Category: Detik.com Otomotif

  • ‘Mobil Dipakai Banyak Rakyat Jangan Kena Pajak Mewah’

    ‘Mobil Dipakai Banyak Rakyat Jangan Kena Pajak Mewah’

    Jakarta

    Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan pemerintah perlu meninjau kembali skema Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), terutama untuk mobil yang diproduksi dalam negeri serta digunakan secara masif oleh rakyat.

    Menurut Nangoi, tidak semua mobil masuk dalam kategori barang mewah. Kini mobil sudah bertransformasi menjadi alat mobilitas masyarakat.

    Mobil yang diproduksi dalam negeri dan dijual dalam kisaran harga terjangkau seperti LCGC (Low Cost Green Car) telah menjadi bagian dari kebutuhan harian masyarakat, bukan sekadar simbol status atau kemewahan.

    “Contohnya PPnBM kita sebenarnya ingin kalau bisa diturunkan lagi. Kan yang namanya pajak barang mewah, sementara yang namanya mobil sendiri sudah tidak relevan kalau disebut mewah. Kecuali mobil-mobil yang beneran mewah ya. Tapi kalau mobil-mobil yang dipakai rakyat banyak harusnya jangan kena,” kata Nangoi di Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).

    LCGC harganya kini harganya hampir Rp 200 juta. Segmen mobil ini sedianya menjadi jembatan bagi orang pertama yang baru membeli mobil.

    Dalam data lima tahun terakhir menunjukkan mobil LCGC masih menjadi pilihan orang Indonesia. Selalu menjadi langganan mobil terlaris.

    Nangoi juga menyoroti tujuan awal diberlakukannya PPnBM, yakni mengerem konsumsi barang mewah yang dinilai tidak produktif bagi masyarakat.

    “Karena setahu saya seyogyanya PPnBM dikenakan untuk mem-bumper supaya masyarakat tidak berbondong-bondong menghabiskan duitnya membeli kendaraan atau tidak membeli barang tersebut. Ini tujuan PPnBM supaya menghambat orang berbondong-bondong beli,” kata Nangoi.

    “Padahal sekarang dengan beli kendaraan yang menjadi suatu alat kebutuhan yang normal itu membantu industri dalam negeri,” jelas dia.

    Nangoi mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memberikan insentif pajak bagi kendaraan hybrid. Kelonggaran tersebut memberi dampak positif terhadap pertumbuhan teknologi otomotif yang lebih ramah lingkungan.

    “Jawabannya adalah kalau orang dikasih sesuatu pasti jawabannya belum puas, mintanya lebih terus,” kata Nangoi.

    “Jadi pertama kami ucapkan dulu terima kasih ke pemerintah, lebih dari setahun kita kerjakan insentif untuk hybrid, akhirnya dikeluarkan insentif khusus untuk hybrid. Turun jadi 3 persen itu menolong banyak, sehingga perkembangan motor hybrid juga cukup baik.”

    “Kalau ditanya apakah kita sudah puas, jawabannya belum. Karena sebetulnya kita harus lebih banyak lagi mendapatkan insentif terutama untuk hal-hal yang bertentangan dengan kemajuan industri otomotif itu sendiri,” jelas dia.

    (riar/mhg)

  • Mobil Otonom Bisa Jalan Sendiri, Kalau Kecelakaan Siapa yang Tanggung Jawab?

    Mobil Otonom Bisa Jalan Sendiri, Kalau Kecelakaan Siapa yang Tanggung Jawab?

    Hong Kong

    Mobil-mobil China sekarang semakin pintar. Bahkan, mobil listrik China kini sudah dibekali kecerdasan buatan alias AI (artificial intelligence) yang bikin mobil bisa berjalan sendiri.

    Salah satu mobil China yang sudah dilengkapi dengan AI adalah Xpeng. Mobil Xpeng kini sudah memiliki teknologi otonom Level 2 dan Level 2+. Artinya memang belum sepenuhnya bisa berjalan sendiri. Pada teknologi otonom Level 2 itu, pengemudi perlu memantau secara aktif dan harus siap mengambil kendali kapan saja.

    Meski begitu, fungsi otonomnya semakin canggih. Misalnya untuk parkir otomatis, melaju di jalan tol, melakukan putar balik atau U-turn, hingga melewati jalan bundaran (roundabout) dengan lalu lintas yang dinamis. Bahkan bisa diterapkan di jalanan urban dan jalan tol dengan lalu lintas penuh kendaraan.

    Saat fitur otonom pada mobil diaktifkan dan jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban luka atau meninggal dunia, siapa yang bakal tanggung jawab? Apakah pabrikan mobil bisa disalahkan karena kemungkinan kegagalan fungsi teknologi?

    Senior Director of Autonomous Driving Products Xpeng, Yuan Tingting, mengatakan tanggung jawab tersebut terbagi berdasarkan level otonomnya. Untuk teknologi otonom level 2, peran pengemudi masih dibutuhkan.

    “Untuk regulasi di China, untuk Level 2 dan Level 2+, pengemudi sepenuhnya bertanggung jawab atas semua tugas mengemudi. Untuk Level 3, tanggung jawab bisa dibagi antara perusahaan asuransi dan perusahaan kendaraan. Untuk Level 4, tanggung jawab tidak lagi berada di tangan pengemudi,” kata Yuan Tingting menjawab pertanyaan detikOto di acara Xpeng Global Experience Day yang digelar di Hong Kong.

    Itu aturan di China. Yuan Tingting percaya, regulasi serupa bisa juga diterapkan secara global.

    “Menurut saya ini adalah pemahaman umum secara global. Kami mengikuti definisi tersebut. Saat ini, kemampuan yang diterapkan di China masih diklasifikasikan sebagai (otonom) Level 2, dan kami mematuhi semua regulasi yang relevan untuk level itu,” ujarnya.

    (rgr/riar)

  • Tampang Mobil Listrik Geely yang Harganya Cuma Rp 115 Juta

    Tampang Mobil Listrik Geely yang Harganya Cuma Rp 115 Juta

    Panda terbaru juga mendapat ventilasi udara berbentuk oval dan kluster instrumen LCD baru. Rak di depan penumpang depan dilepas untuk memberi cukup ruang bagi kantung udara. Kendaraan itu memiliki tuas persneling putar, panel instrumen LCD 8 inci, dan layar tengah 9,2 inci, dual airbags dan masih banyak lagi. Foto: Doc. Geely

  • Pelonggaran TKDN Bisa Untungkan Merek Mobil China di RI, Chery Bilang Begini

    Pelonggaran TKDN Bisa Untungkan Merek Mobil China di RI, Chery Bilang Begini

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto meminta aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) diubah supaya lebih fleksibel. Jika jadi diterapkan, maka aturan tersebut bisa membuat merek-merek otomotif pendatang baru untung, contohnya seperti merek-merek mobil asal China. Seperti apa tanggapan Chery?

    Diberitakan sebelumnya, instruksi Prabowo untuk mengkaji ulang aturan TKDN di Indonesia dikatakan dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat.

    “Kita harus realistis. TKDN dipaksakan ini akhirnya kita kalah kompetitif (dari negara lain),” ujar Prabowo, belum lama ini. Prabowo mengaku setuju seandainya aturan TKDN dibuat fleksibel agar Indonesia lebih punya daya saing. Namun, dia tidak merinci permintaan yang dimaksud.

    “Tolong ya para pembantu saya, menteri saya, sudahlah, realistis. Tolong diubah, TKDN dibikin yang realistis saja,” sambung dia.

    Sekadar informasi, TKDN diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017. Ada setidaknya 3 opsi investasi sebagai syarat pemenuhan TKDN, yakni skema manufaktur, skema aplikasi, dan skema inovasi. TKDN cakupannya sangat luas dan diterapkan di berbagai industri, termasuk otomotif.

    Aturan TKDN untuk kendaraan roda empat diberlakukan secara bertahap, yakni 2019-2021 dengan TKDN minimum 35%, 2022-2026 dengan TKDN minimum 40%, 2027-2029 dengan TKDN komponen lokal 60% dan 2030 dengan TKDN maksimum 80%.

    Pengamat otomotif senior Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu bilang, produsen China yang belum memiliki pabrik mandiri di Indonesia bakal diuntungkan aturan tersebut andai nanti jadi diterapkan. Sebab, mereka bisa ‘semena-mena’ memasukkan produk impor ke dalam negeri.

    “Untuk short term jelas, BYD dan Chery paling diuntungkan karena strategi mereka dengan paduan harga yang agresif serta EV murah berteknologi tinggi dengan garansi part yang solid, didukung impor komponen hemat biaya, berpotensi langsung menggilas pasar HEV, PHEV & EV domestik,” ujar Yannes kepada detikOto, Rabu (9/4/2025).

    Tanggapan Chery Indonesia

    Sales Director PT Chery Sales Indonesia (CSI) Budi Darmawan mengaku, pihaknya belum bisa bicara banyak terkait rencana Presiden Prabowo yang ingin aturan TKDN supaya dilonggarkan, sebab itu baru pernyataan dan belum ada putusan apapun.

    “Karena aturannya belum ada. Biasanya kan dari situ nanti akan ada juklak (Petunjuk Pelaksanaan). Nah, kalau udah keluar juklaknya baru kita bisa bicara,” kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    “Kita juga belum bisa berkomentar. Karena yaitu tadi juklaknya belum ada. Kalau kita komentar, tahu-tahu nanti juklaknya begini atau begitu kan jadi tidak relevan,” sambung Budi.

    Sebagai informasi, saat ini Chery sudah merakit mobil secara lokal di Indonesia melalui kemitraan dengan PT Handal Indonesia Motor di Bekasi. Di pabrik tersebut, Chery sudah merakit secara CKD (Completely Knocked Down) model-model seperti Tiggo Series, Omoda Series, termasuk dua model mobil listrik Omoda E5 dan J6.

    (lua/din)

  • Auto Gagah, Ini Foto Jeep Wrangler Rubicon Terbaru di Indonesia

    Auto Gagah, Ini Foto Jeep Wrangler Rubicon Terbaru di Indonesia

    Auto Gagah, Ini Foto Jeep Wrangler Rubicon Terbaru di Indonesia

  • Mengudara Tahun Depan, Mobil Terbang China Gaet 4 Ribu Pemesan

    Mengudara Tahun Depan, Mobil Terbang China Gaet 4 Ribu Pemesan

    Hongkong

    China sudah menyiapkan kendaraan super canggih. Bukan cuma mobil otonom yang bisa melaju tanpa sopir, bahkan China juga sudah menyiapkan mobil terbang.

    Salah satu produsen otomotif asal China, Xpeng, siap meluncurkan mobil terbang melalui perusahaan Xpeng AeroHT. Mobil terbang Xpeng AeroHT bahkan sudah menarik perhatian masyarakat China.

    “Dalam beberapa waktu setelah demo produk, kami sudah menerima lebih dari 4.000 pra-pemesanan (mobil terbang) di China. Mobil terbang kami harapannya juga akan dijual ke seluruh dunia, tidak hanya China,” kata Chairman & CEO Xpeng, He Xiaopeng, dalam acara Xpeng Global Brand Night yang digelar di Kai Tak Cruise Terminal, Hong Kong, Selasa (15/4/2025) malam.

    Mobil terbang. Foto: Rangga Rahadiansyah / detikcom

    He yakin mobil terbang akan menjadi solusi mobilitas masa depan. Bahkan, dalam beberapa tahun ke depan, mobil terbang akan memiliki potensi penjualan yang besar untuk sektor otomotif.

    “Dalam waktu 20 tahun ke depan, mobil terbang mungkin akan memiliki market size sebesar 20 persen dari industri otomotif,” kata He.

    Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT Wang Tan menyebut, mobil terbang Xpeng itu siap mengudara pada 2026. Bahkan dia tidak menutup kemungkinan mobil terbang Land Aircraft Carrier beredar di langit Indonesia.

    “Mungkin pasar pertama (yang akan meluncurkan mobil terbang) adalah China Daratan. Kemudian mungkin Timur Tengah selanjutnya. Dan step by step kita akan buka secara global. Jelas saya ingin memasarkannya di Indonesia, atau Korea atau Jepang, juga secara global. Saya pikir semua konsumen global menginginkan teknologi baru,” ucap Wang Tan.

    Wang Tan membocorkan, harga mobil terbang itu di China di bawah 300.000 dolar Amerika Serikat atau di bawah Rp 5 miliaran. Bahkan lebih murah dari supercar yang harganya lebih dari Rp 10 miliaran.

    Saat tidak digunakan, mobil terbang itu disimpan di dalam mobil roda enam. Untuk digunakan, ada mekanisme pemisahan dan penyambungan kembali ke mobil darat secara otomatis. Pengoperasian satu tombol memungkinkan pemisahan dan penyambungan kembali mobil darat dan mobil terbang hanya dalam waktu 5 menit.

    Dalam kondisi baterai penuh, mobil roda enamnya bisa mengecas mobil terbang untuk enam kali terbang. Wang Tan mengatakan, sekali mengudara mobil terbang itu bisa menjangkau jarak 20 km dengan durasi 15-20 menit terbang.

    “Ke depan saya berharap bisa lebih jauh,” ucap Wang Tan.

    (rgr/lth)

  • Mobil Nissan Bakal Berbekal AI di 2027

    Mobil Nissan Bakal Berbekal AI di 2027

    Jakarta

    Canggih! Nissan mengumumkan akan mempercanggih fitur ProPILOT mereka dengan sistem AI. Bahkan dikatakan teknologi terbaru mereka ini akan diperkenalkan pada 2027 besok.

    Dikutip Businessmotoring, Nisan akan memperkenalkan generasi terbaru dari ProPILOT System. Dengan berkolaborasi dengan Lidar with Wayve AI driver Software, bisa dipastikan setiap teknologi Autonomous Nissan bakal tersambung dengan AI sehingga bisa menghindari kecelakaan saat berkendara.

    Nissan juga mengatakan sistem ProPILOT ini akan didukung dengan kombinasi teknologi Nissan Ground Truth Perception. Sehingga sistem AI akan berfungsi dengan baik.

    Sistem baru ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan menghindari tabrakan dan performa mengemudi otomatis secara signifikan di lingkungan perkotaan dan jalan raya yang kompleks.

    Ground Truth Perception memadukan Lidar dengan teknologi radar dan kamera untuk menciptakan tampilan 360 derajat yang mendetail dari lingkungan sekitar kendaraan, yang memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat secara real-time dan deteksi rintangan.

    Nissan mengumumkan akan mempercanggih fitur ProPILOT mereka dengan sistem AI. Foto: dok. Business Monitoring

    Perangkat lunak yang mendukung sistem ini disediakan oleh Wayve, perusahaan AI global yang mengkhususkan diri dalam AI yang diwujudkan untuk berkendara. Model dasar Wayve menggunakan AI generatif dan data pengalaman dunia nyata untuk menangani pengendara dari titik ke titik di berbagai lingkungan dengan kemampuan adaptasi dan respons seperti manusia.

    Menurut Nissan, perangkat lunak Wayve menyediakan kemampuan untuk belajar dengan cepat dari kumpulan data yang luas, yang memungkinkan kendaraannya untuk terus meningkatkan dan beradaptasi dengan skenario baru. Kolaborasi ini akan mendukung penyebaran fitur mengemudi otonom secara luas pada model Nissan mendatang.

    Namun sayang tidak dijelaskan, teknologi terbaru ProPILOT Nissan ini akan diselipkan pada model Nissan yang yang mana, meski demikian kabar ini menjadi menarik untuk ditunggu.

    (lth/din)

  • Setelah Tiggo 8, Ini Model Chery Lain yang Bakal Disuntik Super Hybrid

    Setelah Tiggo 8, Ini Model Chery Lain yang Bakal Disuntik Super Hybrid

    Jakarta

    Chery Tiggo 8 menjadi produk pertama Chery Indonesia yang bakal disuntik teknologi CSH alias Chery Super Hybrid. Chery Indonesia pun menegaskan bahwa Tiggo 8 bukan satu-satunya produk yang mendapatkan teknologi canggih tersebut. Ada beberapa model lain yang bakal mendapatkan inovasi serupa.

    “Tahun ini, kita akan rilis tiga model (CSH). Jadi yang pertama adalah model Tiggo 8. Dan masih ada dua model (SUV baru) lainnya (yang akan menggunakan CSH),” ungkap Country Director PT Chery Sales Indonesia (CSI) Zeng Shuo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/4/2025).

    Zeng Shuo tidak memberi penjelasan model Chery lain manakah yang nantinya juga bakal dibekali teknologi plug-in hybrid itu. Untuk sementara, yang bisa dipastikan adalah peluncuran model Chery Tiggo 8 CSH yang rencananya dilakukan pada bulan depan, Mei 2025.

    Sebagai informasi, Chery Tiggo CSH memiliki perpaduan keunggulan teknologi Super Hybrid Electric Vehicle (Super HEV) dan Electric Vehicle (EV). Mobil ini tak hanya sebagai alternatif kendaraan hemat energi, tetapi dapat mengungguli kendaraan listrik murni (EV) dari sisi keterbatasan mobil listrik saat ini.

    Jantung dari performa impresif Tiggo 8 CSH adalah mesin Acteco H4J15 berkapasitas 1.500 cc turbo, yang dikembangkan eksklusif buat platform Chery Super Hybrid generasi terbaru. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 243 PS dan torsi 215 Nm dengan konsumsi bahan bakar sangat efisien, mencapai 76 km/liter berdasarkan pengujian WLTC. Efisiensi termal mesin yang mencapai 44,5% turut menempatkannya jauh di atas rata-rata standar industri saat ini.

    Untuk mendukung performa berkendara jarak jauh maupun aktivitas harian, Chery Tiggo 8 CSH dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (Li-Po), yang mengantongi sertifikasi IP68 Waterproof. Baterai tersebut dirancang untuk tahan dalam kondisi suhu ekstrem mulai dari -35°C hingga 60°C.

    Performa tinggi yang dihasilkan juga memungkinkan Tiggo 8 CSH menempuh jarak sejauh 90 km dalam mode full EV, sehingga memberikan pilihan berkendara yang ramah lingkungan untuk mobilitas perkotaan. Pengisian daya baterai pun sangat praktis, dengan kemampuan pengisian cepat dari 30% hingga 80% hanya dalam waktu 20 menit melalui port CCS2. Ketika daya baterai menipis saat berkendara, mesin yang beroperasi secara otomatis akan memasok daya.

    (lua/din)

  • 7 Komponen Motor yang Perlu Diperiksa Setelah Touring Jarak Jauh

    7 Komponen Motor yang Perlu Diperiksa Setelah Touring Jarak Jauh

    Jakarta

    Riding jarak jauh saat libur panjang lebaran dengan sepeda motor, seperti pulang ke kampung halaman masing-masing tentunya selalu menjadi salah satu kegiatan lumrah yang dilakukan oleh para bikers bersama motor kesayangannya.

    Bagi para bikers yang baru saja melakukan perjalanan jarak jauh saat momen libur panjang, sangat penting buat memperhatikan kondisi sepeda motor sebelum digunakan kembali untuk dukung mobilitas sehari-hari. Melakukan perawatan motor secara menyeluruh pun menjadi salah satu agenda yang perlu dijadwalkan para bikers, guna memastikan performa motor tetap prima, stabil, dan nyaman.

    “Pasca riding jarak jauh, para bikers disarankan melakukan perawatan motor secara menyeluruh. Hal ini penting untuk menjaga performa motor tetap berada dalam kondisi yang prima sehingga tetap nyaman digunakan kembali. Item-item seperti oli, filter udara, CVT, dan lainnya adalah beberapa hal yang perlu diperiksa dan diservis secara rutin usai lakoni perjalanan jarak jauh,” ujar Rifki Maulana selaku PR, YRA & Community Manager PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

    Berikut 7 komponen motor yang perlu diperiksa dan segera diservis oleh para bikers setelah motor digunakan untuk touring jarak jauh:

    1. Oli Mesin

    Oli mesin jadi item pertama pada motor yang perlu segera diganti setelah menempuh perjalanan jauh. Di sini, kualitas viskositas oli tentu saja akan semakin menurun. Maka dari itu, jika kilometer atau jarak tempuh sudah lebih dari 3.000 km, para bikers diwajibkan lakukan perawatan oli motor agar mesin kembali mampu menghasilkan performa tarikan yang optimal.

    2. Sistem Pengereman

    Item penting berikutnya yang juga perlu diperiksa sudah tentu adalah sistem pengereman. Salah satu metode untuk mengetahui apakah kondisi rem motor para bikers tetap oke adalah dengan memastikan kampas rem tetap tebal dan masih dapat menghasilkan daya cengkeram yang kuat saat melakukan deselerasi. Selain itu, volume minyak rem juga perlu dipastikan tetap pada ambang batas normal dan jernih sehingga dapat menjaga kualitas pengereman tetap optimal di berbagai kondisi.

    3. Filter Udara

    Filter udara juga menjadi item penting selanjutnya yang perlu diganti setelah menempuh perjalanan jauh saat liburan. Jarak perjalanan yang dengan melewati berbagai kondisi jalan yang tidak sepenuhnya mulus tentu akan membuat komponen filter udara menjadi lebih cepat kotor dan sudah pasti akan menurunkan performa mesin karena menghambat sirkulasi udara. Oleh karena itu, filter udara yang sudah kotor perlu diganti agar motor bisa kembali dalam kondisi prima dan nyaman.

    4. Ban

    Ban depan dan belakang pada motor jadi item penting lainnya yang perlu diperhatikan setelah menempuh perjalanan jarak jauh. Para bikers perlu memeriksa dan memastikan bahwa permukaan ban depan dan belakang tidak memiliki area yang sobek, retak-retak, maupun menipis ketebalan alurnya. Jika kondisi ban motor para bikers dirasa sudah tidak cukup nyaman untuk berkendara, direkomendasikan untuk dapat segera menggantinya demi menghindari risiko-risiko tertentu yang dapat muncul.

    5. Suspensi

    Perjalanan jarak jauh tentu akan sangat menekan kinerja suspensi depan dan belakang pada motor. Ada perbedaan cara untuk memeriksa kondisi suspensi pada bagian depan dan belakang. Untuk suspensi depan, para bikers dapat memeriksanya dengan memastikan bahwa kondisi seal atau karet suspensi masih bagus dan tidak ada tanda-tanda oli yang bocor, tidak ada tanda-tanda baret pada inner tube atau batang suspensi, handling motor tetap stabil saat melaju di jalan bergelombang, dan tanda-tanda lainnya.

    Sedangkan untuk suspensi belakang, bikers dapat memeriksanya dengan memastikan kondisi batang inner tube tidak baret dan seal tidak menunjukkan tanda kebocoran, juga kondisi per tidak ada tanda-tanda keretakan, tidak ada bunyi berdecit yang muncul, dan lainnya.

    6. Continuous Variable Transmission (CVT)

    Bagi para bikers motor skutik, CVT menjadi bagian penting yang perlu diperiksa dan dirawat sehabis menempuh perjalanan jarak jauh. Sebagai sistem transmisi pada motor yang menghasilkan energi kinetik, maka dari itu para bikers perlu memeriksa dan memastikan bahwa CVT tetap dalam kondisi bersih dan terawat. Untuk menjaga agar performa CVT tetap oke, para bikers disarankan untuk lakukan perawatan rutin ke bengkel resmi terdekat untuk diperiksa secara menyeluruh.

    7. Sistem Pencahayaan

    Sebagai salah satu fitur berkendara yang ada pada motor, lampu utama, lampu belakang, dan lampu sein pun juga perlu diperiksa setelah menempuh perjalanan jauh. Para bikers dapat memeriksa kondisi lampu dengan melihat dan memastikan bahwa lampu motor masih menghasilkan kualitas sinar cahaya yang terang dan jelas. Jika sinar pada lampu mulai redup atau bahkan mati saat motor dihidupkan, segera lakukan penggantian lampu di bengkel resmi terdekat.

    (lua/din)

  • Harga Mulai Rp 400 Jutaan, Jarak Tempuh 650 Km

    Harga Mulai Rp 400 Jutaan, Jarak Tempuh 650 Km

    Jakarta

    Honda meluncurkan SUV listrik terbaru dengan harga Rp 400 jutaan. SUV listrik anyar Honda ini punya jarak tempuh hingga 650 km.

    Honda baru saja merilis SUV listrik terbaru. Namun SUV listrik ini hanya diperuntukkan bagi pasar otomotif China. Adalah P7 yang merupakan buah kerjasama Honda dengan perusahaan China GAC. Honda P7 merupakan bagian dari rangkaian mobil di bawah merek Ye yang diumumkan tahun lalu untuk pasar otomotif di Negeri Tirai Bambu.

    Sebagai awalan, ada dua crossover yang disiapkan yaitu S7 buatan Dongfeng dan P7 dibuat oleh GAC. Diberitakan Car News China, Honda disebut menyerah pada merek Ye tersebut. Sebab, S7 dan P7 yang dijual di China justru tetap menggunakan merek Honda. Hingga akhirnya Dongfeng merilis S7 pada awal Maret 2025. Sebulan berselang, kembaran S7, yakni Honda P7 dirilis oleh GAC.

    Secara garis besar, sebagaimana mobil kembar pada umumnya, spesifikasinya cukup identik. GAC Honda P7 dibekali powertrain yang sama persis dengan Dongfeng Honda S7. Untuk model termurahnya, terdapat satu motor listrik di rear axle dengan tenaga 268 daya kuda dan torsi 420 Nm. Mobil menggendong baterai NMC terner berkapasitas 89,8 kWh dengan jarak tempuh hingga 650 km.

    Sementara untuk versi AWD, mobil bisa menyemburkan tenaga 469 daya kuda dan torsi 770 Nm. Kapasitas baterainya tetap sama yaitu 89,8 kWh. Tapi berkat adanya modifikasi yang dilakukan, maka akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,6 detik. Sementara jarak tempuhnya sedikit lebih pendek yakni 630 km.

    Dimensinya juga sama dengan panjang 4.750 mm, lebar 1.930 mm, tinggi 1.625 mm, dan jarak sumbu roda 2.930 mm. Interiornya juga mirip-mirip dengan kehadiran instrumen panel berukuran 9,9 inch. Selanjutnya ada juga dua monitor berukuran 12,8 inch dan 10,25 inch. Sistem hiburannya sudah didukung Apple CarPlay, Baidu CarLife, dan Huawei HiCar. Sistem ADAS Honda Sensing juga sudah tersemat di mobil anyar ini.

    Menariknya meski kembar dengan Honda S7, harga Honda P7 justru lebih murah. Mobil ini termurah dijual seharga 199.900 yuan hingga yang termahal 249.900 yuan. Kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini yaitu 1 yuan = Rp 2.291, maka harga termurahnya Rp 458 jutaan dan termahal Rp 572 jutaan.

    Sebagai perbandingan, Honda S7 saat ini ditawarkan mulai 259.900 yuan hingga 309.900 yuan yang setara dengan Rp 595 jutaan sampai Rp 710 jutaan. Jadi pada varian termahal adalah mobil yang sama dengan gaya berbeda namun harga P7 lebih murah.

    (dry/din)