Category: Fajar.co.id Nasional

  • Prabowo Singgung Soal Ijazah dalam Sidang Kabinet Paripurna

    Prabowo Singgung Soal Ijazah dalam Sidang Kabinet Paripurna

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyinggung isu lama terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang sempat menjadi kontroversi di ruang publik.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (5/5/2025), Prabowo menilai bahwa persoalan tersebut tidak seharusnya terus digoreng, apalagi setelah Jokowi sukses memimpin selama satu dekade.

    “Jokowi berhasil 10 tahun orang suka tidak suka. Masalah ijazah dipersoalkan,” ujar Prabowo saat menyampaikan pidato di hadapan para menteri kabinet, dikutip Selasa (6/5/2025).

    Pernyataan itu disampaikannya dalam konteks membantah tudingan bahwa dirinya adalah “boneka” dari Jokowi. Menurut Prabowo, hubungan konsultatif antara dirinya dengan Jokowi semata-mata dilandasi oleh semangat kenegarawanan, bukan ketergantungan politik.

    Namun dalam kesempatan yang sama, ia menyelipkan sindiran terhadap pihak-pihak yang terus mempermasalahkan keabsahan ijazah Jokowi, dengan menyebut kemungkinan dirinya kelak juga dipertanyakan hal serupa.

    “Nanti ijazah saya ditanya-tanyakan,” tambah Prabowo, disambut tawa ringan dari beberapa hadirin.

    Sindiran itu bukan tanpa dasar. Dalam beberapa tahun terakhir sampai sekarang, sejumlah pihak mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi, meski Mahkamah Agung telah menolak gugatan-gugatan terkait hal tersebut, dan berbagai instansi resmi telah menyatakan keabsahannya.

    Prabowo menyayangkan bahwa di tengah dinamika politik yang seharusnya menyehatkan, justru narasi seperti itu terus dipelihara.

  • Ustaz Hilmi Firdausi: Vasektomi Haram tapi Wajib Demi Bantuan Uang dan Beras

    Ustaz Hilmi Firdausi: Vasektomi Haram tapi Wajib Demi Bantuan Uang dan Beras

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ustaz Hilmi Firdausi, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah sekaligus pendiri Sekolah Islam Terpadu Daarul Fikri, menyoroti kebijakan vasektomi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    “Di negeri yang katanya negara besar ini,
    Ada wacana syarat bansos yang bikin pusing di sebuah propinsi” kata Hilmi Firdausi dilansir X @Hilmi28 Selasa, (6/5/2025).

    Ia juga mengutip kalimat yang serupa yang sedang menjadi pembahasan di berbagai lapisan masyarakat.

    “Bapak mau bantuan Silakan ke klinik, Tapi maaf ya, alat vital harus dibuat sedikit (unik),” tulisnya.

    Lebih lanjut, ustaz Hilmi menjelaskan dari sudut pandang berdasarkan respons yang diterima masyarakat.

    “Vasektomi dibilang haram di mimbar,
    Tapi katanya akan jadi syarat resmi menerima bansos di Jabar. Ustadz pun bingung, jamaah terpingkal, ‘Katanya dosa, tapi kok malah jadi modal?’,” ungkapnya.

    “Lalu muncullah ceramah bikin heboh,
    Dari ustadz ‘sensasional’ dengan gaya penuh show, kampanye itu lebih ngeri dari khamr, apalagi kalau kajian kudu bayar masuknya, itu lebih bahaya,” lanjutnya.

    Ustaz Hilmi juga memberikan ilustrasi berdasarkan pernyataan-pernyataan jamaah yang tiba-tiba saja muncul.

    “Jamaah geleng-geleng, nyengir penuh tanya, jadi mending mabuk, dari pada ngaji harus bayar,” ujarnya.

    Sebagai penjelasan, ustadz Hilmi menyebut bahwa semuanya telah jelas dan terkadang ada kebijakan membingungkan, namun melewati sesuatu yang telah jelas landasan fatwa dan dalilnya.

    “Padahal Allah jelas haramkan khamr, kalau haram kampanye & kajian berbayar itu fatwa dia sendiri, entah apa dalilnya,” jelasnya.

  • Prabowo Klaim Keberhasilan Program MBG Capai 99,99 Persen meski Ada Kasus Keracunan

    Prabowo Klaim Keberhasilan Program MBG Capai 99,99 Persen meski Ada Kasus Keracunan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa tingkat keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat tinggi, meskipun masih ditemukan kasus keracunan makanan.

    Pernyataan ini disampaikan Prabowo saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Menurut Prabowo, jumlah penerima manfaat program MBG telah mencapai lebih dari tiga juta orang. Dari angka tersebut, hanya kurang dari 200 orang yang dilaporkan mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.

    “Hari ini memang ada yang keracunan. Yang keracunan sampai hari ini dari tiga koma sekian juta, kalau tidak salah, di bawah 200 orang. Yang rawat inap hanya lima orang,” kata Prabowo.

    Berdasarkan perhitungannya, kasus keracunan tersebut hanya mencakup sekitar 0,005 persen dari total peserta, sehingga ia menyimpulkan tingkat keberhasilan program mencapai 99,99 persen.

    “Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya enggak enak sejumlah 200 orang. Itu 200 dari tiga koma sekian juta, kalau tidak salah, adalah 0,005. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen,” jelas Prabowo.

    Meski menyampaikan apresiasi terhadap capaian tersebut, Prabowo tetap mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program tidak cepat merasa puas. Ia menegaskan bahwa target ke depan adalah meminimalisasi insiden, bahkan mencapai nol kesalahan.

    “Tapi saya hargai karena Kepala BGN dan jajaran mengatakan, ‘Pak, sasaran kita adalah zero penyimpangan, zero kesalahan.’ Dan kita mengerti tidak gampang,” ujarnya.
    (Wahyuni/Fajar)

  • Cara Jokowi Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu Dibandingkan dengan Anies

    Cara Jokowi Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu Dibandingkan dengan Anies

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebuah cuplikan wawancara lawas Anies Baswedan di acara Kick Andy kembali ramai diperbincangkan publik usai diunggah akun X @PartaiSocmed.

    Momen itu terjadi ketika Anies masih berstatus bakal calon presiden dan menjadi bintang tamu dalam episode bertema “Dosa-Dosa Anies.”

    Dalam salah satu segmen, pembawa acara Andy Noya melontarkan pertanyaan yang menohok.

    “Kenapa Anda selalu berdalih, mereka yang menuduh, saya yang harus membuktikan?” tanya Andy.

    Anies menjawab dengan tegas dan lugas. Ia menekankan bahwa memang prinsipnya telah demikian.

    “Memang di mana-mana begitu, Bang. Prinsipnya, semua yang menuduh harus membawa bukti. Itu yang menjawab, yang memberikan tuduhan,” jawab Anies.

    “Dan memang itu yang harus dibawa. Kalau tidak, hidup seseorang bisa habis waktunya untuk memberikan penjelasan atas segala macam tuduhan,” tambahnya.

    Pernyataan ini kembali mencuat di tengah perdebatan publik mengenai isu keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi, yang belakangan ramai diangkat sejumlah pihak.

    Warganet menilai, pernyataan Anies tersebut secara tidak langsung menyindir situasi di mana pihak yang menuduh kerap menuntut pembuktian dari pihak yang dituduh, bukan sebaliknya.

    Cuplikan ini pun beredar luas di media sosial dan menambah warna dalam dinamika politik nasional menjelang pelantikan presiden terpilih.

    Meski tidak secara langsung menyebut nama Jokowi, relevansi konteks membuat publik mengaitkannya dengan polemik yang belum juga reda.

    (Muhsin/fajar)

  • Sudah Mengundurkan Diri, Hasan Nasbi Tetap Ikuti Rapat Kabinet dengan Prabowo Subianto

    Sudah Mengundurkan Diri, Hasan Nasbi Tetap Ikuti Rapat Kabinet dengan Prabowo Subianto

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat kabinet yang dihadiri para mentei dan kepala lembaga, Senin (5/5) sore.

    Di tengah rapat kabinet itu, salah satu yang menjadi perhatian awak media adalah kehadiran Hasan Nasbi, yang masih terlihat ikut dalam rapat kabinet tersebut.

    Hasan Nasbi sebelumnya diketahui telah mengundurkan dri dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau PCO. Pengunduran diri itu telah disampaikan secara resmi kepada presiden sejak 21 April 2025 lalu.

    Di lokasi, Hasan tampak duduk sejajar dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), RI Nusron Wahid, dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.

    Seluruh menteri dan kepala lembaga yang hadir mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Tampak Hasan Nasbi dan jajaran menteri berdiri saat Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memasuki ruang sidang kabinet. Hasan juga turut bersalaman dengan Prabowo dan Gibran.

    Konon Hasan masih menghadiri sidang kabinet, karena surat pengunduran dirinya belum diteken oleh Prabowo. Sebelumnya, Hasan Nasbi mundur dari jabatannya dan terakhir menjalani aktivitas sebagai PCO pada 21 April lalu.

    Menurut Hasan, pengunduran dirinya karena ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi diatasi dan ada persoalan yang di luar kemampuan dirinya.

    “Maka pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” ucap Hasan.

  • Kolonel Inf Restu Widiyantoro Jabat Dirut PT Timah, Letjen TNI (Purn) Agus Rohman Jadi Komisaris Utama

    Kolonel Inf Restu Widiyantoro Jabat Dirut PT Timah, Letjen TNI (Purn) Agus Rohman Jadi Komisaris Utama

    Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem 022/Pantai Timur dan Inspektur Kodam (Irdam) VI/Mulawarman, memperkuat posisinya sebagai perwira tinggi yang memiliki pengalaman lapangan dan administratif.

    Dalam hal pendidikan, Restu mengantongi dua gelar akademik dari institusi bergengsi di Inggris. Ia menyelesaikan program Diploma S2 di King’s College London pada 1997 dan meraih gelar Master of Defence dari Cranfield University pada 1999.

    Pendidikan Kolonel Inf Restu Widiyantoro

    • Akademi Militer (Akmil), Lulus tahun 1987

    • Diploma S2 dari King’s College London, Inggris (1997)

    • Master of Defence dari Cranfield University, Inggris (1999)

    Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan, menjelaskan bahwa pergantian jajaran direksi dan komisaris merupakan bagian dari upaya pembaruan guna meningkatkan kinerja perusahaan ke depan.

    Menurut Rendi, rotasi kepengurusan ini adalah langkah yang lazim dalam sebuah perusahaan untuk terus menumbuhkan inovasi, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat prinsip tata kelola yang sehat.

    Selain Restu Widiyantoro yang ditunjuk sebagai Direktur Utama, perubahan ini juga mencakup penunjukan Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Rohman sebagai Komisaris Utama PT Timah, menandai keterlibatan sosok purnawirawan militer dalam kepemimpinan strategis perusahaan BUMN tersebut. 

    Mabes TNI Sebut Restu Sudah Pensiun

    Menyusul penunjukan Restu sebagai Dirut PT Timah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan bahwa Restu Widiyantoro sudah bukan lagi perwira militer aktif. 

  • Viral! Video Lawas Hercules Teriak Jokowi pun Saya Tak Takut saat Debat dengan Polisi

    Viral! Video Lawas Hercules Teriak Jokowi pun Saya Tak Takut saat Debat dengan Polisi

    “Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman,” lanjutnya.

    Lebih jauh, Gatot mengkritik pernyataan Hercules yang menyiratkan bahwa dukungan terhadap kepala daerah harus berdasarkan kedekatan dengan GRIB.

    Menurutnya, kepala daerah harus mencintai rakyat karena dipilih oleh rakyat, bukan oleh organisasi massa.

    “Gubernur, Bupati, Walikota, itu harus mencintai rakyat dulu, karena dia dipilih rakyat, bukan GRIB. Preman itu,” ucapnya geram.

    Gatot juga menyoroti insiden di Depok, di mana anggota kepolisian diserang dan mobilnya dibakar saat menjalankan tugas. Ia menyebut kejadian itu sebagai bentuk pelecehan terhadap negara dan hukum.

    “Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?” katanya.

    Ia mengecam keras pernyataan Hercules yang menyebut Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso “bau tanah”.

    “Kau juga menghina presiden saya, Jenderal Prabowo. (Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso) kau bilang bau tanah. Saya juga bau tanah! Yang sopan bicara!” cetusnya lantang.

    Gatot menegaskan bahwa para purnawirawan layak dihormati karena telah berjuang mempertaruhkan nyawa untuk bangsa.

    “Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timor. Kita berdarah-darah!,” tandasnya.

    Ia memperingatkan bahwa jika negara dipimpin oleh preman, maka kehancuran adalah hal yang tak bisa dihindari.

    “Kalau negara sudah dikuasai preman, kehancuran akan terjadi. Mana ada preman yang cinta rakyat? Gak ada. Di negara ini tidak boleh ada preman, dan itu harus diberantas!,” kuncinya.

  • Kolonel Inf Restu Widiyantoro Jabat Dirut PT Timah, Letjen TNI (Purn) Agus Rohman Jadi Komisaris Utama

    Purnawirawan TNI Duduki Kursi Dirut PT Timah, Narkosum: Bagi Lulusan ITB, ITS, UGM, UI dengan Gelar Insinyur Jangan Berkecil Hati Ya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Restu Widiyantoro resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT TMAH Tbk, menggantikan Ahmad Dani Virsal. Hal itu menuai sorotan.

    Salah satu yang menyoroti adalah Pegiat Media Sosial Narkosun. Ia menanggapi hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (2/5/2025) itu.

    “Direktur Utama PT Timah yg baru diangkat pada RUPS Jumat kemarin,” kata Narkosum dikutip dari unggahannya di X, Senin (5/5/2025).

    Narkosum meminta para alumni perguruan tinggi ternama yang menyandang gelar insinyur tak berkecil hati. Karena Dirut PT Timah bukan insinyur.

    “Bagi yang lulusan ITB, ITS, UGM, UI dengan gelar Insinyur; jangan berkecil hati ya,” ujarnya.

    Selain Dirut, diketahui RUPS itu menetapkan jabatan Komisaris Utama juga berpindah tangan dari M Alfan Baharudin kepada Agus Rohman.

    “Pergantian pengurus ini merupakan hal yang biasa untuk terus mendorong inovasi, efisiensi, dan tata kelola yang baik,” ujar Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan, dalam keterangan resminya dikutip pada Sabtu (3/5/2025).

    Baik Restu maupun Agus berasal dari latar belakang militer. Restu Widiyantoro adalah purnawirawan TNI berpangkat Kolonel Infanteri dan lulusan Akademi Militer tahun 1987.

    Ia pernah menjabat sebagai Komandan Kontingen Indonesia dalam misi PBB, Irdam VI/Mulawarman, serta Komandan Korem 022/Pantai Timur.

    Dalam bidang pendidikan, Restu menempuh studi Diploma S2 di King’s College London pada 1997 dan memperoleh gelar Master of Defence dari Cranfield Universities pada 1999.

    Sementara itu, Agus Rohman merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1988.

  • Laporan BPS Patahkan Optimisme Sri Mulyani, Pertumbuhan Ekonomi “Nyungsep” di Bawah 5 Persen

    Laporan BPS Patahkan Optimisme Sri Mulyani, Pertumbuhan Ekonomi “Nyungsep” di Bawah 5 Persen

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi  kuartal I-2025 di bawah prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mematahkan optimisme Sri Mulyani yang meyakini pertumbuhan Indonesia masih bisa di atas 5 persen. Sri Mulyani kecele.

    Pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2025 berdasarkan laporan BPS hanya sebesar 4,87 persen. Capain ini anjlok dibandingkan kuartal I-2024 atau secara tahunan (year on year/yoy).

    Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) maka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2025 sebesar 4,87 persen (yoy). Capaian ini lebih rendah dibanding kuartal I-2024 yang tumbuh sebesar 5,11 persen yoy.

    “Bila dibandingkan dengan kuartal IV-2024 atau secara kuartalan ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar  minus 0,98 persen,” kata dia Amalia, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Amalia Adininggar Widyasanti menyebut capaian kuartal I 2025 yang terendah sejak kuartal I-2021, ketika ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -0,69 persen akibat pandemi Covid-19.

    “Kuartal pertama 2025 tumbuh 4,87 persen secara yoy. Ini lebih rendah dari kuartal I-2024 karena tidak ada dorongan belanja pemilu seperti tahun lalu,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/5).

    Amalia menjelaskan, salah satu faktor pelemahan pertumbuhan ekonomi di awal 2025 adalah tidak adanya momentum Pemilu seperti di kuartal pertama 2024, yang saat itu mendorong konsumsi domestik secara signifikan melalui belanja kampanye dan aktivitas politik.

  • Setelah Siswa, Warga Dewasa Jadi Target Pembinaan Barak Militer Versi Dedi Mulyadi

    Setelah Siswa, Warga Dewasa Jadi Target Pembinaan Barak Militer Versi Dedi Mulyadi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merencanakan perluasan program pembinaan berbasis kedisiplinan militer, tak hanya untuk siswa bermasalah, tetapi juga untuk kalangan dewasa yang melakukan pelanggaran ringan di masyarakat.

    Rencana ini disampaikan usai Dedi meninjau langsung program pendidikan disiplin untuk pelajar yang digelar di Markas Resimen Armed 1 Kostrad, Purwakarta, pada Jumat (2/5/2025).

    “Saya berencana setelah SMP dan SMA ini berhasil, saya lihat nanti sebulan ke depan, maka nanti yang dewasa,” ujar Dedi, dikutip dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (5/5/2025).

    Menurut Dedi, program ini akan menyasar orang dewasa yang kerap menimbulkan keresahan di masyarakat, seperti pelaku tawuran, peminum di tempat umum, serta warga yang sering berkumpul secara tidak produktif di ruang publik.

    “Yang suka nongkrong-nongkrong di perempatan, mabuk-mabukan, tawuran, yang susah diproses pidananya karena tindak pidananya ringan, kalau pun dipidana masuknya LP malah naik tingkatan kejahatannya, nah itu nanti saya siapkan konsepnya,” jelas Dedi.

    Ia menekankan bahwa pendekatan melalui pembinaan disiplin dinilai lebih tepat untuk pelanggar ringan, dibanding langsung memproses hukum yang justru berisiko memperparah perilaku mereka setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan.

    Sebagai latar belakang, program pembinaan berbasis militer bagi pelajar bermasalah telah resmi dimulai sejak 2 Mei 2025. Program ini dilaksanakan di sekitar 30 hingga 40 barak militer yang telah disiapkan oleh pihak TNI.