Category: Gelora.co Nasional

  • Trump Puji Peran ‘Luar Biasa’ Indonesia dan Turki di Balik Gencatan Senjata Gaza

    Trump Puji Peran ‘Luar Biasa’ Indonesia dan Turki di Balik Gencatan Senjata Gaza

    GELORA.CO – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat pernyataan yang mengukuhkan posisi Indonesia di panggung diplomasi global. Sebelum memulai perjalanan sensitif menuju Israel dan Mesir, Trump secara terbuka melontarkan pujian atas peran sejumlah negara yang dinilainya krusial dalam mengamankan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Dalam daftar negara yang berperan penting itu, Trump secara spesifik menyebut Indonesia, di samping Turki, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania. Pengakuan ini menunjukkan bahwa upaya-upaya diplomatik Jakarta, meskipun tidak seterbuka negara-negara mediator utama, memiliki bobot signifikan di balik layar perundingan.

    Pujian terbesar Trump ditujukan kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang perannya disebut ‘luar biasa’.

    “Turki juga luar biasa. Presiden Erdogan juga luar biasa. Beliau sangat membantu, karena beliau sangat dihormati,” kata Trump, dilansir Anadolu Agency, Senin (13/10/2025).

    “Beliau memiliki negara yang sangat kuat. Beliau memiliki militer yang sangat, sangat kuat. Dan beliau sangat membantu,” imbuhnya.

    Pujian untuk Qatar: Pemimpin di tengah Segala Kekacauan

    Selain Turki, Qatar juga mendapat sanjungan khusus dari Trump. Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al Thani, disebut Trump sebagai pemimpin yang luar biasa, dengan negara yang posisinya sangat strategis dalam konflik ini.

    “Negaranya berada tepat di tengah-tengah segalanya, lebih dari negara lain mana pun, lebih dari UEA, lebih dari Arab Saudi. Qatar seharusnya mulai mendapatkan pengakuan,” ujar Trump.

    Komentar ini menegaskan bahwa peran Qatar sebagai penghubung dan mediator utama antara Hamas dan pihak-pihak lain tak bisa diabaikan.

    Pengakuan Trump atas peran berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam perundingan gencatan senjata ini memperlihatkan bahwa keberhasilan diplomasi di Gaza adalah hasil kolaborasi multi-negara, bukan semata-mata upaya AS dan Mesir.

    Agenda KTT dan Fase Baru Stabilitas Regional

    Pujian Trump ini disampaikannya jelang KTT Perdamaian yang amat krusial. Pada Senin waktu setempat, Trump telah tiba di Israel untuk berpidato di parlemen Knesset dan bertemu langsung dengan keluarga sandera Israel yang telah dibebaskan oleh Hamas.

    Setelah lawatan singkat di Israel, Trump akan langsung bertolak ke Sharm el-Sheikh di Mesir. Di sana, ia akan memimpin bersama Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dalam sebuah KTT bersejarah yang dihadiri belasan pemimpin dunia.

    KTT ini memiliki misi besar: mengakhiri perang di Jalur Gaza dan secara ambisius meningkatkan upaya perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah. Tujuan akhirnya adalah mengawali fase baru keamanan regional. Pengakuan Trump atas kontribusi Indonesia dalam proses ini memperkuat posisi Jakarta sebagai aktor perdamaian yang dihormati di kancah internasional.

  • OPM Sebut ‘Laskar Kristus’ yang Tembak Sniper TNI AD di Papua

    OPM Sebut ‘Laskar Kristus’ yang Tembak Sniper TNI AD di Papua

    GELORA.CO – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terus melakukan penyerangan terhadap personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kelompok separatis bersenjata itu juga melakukan pembakaran fasilitas umum, termasuk sekolahan di sejumlah wilayah di Bumi Cenderawasih.

    Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menegeaskan, penyerangan dan pembakaran yang dilakukan kelompoknya itu sebagai respons peperangan yang dilakukan tentara di Papua. Sebby mengatakan, OPM bertanggung jawab atas semua aksi penembakan prajurit TNI dan pembakaran fasilitas-fasilitas umum di Papua.

    “Kami bertanggung jawab atas semua penembakan terhadap anggota-anggota militer Indonesia itu,” kata Sebby melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (13/10/2025).

    Menurut dia, salah seorang personel TNI AD yang diincar OPM merupakan penembak runduk. “Sniper TNI tewas diterjang peluru pasukan Laskar Kristus TPNPB,” ujar Sebby.

    Dia menyebut, Kodap XVI Yahukimo yang dipimpin Elkius Kobak dan Kopitua Heluka pada hari yang sama, juga melakukan pembakaran kios-kios di Pasar Lama Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Sebby menyampaikan, pembakaran kios milik warga dilakukan karena lapak jualan itu dijadikan lokasi penempatan mata-mata maupun informan TNI dan Polri.

    “Markas Pusat TPNPB mengimbau kepada semua pihak bahwa seluruh warga imigran Indonesia yang berada di wilayah konflik bersenjata di Yahukimo agar segera kembali ke Jakarta, karena pasukan TPNPB telah mendeteksi banyak Banpol dan Komcad yang sedang mendirikan kios-kios untuk mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB,” kata Sebby.

    Sementara itu, OPM menghanguskan gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Kiwirok di Desa Sopamikma, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pada Ahad (12/10/2025), TPNPB-OPM juga mengabarkan penyerangan di dua lokasi terpisah membuat dua personel TNI tewas dan tiga lainnya tertembak.

    Di Distrik Moskona Utara Jauh, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat Daya, kata Sebby, TPNPB Kodap IV Sorong Raya di bawah komando Mafred Fatem menyerangkan pasukan TNI. Penyerangan dilakukan pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 12.00 WIT.

    Dalam penyerangan yang dilakoni Fatem bersama Ruftis Bernabas Muuk itu kelompok bersenjata tersebut menyerang empat prajurit TNI. “TPNPB melaporkan telah melakukan penyerangan dan mengeksekusi (menembak hingga meninggal dunia) satu aparat militer Indonesia, dan menembak tiga orang aparat militer lainnya hingga kritis,” kata Sebby.

    Satu prajurit TNI yang gugut atas nama Praka Amin Nurohman, personel Yonif 403/Wirasada Pratista yang tergabung dalam Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 410/Alugoro. “Selain mengeksekui satu aparat militer Indonesia, pasukan TPNPB juga menembak tiga orang aparat lainnya, dan berhasil merampas senjata laras panjang,” ujar Sebby.

    Dalam peristiwa lainnya pada Sabtu, Sebby mengungkapkan, OPM juga melakukan penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Penyerangan di tempat tersebut dilakukan oleh pasukan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel.

    “Bahwa kami juga bertanggung jawab atas penembakan satu orang aparat militer Indonesia hingga tewas atas nama Letda Fauzy A,” kata Sebby. Letda Fauzy dikatakan anggota Yonif 753/Arga Vira Tama (AVT).

  • Polisi Makassar yang Pakai Rubicon Pelat Palsu Cuma Ditegur, Tak Ditilang

    Polisi Makassar yang Pakai Rubicon Pelat Palsu Cuma Ditegur, Tak Ditilang

    GELORA.CO – Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Sipropam Polrestabes Makassar, AKP Ramli, viral usai ketahuan menggunakan mobil Jeep Rubicon dengan nomor polisi “DD 501 JR” yang diduga kuat palsu alias bodong.

    Mobil warna oranye tersebut dipakai Ramli ke kantor dan diparkir di halaman parkir Polrestabes Makassar. Keberadaan mobil ini sempat direkam video dan viral di media sosial.

    Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendi, saat dikonfirmasi mengaku telah memeriksa Ramli terkait mobil Jeep Rubicon bernomor polisi palsu yang terparkir di halaman Polrestabes Makassar.

    “Sudah kami periksa,” kata Zulham kepada wartawan, Senin (13/10).

    Ia menegaskan akan memberikan sanksi kepada Ramli jika ditemukan pelanggaran, baik etik maupun disiplin. Namun, Zulham tidak merinci secara detail sanksi apa yang akan diberikan kepada Ramli.

    “Akan diberikan sanksi. Bisa kode etik atau disiplin,” tandasnya.

    Tak Ditilang tapi ‘Ditegur Simpatik’

    Selain diperiksa oleh penyidik Propam, Ramli ternyata telah diberikan sanksi oleh Satlantas Polrestabes Makassar lantaran mengenakan mobil Jeep Rubicon bernomor polisi palsu.

    Namun, sanksi yang diberikan hanya berupa teguran simpatik, bukan sanksi tilang seperti pengendara pada umumnya.

    “Sudah ditegur simpatik. Bukan tilang,” kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Andi Husnaeni, secara terpisah.

    Ia menjelaskan, sanksi tilang tidak diberikan kepada Ramli karena telah mengganti pelat palsu ke aslinya secara sukarela. Selain itu, mobil Jeep Rubicon milik Ramli memiliki surat-surat lengkap.

    “Dia sudah mengakui itu mobilnya dan tidak ada maksud apa-apa. Dan juga surat-surat kendaraannya lengkap, jadi cukup ditegur simpatik karena langsung ganti pelat hari itu juga,” jelasnya.

    Husnaeni mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengenakan pelat atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang sesuai dengan aturan.

  • Sangat Menyedihkan, Patahkan Hati Kami

    Sangat Menyedihkan, Patahkan Hati Kami

    GELORA.CO – Orang tua eks Mendikbudristek Nadiem Makarim merespons putusan hakim praperadilan yang menolak permohonan yang diajukan putranya terkait status tersangka korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook. Putusan tersebut dinilai mengecewakan karena dia yakin anaknya bersih dari korupsi.

    “Hasil peradilan ini, keputusan ini tentu saja sangat menyedihkan, mematahkan hati kami sebagai orangtua Nadiem ya. Kami tahu anak kami bersih menjalankan seluruh pekerjaannya, kariernya itu dengan prinsip moral dan kejujuran dan kebaikan yang teguh untuk nusa dan bangsa,” kata Ibu Nadiem, Atika Algadri kepada wartawan, Senin (13/10/2025). 

    Atika menambahkan, prinsip tersebut diemban anaknya sejak memimpin Gojek dahulu dan telah memberikan pekerjaan pada 4 juta masyarakat Indonesia. Begitu juga saat dia memimpin Kemendibudristek, Nadiem dianggap membuat program untuk memajukan pendidikan Indonesia.

    “Kita sedih dan enggak mengerti mengapa ini semua bisa terjadi, tapi yaudah sekarang kita hadapi perjuangan ke depan yang pasti masih panjang, tapi saya tahu, anak saya anak yang jujur dan dia akan berjuang mengungkapkan kejujurannya,” tuturnya.

    Maka itu, dia heran mengapa sampai anaknya dijebloskan ke penjara. Peristiwa yang dialami anaknya ini tak jauh berbeda dengan yang dialami Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan mantan Mendag Thomas Trikasih Lembong.

    “Saya harap penegak hukum menegakkan prinsip yang sama untuk menegakkan kepastian hukum, menegakkan kebenaran dan kejujuran untuk bangsa ini, bukan hanya untuk Nadiem, untuk penegakan hukum di negara ini. Nadiem hanya salah satu contohnya, sebab terlalu banyak orang yang diperlakukan seperti ini, ada Pak Hasto, Tom Lembong, banyak sekali,” ujar Atika.

    Sementara itu, Ayah Nadiem, Nono Anwar menambahkan, hasil praperadilan itu mengecewakan. Namun, dia meyakini anaknya bakal tetap kuat menahan cobaan ini.

    “Hasil praperadilan mengecewakan, kita berjuang terus. Untung sekali bahwa Nadiem berdiri kuat sekali sampai hari ini, dia bisa bertahan lama kuat sekali,” ucapnya

  • Kronologi Lengkap King Abdi Masterchef Tak Dikasih Makan di Pesawat, Hebohkan Medsos!

    Kronologi Lengkap King Abdi Masterchef Tak Dikasih Makan di Pesawat, Hebohkan Medsos!

    GELORA.CO – – Figur publik King Abdi MasterChef baru-baru ini mengalami kejadian tak mengenakan saat berada di pesawat. Dia tidak diberi makan oleh pramugari, cerita ini kemudian viral di media sosial.

    Melalui unggahan Instagram, King Abdi menjelaskan secara gamblang apa yang dialaminya di pesawat. Dia merasa dibedakan saat berada di kelas bisnis. 

    Seperti apa cerita selengkapnya? Berikut ulasan ceritanya. 

    Kronologi Lengkap King Abdi Tak Diberi Makan di Pesawat Kelas Bisnis

    King Abdi merasa dibedakan saat naik salah satu maskapai pesawat. Berada di kelas bisnis, dia malah tidak dilayani dengan baik, karena tidak diberi makan. 

    “Baru kali ini merasa beda atau dibedakan saat naik Batik Air,” tulis King Abdi dikutip Senin (13/10/2025).

    King Abdi menjelaskan dirinya duduk di kursi kelas bisnis dan ditawarkan makanan dan minuman oleh pramugari maskapai tersebut. Pria bertato ini mengatakan dirinya meminta menu makanan daging sapi. Menu ditawarkan oleh pramugari yang bertugas. 

    “Ditawarin jus seperti biasa, aku menolak, dan ditawari makan aku mau. Ada mie goreng sama nasi daging sapi. Aku pilih nasi daging,” kata King Abdi.

    Setelah ditawarkan, King Abdi menantikan makanannya datang, disajikan oleh pramugari. Ia mengaku biasanya tak meminta makanan di pesawat dan memilih tidur. Namun, di momen itu King Abdi mengaku cukup lapar.

    Sayangnya, makanan yang dipesan King Abdi rupanya tak kunjung datang. Ia pun heran penumpang di sebelahnya telah diberikan makanan, namun makanan yang dipesan tak kunjung datang. 

    Dia pun tetap menunggu hingga beberapa waktu, tapi  makanan tak kunjung diantarkan padanya.

    “Sampai orang sebelah selesai makan dan semua tamu selesai, kok makanan aku gak datang? Mas dan mbaknya cuma mondar-mandir sambil lihatin aku,” jelasnya.

    King Abdi merasa malu terlalu lama menanti makanan yang ia pesan. Ia pun memutuskan menutup meja dan tak menanyakan perihal menu pesanannya yang tak kunjung datang.

    “Akhirnya aku malu, aku lipat lagi meja makan. Aku mencoba santai sambil mikir, ‘Apa aku gak pantas duduk di bisnis ya’,” kata King Abdi.

    Cerita King Abdi yang mengaku tak mendapat makanan saat duduk di kursi kelas bisnis salah satu maskapai ini mencuri perhatian netizen. Banyak warganet ikut heran dan kecewa dengan pelayanan maskapai penerbangan tersebut.

    Namun, tak sedikit dari netizen yang gemas dengan King Abdi, karena tak menanyakan makanannya pada pramugari saat di pesawat.

    “Kalau saya jadi Abdi, saya tanyain terus,” kata @so***.

    “Pertanyaanku cuma satu, kenapa gak nanya?” ujar @na***.

    “Mungkin lupa kali ya mas,” tambah @je***.

  • Anda Anggap Saya Tukang Kibul?

    Anda Anggap Saya Tukang Kibul?

    GELORA.CO  – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berjanji tak akan menaikkan Harga Jual Eceran (HJE) rokok pada tahun 2026. Menurutnya hal itu akan ia lakukan sesuai dengan perkataannya.

    Menurutnya, tidak ada urgensi untuk menaikkan harga rokok. Maka dari itu, ia menilai agar masyarakat percaya dengan perkataannya bahwa dirinya akan melaksanakan apa yang ia janjikan.

    “Harusnya sih nggak usah (naik harga), kalau nggak kan tipu-tipu. Anda anggap saya tukang kibul? Nggak naik (cukai), tapi harganya dinaikkan, sama saja kan?” ucap Purbaya di sela-sela peringatan HUT ke-79 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta, Senin (13/10/2025). 

    Sementara itu, ia menilai, menjaga stabilitas harga penting untuk menghindari munculnya kesenjangan antara produk rokok legal dan ilegal. Kenaikan harga, menurutnya, justru dapat memperluas pasar bagi rokok ilegal yang dijual dengan harga lebih murah.

    “Solusi antara produk yang legal dengan ilegal, (kalau harga dinaikkan produk ilegal) jadi semakin besar. Kalau makin besar akan mendorong barang-barang ilegal,” ungkap dia.

    Karena itu, pemerintah memutuskan untuk mempertahankan HJE dan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) di tahun depan.

    “Sampai sekarang saya belum kepikiran dinaikkan. Saya pikir sih biarkan saja,” ujar dia.

    Sebelumnya, dalam media briefing di kantornya, Jumat (26/9/2025), Purbaya juga menyampaikan bahwa cukai hasil tembakau tahun 2026 tidak akan berubah. Keputusan ini diambil setelah dirinya berdiskusi dengan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI).

    “Satu hal yang saya tanyakan apakah saya perlu mengubah tarif cukai 2026? Mereka bilang asal nggak diubah, sudah cukup. YA sudah saya nggak ubah,” ujarnya.

    Purbaya mengungkapkan, ia sempat berencana menurunkan tarif cukai, namun keinginan itu urung dilakukan karena pelaku industri tidak meminta hal tersebut

  • Wanita Hamil Tewas usai Chek In di Hotel Bareng Pria Misterius, Keluarga Kaget: Pamitnya Antar Suami

    Wanita Hamil Tewas usai Chek In di Hotel Bareng Pria Misterius, Keluarga Kaget: Pamitnya Antar Suami

    GELORA.CO –  Seorang wanita hamil ditemukan tewas dalam kamar hotel hotel Lendosisi di jalan Printis Kemerdekaan Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan IT II Palembang, Sabtu (11/10/2025

    Kematiannya menyisakan kejanggalan.

    Polisi masih menyelidiki kasus Kematian wanita muda ini

    Dari keterangan pihak hotel, wanita bernama  Anti Pupita Sari alias AP (22) sebelumnya chek kn bersama seorang pria. 

    Pria tersebut bukanlah suaminya

    Sebab, saat kejadian, sang suami sedang bekerja..

    Saat ditemukan, AP dalam kondisi pakaian tidak lengkap. 

    Bahkan terdapat sejumlah luka di tubuhnya dan mulutnya tersumpal baju dalam, serta tangannya diikat menggunakan jilbab.

    Lawang Kidul adalah satu di antara 6 kelurahan di Kecamatan Ilir Timur II. Di Lawang Kidul terdapat 6 RW dan 22 RT administrasi. Adapun jumlah Kepala Keluarga (KK) sekitar 3.759 KK.

    Luas wilayah untuk Kecamatan Ilir Timur II keseluruhan adalah 1.082 ha (10,82 km⊃2;). Namun masing-masing kelurahan punya wilayah tersendiri; data menyebut bahwa Lawang Kidul memiliki bagian dari luas tersebut.

    Dikutip  dari TribunSumsel.com, korban ditemukan pertama kali oleh seorang pegawai hotel yang hendak mengecek ke kamar korban, karena sudah waktunya untuk check out. Pintu kamar terkunci dari dalam.

    Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan setelah melakukan olah TKP dan mengambil sejumlah keterangan saksi. Hingga kini pelaku masih dalam pengejaran.

    “Pelaku hingga kini masih kita kejar. Doakan cepat terungkap dan tertangkap, ” tegas Andrie

    Hasil penyidikan

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban diketahui check-in di hotel tersebut pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban bersama seorang pria yang diduga kuat sebagai teman sekaligus pelaku.

    Keduanya datang berboncengan menggunakan sepeda motor dan sempat diperlihatkan KTP oleh sang pria kepada resepsionis. Namun identitasnya tidak dicatat secara lengkap.

    “Saat check-in, pria itu hanya menunjukkan KTP sebentar dan langsung naik ke lantai dua bersama korban. Kami tidak sempat mencatat datanya karena hotel cukup ramai,” ujar Ernawati, pegawai hotel yang bertugas saat itu, dikutip dari Sripoku, Minggu (12/10/2025).

    Keesokan harinya, pada Sabtu (11/10/2025) pagi, pria tersebut sudah tidak terlihat lagi di sekitar hotel.

    Namun korban tidak juga keluar dari kamar hingga menjelang siang. Merasa curiga, pegawai hotel beberapa kali mengetuk pintu kamar untuk mengingatkan waktu check-out, tetapi tidak ada respons.

    “Pintu kamar terkunci dari dalam, tapi tidak ada suara.

    Setelah kami buka dengan kunci cadangan, korban ditemukan sudah meninggal dunia dalam posisi tertutup selimut dan tanpa busana lengkap,” kata Ernawati.

    Mereka kemudian melaporkan kejadian itu kepada pemilik hotel, yang selanjutnya memerintahkan agar kasus tersebut segera dilaporkan ke pihak kepolisian.

     Tepat pukul 14.50 WIB, laporan diterima oleh Polsek Ilir Timur II Palembang.

    Petugas yang datang ke tempat kejadian memastikan adanya jasad perempuan tanpa busana di lantai kamar nomor 8.

    Setelah itu, polisi berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Satreskrim Polrestabes Palembang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Sekitar pukul 15.30 WIB, tim identifikasi bersama petugas PMI tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan awal.

    Usai olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter kepolisian.

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang pribadi milik korban seperti pakaian dan ponsel, namun tidak ditemukan barang milik pria yang bersamanya saat check-in.

    Diduga, pelaku melarikan diri usai melakukan tindakan keji tersebut.

    Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, membenarkan bahwa timnya kini sedang memburu pria yang terakhir terlihat bersama korban. 

    “Benar, korban datang bersama seorang pria. Saat ini, tim kami sudah mengantongi sejumlah petunjuk dan sedang melakukan pengejaran. Mohon doanya agar pelaku segera tertangkap,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).

    Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di TPU Talang Petai setelah menjalani autopsi di RS Bhayangkara Palembang.

    Pamit Antar Suami

    Ayah korban, Agus Nasi (56), mengaku sangat terpukul atas kepergian anak keduanya tersebut, apalagi meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.

    “Korban ini anak kedua saya dari tiga bersaudara. Awalnya saya dapat kabar dari anggota kepolisian Polrestabes Palembang. Setelah mendengar berita itu, saya langsung mendatangi kantor polisi,” ungkap Agus saat ditemui di rumah duka.

    Menurut Agus, terakhir kali Anti terlihat di rumah pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu korban pamit hendak mengantar suaminya bekerja. Namun hingga malam, Anti tak kunjung pulang ke rumah dan ponselnya tidak bisa dihubungi.

    “Korban pamit mengantar suaminya kerja, tapi setelah ditunggu-tunggu tidak juga pulang. Kami sempat mencari ke teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu,” ujarnya dengan nada sedih.

    Keluarga sempat berharap korban hanya pergi ke rumah teman, namun harapan itu sirna ketika polisi memberi kabar bahwa Anti ditemukan sudah meninggal dunia di sebuah kamar hotel di kawasan IT II Palembang.

    Agus menegaskan tidak ada permasalahan dalam keluarga, dan tidak ada yang ia curigai sebelum kejadian. “Tidak ada masalah keluarga, dan tidak ada yang dicurigai. Kalau ada, pasti dia cerita,” katanya.

    Sementara itu, suami korban, Adi Rosadi (36), mengatakan dirinya mengetahui kabar duka saat sedang bekerja.

     “Saya dapat kabar dari bapak sekitar pukul 17.00 bahwa Anti meninggal dunia. Saya langsung panik dan izin dari tempat kerja untuk ke lokasi,” ujarnya.

    Adi menambahkan, hubungan rumah tangganya selama ini baik-baik saja dan tidak ada pertengkaran sebelum istrinya pergi. “Kami tidak ada masalah. Seperti biasa, tidak ada ucapan aneh atau perkataan terakhir dari Anti,” tambahnya.

    Baik Agus maupun Adi berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku pembunuhan dan memberikan hukuman seberat-beratnya. “Kami hanya ingin pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya,” tegas keduanya.

    Hingga kini, pihak kepolisian Polrestabes Palembang masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kematian AP.

  • Purbaya Sebut Zaman SBY Rakyat Hidup Makmur, Dipimpin Jokowi Mesin Ekonomi Pincang

    Purbaya Sebut Zaman SBY Rakyat Hidup Makmur, Dipimpin Jokowi Mesin Ekonomi Pincang

    GELORA.CO – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menjadi perhatian publik.

    Dalam sebuah acara, Purbaya membandingkan ekonomi  era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan era Joko Widodo (Jokowi).

    Dia menyebut, kedua presiden memiliki cara sendiri-sendiri dalam mengelola negara 

    Jika dibandingkan, dia blak-blakan ekonomi Indonesia masih lebih baik ketika dipimpin SBY

    Saat SBY memimpin, dia menyebut ekonomi membaik dan rakyat hidup makmur

    Perbandingan tajam dua dekade kepemimpinan ekonomi Indonesia itu disampaikan Menkeu Purbaya dalam acara Investor Daily Summit 2025 pada Kamis (9/10/2025).

    Menurut Menkeu Purbaya, era SBY (2004-2014) ekonomi lebih sehat karena digerakkan sektor swasta dengan pertumbuhan ekonomi mendekati 6 persen, uang beredar 17 persen , dan kredit 22 persen .

    Kondisi tersebut mencerminkan adanya dinamika ekonomi yang hidup, terutama karena peran aktif sektor swasta dan investasi domestik yang kuat.

    Sementara era Jokowi (2014-2024), justru terlalu bergantung pada belanja infrastruktur pemerintah, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen , uang beredar 7 persen , dan kredit di bawah 

    Diakui Purbaya, di zaman SBY rakyat cukup makmur karena tak banyak membangun infrastruktur.

    “Zaman SBY meski tak banyak bangun infrastruktur, rakyat makmur,” ujar Purbaya dalam Investor Daily Summit 2025.

    Sementara itu, Purbaya mengakui mesin ekonomi era Jokowi pincang karena swasta lamban bergerak dan pertumbuhan uang beredar terlalu rendah untuk menopang aktivitas ekonomi.

    Disampaikan Purbaya, di era Jokowi perbankan harus berhenti karena kebijakan di sisi keuangan cenderung terlalu ketat.

    Sehingga di beberapa sektor tak berhasil tumbuh dengan optimal

    “Mesin ekonomi kita jadi pincang karena sektor swasta lamban bergerak,” kata Purbaya

    Purbaya menilai perlambatan ekonomi era Jokowi bukan semata akibat belanja infrastruktur, melainkan karena kurangnya keberanian perbankan menyalurkan kredit dan lambannya ekspansi usaha baru di sektor produktif

    Seperti diketahui, sejak era Presiden Joko Widodo alias Jokowi, utang negara meroket bak meteor.

    Keinginan Jokowi membangun infrastruktur, mengakibatkan negara butuh pinjaman besar, hingga akhirnya tembus Rp 9.138 triliun.

    Buat rakyat awam tentu sangat terkejut, hingga berpikir apa mampu Indonesia membayar utang sebesar itu?

    Terkait utang negara yang sangat besar itu, ternyata di mata Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa masih dalam level aman.

    Sebab menurut Purbaya, total utang negara tersebut masih 39,86 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

    “Dan kalau acuan utang bahaya besar apa enggak, itu bukan dilihat dari nominalnya saja, tapi diperbandingkan dengan sektor ekonominya,” ucapnya saat Media Gathering di Bogor, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (11/10/2025).

    “Ini kan masih di bawah 39 persen dari PDB kan, jadi dari skandal ukuran internasional itu masih aman,” imbuhnya.

    Menurut Purbaya, pemerintah memastikan nilai utang pemerintah itu digunakan sebaik mungkin, dengan mengurangi penerbitan utang dan memaksimalkan belanja pemerintah.

    “Tapi ya, jadi utang itu jangan dipakai untuk menciptakan sentimen negatif ke ekonomi kita,” katanya. 

    “Karena dari standar nasional, dari standar internasional yang ada dimana-mana kita cukup pruden,” ucap Purbaya.

    “Ke depan kita akan cepat coba kontrol belanja pemerintah kita, supaya lebih baik, sehingga yang nggak perlu-perlu saya bisa mulai potong,” sambungnya.

    Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, utang pemerintah hingga akhir Juni 2025 tembus Rp 9.138 triliun.

    Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengatakan, utang negara sebesar Rp 9.138 triliun ini setara dengan 39,86 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

    “Jadi utang kita pada posisi Juni total outstandingnya Rp 9.138 triliun. Pinjamannya Rp 1.157 triliun dan SBNnya Rp 7.980 triliun,” kata Suminto.

    Suminto bilang, rasio utang terhadap PDB itu tergolong aman, karena masih di bawah batas 60 persen PDB dan sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

    “Kita betul-betul melakukan utang secara hati-hati, secara terukur dan dalam batas kemampuan,” tegas dia.

    Berdasarkan rinciannya, nominal utang per akhir Juni terdiri dari pinjaman Rp 1.157,18 triliun, pinjaman dari luar negeri Rp 1.108.17 triliun, serta pinjaman dalam negeri Rp 49,01 triliun.

    Sementara utang yang diperoleh dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 7.980,87 triliun.

    Nominal penerbitan SBN yang berdenominasi rupiah masih menominasi dengan nilai Rp 6.484,12 triliun. Sedangkan yang berdominasi valas sebesar Rp 1.496,75 triliun.

  • Formappi Kaget Dana Reses Anggota DPR Loncat Jadi Rp 702 Juta, Dasco: Kan Harga-harga pada Naik

    Formappi Kaget Dana Reses Anggota DPR Loncat Jadi Rp 702 Juta, Dasco: Kan Harga-harga pada Naik

    GELORA.CO –  Pendapatan Anggota DPR RI selalu misterius, selain gaji dan tunjangan, ternyata masih ada yang lain.

    Jika terungkap satu persatu, publik pasti kaget. Sebab angka atau nominalnya fantastis.

    Maka, jangan heran bila para kader partai politik selalu berlomba-lomba jado caleg saat pemilu, agar bisa jadi anggota DPR RI.

    Mereka rela merogoh kocek untuk merayu para pemilih di dapilnya, sebab jika terpilih semua uang itu akan balik modal, bahkan lebih.

    Terkait pendapatan anggota DPR RI yang fantastis, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, juga terkejut.

    Sebab, Lucius baru dapat informasi bahwa dana reses anggota DPR 2024-2029 kini Rp 702 juta.

    Dana reses adalah anggaran yang diberikan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk melaksanakan kegiatan reses.

    Reses adalah masa di mana anggota dewan tidak melakukan kegiatan sidang di parlemen, melainkan turun ke daerah pemilihannya untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi, serta pengaduan masyarakat di masing-masing daerah pemilihan (dapil).

    Lucius mengaku terkejut lantaran baru mengetahui besaran jumlah dana reses tersebut.

    “Mengejutkan karena jumlah tunjangan sebesar itu baru ketahuan sekarang. Bayangkan dari 400 juta di periode lalu, sekarang naik ke 702 juta per anggota, per reses,” kata Lucius kepada Tribunnews.com.

    Menurut dia, besaran dana reses maupun hasil kegiatannya memang selama ini tak pernah disampaikan kepada masyarakat.

    “Agendanya ada, tetapi apa yang dilakukan, dan seperti apa hasil kegiatan reses dan kunjungan itu selalu saja tak pernah dilaporkan ke publik. Karena tak ada laporan, wajar kalau kita kaget dengan kenaikan tunjangan reses itu,” ujar Lucius.

    Lucius juga menduga, besaran dana reses tersebut tak semuanya digunakan untuk reses, melainkan keperluan pribadi anggota dewan. 

    Lagi pula, mekanisme pertanggungjawaban nyaris tertutup.

    Bahkan, kata dia, dalam setiap kali reses, sangat mungkin anggota DPR pelesiran ke tempat lain, bukan ke dapil.

    “Ini sih seperti perampokan berjamaah jadinya,” tutur Lucius. 

    Lucius menjelaskan, dalam setahun anggota dewan memiliki total 12 kali kesempatan untuk melakukan kunjungan kerja ke dapil. 

    Selain lima kali reses yang memang sudah menjadi agenda tahunan, anggota DPR juga memiliki tujuh slot kunjungan kerja tambahan.

    “Kita masih perlu siap-siap dikejutkan dengan besaran nilai tunjangan untuk tujuh jenis kunjungan selain reses,” ucapnya. 

    Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa dana reses sebesar Rp 702 juta yang menjadi sorotan publik bukan merupakan kenaikan tunjangan bagi anggota dewan. 

    Akan tetapi, penyesuaian kebijakan untuk periode DPR 2024–2029.

    “Jadi itu bukan kenaikan lho. Jadi itu kebijakan per periode anggota DPR yang berbeda,” ujarnya. 

    “Kalau periode 2019–2024, itu indeks dan jumlah titiknya berbeda. Nah, untuk anggota DPR 2024–2029, itu indeks dan jumlah titiknya juga berbeda, sehingga angkanya berbeda,” lanjut Dasco.

    Ia menjelaskan, usulan penyesuaian tersebut berasal dari Sekretariat Jenderal DPR. 

    Sementara itu, para anggota dewan hanya menjalankan kebijakan yang sudah ditetapkan.

    “Yang mengusulkan itu Kesekretariatan Jenderal, anggota DPR itu kan hanya menjalankan saja,” ujarnya. 

    “Karena reses itu kan uangnya bukan untuk anggota dewan, tapi untuk kegiatan reses titik di dapil dengan berbagai kegiatan serap aspirasi masyarakat,” tambahnya.

    Menurut Dasco, besaran Rp 702 juta disesuaikan dengan kenaikan harga barang dan jasa, serta jumlah titik kegiatan reses yang bertambah dibanding periode sebelumnya.

    “Iya, angkanya Rp 702 (juta). Kalau 2019–2024 karena titiknya lebih sedikit, dan indeksnya juga lebih ini, ini kan disesuaikan harga-harga juga dengan jumlah titik. Makanya jadi Rp 702, dari Rp 400 berapa gitu loh,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Dasco juga mengingatkan bahwa kegiatan reses tidak dilakukan setiap bulan. Akan tetapi kegiatan ini hanya 4 hingga 5 kali dalam setahun, tergantung agenda DPR.

    “Dan ini juga tolong jelaskan, reses ini nggak tiap bulan kan. Kegiatan reses ini berapa bulan sekali. Setahun itu cuma 4 atau 5 kali, tergantung dengan padatnya agenda,” pungkasnya.

    Formappi adalah singkatan dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia. 

    Ini adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang bergerak di bidang pengawasan parlemen dan advokasi demokrasi.

    Fokus Utama:

    – Transparansi dan akuntabilitas parlemen (DPR/DPRD)

    – Reformasi kelembagaan parlemen

    – Peningkatan partisipasi publik dalam proses legislasi

    – Pengawasan terhadap kinerja anggota dewan

    Formappi bertujuan untuk:

    – Mendorong parlemen yang bersih, profesional, dan berpihak kepada rakyat

    – Mengawasi kebijakan serta penggunaan anggaran oleh DPR dan DPRD

    – Memberikan edukasi politik kepada masyarakat

    – Menghasilkan riset dan kajian tentang kinerja lembaga legislatif

  • Lansia di Bekasi Meninggal usai Operasi Bisul, Perut Terisi Kasa Tanpa Dijahit, RS Klaim Sesuai SOP

    Lansia di Bekasi Meninggal usai Operasi Bisul, Perut Terisi Kasa Tanpa Dijahit, RS Klaim Sesuai SOP

    GELORA.CO – Seorang lansia bernama Mursiti (62) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meninggal dunia setelah diduga menjadi korban malapratik usai menjalani tindakan operasi bisul pada Sabtu (11/10/2025).

    Dugaan itu mencuat setelah beredar video ditemukan gulungan kain kasa di belahan perut bagian bawah saat prosesi pemandian jenazah Mursiti.

    Dalam video yang beredar, kerabat terekam histeris saat mengambil kasa tersebut di dalam perut jenazah.

    Keluarga kemudian menduga terjadi malapraktik yang merupakan terjadinya penyimpangan dari standar profesional yang berlaku.

    Berdasar laporan jurnalis Warta Kota, Muhammad Azzam, Mursiti warga Kampung Pamahan, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diduga menjadi korban kelalalian medis setelah menjalani operasi.

    Mursiti sempat menjalani operasi bisul yang berada bagian pantat di Rumah Sakit (RS) Hastien, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Kawarang.

    Adik korban, Acih Sukarsih (41) menjelaskan peristiwa bermula ketika Mursiti mengalami keluhan bisul dan dibawa keluarga ke RS yang berjarak sekira 5 kilometer tersebut pada Senin (6/10/2025).

    Korban kemudian menjalani operasi pada Selasa (7/10/2025).

    Sehari kemudian, Rabu (8/10/2025), korban diizinkan pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan pascaoperasi.

    Namun, sesampainya di rumah, kondisi kesehatan Mursiti menurun hingga meninggal dunia pada Sabtu (11/10/2025) dini hari.

    “Tapi kondisinya terus menurun dan meninggal dunia pada Sabtu dini hari di rumah,” ujarnya saat ditemui, Minggu (12/101/2025).

    Terkait temuan kasa di perut korban, Acih mengaku keluarga tidak mendapatkan pemberitahuan adanya tindakan pembelekan perut bagian bawah.

    Sebab, saat dibawa ke RS Hastien Karawang keluhannya ialah bisul pada bagian pantat.

    Sesampainya di rumah, keluarga terkejut mendapati belahan kulit perut yang terbuka tanpa jahitan medis.

    Menurut Acih, di dalam sobekan perut itu terisi kasa dan kapas yang disumpal.

    “Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih.

    Sambil terisak, Acih menceritakan sang kakak mengalami kesakitan hingga akhirnya meninggal.

    Jasad almarhumah Mursiti telah dimakamkan pada Sabtu siang di tempat pemakaman keluarga yang berjarak tak jauh dari rumah duka di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.

    Datangi RS

    Setelah peristiwa ini terkuak, keluarga didampingi Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai, kemudian mendatangi pihak RS Hastien Karawang untuk menuntut penjelasan.

    Saat itu pihak RS telah mengakui adanya kasa di dalam luka operasi Mursiti.

    Namun demikian, pihaknya menyatakan tindakan tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan luka rencananya akan dijahit pada Senin (13/10/2025).

    “Pihak rumah sakit menjawab bahwa keberadaan kasa itu bagian dari SOP tindakan medis. Namun kami tetap berharap ada penelusuran lebih lanjut apakah tindakan itu sesuai prosedur atau tidak,” kata Jajang.

    Hingga kini, keluarga Mursiti masih menunggu langkah lanjutan dan berencana melaporkan dugaan kelalaian medis atau malpraktik ke pihak kepolisian jika ditemukan cukup bukti.

    RS sebut luka korban tak bisa dijahit

    Sementara itu, Manajer Pelayanan Medis RS Hastien, dr Fahri Trisnaryan menjelaskan pasien datang dengan keluhan nyeri dan bengkak di area bokong serta perut bawah, disertai demam.

    Pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi luas dengan nanah yang menyebar hingga rongga perut bawah.

    “Pasien memiliki riwayat diabetes melitus (DM) yang memperberat kondisi infeksi. Kami melakukan operasi evakuasi nanah dan pembersihan luka (debridement) dengan irigasi antiseptik. Luka tidak dijahit rapat, melainkan diberi kasa untuk drainase,” katanya saat ditemui awak media.

    Selama perawatan, pasien juga mendapat terapi antibiotik, pengendalian gula darah, dan perawatan luka. 

    Kondisinya sempat membaik dengan demam hilang, nyeri berkurang, dan luka menunjukkan tanda penyembuhan.

    Dinkes Karawang turun tangan

    Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang turut melakukan pencarian informasi terkait peristiwa yang dialami pasien bernama Mursiti.

    Hal itu sesuai instruksi dari Bupati Karawang, Aep Syaepuloh.

    “Iya ramai itu ya, saya sudah intruksikan ke Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk cek ke RS bersangkutan dan termasuk keluarga korban,” kata Aep saat diwawancarai di Plaza Pemda Karawang pada Senin (13/10/2025).

    Kepala Dinkes Karawang, Endang Suryadi menjelaskan pihaknya telah melakukan memeriksa sejumlah pihak di RS Hastien Karawang.

    “Kami sudah turunkan tim untuk melakukan monitoring ke RS Hastien, untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kejadian ini berlangsung,” kata Endang, Senin (13/10/2025).

    Menurutnya, Dinkes Karawang belum bisa menyimpulkan apakah kejadian ini termasuk mal praktik atau tidak.

    Untuk itu, tim dikerahkan untuk mendatangi RS Hastien maupun keluarga korban.

    “Apakah yang ramai informasinya itu benar atau tidak, itu yang sedang kami cari tahu. Kami juga akan berkoordinasi dengan tim audit medis rumah sakit,” ucapnya.

    Terkait temuan kasa di perut pasien, Endang menyampaikan bahwa penggunaan kasa tersebut diduga merupakan bagian dari prosedur untuk mencegah rembesan darah sebelum proses penjahitan dilakukan.

    Namun, hal itu perlu dipastikan kembali kepada pihak rumah sakit.

    “Kami akan pelajari lagi apakah semua langkah medis sudah sesuai standar atau belum,” ucap Endang.