Category: Gelora.co Nasional

  • Sosok dan Rekam Jejak Hasan Basri, Wakil Bupati Pidie Jaya yang Tampar Kepala SPPG

    Sosok dan Rekam Jejak Hasan Basri, Wakil Bupati Pidie Jaya yang Tampar Kepala SPPG

    GELORA.CO  – Hasan Basri, Wakil Bupati Pidie Jaya di Provinsi Aceh, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap Muhammad Reza (27), Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Tindakan itu terjadi di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis, (30/10/2025), sekitar pukul 08.05 WIB.

    Serambi melaporkan kejadian bermula ketika Hasan meninjau dapur SPPG MBG di Gampong Sagoe. Dia sempat masuk ke dapur SPPG-MBG untuk melihat proses penyiapan hidangan MBG. 

    Namun, dia kecewa terhadap hidangan yang disiapkan SPPG-MBG sehingga keluar dari dapur.

    Tiba-tiba Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Reza lalu memasuki kompleks bangunan dapur SPPG-MBG. 

    Hasan langsung mendekati Muhammad. Terjadilah cekcok di antara keduanya. Hasan lalu memukul wajah Reza. 

    Sementara itu, menurut Hasan, peristiwa itu berawal dari dilakukannya inspeksi mendadak (sidak) karena sebelumnya ada temuan pisang dan kacang busuk pada paket makanan MBG.

    Setelah ada temuan itu, Hasan mengecek dapur-dapur SPPB MBG Trienggadeng.

    “Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa kepala dapur SPPG MBG Trienggadeng, tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,” Hasan, Kamis, (30/10/2025).

    Namun, saat hendak pulang, ia baru bertemu dengan kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng.

    “Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, ‘Seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar.’ Saat itu saya menampar dua kali kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng,” tutur Hasan.

    Dilaporkan oleh BGN

    Peristiwa dugaan kekerasan itu kemudian dilaporkan oleh Deputi Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui laporan khusus tertanggal 30 Oktober 2025.

    Berdasarkan keterangan yang diterima, tindakan kekerasan terjadi ketika Hasan melakukan kunjungan mendadak ke SPPG Desa Sagoe tanpa pemberitahuan sebelumnya.

    Kunjungan yang semestinya bersifat pembinaan dan pengawasan program justru diwarnai tindakan tidak menyenangkan dan kekerasan fisik terhadap petugas SPPG.

    Dalam laporan, Hasan sempat disebut membentak relawan, mengeluarkan ancaman, serta melakukan pemukulan terhadap Kepala SPPG Muhammad Reza di hadapan para petugas yang sedang bekerja.

    BGN menegaskan tidak menoleransi segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam program MBG.

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya menegaskan petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis.

    “Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,” kata Sony di Jakarta, Kamis.

    Profil Hasan Basri

    Dikutip dari Tribunnewsmaker, Hasan Basri kerap disapa Bang Hasan. Dia lahir tanggal 29 Juni 1968 di Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

    Politikus ini adalah putra Zainal Abidin, seorang pensiunan polisi yang dulu berdinas di Polsek Trienggadeng.

    Baca juga: Kata Kepala BGN soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Positif MBG: Saya Tak Keluarkan Kebijakan Itu

    Hasan dikenal sebagai politikus Partai Amanat Nasional (PAN).  Dia pernah menjadi anggota DPRK Pidie Jaya selama tiga periode. 

    Sebelum menjadi Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri menekuni karier sebagai kontraktor. Namanya mulai dikenal sebagai salah satu anggota Dewan Senior, yang aktif sejak era 1980-an hingga 1990-an.

    Hasan bergabung dengan PAN Trienggadeng mulai tahun 2000. Lalu, dia menjabat sebagai Ketua DPC PAN Trienggadeng mulai tahun 2004.

    Pada Pemilihan Bupati Pidie Jaya 2024, Hasan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pidie Jaya untuk mendampingi politikus Partai Adil Sejahtera Aceh, Sibral Malasyi. 

    Pendidikan

    1976-1982 SD Negeri Cot Matang

    1982-1985 SMP Begeri 2 Meureudu

    1985-1988 SMA Negeri 1 Trienggadeng

    1989-1991 Diploma II Survey dan Pemetaan Geodesi ITB

    1992-1997 S1 Universitas Hamzah

    2004-2006 S2 STIE Bisnis Indonesia

    Pekerjaan

    1997-1999 PT Hananan Site Manager

    2001-2004 PT Wirakato – General Superintendent

    2004-2008 PT Alhas Jaya – Project manager (BRR)

    2009-2014 Anggota DPRK Pidie Jaya

    2009-2014 Wakil Ketua DPRK Pidie Jaya

    2014-2019 Anggota DPRK Pidie Jaya

    2025-2030 Wakil Bupati Pidie Jaya

    Kursus/diklat

     Kader amanat dasar DPP PAN 1/1627/III/XIII 2013

     Kader Amanat DPP PAN 15/IXVI 2016

     Lokakarya Nasional DPP PAN 04.0773/PAN 2016

     Bimbingan Teknis DPP PAN 0733/BPSD

  • Kejari Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Bandung Erwin ke Luar Negeri

    Kejari Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Bandung Erwin ke Luar Negeri

    GELORA.CO -Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Bandung mempertimbangkan untuk melakukan pencegahan keluar negeri terhadap Wakil Walikota Bandung, Erwin.

    Upaya tersebut sedang dikaji penyidik demi memastikan kelancaran proses hukum dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan pada Pemkot Bandung tahun anggaran 2025 yang sedang ditangani.

    “Kami pertimbangkan untuk pencegahan ke luar negeri,” kata Kepala Kejari Kota Bandung, Irfan Wibowo dikutip dari Antara, Kamis, 30 Oktober 2025.

    Kejari sebelumnya telah memeriksa Erwin sebagai saksi sekitar 7 jam dari pukul 09.30 WIB sampai pukul 16.30 WIB.

    Erwin diperiksa terkait dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan kewenangan pada Pemkot Bandung tahun 2025 berdasarkan surat perintah penyidikan Nomor Print 4215/M.2.10/FB.2/10/2025 tanggal 27 Oktober tahun 2025.

    Selain memeriksa Erwin, tim penyidik Kejari juga telah melakukan penggeledahan di beberapa lokasi dan melakukan penyitaan sejumlah barang bukti berupa dokumen dan alat bukti elektronik handphone dan laptop.

  • Prabowo-Jokowi Belum Terbelah tapi Sudah Retak

    Prabowo-Jokowi Belum Terbelah tapi Sudah Retak

    GELORA.CO -Hubungan Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo sudah tidak baik-baik saja.

    “Hubungan Prabowo dan Jokowi sudah retak, belum terbelah tapi sudah retak,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti dikutip dari tayangan YouTube Abraham Samad, Jumat, 31 Oktober 2025.

    Salah satu indikasinya adalah dugaan korupsi Whoosh. Dalam kasus ini, Prabowo terkesan diam di saat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini sedang dikuliti bahkan masuk penyelidikan KPK.

    “Whoosh ini dikulik-kulik soal dugaan korupsinya. Whoosh kan ikon Jokowi, kok diganggu. Apakah Prabowo membiarkannya? Ya kalau dia (Prabowo) tidak melakukan apa-apa tentu karena dia membiarkannya. Sesederhana itu,” jelas Ray. 

    Meski demikian, Ray tidak yakin hubungan Prabowo dan Jokowi akan benar-benar terbelah.

    “Saya kira enggak (sampai terbelah) karena Prabowo tetap membutuhkan sayap Jokowi karena bagaimanapun mungkin tetap tersedia orang-orang yang mendukung Jokowi. Itu dibutuhkan secara politik oleh Prabowo sehingga (hubungannya) diretakkan saja, tapi tidak dibelah,” pungkasnya. 

  • Prabowo Tidak Mungkin Hadiri Acara Projo

    Prabowo Tidak Mungkin Hadiri Acara Projo

    Oleh: Damai Hari Lubis

    Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)

    Informasi dari Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

    Presiden Prabowo Subianto telah menerima undangan untuk menghadiri Kongres III Pro Jokowi (Projo), organisasi pendukung Joko Widodo, pada 1 dan 2 November 2025 mendatang.

    Terkait “PROJO” publik umumnya mengetahui Projo adalah akronim nama dari sebuah kelompok Pro Jokowi atau Pro Presiden Jokowi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kelompok  masyarakat yang mendukung kebijakan dan program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dan tentu saja sifatnya temporer, yakni untuk kebutuhan menjaring konstituen saat jelang kontes pemilihan presiden (Pemilu Pilpres) atau kelompok yang mendukung kelada bakal capres-cawapres. Atau paling tidak mendukung kebijakan presiden yang dirasakan positif atau bermanfaat secara general terhadap kehidupan sosial bangsa dan negara.    

    Namun untuk saat ini eksistensi Projo jika ditilik dari makna kepanjangan Projo, dan andai makna substantif tersebut dijabarkan pada kondisi kontemporer ? Jokowi saat ini hanya seorang negarawan yang menjabat dewan penasehat PT. Danantara? Dan sesuai konstitusi mantan Presiden RI yang pernah menjabat 2 kali berturut turuti (2 Periode), tidak dapat lagi mencalonkan diri menjadi presiden RI.

    Sedangkan terminologi kata Pro, atau pendukung tentu bakal membuka ruang perspektif publik ada pihak kontra ? Maka pertanyaan logisnya, projo kontra kepada kelompok yang mana ? Sementara semua bangsa ini bersaudara ? 

    Andai pun ada ketidaksepemahaman diantara warga negara atau diantara golongan tertentu, tentu bisa difasilitasi melalui ruang dialog atau diskusi elegan sebagai bentuk penyelesaian perbedaan pendapat.

    Pun jika ada peristiwa hukum yang dianggap mencibir Jokowi atau menghinakan Jokowi tentu bisa dilakukan upaya melalui ranah hukum melalui pihak kepolisian (Polri) sesuai makna konstitusi, bahwa  Indonesia adalah negara hukum.

    Maka tentu saja tidak layak seorang presiden RI menghadiri acara Projo. Jika Prabowo hadir tentu kehadirannya bakal melahirkan asumsi publik dari sisi pandang sosial politik adalah “Presiden RI telah melegitimasi sebuah kelompok primordialisme yang mengkultuskan seorang sosok (tokoh sipil?)

    Jika Projo dilegitimasi dengan kehadiran sosok Presiden RI. Kemungkinan terjadi preseden bakal lahir menjamur kelompok kelompok pendukung fanatis kepada individual seorang tokoh.

    Idealnya Jokowi yang negarawan selaku mantan presiden paham model primordial seperti Projo ini harus dia bubarkan pasca lengser dari presiden 2 periode. Dan sesuai fiksi hukum, seorang Jokowi yang eks Presiden RI dianggap tahu (pahami perbedaan antara ormas sebagai bentuk kebebasan berkumpul dan bertujuan demi kepentingan sosial yang dilandasi UUD 1945 dan turunannya UU. Tentang Ormas, dengan sebuah kelompok yang didasari sekedar simpati dan kultusisasi terhadap sosok pribadi, dengan kata lain tidak memiliki asas legalitas.

    Terlebih isu primordial tidak mendidik karena bisa berdampak menimbulkan pecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

    Sehingga pengamat meyakini Prabowo Subianto yang merupakan sosok cerdas tahu tentang fungsi Presiden RI yang diantaranya adalah menjaga persatuan dan kesatuan tanah air bangsa dan negara, sehingga tentu saja beliau tidak akan menghadiri kongres projo ke III pada tanggal 1 dan 2 november 2025. Walau Prabowo resmi sudah menerima undangan.

    Ref.

    https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/12352751/dasco-sebut-prabowo-sudah-terima-undangan-kongres-projo-akan-hadir

  • Gus Sahal Kritisi GP Ansor, Perusak Citra NU Itu Seperti Ketua Ansor DKI

    Gus Sahal Kritisi GP Ansor, Perusak Citra NU Itu Seperti Ketua Ansor DKI

    GELORA.CO – Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Sahal atau yang akrab disapa Gus Sahal, menyoroti sikap sebagian kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang dinilainya kini kurang terbuka terhadap kritik.

    Melalui akun media sosial pribadinya, Gus Sahal menulis dirinya tidak merasa takut mengkritik, namun menyayangkan munculnya reaksi berlebihan terhadap kritik di lingkungan NU.

    Hal tersebut disampaikannya lewat status twitternya atau X pribadinya @sahal_AS pada Kamis (30/10/2025). 

    “Bukan takut, tapi eman-eman (sayang) kok NU sekarang ngamukan, alergi terhadap kritik,” tulis Gus Sahal dalam unggahannya, Rabu (30/10/2025).

    Ia menilai, sikap terbuka terhadap kritik justru menjadi ciri khas para tokoh besar NU terdahulu yang dikenal santun dan bijak.

    “Tokoh seperti Gus Dur, Gus Mus, dan Gus Baha membuat NU dihormati, Islam yang ramah, humoris, dan mengayomi,” lanjutnya.

    Dalam unggahan itu, Gus Sahal juga menyinggung adanya perilaku sebagian kader yang dinilai dapat merusak citra organisasi.

    Ia mencontohkan pernyataan keras yang pernah disampaikan Ketua GP Ansor DKI Jakarta, yang sempat mengancam akan melakukan kekerasan.

    “Yang merusak citra NU itu seperti Ketua Ansor DKI yang ancam gorok dan bakar gedung, tapi dibiarkan,” tulisnya.

    Gus Sahal kemudian mengajak warga NU untuk melakukan introspeksi diri agar organisasi tidak kehilangan nilai-nilai dasar yang diwariskan para pendiri dan kiai terdahulu.

    “Introspeksi saja, jangan denial,” pungkasnya.

    GP Ansor: Setakiut Itukah Sama NU?

    Pernyataannya tersebut merujuk postingan Gerakan Pemuda Ansor lewat twitter resminya @Official_Ansor pada Kamis (30/10/2025).

    Dalam postingannya, organisasi kepemudaan NU itu menegaskan NU selama ini tetap konsisten menjaga keseimbangan kehidupan beragama dan berbangsa.

    “Setakut Itukah Sama NU?” tulis admin @Official_Ansor pada Kamis (30/10/2025).

    “NU hanya berdiri di tempat yang sama sejak 1 abad silam, sejak 1926. Berdiri di tengah perbedaan dan keberagaman,” tambahnya.

    Dalam pernyataan tersebut, GP Ansor menegaskan NU tetap istikamah menjembatani agama dan kebangsaan sesuai prinsip hubbul wathan minal iman (cinta tanah air bagian dari iman).

    NU juga disebut selalu berupaya membidani kemaslahatan umat dan merawat akal sehat di tengah hiruk pikuk tafsir iman dan kepentingan.

    “NU tidak sedang berebut pengaruh, kami sedang menjaga keseimbangan republik agar tetap waras,” tambahnya.

    GP Ansor juga menyinggung adanya pihak yang dianggap ‘NU-phobia’, yakni mereka yang merasa terganggu ketika NU mulai bersuara atau bergerak di ruang publik.

    “Anehnya, setiap NU mulai bergerak, selalu ada yang gemetar. Hingga muncul gelagat NU-phobia segala,” tulis akun tersebut.

    Dalam postingan tersebut, GP Ansor menegaskan kekuatan NU bukan pada kekuasaan atau pengaruh politik, tetapi pada jamaah, pesantren, dan komitmen menjaga kebangsaan dengan sikap moderat, i’tidal, tawassuth, tawazzun, dan amar ma’ruf nahi munkar.

    “Kalau itu menakutkan, mungkin yang menakutkan bukan NU, tapi bayangan tentang Indonesia tanpa NU yang merawat peradabannya,” tutupnya.

    Ketua GP Ansor Ancam Gorok Karyawan Trans 7

    Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta, Muhammad Ainul Yakin, menjadi sorotan publik setelah orasinya di depan kantor Trans7 viral di media sosial.

    Dalam orasi tersebut, Ainul mengecam isi siaran Trans7 yang dianggap menyinggung ulama Nahdlatul Ulama (NU).

    Ainul hadir bersama anggota GP Ansor dan Banser, sayap organisasi NU, dan menyampaikan ancaman kontroversial terhadap pegawai Trans7.

    Dalam pernyataannya, Ainul menyebut, “halal darah” bagi pihak yang menghina kyai, ulama, atau NU.

    Menurut Ainul, salah satu tugas GP Ansor dan Banser adalah menjaga kyai, ulama, dan pondok pesantren.

    Ia menilai tindakan Trans7 melalui beberapa siaran telah menghina tokoh-tokoh NU, sehingga menuntut peringatan keras terhadap pihak yang bersangkutan.

    “Trans7 telah menghina melalui siaran-siarannya terhadap kyai dan ulama Nahdlatul Ulama,” kata Ainul dalam orasinya.

    Dalam orasinya, Ainul juga menekankan sejarah panjang perjuangan Ansor dan Banser dalam menjaga republik.

    Ia mengingatkan pegawai Trans7 akan pengorbanan ribuan kadernya.

    “Saudara-saudara Trans7 yang masih muda, kalian ingat sejarah. Sudah ribuan anak Ansor dan Banser tewas memperjuangkan republik ini. Kalian ada karena adanya Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

    Pernyataan Ainul kemudian memicu kontroversi karena ia membandingkan insiden yang sedang terjadi dengan pembantaian anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965-1966.

    Ia menegaskan ancaman yang dilontarkan dalam konteks menjaga martabat ulama NU.

    “Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti kader Banser menggorok PKI. Halal darah kalian apabila mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama,” ucap Ainul.

  • KPK Harus Panggil Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

    KPK Harus Panggil Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

    GELORA.CO – Peneliti Transparency International Indonesia (TII), Agus Sarwono, menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu memanggil Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).

    Agus menjelaskan, sejak awal proyek kereta cepat ini dinilai bermasalah dari sisi perencanaan dan tata kelola antikorupsi.

    Menurutnya, proses pembangunan minim transparansi dan sulit diakses publik.

    “Setidaknya ada dua hal. Pertama, proyek kereta cepat ini sejak awal sudah gagal dalam konteks perencanaan. Kedua, ada masalah serius dalam tata kelola antikorupsinya, karena minim sekali informasi yang bisa diakses publik, mulai dari studi kelayakan, kontrak, mekanisme tender, hingga pengadaan,” ujar Agus Sarwono, saat hadir dalam acara Overview Tribunnews, Rabu (29/10/2025).

    Ia menambahkan, peluang masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap proyek strategis nasional tersebut sangat terbatas.

    Bahkan, lembaga legislatif yang seharusnya memiliki fungsi kontrol dinilai tidak menjalankan perannya secara optimal.

    “Sayangnya, teman-teman di DPR juga minim sekali melakukan pengawasan. Dalam proses pembangunan dari awal sampai akhir, DPR punya peran penting, tetapi nyatanya yang bersuara hanya sedikit. Saat itu, hanya PKS yang mempertanyakan perencanaan proyek ini,” lanjut Agus.

    Terkait dengan dugaan keterlibatan Jokowi dalam kasus korupsi proyek Whoosh, Agus menilai penting bagi aparat penegak hukum untuk mendalami apakah ada potensi kerugian negara atau tidak.

    “Ini ranah penegak hukum. Dari masyarakat sipil, kami mendorong aparat untuk menyelidiki jika memang terjadi korupsi atau mark up. Siapapun yang diduga terlibat harus diperiksa, termasuk jika perlu KPK memanggil Jokowi. Jika beliau datang, itu justru akan lebih baik,” tegasnya.

    Agus menilai, langkah penegakan hukum yang tegas dan transparan akan menjadi momentum penting bagi publik untuk kembali mempercayai lembaga antirasuah.

    Ia juga menekankan bahwa proyek sebesar kereta cepat seharusnya dikelola secara akuntabel, mengingat dana dan dampaknya yang besar bagi masyarakat.

    Diketahui Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) sendiri telah beroperasi sejak 2023 dengan nilai investasi sekitar Rp113 triliun.

    Namun, sejak awal pembangunannya, proyek ini kerap menuai kritik karena dianggap sarat masalah, mulai dari pembengkakan biaya hingga minimnya keterbukaan informasi publik.

    Dugaan Korupsi Proyek Masih Didalami KPK

    KPK terus menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).

    Fokus utama lembaga antirasuah itu adalah menelusuri secara mendalam apakah terdapat unsur pidana dalam pelaksanaan proyek strategis nasional tersebut.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa perkara ini masih berada pada tahap penyelidikan, di mana tim berupaya mengurai secara menyeluruh konstruksi peristiwa untuk menemukan adanya dugaan tindak pidana.

    “Tim masih terus bekerja melakukan penyelidikan, menelusuri peristiwa dugaan tindak pidananya terlebih dahulu,” ujar Budi, Kamis.

    Ia menjelaskan bahwa tahap penyelidikan berbeda dengan penyidikan. Penyelidikan bertujuan menemukan indikasi peristiwa pidana, sedangkan penyidikan dilakukan setelah ditemukan cukup bukti untuk menetapkan tersangka.

    “Kalau nanti sudah ada kecukupan alat bukti, barulah naik ke tahap penyidikan,” katanya.

    Terkait alat bukti maupun substansi penyelidikan, Budi enggan menjelaskan lebih jauh. Ia hanya menegaskan bahwa tim akan memanggil pihak-pihak yang dianggap mengetahui konstruksi perkara untuk memberikan keterangan.

    “Setiap informasi dan data dari berbagai pihak tentu penting bagi proses penyelidikan,” ucapnya.

    Meski proses hukum tengah berjalan, KPK mengingatkan agar masyarakat tetap menggunakan layanan kereta cepat Whoosh karena penyelidikan tidak mengganggu operasional publik.

    Selain itu, KPK juga membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki informasi atau bukti tambahan untuk membantu proses penyelidikan.

    Adapun penyelidikan proyek Whoosh telah berlangsung sejak awal 2025.

    Kasus ini semakin mendapat perhatian publik setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap adanya dugaan mark up biaya pembangunan.

    Ia menyoroti perbedaan mencolok antara biaya konstruksi per kilometer di Indonesia, yang mencapai 52 juta dolar AS, dibandingkan dengan China yang hanya sekitar 17–18 juta dolar AS.

  • Rusia Klaim Torpedo Nuklir Poseidon Mampu Lumpuhkan Amerika: Daya Ledak 100 Megaton

    Rusia Klaim Torpedo Nuklir Poseidon Mampu Lumpuhkan Amerika: Daya Ledak 100 Megaton

    GELORA.CO – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (28/10/2025) kemarin mengklaim kalau negaranya berhasil menguji torpedo Poseidon bertenaga nuklir.

    Torpedo Poseidon adalah sebuah pesawat nirawak bawah air jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak nuklir. 

    Seorang anggota parlemen senior Rusia menggambarkan senjata itu cukup kuat untuk melumpuhkan seluruh negara, termasuk Amerika Serikat (AS), negara saingan utama Rusia.

    Klaim menambahkan, senjatanya ini nyaris tidak bisa ditangkis oleh sistem pertahanan udara mana pun di dunia.

    Apa yang Penting dari Informasi Ini

    Klaim suksesnya uji coba torpedo Poseidon baru Rusia yang bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir menandai eskalasi signifikan dalam perlombaan senjata strategis global khususnya bagi Rusia dan negara-negara Barat. 

    Sistem persenjataan Poseidon—yang terkadang disebut di media Barat sebagai “tornado super nuklir”—dirancang untuk menghindari sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (AS), pentolan aliansi NATO.

    Persenjataan ini juga berpotensi mengirimkan gelombang pasang radioaktif dahsyat terhadap target-target pesisir.

    Uji coba ini dilakukan di tengah ketegangan hubungan AS-Rusia akibat perang dengan Ukraina.

    Hal ini juga menandai dinamika baru perlombaan senjata yang kembali memanas, dan meningkatnya postur nuklir di kedua belah pihak. 

    Para analis militer menyoroti peran psikologis dan strategis senjata ini dalam menghambat kemajuan pertahanan rudal AS, serta potensinya untuk memengaruhi negosiasi pengendalian senjata antara Washington dan Moskow.

    Apa yang Perlu Diketahui

    Menurut laporan Reuters, dalam pertemuan dengan tentara Rusia yang terluka di Ukraina, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tentang Poseidon.

    “Untuk pertama kalinya, kami tidak hanya berhasil meluncurkannya dengan mesin peluncur dari kapal selam pengangkut, tetapi juga meluncurkan unit tenaga nuklir yang telah digunakan perangkat ini selama jangka waktu tertentu. Ini adalah kesuksesan yang luar biasa.”

    Poseidon, yang secara resmi dikenal sebagai Sistem Multiguna Kelautan Status-6, adalah torpedo bawah air otonom bertenaga nuklir yang mampu membawa hulu ledak nuklir, dengan laporan yang menunjukkan daya ledak hingga 100 megaton.

    Torpedo ini dilaporkan beroperasi dengan kecepatan tinggi (hingga 54 knot) dan dapat mencapai kedalaman 1.000 meter, sebagaimana dijelaskan oleh analis keamanan nasional Steve Balestrieri dalam National Security Journal.

    Para analis menggambarkan tujuan utama pembuatan rudal ini sebagai pencegah strategis—yang dimaksudkan untuk menerobos sistem rudal anti-balistik AS yang dikembangkan setelah penarikan AS dari Perjanjian ABM tahun 1972.

    Implikasi strategis dan lingkungannya signifikan.

    Hulu ledak Poseidon diduga merupakan bom kobalt, yang memaksimalkan kontaminasi radioaktif jangka panjang.

    Menurut model NukeMap yang dikutip oleh Balestrieri, sebuah ledakan dapat membuat area seluas sekitar 1.700 x 300 kilometer tidak dapat dihuni karena dampak radioaktif atau memicu “tsunami nuklir” di kota-kota pesisir.

    Kutipan Pernyataan

    Presiden Rusia Vladimir Putin:

    “Kekuatan Poseidon jauh melampaui rudal antarbenua tercanggih kami, Sarmat. Tak ada yang menandinginya di dunia.”

    Ketua Komite Pertahanan Duma Negara Rusia, Andrei Kartapolov :

    “Ini sungguh jenis senjata yang sangat ampuh yang mampu melumpuhkan atau melumpuhkan seluruh negara dari perang. Saat ini belum ada penawar dan penanggulangannya. Tidak ada yang punya analognya.”

    Apa yang Terjadi Selanjutnya

    Uji coba sistem Poseidon oleh Rusia terjadi di tengah kembali merebaknya perdebatan global mengenai pengendalian senjata nuklir.

    Para pengamat berpendapat bahwa uji coba ini meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat dan NATO untuk mempertimbangkan kembali kebijakan saat ini dan beradaptasi dengan pengenalan drone nuklir bawah air yang mampu menghindari perisai rudal balistik.

    Para pemimpin AS, termasuk Presiden Donald Trump, secara konsisten mendesak Rusia untuk menghentikan eskalasi nuklir dan telah menjatuhkan sanksi yang menargetkan sektor pertahanan dan energi Rusia.

    Prospek penempatan unit Poseidon di kapal selam Rusia juga menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan nuklir, risiko eskalasi, dan dampak lingkungan.

  • Apa yang Terjadi pada Komet 3I/ATLAS Saat Berada di Titik Terdekatnya dengan Matahari?

    Apa yang Terjadi pada Komet 3I/ATLAS Saat Berada di Titik Terdekatnya dengan Matahari?

    GELORA.CO –  Hari ini, 30 Oktober 2025, komet misterius yang berasal dari luar tata surya kita, 3I/ATLAS, mencapai momen paling krusial dalam perjalanannya: perihelion, atau titik terdekatnya dengan Matahari.

    Perihelion adalah saat aktivitas komet diperkirakan memuncak. Sayangnya, fenomena ini tidak dapat diamati oleh teleskop di Bumi karena komet berada di belakang Matahari (solar conjunction), terhalang oleh silau.

    Beruntung, armada pesawat antariksa yang tersebar di Tata Surya telah mengambil posisi strategis. Mereka siap memantau “tamu antarbintang” ini dari sudut pandang yang jauh lebih baik, mengumpulkan data vital tentang komposisi dan asal-usulnya.

    Perihelion: Momen Ketika Komet ‘Mendidih’

    Perihelion 3I/ATLAS terjadi pada jarak 1,35 Astronomical Units (sekitar 202 juta kilometer) dari Matahari.

    Meskipun 3I/ATLAS adalah objek antarbintang yang hanya melintas, efek mendekati Matahari tetap dramatis.

    Kehangatan Matahari yang meningkat menyebabkan es dan materi beku di permukaan komet menyublim dan mengeluarkan gas, yang dikenal sebagai outgassing.

    Proses outgassing ini menciptakan awan gas di sekitar inti komet yang disebut koma, dan umumnya menumbuhkan dua ekor: ekor debu dan ekor ion.

    Secara teori, aktivitas pelepasan gas inilah yang mencapai puncaknya saat perihelion, menjadikan komet lebih terang dan lebih mudah diamati.

    Armada Pesawat Antariksa Berbagi Tugas Pengamatan

    Komet 3I/ATLAS menghilang dari pandangan Bumi sejak akhir September karena memasuki konjungsi Matahari. Ia diperkirakan baru akan muncul kembali di langit Bumi pada akhir November atau awal Desember.

    Namun, di luar sana, sejumlah wahana antariksa mengambil posisi pengamatan yang ideal:

    Misi Mars: Pesawat antariksa yang beroperasi di sekitar Mars mendapat pandangan paling jelas, melihat langsung belahan Matahari yang dilewati 3I/ATLAS. Bahkan, misi Mars ini mendapat “kursi barisan depan” saat komet itu paling dekat dengan Planet Merah pada 3 Oktober lalu.Misi Lain: Wahana lain seperti Misi Psyche NASA dan Misi Lucy (menuju asteroid Trojan Jupiter) juga mampu menyaksikan 3I/ATLAS saat perihelion.JUICE ESA: Pesawat penjelajah Jupiter Icy moons Explorer (JUICE) milik Badan Antariksa Eropa berada pada posisi terdekat dengan komet. Sayangnya, JUICE saat ini menggunakan antena utamanya sebagai perisai Matahari, sehingga data pengamatannya baru dapat dikirim kembali ke Bumi pada Februari mendatang.Membongkar Kimia Tata Surya Kuno

    Para ilmuwan sangat antusias mempelajari kimia komet saat perihelion. Gas dan debu yang dilepaskan pada saat ini berfungsi sebagai jendela untuk mengungkap komposisi asalnya.

    Temuan awal telah menunjukkan bahwa 3I/ATLAS memiliki komposisi yang unik: ia mengandung lebih banyak karbon dioksida dan kelimpahan nikel yang lebih tinggi dibandingkan komet biasa yang berasal dari Tata Surya kita.

    Perbedaan kimiawi ini mengungkap komposisi awan molekuler gas yang membentuk komet dan sistem bintang asalnya lebih dari tujuh miliar tahun yang lalu. Pengamatan saat perihelion diharapkan dapat mengungkap molekul lebih lanjut.

    “Pada perihelion, lebih banyak molekul dapat terungkap: Sejauh ini, ada kekurangan zat besi, tetapi apakah emisi zat besi dari komet akan meningkat saat perihelion?” tanya para ilmuwan, ingin membandingkan kimia tata surya kita dengan rumah asli 3I/ATLAS, dikutip Space.com.

    Ketika 3I/ATLAS akhirnya muncul kembali dari balik Matahari, ia diperkirakan cukup redup. Namun, teleskop canggih seperti Hubble dan James Webb sudah pasti siap menjadikannya target utama.

  • Setelah Bertamu ke Jokowi, Abu Bakar Ba’asyir Bertemu Dasco, Bahas Apa?

    Setelah Bertamu ke Jokowi, Abu Bakar Ba’asyir Bertemu Dasco, Bahas Apa?

    GELORA.CO –  Pendiri Pondok Pesantren Al-Mu’min Ngruki, Abu Bakar Ba’asyir bertandang ke kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/10) untuk menemui Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. 

    Momen silaturahmi diunggah legislator fraksi Gerindra itu melalui Instagram akunnya @sufmi.dasco, Kamis.

    “Menerima dan bersilaturahmi dengan tokoh ulama Abu Bakar Ba’asyir beserta beberapa tokoh lainnya di ruang pimpinan Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta,” demikian Dasco menulis di akunnya, Kamis.

    Tampak, Dasco didampingi Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dan Ketua MKD DPR RI Nazaruddin Dek Gam saat menyambut Abu Bakar Ba’asyir.

    Dasco terlihat mengenakan batik bernuansa krem dan hitam saat menyambut Abu Bakar Ba’asyir beserta rombongan.

    Sementara itu, Abu Bakar datang ke kompleks parlemen dengan mengenakan gamis dan jas hitam serta didampingi lima orang lain.

    Dasco bersama Abu Bakar Ba’asyir terlihat duduk di sebuah ruangan dengan logo DPR dan bendera Gerindra sebagai latar belakang.

    Ketua Harian Gerindra itu tampak menyimak dan sesekali tersenyum ketika berdialog dengan Abu Bakar Ba’asyir beserta rombongan.

    Dasco mengatakan pertemuannya dengan Abu Bakar Ba’asyir membahas berbagai hal seperti isu kebangsaan dan keumatan.

    “Dalam pertemuan banyak hal yang dibicarakan di antaranya terkait kemaslahatan umat serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” demikian legislator Dapil III Banten itu menuliskan di akunnya.

    Sebelum bertemu Dasco, Abu Bakar Ba’asyir lebih dahulu bertandang ke kediaman Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah (Jateng), Senin (29/9).

    Pertemuan Ba’asyir dengan Jokowi berlangsung singkat sekitar 15 menit. Dalam pertemuan itu, Ba’asyir mengaku mengajak Jokowi untuk ikut memperjuangkan Islam.

  • Nanik S Deyang Polisikan Pemilik Mobil Berlabel ‘BGN’ yang Angkut Babi

    Nanik S Deyang Polisikan Pemilik Mobil Berlabel ‘BGN’ yang Angkut Babi

    GELORA.CO – Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan pemilik mobil berlabel dan bertuliskan “Badan Gizi Nasional” yang dipakai untuk mengangkut hewan ternak ayam dan babi ke polisi. Pelaporaan itu dilakukan karena pemilik mobil salahgunakan merek.

    “Saya sudah minta Korwil (Koordinator Wilayah) untuk lapor ke polisi, karena penyalahgunaan nama dan merek BGN,” kata Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang di Jakarta, Kamis.

    Nanik menjelaskan, langkah tegas BGN itu saat menanggapi pertanyaan tentang adanya konten di media massa yang menampilkan sebuah mobil dengan label dan tulisan Badan Gizi Nasional untuk membawa ayam dan babi.

    “Kami memastikan bahwa mobil itu bukan milik BGN, dan juga bukan milik salah satu dapur BGN,” katanya.

    Berdasarkan pantauan Tim Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas), peristiwa itu terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Kendaraan itu adalah milik Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori. Sampai saat ini, yayasan itu masih belum menjadi mitra BGN.

    Nanik menyebutkan, Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori adalah sebuah yayasan lokal yang baru mengajukan diri sebagai calon mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Namun, sampai saat ini Yayasan itu masih belum terverifikasi.

    “Mereka masih dalam proses pengajuan. Artinya mereka belum memiliki ikatan kerja sama dengan BGN,” kata Nanik.

    Berdasarkan pantauan di media sosial, video yang viral itu diketahui direkam pada tanggal 24 Oktober 2025. Video itu kemudian baru diunggah ke laman Facebook pada tanggal 30 Oktober 2025. Begitu diunggah di laman Facebook, video itu lalu menyebar ke beberapa platform media sosial.

    Koordinator Wilayah (Korwil) BGN Nias Selatan, Sumatera Utara, sudah bertemu dan mengkonfirmasi langsung persoalan ini kepada pemilik mobil. Korwil kemudian meminta pertanggungjawaban pemilik karena menggunakan logo SPPG dan Badan Gizi Nasional sebagai atribut mobil, sementara mereka belum menjadi mitra BGN.