Category: Fajar.co.id Nasional

  • Said Didu Sebut Terjadi Perampokan Besar-besaran di Proyek PIK 2, Masuk Daftar PSN Era Jokowi

    Said Didu Sebut Terjadi Perampokan Besar-besaran di Proyek PIK 2, Masuk Daftar PSN Era Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 milik konglomerat Aguan di sekitar jalur pantai utara (Pantura) Kabupaten Tangerang, Banten disebut-disebut bakal merampas hak rakyat.

    Proyek senilai Rp 40 triliun telah dimasukkan ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) di era Presiden ke-7 Joko Widodo.

    Proyek ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 1.755 hektar.

    Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu era Susilo Bambang Yudhoyono ini, membeberkan beberapa fakta di PSN PIK-2.

    Pertama, pengalihan asset negara seperti jalan, irigasi, sungai, hutan mangrove, pantai yang tidak jelas dan luasnya bisa ribuan hektar.

    Selain itu penggusuran paksa dan isolasi terhadap rakyat yang menuntut hak dan keadilan, tapi sampai saat ini terus berlangsung.

    “Aset-aset negara seperti inilah yang akan hilang begitu saja. Jalan-jalan ini dibangun dengan uang negara dan pada saat dibebaskan nanti oleh pengembang, maka ini hilang semua. Sungai ini milik negara semua, saya yakin tidak ada pergantian terhadap Negara. Ratusan sungai seperti ini akan berpindah tangan begitu saja ke pengembang tanpa ganti rugi ke Negara,” kata Said Didu dalam akun X, Kamis, (7/11/2024).

    Menurutnya, hal-hal seperti inilah yang harus diaudit, berapa ribu hektar aset Negara yang berpindah tangan secara gratis ‘kepada pengembang’.

    “Mereka telah dapat kan ini, maka ini dijual dengan harga puluhan juta, sementara dia mendapatkan secara gratis. Dan ini perlu diaudit betul-betul, pejabatnya juga,” ungkapnya. 

  • Denny Siregar ‘Tampar’ Gibran: Kerjanya Cuma Bagi-bagi Susu

    Denny Siregar ‘Tampar’ Gibran: Kerjanya Cuma Bagi-bagi Susu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, memberikan reaksi terkait aktivitas Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming, yang menurutnya lebih banyak berisi kegiatan seremonial daripada hasil nyata.

    Denny menyoroti aktivitas Gibran yang kerap diliput saat membagikan susu kepada masyarakat.

    Dennyena menganggap Gibran belum menunjukkan bukti konkret dalam pekerjaannya sebagai Wakil Presiden.

    “Lha wong kerjaannya cuman bagi-bagi susu sambil diliput wartawan,” ujar Denny dalam keterangannya di aplikasi X @DennySiregar7 (6/11/2024).

    Denny menilai bahwa pujian yang dilayangkan kepada Gibran oleh para pendukungnya tampak berlebihan.

    “Pemujanya memujinya kayak dia dewa perang,” tambahnya dengan lagak sindiran.

    Denny kemudian mempertanyakan capaian Gibran selama menjabat. Pasalnya, ia meragukan terkait kontribusi nyata Gibran dalam peran barunya sebagai Wakil Presiden.

    “Sampe sekarang gua gak tau, kerjanya dia yang beneran apaan sih?,” tandasnya.

    Sekadar diketahui, Gibran, hampir setiap kali berada di sebuah tempat, kamera yang tertuju kepadanya memperlihatkan anak sulung mantan Presiden Jokowi ini membagikan susu dan dikerumuni banyak orang.

    Dari video yang terlihat belum lama ini, tampak Paspampres cukup kewalahan mengatur massa. Padahal, sudah berkali-kali kebiasaan ini mendapat sorotan dan kritik tajam.

    (Muhsin/fajar)

  • Momen Varrel Bramasta Sapa Dua Calon Pemain Naturalisia, Netizen Malah Keinget Wan Tu Tri

    Momen Varrel Bramasta Sapa Dua Calon Pemain Naturalisia, Netizen Malah Keinget Wan Tu Tri

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Anggota Komisi X DPR Fraksi PAN, Verrell Bramasta berhasil mencuri perhatian para netizen.

    Di rapat Komisi X DPR dengan Menpora, Dito Ariotedjo membahas soal proses naturalisasi pada Senin, (4/11/2024) lalu.

    Momen-momen Verrel Bramasta di rapat tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun X @kegblgnunfaedah.

    Terlihat diunggahan tersebut ada momen Verrel yang tampak menyapa dua calon pemain naturalisasi Indonesia, Estella Raquel Loupattij dan Noa Johanna.

    Terlihat anggota DPR yang juga dikenal dengan kariernya di dunia entertaint ini begitu cakap berbicara dengan bahasa inggris.

    “Perkenalkan nama saya Verrell Bramasta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). PAN, PAN, PAN, selalu terdepan,” ujar Verrell saat membuka pernyatataannya dalam rapat.

    “Sebelumnya saya ingin mengucapkan welcome saya terhadap Ms Noa Johanna dan Ms Estella Raquel karena kebetulan Mr Kevin Diks tidak hadir. So, Ms Joanna and Ms Estella welcome to Commission Ten, welcome to this parliamentary hearing,” Verrell Bramasta menyapa.

    Terkait hal ini, netizen dikolom komentar justru memberikan tanggapan yang berbeda.

    Bukan membahas terkait public speaking dari Verrel yang mumpuni. para netizen justru teringat momen wan tu tri.

    “jadi keinget wan tu tri😣,” tulis komentar akun @rindubeneran.

    “masih inget wan tu tri 🙂‍↔️🙂‍↔️,” ujar akun @yourfanny.

    “cara menghilangkan bayangan bukarikaboom wantutri,” sebut akun @peluklan.

    Adapun wan tu tri yang dimaksud para netizen adalah video lama dari Verrel Bramasta yang melakukan dance tiktok dengan beberapa rekan-rekannya.

  • Kapolri Minta Anak Buahnya Tindak Semua Pihak yang Terkait Kasus Judi Online di Komdigi

    Kapolri Minta Anak Buahnya Tindak Semua Pihak yang Terkait Kasus Judi Online di Komdigi

    “Kami akan mengusut tuntas kasus yang melibatkan pegawai di Kementerian Komdigi. Selain itu, aliran dana dari bandar judi yang disetorkan kepada para pelaku juga akan ditelusuri lebih lanjut,” ujarnya.

    Menurut Irjen Sandi, penyidik kini mengumpulkan bahan-bahan bukti, termasuk menelusuri aset yang terkait dengan kasus ini. Setelah ada perkembangan signifikan, Polri akan menyampaikan hasilnya kepada media.

    “Saat ini masih didalami oleh penyidik, bukti masih dikumpulkan, dan semua yang terkait akan diperiksa. Kami akan mengumpulkan saksi, menelusuri aset, dan semua pihak yang diduga terlibat,” tambahnya.

    Selain melakukan penegakan hukum, Polri melalui Satgas Penanggulangan Judi Daring juga aktif melakukan pendekatan preemtif.

    Upaya tersebut meliputi sosialisasi di sekolah, kampus, kementerian, dan lembaga pemerintah untuk menyadarkan masyarakat akan dampak negatif perjudian. Selain itu, Polri terus berkoordinasi dengan Kementerian Komdigi untuk mengajukan pemblokiran situs dan aplikasi judol sebagai langkah preventif. (jpg)

  • Public Speaking Legislator Verrell Bramasta Tuai Pujian, Netizen Bandingkan dengan Wapres Gibran

    Public Speaking Legislator Verrell Bramasta Tuai Pujian, Netizen Bandingkan dengan Wapres Gibran

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kemampuan bicara di depan umum alias public speaking Anggota DPR RI, Verrell Bramasta, jadi sorotan di berbagai platform media sosial.

    Pasalnya, kemampuannya itu dinilai sangat bagus untuk ukuran pemuda yang baru masuk Senayan seperti dirinya.

    Diketahui, Verrell Bramasta saat itu mengikuti rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Menteri Pemuda dan Olahraga pada Senin, 4 November 2024.

    Rapat tersebut membahas terkait proses naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna, dan Estella Raquel.

    Putra Venna Melinda itu pun sempat mengucapkan bahasa Inggris saat berbicara dengan atlet naturalisasi.

    “Perkenalkan nama saya Verrell Bramasta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). PAN, PAN, PAN, selalu terdepan,” ujar Verrell saat membuka pernyataannya dalam rapat.

    Sebelum mengutarakan pendapat, Verrell Bramasta juga sempat menyapa beberapa pemain sepak bola yang hadir dalam rapat tersebut. Dia menunjukkan sikap ramah dan terbuka.

    “Sebelumnya saya ingin mengucapkan welcome saya terhadap Ms Noa Johanna dan Ms Estella Raquel karena kebetulan Mr Kevin Diks tidak hadir. So, Ms Joanna and Ms Estella welcome to Commission Ten, welcome to this parliamentary hearing,” Verrell Bramasta menyapa.

    Tak hanya isi dari pendapatnya, kemampuan public speaking Verrell dalam menyampaikan pandangannya juga menuai pujian. Dia berbicara dengan lancar dan jelas sehingga para netizen mengaku bisa lebih mudah memahami perkataannya.

    “We are here known as the commission of civilization so you guys don’t have to worry, we are very friendly and very demure. And lastly on behalf of the National Mandate Party of Indonesia and also us here at Commission Ten. We would like to welcome you to Indonesia. Selamat datang di Indonesia,” lanjutnya.

  • Buka MTQ Tanpa Sambutan, Wapres Gibran Tuai Kritik Pedas, Warganet: Bisanya Cuma Bagi-bagi Susu

    Buka MTQ Tanpa Sambutan, Wapres Gibran Tuai Kritik Pedas, Warganet: Bisanya Cuma Bagi-bagi Susu

    FAJAR.CO.ID, PALANGKA RAYA — Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, kembali jadi sorotan publik saat berada di Palangka Raya.

    Pasalnya, pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional VII Korpri di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, dia membuka acara tersebut tanpa sambutan.

    Hal tersebut pun memantik reaksi dan cibiran dari warganet. Pasalnya, wapres-wapres sebelumnya selalu memberikan sambutan pada setiap acara yang dihadiri dan dibuka oleh orang nomor dua Indonesia.

    Salah satu yang menyorot peristiwa itu adalah mantan anggota DPR RI dan eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. “Begitulah kerja boneka Oligarki,” tulis Said Didu, mengomentari kejadian tersebut melalui akun media sosial X.

    “Takut dites mengaji. Mungkin,” balas warganet di kolom komentar.

    “Hi rakyat Indonesia.. Jujurlah pada hati nurani mu.. Wakil presiden skr ini tidak mampu dalam segi apapun,” ujar lainnya.

    “Bisa nya cuman bagi² susu, kaos,” kritik lainnya.

    Sebagai informasi, Wapres Gibran menghadiri acara pembukaan yang dilaksanakan di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jalan RTA Milono Km 1 tersebut, secara langsung. Momen itu disiarkan akun Youtube Diskominfosantik Kalteng.

    Namun, Gibran tidak memberikan sambutan. Dia hanya memukul katambung, alat musik tabuh khas Dayak yang biasa digunakan untuk membuka acara selain gong.

    Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh dalam sambutannya, memohon kepada Wapres RI Gibran, selain Gubernur Kalteng Sugianto Sabran selaku tuan rumah, untuk berkenan memberikan sambutan.

  • Supratman Andi Agtas: UU Ketenagakerjaan Baru Tak Perlu Lewat Prolegnas DPR

    Supratman Andi Agtas: UU Ketenagakerjaan Baru Tak Perlu Lewat Prolegnas DPR

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Supratman Andi Agtas menyatakan, pembentukan Undang-Undang Ketenagakerjaan baru tidak perlu melewati proses program legislasi nasional (Prolegnas) di DPR.

    Pria yang menjabat Menteri Hukum (Menkum) RI tersebut menyampaikan hal itu untuk merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait judicial review (JR) Undang-Undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

    “Terkait perubahan UU Ketenagakerjaan itu enggak perlu lewat proses prolegnas,” kata Supratman Andi Agtas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jalarta, Rabu (6/11/2024).

    Politikus Partai Gerindra itu menyebut, pembentukan UU Ketenagakerjaan baru merupakan peintah dari putusan MK yang meminta pembentuk Undang-Undang dalam hal ini pemerintah dan DPR memisahkan dari UU Cipta Kerja.

    “Nah, karena itu secepatnya kami akan berkoordinasi dengan Menteri Ketenagakerjaan. Yang paling penting yang harus disikapi sekarang kan soal pengampunan,” ucap Supratman.

    Mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu menambahkan, pihaknya juga sudah bersepakat dengan para buruh dan pekerja untuk sesegera mungkin mempersiapkan peraturan menteri ketenagakerjaan (Permenaker).

    “Walaupun tidak perlu terburu-buru,” tegas Supratman.

    Sebelumnya, MK memandang Pemerintah dan DPR perlu membuat Undang-undang Ketenagakerjaan baru dalam kurun waktu dua tahun. Hal itu disampaikan Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih dalam sidang pembacaan putusan perkara nomor: 168/PUU-XXI/2023 tentang UU Ciptaker.

    “Menurut Mahkamah, pembentuk UU segera membentuk UU Ketenagakerjaan yang baru dan memisahkan atau mengeluarkan dari yang diatur dalam UU 6/2023,” ujar Enny di Gedung MK, Jakarta, Kamis (31/10).

  • Tebet Eco Park Raih Seoul Design Award 2024, Geisz Chalifah tantang Fahri Hamzah: Mana Hasil Ridwan Kamil?

    Tebet Eco Park Raih Seoul Design Award 2024, Geisz Chalifah tantang Fahri Hamzah: Mana Hasil Ridwan Kamil?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah menantang Fahri Hamzah. Setelah Tebet Eco Park raih Seoul Design Award 2024.

    Geisz menilai penghargaan itu menunjukkan kualitas Anies. Karena sekian kalinya karyanya meraih penghargaan.

    “Kesekian kalinya karya Anies dapat penghargaan Internasional,” kata Giesz dikutip dari unggahannya di X, Rabu (6/11/2024).

    Ia meminta Wakil Ketua Umum Gelora itu menunjukkan karya taman Ridwan Kamil yang mendapatkan penghargaan serupa.

    Ridwan Kamil dan Anies diketahui merupakan Calon Gubernur DKI Jakarta. Ridwan Kamil pernah menjabat Gubernur Jawa Barat sedangkan Anies Gubernur DKI Jakarta.

    “Tanya ke Fahri Hamzah. Taman di mana di Jawabarat hasil Ridwan Kamil yg dpt penghargaanspt ini?” ucapnya.

    Geisz pun mengungkit pernyataan Fahri Hamzah yang dinilainya menjelekkan Anies. Di sisi lain membanggakan Ridwan Kamil.

    “Diakan bicara RK hebat sambil jelekin Anies,” pungkasnya.

    Geisz tidak merinci mana pernyataan Fahri dimaksud. Hanya saja, Fahri sebelumnya menyampaikan dukungannya pada Ridwan Kamil saat deklarasi Partai Gelora di Hotel Sultan Jakarta.

    Menurutnya, mantan-mantan Gubernur Jakarta selama ini selalu punya agenda politik sendiri. Hal itu membuat mereka bertentangan dengan pemerintah pusat dan pembangunan di Jakarta tak beres.

    “Kalau gubernur seperti di masa yang lalu punya agenda sendiri, banjir tidak tertangani, polusi semakin parah, kebersihan kota semakin hancur, dan isu-isu lokal yang menjadi hak warga Jakarta terabaikan,” ujar Fahri dalam sambutannya, dilansir jawapos, Senin (19/8).

  • Ustaz Hilmi Firdausi: Jangan Hanya Rakyat Kecil yang Diciduk Terkait Judi Online

    Ustaz Hilmi Firdausi: Jangan Hanya Rakyat Kecil yang Diciduk Terkait Judi Online

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus judi online (Judol) yang semakin marak di Indonesia, tak hanya melibatkan rakyat kecil, namun juga para artis dan public figure yang seringkali menjadi sorotan publik.

    Baru-baru ini, kasus promosi situs judi online yang melibatkan beberapa selebriti menjadi perhatian publik.

    Rakyat kecil yang terlibat dalam aksi serupa seringkali langsung diciduk dan diproses hukum dengan cepat, sementara para figur publik, yang seharusnya menjadi teladan, cenderung dibiarkan begitu saja.

    Isu ini mendapat tanggapan serius dari Ustaz Hilmi Firdausi, owner SIT Daarul Fikri dan pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah.

    Menurut Ustaz Hilmi, pemberantasan judi online harus dilakukan secara adil dan merata.

    “Kalau rakyat kecil promosi Judol langsung diciduk,” ujar Hilmi dalam keterangannya di aplikasi X @Hilmi28 (6/11/2024).

    Ia menilai bahwa jika rakyat kecil yang terjerat promosi judi online langsung diproses hukum, maka seharusnya para artis dan public figure yang juga mempromosikan judi online melalui platform mereka juga harus mendapatkan perlakuan yang sama.

    “Harusnya artis dan public figure juga diperlakukan sama agar tercipta rasa keadilan,” cetusnya.

    Ustaz Hilmi Firdausi menambahkan, bahwa idealnya, sistem hukum di Indonesia memberikan perlakuan yang setara terhadap semua kalangan, baik itu rakyat biasa maupun figur publik.

    “Semua sama di mata hukum dan semua juga sama di mata penegak hukum,” Hilmi menuturkan.

    Menurutnya, kesenjangan perlakuan hukum hanya akan menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan.

  • Penyidikan Kejaksaan Tidak Sesuai Prosedur Hukum, Tom Lembong Resmi Ajukan Pra Peradilan

    Penyidikan Kejaksaan Tidak Sesuai Prosedur Hukum, Tom Lembong Resmi Ajukan Pra Peradilan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong, melalui kuasa hukumnya Ari Yusuf Amir, resmi mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (5/11). Langkah ini diambil untuk menanggapi penyidikan yang dilakukan oleh Tim Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung), yang menurut pihaknya tidak sesuai prosedur hukum.

    “Kami mengklaim bahwa proses penyidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung bersifat sewenang-wenang dan tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujar Ari dalam pernyataannya. Ia menambahkan bahwa hingga kini, belum ada hasil audit yang menunjukkan adanya kerugian negara yang nyata akibat tindakan kliennya.

    Kasus ini bermula ketika Kejagung menetapkan Tom Lembong dan CS, mantan Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), sebagai tersangka terkait dugaan korupsi dalam penyalahgunaan wewenang impor gula.

    Tom Lembong diduga menyalahgunakan posisinya saat menjabat Menteri Perdagangan dengan mengeluarkan izin Persetujuan Impor (PI) untuk memenuhi stok gula nasional dan menstabilkan harga, meskipun situasi gula nasional saat itu sedang surplus. Kejagung menuduhnya telah memberikan persetujuan impor gula kristal mentah (GKM) untuk diolah menjadi gula kristal putih (GKP) kepada pihak-pihak yang tidak berwenang.

    Kerugian negara yang diklaim timbul dari importasi gula ini diperkirakan mencapai Rp400 miliar. Kejagung menganggap langkah tersebut melanggar ketentuan perundang-undangan, sehingga penyelidikan terus berlanjut meski kini digugat melalui jalur praperadilan.