Category: Fajar.co.id Nasional

  • Pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati Bakal Digelar sebelum Kongres PDIP?

    Pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati Bakal Digelar sebelum Kongres PDIP?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kabarnya segera bertemu dalam waktu dekat ini.

    Kabar tersebut telah dibenarkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

    Wacana pertemuan itu makin gencar usai putra tunggal Presiden Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau akrab dipanggil Didit Prabowo mengunjungi kediaman presiden ke-5 hingga 7 Indonesia pada hari lebaran 31 Maret lalu.

    Didit didampingi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

    Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum memberi sorotan tajam terkait wacana Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

    “Pasca lebaran akan ada kejutan. Kejutan yang bikin sebagian orang merasa dongkol dan sebagian lagi merasa hepi,” tulisnya dicuitan media sosial X pribadinya, dikutip Kamis, (3/4/2025).

    Kondisi silaturahmi dalam suasana lebaran jadi momen penting dan kesempatan untuk melakukan komunikasi politik antar elit.

    “Halal bihalal saat lebaran bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga menjadi momen penting utk menjalin komunikasi politik antar elit,” sebutnya.

    Dia mengungkap bocoran bahwa pertemuan keduanya akan digelar sebelum kongres PDIP. Kongres PDIP rencananya akan digelar April ini.

    “Benarkah Pertemuan antara bu Mega dan Prabowo kali ini akan segera terjadi? Kita lihat saja nanti. Saya dengar dari seorang teman. Sebelum Kongres PDIP, intinya semua sudah beres,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang menyebut akan ada pertemuan secepatnya.

  • Tak Kenal Hari Lebaran, Mentan Amran Sidak Empat Gudang Bulog di Bone

    Tak Kenal Hari Lebaran, Mentan Amran Sidak Empat Gudang Bulog di Bone

    Pada tahun 2024, Kementerian Pertanian menjalankan program pompanisasi sebagai solusi tercepat untuk mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian. Melalui kebijakan refocusing anggaran untuk pompanisasi, produksi padi meningkat sebesar 1,49 juta ton, dengan nilai ekonomi mencapai Rp 17,89 triliun selama Agustus–Desember 2024.

    Dalam program ini, 62.378 unit pompa alsintan dan 9.904 unit irigasi perpompaan telah dialokasikan ke berbagai sentra produksi padi. Langkah ini memastikan produksi tetap berjalan meskipun menghadapi cuaca ekstrem.

    Keberhasilan serapan BULOG juga merupakan hasil kolaborasi erat antara Kementerian Pertanian, BULOG, dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), yang bekerja dalam satu komando untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sinergi ini memastikan hasil panen petani terserap optimal, harga gabah stabil, dan kesejahteraan petani meningkat.

    Sementara itu, Direktur Pengadaan BULOG Prihasto Setyanto menegaskan bahwa Mentan Amran memberi dorongan besar bagi BULOG dalam menyerap gabah petani.  Bahkan Mentan seringkali menanyakan langsung terkait informasi harga gabah di lapanhan agar tetap menguntungkan para petani.

    “Saat ini, seluruh pimpinan wilayah dan cabang BULOG fokus bekerja untuk memastikan petani tidak dirugikan menjelang panen raya. Kami berdiri di depan, bersama petani,” tegas Prihasto.

    Di bawah komando Mentan Amran, Kementerian Pertanian menerapkan kebijakan hulu ke hilir yang mencakup penyediaan pupuk tepat waktu, pembangunan irigasi modern, peningkatan produksi benih unggul, optimalisasi alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta Program Oplah, yang meningkatkan produktivitas lahan petani. 

  • Bu Mega Titip Pesan kepada Presiden Prabowo, Puan Maharani Beberkan Ini

    Bu Mega Titip Pesan kepada Presiden Prabowo, Puan Maharani Beberkan Ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menitip pesan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

    Pesan tersebut dititipkan Megawati melalui Didit Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, saat bersilaturahmi dengannya.

    Adanya pesan Megawati kepada Prabowo itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani. Dia menyebut, Bu Mega menitip pesan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Didit Hediprasetyo yang merupakan putra Prabowo Subianto.

    Menurut Puan, pesan itu dititipkan ketika Didit bersilaturahmi dalam rangka Lebaran 2025 ke kediaman Megawati di Jakarta pada Senin (31/3).

    “Ya, Ibu (Megawati) menyampaikan salam kepada Pak Prabowo, semoga sehat selalu, dan semoga setelah Lebaran suasana akan makin baik dan semuanya berjalan dengan baik untuk bangsa dan negara,” kata Puan ditemui setelah menghadiri acara open house atau gelar griya Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4).

    Adapun terkait kepastian pertemuan antara Prabowo dengan Megawati, Puan hanya menjawab bahwa secepatnya hal tersebut akan dilakukan setelah momentum Lebaran 2025 usai.

    “Jadi setelah lebaran ini, setelah libur lebaran pasti ada pertemuan secepatnya,” ucapnya.

    Dia menyebut bahwa Megawati tak menggelar gelar griya. Untuk itu, muskil terjadi pertemuan kedua tokoh itu terwujud pada momentum tersebut. 

    “Jadi, Pak Prabowo pasti ada kesibukan dan Ibu Mega juga tidak ada open house,” tuturnya.

  • Bu Mega Titip Pesan kepada Presiden Prabowo, Puan Maharani Beberkan Ini

    Bu Mega Titip Pesan kepada Presiden Prabowo, Puan Maharani Beberkan Ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menitip pesan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

    Pesan tersebut dititipkan Megawati melalui Didit Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, saat bersilaturahmi dengannya.

    Adanya pesan Megawati kepada Prabowo itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani. Dia menyebut, Bu Mega menitip pesan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Didit Hediprasetyo yang merupakan putra Prabowo Subianto.

    Menurut Puan, pesan itu dititipkan ketika Didit bersilaturahmi dalam rangka Lebaran 2025 ke kediaman Megawati di Jakarta pada Senin (31/3).

    “Ya, Ibu (Megawati) menyampaikan salam kepada Pak Prabowo, semoga sehat selalu, dan semoga setelah Lebaran suasana akan makin baik dan semuanya berjalan dengan baik untuk bangsa dan negara,” kata Puan ditemui setelah menghadiri acara open house atau gelar griya Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4).

    Adapun terkait kepastian pertemuan antara Prabowo dengan Megawati, Puan hanya menjawab bahwa secepatnya hal tersebut akan dilakukan setelah momentum Lebaran 2025 usai.

    “Jadi setelah lebaran ini, setelah libur lebaran pasti ada pertemuan secepatnya,” ucapnya.

    Dia menyebut bahwa Megawati tak menggelar gelar griya. Untuk itu, muskil terjadi pertemuan kedua tokoh itu terwujud pada momentum tersebut. 

    “Jadi, Pak Prabowo pasti ada kesibukan dan Ibu Mega juga tidak ada open house,” tuturnya.

  • Kerja Sama dengan Unud Tuai Protes Mahasiswa, Kodam IX/Udayana Tegaskan Ini

    Kerja Sama dengan Unud Tuai Protes Mahasiswa, Kodam IX/Udayana Tegaskan Ini

    Agung menegaskan seluruh kegiatan dalam kerja sama murni bersifat edukatif dan tetap berpegang pada tri dharma perguruan tinggi, tidak akan mengganggu independensi akademik, dan tidak ada sama sekali agenda militerisasi.

    “Kami memahami kekhawatiran mahasiswa, tetapi kami tegaskan TNI hadir sebagai mitra, bukan untuk mendominasi,” ujarnya dilansir jpnn.

    Program seperti pelatihan bela negara nonmiliteristik, kuliah umum kebangsaan, dan pengabdian masyarakat justru bertujuan memperkuat rasa cinta tanah air dan kedisiplinan, semua proses tetap mengacu pada regulasi yang berlaku.

    Selain dengan Universitas Udayana, sinergi institusi TNI dengan lembaga perguruan tinggi juga telah terjalin dengan beberapa perguruan tinggi.

    Beberapa universitas ternama yang telah menjalin kerja sama akademik dengan TNI, di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, dan Universitas Negeri Malang.

    Kerja sama itu umumnya bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendorong penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan.

    Kolonel Agung berharap mahasiswa dapat melihat ini sebagai upaya positif untuk memajukan pendidikan, bukan sebagai ancaman.

    “Salah satu tujuan nasional kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD, dan kita harus implementasikan itu karena bangsa yang cerdas akan membentuk negara yang kuat,” tuturnya.

    Dengan penjelasan ini, Agung berharap polemik dapat diatasi melalui komunikasi yang konstruktif sehingga sinergi antara TNI dan dunia pendidikan benar-benar membawa manfaat bagi seluruh civitas akademika. (fajar)

  • Soal Kerja Sama Universitas Udayana dengan TNI AD, SPK: Kampus Ruang Intelektual, Bukan Barak!

    Soal Kerja Sama Universitas Udayana dengan TNI AD, SPK: Kampus Ruang Intelektual, Bukan Barak!

    FAJAR.CO.OD, JAKARTA — Kerja sama Universitas Udayana (Unud) dengan TNI AD, Kodam IX Udayana menuai protes. Tidak hanya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udayana.

    Setelah protes dari BEM. Kini yang bersuara adalah Serikat Pekerja Kampus (SPK). Serikat yang menghimpun dosen, dan para pekerja kampus itu menilai kerja sama tersebut sebagai militerisme masuk kampus.

    “Lawan militerisme masuk kampus!” tulis SPK dikutip dari unggahan di Instagram resminya @serikatpekerjakampus, Rabu (2/4/2025).

    Kerja sama TNI AD dengan Unud itu mencakup bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

    SPK menganggap hal tersebut bukan sekadar intervensi. Tapi infiltrasi sistematis untuk membungkam kebebasan akademik.

    “Ini adalah langkah mundur yang mengancam demokrasi, membunuh kebebasan berpikir, dan menyeret dunia akademik ke dalam jurang otoritarianisme,” tulis pernyataan SPK.

    SPK menegaskan, kampus adalah ruang intelektual. Bukanlah barak.

    “Kampus adalah ruang intelektual, bukan barak! Di sini, argumen bertemu argumen, bukan moncong senjata yang berbicara,” jelasnya.

    “Kebebasan akademik hanya tumbuh dalam atmosfer egaliter dan dialogis—bukan di bawah bayang-bayang feodalisme kronis dan kultur hirarkis,” tambahnya.

    TPada sejarahnya, disebutkan militer selalu gagal jika terlibat dalam ruang akademik. Yang terjadi hanya represifitas.

    “Sejarah telah membuktikan: setiap kali militer masuk ke kampus, yang terjadi adalah represi, pembungkaman, dan kehancuran nalar kritis. Kita menolak hidup di bawah sepatu lars yang siap menginjak kebebasan akademik!” terangnya. (Arya/Fajar)

  • Didit Hediprasetyo Temui Megawati Soekarnoputri, Eddy Soeparno: Bukan soal Koalisi atau Oposisi

    Didit Hediprasetyo Temui Megawati Soekarnoputri, Eddy Soeparno: Bukan soal Koalisi atau Oposisi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Momentum Idulfitri 2025 dimanfaatkan dengan baik putra Presiden RI Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo untuk membangun silaturahmi dengan tokoh politik bangsa.

    Bahkan langkah itu mendapat apresiasi positif, khususnya langkah untuk menemui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

    Apresiasi atas langkah Didit salah satunya disampaikan Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno. Dia menyambut positif langkah Didit Hediprasetyo yang bersilaturahmi ke para mantan pemimpin di Indonesia selama momen Lebaran 2025.

    Diketahui, Didit pada momen Lebaran 2025 bersilaturahmi ke kediaman Presiden kelima Megawati Soekarnoputri.

    “Inisiatif Mas Didit bertemu Bu Mega (Megawati, red) menunjukkan bahwa di atas perbedaan dan dinamika politik, pada akhirnya yang menyatukan semua adalah merah putih,” kata Eddy melalui keterangan persnya, Rabu (2/4).

    Menurut Wakil Ketua Umum PAN itu, langkah Didit bersilaturahmi menemui Megawati membuat iklim politik semakin teduh.

    “Momentumnya juga tepat di hari Lebaran untuk meneduhkan dinamika politik sekaligus menjadikan keberagaman sebagai kekuatan,” lanjut Eddy.

    Secara khusus, Doktor Ilmu Politik UI itu mendukung komitmen Presiden Prabowo untuk merangkul berbagai komponen bangsa,dalam usaha mencapai target pembangunan dan khususnya pertumbuhan ekonomi delapan persen. 

    “Jadi bukan soal koalisi atau oposisi, tetapi bentuk saling mendukung dalam kebijakan pemerintah yang pro rakyat dan on the track untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” jelasnya. 

  • Sebut KPK Sulit Buktikan Tuduhan, Ferdinand Hutahean: Kasus Hasto Tak Bisa Dilanjutkan

    Sebut KPK Sulit Buktikan Tuduhan, Ferdinand Hutahean: Kasus Hasto Tak Bisa Dilanjutkan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus PDIP, Ferdinand Hutahean, kembali berkomentar soal kasus hukum yang menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

    Dikatakan Ferdinand, perkara yang tengah disidangkan ini seharusnya tidak layak untuk dilanjutkan.

    “Kalau kita memang melihat kemarin dari eksepsi Pak Hasto dan jawaban dari JPU, seharusnya memang perkara ini tidak layak dilanjutkan,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Selasa (1/4/2025).

    Ia menyebut bahwa Majelis Hakim akan membacakan putusan sela pada sidang pekan depan untuk menanggapi eksepsi yang diajukan oleh pihak Hasto.

    “Tinggal minggu depan Majelis Hakim akan membacakan keputusan terkait putusan sela atas eksepsi dari Hasto,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Ferdinand menilai bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kesulitan dalam membuktikan tuduhan terhadap Hasto.

    Hal ini, menurutnya, terlihat dari jawaban Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan.

    “Memang kalau membaca dari eksepsi dan jawaban JPU KPK, sepertinya KPK kesulitan membuktikan tuduhannya,” ujarnya.

    Ferdinand berharap agar Majelis Hakim menerima eksepsi Hasto dan mengembalikan nama baiknya yang telah tercoreng akibat kasus ini.

    “Kita berharap Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini menjatuhkan putusan sela nanti, menerima eksepsi Pak Hasto, kemudian meminta nama baiknya dipulihkan,” ungkap Ferdinand.

    Ia juga menuding bahwa KPK tidak serius dalam menegakkan hukum dan cenderung hanya mengejar target politik tertentu.

    “KPK cenderung terlihat sekali main-main dengan perkara ini. KPK tidak serius dalam hal penegakan hukum, tetapi hanya soal target politik tertentu,” katanya.

  • Panglima TNI Kerahkan Kapal Rumah Sakit, Hercules, dan Helikopter untuk Misi Kemanusiaan di Myanmar

    Panglima TNI Kerahkan Kapal Rumah Sakit, Hercules, dan Helikopter untuk Misi Kemanusiaan di Myanmar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di saat umat Islam tanah air bersuka cita merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tetap sigap menjalankan tugas kemanusiaan.

    TNI akan mengerahkan prajurit beserta alutsista untuk membantu penanggulangan bencana gempa bumi yang terjadi di Myanmar.

    Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, telah memerintahkan kesiapan pasukan dan Alutsista untuk mendukung misi kemanusiaan ke Myanmar pasca-gempa bumi yang melanda negara tersebut.

    Misi kemanusiaan yang disiapkan ini mencakup operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), evakuasi medis, distribusi logistik kemanusiaan, pendirian pos medis lapangan, serta dukungan stabilisasi awal di wilayah terdampak. Bantuan ini ditujukan untuk sekitar 230.000 pengungsi yang membutuhkan pertolongan segera.

    Untuk mendukung kelancaran operasi, TNI akan mengerahkan Alutsista berupa KRI Rajiman (Kapal Rumah Sakit), pesawat C-130 Hercules, helikopter Caracal, dan helikopter Super Puma. Sebanyak 312 personel dari berbagai satuan juga akan diterjunkan guna memastikan keberhasilan misi kemanusiaan ini.

    Panglima TNI melalui Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa kesiapsiagaan pasukan dan Alutsista harus optimal guna memastikan keberhasilan operasi kemanusiaan ini.

    “TNI memiliki tugas tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga melaksanakan misi kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri. Saya perintahkan seluruh jajaran terkait untuk memastikan kesiapan pasukan dan Alutsista guna mendukung operasi bantuan kemanusiaan ke Myanmar,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dikutip pada Selasa (1/4/2025).

  • Gigin Praginanto: Pemerintah Tak Mau Rakyat Sejahtera

    Gigin Praginanto: Pemerintah Tak Mau Rakyat Sejahtera

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jumlah pemudik pada Idul Fitri 2025 mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, tidak ketinggalan memberi komentarnya terhadap fenomena ini.

    Gigin menyebut bahwa Lebaran kali ini terasa berduka akibat merosotnya jumlah pemudik hingga 50 juta orang serta menurunnya perputaran uang sebesar Rp20 triliun.

    “Lebaran berduka. Jumlah pemudik rontok 50 juta, perputaran uang merosot 20 triliun rupiah,” ujar Gigin di X @giginpraginanto (1/4/2025).

    Ia menilai bahwa masalah utama yang dihadapi saat ini bukanlah percepatan militerisasi pemerintahan, melainkan perlunya langkah konkret untuk membenahi ekonomi.

    “Bukan percepatan militerisasi pemerintah yang dibutuhkan,” cetusnya.

    Dikatakan Gigin, pemerintah harus segera merampingkan kabinet serta menghapus regulasi yang menghambat investasi agar perekonomian kembali stabil.

    “Tapi gerak cepat membenahi perekonomian, merampingkan kabinet, dan membabat regulasi penghalang investasi,” tambahnya.

    Gigin juga mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilainya lebih mengutamakan militerisasi ketimbang kesejahteraan rakyat.

    “Mereka lebih mementingkan militerisasi pemerintahan karena tak ingin masyarakat sejahtera,” Gigin menuturkan.

    Ia berpendapat bahwa kesejahteraan masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama, karena masyarakat yang sejahtera akan menjadi lebih kritis dan sulit dimanipulasi dengan bantuan sosial.

    “Mereka tahu, bila sejahtera masyarakat akan menjadi pintar sehingga sulit dibohongi atau disuap dengan sembako,” tegasnya.