Category: Gelora.co Nasional

  • Mereka Orang Jokowi yang Ditanam di Pemerintahan Prabowo

    Mereka Orang Jokowi yang Ditanam di Pemerintahan Prabowo

    GELORA.CO –  Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean menilai para menteri Kabinet Merah Putih yang bersilaturahmi ke kediaman Joko Widodo (Jokowi) ialah abdi dari Presiden ketujuh RI itu.

    Dia berkata demikian demi menanggapi kedatangan menteri Prabowo ke kediaman Jokowi yang disebut mereka sebagai bos.

    “Ya, memang mereka ini adalah kalau istilah saya itu hamba Jokowi. Mereka orangnya Jokowi yang ditanam di pemerintahan Pak Prabowo Subianto dalam rangka pembagian kue kekuasaan,” kata Ferdinand melalui layanan pesan, Senin (14/4).

    Menurut dia, para menteri itu datang ke kediaman Jokowi untuk menyelematkan diri agar mereka tidak kena reshuffle Prabowo.

    “Mereka ini orang-orang yang gelisah, orang-orang yang khawatir akan jabatannya, jadi mereka harus melaporkan diri ke bosnya,” kata Ferdinand.

    Dia menyatakan wacana reshuffle sendiri mengemuka setelah Prabowo bersilaturahmi ke kediaman Presiden kelima RI yang juga Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

    “Pascapertemuan Bu Megawati dan Pak Prabowo bahwa sekarang berhembus deras bagaimana Pak Prabowo bakal melakukan reshuffle terhadap kabinetnya dan ini bukan reshuffe satu, dua, tiga, empat, atau lima orang, kayanya ini akan reshuffle besar-besaran,” lanjutnya.

    Ferdinand menganggap para menteri yang datang ke kediaman Jokowi percaya bahwa eks Gubernur Jakarta itu bisa menyelamatkan mereka di kabinet.

    Dia menganggap pandangan itu menjadi wajar karena Prabowo juga sebelumnya pernah mengungkap Jokowi berperan dalam pemenangan sebagai Presiden RI.

    “Prabowo sendiri mengakui kemenangan dia adalah karena bantuan Jokowi,” ujar Ferdinand.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersilaturahmi dengan Jokowi ke kediaman Presiden ketujuh RI itu, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/4).

    Trenggono dan BGS sapaan Budi Gunadi Sadikin menyebut Jokowi sebagai bos setelah kedua tokoh selesai bersilaturahmi.

    “Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” ujar Trenggono saat diwawancarai awak media usai pertemuan dengan Jokowi, Jumat.

  • Viral Ular King Kobra Masuk ke Rumah Dedi Mulyadi, Dikaitkan dengan Hal Goib

    Viral Ular King Kobra Masuk ke Rumah Dedi Mulyadi, Dikaitkan dengan Hal Goib

    GELORA.CO – Sebuah berita viral mengejutkan sekaligus menegangkan sempat mewarnai kediaman pribadi Dedi Mulyadi, yang saat itu tengah menjabat sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Seekor ular king kobra berukuran besar dilaporkan berhasil masuk ke dalam rumah yang berlokasi di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    Insiden ini, yang terjadi pada September 2024, baru-baru ini kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial, memicu beragam reaksi dan doa dari para warganet untuk keselamatan sang pemimpin.

    Ular Berukuran Raksasa Menyusup ke Kamar Pribadi Dedi Mulyadi

    Kabar mengenai masuknya ular king kobra ke rumah Dedi Mulyadi pertama kali mencuat melalui video yang beredar luas di berbagai platform media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas ukuran ular yang tidak lazim, membuat bulu kuduk siapapun yang menyaksikannya berdiri.

    Lebih mengkhawatirkan lagi, ular berbisa tersebut dilaporkan telah berhasil menyusup masuk hingga ke dalam kamar pribadi Dedi Mulyadi.

    Panji Petualang Turun Tangan, Kondisi Ular Setelah Diamankan

    Setelah kejadian yang menghebohkan tersebut, ular king kobra itu dikabarkan telah dievakuasi dan dibawa ke kediaman Panji Petualang, seorang tokoh yang dikenal luas sebagai ahli penanganan satwa liar.

    Perkembangan terkini mengenai kondisi ular tersebut bahkan menarik perhatian Maulana Akbar Mulyadi, putra Dedi Mulyadi yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Maulana Akbar terlihat menyambangi kediaman Panji Petualang untuk melihat secara langsung kondisi ular yang sempat menjadi ancaman di rumah keluarganya.

    Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Panji Petualang, terlihat momen interaksi antara Maulana Akbar dengan ular king kobra tersebut.

    Dengan nada bertanya namun penuh keheranan, Maulana Akbar melontarkan pertanyaan kepada ular yang berada di hadapannya, “Naha asup ka kamar KDM? ke kamar beliau? Dititah ku saha (kenapa masuk ke kamar KDM? disuruh siapa)?” Ular berukuran besar itu tampak tenang dalam pengawasan beberapa orang di rumah Panji Petualang pada momen yang terjadi pada Februari 2025 tersebut.

    Video Viral di Media Sosial, Warganet Kirimkan Doa untuk Keselamatan Gubernur Jawa Barat

    Meskipun kejadian ini terjadi beberapa bulan sebelumnya, video mengenai ular king kobra di rumah Dedi Mulyadi kembali menjadi viral setelah diunggah ulang oleh berbagai akun media sosial. Salah satu akun Instagram, @ywidi927, memposting ulang video tersebut pada 10 April 2025, dan hingga Senin (14/4/2025), video itu telah ditonton sebanyak 289 ribu kali, serta memicu ratusan komentar dari para warganet.

    Reaksi warganet terhadap video viral ini didominasi oleh ungkapan keprihatinan dan doa untuk keselamatan Dedi Mulyadi. Banyak dari mereka yang mengingatkan agar Dedi Mulyadi lebih berhati-hati, terutama dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Provinsi Jawa Barat.

    Dukungan moral dan harapan agar Dedi Mulyadi selalu dalam lindungan Tuhan juga membanjiri kolom komentar. “Semoga bapak gubernur selalu dalam lindungan Allah, bantu doa semua warga Jabar,” tulis salah seorang warganet.

    Komentar senada juga datang dari warganet lainnya, “Hati-hati Pak Dedi, kita tidak tahu sifat orang bagaimana semoga Allah selalu melindungi beliau,” dan “Lindungi selalu bapak kami tercinta, karena kami sangat mencintai dan merindukan pemimpin seperti beliau,” menunjukkan betapa besar perhatian dan harapan masyarakat Jawa Barat terhadap Dedi Mulyadi.

    Kisah September 2024: Dedi Mulyadi Bersyukur Ular Gagal Masuk Kamar

    Terungkap bahwa peristiwa masuknya ular king kobra ke rumah Dedi Mulyadi sebenarnya terjadi pada bulan September 2024. Pada saat itu, Dedi Mulyadi masih berstatus sebagai calon gubernur Jawa Barat. Informasi mengenai kronologi kejadian dan kondisi ular setelah diamankan juga sempat diunggah melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada 8 September 2024.

    Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Dedi Mulyadi terlihat mengenakan kaos hitam dan berkesempatan untuk melihat langsung kondisi ular kobra yang sempat mengancam kediamannya.

    Dedi Mulyadi menceritakan bahwa ular tersebut nyaris berhasil masuk ke dalam kamar tidurnya, namun beruntung aksinya segera diketahui. Ular kobra dengan panjang mencapai dua meter dan memiliki bisa yang mematikan itu kini telah diamankan di rumah Panji Petualang.

    Saat bertemu dengan ular yang pernah berupaya masuk ke kamarnya, Dedi Mulyadi terlihat bersyukur. Ular tersebut berada di dalam kandang di rumah Panji Petualang. Dedi Mulyadi mengungkapkan rasa syukurnya karena kejadian tersebut segera diketahui dan ia selamat dari potensi bahaya.

    Ia secara khusus menyebut nama Bi Iyah, seorang yang berada di rumahnya, yang pertama kali menyadari keberadaan ular tersebut. “Ya Allah untung masih diselamatkan Ya Allah, untung aya Bi Iyah. Ada ular mau masuk kamar,” ucap Dedi Mulyadi dengan nada lega.

    Bahkan, dalam nada bercanda namun tetap menyimpan pertanyaan, Dedi Mulyadi sempat melontarkan dugaan bahwa ada pihak yang sengaja mengirimkan ular tersebut ke rumahnya.

    “Ari maneh ngirim oray ka imah saya, teu karunya ka saya? (Kamu kenapa ngirim ular ke rumah saya, gak kasihan sama saya?),” kata Dedi Mulyadi dalam video tersebut. Meskipun demikian, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai siapa atau motif di balik dugaan pengiriman ular tersebut.

    Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, bahkan bagi seorang tokoh publik sekaliber gubernur.***

  • Sosok Pemeran Pria di Video Syur Mirip Lisa Mariana Diduga Teman Lawas Sang Model, Ini Fotonya!

    Sosok Pemeran Pria di Video Syur Mirip Lisa Mariana Diduga Teman Lawas Sang Model, Ini Fotonya!

    GELORA.CO –  Belakangan ini, beredar video syur yang diduga Lisa Mariana dengan seorang laki-laki di media sosial. Namun, laki-laki tersebut diyakini bukan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

    Dalam video berdurasi 4 menit 28 detik tersebut, sosok perempuan yang mirip Lisa Mariana terlihat sedang beradegan intim dengan laki-laki bertato. Keduanya sama-sama tidak berbusana, dengan posisi sang pria berada di bawah.

    Menyusul viralnya rekaman adegan syur tersebut, kini muncul sebuah video yang memperlihatkan Lisa Mariana tengah mengobrol dengan seorang teman perempuan dan laki-laki.

    Dari kedua teman itu, sosok laki-laki lah yang paling disorot warganet. Sebab, ia dianggap mirip dengan pria yang berdegan intim dengan Lisa Mariana di dalam video syur.

    Laki-laki bernama Abeth Vicky itu memiliki tato melingkar di lengan kanan dan tato lainnya di lengan kiri. Ia juga mempunyai sedikit kumis dan jenggot dengan rambut hitam dibelah samping.

    Abeth Vicky mengenakan kaus hitam, sementara Lisa Mariana memakai baju tidur lengan pendek warna merah.

    Sepanjang video, Abeth Vicky dan Lisa Mariana tampak tidak berinteraksi secara langsung walau duduk bersebelahan. Mereka hanya mengobrol dengan sosok teman perempuan yang tidak diperlihatkan wajahnya.

    “Video Lisa Mariana jaman dulu bareng temen-temennya kembali ramai dibahas oleh netizen,” bunyi keterangan dalam video yang diunggah akun @wkwkmedsos pada Senin (14/4/2025).

    Dalam kolom komentar, banyak warganet yang menduga Abeth Vicky adalah laki-laki yang membuat video syur dengan Lisa Mariana.

    “Ini si cowok yang video di hotel, sekilas mirip,” kata seorang warganet.

    “Cowok yang di video? Kayaknya mirip deh,” imbuh warganet yang lain.

    “Mirip nih sama video 4 menit 28 detik,” ujar warganet lainnya.

    Tanggapan pakar telematika soal video syur diduga Lisa Mariana

    Usai video syur diduga Lisa Mariana beredar, sejumlah pakar telematika turut buka suara untuk menganalisisnya. Salah satunya Roy Suryo, yang meyakini rekaman tersebut bukan rekayasa.

    “Secara kualitas teknis video masih asli, tidak ada dubbing audio dan inserting video. Bahkan, rekaman dari awal sampai akhir continue, alis tidak terpotong editing,” kata Roy Suryo.

    Roy Suryo melihat bahwa video tersebut direkam di dalam kamar hotel standar, dengan nakas di samping kasur, lampu tempel di dinding, dan hiasan ornamen mozaik di dinding hotel.

    “Alias tidak menggambarkan sebuah ruangan hotel kelas mewah (suite/junior suite) meskipun mungkin saja masih bisa dilakukan di kamar tidur pribadi yang ditata mirip kamar hotel,” sambungnya.

    Pakar telematika itu juga menyinggung sosok laki-laki di dalam video syur tersebut. Menurutnya, laki-laki tersebut berusia sekitar 25 hingga 30 tahun keturunan Asia.

    Laki-laki itu juga memiliki kumis dan tato di sekujur tubuh atas, mulai dari dada hingga lengan kanan dan kiri.

    Sementara pemain perempuan berusia sekitar 20 hingga 25 tahun. Ia juga memiliki tato di beberapa bagian tubuh, seperti di dada depan, lengan kanan dan mungkin kiri, dan punggung.

    “Bila tato bergambar wajah pria di punggung atas bagian kanan itu bisa dikonfirmasi secara langsung dengan uji fisik kepada yang bersangkutan,” lanjutnya.

    “Dan diperoleh penjelasan ilmiah mengapa dalam foto-foto lainnya tidak tampak, maka bisa dipastikan bahwa 99,9 persen identik antara foto-foto IG,” jelas Roy Suryo tentang sosok mirip Lisa Mariana.

  • Tim Hukum Jokowi Tak Akan Tunjukkan Ijazah Asli, Kecuali Perintah Pengadilan

    Tim Hukum Jokowi Tak Akan Tunjukkan Ijazah Asli, Kecuali Perintah Pengadilan

    GELORA.CO – Tim penasihat hukum Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membantah soal tuduhan yang terus bermunculan menyasar mantan kepala negara itu. Namun, ia menegaskan tidak akan menunjukkan ijazah Jokowi kepada publik, kecuali atas permintaan dari lembaga hukum yang berwenang, seperti pengadilan

    Anggota tim kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan, tuntutan agar Jokowi menunjukkan ijazahnya adalah hal yang tidak berdasar secara hukum.

    “Nah, itu kami sayangkan dan itu sangatlah tidak berdasar hukum dan sangat menyesatkan,” kata Yakup dalam konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (14/4).

    Yakup menegaskan, pihaknya hanya akan menunjukkan dokumen tersebut apabila diminta secara resmi oleh pengadilan atau lembaga hukum lainnya. Ia menyebut, keabsahan ijazah Jokowi telah ditegaskan langsung oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya,” tegasnya.

    Isu serupa sudah beberapa kali dibawa ke ranah hukum. Ia menyebut, gugatan diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan satu lainnya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Namun, gugatan itu semua ditolak.

    “Dan ternyata pun mereka kalah. Jadi gugatan mereka semua kalah dan sampai sekarang tidak ada satu pun putusan pengadilan yang menyatakan ijazah Bapak Jokowi itu palsu,” ujarnya.

    Pernyataan senada juga diungkapkan Anggota Tim Kuasa Hukum lainnya, Andra Reinhard Pasaribu. Dia menegaskan, pihaknya akan bersikap kooperatif apabila memang ada perintah hukum yang mengharuskan penunjukan dokumen tersebut.

    “Jadi untuk ke depannya, silakan tempuh jalur hukum. Asal ada putusan pengadilan ataupun hukum yang memerintahkan kami untuk menunjukan, kami akan tunjukkan,” pungkasnya.

  • Jokowi Digugat ke Pengadilan Negeri Solo Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu

    Jokowi Digugat ke Pengadilan Negeri Solo Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu

    GELORA.CO –  Ijazah milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) resmi digugat di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah pada Senin (14/4/2025). Diketahui seorang advokat asal Solo bernama Muhammad Taufiq resmi mendaftarkan gugatan dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut.

    Koordinator Tim Hukum Andhika Dian Prasetyo menjelaskan pihaknya menggugat karena Jokowi belum pernah menunjukkan ijazah aslinya di hadapan publik.

    “Sampai hari ini Pak Jokowi belum pernah menunjukkan ijazahnya itu di hadapan masyarakat secara jelas. Pengacaranya atau siapa yang ditunjuk beliau. Ketika mereka menunjukkan itu dengan surat kuasa itu sah. Tapi kalau ijazahnya sampai hari ini kan nggak ada. Harapannya ditunjukkan biar jelas,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Solo.

    Menurutnya, ada beberapa data yang tidak sinkron dari ijazah yang beredar dengan data yang diklaim dirilis oleh Universitas Gajah Mada (UGM). Salah satu yang mengunggah foto ijazah Jokowi yakni Politisi PSI Dian Sandi Utama.

    Dari situlah pihaknya menemukan banyak hal yang tidak sinkron. Mulai dari pembimbing dan penanggalan terbit ijazah yang ditulis sebelum lembar pengesahan skripsi.

    “Kami duga palsu. Ada beberapa yang kami sinyalir aneh. Tidak masuk akal. Misalnya seperti yang kami kutip dalam video youtube Kementerian Sekretariat Negara. Waktu itu berkunjung ke UGM. Pembimbing Pak Kasmujo. Sedangkan dalam surat lembar pengesahan Prof. Achmad Sumitro. Yang paling fatal ada ketidaksesuaian ijazah dan lembar pengesahan dari website UGM. Lembar pengesahan 14 November 1985. Tetapi ijazah yang beredar tanggal 5 November 1985. Apa ya wajar ijazah lebih dulu muncul daripada lembar pengesahan skripsi,” terangnya.

    Ia juga menepis tudingan bahwa pengajuan gugatan ini telah kalah dan tidak terbukti. Menurutnya, keabsahan ijazah Jokowi belum benar-benar diuji di pengadilan. Gugatan yang dilayangkan Eggi Sudjana ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 24 April 2024 lalu.

    “Tidak ada yang mengatakan menang atau kalah. Tetapi di situ dinyatakan NO. Yang artinya pengadilan merasa tidak berhak mengadili perkara tersebut. Jadi belum masuk substansi,” jelasnya.

  • Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil, Muncul Sosok R yang Mengaku Bapak Kandung dari Anak Lisa Mariana

    Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil, Muncul Sosok R yang Mengaku Bapak Kandung dari Anak Lisa Mariana

    GELORA.CO – Kasus dugaan perselingkuhan Ridwan Kamil semakin membuat bingung. Pasalnya seorang pria muncul mengaku sebagai ayah kandung dari anak Lisa Mariana. 

    Seorang pria muncul mengaku ayah kandung dari anak Lisa Mariana yang disebut sebagai anak Ridwan Kamil. 

    Pernyataan itu disampaikan Ayu Aulia perempuan yang mengaku sebagai teman Lisa Mariana.

    Dimuat TribunJabar Ayu Aulia mengungkap ada sosok pria mengaku bernama Rosalino mengaku sebagai ayah biologis dari anak Lisa Mariana.

    Ayu Aulia mengungkap, sosok pria itu muncul dengan nama samaran Rosalino lewat kolom komentar Instagram Lisa.

    Pria bernama Rosalino itu mempertanyakan status anak tersebut dan mengingatkan bahwa Lisa pernah menyatakan anak itu adalah miliknya.

    Namun, Lisa disebut meminta Rosalino menghapus komentarnya.

    Sang pria itu sempat menolak karena merasa yakin bahwa anak itu benar-benar darah dagingnya.

    “Bahkan sejak Mei 2021, Rosalino yakin bahwa Lisa hamil anaknya. Tapi kemudian Lisa menyangkal lagi,” ujar Ayu Aulia di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (13/4/2025).

    Lebih lanjut, Ayu Aulia juga mengungkap Rosalino tetap menjaga komunikasi dan sering menanyakan kabar anaknya tersebut hingga akhir tahun lalu.

    Bahkan hingga November 2024, Rosalino masih menyatakan kabar anak sulung Lisa Mariana.

    “Sampai bulan November 2024 pun dia masih menyebut ‘anak cantik, Celine’. Kalau tidak ada ikatan, masa iya selama itu terus memantau?” jelas Ayu Aulia.

    Namun kuasa hukum Lisa Mariana menyebut bahwa sosok R merujuk pada salah satu ajudan Lisa.

    Nama itu dipakai untuk akta kelahiran anak sulung Lisa Mariana.

    Sementara hingga kini publik pun masih menantikan klarifikasi tes DNA lebih lanjut dari semua pihak yang terlibat untuk mengungkap kebenaran di balik skandal tersebut.

    Lisa Mariana sebelumnya membuat geger lantaran mengaku telah melahirkan darah daging Ridwan Kamil.

    Lisa Mariana mengaku menjadi selingkuhan Ridwan Kamil sejak tahun 2021 lalu hingga melahirkan seorang anak. 

    Sementara itu pihak Ridwan Kamil bersiap untuk melaporkan selebgram Lisa Mariana ke kepolisian.

    Langkah ini diambil setelah Lisa terus menggembar-gemborkan isu perselingkuhan yang melibatkan Ridwan Kamil.

    Ridwan Kamil, melalui kuasa hukumnya Muslim Jaya Butarbutar, menyatakan bahwa laporan akan segera diajukan terkait dugaan pencemaran nama baik.

    “Itu akan kita lakukan buat laporan pencemaran nama baik secepatnya,” tegas Muslim Jaya.

    Saat ini, proses penyusunan laporan masih berlangsung, dan pihaknya berharap laporan dapat segera masuk ke pihak kepolisian.

    “Kami kan sudah sampaikan tadi akan ada upaya hukum yang akan kami lakukan. Ya mudah-mudahan secepatnya akan kami lakukan,” tambahnya.

    Bahkan disebutkan istri Ridwan Kamil Atalia Praratya tidak percaya dengan tuduhan Ridwan Kamil selingkuh.

    Oleh karena itulah Atalia Praratya menghormati proses hukum hingga memberi dukungan untuk Ridwan Kamil.

  • Pagar Laut Masih Berdiri, Nelayan Bekasi Keluhkan Sulit Mencari Ikan

    Pagar Laut Masih Berdiri, Nelayan Bekasi Keluhkan Sulit Mencari Ikan

    GELORA.CO – Nelayan asal Kampung Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengeluhkan akses untuk mencari nafkah mengingat jalur trayek mereka masih tertutup pagar laut.

    Deretan batang bambu milik PT Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) masih membentang di lautan. Pagar tersebut belum dibongkar sepenuhnya sehingga membatasi akses nelayan tradisional untuk mencari ikan.

    “Pembongkaran waktu itu cuma di bagian dekat daratan reklamasi saja. Itu juga cuma seremonial, setelah itu berhenti,” kata nelayan setempat Muhammad Ramli (42 tahun) di Paljaya, Kabupaten Bekasi, Ahad (13/4/2025).

    Pantauan di lokasi, pagar bambu yang belum dibongkar itu tidak memberikan celah bagi kapal nelayan kecil untuk melintas menuju laut lepas. Akibatnya, para nelayan setempat masih mengalami kesulitan saat hendak melaut.

    Menurut Ramli, meski ada bagian pagar yang sudah dibongkar, namun sebagian besar masih berdiri kukuh. Hal ini membuat aktivitas melaut belum bisa berjalan normal.

    “Masih sulit, belum bisa maksimal cari ikan. Saya berharap gubernur turun tangan meninjau kondisi di lapangan. Tolong Kang Dedi bantu kami, supaya laut ini bisa kembali seperti dulu lagi,” ucapnya.

    Sementara itu, kuasa hukum PT TRPN Deolipa Yumara mengaku menghentikan proses pembongkaran pagar laut dengan alasan pagar-pagar bambu itu merupakan barang bukti penyelidikan yang sedang dilakukan Bareskrim Polri.

    “Kalau dibongkar semua, bisa menghilangkan barang bukti. Jadi kami tunggu proses hukum selesai dulu,” katanya.

    Ia pun memastikan pembongkaran keseluruhan pagar bambu itu akan dilanjutkan setelah seluruh tahapan penyelidikan tuntas. “Nanti kalau proses hukum sudah selesai, kami bongkar semua sekaligus,” kata dia.

    Pada Selasa (11/2/2025) lalu, PT TRPN sempat melakukan pembongkaran awal di area dekat daratan reklamasi dengan disaksikan langsung oleh Dirjen PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono dan Kepala DKP Jawa Barat Hermansyah.

    Namun, sejak saat itu, tidak ada kelanjutan pembongkaran yang berarti. Sementara, para nelayan masih terus bergantung pada laut untuk menghidupi keluarga mereka.

  • Diisukan Bukan Psikolog, Novita Tandry Akui Tak Punya Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik

    Diisukan Bukan Psikolog, Novita Tandry Akui Tak Punya Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik

    GELORA.CO –  Novita Tandry kerap menjadi narasumber di media televisi maupun media online. Biasanya awak media menanyakan tentang isu soal kasus keluarga seperti kekerasan anak dan perempuan kepada Novita. Belakangan viral mengenai isu Novita Tandry bukan seorang psikolog dan tak memiliki izin sebagai psikolog klinis. Benarkah demikian?

    Novita Tandry beberapa kali berkomentar mengenai beberapa kasus, ia sempat bertemu juga dengan MAS, remaja 14 tahun yang diduga telah menghilangkan nyawa ayah dan neneknya di Lebak Bulus. Ia juga sempat dimintai pendapat soal kasus dokter PPDS yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap keluarga pasien.

    Dikenal sebagai psikolog, kini status pendidikan Novita Tandry dipertanyakan oleh netizen. Meski sudah malang melintang di dunia psikologi, Novita Tandry diisukan belum lulus sarjana Psikolog.

    Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia pun angkat bicara. IPK menegaskan Novita Tandry bukan anggotanya.

    “IPK Indonesia menegaskan bahwa saudari Novita Tandry bukan anggota IPK Indonesia,” jelas Ketua Umum IPK Indonesia Retno Kumolohadi.

    IPK Indonesia menegaskan Novita Tandry melakukan pendaftaran sebagai anggota IPK Indonesia pada tanggal 17 Juli 2022. IPK Indonesia melakukan verifikasi lanjutan terhadap dokumen yang dipersyaratkan sebagai kelengkapan pendaftaran anggota dengan melakukan verifikasi ijazah kepada sumber pertama (universitas). Selain itu, IPK Indonesia telah bersurat resmi kepada yang bersangkutan untuk segera menyerahkan beberapa dokumen terkait pendidikan dan praktik keprofesian sebagai persyaratan tambahan pendaftaran anggota.

    “Meskipun begitu sampai batas waktu yang ditentukan saudari novita tante tidak melengkapi dokumen yang dimaksud atas dasar hal tersebut, maka keanggotaan saudarNovita Tandry di IPK Indonesia dinyatakan batal,” jelasnya. 

    Novita Tandry membenarkan jika dirinya pernah mendaftar dan terdaftar di IPK Indonesia di tahun 2022, namun keanggotaannya dibatalkan karena ada dokumen yang belum diajukan.

    “Sudah pernah terdaftar di IPK tetapi ada dokumen yang belum saya penuhi sehingga keanggotaan saya dibatalkan dan saya lalai untuk mengeceknya,” kata Novita, Senin (14/4/2025) 

    Tercatat Novita Tandry merupakan anggota Ikatan Psikolog Klinis (IKP) DKI Jakarta dengan tanggal terdaftar 17 Juli 2022 dan status keanggotaan aktif. Namun, karena Novita belum melengkapi dokumen yang diminta untuk memperbarui keanggotaan, maka status keanggotaan tersebut batal.

    Syarat yang dimaksud IPK adalah dokumen yang terkait dengan pendidikan dan praktik keprofesian sebagai persyaratan tambahan pendaftaran anggota. Meski begitu, sampai batas waktu ditentukan (3 September 2022), Novita tidak melengkapi dokumen yang dimaksud, sehingga keanggotaan di IPK dinyatakan batal.

    “Pastikan setiap orang yang mengaku psikolog mempunyai STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik) Psikolog Klinis yang diterbitkan oleh Pemerintah,” jelas Kerua IPK Retno Kumolohadi.

    Soal Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik, Novita Tandry mengaku belum memilikinya.

    “Saya belum sempat urus, jadi tidak punya,” katanya.

    Novita dikenal sebagai psikolog, seorang pakar pendidikan anak, remaja dan keluarga

    Dikutip dari akun Instagramnya, ia memiliki gelar B.A. Psy, M.Sc. Psy.

    Ia juga merupakan bagian dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

    Novita juga cukup aktif menjadi content creator dengan membagikan konten-konten seputar psikologi.

    Ia pun kerap menjadi narasumber di beberapa stasiun televisi dan podcast dengan title psikolog anak dan remaja. 

  • Menteri Sowan ke Solo Setelah Pertemuan Prabowo-Mega, Jokowi Pamer Kekuatan?

    Menteri Sowan ke Solo Setelah Pertemuan Prabowo-Mega, Jokowi Pamer Kekuatan?

    GELORA.CO –  Kunjungan sejumlah menteri ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo pada momen lebaran menjadi sorotan.

    Apalagi kunjungan itu dilakukan setelah pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

    Peneliti senior Citra Institute, Efriza menilai kehadiran menteri ke Solo setelah pertemuan Prabowo dengan Megawati memungkinkan Jokowi dan para menterinya sedang unjuk diri.

    “Unjuk diri bahwa punya kekuatan yang juga besar dengan Prabowo, sehingga dipatuhi oleh menteri-menterinya Prabowo di kabinet,” kata Efrzia kepada JPNN.com, Senin (14/4).

    Dia menyebutkan khadiran menteri juga menunjukkan kekhawatiran akan harmonisnya hubungan Megawati dan Prabowo.

    “Sehingga mereka khawatir pengaruh Jokowi mengecil di pemerintahan dan juga dapat terjadinya reshuffle utamanya terhadap menteri-menteri yang loyal kepada mantan kader PDIP itu karena kedekatan Megawati dan Prabowo,” lanjutnya.

    “Ini yang memungkinkan mereka para menteri itu melakukan pertemuan dengan Jokowi untuk digenggam konsolidasi dan bersikap pascapertemuan Prabowo-Megawati,” tuturnya.

    Dia juga menilai pertemuan beberapa menteri dengan Jokowi menjadi tekanan kepada Prabowo bahwa kabinet Merah Putih tidak bisa dilepaskan dari peran Jokowi.

    “Sehingga jika ada keinginan reshuffle kabinet, tidak mudah malah yang ada makin komplek,” pungkas Efriza. 

  • KPK Geledah Rumah La Nyalla, Keluarga Klaim Tak Ada Barang yang Disita

    KPK Geledah Rumah La Nyalla, Keluarga Klaim Tak Ada Barang yang Disita

    GELORA.CO – Penggeledahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah Ketua DPD RI La Nyalla M Mattalitti di Surabaya, diklaim tak menemukan apa-apa alias pulang dengan tangan kosong.

    Klaim ini disampaikan oleh Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) Pemuda Pancasila (PP) Surabaya Rohmad Amrullah yang juga mengaku sebagai perwakilan dari pihak keluarga.

    Rohmad mengatakan, penggeledahan ini berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (Pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021-2022, yang menyeret nama politikus PDIP Kusnadi.

    “Memang benar ada penggeledahan dari KPK yang berkaitan dengan kasus dana hibahnya Pak Kusnadi,” katanya, Senin (14/4).

    Dia menyatakan, KPK menggeledah dua rumah La Nyalla yang masih dalam satu area. Namun penyidik diklaimnya tak menemukan dan menyita apapun.

    “Setelah dilakukan penggeledahan baik di rumah LL 39 dan di rumah yang di belakang tidak ditemukan sama sekali barang-barang yang berkaitan dengan kasusnya Pak Kusnadi. Tidak ditemukan dan tidak ada,” ucapnya.

    Meski demikian, Rohmad mengatakan, La Nyalla menyatakan akan tetap kooperatif pada proses hukum.

    “Kita pada prinsipnya adalah orang yang taat dan patuh pada hukum. Kooperatif KPK datang dengan surat tugasnya yang sudah ditunjukkan ya sudah biarkan KPK menjalankan tugasnya. Kita tidak menghalangi,” ucapnya.

    KPK Obok-Obok Rumah La Nyalla

    Sebelumnya, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengungkapkan, KPK menggeledah rumah La Nyalla Mattalitti.

    “Benar, penyidik sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Kota Surbaya,” ujar Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto saat dikonfirmasi, Seni (14/4).

    Dia menyebut, penggedelahan tersebut terkait kasus korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat atau pokmas dari APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2019-2022.

    “Untuk detail penjelasan lebih lanjut akan disampaikan setelah seluruh rangkaian kegiatan penggedelahan selesai dilaksanakan,” pungkas Tessa.

    21 Orang Jadi Tersangka

    Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan 21 orang tersangka. Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengembangkan kasus yang menjerat eks Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P. Simanjuntak.

    “KPK telah menetapkan 21 tersangka (dengan rincian) yaitu empat tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, (12/7).

    Tessa mengatakan empat tersangka penerima suap terdiri dari tiga penyelenggara negara dan satu staf.

    “Sementara untuk 17 tersangka pemberi 15 di antaranya adalah pihak swasta dan dua lainnya dari penyelenggara negara,” jelasnya.

    Penetapan tersangka ini didasari surat perintah dimulainya penyidikan (sprindik) yang diterbitkan pada 5 Juli. Namun, Tessa belum bisa memerinci para tersangka dan perbuatan mereka.

    Dia hanya menjelaskan penyidik masih melakukan pencarian bukti seperti menggeledah sejumlah lokasi. Upaya paksa ini dilaksanakan sejak 8 Juli lalu dan menyasar sejumlah tempat.

    Rinciannya ada beberapa rumah di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Tulungagung, Gresik, serta di Pulau Madura seperti Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep yang sudah didatangi penyidik.

    Dari penggeledahan ini, penyidik menemukan uang sekitar Rp380 juta, dokumen terkait pengurusan dana hibah, kuitansi serta catatan penerimaan uang bernilai miliaran rupiah, hingga bukti setoran uang ke bank.

    Lalu, bukti penggunaan uang untuk pembelian rumah, salinan sertifikat rumah dan dokumen lain serta barang elektronik berupa handphone dan media penyimpanan lainnya.

    “Diduga memiliki keterkaitan dengan perkara yang sedang disidik dan akan terus didalami oleh penyidik,” imbuh Tessa.