Category: Gelora.co Nasional

  • Paket Berisi Serbuk yang Disita dari Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Paket Berisi Serbuk yang Disita dari Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    GELORA.CO – Sebuah rumah di Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) malam digeledah polisi.

    Penggeledahan ini melibatkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bersama Densus 88.

    Rumah tersebut merupakan rumah milik terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, yakni siswa aktif berinisial FN.

    Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, petugas terlihat keluar-masuk rumah sambil membawa sejumlah bungkusan berwarna coklat.

    Salah satunya ialah bungkusan yang tertulis paket berisi serbuk.

    Ada juga beberapa bungkusan berwarna coklat lainnya yang juga berisi barang bukti dari dalam tempat tinggal FN, yang dibawa tim Puslabfor untuk diperiksa secara mendalam.

    Rumah FN Dipasang Garis Polisi

    Diketahui, dalam proses penyelidikan ini, rumah yang ditempati FN tersebut telah dipasangi garis polisi.

    Warga sekitar tampak memadati area luar garis pembatas untuk menyaksikan jalannya pemeriksaan.

    Hingga pukul 21.30 WIB, petugas masih melakukan penyisiran di bagian dalam rumah yang juga diketahui menjadi tempat usaha kuliner.

    Rumah FN Dijadikan Usaha Kuliner

    Ketua RT setempat, mengatakan, FN memang diketahui tinggal di rumah yang dijadikan tempat usaha kuliner itu.

    Namun, yang bersangkutan memang diketahui jarang bersosialisasi.

    “Kalau saya untuk anaknya sendiri tidak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi dengan anak-anak sekitar, juga sama orang rumahnya juga kurang, antara pekerja di dalam rumah nggak pernah bersosialisasi, itu yang saya ketahui,” ucapnya.

    Sosok FN Versi Ketua RT

    Danny mengatakan, FN tinggal bersama orang tuanya di rumah itu sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

    Ketika beranjak SMP, FN masih sering membawa teman-temannya belajar di rumah itu.

    Namun, perilaku tertutup FN mulai terlihat ketika yang bersangkutan masuk SMA.

    “Begitu pindah masuk SMA lebih tertutup,” ucap dia.

    Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, pada Jumat siang saat salat Jumat tengah berlangsung.

    Ledakan tersebut menimbulkan kepanikan dan menyebabkan sedikitnya 54 orang yang terdiri dari pelajar dan staf sekolah mengalami luka-luka.

    FN, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta, diduga menjadi pelaku di balik peristiwa tersebut.

    Dari keterangan sejumlah saksi, FN dikenal tertutup dan kerap menjadi korban perundungan di sekolah. (*)

  • Roy Suryo Dkk Banjir Dukungan Usai Ditetapkan Tersangka

    Roy Suryo Dkk Banjir Dukungan Usai Ditetapkan Tersangka

    GELORA.CO -Polda Metro Jaya menetapkan delapan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana fitnah terkait tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Kedelapan tersangka tersebut adalah pengacara Eggi Sudjana (ES); Kurnia Tri Rohyani (KTR); M. Rizal Fadillah (MRF); Rustam Effendi (RE); dan Damai Hari Lubis (DHL); Roy Suryo (RS); Dokter Tifauziah Tyassuma alias dr Tifa (TT); dan ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar (RHS).

    Terkait itu, mantan Menpora Roy Suryo mengaku santai menghadapi status barunya sebagai tersangka

    “Status tersangka itu bagian dari proses hukum. Saya hormati, dan saya sikapi dengan senyum,” kata Roy di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 7 November 2025.

     

    Alhasil Roy Suryo dkk pun langsung mendapat dukungan dari netizen. Mereka dianggap sebagai pejuang kebenaran.

    Dilansir dari akun Instagram RMOL, Sabtu, 8 November 2025, banyak netizen yang menyemangati Roy Suryo dkk. Sebaliknya, netizen pun turut menghujat Polri beserta Jokowi.

    “INGAT KAPOLRI ADALAH ORANG TITIPAN JOKOWI,” tulis pemilik akun @nezaplus.

    “Rakyat bersama RRT cs,” timpal akun @azisgiman.

    “Orang waras pasti mendukung roy suryo,” ungkap akun @herrya792.

    “Hidup Roy Suryo,” timpal akun @ilmanwahyudii4.

    “Tetap semangat bung Roysuryo,” tandas akun @iwan_dhen.

    Hingga berita ini diturunkan, postingan itu memiliki 489 likes dan 105 komentar yang mayoritas memberikan dukungan.

  • Turki Keluarkan Surat Penagkapan PM Israel Benjamin Netanyahu

    Turki Keluarkan Surat Penagkapan PM Israel Benjamin Netanyahu

    GELORA.CO – Pemerintah Turki resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataannya pada Jumat 7 November 2025, Kejaksaan Istanbul menyebut selain Netanyahu, ada 37 pejabat Israel yang masuk daftar tersangka, termasuk Menteri Pertahanan Israel Katz, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dan Kepala Staf Militer Letjen Eyal Zamir.

    Menurut Turki, tindakan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 merupakan kejahatan sistematis terhadap warga sipil Palestina. Pernyataan itu menyoroti beberapa serangan besar, termasuk pengeboman Rumah Sakit Baptis Al-Ahli pada Oktober 2023 yang menewaskan 500 orang, serta penghancuran Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina pada Maret 2024.

    Israel menolak keras langkah tersebut. “Israel menolak dengan penuh penghinaan aksi humas terbaru dari tiran Erdogan,” tulis Menteri Luar Negeri Gideon Saar di platform X, dikutip dari Al-Jazeera.

    Sebaliknya, Hamas menyambut baik keputusan Turki. “Ini tindakan terpuji yang menegaskan komitmen rakyat dan pemimpin Turki terhadap keadilan dan kemanusiaan,” kata kelompok tersebut dalam pernyataannya.

    Langkah Turki ini muncul hampir setahun setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang. Turki sebelumnya juga mendukung gugatan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh Israel melakukan genosida.

    Menurut data otoritas Gaza, lebih dari 68.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 170.000 lainnya terluka sejak perang dimulai pada Oktober 2023. (*)

  • Geger! Briptu Yuli Setyabudi, Oknum Polisi Sekaligus Konten Kreator, Gelapkan Belasan Mobil Rental

    Geger! Briptu Yuli Setyabudi, Oknum Polisi Sekaligus Konten Kreator, Gelapkan Belasan Mobil Rental

    GELORA.CO – Briptu Yuli Setyabudi, anggota Polri yang juga kreator konten di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), diduga menggelapkan sejumlah mobil rental.

    Kasus ini terungkap setelah beredar video yang memperlihatkan Briptu Yuli diamankan oleh warga. Dalam video tersebut, Briptu Yuli mengakui perbuatannya.

    Dalam videonya, Briptu Yuli disebut-sebut telah menggelapkan sebanyak 12 unit mobil rental.

    Terkait video viral itu, Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono angkat bicara. Dia menegaskan, kasus itu sedang dalam proses penyelidikan Propam.

    “Informasi yang beredar di media sosial masih dalam diverifikasi lebih lanjut yang dilakukan oleh Propam,” kata Djoko saat dikonfirmasi Kumparan, Jumat (7/11) tadi.

    Tim Propam Polda Sulteng sedang mencari bukti-bukti. Sehingga, ia mengimbau setiap warga yang merasa dirugikan atau korban dari kasus penggelapan mobil rental, agar segera melapor di Polda Sulteng.

    “Belum ada yang melapor secara resmi. Jadi kami imbau agar segera melapor agar dapat diambil keterangannya,” sambungnya.

    Polda Sulteng tidak akan ragu memproses setiap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran hukum. Dan juga berkomitmen akan transparan, profesional dan akuntabel.

    “Proses penyelidikan hingga penyidikan akan dilakukan apabila unsur pidana terpenuhi, sementara penanganan internal juga berjalan melalui mekanisme disiplin dan kode etik,” tegasnya.

    Diketahui, Briptu Yuli Setyabudi, merupakan anggota Polri yang kerap buat konten. Mulai dari konten seputar kepolisian hingga bisnis dan candaan. Karena konten ini, Briptu Yuli juga sebelumnya sempat dikenakan sanksi.

  • Mahasiswi di Tangerang Diperas Mantan Pacar Puluhan Juta, Modus Ancam Sebar Rekaman VCS

    Mahasiswi di Tangerang Diperas Mantan Pacar Puluhan Juta, Modus Ancam Sebar Rekaman VCS

    GELORA.CO – NK (22), seorang mahasiswi asal Cisauk, Kabupaten Tangerang, harus menanggung pil pahit setelah menjadi korban pemerasan oleh mantan pacarnya sendiri. Pelaku berinisial AM (21) berhasil menguras uang puluhan juta rupiah dari korban dengan ancaman akan menyebarkan video pribadi.

    Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, menjelaskan bahwa aksi pemerasan bermula saat keduanya masih menjalin hubungan asmara. Tanpa sepengetahuan korban, pelaku diam-diam merekam momen pribadi saat mereka melakukan video call dalam keadaan tanpa busana.

    “Pelaku diam-diam merekam saat melakukan video call dalam posisi tak berbusana,” kata Dhady kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).

    Setelah hubungan mereka berakhir, AM mulai memanfaatkan rekaman tersebut untuk memeras korban. Ia mengancam akan menyebarkan video itu apabila NK tidak memenuhi permintaannya untuk mengirimkan sejumlah uang.

    “Pelaku mengancam korban akan menyebarkan video tersebut, kemudian meminta uang kepada korban,” ungkap Dhady.

    Korban yang ketakutan aibnya tersebar luas akhirnya menuruti permintaan pelaku. Aksi pemerasan itu terjadi berulang kali sejak Maret hingga Oktober 2025, dengan total kerugian mencapai Rp28.721.000.

    Tak tahan terus diperas, NK akhirnya memberanikan diri melapor ke Polsek Cisauk pada Senin (27/10/2025). Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap AM pada Jumat (7/11/2025).

    Dari tangan pelaku, polisi mengamankan satu unit telepon genggam dan rekening koran sebagai barang bukti.

    “Barang bukti beserta pelaku sudah diamankan di Polsek Cisauk untuk proses lebih lanjut,” pungkas Dhady.

  • Polisi Sebut Kematian Farhan-Reno di Gedung Kwitang Akibat Terbakar, Tidak Ada Tanda Kekerasan

    Polisi Sebut Kematian Farhan-Reno di Gedung Kwitang Akibat Terbakar, Tidak Ada Tanda Kekerasan

    GELORA.CO – Kepolisian memastikan penyebab kematian Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid disebabkan oleh luka bakar, bukan karena kekerasan. Keduanya telah dinyatakan hilang pada demonstrasi akhir Agustus 2025 dan ditemukan kerangkanya di gedung terbakar di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.

    Kepala Biro Laboratorium dan Kedokteran Kesehatan (Karo Ladbrokes) Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, mengatakan hasil pemeriksaan forensik tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada kerangka kedua korban.

    “Dari pemeriksaan, memang ada beberapa tulang yang kita periksa, mulai dari tulang tengkorak, tulang panjang, hingga tulang panggul. Di situ tidak ada tanda kekerasan tumpul seperti bukti cedera atau terjatuh,” ujar Sumy di RS Polri Jakarta, hari ini.

    Menurut Sumy, kondisi organ dalam yang tersisa menunjukkan kedua korban meninggal karena insiden terbakar. “Kelihatan kalau dari sisa-sisanya, organ dalamnya terbakar. Sehingga kami bisa menulis sebab kematiannya karena terbakar,” katanya.

    Ia menambahkan, hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa bagian tubuh yang tersisa tidak cukup lengkap untuk menilai kemungkinan adanya kekerasan lain. 

    “Sisa-sisa organ dalam yang terbakar dengan beberapa tulang tidak signifikan bisa dinilai kekerasannya. Jadi kami juga tidak bisa menulis sebab kematian dua, karena hanya sisa organ dalam yang terbakar,” jelasnya.

    Sebelumnya, kepolisian telah mengumumkan hasil tes DNA terhadap dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung terbakar di Kwitang pada akhir Agustus lalu. 

    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kedua kerangka tersebut identik dengan DNA keluarga dari dua orang yang hilang, yakni Reno Syahputradewo dan Muhammad Farhan Hamid.

    “Kami menerima dua kantong jenazah bernomor 0080 dan 0081. Setelah dilakukan pemeriksaan gigi dan DNA, hasilnya identik dengan sampel keluarga dari dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang,” ungkap Sumy.

  • Jimly Sebut Komisi Percepatan Reformasi Polri Berpeluang Ubah UU

    Jimly Sebut Komisi Percepatan Reformasi Polri Berpeluang Ubah UU

    GELORA.CO – Ketua Tim Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, tak memungkiri, tim itu terbuka dengan opsi mengubah Undang-Undang Kepolisian. Akan tetapi, ia memastikan timnya akan terlebih menerima masukan dari semua elemen, termasuk setiap anggota dari Komisi Percepatan Reformasi Polri.

    “Tim ini bisa saja ya, memerlukan perubahan undang-undang (Polri), tapi apanya yang perlu diubah, sistem yang harus kita perbaiki, nanti kami akan rembuk bersama sambil mendengar dari semua kalangan,” ucapnya setelah mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto terkait tugas pokok dan fungsi Komisi Percepatan Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

    “Kami ingin menghimpun pendapat yang mungkin saja berakibat harus mengubah undang-undang, nah itu kami juga harus siap, tapi belum pasti ya, belum pasti,” sambung dia.

    Jimly menyatakan, Komisi Percepatan Reformasi Polri akan menggelar rapat perdana di Mabes Polri pada Senin (10/11/2025). Ia beralasan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjadi salah satu anggota komisi tersebut.

    Ia mengaku tidak mempersoalkan keberadaan tim transformasi Polri bentukan Polri, meskipun ada Komisi Percepatan Reformasi Polri yang baru terbentuk. Menurut Jimly, tim bentukan Polri merupakan sikap responsif dari Listyo.

    “Perwira-perwira yang sedang mengalami problematika di internal itu perlu kami dengar juga, tapi lebih dari itu, Pak Kapolri sendiri ikut di dalam tim ini. Bahkan Senin besok pertemuan kami pertama insyaAllah akan diadakan di Mabes Polri. Ya, itu sekaligus kita mau dengar dari intern,” tuturnya.

    Ia menambahkan, Prabowo tidak memberikan tenggat waktu terkait hasil yang harus dikeluarkan Komisi Percepatan Reformasi Polri. Akan tetapi, komisi itu diminta melapor hasil kinerja mereka dalam waktu tiga bulan.

    “Nah, ini mudah-mudahan secepatnya ya, kami berharap masing-masing punya kesibukan dan soal ini soal yang sangat serius dan cepat harus direspons dengan efektif. Kalau misalnya tiga bulan selesai, ya insyaAllah selesai,” tutur Jimly.

  • Senpi Pelaku Teror SMA Negeri 72 Jakarta Disorot, Banyak Nama Terorisme Barat

    Senpi Pelaku Teror SMA Negeri 72 Jakarta Disorot, Banyak Nama Terorisme Barat

    GELORA.CO – Pengamat terorisme Intelijen Ridlwan Habib menyoroti senjata api (Senpi) laras panjang yang dibawa diduga pelaku terorisme di SMA Negeri 72 Jakarta. 

    Diketahui SMA Negeri 72 Jakarta digegerkan dengan ledakan yang melukai puluhan siswa. 

    Ledakan terjadi saat ratusan siswa tengah menjalani salat Jumat di masjid sekolah pada Jumat (7/11/2025) siang. 

    Dari foto yang viral, terlihat seorang pemuda tewas dengan luka tembakan di kepala. 

    Pemuda tersebut memakai kaus putih, celana panjang hitam dan sepatu pdl ala prajurit TNI. 

    Di dekat pemuda tewas itu terdapat sebuah senpi laras panjang dan sebuah pistol.

    Pakar terorisme Intelijen Ridlwan Habib menduga bahwa aksi tersebut merupakan aksi teror. Namun demikian Ridlwan belum berani mengambil kesimpulan motif aksi teror tersebut.

    Ridlwan pun menyoroti sejumlah tulisan dengan tinta putih di senpi laras panjang terduga pelaku. 

    Senpi laras panjang itu kata Ridlwan, apabila bukan mainan airsoft gun maka Senpi jenis AR15. 

    “Ada satu Senpi yang kemungkinan kalau dilihat dari gambar satu jenis yang disebut AR15, kalau bukan airsoft gun berarti betul AR15,” jelasnya seperti dimuat Kompas Tv.

    Pun tulisan di senpi laras panjang tersebut juga disorot oleh Ridlwan. Pasalnya tulisan tersebut dipenuhi nama-nama terorisme dari negara barat yang terjadi di masjid-masjid. 

    Misalnya saja tulisan Brenton Tarrant. Brenton Tarrant adalah pelaku terorisme di Selandia Baru yang melakukan aksi peledakan di sebuah masjid di Selandia Baru.

    Saat itu sebanyak 51 orang tewas karena insiden tersebut. 

    Pun ada dua nama teroris lainnya yang disorot Ridlwan yakni Alexandre Bissonnette yang merupakan teroris asal Kanada. 

    Alexandre Bissonnette merupakan pelaku serangan teror di masjid Kanada.

    Terakhir adalah Luca Benincasa yang merupakan teroris neo nazi di Italia.

    “Kalau benar airsoft ini milik pelaku, maka pelaku sengaja menuliskan pelaku-pelaku teror luar negeri,” jelas Ridlwan.

  • Pendiam, Korban Bully dan Suka Video Gore

    Pendiam, Korban Bully dan Suka Video Gore

    GELORA.CO –  Terduga pelaku peledakan di SMAN 72, Kepala Gading, Jakarta Utara diketahui masih berusia 17 tahun.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terduga pelaku merupakan siswa dari SMAN 72 Jakarta.

    Kompas.com mengonfirmasi kejadian ledakan kepada tiga orang siswa SMAN 72 yang datang ke Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih pada Jumat malam.

    Ketiganya yakni K (17), R (16) dan M (17) yang sedang menjenguk teman-teman mereka yang menjadi korban ledakan di sekolah.

    K mengatakan, ia dan rekan-rekannya menduga pelaku adalah siswa yang fotonya tersebar sedang berada di dekat senjata usai peristiwa ledakan terjadi.

    Dugaan itu karena siswa tersebut satu-satunya yang berada di dekat senjata. Namun, ketiga siswa enggan mengungkap nama siswa yang dimaksud.

    K hanya mengatakan, terduga pelaku merupakan siswa kelas XII IPS.

    “Kenalnya dari TK. Dia lebih tua satu tahun di atas saya,” ujar K.

    Saat masih kecil siswa itu cukup ceria dan mereka sering bermain bersama. Namun, ketika sudah dewasa siswa tersebut dikenal pendiam.

    Meski begitu, K masih sering bertegur sapa dengan siswa tersebut.

    Puncak bulan bahasa

    K mengungkapkan, kakak kelasnya itu sempat bertanya kepadanya soal kapan puncak peringatan Bulan Bahasa kepadanya.

    Kebetulan K memang bertugas sebagai pembawa acara tersebut pada 10 November 2025.

    “Dia nanya dua kali soal puncak bulan bahasa itu kapan kepada saya. Saat ditanya saya pun tak berpikir apa-apa. Cuma memberitahu kapan tanggalnya,” kata dia.

    K mengaku tidak tahu-menahu soal kabar siswa terduga pelaku peledakan itu kerap menjadi sasaran perundungan. Sebab, K tidak banyak kenal dekat dengan siswa kelas XII.

    Korban bully dan suka video gore

    Sementara itu menurut siswa lain, R (16), mengaku sempat beberapa kali mendengar kabar bahwa terduga pelaku sering menerima perundungan (bully) dari kawan-kawan sekelasnya.

    “Selama ini dengar kalau dia pernah di-bully. Dia juga terkenal pendiam. Dia sering di kelas aja,” kata Raka.

    “Tapi akhir-akhir ini kita tidak tahu apakah dia kena bully lagi atau tidak,” lanjut dia.

    Berdasarkan kabar yang didengar R dari sejumlah kawan sekelas terduga pelaku, yang bersangkutan memiliki kebiasaan menonton video gore.

    Video gore merupakan genre video yang menampilkan kekerasan fisik.

    “Dia suka nonton video gore kalau kata temen-temennya,” ungkap R.

    Menurut siswa lainnya, N (16), ledakan di sekolahnya terjadi saat shalat Jumat akan digelar. Tepatnya saat imam shalat sedang berkhutbah.

    M mendengar tiga dentuman saat peristiwa terjadi.

    Dentuman yang paling keras menurutnya dari dalam masjid. Lalu dua dentuman lainnya ada di sekitar masjid.

    “Satu ledakan di masjid yang paling besar. Dua di sekitar masjid,” kata M.

    Saat ledakan terjadi, M bersama R sedang berada di masjid. Namun, keduanya berada di sisi yang jauh dari ledakan yang terjadi di bagian tengah masjid.

    Meski begitu, M sempat mencium bau dari titik ledakan yang disebutnya spereti bau petasan.

    “Menurut saya kayak petasan dimodifikasi. Asapnya sangat banyak. Baumya kayak petasan,” ujar M.

    “Ledakan paling besar di tengah sebab korban paling parah yang saat ibadah itu ada di tengah masjid,” tambahnya.

    Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di area SMAN 72 Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.

    Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya shalat Jumat di masjid yang berada di area sekolah.

    Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan itu.

    Sebanyak 55 korban sudah dilarikan ke RS Islam Jakarta dan RS Yarsi untuk mendapatkan tindakan medis.

  • Rismon Tak Kapok Jadi Tersangka, Pamer Buku ‘Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA’

    Rismon Tak Kapok Jadi Tersangka, Pamer Buku ‘Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA’

    GELORA.CO  – Meski telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Rismon Sianipar rupanya tak gentar.

    Dirinya bahkan masih membidik putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

    Diketahui, tak hanya iajazah Jokowi, dirinya bersama Roy Suryo dan Dokter Tifa juga menyoroti ijazah Wakil Presiden RI tersebut.

    Ijazah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) milik Gibran dipertanyakan.

    Ketiganya kompak mengasumsikan wakil dari Presiden RI Prabowo Subianto itu hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).   

    Hal tersebut disampaikan Rismon lewat status twitter atau x pribadinya @SianiparRismon pada Jumat (7/11/2025).

    Pada hari dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda metro Jaya, dirinya mengunggah sebuah potret desain cover buku barunya.

    Buku itu berjudul ‘Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA’.

    Serupa dengan buku ‘Jokowi White Paper’ yang sebelumnya diluncurkan bersama sahabatnya, Roy Suryo dan Dokter Tifa, buku tersebut memiliki warna yang sama.

    Buku tersebut pun serupa isinya.

    Bila Jokowi White Paper mengupas sejumlah bukti dan fakta dalam penelusuran Ijazah Jokowi, buku berjudul Gibran End Game ini mengupas fakta soal keabsahan ijazah Gibran.   

    “Kalau covernya seperti ini, gimana guys? terimakasih untuk masukan sebelumnya ya…,” tanya Rismon dalam status twitternya pada Jumat (7/11/2025).

    Postingan Rismon pun disambut ramai masyarakat.

    Pro dan kontra dituliskan.

    Sebagian besar menyampaikan dukungan, sebagian lainnya meminta Rismon dan kawan-kawan siap menghadapi proses hukum yang berjalan

    @ih_ji76921: Baik Bokapnya mau Doi, salut gue sama mentalnya mereka bedua… Satu indonesia tau tentang ijazahnya palsu dan tukang prmbohong… Bullying tingkat Dewa.

    Bukan bullyibg kaleng.. Kalau bokap dan doi ga kuat bisa gila itu….

    @gus_shs: Rakyat kadang bertanya : Apakah cara berpolitik kita sudah serendah ini…? Politik harusnya menambah kecerdasan politik berbangsa dan bernegara… Bila syarat formal sesuai UU Pilpres sj bisa dilanggar bgmn bangsa ini kedepan ??. Mengapa negara diam… mengapa politisi bungkam ?

    @TikaHasan4096: Itu mode lagi ngantuk apa lagi bete sama guru yg di maki2 ya?

    @missdiah2: Pak Rismon . Salut banget abis nyimak punchline2 Anda di YouTube. Sudah senampol itu, duo bapak anak itu ga punya malu Krn udah merasa banyak uang. Sy setuju, pake muka asli Gibran dibanding wapres2 lain yang membanggakan