Category: Detik.com Otomotif

  • Sosok di Balik BYD, Bikin Perusahaan Mobil Lokal China Jadi Mendunia

    Sosok di Balik BYD, Bikin Perusahaan Mobil Lokal China Jadi Mendunia

    Jakarta

    BYD kini menjadi salah satu merek mobil listrik China yang mulai banyak dijumpai di jalanan Indonesia. Berdasarkan data Gaikindo, BYD masuk dalam 10 besar mobil terlaris pada Januari-Maret 2025 ini.

    Perusahaan teknologi dan manufaktur bernama Build Your Dream ini didirikan pada 1995 dan berpusat di Shenzhen, Guangdong, China. BYD kini memiliki lebih dari 30 kawasan industri di seluruh dunia.

    Tahukah detikers siapa sosok pendiri BYD? Yuk ketahui sosok di balik BYD, lengkap dengan sejarah awal hingga kini menjadi produsen mobil listrik dunia.

    Sosok Pendiri BYD

    Dia adalah Wang Chuanfu, yang merupakan pendiri, chairman, dan CEO BYD. Dikutip dari laman Interconnect, pria kelahiran Wuwei, Provinsi Anhui, pedalaman Tiongkok bagian tengah ini berasal dari keluarga petani.

    Berdasarkan situs Medium, Wang sudah menjadi anak yatim piatu sejak kecil, kemudian dibesarkan oleh kakak laki-laki dan kakak iparnya. Kondisi ekonominya tidak mampu, sehingga dia menempuh pendidikan di sekolah menengah biasa.

    Meski demikian, sang kakak ingin adiknya fokus belajar agar bisa masuk universitas. Sementara sang kakak terus mendukung finansialnya.

    Wang kemudian bisa berkuliah di jurusan kimia Central South University of Technology. Awalnya dia menempuh jalur akademis, setelah lulus dia masuk ke program magister di Beijing General Research Institute of Nonferrous Metals untuk melanjutkan studi kimia.

    Saat ini, Wang menjadi orang sukses melalui perusahaan BYD. Dia pun ditunjuk sebagai anggota pendiri ‘Komite Penasihat Pembangunan Berkelanjutan’ di PBB. Dia juga dianugerahi penghargaan pencapaian seumur hidup ‘Zayed Future Energy Prize’ 2014 atas respons global BYD terhadap iklim, krisis energi, dan masa depan berkelanjutan.

    Beberapa tahun belakangan, Wang Chuanfu mendapatkan berbagai penghargaan. Dia merupakan salah satu The Green 30 for Bloomberg 2020. Fortune menobatkannya sebagai salah satu dari 25 pemimpin terbesar dan orang paling berpengaruh di masa pandemi pada 2020. Forbes China menobatkannya sebagai CEO Terbaik China dalam daftar 50 CEO Teratas tahunan secara konsekutif dari 2022 sampai 2023.

    Sejarah Awal BYD

    Kebesaran BYD saat ini tidak terjadi secara instan. BYD berawal pada 1995 yang fokus dalam pembuatan baterai, berbekal ilmu kimia yang dikuasainya. Saat itu dia mendanai pendirian perusahaan dengan meminjam dana 250.000 RMB dari sepupunya yang bekerja di bidang keuangan.

    Terkait nama, BYD sebenarnya tidak berarti apa pun. Dia memilih huruf B di awal karena termasuk urutan huruf awal dalam alfabet, sehingga nama perusahaan itu akan terlihat di barisan atas dalam daftar ketika ikut pameran atau konferensi.

    Dia pun harus bersaing dengan perusahaan baterai berskala global seperti Sanyo, Panasonic, dan Phillips. Tapi Sanyo adalah perusahaan yang secara khusus ingin dia kalahkan.

    Karena terkendala dana, Wang tidak mampu membeli peralatan canggih atau jalur perakitan seperti yang dipakai produsen Jepang. Wang merekayasa balik proses pembuatannya dan mempekerjakan tenaga kerja murah.

    Dengan keterampilan kimianya, dia dengan cepat menguasai teknologi baterai, mulai dari nikel-kadmium, nikel-metal hibrida, hingga lithium. BYD lalu memproduksinya dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya dari Jepang.

    Awal 2000, BYD menjadi pemimpin global semua jenis baterai isi ulang yang dipakai untuk berbagai ponsel dan peralatan lainnya dan mengalahkan Sanyo. Beberapa merek yang menggunakan baterai ini adalah Motorola dan Nokia.

    BYD Membuat Kendaraan Listrik

    Langkah awal BYD menjadi perusahaan otomotif bermula pada Januari 2003 ketika mereka membeli perusahaan mobil lokal bernama Qichuan Motors. Seperti keinginannya mengalahkan Sanyo, Wang yang kagum dengan Toyota, kini ingin menyaingi perusahaan tersebut.

    Pada produksi pertamanya, BYD masih meniru Toyota Corolla. BYD pun sempat diejek sebagai peniru ulung karena mobil buatannya itu.

    Pada 2008, Berkshire Hathaway milik Warren Buffet melirik BYD dan melakukan investasi sebesar USD 232 juta. Dari 2009 hingga 2010, Wang memproduksi dan memasarkan mobil sebanyak mungkin di Tiongkok. Namun permintaan melemah dan banyak dealer besar mulai menolak BYD dan memutuskan hubungan.

    Beruntung Tiongkok saat itu menerapkan kebijakan yang mendukung proyek dan energi terbarukan. BYD dengan cepat bertransisi mengikuti arus dan merilis kendaraan hybrid dan listrik, mulai dari mobil, bus, hingga kendaraan listrik komersial.

    BYD harus bersaing dengan Tesla yang baru masuk ke China dan mulai menjual kendaraan listrik pada 2014. Tesla lalu menguasai pasar premium. Wang memilih menggunakan konsep lain, yakni memakai Baterai Blade, faktor bentuk baru yang bisa mengemas kepadatan daya lebih besar dan melepas panas lebih cepat dari paket baterai standar.

    Pada Maret 2020, Baterai Blade mulai digunakan pada kendaraan listrik BYD. Sejak 2020 hingga 2022, penjualan BYD meningkat hingga empat kali lipat. Pada 2022, BYD sudah sanggup melampaui penjualan Tesla dan merebut pasar secara signifikan.

    (bai/row)

  • Wuling EV Van Bakal Diproduksi di Cikarang

    Wuling EV Van Bakal Diproduksi di Cikarang

    Jakarta

    Wuling EV Van telah melantai di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut bakal langsung diproduksi lokal di pabrik Cikarang, Jawa Barat.

    Kepastian Wuling EV Van bakal diproduksi di pabrik Cikarang disampaikan Marketing Operation Director Wuling Motors, Ricky Christian saat pengenalan produk di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pihaknya ingin, seluruh kendaraan listrik yang dijual di Indonesia diproduksi di dalam negeri.

    “Wuling EV Van akan secara resmi diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini dan diproduksi secara lokal di fasilitas Wuling yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat,” ujar Ricky saat ditemui wartawan, Selasa (29/4).

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Ricky menegaskan, pihaknya akan langsung mengejar tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 40 persen. Dia berharap, kendaraan tersebut akan mendapat insentif pajak dari pemerintah dalam waktu dekat.

    “Wuling sudah melakukan investasi publik juga secara lokal, dan tentu fokusnya kita akan terus memaksimalkan fasilitas yang sudah ada,” kata dia.

    Sebagai catatan, meski harganya baru diumumkan kuartal ketiga tahun ini, namun Wuling EV Van sudah bisa dipesan melalui skema prebooking di 150 dealer resmi di Indonesia. Sementara konsumen yang berminat bisa membayar booking fee atau tanda jadi Rp 5 juta/unit.

    Wuling EV Van punya tubuh yang tergolong jangkung, dimensi panjangnya 5.010 mm, tinggi 1.960 mm, lebar 1.800 mm dan kapasitas kargonya 6,5 m3. Selain itu, pintu sampingnya bisa dibuka selebar 777 mm dan pintu belakangnya 366 mm.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Meski mengisi segmen komersial, tampang kendaraan tersebut lumayan modern. Pabrikan melaburinya dengan warna single tune, kemudian wajahnya dibuat futuristis berkat penggunaan lampu, bumper dan gril yang minimalis.

    Wuling EV Van dibekali motor listrik dengan semburan tenaga 75 kW. Sementara baterainya 56,2 kWh dengan jangkauan maksimum 400 km. Kemudian untuk mengecas baterai dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan teknologi fast charging.

    Sayangnya, pabrikan belum mengungkap fitur detail kendaraan tersebut. Bahkan, unit yang dipajang di PEVS 2025 juga masih menggunakan setir kiri. Namun, yang jelas, EV Van akan tersedia dalam varian Blind Van dan Mini Bus.

    (sfn/dry)

  • Perusahaan Moeldoko Rilis Motor Listrik Baru, Harga Rp 60 Jutaan!

    Perusahaan Moeldoko Rilis Motor Listrik Baru, Harga Rp 60 Jutaan!

    Jakarta

    Perusahaan bentukan Moeldoko, PT Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI) melalui anak perusahaan PT Motor Anak Bangsa (MAB) resmi meluncurkan dua motor listrik terbaru di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025.

    Dua tunggangan tersebut merupakan Electro E-Rover dan Electro Delivery. Keduanya sama-sama mengusung tampilan skuter matik atau skutik dengan dimensi yang tergolong kompak.

    Kelik Irwanto selaku Chief Executive Officer (CEO) PT MABI mengatakan, pihaknya selama ini dikenal berkat kendaraan-kendaraan komerial listriknya. Kini, timnya mencoba peruntungan baru dengan memasarkan motor listrik.

    “Mungkin kalian selama ini mengenal kami berkat mobil-mobil listrik, terutama komersial. Sekarang kita mulai jual motor listrik, termasuk dua model terbaru ini: Delivery dan E-Rover,” ujar Kelik saat peluncuran produk di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

    Motor listrik Electro besutan MAB. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Electro E-Rover dibanderol seharga Rp 18,6 juta dengan status on the road Jakarta. Namun, khusus di pameran PEVS 2025, ada potongan Rp 2,5 juta menjadi Rp 16,1 juta. Sementara Electro Delivery dilego seharga Rp 61 jutaan dengan pembelian minimal lima unit.

    Electro E-Rover merupakan motor listrik dengan baterai graphene berkapasitas 72V 23Ah yang mampu menempuh jarak 70-80 km. Sementara pengecasannya memerlukan waktu 5-6 jam untuk penuh.

    Kendaraan tersebut menggunakan motor listrik 72V/1200w dengan kecepatan maksimum 55 km/jam. Kemudian fiturnya ada rem double cakram, NFC, lampu full LED dan panel instrumen digital.

    Motor listrik Electro Delivery besutan MAB. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sementara untuk Electro Delivery menggunakan motor listrik 72V/3000W dengan kecepatan puncak 70 km/jam. Sedangkan baterainya menggunakan lithium dengan kapasitas 72V48Ah yang mampu menempuh jarak 140 km.

    Tunggangan itu dibekali sejumlah fitur standar, seperti rem double cakram dengan combi brake system (CBS), NFC, pencahayaan full LED, panel instrumen digital, dan boks tambahan di bagian belakang dengan fitur pendingin seperti kulkas.

    (sfn/dry)

  • Wujud Mobil China BAIC Tanpa Emblem Beijing, Harga Lebih Murah

    Wujud Mobil China BAIC Tanpa Emblem Beijing, Harga Lebih Murah

    Wujud Mobil China BAIC Tanpa Emblem Beijing, Harga Lebih Murah

  • Wajib Injak Rem Saat Menyalakan Mobil Matic, Ini Alasannya

    Wajib Injak Rem Saat Menyalakan Mobil Matic, Ini Alasannya

    Jakarta

    Mengemudikan mobil matic memang cenderung lebih mudah daripada manual. Namun demikian, tetap ada sejumlah hal yang perlu dipelajari sebelum menggunakan mobil matic.

    Salah satunya adalah cara menyalakan atau starter mobil matic yang agak berbeda ketimbang mobil manual. Seperti pada motor matic, menyalakan mobil matic juga wajib direm.

    Alasan Wajib Injak Rem Saat Menyalakan Mobil Matic

    Untuk menyalakan mobil matic, pengemudi wajib menginjak rem. Menurut situs Toyota Astra, hal ini berkaitan dengan keselamatan berlalu lintas. Mobil matic dikhawatirkan langsung bergerak ketika mesin menyala.

    Situasi ini akan mengejutkan pengemudi mobil yang sedang dalam kondisi tidak siap. Apalagi untuk pengemudi yang masih belajar mengendalikan mobil. Kendaraan yang tiba-tiba bergerak bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

    Ini berbeda dengan beberapa mobil manual yang tidak perlu diinjak remnya. Namun pengemudi mobil manual arus memastikan tuas transmisi berada dalam posisi netral. Jika tidak, mobil akan seperti meloncat.

    Pada mobil matic, sistem transmisinya mengandalkan kopling yang masih terhubung dengan mesin dan transmisi meski sedang mati. Jika tidak dibuat, mobil matic bisa bergerak sendiri saat dinyalakan meski pergerakannya pelan.

    Tips Menyalakan Mobil Matic untuk Pemula

    Dilansir dari situs Daihatsu, berikut beberapa tips menyalakan mobil matic yang benar dan aman:

    1. Pastikan Tuas Berada di P atau N

    Pertama-tama, posisi tuas berada di P yang berarti difungsikan untuk parkir. Ketika tuas berada pada mode ini, mobil dalam posisi aman dan tidak bisa bergerak.

    Bisa juga tuas di posisi N atau netral. Yang jelas, pastikan tuas tidak berada pada posisi R (reverse/mundur) atau D (drive/maju).

    2. Jangan Langsung Menyalakan Mesin

    Setelah memutar kunci ke posisi on, biarkan sistem kelistrikan menyala terlebih dahulu. Pastikan jarum dan indikatornya sudah aktif. Kemudian baru nyalakan mesinnya. Beberapa jenis mobil matic akan mengeluarkan suara ketika sistem kelistrikan sudah hidup.

    3. Injak Rem Saat Starter

    Seperti yang kita bahas di atas, kita harus menginjak rem saat menyalakan mobil matic. Hal ini dilakukan agar mobil tidak langsung bergerak dan membuat pengemudi kaget.

    4. Injak Rem dan Pindah Tuas

    Ketika hendak mulai bergerak, jangan lupa injak rem lagi saat memindahkan tuas ke R atau D. Cara ini dilakukan untuk mencegah risiko kerusakan pada mesin mobil.

    5. Pahami Kode Tuas Transmisi

    Bagi pemula, kalian juga wajib memahami kode pada tuas transmisi. Umumnya, tuas mobil matic memiliki kode P, D, R, N, dan L. Jangan sampai salah memposisikan tuas agar tidak merusak mobil atau bahkan membahayakan diri dan pengguna lalu lintas lainnya.

    (bai/row)

  • Mobil Listrik Pertama Polytron Rilis di Indonesia Minggu Depan!

    Mobil Listrik Pertama Polytron Rilis di Indonesia Minggu Depan!

    Jakarta

    Polytron bakal rilis mobil pertamanya di Indonesia pekan depan, Selasa (6/5/2025). Seperti apa model yang bakal dipasarkan ke Indonesia?

    Polytron yang dikenal sebagai perusahaan elektronik mulai merambah kendaraan bermotor listrik. Polytron bilang kata kunci dari mobil listrik terbarunya itu bisa diakses lebih luas.

    “Polytron ingin memastikan bahwa teknologi mobilitas masa depan bisa hadir lebih dekat, lebih ramah, dan lebih sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat Indonesia,” kata Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo dalam keterangannya dikutip Rabu (30/4/2025).

    Informasi terkait seperti apa model mobil yang dipasarkan ke Indonesia masih belum dilepas ke publik.

    Nampaknya mobil listrik pertama Polytron itu tidak terlepas dari perjanjian Skyworth Auto dan Polytron. Perjanjian ini mencakup pembangunan pabrik KD (Knocked Down), pengembangan produk bersama, dan pelokalan perangkat keras dan perangkat lunak.

    Berdasarkan perjanjian tersebut, Skyworth dan Polytron akan mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk merampingkan rantai pasokan, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing produk dengan melokalisasi produksi. Kedua perusahaan berencana untuk memproduksi hampir 10.000 kendaraan Skyworth selama tiga tahun ke depan.

    Skyworth Auto merupakan produsen kendaraan listrik asal Tiongkok yang didirikan pada tahun 2017 dan berpusat di Nanjing. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Skywell New Energy Automobile Group, yang juga memiliki Nanjing Golden Dragon Bus. Skyworth Auto dikenal melalui beberapa model kendaraan listrik, seperti Skyworth K dan CE11.

    Mobil listrik Skyworth K Foto: Skyworth

    Dalam website Skyworth EV dijelaskan, K dipasarkan dalam tiga opsi LHD, RHD, dan i LHD. Mobil itu punya dimensi yang cukup bongsor: panjang 4.720 milimeter (mm), lebar 1.908 mm, tinggi 1.696 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm.

    Soal kemampuannya Skyworth K punya jarak tempuh hingga 620 km, berdasarkan pengetesan NEDC. Perjalanan itu didukung dengan baterai 85.97 kWh, sementara performanya bisa melesat dari titik nol ke 100 km/jam dalam waktu 9,6 detik.

    Skyworth CE11 Foto: Skyworth

    Selain itu, Skyworth juga memiliki mobil listrik jenis sedan CE11. Spek teknisnya tidak tercantum, namun mobil ini punya pintu ala-ala Rolls-Royce yang bisa dibuka secara berlawanan arah, atau disebut coach doors.

    Polytron sedang mengekspansi bisnis otomotif, setelah sebelumnya ikut meramaikan segmen motor listrik. Polytron sudah memulai langkah awal di industri kendaraan listrik dengan meluncurkan sepeda motor listrik Fox-R pada tahun 2022.

    (riar/dry)

  • Alex Marquez Tampil Gemilang di MotoGP Spanyol, Aspira Beri Apresiasi

    Alex Marquez Tampil Gemilang di MotoGP Spanyol, Aspira Beri Apresiasi

    Jakarta

    Alex Marquez menampilkan performa luar biasa dan mempersembahkan kemenangan perdana di Sirkuit Jerez, Spanyol. Ia pun membuktikan diri sebagai salah satu kandidat kuat peraih gelar juara dunia musim ini.

    Start dari posisi keempat, Alex secara konsisten mampu menjaga kecepatan dan menunjukkan strategi balap yang cerdas. Pada lap ke-11, Ia berhasil menyalip pembalap terdepan dan mempertahankan posisi terdepan hingga garis finis.

    “Jika mereka bertanya di mana saya ingin memenangkan balapan MotoGP pertama saya, jawabannya adalah Jerez. Kami berhasil melakukannya dan kami menyadari bahwa itu mungkin sejak Jumat. Saya percaya pada tim dan ketika saya melihat Marc terjatuh, saya pikir itu adalah peluang terbaik saya musim ini” ujar Alex dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

    Melihat capaian tersebut, Direktur PT Astra Otoparts Tbk Tujuh Martogi Siahaan, turut menyampaikan apresiasinya.

    “Selamat untuk Alex dan seluruh tim Gresini Racing atas pencapaian luar biasa ini. Dengan dukungan Aspira, kami berharap Alex dapat mempertahankan konsistensi performa di setiap balapan dan bersaing di papan teratas kejuaraan dunia MotoGP,” ungkapnya.

    Dengan tambahan 25 poin penuh, Alex kini mengoleksi 140 poin, unggul satu poin dari rival terdekat yang tak lain adalah kakaknya sendiri, Marc Marquez. Kemenangan ini mengukuhkan Alex di puncak klasemen sementara Kejuaraan Dunia MotoGP 2025.

    Momen manis ini juga menjadi hadiah ulang tahun terbaik untuk Alex yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-29 pada 23 April lalu.

    Sebagai informasi, Aspira, sebagai merek andalan PT Astra Otoparts Tbk, terus berkomitmen mendukung performa optimal kendaraan melalui rangkaian produk berkualitas, mulai dari ban, aki, oli, filter oli dan udara, kampas rem, shock absorber, vanbelt, hingga berbagai suku cadang lainnya. Temukan produk Aspira di www.astraotoshop.com atau di marketplace resmi Astra Otoparts Official Store.

    (anl/ega)

  • Wuling EV Van Sudah Bisa Dipesan, Tanda Jadinya Rp 5 Juta

    Wuling EV Van Sudah Bisa Dipesan, Tanda Jadinya Rp 5 Juta

    Jakarta

    Wuling EV Van telah menampakkan wajahnya di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Meski harganya belum diumumkan, namun kendaraan listrik tersebut sudah bisa dipesan melalui skema pre-book!

    Marketing Operation Director Wuling Motors, Ricky Christian mengatakan, konsumen yang berminat bisa memesan EV Van dengan membayar booking fee atau tanda jadi sebesar Rp 5 juta. Menariknya, kendaraan itu tak hanya bisa dipesan di PEVS 2025, melainkan di seluruh dealer resmi pabrikan.

    “Hari ini kita baru mengenalkan produk, tapi para konsumen yang berminat sudah bisa melakukan pre-book dengan kontak ke cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, ada 150 cabang. Estimasi booking fee di kisaran 5 juta,” ujar Ricky Christian di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Ketika ditanya soal estimasi harga, Ricky masih tutup mulut. Namun, ada kemungkinan kendaraan tersebut dibanderol di kisaran Rp 300 jutaan. Intinya, kata dia, pengumuman harga baru akan disampaikan kuartal ketiga tahun ini.

    “Saat ini kita belum bisa informasikan, karena kita masih mempelajari juga, dan pastinya Wuling akan menyajikan harga yang kompetitif dan juga terjangkau untuk para konsumen,” kata dia.

    Diketahui, Wuling EV Van punya tubuh yang tergolong jangkung, dimensi panjangnya 5.010 mm, tinggi 1.960 mm, lebar 1.800 mm dan kapasitas kargonya 6,5 m3. Selain itu, pintu sampingnya bisa digeser selebar 777 mm dan pintu belakangnya 366 mm.

    Meski mengisi segmen komersial, tampang kendaraan tersebut lumayan modern. Pabrikan melaburinya dengan warna single tone, kemudian wajahnya dibuat futuristis berkat penggunaan lampu, bumper dan gril yang minimalis.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Wuling EV Van dibekali motor listrik dengan semburan tenaga 75 kW. Sementara baterainya 56,2 kWh dengan jangkauan maksimum 400 km. Kemudian untuk mengecas baterai dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan teknologi fast charging.

    Sayangnya, pabrikan belum mengungkap fitur detail kendaraan tersebut. Bahkan, unit yang dipajang di PEVS 2025 juga masih menggunakan setir kiri. Namun, yang jelas, EV Van akan tersedia dalam varian Blind Van dan Mini Bus.

    (sfn/sfn)

  • Opsen Pajak Kendaraan Berlaku, Pendapatan Daerah Malah Turun

    Opsen Pajak Kendaraan Berlaku, Pendapatan Daerah Malah Turun

    Jakarta

    Pemerintah sudah memberlakukan penerapan opsen pajak kendaraan bermotor. Adanya opsen pajak kendaraan ini justru membuat pendapatan daerah menurun. Hal itu yang dirasakan oleh Pemerintah Provinsi Banten.

    Gubernur Banten Andra Soni mengeluhkan penerimaan asli daerah (PAD) Banten turun, salah satunya diakibatkan penerapan opsen pajak kendaraan. Menurut Andra, masyarakat banyak yang memilih membeli kendaraan di Jakarta yang tidak menerapkan opsen ketimbang di Banten yang menerapkan opsen pajak.

    Andra membeberkan pendapatan Provinsi Banten mengalami penurunan. Realisasi APBD tahun 2025 per 25 April 2025, kata Andra, pendapatannya sebesar 19,84 persen (Rp 2,23 triliun) dari target sebesar Rp 11,767 triliun.

    “Mengalami penurunan dari target karena sejak pemberlakuan opsen pajak tahun 2025,” kata Andra saat rapat dengan Komisi II DPR RI dikutip dari siaran langsung di kanal Youtube DPR RI.

    Lebih lanjut, Andra membeberkan, rasio kemandirian Provinsi Banten sebesar 70,69 persen. Artinya 70,69 persen dibiayai oleh PAD Provinsi Banten.

    “Lagi-lagi paling utama adalah bersumber dari kendaraan bermotor. Dari pajak kendaraan bermotor, karena mengalami penurunan terkait kendaraan baru, dan kedua adalah opsen pajak,” ungkapnya.

    Seperti diketahui, opsen pajak memang tidak berlaku di Provinsi DKI Jakarta. Opsen hanya berlaku di provinsi yang kabupaten/kota. Sedangkan wilayah Jakarta hanya terdiri dari administrasi kota.

    Penurunan pendapatan daerah akibat penerapan opsen pajak ini sempat diwanti-wanti berbagai pihak. Dengan adanya opsen, masyarakat akan menahan pembelian kendaraan baru. Jika penjualan kendaraan menurun, otomatis pajak yang diterima pemerintah daerah dari kendaraan baru berkurang.

    “Dengan makin banyak mobil yang dijual, maka pemda dapat pendapatan pajak yang setimpal. Tapi kalau penjualannya menurun, pendapatan pemda juga akan menurun,” kata Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara beberapa waktu lalu.

    Tarif opsen ditetapkan sebesar 66 persen dari PKB dan BBNKB terutang. Namun, tarif pajak induk sudah diturunkan. PKB ditetapkan maksimal 1,2 persen untuk kendaraan pertama dan maksimal 6 persen untuk pajak progresif. Sementara tarif BBNKB ditetapkan paling tinggi sebesar 12 persen.

    (rgr/din)

  • Chery Siapkan Mobil MPV Murah Buat Konsumen Indonesia

    Chery Siapkan Mobil MPV Murah Buat Konsumen Indonesia

    Wuhu

    Mobil low MPV seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, maupun Mitsubishi Xpander masih menjadi primadona di Indonesia. Chery pun membuka peluang untuk membuat mobil MPV entry level seperti model-model tersebut. Chery ingin memuaskan konsumen Indonesia melalui produk-produk yang disukai masyarakat umum.

    “Jadi sebenarnya, kami sudah menyiapkan beberapa produk (termasuk mobil low MPV). Karena kami benar-benar ingin membuat konsumen Indonesia merasa puas,” ungkap President of Chery International, Zhang Guibing, dalam sesi interview Chery dengan media-media Indonesia di Wuhu, Anhui, China, Minggu (27/4/2025).

    President of Chery International Zhang Guibing Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Zhang bilang, dalam beberapa tahun terakhir ini Chery mempelajari secara serius kebutuhan dan keinginan konsumen di Indonesia, termasuk kegemaran konsumen mobil di Indonesia terhadap mobil low MPV 7 penumpang.

    “Selama dua atau tiga tahun terakhir, kami banyak belajar. Kami tidak bisa hanya mengatakan kami sudah hebat, karena kenyataannya belum tentu demikian. Tapi yang pasti, kami harus benar-benar bikin konsumen Indonesia senang. Kami harus lebih sabar. Kami membutuhkan banyak hal. Tapi saya yakin, kami akan mampu membuat konsumen Indonesia puas,” bilang Zhang.

    Toyota Avanza Foto: Dok. Toyota Astra Motor

    Segmen low MPV memang cukup jadi favorit konsumen mobil di Indonesia. Di segmen ini, Toyota Avanza sudah cukup lama menjadi raja. Berdasarkan data terbaru penjualan mobil pada Maret 2025 misalnya, Toyota Avanza menjadi low MPV terlaris dengan penjualan wholesales 5.069 unit, disusul Mitsubishi Xpander dengan penjualan 2.289 unit.

    Sejauh ini line up mobil Chery yang ditawarkan di Indonesia kebanyakan memang jenis SUV, dari Tiggo Series, Omoda Series, termasuk mobil listrik J6. Jika nantinya low MPV Chery tersebut benar-benar terwujud, maka akan menambah portofolio kendaraan Chery di global dan di Indonesia.

    (lua/din)