Category: Detik.com Otomotif

  • Honda Rilis Motor Matik 125cc Seharga BeAT, Mesinnya Irit BBM!

    Honda Rilis Motor Matik 125cc Seharga BeAT, Mesinnya Irit BBM!

    Jakarta

    Produsen roda dua asal Jepang, Honda resmi meluncurkan Honda Dio 125 model 2025. Skuter matik (skutik) untuk konsumen entry level tersebut punya banyak keunggulan, mulai dari mesinnya yang irit bahan bakar hingga harganya yang sangat terjangkau!

    Disitat dari Indianauto dan Gaadiwaadi, Sabtu (19/4), Honda Dio 125 terbaru bukan meluncur di Indonesia, melainkan di India. Kendaraan tersebut diharapkan mampu menjerat konsumen muda di Tanah Bharata.

    “Kami sangat gembira memperkenalkan Dio 125 versi OBD2B baru – skuter yang telah menarik perhatian anak muda India selama bertahun-tahun. Dengan grafis yang lebih segar, layar TFT yang canggih, dan fitur konektivitas yang ditingkatkan,” ujar Yogesh Mathur, Director, Sales & Marketing Honda India.

    “Dio 125 baru dirancang untuk memenuhi aspirasi pelanggan masa kini yang terus berkembang. Sesuai dengan tagline-nya, ‘Dio Wanna Have Fun?’, skuter ini selalu menjadi pilihan populer di kalangan generasi muda dan pembaruan ini akan semakin memperkuat posisinya di segmen tersebut,” tambahnya.

    Honda Dio 125 terbaru. Foto: Doc. Honda India.

    Secara tampilan, Honda Dio 125 terbaru masih membawa desain terdahulu, yakni berdimensi kompak dengan aksen tajam di hampir seluruh bagian. Kendaraan itu tetap terlihat wagu berkat penggunaan ban berukuran kecil yang menopang bodi gemuk di bagian belakang.

    Lampunya masih berukuran besar dengan membentuk pola ‘V’, sementara sepasang seinnya dirancang terpisah dengan model yang memanjang. Sebagai bentuk penyegaran, pabrikan memberikan kombinasi warna baru yang lebih kekinian.

    Honda Dio 125 model 2025 saat ini tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni Pearl Igneous Black, Mat Marvel Blue Metallic dan Pearl Sports Yellow among others. Sedangkan variannya ada yang DLX dan H-Smart.

    Skutik tersebut dibekali mesin 123,9cc bersilinder tunggal dengan pendingin udara dan teknologi PGM-FI. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 8,19 dk dan torsi 10,5 Nm.

    Honda Dio 125 terbaru. Foto: Doc. Honda India.

    Menariknya, mesin tersebut kini sudah berstandar OBD-2B, sehingga lebih ramah lingkungan dan irit BBM. Sebagai catatan, sebelum memenuhi standar tersebut, konsumsi BBM Dio 125 sudah mencapai 49 km/liter. Kini, catatannya pasti lebih baik lagi.

    Sementara untuk fiturnya cukup lengkap, mulai dari layar TFT 4,2 inch, smart keyless atau sistem nirkunci pintar, USB type-C untuk pengisian daya ponsel, Honda Roadsync, dan masih banyak lagi.

    Meski fiturnya lengkap dan irit bahan bakar, namun Honda Dio 125 terbaru hanya dibanderol 96.749 rupee atau sekira Rp 18 jutaan. Murah sekali, bukan?

    (sfn/lth)

  • Mobil Listrik Rp 300 Jutaan dari Eropa, Gimana Rasanya?

    Mobil Listrik Rp 300 Jutaan dari Eropa, Gimana Rasanya?

    Mobil listrik buatan Prancis ini memang punya rasa berkendara yang nyaman banget. Suspensinya empuk, handling-nya mantap, dan cocok buat pemula. Tapi… rasanya kita tidak bisa berharap banyak dari sisi yang lain, khususnya fitur dan performa.
    Tim detikOto sudah mengetes dalam jangka panjang mobil listrik termurah garapan brand Eropa ini. Lantas seperti apa penilaian lengkap kami? Simak videonya di program Otobuzz kali ini!

  • Denza D9 vs Toyota Alphard Cs, Mana Terlaris?

    Denza D9 vs Toyota Alphard Cs, Mana Terlaris?

    Jakarta

    Pasar MPV premium di Indonesia diramaikan Denza D9 dalam tiga bulan terakhir. Dari segi ukuran sampai harga, Denza D9 bersenggolan dengan Toyota Alphard, Lexus LM350, Toyota Vellfire hingga Hyundai Staria. Nah, sebagai pendatang baru, bagaimana performa Denza D9 dibandingkan kompetitornya?

    Berdasarkan data penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk Maret 2025, Denza D9 mencatat distribusi sebanyak 1.587 unit. MPV listrik itu mengalami tren kenaikan sampa 74 persen dibandingkan Februari 2025.

    Dalam periode yang sama, Toyota Alphard mencatatkan distribusi 225 unit. Terjadi penurunan sekitar 42,95 persen dari Februari ke Maret. Kemudian Vellfire sebanyak 55 unit atau turun 45 persen dari bulan lalu.

    Berbeda dengan Lexus LM350, ada kenaikan sekitar 77,03% dari Februari ke Maret. Sebanyak 131 unit mobil itu dikirim dari pabrik ke dealer.

    Hyundai Staria, yang ditawarkan dalam varian 7-seater dan 9-seater, hanya terdistribusi sebanyak 12 unit dalam periode yang sama.

    Dari data tersebut, terlihat Denza D9 saat ini berhasil mengungguli para pesaingnya dalam hal distribusi unit, meskipun datang sebagai pendatang baru di pasar Indonesia. Biasanya, segmen ini didominasi oleh Toyota Alphard. Apakah Alphard dapat mempertahankan posisinya atau akan tersaingi oleh pendatang baru seperti Denza D9?

    Denza D9 menawarkan teknologi baterai sebagai sumber tenaganya, berbeda dengan para pesaingnya yang masih menggunakan mesin konvensional atau hybrid.

    Berikut ini penjualan MPV premium sepanjang Januari-Maret 2025

    Denza D9

    Januari: 25 unit
    Februari: 912 unit
    Maret: 1.587 unit

    Total: 2.524 unit

    Alphard

    Januari: 427 unit
    Februari: 447 unit
    Maret: 255 unit

    Total: 1.129 unit

    Vellfire

    Januari: 55
    Februari: 100
    Maret: 55

    Total: 210

    Lexus LM350h

    Januari: 35 unit
    Februari: 74 unit
    Maret: 131 unit

    Total: 240 unit

    Hyundai Staria

    Januari: 1 unit
    Februari: 5 unit
    Maret: 12 unit

    Total: 18 unit

    (riar/lth)

  • 3 Alasan Kuat Ojol Diklaim Layak Jadi Karyawan Tetap

    3 Alasan Kuat Ojol Diklaim Layak Jadi Karyawan Tetap

    Jakarta

    Serikat Pekerja Angkutan Indonesia atau SPAI menolak rencana pemerintah menetapkan ojek online (ojol) sebagai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sebab, menurut mereka, ‘pasukan hijau’ tersebut sudah memenuhi tiga syarat utama menjadi karyawan tetap.

    Pernyataan itu disampaikan Lily Pujiati selaku Ketua Umum (Ketum) SPAI. Lily merujuk pada Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    “SPAI tidak setuju ojol sebagai UMKM karena pengemudi ojol, taksol, dan kurir masuk dalam kategori sebagai pekerja tetap seperti yang diatur dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia di dalam UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” kata Lily, dikutip dari CNNIndonesia.com, Sabtu (19/4).

    Ojek onlien alias ojol. Foto: Andhika Prasetia

    Lily menjelaskan, ada tiga unsur yang sudah terpenuhi oleh ojol untuk bisa diangkat menjadi karyawan tetap berdasarkan undang-undang terkait. Pertama, kata dia, ojol mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan transportasi online.

    Pekerjaan berupa antar penumpang, barang dan makanan diberikan melalui aplikasi. Pekerjaan itu, menurutnya, bukan diberikan pelanggan, melainkan perusahaan penyedia aplikasi.

    Kemudian, unsur kedua, terkait upah. Lily menganggap, aplikator ojol telah menetapkan besaran pemasukan dari setiap orderan yang diambil mitra driver. Penghasilan itu termasuk potongan aplikasi sebesar 30-50 persen.

    Terakhir, atau yang ketiga, berkenaan dengan perintah. Perusahaan ojol akan memberikan sanksi suspend dan putus mitra bila pengemudi tidak patuh pada perintah untuk melakukan pekerjaan antar penumpang, barang, dan makanan.

    “Maka sudah jelas bahwa pengemudi ojol, taksol, dan kurir adalah pekerja dan SPAI menuntut pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, untuk segera mengakui kami sebagai pekerja tetap,” kata dia.

    Menurut dia, status karyawan tetap akan membuat ojol mendapat sejumlah hak, seperti upah minimum setiap bulan, upah lembur, THR, cuti haid dan melahirkan yang dibayar, jam kerja 8 jam, hari istirahat di hari Sabtu dan Minggu, jaminan sosial, hak membentuk serikat pekerja, hingga hak untuk berunding agar tak ada suspend dan putus kerja sepihak.

    (sfn/lth)

  • ‘Bengkel BOS’ Jadi Bengkel Resmi VinFast di Indonesia

    ‘Bengkel BOS’ Jadi Bengkel Resmi VinFast di Indonesia

    Jakarta

    Pemilik mobil listrik Vietnam, VinFast di Indonesia semakin tenang nih, soalnya VinFast resmi menunjuk 12 Jaringan ‘Bengkel Bos’ menjadi jaringan aftersales mereka, yang bakal bertanggung jawab untuk melakukan perawatan, klaim asuransi, atau memberikan penanganan secara cepat jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

    Dalam siaran resmi yang diterima detikOto dari Hanoi, Vietnam dijelaskan, VinFast mengumumkan kemitraan baru dengan PT Penta Artha Impressi (Bengkel BOS), sebagai penyedia layanan di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan layanan pelanggan dan memaksimalkan manfaat bagi mereka yang beralih ke kendaraan listrik.

    Selain langkah VinFast dan Bengkel Bos ini merupakan bagian dari strategi VinFast untuk memperluas jaringan penjualan dan purnajualnya seiring dengan pertumbuhan lini produk kendaraan listriknya di Indonesia.

    “Untuk mempercepat transisi hijau di Indonesia, kami percaya bahwa membangun kepercayaan pelanggan yang kuat dan jangka panjang adalah yang terpenting. Untuk mencapai hal ini, VinFast secara aktif berkolaborasi dengan mitra terkemuka untuk memperluas jaringan bengkel layanan resmi kami di Indonesia. Kami tetap teguh dalam komitmen kami terhadap tiga pilar inti yang telah mendefinisikan merek VinFast:produk berkualitas tinggi, harga yang inklusif, dan layanan purna jual yang luar biasa,” ujar CEO VinFast Asia, Pham Sanh Chau.

    Ke-12 jaringan bengkel servis di bawah Bengkel Bos dikatakan akan memiliki lokasi strategis di seluruh area utama, seperti di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Tangerang, dan Yogyakarta, yang bertujuan untuk memaksimalkan kenyamanan bagi pelanggan.

    Vinfast tunjuk 12 jaringan Bengkel Bos Jadi bengkel resmi di Indonesia. Foto: dok. VinFast

    Selanjutnya Layanan pemeliharaan, perbaikan, dan garansi yang disediakan oleh Bengkel BOS akan sesuai dengan standar dan prosedur kualitas VinFast. Jaringan pusat layanan ini dilengkapi sepenuhnya dengan fasilitas, mesin, dan peralatan modern, yang memenuhi persyaratan teknis yang ketat.

    Sebagai mitra layanan resmi yang strategis, Bengkel BOS juga akan mendistribusikan suku cadang dan komponen asli VinFast, memastikan bahwa pengguna kendaraan listrik di Indonesia memiliki akses ke produk berkualitas tinggi yang mematuhi standar global VinFast.

    Sepanjang kemitraan ini, VinFast berkomitmen untuk memberikan pelatihan personel dan dukungan konsultasi teknis kepada Bengkel BOS. Hal ini sangat penting karena lini produk kendaraan listrik VinFast berkembang di Indonesia dan jumlah pengiriman kendaraan diproyeksikan akan meningkat.

    “Dengan memanfaatkan pengalaman, keahlian lokal, dan jaringan bengkel servis yang luas, kami merasa terhormat menjadi mitra strategis VinFast dalam perjalanannya menaklukkan pasar Indonesia. Bersama-sama, Bengkel BOS dan VinFast berkomitmen untuk memberikan pengalaman luar biasa kepada konsumen sekaligus berkontribusi pada pengembangan pasar kendaraan listrik di kawasan ini secara berkelanjutan,” ujar Presiden Direktur PT Penta Artha Impressi (Bengkel BOS), Endro Arifin.

    Sebagai catatan VinFast menawarkan kendaraan listrik, diantaranya mini-SUV VF 3 dan SUV segmen-A VF 5 hingga SUV segmen-C VF e34 di Indonesia.

    2.500 unit mobil VinFast dikirim dari Vietnam ke Indonesia Foto: Dok. VinFast

    (lth/din)

  • Cuma Butuh 3 Menit buat Belajar Terbang

    Cuma Butuh 3 Menit buat Belajar Terbang

    Wan Chai

    Produsen mobil asal China, Xpeng, tak cuma memproduksi mobil listrik. Xpeng juga sedang menyiapkan produksi massal mobil terbang yang akan mengudara tahun depan. Intip kecanggihannya.

    Produsen mobil listrik asal China itu sudah mengembangkan teknologi mobil terbang melalui Xpeng AeroHT. Mobil terbang Xpeng yang siap mengudara tahun 2026 adalah Land Aircraft Carrier.

    “Di China, kami sekarang memulai pra-penjualan. Akan dikirim ke konsumen pertama kali pada 2026,” kata Wang Tan, Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT di acara Xpeng Global Experience Day yang digelar di Hong Kong, baru-baru ini.

    Wang Tan, Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT. Foto: Rangga Rahadiansyah / detikcom

    Land Aircraft Carrier berbentuk modular. Ada semacam mothership atau mobil induk roda enam yang menyimpan mobil terbangnya. Sewaktu-waktu dibutuhkan, mobil terbangnya bisa dikeluarkan dari mothership dan langsung bisa mengudara.

    “Untuk jangka pendek, kami akan menggunakan penerbangan ketinggian rendah untuk melakukan transportasi perkotaan dan pinggiran kota dengan rute tetap. Dalam jangka menengah, kami dapat melakukan penerbangan antar kota dan melintasi provinsi dengan penerbangan ketinggian rendah. Namun untuk jangka panjang, kami benar-benar percaya bahwa transportasi dari pintu ke pintu, dari titik satu ke titik lainnya, akan hadir,” ujar Wang Tan.

    Mudah ‘Dikendarai’

    Wang Tan mengklaim, mobil terbang ini mudah untuk dikendarai. Bahkan, dalam waktu singkat saja, pemiliknya bisa langsung menerbangkan flying car ini.

    “Dalam tiga menit, Anda dapat mempelajari cara menerbangkannya. Kami memiliki simulator. Jika Anda ingin mencoba, Anda dapat menghubungi saya, dan saya akan membawa Anda ke simulator kami, Anda bisa belajar dulu. Ya, saya jamin dalam tiga menit Anda bisa mempelajarinya. Dan mungkin cuma butuh tiga jam untuk menjadi master,” klaim Wang Tan.

    Mobil terbang ini tidak hanya bisa dikendalikan secara manual. Jika capek dan pemiliknya hanya ingin menikmati pemandangan dari ketinggian, maka mobil terbang itu bisa terbang sendiri.

    Mobil terbang Xpeng Foto: Dok. Xpeng

    “Kami memiliki sistem penggerak otonom. Mobil terbang itu bisa terbang sendiri,” ujar Wang Tan.

    Tentu saja, Xpeng sudah mempertimbangkan segala aspek, termasuk aspek keselamatan. Keselamatan adalah yang paling utama dalam penerbangan.

    “Kami memiliki semua komponen terpenting untuk menyiapkan redundansi, seperti sistem kontrol penerbangan, (13:03) powertrain, tegangan rendah, pemasok daya, (13:06) komunikasi, sistem kontrol. Jadi ini sangat aman,” katanya.

    Wang Tan mengatakan, sekali mengudara mobil terbang itu bisa menjangkau jarak 20 km dengan durasi 15-20 menit terbang.

    “Ke depan saya berharap bisa lebih jauh,” ucapnya.

    Bisa Disimpan di Mobil Roda Enam

    Seperti disebutkan sebelumnya, mobil terbang ini berbentuk modular. Jika tidak dipakai, mobil terbangnya akan disimpan di dalam mobil induk beroda enam. Menurut Wang Tan, pihaknya membuat sistem keluar-masuk mobil terbang ke mobil induk secara otomatis.

    Mothership alias mobil induk beroda enam memiliki dimensi panjang 5,5 meter, lebar 2 meter dan tinggi 2 meter. Wang Tan mengklaim, siapa pun yang punya SIM akan mudah mengendarai mobil roda enam itu.

    “Kami memiliki kemampuan yang sama dengan (MPV mewah Xpeng) X9. Kami memiliki rear wheel steering (kemudi roda belakang), jadi sangat fleksibel saat Anda berkendara di jalan raya. Selain itu, mobil ini memiliki enam roda, penggerak semua roda,” jelasnya.

    Pada dua as roda belakang, terdapat dua differential lock sehingga mobil ini bisa melaju di medan off-road. Kokpitnya bisa menampung empat orang.

    “Selain itu, (mobil induk) ini adalah power bank yang sangat besar. Ia dapat mengisi ulang mobil terbang kami sebanyak enam kali. Inilah mengapa kami menyebutnya kapal induk darat,” ujarnya.

    Harga Lebih Murah dari Supercar, Bisa Masuk Indonesia

    Wang menambahkan, pihaknya tidak hanya akan menjual mobil terbang di China. Bahkan, Indonesia bisa saja mendapatkan mobil terbang tersebut.

    “Mungkin pasar pertama (yang akan meluncurkan mobil terbang) adalah China Daratan. Kemudian mungkin Timur Tengah selanjutnya. Dan step by step kita akan buka secara global. Jelas saya ingin memasarkannya di Indonesia, atau Korea atau Jepang, juga secara global. Saya pikir semua konsumen global menginginkan teknologi baru,” ucap Wang Tan.

    Di China, mobil terbang ini sudah bisa dipesan. Wang Tan membocorkan, harga mobil terbang itu di China di bawah 300.000 dolar Amerika Serikat atau di bawah Rp 5 miliaran. Bahkan harga itu lebih murah dari supercar kebanyakan di Indonesia yang harganya lebih dari Rp 10 miliar.

    (rgr/lth)

  • Ini Dia Tampang Mobil listrik Terbaru Honda

    Ini Dia Tampang Mobil listrik Terbaru Honda

    Ini Dia Tampang Mobil listrik Terbaru Honda

  • Ini Alasan Daihatsu Terios Masih Laku di Pasaran

    Ini Alasan Daihatsu Terios Masih Laku di Pasaran

    Jakarta

    Daihatsu Terios masih laku di pasaran dan berkontribusi 12% terhadap penjualan Daihatsu periode Januari-Maret 2025. Apa alasan model low SUV ini masih banyak diminati konsumen Indonesia?

    “Terkait produk, hingga Q1 atau Maret 2025 kita masih didukung Sigra sebesar 31%. Lalu disusul 26% dari Gran Max Pikap, kemudian 12% dari Terios, 11% Ayla, dan Xenia 9%,” kata Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Tri Mulyono kepada wartawan dalam acara Halal Bihalal di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

    Tri menjelaskan, di beberapa daerah di Indonesia, Terios menjadi model penguasa pasar segmen low SUV. “Di beberapa provinsi seperti Bali contohnya ituTerios nomor satu penjualannya di segmen (low) SUV,” sambung Tri.

    Daihatsu Terios sendiri baru disegarkan pada 2023 dengan pembaruan di bagian grille yang lebih sporty, juga penambahan varian baru. Saat ini Terios ditawarkan dalam tiga varian, yakni X, R, dan R Custom. Sementara harganya dijual mulai Rp 245 juta hingga Rp 311,7 juta.

    Lanjut Tri menambahkan, Terios banyak diminati karena menggunakan penggerak roda belakang, yang mana disebut-sebut lebih andal digunakan buat medan menanjak dan ekstrem.

    “Salah satu keunggulan Terios saat ini adalah adanya varian X yang menjadi best seller terutama transmisi manual. Tapi memang kembali lagi tak terlepas dari faktor kontur jalan di daerah konsumen kami, mereka memiliki persepsi bahwa penggerak belakang lebih nyaman untuk kebutuhan mereka. Itu kenapa penjualannya masih bagus,” bilang Tri lagi.

    “Mungkin di beberapa tempat dan wilayah itu ada yang nomor satu (penjualan Daihatsu) disumbang Terios. Jadi mungkin dari tipikal kondisi jalan yang tidak baik, penggerak belakang memang menjadi pilihan,” sambung Sri Agung Handayani selaku Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

    (lua/din)

  • Beda Total dari yang Sekarang, Subaru Outback Generasi Baru Makin Sangar!

    Beda Total dari yang Sekarang, Subaru Outback Generasi Baru Makin Sangar!

    Beda Total dari yang Sekarang, Subaru Outback Generasi Baru Makin Sangar!

  • Masa Depan Hidrogen Indonesia Dirilis, Toyota: Arahan Jelas dari Pemerintah

    Masa Depan Hidrogen Indonesia Dirilis, Toyota: Arahan Jelas dari Pemerintah

    Jakarta

    Fokus pada lingkungan yang lebih bersih, sudah seharusnya semua kebijakan yang mendukungnya diberikan pemerintah. Tak terkecuali, aturan mobil ramah lingkungan hidrogen. Kini pemerintah lewat Kementerian ESDM telah menerbitkan roadmap hidrogen dan amonia nasional (RHAN), hal ini pun disambut baik produsen raksasa Jepang Toyota di Indonesia.

    RHAN membahas strategi pengembangan hidrogen hijau di Indonesia sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target NZE pada tahun 2060. Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 43% dengan bantuan investasi sebesar US$ 25,2 miliar untuk pengembangan hidrogen hijau dari tahun 2031 hingga 2060. Roadmap ini membahas lanskap energi saat ini di Indonesia, potensi hidrogen, serta kerangka kebijakannya.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menerbitkan peta jalan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN). Hal itu merupakan tindak lanjut dari Strategi Hidrogen Nasional (SHN).

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan peta jalan tersebut sudah mencakup keseluruhan rencana ekosistem hidrogen dalam negeri hingga tahun 2060 mendatang.

    “Kami sudah mengidentifikasi dari berbagai industri, rencana aksi ini ada 215 rencana aksi yang teridentifikasi di dalam roadmap kali ini. Dan kita melihat perspektif mendatang untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dan amonia di dalam negeri maupun di negara global,” jelasnya dalam acara Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES), di JCC, dikutip Kamis (17/4/2025).

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Arifah Fauzi (kedua kanan) bersama Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Prof. Eniya Listiani Dewi (ketiga kiri), di dampingi Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Widjanarko (kedua kiri), usai melakukan test drive Toyota Crown berteknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) dan berbahan bakar hidrogen yang dihadirkan TMMIN pada penyelenggaraan Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition (GHESE) 2025, di JICC Senayan Jakarta, Kamis (17/04). Selain Toyota Crown FCEV, TMMIN juga menghadirkan Toyota Mirai FCEV dalam bentuk utuh dan cut bod, serta Toyota forklift FCEV pada booth Toyota selama GHESE 2025 berlangsung. Foto: Dok. Istimewa

    TMMIN menyambut positif hadirnya RHAN. Langkah itu sejalan dengan upaya Toyota menghadirkan ekosistem penggunaan hidrogen hijau sebagai bahan bakar bersih dengan memperkenalkan kendaraan berbasis teknologi Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV).

    “Toyota Indonesia sangat menghargai hadirnya RHAN karena merupakan sebuah arahan yang jelas dari pemerintah terkait penggunaan dan pemanfaatan hidrogen sebagai salah satu energi bersih. Kami sendiri sudah memulai sebelum roadmap tersedia melalui edukasi, pengembangan SDM, serta menghadirkan ekosistemnya seperti kendaraan dan stasiun pengisian hidrogen,” kata Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto.

    Toyota sendiri, mulai mendatangkan mobil hidrogen (Toyota Mirai) ke Indonesia sejak satu dekade lalu. Kemudian muncul Mirai FCEV generasi kedua pada 2024, dan paling anyar adalah Toyota Crown FCEV pada 2025. Selain itu, TMMIN juga telah menghadirkan stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di dalam kawasan salah satu pabriknya di Karawang Barat.

    TMMIN mengakui pemanfaatan multi teknologi dari berbagai sumber energi yang berfokus pada reduksi emisi, salah satunya hidrogen. Hal ini menjadi suatu keniscayaan untuk mengejar target NZE demi masa depan hijau bagi seluruh generasi, terutama di sektor transportasi yang digadang-gadang menjadi salah satu fokus utama dalam dekarbonisasi.

    (lth/riar)