Category: Fajar.co.id Nasional

  • Asal-muasal Bullying di Kampus Universitas Udayana yang Akibatkan Mahasiswa Berprestasi Tewas Akhiri Hidup Sendiri

    Asal-muasal Bullying di Kampus Universitas Udayana yang Akibatkan Mahasiswa Berprestasi Tewas Akhiri Hidup Sendiri

    Kabar meninggalnya Timothy memicu gelombang simpati dan kemarahan publik, terlebih setelah beredar tangkapan layar percakapan grup WhatsApp yang menunjukkan korban sering dijadikan bahan ejekan.

    Ironisnya, usai insiden itu, sebagian mahasiswa justru melecehkan kematian Timothy di media sosial, sehingga memantik kecaman luas dari warganet.

    Menanggapi hal ini, pihak Universitas Udayana menyampaikan kronologi awal dan memastikan bahwa korban dikenal sebagai mahasiswa berprestasi.

    Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani, mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi, korban diduga melompat dari lantai dua sekitar pukul 09.00 WITA sebelum akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

    “Universitas Udayana mengenang almarhum sebagai pribadi yang memiliki komitmen tinggi dalam menjalani studi dan memberikan teladan dalam pencapaian akademik,” kata Dewi.

    Dewi menambahkan, percakapan nir-empati yang beredar di media sosial terjadi setelah korban meninggal dunia, bukan penyebab peristiwa tersebut.

    “Berdasarkan hasil rapat koordinasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bersama DPM, Himpunan Mahasiswa Program Studi, dan mahasiswa yang terlibat dalam percakapan, dapat dipastikan bahwa isi percakapan tersebut terjadi setelah almarhum meninggal dunia, bukan sebelum peristiwa yang menimpa almarhum,” kata Dewi, kemarin.

    Kasus perundungan ini kini ditangani oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Universitas Udayana.

    “Universitas tidak akan segan memberikan sanksi tegas kepada pelaku kekerasan di lingkungan kampus,” tegas Dewi.

  • Mirip Gibran! Jokowi Disebut Diam Seribu Bahasa Saat Ditanya Soal Utang Whoosh

    Mirip Gibran! Jokowi Disebut Diam Seribu Bahasa Saat Ditanya Soal Utang Whoosh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinuddin, kembali blak-blakan mengenai mantan Presiden Jokowi dan proyek kereta cepat Whoosh yang kini tengah menjadi sorotan publik.

    Dikatakan Ahmad, sikap Jokowi yang memilih diam saat disodori pertanyaan terkait pembiayaan proyek tersebut menunjukkan karakter yang serupa dengan anaknya, Gibran Rakabuming Raka.

    “(Jokowi) Mirip Wapres Gibran, yang tak mengeluarkan jawaban saat ditanya tentang ujian calon ASN,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (19/10/2025).

    Ia menilai, apa yang selama ini disebut-sebut sebagai kebanggaan UGM justru kini menjadi beban bagi Indonesia.

    “Kebanggaan UGM ini, kini menjadi beban Indonesia. Proyek kereta cepat, saat ini bikin ribut karena tak mampu dibayar. Restrukturisasi bukan berarti penghapusan utang (moratorium),” tegas Ahmad.

    Ahmad menjelaskan, restrukturisasi yang dilakukan pemerintah bukan solusi, karena hanya menunda pembayaran tanpa menghapus kewajiban utang.

    “Itu artinya, beban ini tidak bisa dihilangkan, hanya dikotak-katik jadwal pembayarannya. Lalu, meminjam ungkapan Yusuf Mansur, darimana duitnya?,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Ahmad juga menyinggung isu ijazah Jokowi yang menurutnya perlu dituntaskan.

    “Karena itu, kasus ijazah Jokowi harus dituntaskan. Saat terbukti palsu, berarti Jokowi telah menipu seluruh rakyat Indonesia,” tukasnya.

    Dalam pandangan Ahmad, tanggung jawab atas proyek kereta cepat seharusnya ditanggung oleh pihak yang menginisiasi dan menikmati keuntungan dari proyek tersebut.

  • Rp70 Triliun Dana BGN Tidak Terserap Lalu Dikembalikan ke Negara, Dadan Dipuji-puji Prabowo

    Rp70 Triliun Dana BGN Tidak Terserap Lalu Dikembalikan ke Negara, Dadan Dipuji-puji Prabowo

    Menurut Prabowo, kebanyakan pejabat justru berlomba-lomba menghabiskan sisa anggaran menjelang akhir tahun, bukan mengembalikannya.

    “Biasanya mulai November, pejabat menghabis-habiskan uang, mencari kegiatan untuk anggaran dihabiskan,” tambahnya.

    Karena itu, langkah Dadan Hindayana dianggap antitesis dari kebiasaan lama birokrasi, dan menjadi teladan baru bagi pengelolaan keuangan negara yang bersih.

    Presiden Prabowo memastikan, dana sebesar Rp70 triliun yang dikembalikan itu tidak akan dibiarkan mengendap.

    Pemerintah, katanya, akan menyalurkan kembali dana tersebut untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Sehingga Rp70 triliun ini kita bisa banyak gunakan untuk bantu orang yang susah, bantu desa-desa, bantu nelayan, bantu semua yang membutuhkan,” jelas Prabowo.

    Ia menyebut langkah Dadan Hindayana bukan hanya menunjukkan integritas pribadi, tetapi juga jiwa patriot sejati.

    “Angka Rp70 triliun itu setara dengan 4 miliar dolar. Jumlah yang sangat besar dan jarang sekali dikembalikan. Ini contoh nyata dari pengalaman dan integritas dalam pengelolaan keuangan negara,” tandasnya.

    Untuk diketahui, sebelum pengembalian itu, Kementerian Keuangan menyoroti serapan anggaran Rp71 triliun yang sudah ada di dalam pagu APBN 2025. Per 3 Oktober 2025, serapan anggaran MBG sebesar Rp 20,6 triliun. Ini setara dengan 29% dari pagu Rp71 triliun.

    Menkeu Purbaya menilai program MBG ini sangat bagus, sehingga dia sebagai Menteri Keuangan harus mendorong serapannya.

    “Ini kan Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober…Nah kita akan pastikan dia (BGN) bisa menyerap dengan baik Rp 71 triliun sampai akhir tahun,” kata Purbaya.

  • Rp100 Triliun untuk Bansos, Gus Ipul Sebut Pertama Kalinya dalam Sejarah

    Rp100 Triliun untuk Bansos, Gus Ipul Sebut Pertama Kalinya dalam Sejarah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat pada 2025 mencapai rekor tertinggi. Total ada Rp100 triliun anggaran yang dikucurkan untuk tujuan bansos.

    Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf bahkan menyebut, bansos nasional itu untuk pertama kalinya dalam sejarah total anggarannya mencapai Rp100 triliun.

    “Saya kira ini pertama kali dalam sejarah, pemberian bansos mencapai Rp100 triliun,” ujar Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.

    Pada Kuartal IV tahun 2025, Kementerian Sosial mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp30 triliun sebagai bagian dari paket stimulus pemerintah.

    Tambahan ini membuat total anggaran bansos sepanjang tahun 2025 mencapai Rp100 triliun.

    Gus Ipul berharap kebijakan tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya bagi kelompok berpenghasilan rendah yang termasuk dalam desil 1 hingga 4.

    “Bantuan sosial ini diharapkan bisa memperkuat daya beli masyarakat. Oleh karena itu, kami ingin agar dana tersebut digunakan sesuai dengan tujuan awalnya,” tegasnya.

    Ia pun mengingatkan masyarakat penerima manfaat agar tidak menyalahgunakan bantuan tunai, terutama untuk hal-hal konsumtif seperti membeli pulsa atau bermain judi online (judol).

    “Kami mengimbau masyarakat penerima bantuan untuk menggunakan dana ini sebagaimana mestinya, membeli bahan pokok atau kebutuhan dasar, bukan untuk hal-hal lain seperti beli pulsa apalagi main judol,” pesan Gus Ipul.

    Ia menambahkan, pemerintah akan terus memastikan agar bantuan sosial benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

  • UGM Bangga tapi Jokowi Kabur, Ahmad Khozinudin Bongkar Aib di Balik Proyek Whoosh dan IKN

    UGM Bangga tapi Jokowi Kabur, Ahmad Khozinudin Bongkar Aib di Balik Proyek Whoosh dan IKN

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengacara Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin, merespons pihak UGM yang mengaku bangga dengan Jokowi meskipun kabur saat ditanya soal ihwal kereta cepat.

    Seperti diketahui, Rektor UGM, Prof Ova Emilia pada saat pelaksanaan Dies Natalis Fakultas Kehutanan Jumat kemarin menegaskan Jokowi sebagai alumni kebanggaan.

    “Jokowi ngacir, whoosh! Secepat kilat meninggalkan awak media saat ditanya ihwal kereta cepat yang belakangan tidak ditanggung APBN,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (19/10/2025).

    Padahal, kata Ahmad, Jokowi telah menerbitkan Perpres Nomor 93 Tahun 2021, yang mengizinkan penggunaan APBN untuk pembiayaan, termasuk penyertaan modal negara (PMN) ke PT KAI dan penjaminan kewajiban perusahaan.

    “Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan juga mulai buang badan. Dia berdalih Whoosh sudah bobrok saat dia pegang,” sebutnya.

    Dikatakan Ahmad, Luhut seolah lempar tanggung jawab dengan dalih sedang melakukan restrukturisasi utang kereta cepat yang dibanggakan era Jokowi.

    “Sayangnya, di era Prabowo proyek ini jadi beban. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, ogah menalangi utang Whoosh melalui APBN,” tukasnya.

    Sebagaimana diketahui, lanjut Ahmad, total utang kereta cepat mencapai 7,2 miliar dollar AS atau setara Rp116,5 triliun.

    “Selain masalah kereta cepat, Jokowi saat ini juga sedang disoal masalah proyek IKN,” terangnya.

    Ia menuturkan, proyek infrastruktur di era Jokowi umumnya tidak melalui kajian akademik alumni kampus yang memiliki ijazah asli.

    “Semua kajiannya palsu hanya demi mengejar gelar palsu bapak Infrastruktur,” Ahmad menuturkan.

  • Isu Louis van Gaal Tangani Timnas Indonesia Hebohkan Netizen, Informasi Resmi Akan Diumumkan Besok!

    Isu Louis van Gaal Tangani Timnas Indonesia Hebohkan Netizen, Informasi Resmi Akan Diumumkan Besok!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Louis van Gaal dikabarkan bakal menjadi pelatih baru Timnas Indonesia. Isu tersebut viral di media sosial dalam 24 jam terakhir setelah pelatih asal Belanda itu disebut akan menggelar konferensi pers penting pada Senin (20/10).

    Kabar itu berawal dari laporan media Belanda, 433, yang menulis, “Senin ini, mantan pelatih kepala [Belanda] Louis van Gaal akan mengadakan konferensi pers di mana ia akan membawa berita besar. Menurut Anda apa yang akan dia ungkapkan?”

    Pernyataan itu kemudian memicu spekulasi bahwa Van Gaal akan diumumkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.

    Ia disebut bakal menggantikan Patrick Kluivert yang baru saja berpisah dengan PSSI pada Kamis (16/10).

    Isu ini semakin ramai setelah jurnalis olahraga asal Spanyol, Victor Catalina, menulis di media sosialnya, “Selamat datang Louis van Gaal,” disertai emoji bendera Indonesia.

    Unggahan tersebut membuat banyak netizen Tanah Air percaya bahwa Van Gaal benar-benar akan menangani skuad Garuda.

    Hingga kini, PSSI belum memberikan klarifikasi resmi terkait rumor tersebut.

    Namun, perbincangan tentang kemungkinan eks pelatih Manchester United dan timnas Belanda itu menjadi pelatih Timnas Indonesia terus menjadi sorotan publik sepak bola nasional. (zak/fajar)

  • Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menkeu Purbaya Klaim Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Antara Negara G-20

    Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menkeu Purbaya Klaim Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Antara Negara G-20

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil pada angka 5,12 persen pada triwulan II 2025.

    Purbaya bahkan mengklaim, pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,12 persen itu menjadi yang tertinggi di antara negara-negara yang tergabung dalam G-20. Karena itu, menkeu optimis pertumbuhan ekonomi akan terus membaik hingga akhir tahun ini.

    Gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia itu menandai pencapaian satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada bidang ekonomi. Diketahui, Prabowo-Gibran akan genap setahun pada Senin (20/10).

    “Jadi ini semua sebagian angka pertumbuhan triwulan kedua. Saya yakin triwulan ketiga akan turun sedikit, tapi enggak apa-apa. Triwulan keempat tumbuhnya akan lebih cepat,” ungkap Menkeu Purbaya dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Minggu (19/10).

    Untuk inflasi, Purbaya menjelaskan bahwa inflasi juga terjaga rendah di 2,65 persen (yoy) dengan defisit APBN hanya di 1,56 persen dari PDB. Angka ini juga termasuk yang terendah di antara negara G-20.

    Dia menegaskan, pencapaian ini tak lepas dari strategi pengelolaan kas negara melalui penempatan Rp 200 triliun di Bank Himbara yang memiliki tujuan untuk mendukung aktivitas ekonomi.

    “Dampaknya ke perekonomian beda. Karena tadi di sistem yang tadinya kering mulai ada uang yang cukup, anda hajar lebih jauh. Itu yang menimbulkan optimisme di ekonomi,” tandas Menkeu Purbaya.

    Pada sisi perdagangan, Indonesia juga mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 64 bulan berturut-turut, dengan pertumbuhan 45,8 persen sepanjang Januari hingga September 2025.

  • Besok Presiden Prabowo Setahun Menjabat, Gus Umar: Fokus Urus Dalam Negeri Pak, Wapres Anda Gak Cakap

    Besok Presiden Prabowo Setahun Menjabat, Gus Umar: Fokus Urus Dalam Negeri Pak, Wapres Anda Gak Cakap

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Momen satu tahun Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Tepatnya besok, 20 Oktober 2025 momen itu diperingati. Di mana, keduanya tepat di tanggal yang sama tahun lalu resmi dilantik.

    Merespon peringatan satu tahun Presiden Prabowo genap satu tahun menjabat, Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan atau gus Umar punya pesan khusus.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Umar Hasibuan menyampaikan pesannya itu.

    Bertepatan dengan momen yang dianggapnya pas ini, ia mencatatkan ada beberapa kunjungan kerja luar negeri yang dilakukan sang Presiden.

    “Besok 20 oktober genap 1 thn presiden prabowo. Slm 1 thn ada 35 kali prabowo kunker ke luar negeri di 35 negara,” tulisnya dikutip Minggu (19/10/2025).

    Ia punya harapan dan meminta agar Presiden Prabowo fokus lebih dulu membenahi masalah di dalam negeri.

    “Fokus urus dalam negeri pak karena wapres anda gak cakap urus negara ini kalau anda kunker,” tuturnya.

    Khususnya untuk permasalahan ekonomi, menurutnya sangat perlu untuk diperhatikan.

    “Kondisi ekonomi makin susah tolong fokus urus ekonomi jangan sampai terjadi krisis,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar) 

  • Soroti Gaya Jokowi Saat Dies Natalis Kehutanan, Roy Suryo: Saat Salam Lestari dan UGM Tampak Sangat Canggung

    Soroti Gaya Jokowi Saat Dies Natalis Kehutanan, Roy Suryo: Saat Salam Lestari dan UGM Tampak Sangat Canggung

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar Telematika, Roy Suryo, melihat ada yang momen menggelitik pada kehadiran Jokowi dalam acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM.

    Ia termehek-mehek melihat sesuatu yang dinilainya janggal dalam acara tersebut.

    “Sangat lucu saat dilaksanakan Salam Lestari dan Salam UGM yang tampak sangat canggung dilakukan oleh Jokowi,” ujar Roy kepada fajar.co.id, Minggu (19/10/2025).

    “Mungkin tidak sempat dibreifing sebelumnya oleh sutradara acara itu,” tambahnya.

    Roy mengatakan, dua salam itu merupakan bagian dari tradisi yang biasa dilakukan warga kampus UGM.

    “Seharusnya sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi seorang yang mengaku alumni, apalagi rimbawan lulusan UGM,” tukasnya.

    Ia menyinggung bahwa Salam UGM bahkan sempat viral beberapa waktu belakangan.

    “Salam UGM itu sempat viral saat diselenggarakan lomba pose khas UGM dengan formasi jari, gerakan tangan, dan gerakan tubuh,” jelasnya.

    Roy juga menyinggung respons publik di media sosial yang ramai membahas momen tersebut.

    Menurutnya, warganet menyoroti beberapa hal dari penampilan Presiden di acara itu.

    “Banyak netizen yang memperhatikan detail dan menyoroti penampilan yang dinilai berbeda dari biasanya,” Roy menuturkan.

    Tak hanya itu, Roy juga menyinggung proyek kereta cepat yang belakangan kembali disorot publik.

    “Kereta cepat atau Whoosh berhutang besar dan sempat disebut akan dibebankan kepada APBN,” tukasnya.

    “Khusus soal Whoosh ini, sejak lama saya menyebutnya proyek yang perlu dievaluasi,” sambung dia.

    Roy menegaskan, kritik yang ia sampaikan merupakan bentuk kepedulian sebagai warga negara.

  • Heboh Ijazah Hakim MK Era Jokowi Diduga Palsu, Made Supriatma: Ini Anget Nih, Kayaknya Perlu Diperiksa

    Heboh Ijazah Hakim MK Era Jokowi Diduga Palsu, Made Supriatma: Ini Anget Nih, Kayaknya Perlu Diperiksa

    “Judul disertasinya juga mentereng, Re-examining the considerations of national security and human rights protection in counterterrorism legal policy a case study on Indonesia post-Bali bombings, itu menurut Wiki,” sebutnya.

    Namun, masalah muncul ketika kampus tempat sang hakim menempuh studi tersebut justru digeledah oleh Komisi Antikorupsi Polandia karena diduga terlibat praktik jual beli ijazah.

    “Masalahnya adalah Collegium Humanum, Warsaw Management University ini dicokok oleh lembaga anti korupsi di negara itu karena terlibat dalam jual beli ijazah,” beber Made.

    Lalu apakah ijazah sang hakim juga termasuk dalam kasus itu? Made menilai perlu ada penyelidikan lebih lanjut.

    “Apakah ijazah hakim MK ini hasil jual beli? Nah, itu kita tidak tahu. Kayaknya perlu diperiksa,” tegasnya

    Menariknya, kata Made, orang yang pertama kali membongkar praktik jual beli ijazah di kampus tersebut adalah sosok yang cukup dikenal di Indonesia, yakni Romo Stefanus Hendrianto alias Romo Henri Kuok, SJ.

    “Yang lebih seru adalah orang yang mengungkap jual beli ijazah dari Collegium Humanum, Warsaw Management University ini. Dia adalah Romo Stefanus Hendrianto alias Romo Henri Kuok, SJ,” jelas Made.

    Ia kemudian menjelaskan latar belakang sang Romo yang ternyata pernah aktif di dunia pergerakan politik Indonesia.

    “Untuk kaum kiri yang pernah ada di Partai Rakyat Demokratik (PRD), Romo Henri ini pernah aktif di partai ini semasa di bawah tanah dan di atas tanah,” terangnya.

    Bahkan, Made mengungkap bahwa meski berada di masa-masa sulit, Romo Henri tidak pernah menjadi korban penculikan.