Category: Gelora.co Nasional

  • Rombongan Pertama Terperiksa Tiba di KPK, Gubernur Riau Lewat Pintu Depan

    Rombongan Pertama Terperiksa Tiba di KPK, Gubernur Riau Lewat Pintu Depan

    GELORA.CO -Perkembangan terbaru dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sebanyak tujuh orang yang terjaring OTT sudah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan,  pada Selasa, 4 November 2025. Mereka menyusul Gubernur Riau Abdul Wahid sudah tiba lebih dulu.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa dari total 10 orang yang ditangkap dalam operasi tersebut, sembilan di antaranya dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan intensif.

    Budi menjelaskan bahwa rombongan pertama yang tiba pagi hari berjumlah delapan orang. Namun, ada detail menarik mengenai kedatangan mereka.

    “Kloter pagi 8 orang,” kata Budi. Ia menjelaskan, dari delapan orang tersebut, hanya tiga orang yang masuk ke Gedung Merah Putih KPK melalui pintu depan. Sementara lima orang lainnya memilih masuk melalui pintu belakang, dengan alasan disebut lebih kooperatif.

    Tiga sosok yang terekam masuk melalui pintu depan adalah Abdul Wahid (Gubernur Riau), Muhammad Arif Setiawan (Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau), dan Ferry Yunanda (Sekretaris Dinas PUPR Provinsi Riau)

    Sementara, satu orang lagi yang terjaring OTT dikabarkan akan menyusul dan diperkirakan tiba di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 15.00 WIB.

    Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Budi belum merinci identitas enam orang lain yang diamankan tersebut. Ia hanya memastikan bahwa KPK akan segera memberikan penjelasan lengkap kepada publik.

    “Terkait dengan perkaranya apa, konstruksi perkaranya bagaimana, nanti kami akan update ya dalam konpers,” tutup Budi. 

  • Kader Terjaring OTT KPK, Elite DPP PKB Kompak Bungkam

    Kader Terjaring OTT KPK, Elite DPP PKB Kompak Bungkam

    GELORA.CO -Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025. 

    Abdul Wahid ditangkap bersama sembilan orang lainnya yang diduga masih berstatus penyelenggara negara.

    Menanggapi penangkapan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, para elite DPP PKB kompak bungkam. Mereka hingga kini tak menjawab pertanyaan yang dilayangkan Kantor Berita Politik RMOL melalui pesan singkat sejak pukul 21.00 WIB Senin malam, perihal OTT tersebut. 

    Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid atau Cak Udin maupun Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Wahid tidak berkomentar. Mereka tak memberikan respons perihal sikap DPP PKB atas penangkapan kadernya tersebut.

    Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK turut mengamankan sejumlah uang dari Abdul Wahid dan sembilan orang lainnya yang turut diamankan. 

    Lembaga antirasuah tersebut masih memiliki waktu 1×24 jam untuk melakukan gelar perkara dan menaikkan status para tersangka yang terjaring dalam operasi senyap.

    “Terkait dengan perkaranya, terkait dengan apa begitu ya, di bidang apa, kemudian konstruksinya seperti apa, itu nanti kami akan jelaskan karena ini memang sedang berjalan di lapangan sehingga memang tim masih terus bergerak,”  kata Jurubicara KPK, Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin malam, 3 November 2025. 

    “Jadi kami juga belum bisa menyampaikan secara detail terkait dengan konstruksi perkaranya,” tambahnya.

  • Projo Tak Punya Nyali jadi Parpol

    Projo Tak Punya Nyali jadi Parpol

    GELORA.CO -Banyak pihak bertanya-tanya mengapa Projo, relawan politik yang selama ini dikenal paling solid dan identik dengan Joko Widodo, tak juga bertransformasi menjadi partai politik. 

    Padahal, dengan basis loyalitas dan jaringan relawan di berbagai penjuru tanah air, modal politik Projo terbilang sangat besar.

    Pengamat politik Adi Prayitno menilai, keputusan Projo untuk tidak mendirikan partai bukan tanpa alasan. Menurutnya, membentuk partai politik membutuhkan keberanian dan tekad yang luar biasa.

    “Mendirikan partai politik tentu butuh nyali besar, keberanian besar, inovasi besar. Karena partai politik adalah instrumen yang jejaringnya secara legal formal akan terdeteksi dan diketahui publik,” kata Adi lewat kanal Youtube miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Selasa, 4 November 2025.

    Ia menjelaskan, partai politik secara administratif harus terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM serta memiliki struktur organisasi hingga tingkat kabupaten dan kota. Selain itu, tujuan partai adalah berkompetisi dalam pemilu, sesuatu yang bukan perkara mudah.

    “Itu butuh nyali besar yang saya kira tidak gampang dimiliki oleh siapapun,” lanjutnya.

    Dalam konteks ini, Adi menyebut wajar jika publik bertanya-tanya mengapa Projo yang kerap mengklaim diri sebagai relawan politik paling solid dan militan belum menjadikan kekuatan organisasinya sebagai partai politik.

    “Kalau ini yang terjadi, tentu ini soal nyali,” tegas Adi. 

  • Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci

    Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci

    GELORA.CO – Dalam artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Israel “Ein Hashbeit”, penulis Israel, Shuki Tausig, menjelaskan bagaimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengubah peringatan Holocaust dari simbol suci dalam kesadaran Yahudi menjadi alat propaganda politik setelah serangan 7 Oktober, dan bagaimana penggunaan ini justru menimbulkan reaksi balik global, yang mendorong gelombang penyangkalan Holocaust dan anti-Semitisme di kalangan “ekstrem kanan” Barat.

    Penulis mengatakan, Netanyahu— yang didakwa oleh Mahkamah Pidana Internasional atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan— mulai membangun “jalan keluar politik” dari kegagalan keamanan terbesar dalam sejarah Israel sejak pagi hari yang berdarah itu.

    Di antara alat-alat yang dengan cepat dia gunakan adalah perbandingan antara serangan Badai Al-Aqsa dan holocaust, di mana dia menganggap apa yang terjadi dalam Badai Al-Aqsa sebagai pengulangan dari kejahatan Nazi terhadap orang Yahudi.

    Penulis berpendapat bahwa perbandingan ini merupakan pelanggaran terhadap kesucian Israel, karena “Holocaust” dalam kesadaran Yahudi dianggap sebagai peristiwa langka dan tidak dapat dibandingkan atau diulang, peristiwa yang “terpisah dari sejarah” dan tidak boleh disamakan dengan peristiwa lain.

    Namun, Netanyahu, melalui mesin propagandanya yang dikenal di Israel sebagai “mesin racun”, melanggar larangan ini dan menyamakan kejahatan Nazi Jerman dengan operasi perlawanan Palestina, dalam langkah yang digambarkan sebagai “penyembelihan sapi suci” demi kepentingan pribadi dan politik.

    Melarikan diri dan membenarkan perang Gaza

    Penulis menunjukkan bahwa tujuan pidato Netanyahu jelas, yaitu melepaskan tanggung jawab dari dirinya sendiri.

    Ketika serangan Gerakan Perlawanan Islam Hamas digambarkan sebagai “holocaust baru”, maka tidak ada pemimpin yang mampu mencegah dirinya untuk melancarkan perang terhadap Gaza seperti yang telah terjadi.

    Menurut penulis, sayap kanan Amerika mulai mempromosikan gagasan bahwa Israel berada di balik beberapa pembunuhan atau kekacauan internal di Amerika Serikat, dengan mengutip pembunuhan aktivis sayap kanan Charlie Kirk, yang oleh sayap kanan Israel dijuluki sebagai “martir” dalam tindakan yang oleh penulis digambarkan sebagai “antisemitisme internal”.

    Lembaga pemikir yang melegitimasi penyangkalan Holocaust

    Penulis juga mengaitkan keruntuhan moral dalam retorika Israel dengan lembaga pemikir Amerika seperti “The Heritage Foundation”, yang secara tidak langsung mendukung diskusi publik tentang penyangkalan Holocaust.

    Perkembangan ini tidak mungkin terjadi jika Netanyahu dan para pendukungnya di sayap kanan religius dan nasionalis tidak menghancurkan gagasan “keunikan Holocaust” di Israel sendiri dan mengubahnya menjadi alat perbandingan dan pemasaran politik.

    Selain mengelak dari tanggung jawab, perbandingan ini juga mendukung agenda untuk memicu semangat balas dendam dan membenarkan kelanjutan perang.

    Perbandingan antara Hamas dan Nazi telah menghilangkan sisi kemanusiaan dari orang Palestina, menekan rasa simpati, dan mengubah diskusi publik menjadi dualisme “Yahudi versus Nazi”, yang membuat kelanjutan agresi terhadap Gaza tampak sebagai kewajiban moral, bukan kejahatan kemanusiaan.

    Dengan demikian, menurut penulis, perbandingan ini membantu Netanyahu memperpanjang perang untuk mempertahankan koalisi pemerintah ekstremisnya, meskipun dengan mengorbankan nyawa tentara dan tawanan yang tewas dalam penahanan atau oleh tembakan Israel.

    Kembalinya Nazisme Amerika

    Tausig berpendapat bahwa dampak dari pernyataan ini tidak hanya terbatas pada Israe. Hal ini karena “pelanggaran tabu” yang dilakukan Netanyahu telah memicu gelombang baru legitimasi penyangkalan Holocaust di Barat, terutama di kalangan sayap kanan populis yang mendominasi politik di Amerika Serikat.

    Penulis menyimpulkan hal ini berdasarkan kemunculan tokoh media sayap kanan Amerika, Tucker Carlson, yang baru-baru ini menjadi pembawa acara bagi Nazi baru dan penyangkal Holocaust, Nick Fuentes, dalam sebuah wawancara yang digambarkan dalam artikel tersebut sebagai “momen munculnya Nazisme Amerika yang baru”.

    Carlson, seperti yang dijelaskan penulis, mewakili generasi baru sayap kanan Amerika Trump, yang tidak lagi melihat Israel sebagai sekutu strategis, melainkan beban politik.

    Dalam iklim ini, pernyataan Netanyahu tentang “Holocaust baru” berubah menjadi senjata di tangan para “ekstremis” ini untuk membenarkan permusuhan mereka terhadap orang Yahudi sendiri.

  • Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?

    Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?

    GELORA.CO – Hubungan persahabatan antara Desta Mahendra dan Andre Taulany tengah menjadi sorotan publik. Hal ini bermula dari video keakraban Andre dengan Natasha Rizky, yang tak lain adalah mantan istri Desta, beredar luas di media sosial dan menimbulkan berbagai spekulasi.

    Dalam video tersebut, Andre terlihat akrab dengan Caca, sapaan Natasha Rizky dan bahkan menyatakan niatnya untuk membantu bisnis sang aktris. 

    Namun, reaksi Desta yang terlihat diam saat Andre meminta izin itu justru membuat publik berspekulasi bahwa Desta cemburu melihat kedekatan mereka berdua.

    Tak berhenti sampai di situ, warganet juga sempat menduga bahwa hubungan persahabatan antara Desta dan Andre sedang tidak harmonis. Dugaan ini muncul setelah Andre mendadak batal ikut touring lantaran harus sekamar dengan Desta.

    Beberapa akun gosip bahkan menyebut keduanya “saling menjaga jarak” sejak video kedekatan Andre dan Caca viral.

    Namun, kabar tersebut akhirnya dibantah langsung oleh Desta. Dalam sebuah kesempatan, ia menegaskan bahwa hubungannya dengan Andre baik-baik saja dan tidak ada masalah seperti yang ramai dibicarakan publik.

    “Banyak yang bilang hubungan gue dengan Andre itu nggak baik karena video-video yang beredar, yang sedang ramai,” ujar Desta.

    “Itu hoaks,” tegasnya.

    Menanggapi isu yang sama, Andre Taulany juga ikut memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa hubungannya dengan Natasha Rizky murni bersifat profesional dan bersahabat, tanpa ada perasaan lain.

    “Caca udah gue anggap adek sendiri,” kata Andre.

    Desta pun menyambung pernyataan sahabatnya itu dengan nada serius namun santai. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak keberatan jika Andre ingin membantu bisnis sang mantan istri.

    “Ini bukan hanya masalah hoaks atau nggak, tapi hubungan kita tetap terjaga. Jadi jangan salah sangka lah. Yang pasti kalau Andre mau bantu Caca, aku sangat happy sekali. Gue ikhlas,” tegas Desta.

    Untuk menegaskan bahwa persahabatan mereka tidak terganggu oleh gosip, Desta dan Andre bahkan menunjukkan keakraban di hadapan kamera. Desta secara spontan mencium pipi Andre dan menegaskan bahwa hubungan mereka tetap solid.

    “Ini temen, sahabat, dan saudara gue,” ucap Desta mantap.

    Namun, suasana serius itu berubah menjadi tawa ketika Andre justru meledek balik sahabatnya.

    “Caca WhatsApp gue nih,” canda Andre yang membuat Desta langsung gagap.

    “Asli, mantan lu juga,” balas Desta sambil tertawa. (*)

  • Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang

    Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang

    GELORA.CO –  Aksi demo Komisaris PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Muhammad Ainul Yaqin, terus menuai kecaman publik.

    Kali ini, kecaman datang dari publik Jepang, yang geram dengan orasinya yang mengancam akan menggorok leher. 

    “Seorang anggota kelompok ekstremis Islam Indonesia..,” tulis akun X YUASA TADAO @GrwaNnKqMn5nG68, dikutip Senin (3/11/2025). 

    Lebih jauh, dia meminta Ainul dilarang masuk ke negeri Jepang. 

    “Kita tidak boleh mengizinkan orang gila masuk ke Jepang,” jelasnya.

    Senada diungkapkan ShibaTalks @ViveLaNippon. Menurutnya, orang-orang Muslim di Jepang harus diawasi dengan ketat. 

    “Mereka adalah orang-orang yang seharusnya tidak pernah diizinkan masuk ke Jepang. Setiap politisi yang mendorong hal ini perlu disingkirkan. Untuk itu, kita perlu mengawasi lebih ketat,” timpalnya.

    Kecamatan yang tidak kalah panas juga datang dari dalam negeri.

    “Selamat pagi Gubernur @pramonoanung. Akhirnya di era Bapak, Jakarta makin mengglobal: Komisaris BUMD @PT_Transjakarta di notice kelompok ekstrim kanan Jepang,” terang @elisa_jkt. 

    Lebih jauh, dia bahkan mengaku telah mengirimkan surat tuntutan agar Ainul dipecat sebagai Komisaris PT Transjakarta. 

    “Btw, 10 hari lalu saya kirim surat tuntutan pemberhentian Komisaris gorok leher. Smg lagi diPROSES ya,” sambungnya. 

    “Saya juga dah kirim surat ya Pak @pramonoanung @PT_Transjakarta, tolong dibaca dan dipecat komisaris yang ngancam menggorok dan halal-halalin darah orang, ih.. Ga pantes bgt,” timpal @marukonahu. 

    Desakan serupa juga diungkapkan @isuzucarpenter. Menurutnya, Ainul sangat tidak pantas menjadi Komisaris PT Transjakarta.

    “Pak Gub @pramonoanung moon maap nih. Gue sebagai akamsi kagak setuju lah orang kayak die jadi komisaris. Akhlak-nye ga ada. Kayak kagak ada orang yang lebih bener aje. Minta tolong dipertimbangkan buat ganti ya, Pak Gub,” sambungnya.

    Sebelumnya, kecaman terhadap Ainul juga diungkapkan sejumlah tokoh NU, organisasi yang ikut membesarkan nama Ainul. 

    Sementara itu, dalam rekaman yang beredar, terlihat Ainul Yaqin menggunakan jaket Ansor dan peci hitam, berorasi di atas mobil komando.

    “Apa bila ada kiai dan ulama kita yang dihina, maka Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan,” katanya, dikutip Minggu (19/10/2025).

    Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa ada ribuan anggota Ansor dan Banser yang gugur dalam memperjuangkan NKRI.

    “Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti Banser menggorok leher PKI. Halal darah kalian,” ungkapnya.

    Orasi keras ini pun mendapat reaksi keras publik. Apalagi, Ainul Yaqin merupakan seorang hafizh yang hafal Alquran 30 juz.

    Untuk diketahui, selain Komisaris PT Transjakarta, Ainul juga menjabat sebagai Ketua GP Ansor DKI Jakarta, dan tenaga ahli Menteri Agama RI.

  • Ignasius Jonan Sangat Mungkin Ditunjuk Ganti Ponakan Luhut di Danantara

    Ignasius Jonan Sangat Mungkin Ditunjuk Ganti Ponakan Luhut di Danantara

    GELORA.CO – Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus menengarai Presiden Prabowo Subianto hendak mereposisi jabatan di Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Hal ini disinyalir menjadi alasan Prabowo memanggil mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Istana Negara.

    “Sangat mungkin Jonan diproyeksi menggantikan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer Danantara. Jonan diminta menyelesaikan utang Whoosh oleh Danantara tanpa menggunakan APBN, tetapi melalui skema business-to-business seperti disampaikan Menkeu,” kata Iskandar 

    Iskandar menyinggung pemanggilan Jonan dengan serangan psikologis yang dilakukan mantan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terhadap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa karena menolak membayar utang Whoosh dengan APBN. 

    Selain itu, Luhut juga menyerang Purbaya usai mengkritik keputusan Pandu yang malah menggunakan dana milik Danantara untuk investasi di Surat Berharga Negara (SBN). Sementara, Pandu merupakan keponakan Luhut.

    “Setiap pernyataan dan langkah Purbaya sudah pasti adalah sikap dan langkah Presiden. Sementara LBP (Luhut Binsar Panjaitan) seperti menjadi orang yang paling berkepentingan setelah masalah Whoosh dibuka Purbaya. Jadi untuk menetralisir agar utang Whoosh tidak dibayar menggunakan APBN, ada kebutuhan mengganti Pandu,” tutur Iskandar.

    Di sisi lain, sebut Iskandar, Jonan tahu banyak soal proyek Whoosh bahkan sejak masih dalam tahap perencanan. Malah saat itu Jonan dipecat sebagai Menteri Perhubungan oleh Joko Widodo karena menolak pengerjaan proyek Whoosh yang kini berbuah utang sekitar Rp116-119 triliun.

    “Jonan memang bisa dianggap sosok yang pas menyelesaikan masalah Whoosh. Selain juga pengalamannya yang berhasil mengurus perkeretaapian kita. Dan saat ini KAI (PT Kereta Api Indonesia) berada di bawah pengelolaan Danantara,” tukas Iskandar.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto memanggil Ignasius Jonan ke Istana Negara, Jakarta, Senin 3 Oktober 2025. Jonan dipanggil bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin.

    AHY mengungkap dipanggil untuk diminta menjelaskan persoalan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang dikenal Whoosh. Tak dipungkiri, belakangan proyek pembangunan Whoosh tengah menyita perhatian, salah satunya terkait beban utang tinggi yang harus dibayar tiap tahun kepada China.

    “Ya, tentu kita ingin melihat berbagai isu ya, termasuk KCIC Jakarta-Bandung, ada permasalahan-permasalahan yang harus kita carikan solusinya juga dengan sejumlah opsi tentunya,” kata AHY usai pertemuan.

    Pertemuan berlangsung sekitar dua jam. Bobby Rasyidin mengamini Prabowo turut menyinggung soal Whoosh dalam pertemuan.

    “Beliau sedikit menyinggung bahwa ini segera dibicarakan, yang untuk kereta cepat itu,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Bobby mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Danantara dalam menyelesaikan persoalan Whoosh.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Danantara sebagai holding dari KAI, lagi dibicarakan antara Danantara dengan pemerintah,” pungkasnya.

  • Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo

    Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo

    GELORA.CO –  Projo ungkap reaksi Joko Widodo (Jokowi) usai mendengar kabar wajahnya akan dibuang dari logo Projo. 

    Diketahui selama 10 tahun ini logo Projo identik dengan siluet Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI. 

    Projo juga kerap identik disamakan dengan singkatan Pro Jokowi. 

    Namun belakangan, saat Kongres III Projo, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan akan mengubah logo organisasi masyarakat (Ormas) tersebut.

    Budi Arie Setiadi mengaku akan mengubah logo Projo yang identik dengan wajah Jokowi untuk menghindari pengkultusan terhadap mantan Kepala Negara tersebut. 

    Pun Budi Arie membantah bahwa Projo adalah singkatan dari Pro Jokowi melainkan Projo diambil dari bahasa sansekerta yang artinya negara dan dalam Bahasa Jawa Kawi yakni rakyat.  

    Pernyataan Budi Arie ini disampaikan usai mantan anak buah Jokowi di itu memutuskan merapat ke Partai Gerindra. 

    Dalam pernyataannya, Budi Arie mengaku sudah komunikasi dengan Jokowi terkait dengan perubahan logo tersebut. 

    Kabar itu disampaikan Budi Arie ke Jokowi di hari kedua Kongres III Projo.

    “Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Bapak Jokowi,” ujar Budi Arie seperti dimuat Kompas.com Minggu (2/11/2025). 

    Budi Arie tidak mengungkapkan bagaimana dengan reaksi Jokowi. 

    Namun demikian anggota formatur kepengurusan Projo 2025-2030 Handoko mengklaim Jokowi tidak masalah dengan simbol-simbol nya yang dibuang dari ormas Relawan tersebut.

    Bahkan Handoko menyebut, Jokowi telah memerintah Projo untuk merapat ke Prabowo Subianto. 

    Sebelumnya simbol-simbol Joko Widodo (Jokowi) akan dibuang dari organisasi masyarakat (Ormas) Projo. 

    Ormas yang dipelopori oleh Budi Arie Setiadi itu akan menghilangkan simbol-simbol Jokowi dalam Projo. 

    Keputusan ini diambil Ketua Umum Projo Budi Arie usai mengubah haluan mendukung Presiden RI Prabowo Subianto di Kongres III. 

    Dalam pernyataan Budi Arie menyampaikan dukungannya terhadap Presiden Prabowo. 

    Bahkan, dalam rangka mewujudkan hal itu, Projo berencana akan mengubah logo yang selama ini identik dengan wajah Jokowi dengan latar belakang merah.

    Ini sebagai bukti transformasi organisasi. 

    ”Kami akan memperkuat dan mendukung agenda-agenda politik Presiden Prabowo. Dalam rangka itu, Projo akan melakukan transformasi organisasi. Salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo Projo, yang nanti akan kita putuskan di Kongres III ini,” kata Budi Arie seperti dimuat Kompas pada Minggu (2/11/2025).

    Budi Arie juga menegaskan, nama Projo tidak melekat pada salah satu individu. 

    Menurut dia, Projo diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti ’negeri’ dan ’rakyat’ dalam Jawa Kawi sehingga organisasi ini menekankan kecintaannya secara luas kepada negara dan rakyat.

    Sehingga logo Projo juga akan diubah agar tidak terkesan mengkultuskan individu.

    ”Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu. Projo itu sendiri artinya adalah negeri dan rakyat. Jadi, kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” ungkapnya.

    Budi juga menepis bahwa selama ini Projo diidentikkan dengan Pro-Jokowi. Dia berkilah, istilah itu kadung berseliweran di media karena dianggap lebih mudah dilafalkan. 

    ”Pro-Jokowi itu, kan, karena gampang dilafalkan aja, ya?” katanya.

  • Rocky Gerung Duga Projo ‘Dihibahkan’ ke Gerindra sebagai Sogokan Politik agar Kasus-Kasus Jokowi Disetop

    Rocky Gerung Duga Projo ‘Dihibahkan’ ke Gerindra sebagai Sogokan Politik agar Kasus-Kasus Jokowi Disetop

    GELORA.CO – Ketua Umum Projo Budi Arie berambisi untuk bergabung dengan Partai Gerindra.

    Bahkan, Menteri Koperasi itu secara gamblang tegas menginginkan segera masuk partai Gerindra.

    Hal itu disampaikan dalam Kongres III Projo yang digelar pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025).

    Pengamat Politik Rocky Gerung melihat adanya transaksi politik besar-besaran. 

    “Karena bayangkan Projo pada akhirnya harus pindah ke Gerindra dan ya mungkin itu strategi yang jitu oleh ketua Projonya saudara Budi untuk memungkinkan ada tukar tambah baru dalam politik,” kata Rocky Gerung dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Senin (3/11/2025).

    Rocky Gerung juga mengungkit dinasti politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

    Pasalnya, Projo telah dikenal sebagai relawan terbesar yang mendukung Jokowi. Ia pun menduga kuat bahwa Jokowi telah memberikan izin bahwa Projo bakal dihibahkan ke Gerindra.

    Selain itu, Rocky Gerung juga menyoroti ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi saat Kongres Projo. 

    Menurut Rocky, hal itu menunjukkan sikap kehati-hatian Jokowi yang mendiplomasikan Projo ke Gerindra.

    “Kita coba pahami itu dari segi persaingan politik yang makin lama makin tajam dan tagih-menagih utang politik di masa lalu juga mungkin mulai terbaca dan itu yang kira-kira jadi semacam tema utama Projo kenapa ketua umumnya hendak beralih partai dari PSI pergi pada Gerindra,” kata Rocky Gerung.

    Rocky Gerung pun melihat sikap Projo itu sebagai sogokan politik Jokowi kepada Partai Gerindra.

    Dimana, kata Rocky Gerung, menghibahkan Projo ke Gerindra dapat menghentikan opini publik dan analis yang menghendaki Jokowi diperiksa dalam berbagai kasus antara lain kereta cepat Whoosh.

    Kemudian kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara. Dimana menantu Jokowi yakni Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution siap diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

    “Kan ini lapisan-lapisan pertanyaan itu yang memungkinkan kita menganalisis bahwa akan ada gempa bumi politik baru yang sering saya pakai istilah akan ada radical break,” ucap Rocky.

    Rocky Gerung pun melihat peristiwa politik yang terjadi belakangan ini menunjukan adanya tukar tambah di belakang layar antar elite. Ia pun menduga adanya peristiwa besar dalam sepekan ini.

    “Mungkin dalam 1 minggu ini ya akan ada berita baru tuh tentang kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi itu dan itu tidak mungkin ditahan lagi tuh kelompok Roy Suryo sudah pasti punya data baru tentang ijazahnya Pak Gibran,” kata Rocky Gerung.

    “Bahkan mungkin beberapa teman di luar negeri membantu memperbaiki data atau menyempurnakan data-data tentang kemungkinan juga Pak Gibran itu sebagai wakil presiden berijazah palsu,” tambah Rocky Gerung.

    “Jadi  konstruksi dari kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi sekarang jadi lengkap itu mulai dari kasus Fufufafa, ijazahnya Jokowi sendiri, ijazah Gibran dan Whoosh itu intinya tuh dan kita coba bayangkan misalnya kerumitan politik di minggu-minggu ke depan dengan satu pertanyaan apakah transaksi politik antara dinasti Jokowi atau kekuasaan Jokowi di masa lalu dengan kepentingan Presiden Prabowo hari ini sebagai  dinamika baru yang bisa menghasilkan radical break,” sambung Rocky Gerung.

  • Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    GELORA.CO – Suara misterius berupa rintihan “minta tolong” sempat terdengar dari dalam gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, sebelum dua kerangka manusia ditemukan hangus terbakar di lantai dua bangunan tersebut pada Kamis sore, 30 Oktober 2025.

    Penemuan itu terjadi dua bulan setelah gedung dilalap api dalam demonstrasi besar akhir Agustus lalu. 

    Penelusuran Tribunnews mengungkap kesaksian warga, pengamanan tertutup, dan minimnya pelibatan perangkat lingkungan dalam peristiwa yang kini tengah diselidiki polisi.

    Sepi, Dinding Hitam, Pagar Seng Menutup Pandangan

    Setelah penemuan dua kerangka manusia di lantai dua gedung ACC Kwitang, Tribunnews mendatangi lokasi kejadian untuk menelusuri suasana fisik bangunan dan jejak kebakaran yang masih terlihat jelas.

    Bangunan tiga lantai itu tampak sepi, dengan sebagian besar pagar depan ditutup rapat menggunakan lembaran seng.

    Kerusakan akibat kebakaran tak mudah terlihat dari jalan raya Kwitang yang padat lalu lintas.

    Beberapa bagian gedung tampak menghitam, sisa dari insiden kebakaran yang terjadi dalam aksi demonstrasi massa pada akhir Agustus.

    Di halaman gedung, tiga sekuriti internal ACC berjaga bergantian. 

    Kalimat-kalimat bernada protes dan sindiran yang ditulis para demonstran menggunakan cat semprot (pylox) masih terlihat di sebagian dinding luar berwarna putih.

    Sementara di bagian dalam, barang-barang hangus berserakan, memperlihatkan dampak kebakaran yang terjadi bersamaan dengan gelombang unjuk rasa.

    Gedung Dijaga, Informasi Dikunci

    Di tengah kondisi gedung yang tertutup dan gelap, pengamanan dilakukan oleh sekuriti internal ACC.

    Tribunnews berbincang dengan petugas yang baru ditugaskan pasca-penemuan kerangka.

    Salah satu dari mereka, berinisial S, mengatakan dirinya baru dipindahkan dari cabang Kelapa Gading.

    “Saya baru dipindah ke sini. Dua teman saya juga baru kerja di sini,” kata S.

    Ia mengaku mengetahui perihal ditemukannya dua kerangka manusia di gedung tersebut. Namun, ia enggan untuk mengungkapkan apa yang terjadi.

    Sebab, sekuriti telah diarahkan oleh manajemen pusat ACC untuk tidak memberikan informasi kepada wartawan.

    Suara Misterius Sebelum Evakuasi

    Kesaksian warga sekitar mulai mencuat setelah suasana gedung menjadi sorotan.

    Beberapa dari mereka mengaku sempat mendengar suara-suara mencurigakan dari dalam bangunan sebelum proses evakuasi dilakukan.

    Novrie, warga yang tinggal persis di samping gedung ACC, mengatakan suara ketukan dan rintihan kerap terdengar dari dalam gedung.

    “Ada bunyi ‘ketrok-ketrok’. Saya pikir renovasi. Tapi pedagang bilang enggak ada. Baru tahu pas Kamis sore ada evakuasi kerangka,” ungkap Novrie.

    Novrie juga menyebut bahwa beberapa pedagang malam sempat mendengar cerita dari sekuriti gedung ACC soal suara teriakan “minta tolong” yang terdengar setelah kebakaran.

    “Katanya satpam cerita ke orang warung, suka ada yang teriak ‘minta tolong’ dari dalam,” ungkap Novrie.

    Evakuasi Diam-diam oleh Aparat

    Setelah suara-suara itu menjadi perbincangan warga, aparat kepolisian melakukan evakuasi dua kerangka manusia secara tertutup. Prosesnya berlangsung cepat dan minim pelibatan warga.

    Menurut kesaksian pedagang minuman bernama Nana (nama disamarkan), aparat kepolisian masuk ke gedung satu per satu dan menutup pintu seng di bagian depan.

    “Polisi masuk satu per satu, enggak ramai. Pintu seng langsung ditutup,” kata Nana.

    Pedagang lain, Pirman, menyebut ada tiga mobil yang datang: satu ambulans, satu Satpol PP, dan satu mobil polisi.

    Warga Tak Dilibatkan, RT-RW Baru Tahu dari Berita

    Meski evakuasi telah dilakukan, perangkat lingkungan seperti RT dan RW mengaku tidak mendapat informasi resmi dari pihak ACC maupun aparat. Mereka baru mengetahui peristiwa itu dari pemberitaan.

    Ketua RT setempat, Aris, menyebut tidak ada laporan atau koordinasi dari pihak ACC.

    “Saya baru tahu dari berita. Enggak ada yang lapor,” kata Aris.

    Ketua RW, Bambang, membenarkan bahwa komunikasi dengan pihak keamanan ACC tidak berlangsung aktif.

    “Setiap hari kami minta tandatangan sekuriti sebagai bukti pengamanan. Tapi mereka punya sistem sendiri,” ujar Bambang.

    Status Penyelidikan: Polisi & ACC Angkat Bicara

    Setelah sorotan publik meningkat, pihak kepolisian dan manajemen ACC memberikan pernyataan resmi terkait penemuan dua kerangka manusia dan status penyelidikan yang sedang berjalan.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro membenarkan bahwa dua kerangka ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.

    Ia menjelaskan bahwa jenazah baru ditemukan karena tertimbun material plafon yang ambruk saat kebakaran terjadi.

    “Kenapa baru ditemukan, karena jenazah hangus terbakar dan tertumpuk sisa material kebakaran, sedangkan gedung tidak digunakan lagi,” ujar Susatyo.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra menambahkan bahwa proses identifikasi sedang berlangsung di RS Polri Kramat Jati. Hasil tes DNA diperkirakan keluar pada Rabu, 5 November 2025.

    Pihak ACC melalui EVP Corporate Communication Riadi Prasodjo menyampaikan keprihatinan dan dukacita atas peristiwa tersebut.

    “ACC turut prihatin atas penemuan dua jenazah dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengidentifikasi korban,” kata Riadi.

    Dugaan Kuat: Farhan dan Reno, Mahasiswa Hilang Saat Demo

    Dua kerangka manusia yang ditemukan diduga kuat merupakan Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo, mahasiswa yang dilaporkan hilang saat demonstrasi di Kwitang pada 29 Agustus 2025. 

    Keluarga keduanya telah memberikan sampel DNA untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan.

    “Kami sudah ambil DNA dari keluarga Farhan dan Reno. Hasilnya akan dibandingkan dengan kerangka yang ditemukan,” ujar AKBP Roby Heri Saputra.

    Keduanya dilaporkan hilang melalui Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), namun hingga kini belum pernah terlacak.

    Kebakaran saat Demonstrasi

    Gedung ACC Kwitang sebelumnya sempat terbakar dalam gelombang demonstrasi yang berlangsung pada 25–31 Agustus 2025. 

    Massa saat itu mengepung markas Brimob Kwitang, dan api melalap sebagian bangunan di sekitarnya, termasuk gedung ACC.

    Bagian luar gedung masih menunjukkan bekas kebakaran, dengan dinding menghitam dan coretan protes dari demonstran.

    Barang-barang hangus terlihat di bagian dalam gedung.

    Warga Takut Lewat Malam Hari

    Pasca-penemuan kerangka, dampak sosial mulai terasa di lingkungan sekitar. Warga mengaku takut melintasi gedung ACC pada malam hari karena suasana yang gelap dan tertutup.

    “Hawanya enggak enak. Warga maunya cepat-cepat dibangun lagi,” ujar Novrie.

    Pirman, pedagang warung makan, mengaku tidak mengalami kejadian mistis, namun merasa takut setelah mengetahui adanya kerangka.

    “Setelah tahu ada kerangka, jadi takut aja,” katanya.