Category: Fajar.co.id Nasional

  • Pernyataan Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi Tuai Kritik, Hilmi Firdausi: Pejabat Kok Begitu?

    Pernyataan Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi Tuai Kritik, Hilmi Firdausi: Pejabat Kok Begitu?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah sekaligus Owner SIT Daarul Fikri, Hilmi Firdausi merespon pernyataan dari Hasan Nasbi.

    Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

    Hasan Nasbi memberi saran terkait teror yang kepala babi ini agar dimasak saja.

    “Udah dimasak aja,” ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan

    Merespon pernyataan tersebut, melalui cuitan diakun X pribadi, Hilmi Firdausi menyebut 10 bangsa Indonesia diberi komentar aneh oleh para pejabat.

    “Sudah 10 tahun disuguhi komentar pejabat yg aneh2,” tulisnya dikutip Minggu (23/3/2025).

    Komentar Hasan Nasbi yang menyebut teror kepala babi agar dimasak sangat disorotnya.

    Begitu juga dengan komentar dari pejabat sebelumnya terkait kenaikan cabai agar meminta masyarakat untuk tidak terlalu memakan makanan pedas.

    “Eh sekarang juga…segala paket kiriman kepala babi utk jurnalis suruh dimasak lah, harga cabe mahal jgn banyak2 makan pedas lah…benar2 berkelanjutan 🙈,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Fedi Nuril Menyayangkan Respon Hasan Nasbi Terhadap Teror Kepala Babi Yang Ditujukan Ke Jurnalis Tempo

    Fedi Nuril Menyayangkan Respon Hasan Nasbi Terhadap Teror Kepala Babi Yang Ditujukan Ke Jurnalis Tempo

    Adapun respons yang dilontarkan oleh Hasan Nasbi sangat tidak terduga, apalagi dia merupakan bagian dari lingkup komunikasi, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja.

    “Udah dimasak aja” ujarnya saat diwawancarai awak media, Jumat (21/3/2025).

    Awak media yang saat itu ada di lokasi, Kompleks Istana Kepresidenan, sempat mengkonfirmasi kembali mengenai pernyataan Hasan Nasbi tersebut.

    Karena diketahui bahwa kepala babi yang dikirim susah dalam kondisi tidak layak dikonsumsi.

    Namun, Hasan Nasbi tetap kekeh dengan pernyataannya di awal. “Udah dimasak aja,” tegas Hasan.

    Hasan juga menilai kasus itu bukan menjadi ancaman bagi Cica. Pasalnya, Hasan melihat Cica di media sosial tampak santai menanggapi teror kepala babi.

    “Saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu, itu dia justru minta dikirimin daging bagi,” bebernya.

    Diketahui sebelumnya, bahwa salah satu wartawan Tempo, yakni Francisca Christy Rosana mendapat teror dari orang yang tidak dikenal.

    Pelaku mengirimkan paket kepala babi dibungkus kitak kardus yang dilapisi styrofoam, tidak ada nama pengirim yang tertera, namun paket ditujukan kepada Francisca, yang akrab disapa Cica.

    Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada Rabu, 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Namun, baru dibuka jurnalis pada Kamis, 20 Maret 2025 sekitar pukul 15.00.

    Ketika styrofoam dibuka, paket tersebut ternyata berisi kepala babi dan kedua telinganya telah terpotong.

    (Besse Arma/Fajar)

  • Setelah Kepala Babi, Tempo Kembali Diteror dengan Bangkai Tikus, Kunto Aji Beri Dukungan

    Setelah Kepala Babi, Tempo Kembali Diteror dengan Bangkai Tikus, Kunto Aji Beri Dukungan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Setelah teror kepala babi, kini kantor Tempo kembali mendapatkan teror.

    Kali ini, teror yang datang ke salah satu perusahan media nasional itu berupa kotak kardus berisi enam bangkai tikus yang dipenggal.

    Dalam rilisnya, pihak Tempo menyebut kardus berisi potongan enam bangkai tikus itu ditemukan oleh petugas kebersihan

    Awal mulanya ditemukan teror tersebut dari petugas kebersihan Tempo mengira kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. 

    Namun ketika dibuka, kotak kardus yang sedikit penyok itu ternyata berisi potongan bangkai tikus.

    Merespons teror yang terus didapatkan oleh pihak Tempo, salah satu musisi Kunto Aji memberikan dukungannya.

    Dukungan ini diberikan melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya dengan menyebut teror ini menimbulkan kemarahan kolektif

    “Sumpah dah aneh banget, malah semakin menimbulkan kemarahan kolektif gak sih,” tulisnya dikutip Minggu (23/3/2025).

    Ia pun dengan tegas akan terus memberikan dukungan ke Tempo dan menyebut tindakan teror seperti ini akan mendatangkan dukungan dari berbagai pihak.

    “Apapun tujuannya Tempo malah akan semakin mendapat banyak dukungan. ✊🏻✊🏻 Stay strong Cica dan kawan-kawan,” tuturnya.(Erfyansyah/Fajar)

  • Pagar Laut Tangerang Ternyata Belum Semuanya Tercabut, Nelayan Desa Kohod Masih Terkurung

    Pagar Laut Tangerang Ternyata Belum Semuanya Tercabut, Nelayan Desa Kohod Masih Terkurung

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pagar laut Tangerang gembar-gembor diberitakan telah dicabut. Namun faktanya, belum sepenuhnya tercabut.

    Para nelayan di Desa Kohod pun masih banyak yang kesulitan melaut. Mereka mendapati pagar-pagar bambu berdiri di tengah laut.

    Di tengah laut terbuka, mereka merasa terkurung oleh pagar yang belum semuanya tersentuh pembongkaran.

    Terutama laut di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Hal itu dikonfirmasi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Eli Susiyanti. Ia bilang kendalanya di alat berat.

    “Betul di perairan Kohod hasil patroli terakhir masih tersisa sekitar 600 meter. Sudah coba dibongkar dengan ditarik tagboat, tapi tidak bisa, butuh alat berat dan ponton,” kata Eli, dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Meski memastikan, ia mengatakan pagar laut dari bambu yang berada di tengah laut Kohod itu segera dibersihkan.

    “Sudah dikoordinasikan dan dikomunikasikan akan dibongkar, sedang masih proses komunikasi mengenai mekanisme dan alat yang dibutuhkan,” terangnya.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pagar laut di perairan Tangerang, Banten, akan dibongkar pada Rabu (22/1) secara bersama-sama setelah rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL dan pihak terkait lainnya

    Usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, Trenggono melaporkan bahwa pihaknya akan melakukan rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL pada Rabu (22/1/2025) pagi, kemudian pada siang di hari yang sama, jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dengan TNI AL melanjutkan pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan tersebut.

  • Preman Berkedok Ormas Minta THR Paksa, DPR Minta Polisi Bertindak Tegas

    Preman Berkedok Ormas Minta THR Paksa, DPR Minta Polisi Bertindak Tegas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta aparat kepolisian menindak tegas preman yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) dan melakukan pemerasan dengan dalih meminta tunjangan hari raya (THR). Ia mendesak agar aparat segera menangkap para pelaku, yang kerap beraksi secara paksa menjelang hari raya.

    Menurut Abdullah, keberadaan preman bermodus ormas tersebut telah lama dikeluhkan oleh masyarakat, instansi pemerintah, pelaku usaha, dan pihak-pihak lain yang selama ini menjadi korban pemalakan. Untuk itu, ia mengusulkan agar kepolisian membentuk posko pengaduan khusus terkait aksi premanisme tersebut.

    “Preman berkedok ormas itu selalu berulah dan memalak masyarakat. Mereka merasa menjadi penguasa wilayah, sehingga bisa seenaknya memalak,” ujar Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/3/2025).

    Ia menjelaskan, aksi pemerasan dengan kedok meminta THR ini biasanya semakin marak mendekati hari raya. Mereka mendatangi lembaga pendidikan, instansi pemerintah, pabrik, toko, dan berbagai tempat lainnya yang menjadi sasaran pemalakan.

    “Tahun ini, aksi mereka ramai menjadi sorotan karena terekam kamera, kemudian viral di media sosial. Semua masyarakat pun mengecam aksi premanisme berkedok ormas yang sangat meresahkan,” kata Abdullah.

    Abdullah menambahkan, praktik semacam ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, tetapi juga di sejumlah daerah lainnya. Bahkan, para pelaku tidak segan melakukan kekerasan kepada korban yang menolak memberikan uang. Mereka juga kerap membawa senjata tajam.

  • Jelang Lawan Bahrain, Calvin Verdonk Minta Timnas Indonesia Tak Ulangi Kesalahan

    Jelang Lawan Bahrain, Calvin Verdonk Minta Timnas Indonesia Tak Ulangi Kesalahan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemain tim nasional Indonesia, Calvin Verdonk, mengingatkan rekan-rekannya agar tidak mengulangi kesalahan serupa saat menghadapi Bahrain pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Ia menilai, kekalahan dari Australia pada laga sebelumnya menjadi pelajaran berharga yang harus segera diperbaiki.

    Pada pertandingan di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis (20/3/2025), skuad Garuda harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 1-5. Sejumlah kesalahan individual dinilai menjadi penyebab kekalahan telak tersebut.

    “Saya pikir kami memulai dengan baik di Australia. Kami memiliki kontrol total dalam pertandingan. Karena kami membuat kesalahan sendiri, mereka menang,” kata Verdonk saat ditemui seusai latihan timnas Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

    Menurut Verdonk, tim Garuda harus menjaga intensitas dan sikap yang mereka tunjukkan ketika menghadapi Australia. Ia berharap, kekompakan dan determinasi serupa bisa membawa hasil lebih baik melawan Bahrain.

    “Kami harus menjaga tenaga dan attitude yang kami tunjukkan terhadap Australia. Mari berharap untuk hasil yang lebih baik terhadap Bahrain,” ujar pemain NEC Nijmegen itu.

    Pada laga kontra Australia, sejumlah kesalahan di lini belakang Indonesia menjadi sorotan. Gol pertama Australia bermula dari pelanggaran Nathan Tjoe-A-On terhadap Lewis Miller di kotak penalti, sementara gol kedua terjadi akibat sapuan tidak sempurna dari Thom Haye yang justru menjadi umpan bagi Velupillay.

  • Timnas Kalah dari Australia, Sumardji Ajak Suporter Percaya Patrick Kluivert

    Timnas Kalah dari Australia, Sumardji Ajak Suporter Percaya Patrick Kluivert

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Manajer tim nasional Indonesia, Sumardji, meminta para suporter tim Garuda bersabar dan tetap memberikan kepercayaan kepada pelatih kepala Patrick Kluivert.

    Ia meyakini, hasil positif akan terlihat seiring proses yang tengah dijalani skuad Merah Putih.

    Pernyataan tersebut disampaikan Sumardji setelah kekalahan 1-5 dari Australia pada laga ketujuh Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis (20/3/2025). Laga itu menjadi debut resmi Kluivert sebagai pelatih kepala timnas Indonesia.

    “Sabar dulu, sabar dulu. Semuanya pasti akan kelihatan hasilnya ketika masyarakat percaya dan tim bekerja dengan keras,” kata Sumardji saat ditemui seusai sesi latihan timnas di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (22/3/2025) sore.

    Selepas kekalahan tersebut, sejumlah warganet melontarkan kritik tajam kepada Kluivert di media sosial. Tagar #KluivertOut ramai digaungkan sebagai bentuk ketidakpuasan atas hasil laga di Sydney. Namun, Sumardji menegaskan, pelatih asal Belanda itu membutuhkan waktu untuk membangun tim.

    Ia berharap para suporter bersatu dan tetap memberikan dukungan penuh kepada tim Garuda yang akan menghadapi laga penting melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    “Saya kira kita harus percaya dulu ya, kita harus percaya dulu. Kalau kita berbicara proses, memang tidak mungkin (instan) karena yang kita kejar adalah menuju Piala Dunia,” ujar Sumardji.

    Ia menambahkan, tuntutan dari masyarakat adalah hal yang wajar. Namun, ia berharap publik dapat menahan diri dan memberi kesempatan kepada Kluivert serta tim kepelatihan untuk bekerja secara optimal.

  • Bahlil Cerita Kesulitan Hidupnya dari Kecil hingga Ngaku Sering Ditangkap Polisi saat Demo, Umar Hasibuan: Kalian Yakin Gak?

    Bahlil Cerita Kesulitan Hidupnya dari Kecil hingga Ngaku Sering Ditangkap Polisi saat Demo, Umar Hasibuan: Kalian Yakin Gak?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku sering ditangkap polisi saat jadi aktivis. Hal itu mengundang pernyataan skeptis.

    Salah satunya diungkapkan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan. Ia skeptis atas pernyataan Bahlil.

    “Kalian yakin gak Bahlil sering ditangkap polisi saat jadi aktivis?” kata Umar dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (22/3/2025).

    Pernyataan Bahlil itu sebelumnya disampaikan di hadapan para santri. Saat berkunjung ke Pesantren dan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Bogor, Jawa Barat (21/3/2025).

    Awalnya, Bahlil bercerai bahwa dirinya tak berasal dari keluarga yang berada. Sama kehidupan anak-anak pada umumnya di pesantren.

    “Saya bukan anak siapa-siapa, anakku semua. Saya waktu kecil, juga betul ayah ibu saya masih ada waktu itu. Tetapi kehidupan saya itu sama dengan anak-anak ku semuanya,” aku Bahlil.

    Dia juga menyampaikan bahwa dirinya sejak kecil sudah membantu ibunya menjual kue di sekolah. Waktu SMP pernah jadi kondektur angkot. Begitu pun saat SMA hidup keras juga.

    “Sejak kecil saya sudah membantu ibu saya menjual kue. Pagi hari setelah ibu saya salat subuh itu bikin kue. Dan saya yang menjual kue-kue itu ke teman-teman sekolah saya. Di SMP saya pernah menjadi kondektur angkot. Tahu angkot? Tahu? Saya SMP susah hidup keras. SMA hidup keras juga,” jelasnya.

    Saat jadi mahasiswa lanjut Bahlil, dirinya mengaku sering ditangkap polisi saat ikut demo. Selain itu dia juga bercerita pernah menjadi loper koran hingga tinggal di asrama.

  • Kata Para Pentolan Partai Demokrat Soal Riuh Revisi UU TNI

    Kata Para Pentolan Partai Demokrat Soal Riuh Revisi UU TNI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perubahan Undang-Undang No 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru saja disahkan dalam Rapat Paripurna DPR mendapat beragam tanggapan dari para elit Partai Demokrat.

    Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan dalam proses revisi UU TNI tak hanya melibatkan DPR, tapi juga pemerintah, tentara dan sipil.

    “RUU TNI adalah produk yang kita revisi bersama, melibatkan pemerintahan, tentara, sipil, dan parlemen. Sudah banyak masukan dan perubahan terkait pasal-pasal tertentu. Kita ingin supresmasi sipil tetap dikedepakan, tetapi kita juga harus tahu, TNI juga penting dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang disesuaikan dengan penugasannya. Karena TNI adalah pengawal kedaulatan negara,” kata Wakil Ketua MPR RI itu, dikutip dari akun X resmi Partai Demokrat, Sabtu (22/3/2025)

    Kemudian, tanggapan lain datang dari Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Rizky A.R. Natakusumah. Ia memastikan dalam proses penggodokan RUU TNI, Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu telah menyuarakan aspirasi publik.

    “Kami memastikan telah menyuarakan aspirasi publik terkait RUU TNI dan wejangan dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jadi kekhawatiran yang selama ini disuarakan juga itu yang kami tampung dan kami suarakan dalam rapat panja,” ungkapnya.

    Selanjutnya Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Anton S. Suratto berharap RUU TNI bisa menghasilkan sebuah regulasi yang seimbang, menjaga profesionalisme TNI, dan pada saat yang sama mendukung sistem demokrasi dan meritokrasi yang sehat di Indonesia.

  • Menag Nasaruddin Umar: Jangan Membuat Kebijakan yang Terlalu Melangit!

    Menag Nasaruddin Umar: Jangan Membuat Kebijakan yang Terlalu Melangit!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan tak akan mengkompromi praktik suap dalam promosi jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).

    “Saya tidak akan mempromosikan seseorang hanya karena memiliki koneksi. Lebih baik mengangkat orang yang masih perlu belajar tetapi memiliki integritas daripada orang yang cakap tetapi korup,” ujarnya dikutip pada Sabtu (22/3/2025).

    Menurut Nasaruddin, jabatan adalah amanah yang harus diperoleh dengan cara yang benar. Ia menegaskan bahwa promosi harus didasarkan pada kompetensi, dedikasi, dan integritas, bukan kedekatan atau kepentingan pribadi.

    Ia berharap lingkungan Kemenag semakin bersih dari praktik korupsi dan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya untuk melayani masyarakat.

    “Jika garis tangan kita memang ditakdirkan untuk naik jabatan, maka itu akan datang dengan sendirinya. Yang terpenting adalah bekerja dengan jujur dan ikhlas demi kemaslahatan umat,” tegasnya.

    Selain itu, Menag juga mendorong seluruh jajaran Ditjen Bimas Islam untuk lebih profesional dalam melayani umat.

    Ia menyebut, Ditjen Bimas Islam merupakan wajah depan Kemenag, sehingga harus menjadi contoh bagi unit lainnya. Karenanya, ia mengingatkan pentingnya kebijakan berbasis data dalam setiap pengambilan keputusan.

    “Jangan membuat kebijakan yang terlalu melangit tanpa dasar kuantitatif yang kuat. Sebelum mengambil keputusan, lakukan survei agar kebijakan kita benar-benar berdampak bagi masyarakat,” tambahnya.

    Pemanfaatan teknologi saat ini, kata dia, memungkinkan akses cepat terhadap sejumlah informasi. Dengan memanfaatkan data dari sumber terpercaya seperti Badan Pusat Statistik (BPS), kebijakan yang dibuat bisa lebih akurat dan tepat sasaran.