Category: Detik.com Otomotif

  • Syarat, Cara Buat Baru, dan Perpanjangan

    Syarat, Cara Buat Baru, dan Perpanjangan

    Jakarta

    Pengemudi mobil diwajibkan memiliki Surat Izin Mengemudi golongan A atau disingkat SIM A. SIM golongan ini berlaku untuk pengemudi mobil penumpang, mobil bus, atau mobil barang dengan jumlah berat tidak lebih dari 3.500 kg.

    Bagi detikers yang belum memilikinya, kalian dapat membuat SIM A baru di kantor Satlantas setempat. Sedangkan bagi yang sudah memilikinya, harus diperpanjang setiap lima tahun sekali.

    Salah satu syarat membuat baru atau perpanjangan adalah membayar biaya SIM A. Persyaratan, besar biaya, dan prosedurnya berbeda antara membuat SIM baru dengan memperpanjang SIM.

    Simak artikel ini untuk mengetahui biaya SIM A, lengkap dengan persyaratan, cara atau prosedur membuat SIM A baru maupun perpanjangan.

    Biaya SIM A Baru dan Perpanjangan

    Dikutip dari situs Satlantas Polrestabes Surabaya, biaya SIM A diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Adapun biaya penerbitan SIM A baru dan perpanjangan adalah sebagai berikut:

    Biaya SIM A Baru: Rp 120.000Biaya SIM A Perpanjangan: Rp 80.000

    Biaya tersebut belum termasuk dengan biaya lain-lain, seperti pemeriksaan kesehatan, dan sebagainya.

    Syarat SIM A Baru dan Perpanjangan

    Berikut ini syarat-syarat yang harus dilengkapi sebelum datang ke kantor Satlantas:

    Berusia 17 tahun untuk SIM A dan berusia 20 tahun untuk SIM A Umum.KTP asli setempat bagi Warga Negara Indonesia (WNI) atau dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing (WNA).Surat Keterangan Kesehatan Jasmani dari Dokter.Surat Keterangan Kesehatan Rohani dari Biro Psikologi.SIM A lama yang masih aktif. (jika mengajukan perpanjangan SIM).Untuk pengalihan golongan SIM, wajib disertai Surat Lulus Uji Keterampilan Simulator.

    Adapun dokumen keimigrasian bagi WNA adalah sebagai berikut:

    Paspor dan kartu izin tinggal tetap (KITAP) bagi WNA yang berdomisili tetap di Indonesia.Paspor, visa diplomatik, kartu anggota diplomatik, dan identitas diri lain bagi yang merupakan staf atau keluarga kedutaan.Paspor dan visa dinas atau kartu izin tinggal sementara (KITAS) bagi yang bekerja sebagai tenaga ahli atau pelajar yang bersekolah di Indonesia.Paspor dan kartu izin kunjungan atau singgah bagi yang tidak berdomisili di IndonesiaCara Membuat SIM A Baru dan Perpanjangan

    Cara membuat SIM A baru lebih lama daripada melakukan perpanjangan, karena harus melakukan uji teori dan uji praktik. Berikut ini prosedur atau cara membuat SIM A baru maupun perpanjangan;

    Buat SIM A Baru

    Lengkapi seluruh persyaratan pembuatan SIM A baru.Untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan jasmani dan rohani, detikers bisa melakukannya di tempat disediakan, biasanya masih satu kawasan dengan kantor Satlantas.Setelah syarat lengkap, pemohon datang ke Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas).Berkas akan diperiksa. Jika lengkap maka detikers diminta mengisi formulir pemohon SIM.Registrasi akan dilakukan oleh petugas.Pemohon akan difoto dan melakukan identifikasi.Kemudian pemohon harus melakukan uji teori.Setelah lolos, maka detikers harus mengikuti uji praktek.Jika lolos, lakukan pembayaran.SIM akan dicetak dan diserahkan.

    Perpanjangan SIM A

    Lengkapi seluruh persyaratan perpanjangan SIM A.Untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan jasmani dan rohani, detikers bisa melakukannya di tempat disediakan, biasanya masih satu kawasan dengan kantor Satlantas.Setelah syarat lengkap, pemohon datang ke Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas).Berkas akan diperiksa. Jika lengkap maka detikers diminta mengisi formulir pemohon SIM.Registrasi akan dilakukan oleh petugas.Pemohon akan difoto dan melakukan identifikasi.Lakukan pembayaran.SIM akan dicetak dan diserahkan.

    Catatan

    Pemohon SIM yang sudah mengikuti proses di aplikasi Digital Korlantas Polri, maka akan mendapat Nomor Registrasi. Tunjukkan Nomor Registrasi tersebut kepada petugas, maka pemohon akan diarahkan langsung ke loket selanjutnya.Jika pemohon tidak lulus uji teori, maka dapat mengulang dalam waktu 14 hari ke depan.Jika pemohon tidak lulus uji praktik, maka dapat mengulang dalam waktu 14 hari ke depan.Perpanjangan SIM hanya bisa dilakukan jika masa berlakunya belum habis. Jika terlewat walaupun sehari, maka harus mengikuti prosedur pembuatan SIM baru dan mengikuti uji teori dan praktik.

    Nah, itulah informasi mengenai biaya SIM A, lengkap dengan syarat dan cara membuat SIM A baru maupun perpanjangan. Semoga bermanfaat!

    (bai/row)

  • Penjualan Mobil Turun, Kok Permintaan Motor Malah Naik?

    Penjualan Mobil Turun, Kok Permintaan Motor Malah Naik?

    Jakarta

    Berbeda dengan mobil, penjualan motor di Indonesia tahun ini tetap tinggi. Bahkan, angka akhirnya diprediksi meningkat dibandingkan tahun lalu. Kok bisa begitu, ya?

    Sebagai catatan, menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales pada September lalu turun 4,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Selama sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan mobil di Indonesia baru mencapai 633 ribu unit. Kondisi tersebut membuat Gaikindo menurunkan target dari yang semula 1 juta unit setahun menjadi hanya 850 ribu unit.

    Motor listrik Honda ICON e: dan CUV e: di IMOS 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Di sisi lain, penjualan motor justru stabil. Bahkan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun lalu.

    Selama Januari-September 2024, penjualan motor di Indonesia sudah mencapai 4,87 juta unit. Angka tersebut naik 3,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pabrikan hanya tinggal menjual 1,33 juta unit lagi untuk mencapai target 6,2 juta unit.

    PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai market leader di segmen roda dua mengatakan, motor merupakan kendaraan terjangkau yang menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Motor juga kerap dipakai untuk mendukung mobilitas masyarakat di berbagai sektor.

    Pameran IMOS 2024 Foto: Septian Farhan/detikoto

    Selain itu, secara harga, motor dan mobil juga berbeda. Kondisi ekonomi sekarang mungkin tak terlalu berdampak ke konsumen menengah yang cenderung ke bawah.

    “Jadi memang masih lebih baik lah daripada sektor otomotif yang lain. Mungkin nggak ngaruh-ngaruh banget ke pembeli menengah ke bawah,” ujar Vice President Director PT AHM, Thomas Wijaya saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan.

    “Kan yang menurun (kelas) menengah. Nah, kita kalau motor ini mungkin lebih ke bawah dan menengah, jadi menengah bawah,” tambahnya.

    Thomas menjelaskan, permintaan motor Honda di Indonesia tahun ini juga mengalami peningkatan. Harapannya, tahun depan angkanya makin meroket.

    “Kalau dari AISI kan estimasi penjualan 6,4 juta unit. Ya kita inline dengan market lah, (harapannya) kita bisa mendekati 4,9 sampai 5 juta unit,” kata dia.

    (sfn/sfn)

  • Kawasaki W175 Injeksi Bakal Diproduksi Lokal Mulai 2025

    Kawasaki W175 Injeksi Bakal Diproduksi Lokal Mulai 2025

    Jakarta

    PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) akan memproduksi lokal Kawasaki W175 injeksi di pabrik Cikarang, Jawa Barat mulai tahun depan. Motor retro tersebut sebelumnya berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari India.

    Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT KMI mengatakan, sejak pertama meluncur di PRJ Kemayoran 2024, Kawasaki W175 injeksi langsung menjadi buruan konsumen di Indonesia. Bahkan, penjualannya menjadi salah satu yang tertinggi dibandingkan model-model lain.

    Kondisi tersebut membuat pihaknya yakin untuk merakit lokal Kawasaki W175 injeksi di Indonesia. Harapannya, konsumen bisa membeli motor tersebut tanpa khawatir kehabisan unitnya.

    “Luar biasa bagus permintaannya. Kita cuma dapat jatah 280 unit dari Kawasaki India dan itu semua sudah sold out. Kita harus tunggu tahun depan,” ujar Michael C. Tanadhi saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan, belum lama ini.

    “Tahun depan rencananya kita mau langsung menjadikan motor itu CKD, semuanya masih dalam proses,” tambahnya.

    Kawasaki W175L injeksi di PRJ 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Michael kemudian mengurai alasan mengapa Kawasaki W175 injeksi sejak awal tak langsung diproduksi di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut merupakan kebijakan internal perusahaan.

    “Kita waktu mau masukin masih dalam proses pemindahan pabriknya, tidak keburu kalau tahun ini. Tapi dari dealer sudah minta secepatnya dimasukin ke Indonesia,” tuturnya.

    Ketika ditanya apakah harga Kawasaki W175 injeksi lebih murah saat sudah diproduksi lokal, Michael tak bisa menjawabnya dengan tegas. Namun, kata dia, peluang tersebut tak tertutup.

    “Mungkin sama, mungkin juga ada perubahan, tapi belum kita atur ulang,” kata dia.

    Spesifikasi Kawasaki W175 Injeksi

    Secara desain, Kawasaki W175L injeksi sebenarnya masih sama seperti model regular. Hanya saja, ada sejumlah penyempurnaan di kendaraan tersebut. Mulai dari posisi setang yang lebih tinggi, penggunaan spion baru yang membulat, penambahan handle seat dan standar tengah, hingga swingarm serta fender yang dirancang lebih panjang.

    Tak lupa pabrikan juga memberinya warna dan striping baru. Motor tersebut dibuat agak minimalis dengan perpaduan aksen yang tak terlalu mencolok.

    Kawasaki W175L injeksi di PRJ 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Perubahan paling kentara di W175L injeksi adalah mesinnya yang sudah pakai sistem pengabutan injeksi. Sebelumnya, motor tersebut hanya tersedia dalam opsi karburator. Pembaruan tersebut membuat efisiensi bahan bakarnya diklaim lebih baik.

    Kawasaki W175L juga sudah menggunakan panel instrumen semi-digital yang menampilkan indikator bensin. Kemudian perubahan lainnya terdapat di bagian pengereman yang sudah menggunakan antilock braking system (ABS) berkanal tunggal.

    Sementara spesifikasinya masih sama, yakni menggunakan mesin SOHC 177cc bersilinder tunggal dengan muntahan tenaga 13 PS dan torsi 13,2 PS. Pembekalan tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi manual lima-percepatan.

    Kawasaki W175L injeksi dibanderol Rp 35 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    (sfn/sfn)

  • Mobilnya Dipakai Presiden Prabowo ke Papua, GWM Bilang Begini

    Mobilnya Dipakai Presiden Prabowo ke Papua, GWM Bilang Begini

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menggunakan mobil China GWM Tank 500 saat kunjungan kerja di Papua. Begini kata GWM soal mobilnya dipakai RI 1.

    Mobil yang digunakan Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke Desa Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan mencuri perhatian. Mobil dengan pelat ‘Indonesia 1’ itu merupakan mobil China garapan produsen Great Wall Motor. Adalah GMW Tank 500, sebuah SUV mewah yang memiliki kemampuan off-road.

    Penggunaan GWM Tank 500 oleh orang nomor wahid di Indonesia tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi Great Wall Motors. Meski digunakan oleh presiden, GWM menegaskan tidak ada kerjasama khusus dengan pemerintah.

    “Namun hal ini tentu menjadi hal yang membanggakan bahwa Luxury Off-road SUV kami menjadi pilihan Presiden RI dalam melaksanakan kunjungan kerjanya,” jelas General Manager GWM Indonesia Constantinus Herlijoso kepada detikOto, Senin (4/11/2024).

    Great Wall Motor Tank 500. Foto: Ridwan Arifin

    “Kami yakin bahwa pilihan tersebut tidak terlepas dari kemampuan GWM Tank 500 HEV yang mumpuni dalam melewati berbagai bentuk medan off-road menantang, serta secara bersamaan juga masih mampu memberikan kenyamanan maksimal bagi penggunanya,” lanjut Joso.

    Bagi GWM, Tank 500 memang memiliki sejumlah keunggulan. Keunggulan tersebutlah yang membuat SUV mewah berteknologi hybrid itu bisa digunakan RI 1. GWM Tank 500 menggendong mesin 2.0 L turbo engine HEV yang bisa memuntahkan tenaga 342 daya kuda dan torsi maksimum 648 Nm. Tenaga itu disalurkan ke seluruh roda berkat sistem penggerak Intelligent 4WD.

    Mesinnya dipasangkan dengan transisi 9 HAT (9speed Hybrid Automatic). Mobil ini memiliki desain kokoh dengan struktur rangka yang dikonsepkan untuk keselamatan tingkat tinggi, dilengkapi dengan Intelligent Driving Assistance Level 2, seperti lane-keeping, automatic emergency braking (pejalan kaki dan pesepeda), dan front and rear cross-traffic assistance, juga ada fitur jok ISOFIX untuk anak-anak.

    “Dengan besaran tenaga mencapai 342 hp dan torsi sebesar 648 Nm, GWM Tank 500 HEV memberikan pengalaman berkendara yang dapat diadu serta dilengkapi fitur off-road lengkap, mulai dari sistem penggerak empat roda, differential lock depan dan belakang, Tank Turn, hingga Cruise Control Off-road,” jelas Joso.

    Great Wall Motor Tank 500. Foto: Ridwan Arifin

    “Selain itu, GWM Tank 500 HEV mampu memberikan kenyamanan maksimal di setiap proses penggunaannya, mulai dari electric side step untuk kemudahan menaiki mobil, nappa leather seats, ventilated seats di baris pertama dan kedua, massage function di kursi baris pertama, panoramic sunroof, dan banyak fitur lainnya,” pungkas Joso.

    (dry/din)

  • Alasan Suzuki Tak Punya Fasilitas Riset dan Pengembangan Motor di Indonesia

    Alasan Suzuki Tak Punya Fasilitas Riset dan Pengembangan Motor di Indonesia

    Jakarta

    Suzuki meramaikan pasar otomotif Tanah Air, bersaing dengan brand Jepang lain seperti Yamaha, Honda, dan Kawasaki. Namun Suzuki tidak punya fasilitas research and development (RnD) di Indonesia.

    “Kita tidak punya (RnD) di Indonesia,” kata Shigemori Keisuke, General Manager 2W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

    Fasilitas RnD di dalam negeri tak bisa dipandang sebelah mata, produk yang diproduksi harus sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Yamaha dan Honda misalnya dua raksasa sepeda motor itu sudah punya fasilitas RnD di sini.

    Namun prinsipal Suzuki tidak mendirikan pusat RnD di Indonesia. Padahal Suzuki sudah punya nama besar di Indonesia, motornya terkenal bandel, harganya juga kompetitif di pasar.

    “Alasannya salah satu kebijakan strategi dari Suzuki Motor Corporation di Jepang, sekarang kita fokus di India untuk modelnya,” tambah dia lagi.

    Belakangan sepeda motor baru yang diluncurkan Suzuki didatangkan utuh atau completely built-up (CBU) dari India. Meski demikian, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih memproduksi motor di Indonesia.

    Deretan sepeda motor Suzuki yang dijual antara lain: Avenis 125, V-Strom 250SX, Burgman Street 125EX, Gixxer SF250, GSX-R150, Satria F150, Address, Nex II, hingga Nex II Crossover.

    Gixxer SF 250, Avenis 125, VStrom 250 SX, hingga yang terbaru Burgman Street 125 EX merupakan lini baru Suzuki yang dijual dengan status CBU dari India. Sedangkan sisanya merupakan rakitan dalam negeri.

    Suzuki membeberkan dengan line up yang sudah ada, kombinasi rakitan lokal dan CBU dari India punya target sampai 15 ribu unit tahun ini. Burgman Street 125 EX menjadi tulang punggung penjualan Suzuki di Indonesia.

    “Sangat bagus, maksudku, sejak kita luncurkan model ini. Utilitas dan semua performa dari Burgman Street sangat diterima, kami sangat senang dengan hal ini,” kata Shigemori Keisuke.

    Suzuki Burgman Street 125 EX sudah terjual 3 ribu unit di Indonesia. Angka tersebut cukup mengesankan untuk produk impor.

    “Kami masih pertimbangkan juga, jika kita punya kesempatan, ya (akan dirakit), tapi untuk saat ini belum ada rencana,” tambahnya.

    (riar/dry)

  • Berapa Lama Lagi Mobil Hidrogen Bisa Wara-wiri di Indonesia?

    Berapa Lama Lagi Mobil Hidrogen Bisa Wara-wiri di Indonesia?

    Jakarta

    Pemerintah mempunyai strategi nasional untuk adopsi transportasi berbasis hidrogen pada 2031. Kira-kira, realistis tercapai?

    Perlu diketahui hidrogen dibedakan dari proses pembuatannya. Sebenarnya hidrogen tidak memiliki warna, tetapi sebagai pembeda, hidrogen diberi warna abu-abu, biru dan hijau.

    Saat ini sebagian besar hidrogen adalah abu-abu. Hidrogen ini bersumber dari bahan bakar fosil seperti gas bumi atau batu bara. Tentu saja masih ada jejak emisi karbon. Selanjutnya hidrogen biru bisa bersumber dari biomass, dan terakhir adalah hidrogen yang benar-benar bersih, yakni hidrogen hijau yang berasal dari air, sebagai hasil reaksi antara hidrogen dan oksigen.

    Peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Eng Ir Deendarlianto ST M.Eng menyebut hidrogen berpotensi sebagai bahan bakar alternatif di masa depan. Hidrogen juga menjadi salah satu jawaban pengganti bahan bakar di berbagai sektor, contohnya seperti sektor transportasi dan pembangkit listrik.

    “Ketika pemerintah sudah mencanangkan 2031 kita mulai masuk ke hidrogen. Public knowledge tentang hidrogen belum mencukupi, saat ini kita belum punya rencana,” kata Deendarlianto.

    Deen panggilan akrab Deendarlianto sudah memulai penelitian terkait hidrogen. Penelitian ini berbasis kolaborasi dan dibiayai pemerintah serta beberapa pihak industri.

    Fokus utama penelitian ini berkaitan dengan produksi green hydrogen. Jenis ini diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan. Sejauh ini, studi sudah memasuki tahapan riset dan pengembangan. Untuk bisa diaplikasikan ke kehidupan nyata, pemerintah perlu mengedukasi masyarakat soal hidrogen.

    “Masalah mendasar bukan mahal murahnya teknologi, sosial impact kuat, tidak adanya komprehensif planning dari pemerintah, dan juga dukungan stakeholder lain,” jelas dia.

    Dia menambahkan rencana Indonesia mengejar NZE 2060 sudah bagus, namun dia mempertanyakan siapa yang mengawal misi suci tersebut.

    “Kalau kita lihat sudah punya roadmap NZE dari setiap 5 tahun perencanaannya bagus. Yang jadi masalah siapa yang mengawal dan juga komitmen pelaksanaannya,” kata dia.

    Khususnya dari sektor transportasi, demi mengejar NZE, semestinya melihat alternatif teknologi yang juga ramah lingkungan.

    “Transportasi ya. Ya kalau riset-riset yang sudah kami lakukan, apalagi energy policy tahun 2019, dalam rangka mengejar target emisi di 2030 di sektor transportasi jawabannya no single solution. Tidak ada jawaban tunggal,” jelas Deen.

    “Ada energi bauran, sumber energi terbarukan yang kita kembangkan. Untuk sumber ada sekian persen untuk biofuel, kemudian sekian persen untuk melaksanakan mandat E5, kemudian kita tidak bisa melupakan peran bahan bakar gas itu bagian dari menuju transisi energi kita. Masuk ke mobil listrik itu juga persentase-nya ada,” kata dia.

    “Ketika pemerintah sudah mencanangkan 2031 kita mulai masuk ke hidrogen. Public knowledge tentang hidrogen belum mencukupi, saat ini kita belum punya rencana,” jelas dia.

    Hidrogen menjadi salah satu bidang baru yang diteliti di Indonesia, tentunya menjadi tantangan. Kemudian belajar dari negara yang sudah mengadopsi hidrogen, rantai pasok menjadi perhatian juga.

    “Sektor transportasi saya pikir, hidrogen akan masuk. Tapi tidak secepat 2031. Satu hal sangat sulit diadakan adalah rantai pasoknya, jadi jangankan kan kita bicara hidrogen hijau, hidrogen yang tidak hijau, yang abu-abu ini sulit,” kata Dr. Alloysius Joko Purwanto, Energy Economist dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) saat berbincang bersama detikOto di Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).

    “California misalnya, sudah ada bahan bakar fuel cell itu sudah dipasarkan California. Tapi gas station pada tutup karena ketersediaan hidrogen tidak memenuhi, padahal belum green hidrogen,” jelas dia.

    (riar/dry)

  • Stok Habis, Kawasaki Belum Minat Impor Ninja Listrik Lagi

    Stok Habis, Kawasaki Belum Minat Impor Ninja Listrik Lagi

    Jakarta

    Stok Kawasaki Ninja Listrik di Indonesia sudah habis. Namun, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) belum minat mengimpor unitnya lagi. Apa alasannya?

    Sebagai catatan, Kawasaki Ninja Listrik tersedia dalam dua varian berbeda, yakni e-1 dan Z e-1. Sementara stok totalnya hanya 15 unit di Indonesia dan seluruhnya sudah sold out alias laku terjual.

    Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT KMI mengatakan, pihaknya tak berencana menambah kuota Ninja listrik tahun depan. Sebab, ketimbang mengimpor motor tersebut yang pasarnya segmented, KMI lebih memilih memasukkan produk lain yang lebih massal.

    “Belum ada rencana tambah, karena ketimbang kuota impornya dipakai untuk itu (Ninja listrik), mending buat model lain yang CBU,” ujar Michael saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan, belum lama ini.

    Kawasaki Ninja Listrik. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Di kesempatan yang sama, Michael juga mengungkap siapa konsumen Ninja Listrik di Indonesia. Menurutnya, pembeli motor ramah lingkungan tersebut merupakan penggemar Geng Hijau sejati.

    “Memang itu motor untuk Kawasaki Lovers banget, orang yang memang mau koleksi motor Kawasaki. Sebarannya cuma ada 15 unit di Indonesia,” kata Michael.

    Sebagai catatan, Kawasaki Ninja listrik terbagi menjadi dua model berbeda, yakni e-1 dan Z e-1. Keduanya sangat berbeda secara tampilan. Jika e-1 dibuat bersayap, maka Z e-1 dirancang naked atau terbuka.

    Kedua motor listrik tersebut dibekali motor listrik dengan tenaga 12 PS pada rentang 2.600-4.000 rpm dan torsi 40,5 Nm pada 0-1.600 rpm. Keduanya juga diklaim dapat menempuh kecepatan maksimal 88,5 km/jam di mode Road dan 64 km/jam di mode Eco.

    Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 Foto: Ridwan Arifin

    Namun, dengan mode e-boost, keduanya punya sedikit perbedaan tenaga. Dengan e-boost, Ninja e-1 bisa melaju hingga 105 km/jam dalam mode Road. Sementara Z e-1 bisa melesat jingga 101 km/jam dalam mode yang sama.

    Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 juga dilengkapi beragam fitur seperti Walk Mode yang membantu pengendara bermanuver di tempat parkir. Ada juga layar TFT penuh warna yang sudah tersambung ke smartphone. Sementara baterainya lithium-ion ganda dengan berat masing-masing 11.5 kg.

    Kawasaki membanderol Ninja e-1 seharga Rp 149,9 juta dan Z e-1 Rp 3 jutaan lebih murah. Seluruhnya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • Sama-sama Dirakit di Indonesia, Apa Perbedaan Chery Omoda 5 versi RI dan Vietnam?

    Sama-sama Dirakit di Indonesia, Apa Perbedaan Chery Omoda 5 versi RI dan Vietnam?

    Jakarta

    Chery Motor Indonesia resmi mengekspor perdana 120 unit Omoda 5 untuk pasar Vietnam. Tentunya ada sedikit perbedaan antara unit Omoda 5 yang dipasarkan di Indonesia dengan Omoda 5 yang dijual ke Vietnam.

    Perbedaan paling jelas adalah posisi setir atau kemudi. Omoda 5 versi ekspor ke Vietnam ini menggunakan posisi kemudi di bagian kiri, berbeda dengan kemudi Omoda 5 buat pasar Indonesia yang ada di sebelah kanan.

    Selebihnya, ada perbedaan-perbedaan kecil lainnya yang membedakan Omoda 5 versi Indonesia dengan Omoda 5 versi Vietnam ini. Sayangnya, pihak Chery tak memberi tahu lebih detail perbedaan tersebut.

    “Setiap pasar, termasuk Vietnam, preferensi konsumennya berbeda-beda. Jadi kita agak susah untuk membandingkan secara head to head, karena pasti ada kurang, pasti juga ada lebih. Jadi memang agak sedikit beda (antara Omoda 5 Indonesia dan Vietnam),” ungkap Executive Vice President of Chery International Chen Chunqing di Cikarang belum lama ini.

    Memang agak sulit membedakan Omoda 5 Indonesia dan Vietnam. Dari segi eksterior misalnya, desain luar termasuk pilihan warna keduanya sangat mirip. Kemudian jantung pacunya juga identik, yakni 1.500 cc turbo. Namun dari grille terlihat ada perbedaan mencolok. Omoda 5 versi Indonesia, terdapat logo Chery di bagian grille depan. Sementara pada versi Vietnam, tak tersemat lagi logo Chery. Di kap mobil terdapat tulisan ‘Omoda’.

    Diketahui, pada tahap awal pengiriman, Chery mengekspor sebanyak 120 unit Omoda 5 ke Vietnam. Selanjutnya, Chery menargetkan mengapalkan 500 unit Omoda 5 setiap bulannya ke negeri naga biru. Pada tahun pertama, Chery menargetkan bisa mengekspor sebanyak 5.000 unit Omoda 5 ke Vietnam.

    Chen Chunqing mengatakan, ekspor Chery Omoda 5 ke Vietnam adalah langkah awal dari rencana ekspansi Chery Motor Indonesia ke pasar global. Selain melakukan kegiatan Completely Knocked Down (CKD) di Indonesia, Chery Motor Indonesia juga berkomitmen untuk mengekspor produk-produk terbaiknya ke berbagai negara di dunia.

    “Kami percaya bahwa produk-produk Chery memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Dengan kualitas dan teknologi yang terus ditingkatkan, kami yakin mampu memenuhi ekspektasi konsumen di berbagai negara,” bilang Chen.

    (lua/dry)

  • Bioetanol Menantang, tapi Peluangnya Besar di Indonesia

    Bioetanol Menantang, tapi Peluangnya Besar di Indonesia

    Jakarta

    Indonesia sejatinya berpotensi jadi produsen sumber energi terbarukan, bioetanol. Bahan bakar alternatif ini juga bisa menjadi solusi dalam mengejar target Net Zero Emission (NZE).

    Upaya pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan bahan bakar yang lebih hijau ini pun perlu didorong. Tetapi perlu riset lebih mendalam lantaran rantai pasok bioetanol juga dibutuhkan komoditas pangan.

    Ditambah lagi penggunaan bahan bakar nabati ini bisa mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang mayoritas dari impor. Selain itu, karbon yang dihasilkan dari proses pembuangan kendaraan juga lebih ramah.

    Guru Besar Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Deendarlianto menyampaikan bioetanol sudah masuk dalam roadmap NZE pemerintah. Semestinya teknologi ini juga perlu didukung.

    “Sebenarnya kita lihat kontribusi, kita mengacu saja roadmap pemerintah kita menuju NZE, datanya menarik ini ya, yang berhubungan dengan sektor transportasi itu ada rencana penggunaan green hidrogen tahun 2031,” kata Deendarlianto saat berbincang dengan detikOto, Kamis (10/10/2024).

    “Yang kedua, paling dekat biofuel, untuk sektor transportasi sampai 40 persen. Artinya yang perlu dibangun dari sisi ekonomi, ada aspek supply dan demand,” kata dia.

    “Kalau pemerintah mendorong, artinya demand ada, kemudian supply gimana. Imbangkan antara sektor energi dan pangan seperti apa. Ketika berbicara ingin mengkonsumsi solar, biofuel dari sawit, biofuel dari alga,” jelasnya lagi.

    Untuk bioetanol, pemerintah perlu belajar banyak hal mulai dari hulu hingga hilirnya, misalnya dari tebu, seperti yang sudah sukses dilakukan di Brazil.

    “Kemudian kita ketika mengurangi konsumsi bensin, solusinya etanol, Pertanyaannya bagaimana dengan konstruksi engine kita. Memang Brazil berhasil melaksanakan E100 namun kalau kita lihat sendiri konstruksi engine juga berbeda, pertanyaannya, ini bisa dilakukan industri manufaktur? saya yakin kalau pemerintah mendorong, industri manufaktur berjalan. Kalau aturan ditegakkan baik, market muncul, industri akan muncul ke sana,” kata dia.

    Senada dengan hal tersebut, Dr. Alloysius Joko Purwanto, Energy Economist dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) menambahkan bioetanol dan biofuel merupakan transisi energi yang perlu dioptimalkan kendati masih menyimpan pekerjaan rumah, terutama soal ketersediaan bahan bakunya.

    Indonesia punya potensi besar jika bisa menguasai bioetanol generasi kedua.

    “Bioteanol ini tantangan juga, kita sulit untuk memperoleh bahan baku bioetanol dengan harga memadai. Sekarang di Surabaya, Jawa Timur itu dari molase. Dan itu harganya sangat tinggi, untuk kebutuhan industri mereka akan lebih mampu menyerap dibandingkan kebutuhan transportasi,” kata Joko.

    “Indonesia punya potensi, tapi generasi kedua bioetnaol, itu shogum, tandan kosong, palem, gabah tapi masalahnya itu teknologinya belum sampai sana. Engine masih sangat mahal, masih di tahap penelitian. Potensinya besar, dari studi kami ada potensi,” tambahnya lagi.

    “Potensinya 30 juta kilo liter, sementara Gasoline kita 35 juta kilo liter, kalau bisa kita tutup dengan generasi kedua itu akan luar biasa,” jelas dia.

    (riar/dry)

  • Melihat Uji Coba Taksi Terbang eVTOL di Jepang

    Melihat Uji Coba Taksi Terbang eVTOL di Jepang

    Video: Melihat Uji Coba Taksi Terbang eVTOL di Jepang

    2,364 Views | Senin, 04 Nov 2024 08:00 WIB

    Taksi terbang eVTOL buatan Joby Aviation melakukan uji coba pertamanya di Jepang, Sabtu (2/11). Taksi ini diharapkan dapat menekan angka emisi yang dikeluarkan kendaraan.

    Tim 20Detik/Reuters – 20DETIK