Category: Detik.com Otomotif

  • Ternyata Ini Alasan STNK Mati 2 Tahun Data Kendaraan Dihapus dan Tak Bisa Didaftar Lagi

    Ternyata Ini Alasan STNK Mati 2 Tahun Data Kendaraan Dihapus dan Tak Bisa Didaftar Lagi

    Jakarta

    Penghapusan data kendaraan yang STNK-nya mati dan tak diperpanjang dua tahun berturut-turut akan segera diterapkan. Apa tujuannya?

    Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) harus dilakukan perpanjangan setiap lima tahun sekali. Kemudian setiap tahunnya juga harus dilakukan pengesahan atau sering disebut perpanjang tahunan. Pada kenyataannya tidak semua pemilik kendaraan melakukan hal itu. Banyak juga yang abai membayar pajak kendaraannya.

    Tapi jangan kaget kalau nanti data STNK tiba-tiba dihapus ya. Sebab, bakal ada penghapusan data kendaraan yang STNK-nya mati dan tak diperpanjang dua tahun berturut-turut. Sebenarnya, itu bukan aturan baru, melainkan sudah tertuang dalam Undang-undang no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 74.

    “Penghapusan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dapat dilakukan jika pemilik kendaraan bermotor tidak melakukan registrasi ulang sekurang-kurangnya dua tahun setelah habis masa berlaku Surat Tanda Nomor Kendaraan,” demikian bunyi aturannya.

    Nah, data kendaraan yang sudah dihapus itu tak bisa didaftarkan lagi sebagaimana disebutkan dalam pasal 74 ayat 3. Dengan kata lain, kendaraan itu tidak memenuhi syarat untuk beroperasi untuk digunakan. Sebab, berdasarkan pasal 68 ayat 1 UU no.22 tahun 2009, ditegaskan bahwa setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan STNK dan pelat nomor. Tentunya STNK dan pelat nomor itu yang masih berlaku.

    Adapun penghapusan tersebut bukan tanpa tujuan. Dalam dokumen Implementasi Kebijakan Penghapusan Kendaraan dijelaskan, kebijakan penghapusan data STNK itu memiliki empat tujuan utama, sebagai berikut.

    1. Pemutakhiran (update) data kendaraan baik kepemilikan kendaraan maupun kendaraan bermotornya sendiri
    2. Peningkatan keamanan dan kenyamanan berlalu lintas
    3. Pengembangan kebijakan tata kelola transportasi, dan
    4. Penegakan hukum kepemilikan dan operasional kendaraan bermotor.

    Khusus di wilayah Jawa Barat, penghapusan ini akan dilakukan dengan empat tahapan yaitu mulai dari sosialisasi, pemeriksaan mandiri, konfirmasi, dan terakhir penghapusan.

    (dry/din)

  • Pabrik BYD Diganggu Ormas, Jangan Sampai Investor Merasa Tak Aman

    Pabrik BYD Diganggu Ormas, Jangan Sampai Investor Merasa Tak Aman

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno bilang iklim investasi di Indonesia bisa terganggu jika masalah premanisme dan gangguan organisasi masyarakat terhadap agen pemegang merek (APM) tidak dihilangkan. Baru-baru ini, dia mendapat laporan pabrik BYD mengalami masalah tersebut.

    Eddy Soeparno mengetahui hal ini saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” kata Eddy dalam akun instagramnya dikutip Minggu (20/4/2025).

    Diketahui, saat ini BYD tengah membangun plant atau pabrik produksi di Indonesia yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Eddy tidak mengungkapkan nama ormas yang mengganggu pembangunan pabrik BYD tersebut.

    “Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan kemanan, jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” tambah dia.

    Pengamat otomotif dari Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menjelaskan lingkungan usaha yang tidak kondusif karena gangguan preman dan ormas membuat investor ragu untuk menanamkan modal. Hal ini bisa merugikan dalam jangka panjang, kehilangan peluang kerja dan pendapatan daerah.

    “Reputasi Indonesia sebagai lokasi yang ramah investasi dan yang menjanjikan juga tampaknya terancam, terutama dalam sektor strategis seperti memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri EV dunia,” ujar Yannes kepada detikOto, Senin (21/4/2025).

    Dalam keterangan yang disampaikan Badan dan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pabrik BYD di Indonesia ini akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN. Saat ini, luas lahan pabrik BYD adalah 108 hektare (Ha) dan telah memutuskan pengembangan serta penambahan baru menjadi 126 Ha.

    Rencananya BYD Indonesia akan menambah kapasitas produksi dari yang awalnya 150.000 unit per tahun. Kemudian terbuka untuk pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan.

    Disebutkan penambahan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi komersialnya pada awal 2026.

    Lihat juga Video ‘Mobil Polisi Dibakar Ormas di Depok, Komisi III DPR: Jangan Kalah Sama Preman’:

    (riar/din)

  • Mirip Jakarta, Trotoar Shanghai Dipakai Parkir Motor

    Mirip Jakarta, Trotoar Shanghai Dipakai Parkir Motor

    Shanghai

    Ada pemandangan unik saat redaksi detikOto baru tiba di Shanghai, China, Senin (21/4). Sebab, di sejumlah lokasi, trotoarnya dipakai parkir motor dan sepeda listrik. Kondisi tersebut sepintas menyerupai Jakarta!

    Di sepanjang jalan di area Hongqiao, motor-motor terparkir di trotoar yang sebenarnya tak terlalu lebar. Menariknya, kebanyakan pemilik motor meninggalkan sarung tangan dan jaket di kendaraannya. Selain masyarakat umum, kurir-kurir makanan atau barang juga kerap kali memarkir tunggangan di area pejalan kaki.

    Di Shanghai, kita memang mudah menemukan kendaraan roda dua melintas di jalan raya. Motor yang dipakai masyarakat setempat rata-rata berjenis skuter, baik yang berukuran kecil maupun sedang. Mereka berbagi jalan raya dengan kendaraan lainnya.

    Motor parkir di trotoar Shanghai. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Salah satu tour guide kami di Shanghai, Betsy (33) menjelaskan, tak semua trotoar di Shanghai boleh dipakai untuk parkir kendaraan. Hanya yang berukuran luas dan diberikan garis khusus saja yang diperbolehkan. Namun, ada sebagian pihak yang masih bandel.

    “Jadi orang sini tuh kalau naik skuter memposisikan dirinya sebagai pejalan kaki. Makanya mereka kadang lewat trotoar dan parkir di sana. Tapi kalau trotoarnya ada garis, nggak apa-apa,” kata Betsy saat berbincang dengan kami di kawasan Pudong, Shanghai, Senin (21/4).

    Menurut Betsy, Shanghai belakangan memang sedang terserang ‘virus’ skuter listrik. Sebab, harganya sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp 3 jutaan. Sementara biaya kepemilikan motor bensin jauh lebih mahal.

    “Bukan cuma skuter listrik, sepeda listrik juga banyak diparkir di trotoar-trotoar. Itu memang sudah biasa,” kata dia.

    Motor parkir di trotoar Shanghai. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Disitat dari Sixthone, masyarakat China masih menjadikan kendaraan roda dua sebagai pilihan utama mobilitas harian. Bahkan, hingga tahun 2022, jumlah skuter di kawasan setempat mencapai 350 juta unit! Angka tersebut nyaris dua kali lebih banyak dibandingkan kendaraan roda empat.

    “Meskipun kekayaan negara tersebut terus meningkat, banyak keluarga di China masih belum mampu membeli mobil. Ini bukan hal yang buruk: Keterjangkauan dan fleksibilitas skuter menjadikannya solusi sempurna bagi individu yang membutuhkan solusi efektif dan efisien untuk perjalanan jarak pendek hingga menengah,” demikian bunyi sumber tersebut.

    Sementara menurut Mandarin Inn, motor atau skuter listrik memang tak boleh melintas di jalur pejalan kaki. Sebab, mereka punya jalur khusus yang telah disekat separator. Menurut Undang-Undang Keselamatan Lalu Lintas Jalan di China, pelanggar bisa didenda hingga 50 yuan atau Rp 100 ribuan.

    (sfn/sfn)

  • Daftar Mobil Terbaik Dunia Tahun 2025

    Daftar Mobil Terbaik Dunia Tahun 2025

    Jakarta

    Penghargaan mobil terbaik dunia, World Car of The Year 2025, telah resmi merilis mobil terbaik untuk tahun 2025. Daftar mobil terbaik ini dipilih oleh puluhan jurnalis otomotif internasional.

    Dikutip dari siaran pers resmi World Car of the Year 2025, juri yang terdiri dari 96 jurnalis otomotif internasional terkemuka dari 30 negara memilih tiga finalis teratas. Mereka melakukan pemungutan suara rahasia berdasarkan evaluasi mereka terhadap setiap kendaraan yang memenuhi syarat sebagai bagian dari pekerjaan profesional mereka.

    Hasilnya, Kia EV3 terpilih menjadi mobil terbaik dunia tahun ini alias World Car of the Year 2025. Ini adalah kemenangan World Car of the Year kedua berturut-turut untuk Kia dan kemenangan World Car of the Year ketiga secara keseluruhan.

    Sebelumnya, Kia EV9 menjadi mobil terbaik dunia tahun lalu, sementara Kia Telluride memenangkan gelar pada tahun 2020. Kemenangan ini menambah jumlah total penghargaan yang dimenangkan oleh Kia menjadi enam dalam sejarah World Car selama 21 tahun.

    “Merupakan kehormatan yang sangat besar bagi semua orang di Kia bahwa EV3 telah dianugerahi gelar Mobil Terbaik Dunia Tahun 2025. Penghargaan ini menyoroti kepemimpinan global Kia dalam menyediakan solusi mobilitas berkelanjutan yang berteknologi canggih dan berlandaskan desain, serta bagaimana atribut EV3 yang unggul di kelasnya mendefinisikan ulang pengalaman pengguna bagi pelanggan di seluruh dunia,” kata Ho Sung Song, Presiden dan CEO Kia.

    KIA EV3 dipilih dari daftar awal yang berisi 52 pesaing dari seluruh dunia yang kemudian dipilih menjadi tiga teratas. Kia EV3 berhasil mengalahkan BMW X3, dan Hyundai Inster/Casper Electric dalam finalis tiga teratas.

    Untuk diketahui, syarat untuk mendapatkan gelar mobil terbaik dunia harus diproduksi dalam jumlah sedikitnya 10.000 unit/tahun, harganya di bawah harga mobil mewah di pasar utamanya. Mobil tersebut harus dijual di sedikitnya dua pasar utama (Tiongkok, Eropa, India, Jepang, Korea, Amerika Latin, AS) di setidaknya dua benua dalam kurun waktu 1 Januari 2024 hingga 30 Maret 2025.

    Selain Kia EV3, beberapa mobil lain juga mendapat penghargaan di kategori masing-masing. Berikut daftar mobil yang dapat penghargaan mobil terbaik dunia 2025:

    World Car of The Year: Kia EV3World Luxury Car: Volvo EX90World Performance Car: Porsche 911 Carrera GTSWorld Electric Vehicle: Hyundai Inster/Casper ElectricWorld Urban Car: BYD Seagull/Dolphin MiniWorld Car Design of the Year: Volkswagen ID. Buzz.

    (rgr/din)

  • BYD Mau Bikin Mobil Listrik Mungil, Harganya Mulai Rp 200 Jutaan

    BYD Mau Bikin Mobil Listrik Mungil, Harganya Mulai Rp 200 Jutaan

    Jakarta

    BYD berencana membuat mobil listrik mungil di Jepang. Mobil listrik itu bakal menantang Nissan Sakura dan dijual dengan harga ramah kantong.

    Pasar mobil listrik di Jepang tercatat mengalami penurunan hingga 33 persen pada tahun 2024. Meski mengalami penurunan, nyatanya merek BYD justru menorehkan peningkatan penjualan di pasar tersebut. Nissan Sakura masih jadi idaman warga lokal, penjualannya sangat mendominasi. Sementara untuk mobil listrik impor ada Tesla yang juga jadi favorit di Negeri Sakura.

    BYD pun tampaknya bakal makin agresif mengisi pasar Jepang. Pabrikan yang bermarkas di Shenzhen itu dilaporkan tengah menyiapkan mobil listrik terbaru yang diharapkan bisa memuncaki penjualan mobil listrik di Jepang.

    Dari laporan Nikkei Asia, BYD tengah mengembangkan mobil listrik di segmen kei car untuk menyaingi mobil listrik terlaris di Jepang, Nissan Sakura. Nissan Sakura adalah kei car yang dijual dengan harga USD 18.250 atau kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini setara Rp 307 jutaan. (1 USD = Rp 16.824). Mobil mungil itu dibekali dengan baterai berkapasitas 20 kWh yang menawarkan jarak tempuh 180 km. Sakura juga sudah memiliki sistem pengecasan fast charging 100 kW.

    Setidaknya untuk bisa meraih kesuksesan dengan bakal kei carnya itu, spesifikasi mobil listrik BYD itu harus lebih baik dari Nissan Sakura. Tak kalah penting, harganya juga harus lebih murah. Di Jepang, sejumlah warga masih enggan membeli mobil listrik karena harganya yang masih mahal. Jika BYD bisa bikin terobosan baru dengan harga murahnya, bukan tidak mungkin pasar mobil listrik di Jepang pun bisa dikuasai.

    Masih dari Nikkei, BYD disebut menargetkan mobil listrik mungilnya itu bisa dijual lebih murah. Harganya mulai dari USD 17.700 atau dirupiahkan setara Rp 297 jutaan. Terpenting BYD harus memenuhi aturan kei car di Jepang agar mendapat pajak rendah dan juga kemudahan parkir. Mobil itu tak boleh punya dimensi panjang lebih dari 3,4 meter, lebar lebih dari 1,48 meter, dan tingginya tak lebih dari 2 meter. Tenaga kei car di Jepang juga dibatasi hanya 64 daya kuda.

    Dengan spesifikasi yang ketat tersebut, hampir tidak ada pabrikan non-Jepang yang membuat kei car. Satu-satunya pengecualian adalah Smart yang membuat ForTwo dengan ukuran mungil. BYD bisa jadi bikin terobosan baru tersebut. BYD saat ini menjual empat model mobil listrik di Jepang. Keempat mobil listrik itu adalah Dolphin, Atto 3, Seal, dan Sealion 7. Sementara kei car BYD kabarnya bakal dihadirkan pada tahun 2026.

    (dry/din)

  • Intip Spek Suzuki Fronx yang Bakal Meluncur Bulan Depan

    Intip Spek Suzuki Fronx yang Bakal Meluncur Bulan Depan

    Jakarta

    Suzuki Fronx bakal meluncur di Indonesia dalam waktu dekat. Tanda-tanda kemunculan Suzuki Fronx semakin jelas setelah Suzuki merilis teaser terbaru dari mobil tersebut.

    Melalui akun media sosial dan situs resminya, Suzuki Indonesia meluncurkan teaser terbaru dari mobil tersebut. Teaser itu kini bukan sekadar garis-garis siluet, tapi juga jelas menggambarkan bentuk muka dari mobil baru Suzuki tersebut.

    Tampilan depan mobil dalam teaser itu bisa dipastikan identik dengan Suzuki Fronx. Itu bisa dilihat dari desain lampu DRL dan lampu utamanya dengan tiga titik.

    Suzuki juga menampilkan tanggal yang kemungkinan menjadi hari peluncuran Suzuki Fronx. Berdasarkan informasi dalam teaser itu, Suzuki Fronx kemungkinan akan meluncur pada 28 Mei 2025. Juga ada informasi siaran langsung di Youtube Suzuki Indonesia pada 28 Mei 2025 pukul 10.00.

    Suzuki Fronx sejatinya adalah produk global dari Suzuki. Mobil ini sudah meluncur lebih dulu di beberapa negara seperti India dan Jepang. Namun, tampaknya Suzuki Fronx yang akan diluncurkan di Indonesia nanti adalah mobil buatan dalam negeri.

    Suzuki Fronx secara global memiliki beberapa pilihan mesin. Misalnya di India, Suzuki Fronx dibekali dua pilihan mesin K-Series, yakni 1.200 cc dan 1.000 cc turbo.

    Dua mesin tersebut menyajikan figur performa yang berbeda. Misalnya mesin 1.000 cc turbo-nya mampu menghasilkan tenaga maksimum 100,06 PS pada 5.500 rpm dan torsi puncak 147,6 Nm. Mesin ini akan ditawarkan dalam transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 6 percepatan. Konsumsi bahan bakarnya mencapai 21 kilometer per liter (km/l) dalam transmisi manual dan 20,01 km/l dalam transmisi otomatis dengan mesin bensin turbo 1,0 liter.

    Mesin lain yang ditawarkan Suzuki untuk Fronx di India adalah mesin K-Series 1.2 liter N/A (natural aspirated). Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 89,73 PS dan torsi puncak 113 Nm. Khusus Suzuki Fronx dengan mesin 1.2, pilihan transmisinya adalah manual 5 percepatan dan AMT 5 percepatan. Dengan mesin 1.200 cc, Suzuki Fronx diklaim bisa mencapai efisiensi bahan bakar 21,79 km/l dalam transmisi manual dan 22,89 km/l dalam transmisi otomatis.

    Di pasar lain, Suzuki juga menawarkan Fronx dengan mesin yang lebih besar. Ada pilihan mesin 1.500 cc dan 1.5 hybrid. Untuk versi 1.5, Suzuki Fronx menggunakan mesin K15B empat silinder 6 katup berkapasitas 1.462 cc. Mesin itu mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 104,6 PS pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal 138 Nm pada 4.400 rpm. Pilihan transmisinya ada manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan.

    Di Jepang juga ada pilihan mesin 1.5 hybrid. Versi hybrid itu menggunakan mesin K15C mild-hybrid. Di sana Fronx ditawarkan dengan opsi penggerak 2WD dan 4WD. Versi hybridnya mengandalkan ISG sebagai generator dan baterai lithium-ion 12 volt. Tenaganya mencapai 103,3 PS pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal 137 Nm pada 4.400 rpm. Mesin itu dihubungkan dengan transmisi otomatis 6 percepatan.

    Belum diketahui pilihan mesin mana yang hadir pada Suzuki Fronx di Indonesia. Namun, berdasarkan bocoran kode yang terdaftar di situs Samsat Jakarta, kemungkinan Suzuki Fronx yang dijual di Indonesia adalah versi mesin 1.500 cc, atau bahkan 1.5 hybrid. Kita tunggu saja peluncurannya.

    (rgr/din)

  • Preman-Ormas Ganggu Pembangunan Pabrik BYD di Subang, Investor Asing Bisa Ragu

    Preman-Ormas Ganggu Pembangunan Pabrik BYD di Subang, Investor Asing Bisa Ragu

    Jakarta

    BYD sedang membangun pabrik di Indonesia. Namun kabarnya ada gangguan dari organisasi masyarakat dan bentuk premanisme.

    Pengamat otomotif dari Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menjelaskan lingkungan usaha yang tidak kondusif karena gangguan preman dan ormas membuat investor ragu untuk menanamkan modal. Hal ini bisa merugikan dalam jangka panjang, kehilangan peluang kerja dan pendapatan daerah.

    “Aksi premanisme ini merupakan salah satu elemen yang dapat menyebabkan penundaan proyek BYD dgn investasi sebesar USD 1 miliar, yang direncanakan beroperasi awal 2026 dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun yang telah ditentukan dalam perencanaan awal investasi, dan meningkatkan biaya,” kata Yannes.

    Yannes menambahkan BYD merupakan salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, memiliki arti penting bagi perkembangan industri otomotif dan ekonomi Indonesia dalam ekosistem EV. Dia melanjutkan akibat isu premanisme berpengaruh terhadap citra Indonesia di mata investor bisa terancam.

    “Mengingat posisi strategis BYD dalam ekosistem EV dunia, maka hal ini dan berbagai kompleksitas lainnya dapat mempengaruhi persepsi internasional tentang kemampuan Indonesia dalam menarik investasi asing dan berpotensi menciptakan keraguan berbagai investor asing lainnya terkait kepastian serta penegakan hukum untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Yannes.

    “Pada akhirnya, reputasi Indonesia sebagai lokasi yang ramah investasi dan yang menjanjikan juga tampaknya terancam, terutama dalam sektor strategis seperti memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri EV dunia,” jelasnya lagi.

    Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat diganggu organisasi masyarakat (ormas) dan aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy Soeparno saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” kata Eddy dalam akun instagramnya dikutip Minggu (20/4/2025).

    “Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan kemanan, jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” tambah dia.

    DetikOto sudah menghubungi Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan terkait kabar tersebut. Namun yang bersangkutan belum memberikan respons.

    Lihat juga Video ‘VinFast Mau Buka Pabrik di Subang & Produksi 50 Ribu Kendaraan Listrik’:

    (riar/din)

  • Penjualan Terus Turun, Sales Dealer Tesla Kerja Lembur Bagai Kuda

    Penjualan Terus Turun, Sales Dealer Tesla Kerja Lembur Bagai Kuda

    Jakarta

    Tenaga penjual dealer Tesla di China terpaksa harus bekerja hingga melebihi batas jam kerja. Hal itu disebabkan penjualan Tesla yang terus turun di China. Maka, sales atau tim marketing mereka harus bekerja lebih keras untuk memenuhi target penjualan.

    Seperti dikutip dari Carnewschina, status Tesla kini telah berganti dari pelopor inovator menjadi pemain konservatif. Menurut data Asosiasi Mobil Penumpang China, penjualan grosir Tesla di China turun hingga 21,8% pada kuartal pertama tahun 2025.

    Performa tersebut sangat kontras dengan pesaing utama Tesla di China, BYD, yang penjualannya tumbuh 18,8% selama periode yang sama. Dibandingkan Tesla, merek China tersebut dinilai lebih punya inovasi dan lini produk yang beragam.

    Turunnya penjualan Tesla di China disebut-sebut bikin tenaga penjual mereka mengalami tekanan besar. Bahkan beberapa tenaga penjual Tesla mengatakan kepada wartawan setempat bahwa mereka memilih bekerja tujuh hari seminggu, dengan shift harian berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 10 malam alias hampir 13 jam per hari.

    “Hari-hari ketika kami tidak perlu bekerja keras untuk memperkenalkan produk dan pesanan akan tiba ‘secara otomatis’ sudah berakhir selamanya,” kata staf tenaga penjualan Tesla yang telah memutuskan resign.

    Kata staf penjualan Tesla di Beijing, standar kinerja saat ini mengharuskan penjualan minimal satu per hari, yang berarti sekitar 30 mobil per bulan. Alih-alih mencapai target tersebut, menjual 3-4 mobil per minggu saja mereka kesulitan.

    Karena banyaknya staf penjualan yang mengalami tekanan, maka perputaran keluar-masuk karyawan pun sangat cepat di sana. Pada salah satu dealer di Beijing, seluruh tim penjualan diganti kira-kira setiap satu setengah bulan, dibandingkan dengan sebelumnya yang diganti setiap tiga bulan.

    Staf penjualan Tesla disebut-sebut dibebankan target berat. Mereka harus menguasai pengetahuan produk dalam waktu tiga hari sembari menjalani pemeriksaan ulang setiap hari. Pada hari keempat, mereka diharapkan bisa menghasilkan transaksi jual beli atau berpotensi menghadapi pemecatan.

    (lua/dry)

  • China Bikin Mobil Terbang, Ini Bedanya dengan Helikopter

    China Bikin Mobil Terbang, Ini Bedanya dengan Helikopter

    Wan Chai

    Pabrikan mobil listrik asal China, Xpeng, juga menciptakan inovasi mobil terbang. Bukan sekadar konsep, mobil terbang Xpeng akan dikirim ke konsumen mulai tahun depan. Apa bedanya dengan helikopter?

    Produsen mobil listrik asal China itu sudah mengembangkan teknologi mobil terbang Land Aircraft Carrier melalui Xpeng AeroHT. Land Aircraft Carrier berbentuk modular. Ada semacam mothership atau mobil induk roda enam yang menyimpan mobil terbangnya. Sewaktu-waktu dibutuhkan, mobil terbangnya bisa dikeluarkan dari mothership dan langsung bisa mengudara.

    Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT Wang Tan menegaskan, mobil terbang ini jauh berbeda dengan helikopter. Perbedaannya terutama pada kepraktisan dan penggunaannya.

    “Mungkin sebagian dari Anda penasaran mengapa saya memilih ini sebagai produk komersial pertama. Sebenarnya, ini adalah cerita yang sangat menarik. Pertama, saya penggemar berat penerbangan. Saya seorang pilot helikopter,” kata Wang Tan di Hong Kong baru-baru ini.

    Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT Wang Tan. Foto: Rangga Rahadiansyah / detikcom

    Namun, Wang Tan mengatakan menerbangkan helikopter jauh lebih sulit. Pilot helikopter harus menggunakan kedua tangan dan kaki untuk mengendalikannya.

    “Misalnya, jika Anda ingin lepas landas, tangan kiri mengubah sudut baling-baling. Ya, tetapi begitu Anda menggunakan tangan kiri untuk lepas landas, helikopter akan memiliki anti-torsi. Anda memerlukan kaki kanan untuk mengendalikannya, juga dengan joystick. Ini sangat rumit. Saya membutuhkan sekitar 40 jam untuk belajar dan kemudian mendapatkan lisensi (menerbangkan helikopter),” ucap Wang Tan.

    Kedua, masalah tempat penyimpanan. Jika memiliki helikopter, maka kita harus punya hanggarnya juga. Berbeda dengan mobil terbang ini yang bisa disimpan di dalam mobil mothership beroda enam.

    “Ketiga adalah bagaimana cara mengisi bahan bakarnya, bagaimana cara mengisi dayanya. Semuanya, sebenarnya, sulit bagi semua penggemar penerbangan seperti saya,” ucapnya.

    “Saya pikir Land Aircraft Carrier mengatasi semua masalah yang saya sebutkan. Sangat mudah dipelajari. Dan saya pikir Anda semua dapat mempelajarinya dengan sangat cepat. Ya, dan kami meletakkan mobil terbang di bagasi mobil. Jadi mobil ini dapat diparkir di tempat Anda sendiri,” sebutnya.

    Ya, Wang Tan mengklaim mobil terbang ini mudah untuk dikendarai. Bahkan, dalam waktu singkat saja, pemiliknya bisa langsung menerbangkan flying car ini.

    “Dalam tiga menit, Anda dapat mempelajari cara menerbangkannya. Kami memiliki simulator. Jika Anda ingin mencoba, Anda dapat menghubungi saya, dan saya akan membawa Anda ke simulator kami, Anda bisa belajar dulu. Ya, saya jamin dalam tiga menit Anda bisa mempelajarinya. Dan mungkin cuma butuh tiga jam untuk menjadi master,” klaim Wang Tan.

    Mobil terbang ini tidak hanya bisa dikendalikan secara manual. Jika capek dan pemiliknya hanya ingin menikmati pemandangan dari ketinggian, maka mobil terbang itu bisa terbang sendiri.

    “Kami memiliki sistem penggerak otonom. Mobil terbang itu bisa terbang sendiri,” ujar Wang Tan.

    Mothership alias mobil induk beroda enam memiliki dimensi panjang 5,5 meter, lebar 2 meter dan tinggi 2 meter. Wang Tan mengklaim, siapa pun yang punya SIM akan mudah mengendarai mobil roda enam itu.

    “Kami memiliki kemampuan yang sama dengan (MPV mewah Xpeng) X9. Kami memiliki rear wheel steering (kemudi roda belakang), jadi sangat fleksibel saat Anda berkendara di jalan raya. Selain itu, mobil ini memiliki enam roda, penggerak semua roda,” jelasnya.

    Pada dua as roda belakang, terdapat dua differential lock sehingga mobil ini bisa melaju di medan off-road. Kokpitnya bisa menampung empat orang.

    “Selain itu, (mobil induk) ini adalah power bank yang sangat besar. Ia dapat mengisi ulang mobil terbang kami sebanyak enam kali. Inilah mengapa kami menyebutnya kapal induk darat,” ujarnya.

    (rgr/dry)

  • Penjualan Loyo, Produksi Ioniq 5 dan Kona Electric Ditunda

    Penjualan Loyo, Produksi Ioniq 5 dan Kona Electric Ditunda

    Jakarta

    Hyundai Motor Co. akan menghentikan sementara produksi mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Kona Electric. Penghentian produksi ini dilakukan karena melemahnya pasar ekspor untuk kedua mobil tersebut.

    Dilaporkan Kantor Berita Korea Yonhap, Hyundai akan menyetop sementara produksi Ioniq 5 dan Kona Electric karena melemahnya permintaan luar negeri yang terus membebani ekspor.

    “Pabrikan mobil tersebut berencana untuk menutup Line 12 di Pabrik 1 di Ulsan, 305 kilometer tenggara Seoul, tempat kedua model kendaraan listrik itu dirakit, mulai 24-30 April, dengan alasan penurunan pesanan dari pasar ekspor utama, termasuk Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat,” tulis Yonhap dikutip Senin (21/4/2025).

    Penurunan permintaan di pasar ekspor tersebut mengikuti perubahan kebijakan kendaraan listrik di luar negeri. Kanada dan beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, telah membatalkan atau mengurangi subsidi mobil listrik. Sedangkan Amerika Serikat menghadapi ketidakpastian dari ancaman tarif yang tinggi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Hyundai Motor telah berupaya untuk melawan permintaan yang lesu dengan menawarkan kesepakatan pembiayaan tanpa bunga di Amerika Utara dan bantuan uang muka di pasar seperti Jerman dan Inggris. Namun, strategi itu belum sepenuhnya berhasil.

    Ini menjadi kali kedua Hyundai menghentikan produksi mobil tahun ini. Pada Februari, Hyundai melakukan penghentian serupa selama lima hari karena perlambatan permintaan kendaraan listrik global di tengah perubahan kebijakan dan transisi pasar.

    Saat itu, Hyundai juga menghentikan sementara produksi model Ioniq 5 dan Kona Electric di line 12 di Pabrik Ulsan 1 di Korea Selatan pada 24-28 Februari. Strategi itu dikeluarkan untuk menyesuaikan volume produksi di tengah lesunya penjualan domestik dan menurunnya pesanan.

    Para pakar industri mencatat pasar kendaraan listrik yang mendingin, dikombinasikan dengan ketidakpastian kebijakan di bawah pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat, dapat menyebabkan perlambatan permintaan global yang berkepanjangan.

    (rgr/dry)