Category: Fajar.co.id Nasional

  • Jokowi Tolak Perlihatkan Ijazah Tetapi yang Meragukan Keasliannya Dituduh Fitnah, Dokter Tifa: Bagaimana Logikanya?

    Jokowi Tolak Perlihatkan Ijazah Tetapi yang Meragukan Keasliannya Dituduh Fitnah, Dokter Tifa: Bagaimana Logikanya?

    “Jokowi menolak menunjukkan ijazahnya kepada Tim TPUA, Pada hari yang sama persis, dia mengundang Wartawan dan menunjukkan ijazah kepada wartawan dengan catatan, tidak boleh difoto.

    Wartawan yang masuk ruangan dilarang bawa HP dan kamera, apa maksudnya, pusing mengikuti logika orang gila,” jelas dokter Tifa.

    Menanggapi unggahan yang berupa kritik dan sindiran oleh dokter Tifa, masyarakat yang aktif di sosial media ikut menanggapi di kolom komentar X.

    “Yang menjadikan Joko wali kota, gubernur, bahkan presiden, dialah yg harus ikut bertanggung jawab,ingat pak JK dulu sdh pernah bilang rusak negri ini klau di pimpin Jokowi,sekarang terbukti,” komentar netizen.

    “Entah berapa dana yang di gelontorkan ke oknum pimpinan kampus, sehingga tempat yg begitu sakral dlm menimba ilmu dan sudah melahirkan tokoh tokoh besar di negeri ini sekarang berubah jadi lokalisasi pelacuran ijazah, sungguh dahsyat kerusakan di segala aspek yg ditimbulkan jokowi,” komentar lainnya.

    Sebelumnya, diketahui bahwa Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) saat mendatangi kediaman Jokowi di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (16/4/2024).

    Maksud dari kedatangan dari puluhan massa ke kediaman Jokowi, yakni ingin mempertanyakan terkait keaslian ijazah dari mantan presiden ke-7.

    Sayangnya aksi yang dilakukan massa TPUA tidak membuahkan hasil, karena Jokowi menolak memperlihatkan Ijazahnya kecuali diminta oleh pihak pengadilan. (Besse Arma/Fajar)

  • Sidang Hasto Kristiyanto, Ini Kesaksian Mantan Ketua KPU Arief Budiman soal Suap dan Perintangan Penyidikan

    Sidang Hasto Kristiyanto, Ini Kesaksian Mantan Ketua KPU Arief Budiman soal Suap dan Perintangan Penyidikan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sidang kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang mendudukkan Hasto Kristiyanto sebagai terdakwa kembali digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (17/4).

    Sidang kali ini menghadirkan saksi untuk dimintai keterangan. Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Mantan Ketua KPU, Arief Budiman.

    Dalam kesaksianhnya, Arief mengungkap bahwa tidak mengatahui dakwaan jaksa tentang suap atau perintangan penyidikan. Hal demikian terungkap saat kuasa hukum Hasto, Patra M Zein mempertanyakan langsung ke Arief saat persidangan.

    Awalnya, Patra bertanya soal kemungkinan KPU melanggar prosedur dalam proses pergantian calon anggota DPR terpilih yang diajukan PDIP. “Enggak ada. Enggak ada,” jawab Arif dalam persidangan, Kamis.

    Patra kemudian kembali bertanya soal kemungkinan terjadinya pelanggaran prosedur dalam pergantian calon anggota DPR terpilih yang diajukan PDI Perjuangan. “Enggak ada,” demikian Arief menjawab.

    Patra mengaku bertanya demikian karena persoalan yang menyeret Hasto bermula dari penentuan caleg terpilih. “Ya, yang ditanyakan ini, kan, asal muasalnya, prosesnya, yang dimasukkan dalam dakwaan. Maka, saya tanya, ada enggak KPU melanggar prosedur,” tanya Patra.

    Arief masih berkata dengan jawaban yang sama dengan menganggap tak ada kesalahan prosedur dalam pergantian caleg terpilih dari PDIP.

    Patra bahkan kembali mempertegas pertanyaan soal kemungkinan tidak ada kesalahan prosedur, baik untuk calon anggota terpilih maupun prosedur pergantian antarwaktu (PAW) dari PDIP. “Enggak ada yang dilanggar,” jawab Arief.

  • Denny Siregar: Negara Lain Perang Dagang, Indonesia Perang Ijazah

    Denny Siregar: Negara Lain Perang Dagang, Indonesia Perang Ijazah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, mendadak menyinggung soal suasana Indonesia yang terus dihebohkan oleh isu keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi.

    Denny merasa heran. Pasalnya, negara-negara lain saat ini fokus pada perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

    Sebut saja China, sempat dikabarkan bahwa tarif impor produk China ke AS dikenakan tarif 125 persen. Sebaliknya, produk AS ke China dikenakan tarif 84 persen.

    Sementara, Indonesia beberapa waktu terakhir sedang disibukkan oleh perbedaan keaslian ijazah ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming.

    “Negara lain sedang perang dagang, Indonesia sedang perang ijazah,” kata Denny di X @DennySiregar7 (17/4/2025).

    Sebelumnya, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, kembali menanggapi polemik soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi.

    Hal ini tidak lepas setelah beredarnya foto lawas saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

    Dalam foto kunjungan ke PT Sritex Sukoharjo bertanggal 20 September 2006, tertulis nama “Drs. Jokowi Widodo”, yang berbeda dengan gelar “Ir.” yang selama ini disandang Jokowi saat mengikuti kontestasi pemilihan presiden.

    Ferdinand menilai polemik ini makin runyam dan tak kunjung menemukan kejelasan karena tidak dibawa ke jalur hukum.

    “Bagi saya sekarang persoalan ijazah pak Jokowi ini sudah menjadi semakin runyam,” ucapnya.

    Ia justru menilai Jokowi tengah memanfaatkan momen ini untuk tetap berada di sorotan publik.

    “Saya melihat pak Jokowi memanfaatkan situasi ini untuk tetap dirinya ada di dalam framing media. Selalu muncul ke permukaan,” sebutnya.

  • Eks Pimpinan KPK Nurul Ghufron Lolos Seleksi Calon Hakim Agung Meski Pernah Langgar Etik, Gigin: Komedi di Negeri ini

    Eks Pimpinan KPK Nurul Ghufron Lolos Seleksi Calon Hakim Agung Meski Pernah Langgar Etik, Gigin: Komedi di Negeri ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto menyoroti tajam eks Pimpinan KPK, Nurul Ghufron.

    Sorotan ini datang setelah, Nurul Ghufron lolos persyaratan administrasi dalam seleksi calon hakim agung.

    Padahal sebelumnya, saat menjabat sebagai pimpinan KPK pernah terjerat perkara pelanggaran etik.

    Komisi Yudisial (KY) telah menerima 183 pendaftar calon hakim agung dan 24 pendaftar calon hakim ad hoc HAM di Mahkamah Agung.

    Namun, pada Selasa (15/4/2025), KY mengumumkan hanya 161 calon hakim agung dan 18 calon hakim ad hoc HAM yang lolos seleksi administrasi.

    Merespon hal ini, lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gigin menyebut ini sebagai komedi yang terjadi di Indonesia.

    “Sudah terlalu banyak komedi mengenaskan di negeri ini,” tulisnya dikutip Kamis (17/4/2025).

    “Ternyata masih ditambah lagi,” tambahnya.

    Ia pun memberikan sindiran dengan mengambil pepatah bahwa negara diatur dengan uang dan disisi lain disebutnya uang yang mengatur vonis

    “Kini pepatah ‘uang yang mengatur negara’ bagaikan dua sisi dari mata uang yang sama, yaitu ‘uang yang mengatur vonis,” terangnya.

    Diketahui, Nurul Ghufron pernah terbukti melanggar etik dan diberi sanksi oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Jokowi Siap Datang dan Tunjukkan Ijazah di Pengadilan, Umar Hasibuan: Kalian Ditantangin

    Jokowi Siap Datang dan Tunjukkan Ijazah di Pengadilan, Umar Hasibuan: Kalian Ditantangin

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Presiden ke-7 Jokowi mengaku siap datang di Pengadilan dan menunjukkan ijazahnya. Itu diungkapkan menanggapi tudingan ijazah palsu.

    Hal tersebut ditanggapi kader Partai Keadilan Bangsa Umar Hasibuan. Ia menyentil pihak yang meragukan keaslian ijazah Jokowi.

    “Yang bilang ijazah jokowi palsu tuh kalian ditantangin sama Jokowi,” kata Umar dikutip dari unggahannya di X, Kamis (17/4/2025).

    Menurutnya, tantangan dari Jokowi itu perlu ditanggapi. Agar masalahnya tak berlarut.

    “Come on kalian harus buktikan biar masalah ijazah Jokowi gak bikin ribut mulu,” terangnya.

    Adapun pernyataan Jokowi itu disampaikan saat ditanyai wartawan di kediamannya. Ia mengatakan siap menunjukkan ijazahnya jika diminta oleh pengadilan.

    “Saya siap untuk datang dan menunjukkan,” kata Jokowi.

    Sebelumnya, Jokowi telah menunjukkan ijazahnya kepada jurnalis. Di tengah tudingan ijazah palsu terhadapnya.

    Itu ditunjukkan di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025). 

    Jokowi mempersilakan wartawan melihat ijazahnya, satu per satu. Namun, Jokowi mewanti-wanti wartawan, “Jangan difoto ya.”

    Untuk pendidikan dasar, ijazah Jokowi diterbitkan SD Negeri Tirtoyoso, Solo. Selanjutnya, pendidikan menengah pertama dari SMP Negeri 1 Solo dan pendidikan menengah atas dari SMA Negeri 6 Solo. Kemudian, ijazah perguruan tinggi dari Fakultas Kehutanan UGM. 

    Ijazah dari jenjang SD hingga SMA disimpan dalam stopmap yang berbeda dengan ijazah kuliah. Jokowi sempat menjelaskan perbedaan stopmap untuk menyimpan ijazah-ijazah tersebut.

  • Wings Air Siap Tempuh Jalur Hukum, Pasca Pramugarinya Dicekik Anggota DPRD Sumut

    Wings Air Siap Tempuh Jalur Hukum, Pasca Pramugarinya Dicekik Anggota DPRD Sumut

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Wings Air baru-baru ini merespons kejadian perselisihan salah satu pramugarinya dengan Anggota DPRD Sumut, dan akan menempuh jalur hukum.

    Maskapai penerbangan Wings Air menegaskan bahwa pihaknya siap melaporkan Anggota DPRD Sumatera Utara, Megawati Zebua ke pihak berwajib.

    Membenarkan langkah tersebut, Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro memberikan keterangan resminya.

    “Wings Air saat ini sedang menempuh langkah hukum sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi awak pesawat dan menciptakan penerbangan yang aman dan profesional,” tutur Danang, dikutip Kamis, (17/4/2025).

    Melalui Danang, Wings Air juga menegaskan terkait kebijakan dan standar operasional yang mereka ikuti.

    “Wings Air menegaskan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan serta awak pesawat merupakan prioritas utama,” jelas Danang.

    Laporan ini dilakukan, lantaran Megawati Zebua diduga mencekik dan mendorong pramugarinya dalam penerbangan rute Gunungsitoli-Medan pada Minggu 13 April 2025.

    Peristiwa itu bermula saat Megawati terlibat cekcok mulut dengan pramugari. Kader Golkar tersebut terlihat mendorong dan mencekik pramugari yang tengah bertugas.

    Kejadian itu kemudian viral di media sosial lewat tayangan video sejumlah platform media sosial.

    Adapun peristiwa itu terjadi saat proses naik pesawat (boarding) sebelum keberangkatan IW-1267 rute Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO).

    Saat itu pelanggan dengan nomor kursi 19F bernama Megawati Zebua membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat.

  • Massa Geruduk Rumah Jokowi untuk Pertanyakan Ijazah, Arief Poyuono Ungkap Satu Hal yang Bisa Memaksa Jokowi

    Massa Geruduk Rumah Jokowi untuk Pertanyakan Ijazah, Arief Poyuono Ungkap Satu Hal yang Bisa Memaksa Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Isu seputar keaslian ijazah Presiden Jokowi kembali mencuat ke publik dan memicu berbagai reaksi, termasuk dari mantan elite Partai Gerindra Arief Poyuono.

    Dalam pernyataan yang bernuansa satir, mantan petinggi partai tersebut menyampaikan kritik terhadap pihak-pihak yang terus menggulirkan tudingan tanpa dasar terhadap mantan Presiden RI ke-7 itu.

    “Hanya perintah pengadilan yang bisa memaksa Jokowi untuk memperlihatkan ijazahnya,” ujar Poyuono di X @bumnbersatu (16/4/2025).

    Poyuono seolah menegaskan bahwa prosedur hukum adalah satu-satunya jalur yang sah dalam menggugat integritas seorang mantan kepala negara.

    Tak hanya itu, ia juga menyinggung tindakan segelintir orang yang berupaya mendesak secara langsung ke kediaman Jokowi untuk menuntut klarifikasi.

    “Hormati dong hak Jokowi, jangan main geruduk aja ke rumahnya,” tegasnya.

    Diketahui, tim Pembela Aktivis dan Ulama (TPUA) menggeruduk rumah Jokowi setelah sehari sebelumnya mendatangi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.

    Poyuono pun seolah mempertanyakan klaim-klaim keberhasilan yang selama ini dikaitkan dengan pemerintahan Jokowi.

    “Hormati mantan Presiden kita yang bersih, jujur selama menjabat serta membawa kemakmuran bagi rakyat,” tandasnya.

    Sebelumnya, Amien Rais menyebut bahwa sejak tiga tahun lalu ia telah meminta agar Jokowi menunjukkan ijazah dari jenjang SD, SMP, dan SMA, namun hingga kini tidak pernah ditunjukkan ke publik.

    “Dan memang tidak ada. Dia gak punya. Kalau ada tentu palsu semuanya, makanya gak berani,” ujar Amien dikutip dari unggahan Instagram @totalpolitikcom (16/4/2025).

  • Laga Timnas Indonesia Hadapi China Mendapatkan Perubahan Jadwal dari AFC

    Laga Timnas Indonesia Hadapi China Mendapatkan Perubahan Jadwal dari AFC

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Jadwal pertandingan Timnas Indonesia menghadapi China dilanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde Ketiga mengalami perubahan.

    Perubahan ini dilakukan langsung oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) jelang laga yang berlangsung di bulan Juni itu.

    Laga Indonesia berhadapan dengan China akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni mendatang.

    Berdasarkan jadwal sebelumnya, pertandingan antara kedua tim bakal berlangsung pada pukul 19.00 WIB.

    Namun, menurut pembaruan terkini di laman resmi, AFC telah mengubah jadwal pertandingan.

    Jadwal pertandingan ini mengalami sedikit perubahan diundur lebih lama menjadi pukul 20.45 WIB.

    Sejauh ini belum diketahui pasti apa yang membuat AFC merubah jadwal laga Timnas Indonesia vs China.

    Sejauh ini alasan ada pengunduran jadwal pertandingan karena laga ini dianggap bentrokan dengan laga lain di Grup C.

    Sebagai catatan, pada 5 Juni mendatang juga akan berlangsung pertandingan antara Australia vs Jepang.

    (Erfyansyah/fajar)

  • BMKG: Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek, Puncaknya Diprediksi Terjadi pada Agustus

    BMKG: Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek, Puncaknya Diprediksi Terjadi pada Agustus

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2025 akan berlangsung lebih singkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor iklim global seperti fenomena La Niña lemah serta kondisi netral dari ENSO (El Niño-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole).

    Deputi BMKG, Guswanto, menyampaikan bahwa kemarau akan mulai melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada periode April hingga Juni 2025.

    “Musim kemarau diprediksi dimulai pada April hingga Juni di 403 ZOM atau sekitar 57,7% wilayah Indonesia,” ujarnya, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Wilayah Nusa Tenggara menjadi salah satu daerah yang diperkirakan lebih awal memasuki musim kemarau, sementara daerah lain seperti Sumatera dan Kalimantan hanya akan mengalami kemarau sekitar dua bulan (enam dasarian).

    Sebaliknya, wilayah Sulawesi diperkirakan akan mengalami kemarau lebih lama, bahkan mencapai lebih dari 24 dasarian.

    BMKG memproyeksikan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus di mayoritas wilayah Indonesia.

    “Puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Agustus di sebagian besar wilayah, dengan kemungkinan lebih awal atau sama seperti biasanya,” terang Guswanto.

    Meski memasuki musim kemarau, curah hujan tahunan di berbagai daerah masih akan berada dalam kategori normal. Ini menunjukkan bahwa tidak semua wilayah akan mengalami penurunan curah hujan secara drastis.

    Musim kemarau yang lebih singkat tahun ini dipengaruhi oleh La Niña lemah yang terjadi di awal tahun serta meningkatnya suhu permukaan laut.

  • Anak Penjual Nasi Gorengan di Pandeglang Banten Diterima Program S2 di Harvard

    Anak Penjual Nasi Gorengan di Pandeglang Banten Diterima Program S2 di Harvard

    FAJAR.CO.ID, PANDEGLANG — Seorang Anak Penjual nasi goreng pinggir jalan di Alun-alun Sukajadi, Cibaliung, Pandeglang Banten resmi diterima di Harvard University Amerika.

    Melalui Instagram pribadi milik Muhammad Yani @muhammadyani070901, ia menuliskan kisahnya sehingga berhasil sejauh ini.

    Muhammad Yani mengaku pernah merasakan tidur di jalan selama 10 hari karena tidak mampu membayar kontrakan, namun kini ia tidak menyangka ajah melanjutkan pendidikan S2 di salah satu kampus terbaik dunia, Harvard University Amerika.

    Pemuda asal Cibaliung ini, diterima di Harvard dengan mengambil program Hunan Development and Education.

    Mengekspresikan kebahagiaannya, ia kemudian menyampaikan bahwa setiap anak harus bermimpi, khususnya anak-anak di Cibaliung.

    “Setiap anak di Cibaliung harus bisa bermimpi tanpa batas. Saya ingin membuktikan bahwa garis takdir bisa diubah, bahwa anak desa pun bisa berdiri di panggung dunia,” ujar Yani.

    Berdasarkan unggahan di laman Instagramnya, sebelumnya Muhammad Yani juga pernah ditolak oleh Columbia University pada tahun 2023, namun tekadnya tidak membuatnya putus asa, kemudian ia terus belajar dan akhirnya membuahkan hasil saat dirinya dinyatakan resmi diterima oleh Harvard University Amerika.

    Keberhasilan ini kemudian menjadi inspiratif untuk generasi muda Indonesia, sebagai usaha yang dilakukan bersama dengan doa dan penetapan niat, akan menghadirkan hasil sebagaimana yang diinginkan.

    (Besse Arma/Fajar)