Category: Gelora.co Nasional

  • Rocky Gerung Analisis Potensi Pemakzulan Gibran, Puan Jadi Wapres Pengganti

    Rocky Gerung Analisis Potensi Pemakzulan Gibran, Puan Jadi Wapres Pengganti

    GELORA.CO – Pengamat politik Rocky Gerung menganalisis potensi pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka, dan sosok yang akan menggantikannya.

    Hal itu ia sampaikan Rocky pada podcast dengan pengamat politik yang juga pendiri lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, di channel Youtube @hendri.satrio, tayang Jumat (15/8/2025).

    Seperti diketahui desakan pemakzulan terhadap Gibran dilayangkan para pensiunan jenderal TNI yang tergabung dalam Forum Purnawirawan. Usulan pemakzulan sudah disampaikan ke DPR/MPR namun belum ada tindak lanjutnya.

    Menurut Rocky, pemakzulan melalui parlemen terlalu berbelit.

    “Caranya ya melalui mekanisme yang diatur oleh Undang-Undang, tapi itu panjang, musti DPR proses dulu, lalu ke MPR, MPR kirim ke MK, MK buka sidang dengan hukum acara pemakzulan setelah diputuskan, kan sulit kan,” kata Rocky. 

    Menurutnya, cara paling tepat melengserkan Gibran adalah dengan cara mendesak langsung dengan cara unjuk rasa.

    Hal yang sama pernah terjadi pada 1998, ketika mahasiswa demo menduduki DPR sampai Presiden Suharto mengumumkan pengunduran diri.

    “Nah, kalau dia mulai dibuka kasusnya, mahasiswa mulai masuk kuliah demo ke DPR. Kalau dia mau ke DPR, saya hitung misalnya ya mungkin satu minggu empat hari demo massif, asal polisi jangan larang mahasiswa. Itu tinggal bisikin pada Pak Gibran ya. Petinggi siapalah, mungkin intelijen, polisi atau kalangan militer. ‘Pak Gibran demonya ini akan berlanjut loh. Jadi tinggal pilih menurutkan diri atau 98’ gitu-gitu aja,” kata Rocky.

    “Kan lebih efisien kan. Begitu jadi fakta politik, ya udah mungkin Pak Gibran merasa ya udah, saya mengundurkan diri aja,” lanjutnya.

    Hendri Satrio, tuan rumah sekaligus host podcast tersebut menanyakan Rocky tentang sosok yang akan menggantikan Gibran.

    “(Pengganti Gibran) Dari partai politik atau profesional?” tanya Hendri.

    “Ya pasti dari partai politik lah,” jawab Rocky.

    “Kan Gibran akan diganti karena ada tekanan politik. Yang punya kepentingan pertama nekan Gibran siapa coba?” Rocky balik bertanya.

    “PDIP,” kata Hendri.

    “Yaudah deal,” timpal Rocky.

    Hendri lanjut bertanya tentang kader PDIP yang cocok gantikan Gibran, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.

    “Yang punya chair utama di DPR?” Rocky balik bertanya.

    “Puan,” kata Hendri.

    “Yaudah, sepakat aja,” kata Rocky.

    Seperti diketahui, Puan Maharani merupakan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP.

    Ia juga putri dari Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDPIP sekaligus Presiden ke-5 RI.

  • Kondisi Suami Mpok Alpa yang Drop dan Pingsan Berkali-kali, Kini Diungkap Denny Cagur

    Kondisi Suami Mpok Alpa yang Drop dan Pingsan Berkali-kali, Kini Diungkap Denny Cagur

    GELORA.CO – Komedian dan presenter ternama Mpok Alpa meninggal dunia Jumat (15/8/2025) pukul 08.15 WIB di Jakarta. 

    Komedian Denny Cagur dan istrinya Shanty mengenang kebaikan Mpok Alpa sebagai rekan dekat.

    Mereka juga mengungkap kondisi suami Mpok Alpa, yakni Aji Darmaji yang biasa disapa Bang Idung.

    Aji Darmaji diketahui sempat pingsan beberapa kali bahkan sampai pasang oksigen. 

    Kondisi Aji diketahui sempat drop.

    Bahkan saat di pemakaman, tangis Aji pecah hingga tak mampu turun ke liang lahat.

    Denny Cagur mengatakan awalnya kondisi suami Mpok Alpa sempat sangat drop.

    “(Kondisi suaminya) Awalnya sangat drop ya,” kata Denny.

    Bahkan berkali-kali Aji pingsan.

    “Siang sempat sangat drop. Nggak sadar, terus bangun,” kata Denny.

    Namun kini kata dia, kondisi Aji sudah lebih tenang.

    “Tapi barusan ketemu sudah lebih tenang, cerita banyak, ngobrol, barusan sudah sangat lebih baik,” kata Shanty.

    Adapun Mpok Alpa meninggal dunia di usianya yang ke-38 tahun pada Jumat (15/8/2025) hari ini.

    Ia tutup usia setelah berjuang melawan kanker payudara.

    Kini, jenazah Mpok Alpa telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Kujaran, Kampung Setu, Ciganjur.

    Denny mengungkapkan bahwa tiga hari sebelum kepergian Mpok Alpa, mereka masih sempat berkomunikasi lewat panggilan video.

    “Tiga hari yang lalu kita sempat video call sama Mpok Alpa, ‘mpok entar hari Jumat gua pulang sidang laporan pertanggungjawaban langsung ke sana ya’,” kenang Denny Cagur saat ditemui di rumah duka di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).

    Shanty menambahkan, rencananya hari itu ia dan Denny memang hendak menjenguk Mpok Alpa di rumah sakit. Namun, Mpok Alpa sendiri dikenal tidak ingin orang mengetahui kondisi kesehatannya.

    “Mpok nggak mau orang tahu kalau dia sakit. Mpoknya sih biasa saja, tegar,” ujar Shanty.

    Denny mengatakan, sahabatnya itu hanya sekadar memberi tahu bahwa ia sedang kurang sehat, tanpa mengeluh hal apapun. Mpok Alpa selalu berusaha terlihat ceria dan sehat.

    “Ya dia cerita saja kalau dia lagi kurang sehat,” ucapnya.

    Bagi Denny dan Shanty, Mpok Alpa bukan sekadar rekan kerja, melainkan sudah seperti keluarga.

    “Banyak banget, ngikutin banget dari awal Mpok Alpa viral. Mpok sering ke rumah, kita sering ke sini. Salah satu sahabat terbaik kita, mudah-mudahan keluarganya diberi ketabahan. Mpok Alpa dapat tempat terbaik di sisi Allah, karena berpulang di hari yang baik,” tutur Denny.

  • Firasat Mpok Alpa sebelum Meninggal Kini Jadi Kenyataan, Postingan Instagram Ini yang Bikin Warganet Menangis

    Firasat Mpok Alpa sebelum Meninggal Kini Jadi Kenyataan, Postingan Instagram Ini yang Bikin Warganet Menangis

    GELORA.CO – Presenter sekaligus komedian Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025) di usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker.

    Kabar ini mengejutkan publik, terlebih karena Mpok Alpa dikenal sebagai sosok ceria.

    Di tengah duka, warganet menyoroti unggahannya di Instagram yang dinilai seperti firasat sebelum kepergiannya.

    Dikutip JatimNetwork.com melalui akun Instagram @nina_mpokalpa, Mpok Alpa membagikan momen kebersamaan kedua anak kembarnya, Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina, pada 30 Mei 2025.

    Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan pesan penuh nasihat untuk kedua buah hatinya.

    “Lagu ini mewakili hati mama untuk kamu nak, mama mau liat kamu tumbuh besar dan sukses. Jadilah pribadi yang baik untuk masa depan kamu… #janganjadiorangsombong #janganjadiorangrakus #janganjadiorangserakah #janganjadiorangpelit #janganjadiorangpembohong #janganjadioranggengsian #jadilahorangapaadanya” tulisnya.

    Unggahan ini disertai dengan lagu “Selalu Ada di Nadimu” yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari (BCL), salah satu soundtrack utama film animasi Indonesia Jumbo (2025).

    Sebagai informasi, lagu “Selalu Ada di Nadimu” diciptakan oleh trio produser Laleilmanino dan dirilis pada 21 Maret 2025.

    Liriknya menggambarkan doa dan cinta abadi orang tua kepada anak, bahkan ketika secara fisik mereka tak lagi bersama.

    Pesan dalam lagu ini kini terasa semakin menyayat hati setelah kepergian Mpok Alpa. Sehingga banyak warganet yang menganggap unggahan tersebut sebagai firasat sebelum kepergiannya.

    “Ya Allah lagunya… kenapa lagi ini, jadi kenyataan kan…” tulis akun Instagram @madiunwisata.

    “Seperti sudah firasat menyampaikan pesan untuk anak-anaknya,” komentar akun @queen.annisa.

    “Bahkan lagunya menjadi kenyataan. Semoga amal ibadah Mpok diterima dan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Mpok orang baik,” tulis akun @staarliin.***

  • Penyesalan Tom Lembong Terhadap Jokowi: Saya kebablasan

    Penyesalan Tom Lembong Terhadap Jokowi: Saya kebablasan

    GELORA.CO –  Sempat menjadi salah satu Menteri kepercayaan Presiden ke-7 Joko Widodo, kemudian hubungan meregang, Tom Lembong mengakui kesalahannya.

    “Ini kesempatan yang baik untuk meluruskan. Salah saya sih,” ujar Tom yang mengakui hubungannya dengan Jokowi memanas saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    “Saya kebablasan, saya bilang banyak penyesalan di masa-masa saya di pemerintah,” ujar Tom lagi dihadapan Najwa Shihab.

    Bukan hanya mengaku kesalahannya, Tom bahkan menyesal telah bersikap kurang baik pada saat pemerintahan Jokowi.

    “Mungkin waktu lagi panas-panasnya kampanye, saya kebablasan, ya bisa dibilang banyak penyesalan dari masa-masa saya di pemerintah ya,” ujarnya.

    “Itu tidak baik, karena kepercayaan yang diberikan oleh Pak Jokowi kepada saya sebagai penasehat ekonomi, sebagai penulis pidato, sebagai menteri, anggota kabinet,” jelas Tom.

    Mantan Menteri Perdagangan ini pun mengutarakan rasa terima kasihnya kepada mantan orang nomor satu Indonesia tersebut, meski sadar aka nada pihak merasa kesal dengan pernyataannya.

    “Saya akan konsisten mengatakan, saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. Atas. Kepercayaan yang diberikan,” ucapnya.

    “Ya, mungkin banyak pendukung saya akan kesal mendengar saya bicara begini. Tapi secara etika, saya wajib menghargai kesempatan dan kepercayaannya yang diberikan oleh Pak Jokowi pada masanya,” sambung Tom.***

  • Sri Mulyani Samakan Pajak dengan Zakat, MUI Beri Tanggapan Tegas

    Sri Mulyani Samakan Pajak dengan Zakat, MUI Beri Tanggapan Tegas

    GELORA.CO –  Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyamakan pajak dengan zakat dan wakaf dari sisi manfaat sosialnya telah memicu diskusi publik dan mengundang respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Sri Mulyani menyebutkan bahwa ketiganya memiliki esensi yang sama, yaitu sebagai instrumen untuk mendistribusikan kembali kekayaan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Pernyataan kontroversial tersebut disampaikan dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah pada hari Rabu, 13 Agustus 2025. 

    Dalam paparannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa dana pajak yang dikumpulkan oleh negara pada hakikatnya digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sama seperti tujuan zakat dan wakaf dalam ajaran Islam.

    “Dalam setiap rezeki dan harta yang kamu dapatkan, ada hak orang lain,” ujar Sri Mulyani.

    Ia mencontohkan penggunaan dana pajak untuk berbagai program sosial seperti Bantuan Sosial (Bansos), layanan kesehatan gratis, beasiswa pendidikan, hingga subsidi untuk usaha kecil dan menengah (UKM). 

    Menurutnya, mekanisme ini sejalan dengan prinsip keadilan sosial dalam ekonomi syariah.

    MUI: Pajak dan Zakat Adalah Dua Kewajiban Berbeda

    Menanggapi pernyataan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara untuk memberikan klarifikasi. 

    Melalui keterangannya, MUI menegaskan bahwa pajak dan zakat merupakan dua hal yang berbeda secara fundamental, baik dari sisi landasan hukum, konsep, maupun implementasinya.

    Menurut KH Abdul Muiz, salah seorang perwakilan MUI, zakat adalah kewajiban ibadah yang diatur secara spesifik dalam syariat Islam, termasuk mengenai nishab (batas minimal harta), haul (periode waktu), dan delapan golongan penerima (mustahik) yang telah ditentukan.

    “Sedangkan zakat adalah kewajiban bagi umat Islam dengan ketentuan sudah sampai kena wajib zakat dan harus didistribusikan kepada kelompok tertentu,” kata Abdul Muiz kepada awak media, Jumat 15 Agustus 2025

    Di sisi lain, pajak merupakan kewajiban sipil yang berlaku untuk seluruh warga negara tanpa memandang agama. 

    Kewajiban ini diatur oleh undang-undang negara dan peruntukannya lebih luas untuk kepentingan umum, seperti pembangunan infrastruktur dan biaya operasional negara.

    Meskipun MUI mengakui adanya irisan fungsi sosial antara pajak dan zakat, yakni sama-sama bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, keduanya tidak dapat disamakan atau saling menggantikan. 

    Membayar pajak tidak secara otomatis menggugurkan kewajiban seorang Muslim untuk membayar zakat, begitu pula sebaliknya.

    Ketua MUI Kudus, Ahmad Hamdani, juga menambahkan bahwa zakat diwajibkan oleh Allah SWT, sedangkan pajak diwajibkan oleh negara.

    “Secara hukum sudah berbeda. Jadi, kesimpulannya pajak, zakat, dan wakaf merupakan tiga hal yang berbeda,” ujarnya.

    MUI memberikan catatan penting agar tarif pajak tidak memberatkan rakyat dan usaha kecil yang belum meraih keuntungan dapat dibebaskan dari pajak.

    Selain itu, pemerintah diimbau untuk terus mencari sumber pendapatan negara lain selain dari pajak.

  • Penyelenggaraan Haji Era Yaqut Diusut KPK, Cak Imin: Hahahaha

    Penyelenggaraan Haji Era Yaqut Diusut KPK, Cak Imin: Hahahaha

    GELORA.CO –  Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, enggan menjawab pertanyaan terkait temuan dan rekomendasi Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR terkait penyelenggaraan haji tahun 2024.

    “Tanya DPR itu, saya udah bukan DPR lagi,” kata Cak Imin, demikian ia disapa, usai menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 15, Agustus 2025.

    Diketahui, KPK saat ini tengah melakukan penyelidikan atas dugaan pidana korupsi dalam penyelenggaraan haji, diantaranya terkait penyelenggaraan tahun 2024 yang berdasarkan investigasi Timwas Haji DPR bermasalah. Adapun Cak Imin ketika itu merupakan ketua Timwas.

    Penyidikan perkara terus dilakukan KPK. Terbaru, KPK menggeledah rumah Yaqut Cholil di Condet, Jakarta Timur. Sejumlah dokumen dan barang elektronik disita penyidik, termasul ponsel Yaqut. Yaqut juga sudah diperiksa dan dicegah ke luar negeri.

    Didesak karena posisinya sebagai orang yang pernah memimpin Timwas Haji DPR, Cak Imin tetap enggan memberi tanggapan. Dia mengulang jawaban serupa sambil terkekek.

    “Tanya DPR aja, saya kan udah menteri. Hahahaha,” ucap Cak Imin yang pernah diisukan memiliki hubungan tidak harmonis dengan Yaqut sejak dilantik jadi Menteri Agama, Desember 2020.

  • Gaji Anggota DPR Tembus Rp3 Juta Per Hari, Warganet Bandingkan dengan Nasib Guru Honorer

    Gaji Anggota DPR Tembus Rp3 Juta Per Hari, Warganet Bandingkan dengan Nasib Guru Honorer

    GELORA.CO –  Gaji anggota DPR periode 2024-2049 bisa tembus Rp3 juta per hari. Sebuah nilai yang fantastis di tengah ekonomi sulit yang dihadapi rakyat.

    Lantas, kenapa bisa anggota DPR tersebut bisa mendapat gaji Rp3 juta per hari? Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin punya jawabannya.

    Hasanuddin menjelaskan, anggota DPR mendapat tambahan gaji Rp50 juta. Hal ini karena mereka tak lagi difasilitasi rumah dinas.

    Dana yang merupakan pengganti dari fasilitas rumah dinas, secara langsung melambungkan total pendapatan bersih setiap wakil rakyat Indonesia ini.

    “Kan, tidak dapat rumah. Dapat rumah itu tambah Rp50 juta. Jadi take home pay itu lebih dari Rp100 juta, so what gitu loh,” kata Hasanuddin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

    Dari capaian Rp100 juta inilah, Hasanuddin membuat perhitungan sederhana.

    Dengan pendapatan sebesar itu, ia mengestimasikan setiap anggota dewan bisa menerima sekitar Rp3 juta per hari.

    “Bayangkan saja kalau dibagi Rp3 juta, bayangkan kalau dengan, mohon maaf ya, dengan wartawan sehari berapa ya? Iya. Saya sudah bersyukur, buat saya bersyukur sekali. Terus disebut, wah buka rahasia, ya enggak lah, uang kalian juga itu,” ucap politisi 72 tahun itu.

    Pernyataan ini sontak menyulut reaksi keras dari warganet.

    Perbandingan antara pendapatan legislator dengan profesi lain, terutama guru honorer, menjadi simbol ketidakadilan yang dirasakan masyarakat.

    Seorang warganet dengan sinis mengomentari kelayakan para wakil rakyat tersebut.

    “Belum dihina pun sudah hina,” tulis akun @cli****.

    Komentar lain yang lebih menyentuh datang dari seorang yang mengaku sebagai guru honorer.

    Ia membandingkan penghasilan hariannya dengan pendapatan anggota dewan.

    “Rp3 juta perhari buat DPR. Guru honorer modelan aku bisa dapat Rp3 juta itu harus ngajar 3-4 bulan dulu. (itu juga kalau gak kepotong izin). Hehe mau dibilang miris, ya, nasib karena memang jadi guru pilihan sendiri,” curhat akun @ceri****.

    Kegeraman publik juga diwarnai dengan pertanyaan mendasar mengenai kinerja para anggota dewan yang dianggap tidak sepadan dengan gaji yang mereka terima.

    “Gajiku sebulan engga sampe segitu, ini perhari. Mereka kerjanya ngapain si sampai pantes dikasih segitu perhari?” timpal akun @her****.

  • ‘Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul’

    ‘Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul’

    GELORA.CO – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pesan persatuan dalam pidatonya di sidang tahunan yang digelar hari ini Jumat 15 Agustus 2025.

    Puan Maharani pun mengutip sebuah istilah Jawa ‘Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul’. Pepatah ini kata Puan sebagai cerminan jiwa sosial bangsa Indonesia.

    Sebab, kata Puan Maharani, kebersamaan dan kesatuan negara Indonesia telah diperkuat dalam konstitusi dan diwujudkan dalam prinsip kedaulatan rakyat.

    “Yang berarti mengutamakan kebersamaan daripada mengejar kepentingan masing masing, inilah jiwa sosial yang membedakan kita dari bangsa lain,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Jumat 15 Agustus 2025.

    Puan berujar, kekuatan negara bukan hadir hanya dari sebuah kekayaan saja.

    Dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa harus melalui gotong royong antar sesama yang tercermim dalam Pancasila.

    Pancasila menjadi jiwa kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Kekuatan itu tidak lahir dari senjata atau kekayaan semata, melainkan dari kehendak rakyat untuk bersama-sama menjadi Indonesia. Kehendak yang hidup dalam semangat gotong royong, tumbuh dari rasa saling percaya, dan mengakar dalam jiwa kolektif kita,” ujarnya.

    Maka dari itu, Puan mengatakan dalam mempertahankan Indonesia sebagai negara besar, berdaulat, dan kaya sumber daya adalah amanah sejarah yang tidak mudah.

    “Inilah panggilan sejarah kita hari ini, menegakkan keadilan rakyat sebagai fondasi kekuatan nasional, agar setiap kebijakan, setiap langkah, dan setiap keputusan negara, benar-benar berpulang pada kehendak rakyat,” katanya.

    Ketua DPR RI Puan Maharani juga mengingatkan pentingnya peran strategis partai politik dalam sistem demokrasi Indonesia. 

    Menurutnya, partai politik bukan sekadar alat untuk meraih jabatan, tetapi institusi perjuangan yang berdiri di atas nilai integritas dan kepercayaan rakyat.

    “Partai politik bukan hanya kendaraan menuju kekuasaan, tetapi jembatan antara rakyat dan negara,” tegas Puan.

    Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, dari partai politik lahir para wakil rakyat, presiden, hingga kepala daerah.

    Maka dari itu, Puan menekankan partai politik harus menjadi jembatan tempat lahirnya pemimpin yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga berpihak pada rakyat, bekerja nyata, dan berani mengambil risiko demi kepentingan bangsa.

    “Partai tanpa nilai perjuangan akan membawa kekuasaan kehilangan arah dan makna bagi rakyat,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Puan menyoroti pentingnya sistem politik dan sistem pemilu yang mendukung kedaulatan rakyat secara nyata. 

    “Sistem pemilu kita sebagai sarana utama membentuk perwakilan memang belum sepenuhnya sempurna,” ucap politisi dari PDI Perjuangan itu.

    Maka dari itu, kata Puan, sebaik apapun visi dan integritas partai politik, jika sistem pemilu tidak mendukung kedaulatan rakyat secara nyata, maka suara rakyat berisiko terdistorsi.

    “Tantangan kita adalah memastikan bahwa sistem (pemilu) ini benar-benar mendekatkan kehendak rakyat dalam menempatkan wakil-wakilnya dan memilih pemimpinnya,” tutup Puan.

  • Sempat Bersebrangan Lalu Dibela, Tom Lembong Berterima Kasih Pada Sosok Ini

    Sempat Bersebrangan Lalu Dibela, Tom Lembong Berterima Kasih Pada Sosok Ini

    GELORA.CO – Peroleh banyak dukungan sejak awal kasus impor gula menyeret namanya, Tom Lembong mengatakan bahwa masalah hukum yang sempat membelitnya justru membawa hikmah positif.

    Selain Keputusan pemberian Abolisi oleh Presiden Prabowo, Tom mengungkapkan banyak pihak yang sebelumnya berseteru dan berbeda pandangan politik dengannya, malah Bersatu memberikan dukungan dan semangat kepada dirinya.

    “Tentunya saya tidak pernah membayangkan seumur hidup saya ya, saya akan dalam posisi seperti ini. Tapi khusus sikap dari presiden, sebagaimana diungkapkan Pak Mensesneg ya dan menteri lainnya, saya ngelihatnya positif,” ujar tom Lembng saat berbincang dengan Najwa Shihab yang ditayangkan di YouTube, dikutip, Kamis, 14 Agustus 2025.

    “Kebetulan ya perkara saya yang bisa menjadi sesuatu yang disepakati semua kubu ya. Jadi kelihatan dari data ya bahwa di media sosial maupun di media offline saya dibela oleh orang dari kubu 01, 02 dan 03 ya kan,” ujarnya.

    Dari sekian banyak yang memberikan dukungan kepadanya, Tom Lembong secara khusus menyebut satu nama yang disebutnya selalu menyemangati dan memberikan dukungan positif, meski sebelumnya sempat bersebrangan pendapat politik dengannya.

    “Salah satu orang yang pertama membela saya dengan lantang adalah Wakil Ketua Umum Gerindra, Partai Penguasa, ketua komisi 3 ya Pak  Habiburokhman  ,” ungkap Menteri Perdagangan periode 2015 – 2016 tersebut.

    “Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Habiburokhman  , kita bentrok di dalam kampanye ya kan, dalam kontestasi politik. Tapi, begitu ada indikasi perlakuan tidak adil kepada kubu yang tidak satu perahu, beliaunya membela,” ucap Tom.***

  • Tragis! Remaja Dibakar Hidup-hidup Usai Curi Ubi, Oknum Brimob dan ASN Jadi Tersangka

    Tragis! Remaja Dibakar Hidup-hidup Usai Curi Ubi, Oknum Brimob dan ASN Jadi Tersangka

    GELORA.CO –  Aksi main hakim sendiri yang mengerikan terjadi di Desa Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Seorang remaja bernama Peri Andhika (18) menderita luka bakar serius setelah di duga di siram bahan bakar dan di bakar hidup-hidup oleh seorang oknum aparatur sipil negara (ASN). Peristiwa ini berlangsung pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 05.00 WIB, tak lama setelah korban dan rekannya, Zepri Susanto (45), tertangkap mencuri dua karung ubi dari ladang kelompok Ikatan Keluarga Dolog Sipiongot (IKDS).

    Peri menceritakan bahwa dirinya dan Zepri dibawa ke sebuah gubuk persatuan kelompok tersebut. Di sana, mereka di pukuli oleh sekitar 13 orang. “Saya di todong pistol sama Pak Alimuda (AMR), pengurus IKDS yang punya lahan itu,” ujarnya.

    Tak lama kemudian, HR yang merupakan ASN, serta EH yang merupakan anggota Brimob berseragam dinas, datang dan kembali memukuli keduanya. Menurut Peri, HR membawa botol berisi bahan bakar dan menyiramkan cairan itu ke tubuhnya sambil mengancam akan membakar.

    “Saya diseret ke gubuk dekat warung, wajah saya ditendang, lalu langsung dibakar. Saya lepas pakaian, tapi dia (HR) malah menginjak baju saya untuk memadamkan api,” tutur Peri.

    Dengan tubuh penuh luka bakar di wajah, dada, dan tangan, Peri berlari pulang mencari bantuan. Dua hari kemudian, pada Jumat (8/8/2025), ia melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Tembung. “Yang membakar itu HR, PNS,” tegasnya.

    Pihak kepolisian memberi klarifikasi terkait keterlibatan EH. Dansat Brimob Polda Sumut, Kombes Rantau Isnur Eka, menyatakan bahwa EH tidak ikut dalam aksi pembakaran karena saat itu tengah mengikuti apel di markas. Namun, ia mengakui EH sempat memukul Zepri lantaran kesal—korban di sebut pernah mencuri ban mobilnya.

    Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menambahkan bahwa tindakan EH murni dil atar belakangi emosi. “EH kesal melihat Zepri kembali mencuri, sehingga langsung menempelengnya,” jelasnya.

    Hingga kini, polisi telah menetapkan dua tersangka: HR, ASN yang di duga menjadi pelaku pembakaran, dan AMR, pengelola ladang yang menodongkan senjata api ke arah korban. Keduanya di tahan di Polsek Medan Tembung, sementara penyidik masih menelusuri asal-usul senjata api yang di gunakan AMR.