Category: Fajar.co.id Nasional

  • Sindiran Pedas Okky Madasari soal Adik Luhut Jadi Calon Dubes: Menantu Kasad, Ponakan Danantara, Adik Dubes

    Sindiran Pedas Okky Madasari soal Adik Luhut Jadi Calon Dubes: Menantu Kasad, Ponakan Danantara, Adik Dubes

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penulis dan novelis Okky Madasari memberi sindiran keras ke Luhut Binsar Pandjaitan.

    Sindiran ini diberikan oleh Okky Madasari usai adik Luhut yang diberikan akan mendapatkan jabatan sebagai Dubes.

    Adik Luhut yaitu, Nurmala Kartini Sjahrir kabarnya akan ditunjuk sebagai calon Duta Besar (Dubes) untuk Jepang.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Okky Madasari memberi sindiran ke keluarga yang sudah memegang beberapa jabatan.

    “Menantu Kasad, ponakan Danantara, adik Dubes,” tulisnya dikutip Minggu (6/7/2025).

    Sebelumnya, Komisi I DPr tetap kerja meski akhir pekan. Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025, mereka menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon duta besar (dubes) yang diajukan Presiden Prabowo Subianto.

    Para calon dubes itu, bukan kaleng-kaleng. Di antaranya, ada adik kandung Luhut, mantan menteri di era Presiden Jokowi.

    Nurmala Kartini Sjahrir adik Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, mencuat sebagai calon Dubes RI untuk Jepang. Menko Kemaritiman dan Investasi, diproyeksikan menjadi Dubes RI untuk Amerika Serikat.

    Selain itu, muncul pula nama Hotmangaradja Pandjaitan, mantan Asisten Khusus Menhan bidang lingkungan strategis, serta Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri. Masing-masing, bakal ditugaskan di Singapura dan Uni Emirat Arab.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Daftar Nama 24 Calon Dubes RI yang Menjalani Fit and Propet Test

    Daftar Nama 24 Calon Dubes RI yang Menjalani Fit and Propet Test

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 24 calon Duta Besar RI untuk negara-negara sahabat telah menjalani proses fit and proper test di Komisi I DPR RI.

    Hal tersebut diakui Komisi I DPR RI yang menyebut telah merampungkan seluruh rangkaian uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, terhadap 24 calon dubes yang diajukan pemerintah.

    Wakil Ketua Komisi I DPR, Budi Djiwandono menyampaikan, seluruh proses telah selesai dilakukan secara menyeluruh.

    “Kami laporkan bahwa sekarang sudah selesai semua calon dubes yang mengikuti fit and proper test, 24 orang sudah lengkap dan sudah mengikuti fit and proper test ini dan 6 yang terakhir baru selesai beberapa waktu lalu,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (6/7).

    Ia menjelaskan, setelah proses uji kelayakan selesai, Komisi I langsung menggelar rapat internal untuk menyampaikan hasil evaluasi kepada Pimpinan DPR.

    “Dan kami juga sudah menjalankan rapat internal Komisi, di mana dalam rapat tersebut kami akan memberikan tanggapan, jawaban kepada pimpinan DPR RI untuk seterusnya dan nanti akan melanjutkan proses,” ujar Budi.

    Legislator Fraksi Partai Gerindra itu memastikan, proses uji kelayakan ini melibatkan calon-calon yang memiliki kompetensi tinggi dan pengalaman diplomatik yang luas.

    “Kalau saya meminjam kata Ketua Komisi I yang hadir 48 jam terakhir itu kelas berat atau heavyweight semua, antara punya pengalaman panjang di dunia diplomasi melalui karier ataupun sudah pernah ditempatkan bertugas sebagai Duta Besar di negara-negara sahabat ataupun mempunyai jaringan-jaringan yang kuat di negara-negara sahabat juga,” tegasnya.

  • Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Tak Berujung, Denny Siregar: Kekupas Satu Persatu, Makin Penasaran Ujungnya

    Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Tak Berujung, Denny Siregar: Kekupas Satu Persatu, Makin Penasaran Ujungnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi terus menjadi sorotan publik. Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, ikut mengomentari kasus yang makin ramai tersebut.

    Merasa gerah karena melihat dugaan ijazah palsu itu tidak berujung, Denny memberikan komentar menohok.

    Dengan pengalaman di dunia seni peran, Denny menyamakan kasus ini seperti film bergenre thriller.

    “Kasus ijazah ini lama-lama kayak film thriller. Kekupas satu persatu, makin penasaran ujungnya,” kata Denny di X @Dennysiregar (6/7/2025).

    Sebelumnya, Koordinator Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak (Relagama Bergerak), Bangun Sutoto, mengaku geram karena mantan presiden Jokowi tak kunjung menunjukkan ijazahnya.

    Sebagai dampak dari sikap Jokowi, Bangun membeberkan bahwa nama baik UGM yang dikenal sebagai kampus kerakyatan itu tercemar.

    “Kami mencermati sekaligus merasakan bahwa institusi UGM yang telah berjasa kepada kami saat masih menjadi mahasiswa, menjadi bulan-bulanan publik,” ujar Bangun kepada fajar.co.id, Sabtu (5/7/2025).

    “Marwah dan nama baik UGM telah tercemar dengan kasus yang remeh-temeh ini,” tambahnya.

    Jebolan UGM 2005 ini menegaskan kembali bahwa alumni memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik almamater.

    “Sebagai alumni, kami punya kewajiban untuk menjaga nama baik almamater. Itu dasar kami bersuara. Itu sah dan sudah menjadi satu keharusan bagi kami,” tandasnya.

    Menampik desas-desus bahwa mereka dikendalikan oleh pihak tertentu untuk menyerang Jokowi, Bangun langsung membantah.

  • Kontingen Satgas Patriot II Bakal Unjuk Gigi di Bastille Day 2025 Prancis

    Kontingen Satgas Patriot II Bakal Unjuk Gigi di Bastille Day 2025 Prancis

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, secara resmi memberangkatkan Kontingen Satgas Patriot II dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu (6/7/2025).

    Kontingen ini akan mengikuti parade dan defile militer Bastille Day yang akan digelar pada 14 Juli 2025 di Paris, Prancis.

    Partisipasi Indonesia pada Bastille Day 2025 menjadi semakin istimewa karena Indonesia dijadwalkan sebagai negara tamu kehormatan. Momen ini menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis dan menjadi bukti kedekatan serta komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama pertahanan, khususnya di kawasan Indo-Pasifik.

    Kontingen Satgas Patriot II terdiri dari 451 personel gabungan TNI dan taruna dari Akademi TNI—yang meliputi Akmil, AAL, dan AAU—serta Akpol. Dari jumlah tersebut, sebanyak 262 personel merupakan pasukan upacara dari tiga matra TNI, sementara 189 lainnya merupakan anggota pasukan drumband gabungan taruna dari keempat akademi tersebut.

    Pemberangkatan kontingen dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama diberangkatkan pada pagi hari usai upacara pelepasan resmi oleh Menhan RI, sedangkan gelombang kedua bertolak pada sore hari dari lokasi yang sama.

    Dalam sambutannya, Menhan RI menyampaikan bahwa keikutsertaan ini merupakan kehormatan sekaligus pengakuan terhadap profesionalisme prajurit Indonesia.

    “Saya, Panglima TNI dan Kapolri baru saja memberangkatkan Kontingan Indonesia Patriot II ke Prancis dalam rangka Hari Bastile tanggal 14 Juli sebagai kontingen kehormatan,” ujar Menhan RI.

  • Setelah Istri Menteri UMKM, Giliran Istri Bupati Enrekang Viral Pamer Liburan di Spanyol, Netizen: Aji Mumpung

    Setelah Istri Menteri UMKM, Giliran Istri Bupati Enrekang Viral Pamer Liburan di Spanyol, Netizen: Aji Mumpung

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Setelah istri Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, Media sosial (Medsos) kembali dihebohkan dengan aksi pamer istri pejabat daerah.

    Kali ini, giliran Ratnawati Muchlis, istri Bupati Enrekang, Sulawesi Selatan, Yusuf Ritangnga, yang mendadak jadi sorotan publik.

    Meskipun video Ratnawati sudah lama, namun kini kembali mendadak viral. Ia tampak asyik berpose di Stadion Santiago Bernabeu, kandang megah klub sepak bola Real Madrid di Spanyol.

    Ia tak hanya menikmati momen pelesiran tersebut, tetapi juga memamerkan aktivitasnya dalam mempromosikan acara PKK Festival di kabupatennya.

    Namun, alih-alih mendapat apresiasi, aksi pamer itu justru memantik amarah netizen. Kritikan pedas hingga sindiran tajam langsung membanjiri kolom komentar.

    Seorang netizen dengan nama akun @tuanpinski menuliskan sindiran menohok.

    “Wajahnya menggambarkan hukum di negeri ini. Tajam ke bawah,” tulisnya.

    Komentar pedas lainnya datang dari akun @WHendratmoyo yang menulis, “Mbok ya sadar, keluarga para pejabat Indonesia janganlah mudah pamer kekayaan, pelesiran, wah di medsos, selain tak patut dan dosa, berarti hati anda mati terhadap penderitaan rakyat yang kini ada di suasana susahnya hidup ini.”

    Tak kalah menohok, akun @Bsemangat menyentil, “Dugaan istri bupati jalan-jalan ke Madrid kira-kira menyerap APBD gak ya?.”

    Ada pula yang menyindir gaya hidup istri pejabat itu dengan kalimat tajam.

    “Sosialisasi PKK aja dari stadion Santiago Bernabeu Spanyol kandangnya Real Madrid… mungkin aja nanti sosialisasi Posyandu dari San Siro Milan,” sindir akun @Khuluq3339991.

  • Fakta Persidangan Tak Satu Pun Bukti Tom Lembong Korupsi Tapi Dituntut 7 Tahun, Geisz Chalifah: Harus Bebas Secara Murni

    Fakta Persidangan Tak Satu Pun Bukti Tom Lembong Korupsi Tapi Dituntut 7 Tahun, Geisz Chalifah: Harus Bebas Secara Murni

    Lebih jauh, ia memberikan sindiran bahwa pengadilan berlaku hukum target dan sesuai dengan arahan.

    “2+2 dalam kasus Tom Lembong hasilnya adalah 5,” ungkapnya.

    “Fakta pengadilan tak ditemukan bukti namun berlaku hukum target dan arahan,” terangnya.

    Sebelumnya diberitakan, tuntutan Kejaksaan terhadap Tom Lembong atas kasus impor gula dengan tuntutan pidana 7 tahun penjara dan denda Rp750 juta, dinilai berlebihan oleh banyak pihak.

    Pasalnya, selama persidangan berlangsung, tak ada bukti yang mengarah bahwa Tom Lembong melakukan tindak pidana korupsi.

    Yang menarik, warganet di media sosial menemukan fakta bahwa selama menjabat, kekayaan (terdaftar LHKPN) Tom Lembong tak mengalami kenaikan signifikan. Hal ini berbanding terbalik dengan kekayaan sejumlah menteri di era Jokowi.

    Hal itu diungkap pegiat media sosial @bospurwa di platform X. Dia menampilkan data LHKPN Tom Lembong sejak 2015 hingga 2019.

    “Dituntut 7 thn penjara dan denda 750 jt oleh @KejaksaanRI. Tapi tdk pernah dapat dibuktikan korupsi uang negara sepeser pun,” tulisnya, dikutip Sabtu (5/7/2025).

    Dia mengungkapkan selama 5 tahun jadi menteri dan kepala BKPM kekayaan Tom Lembong hanya naik 360 juta nyaris flat.

    “Jadi pejabat jujur dan profesional di negara ini malah REMEK dan TEKOR!, ” kritiknya.

    Postingan yang telah dilihat lebih dari 79 ribu pengguna X itu pun ramai dikomentari warganet.

    “Yg lucunya Pemberi Perintah (Presiden dan Menko) terhadap pembantunya yg melaksanakan tugasnya atas perintah pimpinan tdk pernah diperiksa oleh @KejaksaanRI ⁉️, ” ujar netizen di kolom komentar.

  • Dituntut 7 Tahun Penjara, Terungkap! Tom Lembong Selama Jabat Menteri Kekayaannya Nyaris Flat

    Dituntut 7 Tahun Penjara, Terungkap! Tom Lembong Selama Jabat Menteri Kekayaannya Nyaris Flat

    Fajar.co.id, Jakarta — Tuntutan Kejaksaan terhadap Tom Lembong atas kasus impor gula dengan tuntutan pidana 7 tahun penjara dan denda Rp750 juta, dinilai berlebihan oleh banyak pihak.

    Pasalnya, selama persidangan berlangsung, tak ada bukti yang mengarah bahwa Tom Lembong melakukan tindak pidana korupsi.

    Yang menarik, warganet di media sosial menemukan fakta bahwa selama menjabat, kekayaan (terdaftar LHKPN) Tom Lembong tak mengalami kenaikan signifikan. Hal ini berbanding terbalik dengan kekayaan sejumlah menteri di era Jokowi.

    Hal itu diungkap pegiat media sosial @bospurwa di platform X. Dia menampilkan data LHKPN Tom Lembong sejak 2015 hingga 2019.

    “Dituntut 7 thn penjara dan denda 750 jt oleh @KejaksaanRI. Tapi tdk pernah dapat dibuktikan korupsi uang negara sepeser pun,” tulisnya, dikutip Sabtu (5/7/2025).

    Dia mengungkapkan selama 5 tahun jadi menteri dan kepala BKPM kekayaan Tom Lembong hanya naik 360 juta nyaris flat.

    “Jadi pejabat jujur dan profesional di negara ini malah REMEK dan TEKOR!, ” kritiknya.

    Postingan yang telah dilihat lebih dari 79 ribu pengguna X itu pun ramai dikomentari warganet.

    “Yg lucunya Pemberi Perintah (Presiden dan Menko) terhadap pembantunya yg melaksanakan tugasnya atas perintah pimpinan tdk pernah diperiksa oleh @KejaksaanRI ⁉️, ” ujar netizen di kolom komentar.

    “Hasto sekjen pdip juga di tuntut 7 tahun. Ada apa dgn angka 7 ?, ” tanya warganet.

    “Kalah sama Yakut, yang setahun jd menag hartanya naik 1000%, ” sindir lainnya.

    Untuk diketahui, Jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung meminta Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, untuk menghukum mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dengan pidana penjara selama 7 tahun dan denda sebesar Rp750 juta subsider 6 bulan kurungan.

  • Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah, Relagama Bergerak: Nama Baik UGM Tercemar dengan Kasus Remeh

    Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah, Relagama Bergerak: Nama Baik UGM Tercemar dengan Kasus Remeh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Koordinator Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak (Relagama Bergerak), Bangun Sutoto, mengaku geram karena mantan presiden Jokowi tak kunjung menunjukkan ijazahnya.

    Sebagai dampak dari sikap Jokowi, Bangun membeberkan bahwa nama baik UGM yang dikenal sebagai kampus kerakyatan itu tercemar.

    “Kami mencermati sekaligus merasakan bahwa institusi UGM yang telah berjasa kepada kami saat masih menjadi mahasiswa, menjadi bulan-bulanan publik,” ujar Bangun kepada fajar.co.id, Sabtu (5/7/2025).

    “Marwah dan nama baik UGM telah tercemar dengan kasus yang remeh-temeh ini,” tambahnya.

    Jebolan UGM 2005 ini menegaskan kembali bahwa alumni memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik almamater.

    “Sebagai alumni, kami punya kewajiban untuk menjaga nama baik almamater. Itu dasar kami bersuara. Itu sah dan sudah menjadi satu keharusan bagi kami,” tandasnya.

    Menampik desas-desus bahwa mereka dikendalikan oleh pihak tertentu untuk menyerang Jokowi, Bangun langsung membantah.

    “Kepada siapapun, kami ingatkan bahwa Relagama Bergerak tidak berafiliasi dengan parpol tertentu, juga tidak untuk membela pihak tertentu. Saya ingatkan untuk jangan salah menilai atas sikap kami!,” jelas Bangun.

    Kata Bangun, UGM berdiri di atas tanah perjuangan oleh para pejuang dan dibangun untuk melahirkan para pejuang.

    “Bukan untuk mengkader dan meluluskan para pencundang,” cetusnya menyindir Jokowi.

    “Para pahlawan yang berjuang untuk negeri kita ini, termasuk para founding fathers UGM yang telah tiada, mereka sudah tidak tampak di hadapan kita. Tapi, jasa mereka berdampak kepada kami para alumni,” sambung dia.

  • Novi Helmy Hanya 5 Bulan Jabat Dirut Bulog, Jhon Sitorus: TNI Urus Militer Saja, Sipil Urus Sipil

    Novi Helmy Hanya 5 Bulan Jabat Dirut Bulog, Jhon Sitorus: TNI Urus Militer Saja, Sipil Urus Sipil

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pergantian pucuk pimpinan di Perum Bulog kembali menjadi sorotan publik. Setelah hanya lima bulan menjabat, Novi Helmy Prasetya resmi dicopot dari posisi Direktur Utama Bulog dan kembali ke institusi TNI.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, posisi yang ditinggalkannya kini diisi oleh Prihasto Setyanto.

    Menanggapi hal ini, pegiat media sosial Jhon Sitorus ikut angkat bicara. Ia menyentil soal marwah TNI yang menurutnya justru bisa dipertaruhkan dalam kasus seperti ini.

    “Makanya jangan sensitif kalo dikritik. Rakyat itu cinta TNI. TNI adalah anak kandung rakyat,” kata Jhon kepada fajar.co.id, Sabtu (4/7/2025).

    Jhon mengatakan, lembaga yang dicintai rakyat seperti TNI semestinya tidak dipermainkan dalam urusan seperti ini.

    “Bagaimana marwah lembaga yang dicintai rakyat malah seolah dipermainkan?” lanjutnya.

    Ia menegaskan, sebaiknya masing-masing pihak fokus pada ranah yang menjadi tugas utamanya.

    “Sudahlah, TNI ngurusin urusan militer, sipil ngurusin urusan sipil,” tegasnya.

    Jhon bilang, urusan pangan sebaiknya memang diserahkan pada ahlinya, bukan kepada militer.

    “Serahkan Bulog pada ahlinya, jangan dipaksakan TNI ber dwi-fungsi,” kuncinya.

    Sebelumnya, perombakan kembali terjadi di tubuh Perum Bulog. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, secara resmi mencopot Letnan Jenderal (Letjen) TNI Novi Helmy Prasetya dari jabatannya sebagai Direktur Utama Bulog.

    Perubahan jabatan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-179/MBU/06/2025 yang diteken pada 30 Juni 2025.

  • Mau Dengar yang Mana? Menteri P2MI Sarankan Cari Kerja di Luar Negeri Atasi Pengangguran, Menaker Minta WNI Tak Kabur ke Luar Negeri

    Mau Dengar yang Mana? Menteri P2MI Sarankan Cari Kerja di Luar Negeri Atasi Pengangguran, Menaker Minta WNI Tak Kabur ke Luar Negeri

    “Anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri,” kata Karding.

    Sementara jumlah pengangguran nasional mencapai 70 juta orang, sehingga untuk mengatasi banyaknya pengangguran di dalam negeri, Karding menilai bekerja di luar negeri dapat menjadi salah satu solusi.

    Nah, pandangan Menteri Karding ini ditanggapi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, beberapa hari kemudian.

    Yassierli berpendapat WNI tidak perlu ke luar negeri untuk mencari peluang kerja. Jika Menteri Karding menilai kerja di luar negeri adalah solusi mengatasi pengangguran, maka Menteri Yassierli menilai bekerja ke luar negeri menjadi solusi terakhir dari kebutuhan lapangan pekerjaan di dalam negeri.

    Yassierli merespons saran dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

    Yassierli menegaskan, masyarakat harus mengoptimalkan semua peluang kerja yang ada di dalam negeri. Salah satunya adalah dari program prioritas Presiden.

    “Ada Program makan bergizi gratis 50.000 satuan SPPG, (ada) 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Nanti kemudian ada hilirisasi, kemudian ada ketahanan pangan, ketahanan energi. Itu adalah lapangan pekerjaan yang ada di depan mata,” katanya.

    Memang diakuinya, beberapa program pemerintah masih berproses. Kementerian Ketenagakerjaan mengklaim membantu menyiapkan tenaga kerja dalam program yang ada.

    Misalnya, pelatihan pengelola Koperasi Desa Merah Putih bersama Kementerian Koperasi.