Nadiem Makarim Tersangka Kasus Korupsi Laptop, Kerugian Negara Tembus Rp1,98 Triliun
Category: Gelora.co Nasional
-

Kejagung Ungkap Peran Nadiem Makarim dalam Kasus Korupsi Laptop
GELORA.CO – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkapkan peran mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim (NAM) dalam korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook. Adapun, Nadiem menerbitkan Permendikbud yang mengunci spesifikasi ChromeOS untuk meloloskan produk dari Google tersebut.
“NAM pada bulan Februari 2021 telah menerbitkan Permendikbud nomor 5 tahun 2021 tentang petunjuk operasional dana alokasi khusus fisik reguler bidang pendidikan tahun anggaran 2021 yang dalam lampirannya sudah mengunci spesifikasi ChromeOS,” ucap Dirdik Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
Nurcahyo menambahkan, perbuatan yang dilakukan Nadiem selaku Mendikbudristek pada Februari 2020, melakukan pertemuan dengan pihak Google Indonesia untuk membicarakan produk Google.
Produknya, program Google for Education dengan menggunakan Chromebook yang bisa digunakan Kementerian, terutama pada peserta didik.
“Dalam beberapa kali pertemuan yang dilakukan, NAM dengan pihak Google telah disepakati produk dari Google, yaitu ChromeOS dan Chrome Device Management atau CDM akan dibuat proyek pengadaan alat teknologi informasi dan komunikasi atau TIK,” kata dia.
Dia menerangkan, dalam mewujudkan kesepakatan antara Nadiem dengan pihak Google Indonesia, pada 6 Mei 2020 Nadiem mengundang jajarannya, yaitu H selaku Dirjen Paud Dikdasmen, T selaku Kepala Badan Ditbang Kemenbud Ristek, JT dan Eva selaku staf khusus menteri.
Nadiem bersama pejabat Kemendikbudristek menggelar rapat tertutup melalui Zoom Meeting dan mewajibkan para peserta menggunakan handset atau alat sejenisnya untuk membahas pengadaan atau kelengkapan alat TIK, yaitu menggunakan Chromebook.
“Sedangkan saat itu pengadaan alat TIK ini belum dimulai, untuk meloloskan Chromebook produk Google, Kemendikbud sekitar awal tahun 2020, Nadiem selaku menteri menjawab surat Google untuk ikut partisipasi dalam pengadaan alat TIK di Kemendikbud,” ucapnya.
Padahal, kata dia, sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh menteri sebelumnya, Muhadjir Effendy. Pasalnya, uji coba pengadaan Chromebook tahun 2019 gagal dan tidak bisa dipakai untuk sekolah garis terluar atau daerah terluar tertinggal terdalam, 3T.
“Atas perintah NAM dalam pelaksanaan pengadaan TIK tahun 2020 yang akan menggunakan Chromebook, SW selaku Direktur SD dan M selaku Direktur SMP membuat juknis, juklap yang spesifikasinya sudah mengunci Chrome OS. Selanjutnya, tim teknis membuat kajian review teknis yang dijadikan spesifikasi teknis dengan menyebut Chrome OS,” kata dia.
Dia menambahkan, Nadiem pada bulan Februari 2021 telah menerbitkan Permendikbud nomor 5 tahun 2021 tentang petunjuk operasional dana alokasi khusus fisik reguler bidang pendidikan tahun anggaran 2021 yang dalam lampirannya sudah mengunci spesifikasi ChromeOS
-
Mendes Yandri Dikabarkan Dirawat di RSPAD
Mendes Yandri Dikabarkan Dirawat di RSPAD
-

Ekonom Desak Srimul Dipecat Imbas Kinerja Jeblok
GELORA.CO -Kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 2025 dinilai semakin memburuk dari tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan, Sri Mulyani selayaknya dicopot dari jabatannya karena gagal menjaga penerimaan negara, belanja pendidikan, hingga defisit fiskal.
“Kalau kita lihat di tahun 2025, penyerapan penerimaan negara dan penyerapan anggaran itu sama-sama jeblok. Pertumbuhan penerimaan negara lebih rendah dibandingkan tahun 2022, 2023, maupun 2024. Begitu juga dengan pajak yang hingga Mei masih minus,” kata Huda dalam konferensi pers pada Kamis 4 September 2025.
Huda menjelaskan, realisasi penerimaan pajak hingga Mei 2025 hanya mencapai 31,21 persen. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang bisa tembus 38 persen pada periode yang sama, bahkan tahun 2022 sempat mencapai 48 persen.
“Realisasi belanja yang mengalami penurunan, ada efisiensi di sini ya. Ini menunjukkan bahwa kinerja dari Sri Mulyani itu tahun ini jelek. Padahal kalau kita lihat, di tahun depan pajak itu penerimaan pepajakan itu naik 13 persen,” kata Huda.
Kondisi ini disebut sebagai dampak dari hilangnya kepercayaan publik terhadap institusi perpajakan, hingga aplikasi pajak yang belum maksimal.
“Ini kenapa terjadi? Ada masalah Coretax di sini. Ada masalah ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi pajak. Nah ini yang menyebabkan pertumbuhan pajak sampai Mei (2025) itu masih minus,” kata Huda.
Selain penerimaan negara, Huda juga menyoroti masalah pengalokasian anggaran pendidikan. Menurutnya, klaim pemerintah bahwa anggaran pendidikan naik 9,8 persen pada 2026 menjadi Rp757,8 triliun tidak sepenuhnya benar.
Pasalnya, sekitar Rp223,6 triliun atau 30 persen dari pos anggaran pendidikan itu dialokasikan untuk program MBG yang justru melanggar Undang-Undang Sisdiknas.
“Kalau dihitung tanpa MBG, anggaran pendidikan justru turun menjadi Rp534,2 triliun, atau kurang dari 20 persen dari total belanja negara. Ini perampokan dana pendidikan yang dilakukan oleh Sri Mulyani,” ujar Huda.
Ia juga memperingatkan bahaya defisit APBN yang berpotensi melebar pada 2026. Dengan penerimaan negara yang terus melemah, dividen BUMN yang dialihkan ke Danantara, beban utang semakin berat, sementara belanja negara terus membengkak.
“Artinya, untuk bayar utang kita harus berutang lagi. Itu membuat fiskal kita tidak sustain. Inilah kinerja buruk yang harus jadi alasan kuat Sri Mulyani harus dievaluasi bahkan diicopot dari kursi Menteri Keuangan,” pungkas Huda
-
Nadiem Makarim Tiba di Kejagung, Diperiksa soal Kasus Korupsi Pengadaan Laptop
Nadiem Makarim Tiba di Kejagung, Diperiksa soal Kasus Korupsi Pengadaan Laptop
-
Polri Harus Usut Kasus Penjarahan, Bukan Malah Tangkap Delpedro
Polri Harus Usut Kasus Penjarahan, Bukan Malah Tangkap Delpedro
-

Pi Coin Kripto yang Bisa Ditambang Melalui Ponsel
Pi Coin telah menjadi salah satu mata uang digital yang paling banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Dengan klaim sebagai kripto yang bisa ditambang melalui ponsel, proyek ini berhasil menarik perhatian jutaan pengguna global. Namun, satu pertanyaan besar tetap menggantung: berapa sebenarnya nilai Pi Coin Price?
Status Terkini Pi Network
Penting untuk memahami bahwa Pi Coin Price masih berada dalam fase enclosed mainnet. Ini berarti mata uang digital ini belum terdaftar di bursa kripto manapun, sehingga belum memiliki harga pasar yang resmi. Nilai yang beredar saat ini masih sebatas estimasi dan spekulasi.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga
Tingkat Adopsi Pengguna
Dengan lebih dari 35 juta pengguna terdaftar, jaringan Pi Network menunjukkan potensi adopsi massal yang kuatUtility dan Ekosistem
Pengembangan fitur seperti Pi Browser, Pi Wallet, dan Pi Apps semakin memperkuat ekosistemRoadmap Development
Perkembangan teknologi dan persiapan menuju open mainnet menjadi kunci penentu nilai
Prediksi Harga dari Berbagai Sumber
Berbagai analis memberikan proyeksi harga yang beragam:Estimasi konservatif: $0.01 – $0.10 per koinPrediksi optimis: $1 – $5 per koinProyeksi spekulatif: hingga $100 per koin
Tantangan dan PeluangRegulasi
Kepatuhan terhadap regulasi menjadi tantangan utamaKompetisi
Persaingan dengan thousands of existing cryptocurrenciesTeknologi
Kemampuan scaling dan security jaringan
Kesimpulan untuk Investor
Pi Coin menawarkan konsep yang menarik dengan potensi adopsi massal. Namun, penting untuk tetap realistis dan memahami bahwa investasi dalam proyek yang masih berkembang membawa risiko tinggi.Beberapa tips untuk calon investor:
Lakukan research mendalam tentang teknologi dan tim pengembangPantau perkembangan menuju open mainnetDiversifikasi portofolio dan jangan investasikan lebih dari yang bisa Anda tanggung kerugiannyaWaspada terhadap penawaran yang terlalu optimis
Peringatan: Informasi ini bukan saran finansial. Selalu lakukan penelitian independen dan konsultasikan dengan profesional keuangan sebelum membuat keputusan investasi. Nilai kripto dapat berfluktuasi secara signifikan dan investasi ini mengandung risiko tinggi.


