazah itu benar asli atau tidak. Iya kan? Kalau nanti di pengadilan lalu tiba-tiba dinyatakan Roy Suryo bersalah padahal masalah utamanya dia menuduh palsu, harus dibuktikan dulu. Dan yang membuktikan ijazah itu palsu atau tidak bukan polisi, harus hakim yang mengadili,” kata Mahfud.

  • Kakaknya Dituding ‘Autis’, Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Buat Sayembara 10.000 Dolar Buat Cari Pelaku

    Kakaknya Dituding ‘Autis’, Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Buat Sayembara 10.000 Dolar Buat Cari Pelaku

    GELORA.CO – Anak kedua Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Achilles Sadewa marah besar setelah kakaknya Yuda Purboyo Sunu diserang netizen di media sosial.

    Di salah satu postingan Yuda seorang netizen menyebut mahasiswa Teknik Mesin di Universitas Indonesia (UI) itu sebagai bocah autis.

    “Bocah autis,” tulis netizen.

    Membaca komentar tersebut, Yudo Sadewa langsung meradang.

    Ia mengadakan sayembara bagi siapa saja yang berhasil mengungkapkan identitas netizen tersebut akan diberi imbalan sebesar 100 dolar AS.

    “Bounty yang menghina kakak aku, ungkap identitas asli= 100 dolar AS,” tulis Yudo Sadewa di Instagramnya, pada Sabtu (15/11/2025).

    Tak cuma itu Yudo Sadewa bahkan menawarkan hadiah yang lebih fantastis yakni sebesar 10.000 dolar AS, bagi yang bisa memenjarakan netizen penghina kakaknya.

    Sekedar informasi, 10.000 dolar AS setara dengan Rp167.120.000.

    “Berhasil memenjarakan= 10.000 dolar AS,” tulis Yudo Sadewa.

    Melihat adiknya marah, Yuda ikut menimpali.

    Menurutnya netizen yang memberikan komentar miring kepadanya dikarenakan rasa iri.

    “Itu yang ngatai saya pasti iri,” tulis Yuda.

    Yuda Bantah ABK

    Yuda ternyata pernah dituduh sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK).

    Klarifikasi soal tuduhan tersebut, Yuda mengaku pernah mengalami gangguan saraf.

    Ia pun menjalani terapi untuk memulihkan kondisinya.

    Melalui highlights Instagram, Yuda Purboyo Sunu mengaku ada jin di tubuhnya yang merusak sarafnya.

    Namun kini jin tersebut telah diambil oleh sang terapis.

    “Jadi dulu pernah ada jin di tubuh aku yang merusakkan saraf aku, sekarang udah diambil sama terapis aku,” tulis Yuda Purboyo di Instagram story-nya.

    Lahir dari keluarga kaya tak lantas membuat Yuda Purboyo Sunu berpangku tangan.

    Mahasiswa Teknik Mesin UI ini merintis bisnis berjualan ikan nila segar melalui e-commerce.

    Layaknya banyak remaja seusianya, Yuda tak luput dari pesona budaya populer asal Korea Selatan, khususnya dunia K-Pop yang kini mendunia.

    Di antara banyak grup idola yang bersinar, Yuda ternyata memiliki kekaguman khusus terhadap salah satu girlband fenomenal, yakni Blackpink.

    Kecintaannya terhadap grup beranggotakan Lisa, Jennie, Rosé, dan Jisoo ini tampak jelas melalui salah satu unggahan di akun Instagram pribadinya.

    Dalam postingan tersebut, Yuda dengan bangga memamerkan koleksi berharga miliknya, sebuah CD album terbaru Blackpink yang dilengkapi dengan tanda tangan asli dari keempat membernya.

    Koleksi ini bukan hanya sekadar album biasa, melainkan barang istimewa yang tentu sangat bernilai bagi para penggemar sejati.

    Dengan ekspresi wajah penuh kebahagiaan dan rasa bangga, Yuda menuliskan dalam keterangan fotonya:

    “Aku foto dengan CD Blackpink dengan tanda tangan 4 artisnya.”

    Unggahan tersebut langsung menarik perhatian warganet, khususnya sesama penggemar K-Pop yang paham betul betapa sulitnya mendapatkan album dengan tanda tangan langsung dari para anggota Blackpink.

    Bagi Yuda, momen itu bukan sekadar pamer koleksi, tapi juga bentuk nyata dari kecintaannya terhadap musik dan idolanya. (*)

  • Heboh Nikita Mirzani Live Tiktok saat Ditahan, Menteri Imipas: Sudah Saya Tegur Kalapasnya!

    Heboh Nikita Mirzani Live Tiktok saat Ditahan, Menteri Imipas: Sudah Saya Tegur Kalapasnya!

    GELORA.CO – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto angkat bicara terkait ramainya Nikita Mirzani live di salah satu media sosial saat ditahan. Diketahui, Nikita kini ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

    “Dia menggunakan fasilitas umum di sana,” kata Agus saat ditemui di kawasan GBK Senayan, Minggu (16/11/2025). 

    Diketahui, Nikita Mirzani ditahan usai Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis bersalah terkait dugaan pemerasan dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara.  Agus melanjutkan, fasilitas umum tersebut hadir lantaran adanya larangan warga binaan membawa barang elektronik, termasuk handphone. 

    “Kita kan melarang mereka menggunakan HP di dalam lapas, oleh karena itu tugas kita kewajiban kita untuk menyediakan fasilitas umum kepada mereka, memang pemakaiannya bergantian,” ujarnya. 

    Perlu diketahui, video Nikita live ini diunggah akun Tiktok @changlili72. Dalam video tersebut, Nikita melakukan panggilan video dengan dr. Oky Pratama. 

    Panggilan video keduanya itu ditampilkan saat Oky melakukan siaran langsung di Tiktok. Dalam sela-sela obrolan mereka, Nikita Mirzani sempat mempromosikan produk body lotion yang menjadi ramai perbincangan Nikita live saat ditahan. 

    Terkait hal tersebut, Agus sudah menegur Kepala Lapas dan meminta melakukan pengawasan terhadap warga binaan yang menggunakan fasilitas umum di lokasi tersebut. 

    “Teguran saya sampaikan kepada Kalapas, bahwa walaupun yang bersangkutan menggunakan fasilitas umum, tetap diawasi,” ucapnya.

  • Kamu Butuh Aku Disaat Kamu Ingin…

    Kamu Butuh Aku Disaat Kamu Ingin…

    GELORA.CO – Media sosial dibuat geger dengan pengakuan model muda bernama Helwa Bachmid .

    Model Helwa Bachmid tengah menjadi sorotan setelah mengungkap kekecewaannya atas pernikahannya dengan Habib Bahar bin Smith

    Terbaru,Helwa Bachmid kembali membagikan detail dari hari akad nikahnya setahun lalu.

    Helwa Bachmid mengaku telah menjalani pernikahan siri dengan Habib Bahar bin Smith sejak 15 November 2024. 

    Curhatan panjang yang dibagikan kemudian memantik penasaran warganet dan memicu diskusi hangat di media sosial.

    Lewat unggahan di Instagram pribadinya @helwabachmid_, Sabtu (15/11/2025), Helwa Bachmid mengungkapkan nestapanya setelah dinikahi Habib Bahar.

    Model berusia 22 tahun ini mengaku begitu menderita hingga ditelantarkan oleh Habib Bahar.

    “Happy anniversary sayang, ga nyangka ya kamu menutupi pernikahan kita udah satu tahun,” ungkap Helwa.

    “Dan selama satu tahun ini hidup aku penuh kamu buat menderita,” sambungnya.

    Helwa Bachmid juga mengungkap kekecewaannya terkait hubungannya dengan sang pendakwah yang menurutnya tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    Perempuan yang lahir pada 7 Juni 2003 ini mengaku selama setahun menikah hanya merasa sebagai “istri cadangan” yang ditelantarkan.

    “Segala kekecewaan full kamu kasih ke aku. Selama kita menikah, aku tidak merasakan dibimbing secara agama,” kata Helwa.

    “Bahkan, selama satu tahun juga, hidupku bagaikan istri simpananmu yang kamu butuhkan disaat kamu hanya ingin hs sama aku.”

    “Tapi kamu tidak pernah datang untuk melihat keadaanku gimana bahkan sekadar nanya keadaanku aja kamu ga pernah,” jelasnya.

    Yang mengejutkan lagi, saat ini Helwa Bachmid telah memiliki satu orang anak.

    Helwa menyinggung beban berat yang ia rasakan tidak hanya sebagai istri, tetapi juga sebagai seorang ibu yang merasa anaknya tidak mendapatkan sosok ayah yang bertanggung jawab. 

    “Sakit aku menahan ini bukan hanya dikecewakan tentang janji pernikahan tapi juga aku memikirkan keadaan anakku yang tidak punya sosok bapak bertanggung jawab untuknya,” terangnya.

     

    Helwa Bachmid menegaskan keputusannya mempublikasikan kisah ini bukan untuk menjatuhkan nama pria keturunan Arab Hadhrami itu, melainkan bentuk keputusasaan setelah merasa semua usahanya berkomunikasi tidak membuahkan hasil.

    “Aku berani memposting ini bukan karna ingin menjelek-jelekkanmu tapi kejelekanmu sudah tidak bisa ku toleren lagi karena sesakit dan sesulit itu untuk aku berkomunikasi denganmu,” ucap Helwa.

    Perjalanan Cinta Helwa Bachmid dan Habib Bahar

    Helwa Bachmid berkisah ketika dirinya bertemu dengan Habib Bahar bin Smith.

    Perkenalan pertama mereka begitu cair dan hangat.

    Helwa sendiri sudah tahu siapa sosok Habib Bahar.

    Dalam percakapan di perjumpaan pertama, Helwa menyebut bahwa Habib Bahar berniat mencarikannya jodoh.

    Hubungan berlanjut dengan saling berbalas chat WhatsApp.

    Dari tangkapan layar yang diunggah Helwa, Habib Bahar mulai memberikan rayuan kepada sang model.

    Ia melampirkan sebuah dokumen yang diakuinya surat permohonan cerai.

    “Dia mengaku bahwa dia sudah cerai sama istrinya. Dan dia pun mengirim surat permohonan cerai ke aku,” demikian Helwa Bachmid menjelaskan, dikutip dari Wartakota.

    Sebagai wanita dewasa, Helwa paham dengan perlakuan Habib Bahar kepadanya.

    Namun, saat itu dia tidak begitu memperdulikannya.

    Di waktu kemudian, ia menerima paket bunga dari Habib Bahar.

    “Pada waktu itu dia mengirimiku bunga dengan kata-kata yang indah. Tetapi kata-kata itu tidak sesuai dengan kenyataan,” sebut Helwa

    Layaknya pria yang sedang mendekati wanita, Habib Bahar membubuhkan pesan asmara dalam paket bunga itu. 

    Akhirnya, Habib Bahar pun resmi melamar Helwa Bachmid.

    Helwa mengatakan sebenarnya dirinya menolak lamaran itu.

    Namun, Habib Bahar terus meyakinkan Helwa, memintanya bersedia dinikahi.

    Hingga akhirnya, lamaran itu pun diterima

    “Sebenarnya aku menolak lamarannya. Entah kenapa aku terhipnotis dengan kata-kata yang meyakinkanku untuk menerima lamarannya,” kisah Helwa

    Pertengahan November 2024, akhirnya berlangsunglah acara pernikahan

    Pernikahan dilakukan secara sederhana, disaksikan dua pihak keluarga

    Saat itu, Habib Bahar hanya memberikan mas kawin berupa cincin 2 gram

    “Nikah hanya sehelai lembar kertas saja. Tidak ada buku nikah,” kata Helwa Bachmid.

  • Video Dillon Danis, Rekan McGregor Baku Pukul dengan Tim Khabib di Arena UFC 322, Dendam Sejak Lama?

    Video Dillon Danis, Rekan McGregor Baku Pukul dengan Tim Khabib di Arena UFC 322, Dendam Sejak Lama?

    GELORA.CO – Keributan di luar arena octagon pada UFC 322 pecah sebelum pertandingan utama UFC dimulai pada Minggu (16/11/2025).

    Keributan baku pukul ini di luar arena ini melibatkan Dillon Danis dan anggota tim Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev.

    Sontak penonton yang memenuhi ruangan Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat itu mengalihkan perhatian ke keributan yang pecah tersebut.

    Riuh penonton mewarnai ketika baku pukul terjadi.

    Sejumlah petugas keamanan mencoba memisahkan orang-orang yang terlibat keributan.

    Hal ini menjadi tontonan penonton yang penuh semangat.

    Salah video yang merekam kejadian tersebut bahkan sampai sambil mengomentari keributan itu.

    “Ini dia !, Oh memukul belakang kepala, itu ilegal, itu gak boleh mukul belakang kepala,” ucap seseorang yang menonton keributan itu.

    Suasana bangku penonton makin bergemuruh setelah petugas keamanan berhasil memisahkan orang-orang yang terlibat dalam perkelahian.

    Dikutip dari MMAFighting.com, dalam keributan itu mantan petarung UFC Abubakar Nurmagomedov juga ikut terlibat.

    Petugas keamanan juga menyeret Abubakar untuk pergi sebelum Kepala Bisnis UFC Hunter Campbell mencoba menenangkan situasi yang panas.

    Bersitegang Sejak Lama

    Dillon Danis yang terlibat baku pukul dengan tim Khabib Nurmagomedov bukan kali pertama.

    Dillon Danis ini memang memiliki perselisihan sejak lama dengan tim Nurmagomedov.

    Keributan di luar arena UFC ini tak asing bagi Dillon Danis yang merupakan mantan juara grappling tersebut.

    Pada tahun 2018 silam, dalam laga Khabib Nurmagomedov vs McGregor, hal ini pernah terjadi.

    Saat itu Danis merupakan rekan latihan McGregor dan pelatih grappling.

    Kedua kubu awalnya saling adu mulut sampai akhirnya Khabib murka.

    Saat itu Khabib melompat dari arena UFC ke bangku penonton menyerang Dillon Danis setelah menumbangkan McGregor.

    Sejak saat itu, hubungan Dillon Danis dengan tim Khabib Nurmagomedov tidak akur.

    Nampaknya hubungan panas itu masih belum juga berakhir sampai tahun 2025 ini.

    Sampai akhirnya Dillon Danis kembali ribut dengan tim Khabib Nurmagomedov di luar arena UFC octagon. 

  • Viral Pencurian di Bogor Bikin Geleng-geleng Kepala, Pelaku Cuma Pakai Celana Dalam saat Beraksi

    Viral Pencurian di Bogor Bikin Geleng-geleng Kepala, Pelaku Cuma Pakai Celana Dalam saat Beraksi

    GELORA.CO – Beredar video di media sosial dugaan aksi pencurian yang tak biasa terjadi di salah sebuah ruko di Bogor.

    Pasalnya, dalam rekaman CCTV yang beredar terlihat seorang pria hanya mengenakan kaus dalam dan celana dalam serta mengenakan topi.

    Dinarasikan aksi pencurian itu terjadi di Jalan Raya Cikuda, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor pada Sabtu (15/11/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.

    Pelaku dikabarkan berhasil membawa uang tunai dari dalam senilai kurang lebih Rp4 juta.

    Akan tetapi, Kapolsek Gunungputri Kompol Aulia Robby Kartika Putra mengatakan aksi pencurian itu masuk ke dalam wilayah Kecamatan Cileungsi.

    “Itu masuk Cileungsi, dia (TKP) setelah Jembatan Cikuda, setelah di kroscek ternyata masuknya Cileungsi,” ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (16/11/2025).

    Sementara itu dalam video rekaman video CCTV yang bereda di akun media sosial lainnya, pelaku dinarasikan beraksi di salah satu bengkel di wilayah Cileungsi pada Jumat (14/11/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.

    Dalam video tersebut, pelaku nampak yang beraksi seorang diri nampak santai sambil merokok mencari barang berharga.

    Dikabarkan pelaku hanya mengambio power bank dan menghancurkan handphone toko serta berniat mengambil laptop namun gagal.

    Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Cileungsi Kompol Edison mengaku belum mendapat laporan kejadian tersebut.

    “Belum ada laporan, coba saya cek dulu,” ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (16/11/2025).

    Hingga saat ini belum diketahui secara pasti terkait kejadian tersebut karena masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.

  • MK Selamatkan Sebagian Wajah Bopeng NKRI

    MK Selamatkan Sebagian Wajah Bopeng NKRI

    GELORA.CO – Mahkamah Konsitusi (MK) saat ini patut diapresiasi dan diacungi jempol atas putusannya soal dwi fungsi Polri dan memangkas lamanya waktu bagi investor di Ibukota Nusantara (IKN) dari 160 tahun menjadi 35 tahun.

    “Terus terang dua putusan MK yang dipimpin Hakim Suhartoyo ini cukup menggembirakan bagi publik,” kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada RMOL, Minggu, 16 November 2025.

    Karena kata Muslim, sejak 10 tahun kekuasaan dipegang Joko Widodo alias Jokowi, dan MK dipimpin ipar Jokowi, yakni Paman Usman, MK dicibir seperti Mahkamah Kalkulator atau Mahkamah Keluarga, bahkan dianggap Mahkamah Kasur.

    “Tetapi semuanya itu berbalik di saat Paman Usman ditendang oleh rakyat dari singgasana penguasa palu maut yang merusak dan menghancurkan konstitusi. Kini Doktor Suhartoyo telah memimpin MK ke jalan yang diridhoi oleh rakyat. Karena selama ini putusan MK melukai dan menciderai rakyat,” terang Muslim.

    Misalnya kata Muslim, putusan MK soal Omnibus Law dan IKN sangat menzalimi rakyat dan negara. Bahkan, kaum buruh demo berjilid-jilid menentang Omnibus Law, tetapi MK tidak bergeming karena palu hakim MK ditentukan sang Paman Usman.

    “Cidera konstitusi seperti meloloskan anak kecil (bocil) yang belum cukup umur, tetapi melanggeng bebas menjadi cawapres. Padahal putusan itu menciderai konstitusi, dan si bocil pun dianggap sebagai anak haram konstitusi,” turur Muslim.

    Akan tetapi hari ini kata Muslim, ketokan palu MK yang mengembalikan Polri ke barak dan menghentikan dwi fungsi Polri cukup melegakan. Demikian pula putusan terhadap panjang waktu bagi investor asing kuasai tanah IKN dari 160 tahun menjadi 35 tahun yang membuat keresahan publik.

    “Selain dari prestasi besar MK hari ini, ada satu lagi PR bagi rakyat soal gonjang-ganjing ijazah Jokowi yang diduga palsu. Rakyat mengadukan ke Polisi, para pengadu malah mau dikriminalkan. Hal itu membuat frustrasi para penggugat di berbagai daerah saat menggugat ke pengadilan. Seolah tembok pengadilan di berbagai daerah itu menghadapi tembok dan palu para hakim digembok yang kokoh untuk menolak gugatan soal ijazah Jokowi,” jelas Muslim.

    Untuk itu, Muslim berharap agar MK juga mampu mengakhiri gonjang-ganjing ijazah palsu yang tidak produktif, termasuk ketidakjelasan pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Dengan demikian wajah-wajah bopeng NKRI mulai dari kerusakan konstitusi, anak haram konstitusi, kerusakan hukum dan demokrasi, dan kedaulatan rakyat secara pelan tetapi pasti terpoles meski belum semua,” ungkapnya.

    “MK sudah harus tampil untuk selesaikan kasus ijazah Jokowi maupun Gibran. Dan ini menjadi pekerjaan rumah yang seharusnya sudah segera dijawab oleh para Hakim MK yang mulai berani bela kebenaran dan keadilan,” pungkas Muslim. 

  • Gerindra Wajib Tolak Budi Arie, Banyak Mudharat Ketimbang Manfaat

    Gerindra Wajib Tolak Budi Arie, Banyak Mudharat Ketimbang Manfaat

    GELORA.CO –  Pemerhati Kebangsaan, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa penolakan banyak kader Partai Gerindra atas rencana bergabungnya Budi Arie Setiadi sebagai anggota partai berlambang kepala burung garuda tersebut sangat realistis.

    “Saya kira itu bagian dari pemikiran yang sangat logis. Artinya mereka tak ingin orang yang tak berkeringat dan berkader tiba-tiba menjadi anggota partai, apalagi punya jabatan penting,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Minggu (16/11/2025).

    Ulama yang juga inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan tersebut melihat sejumlah aspek, pertama Partai Gerindra adalah partai pemenang Pemilu, setidaknya Pilpres 2024. Aspek kedua adalah partai besutan Prabowo Subianto tersebut merupakan partai kader.

    Sehingga untuk menjadi anggota partai, tentu semuanya harus dilakukan dari bawah, semua orang perlu dikaderisasi sehingga selain menjadi bagian dari partai besar, mereka juga paham seluk beluk dan ideologi yang diajarkan di sana.

    “Partai Gerindra itu kan terkenal dengan partai kader, tidak bisa orang asal gabung apalagi punya jabatan. Ingat, Budi Arie itu ketua umum ormas, relawan utama Pak Jokowi. Bahkan dia terkena reshuffle kemarin, yang artinya kinerja dan kualitas Budi Arie pun diragukan oleh Presiden,” ujarnya.

    Karena menurut Habib Syakur, ada tiga faktor yang mendominasi seseorang mengapa harus dicopot dari jabatannya. Pertama karena kualitas dan kapabilitas kinerjanya yang tidak mumpuni. Kedua karena integritasnya yang bisa jadi tersandung perkara yang berdampak pada kinerja dan ekosistem yang sedang berjalan. Dan yang ketiga karena kealpaan dalam pekerjaan misal karena sakit yang tidak bisa disembuhkan atau meninggal dunia.

    Ketiga aspek ini menurut Habib Syakur, yang diduga paling kuat menjadi alasan Presiden Prabowo Subianto adalah dua faktor pertama, yakni kapabilitas dan integritas.

    “Apa lagi coba, dia kan masih hidup. Lalu kenapa dicopot sama Pak Prabowo kemarin. Saya kira Pak Prabowo itu sangat jeli melihat sesuatu, dia selalu menaruh rasa kehati-hatian yang sangat tinggi dalam menjalankan pemerintahan ini. Siapa yang menjilat aja pasti kena sikat, apalagi yang sudah menjilat dan tidak bisa kerja, ditambah tersandung perkara. Itu saya kira,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Ulama asal Malang Raya ini pun memandang bahwa keberadaan Budi Arie Setiadi menjadi anggota Partai Gerindra bisa memiliki dampak tidak bagi bagi partai. Sebab publik masih sangat menyorotnya sangat tajam.

    “Setidaknya publik melihat dia punya kasus yang belum beres, ada kasus judi online yang sudah dibahas cukup kencang oleh Prof Mahfud dan banyak kalangan. Kalau dia masuk Gerindra, jelas bisa berdampak sangat tidak baik, apalagi partai itu sedang berkuasa saat ini kan,” tukas Habib Syakur.

    Oleh sebab itu, Habib Syakur berkesimpulan bahwa penolakan kader Gerindra atas rencana Budi Arie Setiadi tersebut sangat logis dan masuk akal. Bahkan menjadi bagian dari benteng pertahanan ancaman kerusakan partai.

    “Belajar dari Immanuel Ebenezer kemarin, dia gabung Gerindra karena Pilpres kemarin. Faktanya dia korupsi kan. Yang kena getah jelas Gerindra. Artinya ini sangat logis mengapa kader Gerindra menolak Budi Arie,” tegas Habib Syakur.

    “Jadi menurut saya, keberadaan Budi Arie nanti di Gerindra akan lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya,” pungkasnya.

    Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Budi Arie Setiadi ingin mencari suaka politik dengan berencana gabung ke Partai Gerindra. Bahkan keinginan besarnya itu sampai ia utarakan di dalam forum internal organisasinya, yakni di Munas ke III ProJo pada hari Sabtu, 1 November 2025.

    “Mohon izin, jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum,” kata Budi Arie saat memberi sambutan dalam Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (1/11/2025).

    Setelah Jokowi tak berkuasa dan kini pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah berjalan setahun lebih, Budi Arie mengajak para kader ProJo untuk memperkuat program-program pemerintahan saat ini.

    “Kita berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo agar kepemimpinan beliau bisa lebih kuat dan solid. Karena itu, kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden,” tutur Budi Arie.

    Kader Gerindra Tolak Budi Arie

    Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno menegaskan Gerindra Solo menolak Ketua Projo sekaligus eks Menkominfo Budi Arie Setiadi gabung

    Partai Gerindra.

    “Solo sendiri juga sama (menolak), tidak begitu bisa menerima, Budi Arie Projo masuk Gerindra,” ujar Ardianto, Selasa (11/11/2025).

    Ia menyatakan bahwa Gerindra sudah memiliki kader militan melebihi Projo. Dengan masuknya Budi Arie Setiadi ke dalam bagian dari keluarga besar Gerindra, menurutnya justru bisa merusak tatanan partai.

    “Karena Gerindra sudah punya kader militan melebihi Projo itu. Budi kalau masuk bisa merusak tatanan partai. Karena dia punya pemikiran berbeda dengan AD/ART Gerindra,” katanya.

    Dia menegaskan rencana masuknya Budi seolah-olah dia sudah punya power tinggi bisa merusak. Atas, dasar itu pihaknya menolak. “Itu dia masuknya seolah-olah dia sudah punya power tinggi bisa merusak. Saya tidak setuju sekali, Budi masuk Gerindra karena levelnya sudah berbeda,” ucap dia.

    “Kalau saya ketua DPC Solo menolak, maka badan partai secara umum dan kader pengurus ikut menolak. Ini akan sampaikan ke DPP Gerindra,” pungkasnya.

  • Dualisme Keraton Solo Memanas, PB XIV Purboyo Bakal Bawa PB XIV Mangkubumi ke Jalur Hukum

    Dualisme Keraton Solo Memanas, PB XIV Purboyo Bakal Bawa PB XIV Mangkubumi ke Jalur Hukum

    GELORA.CO – Dua kubu raja Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat makin memanas. SISKS Paku Buwana XIV Purboyo mengklaim jika penobatan kakaknya KGPH Hangabehi alias Mangkubumi sebagai Paku Buwana XIV tidak sah. Purboyo memastikan akan membawa sengketa tersebut ke jalur hukum.

    Pernyataan tersebut dikemukakan kakak perempuan tertua Purboyo, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani usai Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Paku Buwana XIV Purboyo, Sabtu (15/11).

    “Pasti, ketika saya menemui Kanjeng Wiro (KP Eddy Wirabhumi, adik ipar Paku Buwana XIII) katanya juga akan apa namanya diselesaikan secara hukum,” ujarnya.

    Kubu Purboyo Klaim Sudah Komunikasi dengan Kubu Mangkubumi buat Suksesi

    Keraton Surakarta pernah mengalami dualisme kepemimpinan sepeninggal Pakubuwana XII. Dua anaknya dari istri yang berbeda, KGPH Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sama-sama mengklaim menjadi raja dengan gelar Paku Buwana XIII.

    Timoer menyayangkan Keraton Surakarta harus mengulang kembali perebutan tahta seperti yang terjadi tahun 2004 silam. Ia juga mengaku sudah berusaha berkomunikasi dengan kubu Mangkubumi untuk membicarakan permasalahan suksesi. Namun upaya tersebut tidak berhasil.

    “Dari awal kami sudah berusaha merangkul. Ketika Sinuhun hari Rabu itu dimakamkan, pagi saya datang ke tempatnya Mangkubumi untuk berbicara. Kemudian malamnya, siangnya saya ketemu dengan Kanjeng Wiro dan Gusti Moeng (GKR Wandansari). Untuk apa? Untuk Merangkul. Bukan ingin meninggalkan. Monggo ayo sareng-sareng (mari kita bersama-sama),” ungkapnya.

    2 Putra Almarhum Paku Buwana XIII Sama-Sama Mengklaim Jadi Raja

    Seperti diketahui, dua anak laki-laki mendiang SISKS Paku Buwana XIII, KGPH Hangabehi alias Mangkubumi dan KGPAA Hamangkunagoro alias Purboyo sama-sama mengaku sebagai raja baru Keraton Kasunanan Surakarta.

    Purbaya mendeklarasikan diri sebagai PB XIV di depan jenazah ayahnya saat akan dimakamkan. Sementara KGPH Mangkubumi dinobatkan keluarga besar sebagai PR XIV, saat rapat keluarga besar keraton, Kamis (13/11).