Category: Detik.com Otomotif

  • Motor Tanpa Pelat Belakang Diincar Polisi, Segini Denda Tilangnya

    Motor Tanpa Pelat Belakang Diincar Polisi, Segini Denda Tilangnya

    Jakarta

    Polisi mengincar kendaraan bermotor yang tidak menggunakan pelat nomor sebagaimana mestinya. Motor yang tak memasang pelat nomor di bagian belakang juga menjadi incaran polisi. Siap-siap kena tilang kalau tidak pakai pelat nomor sesuai aturan!

    Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, membeberkan kondisi jalanan yang banyak pemotor tanpa menggunakan pelat nomor di bagian belakang. Selain itu, ada pula yang pelat nomornya dicoret-coret bahkan sampai ditutup-tutupi. Mungkin maksudnya agar tidak kena tilang elektronik.

    Namun, Ojo menegaskan, pihaknya bakal menindak pengguna kendaraan yang tidak memasang pelat nomor sesuai aturan. Polisi akan menilang pelanggaran tersebut.

    “Dalam Waktu dekat Polri akan menindak sepeda motor yang tidak menggunakan pelat nomor bagian belakang dan tidak standar,” kata Ojo Ruslani di akun media sosial TMC Polda Metro Jaya, dikutip Jumat (9/5/2025).

    Ojo mengatakan, ada beberapa pelanggaran pelat nomor yang kerap ditemui. Sehingga, pelat nomor tersebut tidak terbaca.

    “Fenomena saat ini bisa kita lihat banyak sekali motor yang menggunakan pelat nomor hanya di depan saja. Kemudian penggunaan pelat nomor yang tidak pada tempatnya.Kemudian penggunaan pelat nomor tapi ditutup dengan lakban. Pelat nomor ditutup dengan barang-barang yang membuat pelat nomor tidak dibaca. Dicoret-coret, kemudian ditutup pakai mika sehingga tidak terbaca. Saya ingin menyampaikan bahwa itu adalah sebuah pelangaran,” tegasnya.

    Adapun kendaraan dengan pelat nomor yang tidak sesuai aturan atau tidak memasang pelat nomor akan kena tilang sesuai dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Disebutkan dalam pasal 68 ayat 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, bahwa setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan surat tanda nomor kendaraan dan tanda nomor kendaraan bermotor.

    Lebih lanjut, pada pasal 280 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 ditegaskan, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

    (rgr/din)

  • Sinyal Kuat Mobil Listrik ‘Murah’ BYD Seagull Meluncur di Indonesia

    Sinyal Kuat Mobil Listrik ‘Murah’ BYD Seagull Meluncur di Indonesia

    Jakarta

    BYD Seagull dikabarkan akan meluncur di Indonesia sebentar lagi. Mobil listrik tersebut digadang-gadang menjadi produk termurah pabrikan di Tanah Air. Bagaimana bocorannya?

    BYD Seagull sudah meluncur di beberapa negara di dunia. Bahkan, unitnya sempat melantai di pameran Shanghai Auto Show 2025. Kendaraan tersebut diramal menjadi produk berikutnya yang akan masuk ke pasar Indonesia.

    Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan secara tak langsung membenarkan, BYD Seagull akan dijual di Tanah Air. Namun, dia belum bisa mengungkap tanggal peluncurannya.

    “Kalau kalian lihat produk line-up BYD, product line-up-nya yang paling komplet. Mulai dari yang entry level untuk 7-seater sampai premium melalui Denza,” ujar Luther saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, belum lama ini.

    “Nah ada bagian-bagian market yang kita rasa perlu juga terpapar atau berkesempatan untuk merasakan EV, yaitu entry level yang di bawah lagi. Kita sedang kaji, salah satunya produk itu (BYD Seagull),” tambahnya.

    BYD Seagull. Foto: Dok. BYD

    Ketika ditanya apakah meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025, Luther juga tak bisa menjawabnya. Dia hanya ingin, produk tersebut bisa menjangkau lebih banyak konsumen di dalam negeri, terutama pemula atau first buyer.

    “Nanti kita tunggu aja ya (apakah di GIIAS 2025 atau bukan). Semaksimal mungkin kita mau BYD itu mudah dimiliki semua orang seperti yang udah-udah,” kata dia.

    Luther juga tak menutup peluang, BYD Seagull akan menjadi produk termurahnya di Indonesia. Kendaraan tersebut, sebagai gambaran, dibanderol mulai 69.800 yuan atau Rp 160 jutaan di China.

    Sebelumnya, sinyal kemunculan BYD Seagull di Indonesia menguat setelah kemunculan dua kode baru di laman NJKB Samsat Jakarta, yakni BYD EQ-ETD-1 (4×2) AT dengan nilai jual Rp 233 juta dan EQ-STD-1 (4×2) AT senilai Rp 218 juta.

    Kendati NJKB bukan patokan harga jual kendaraan saat dipasarkan massal, namun nilai yang tertera lebih rendah dari lima model BYD sebelumnya, yakni Dolphin, Atto 3, M6, Sealion 7 dan Seal.

    (sfn/din)

  • Harga Nyaris Rp 700 Juta, Segini Konsumsi BBM Honda Civic RS Hybrid

    Harga Nyaris Rp 700 Juta, Segini Konsumsi BBM Honda Civic RS Hybrid

    Jakarta

    Honda Civic RS Hybrid diklaim punya konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Berikut ini angka konsumsi bahan bakar Civic RS Hybrid.

    Jajaran mobil hybrid Honda di Indonesia bertambah. Setelah CR-V dan Accord, kini Honda meluncurkan Civic RS Hybrid. Civic RS Hybrid menjanjikan performa hingga kesenangan berkendara berbekal mesin 2.0L dan perpaduan motor listrik.

    Konsumsi BBM Honda Civic RS Hybrid

    Mesin bensin 2.0 L di atas kertas bisa menyemburkan tenaga 141 PS pada 6.000 rpm dan torsi 182 Nm pada 4.500 rpm. Sementara motor listriknya memiliki tenaga 184 PS pada rentang 5.000-6.000 rpm dengan torsi maksimal 315 Nm pada 0-2.000 rpm. Bila dikombinasikan, keduanya menghasilkan tenaga sebesar 203 PS.

    Catatan konsumsi bahan bakarnya juga cukup efisien. Mengutip laman Honda Malaysia, dengan spesifikasi serupa, konsumsi bahan bakar Civic RS Hybrid 4 liter/100 km atau kalau dikonversikan sekitar 25 km/liter.

    Selain itu, Civic RS Hybrid telah mengadopsi standar emisi Euro 6 yang lebih ramah lingkungan, dan menggunakan sistem pengereman yang lebih besar, dengan cakram berukuran 16 inci di depan dan 15 inci di belakang, untuk mendukung pengereman yang lebih optimal.

    Fitur Honda Civic RS Hybrid

    Honda Civic RS e:HEV dilengkapi dengan rangkaian fitur keselamatan pasif dan aktif yang menyeluruh untuk memberikan ketenangan dan rasa percaya diri dalam setiap perjalanan. Pada sisi keselamatan pasif, Civic RS e:HEV dilengkapi dengan Vehicle Stability Assist (VSA) untuk menjaga stabilitas kendaraan saat bermanuver, Emergency Stop Signal (ESS) yang otomatis mengaktifkan lampu hazard saat pengereman mendadak, serta Hill Start Assist (HSA) untuk mencegah kendaraan mundur saat berhenti di tanjakan.

    Honda Civic RS e:HEV dilengkapi dengan empat titik sensor parkir di bagian belakang untuk memberikan kemudahan saat parkir. Kini, fitur ini semakin lengkap dengan tambahan empat titik sensor parkir di bagian depan, yang memberikan visibilitas lebih baik bagi pengemudi saat bermanuver di ruang sempit maupun kondisi lalu lintas padat, sekaligus meningkatkan rasa aman dan percaya diri dalam setiap perjalanan.

    Fitur tambahan seperti Multi-Angle Reverse Camera memberikan pandangan menyeluruh saat mundur, sementara Honda LaneWatch membantu mengurangi area blind spot di sisi kiri kendaraan. Civic RS e:HEV juga dilengkapi dengan Walk Away Auto Lock untuk keamanan tambahan, Front & Rear Seatbelt Reminder, serta struktur bodi G-Force Control (G-CON) yang dirancang untuk menyerap energi benturan dan melindungi penumpang saat terjadi tabrakan.

    Untuk keselamatan aktif, Civic RS e:HEV mengusung paket lengkap teknologi Honda SENSING yang mencakup:

    • Collision Mitigation Braking System (CMBS): membantu mengurangi risiko tabrakan dengan pengereman otomatis saat mendeteksi potensi benturan.
    • Adaptive Cruise Control (ACC) with Low-Speed Follow: menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, bahkan dalam kondisi lalu lintas padat.
    • Lane Keeping Assist System (LKAS): membantu menjaga kendaraan tetap berada di jalur dengan koreksi kemudi otomatis.
    • Road Departure Mitigation System (RDM): mendeteksi dan mengoreksi arah kendaraan jika keluar jalur tanpa disengaja.
    • Forward Collision Warning (FCW): memberikan peringatan dini terhadap potensi tabrakan di depan.
    • Lane Departure Warning (LDW): memperingatkan pengemudi saat kendaraan keluar jalur tanpa menyalakan lampu sein.
    • Lead Car Departure Notification (LCDN): memberi tahu pengemudi saat kendaraan di depan mulai bergerak.
    • Auto High Beam (AHB): secara otomatis menyesuaikan penggunaan lampu jauh dan lampu dekat untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.

    (dry/din)

  • Tak Ada Subsidi, Penjualan Motor Listrik di Indonesia Merana

    Tak Ada Subsidi, Penjualan Motor Listrik di Indonesia Merana

    Jakarta

    Penjualan motor listrik di kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan drastis. Perkaranya, subsidi berupa potongan harga yang ditunggu-tunggu sejak awal tahun, belum diterbitkan hingga sekarang.

    Situasi tersebut membuat konsumen menunda pembelian kendaraan. Jika subsidi terus-terusan digantung, maka bukan tak mungkin, permintaannya akan semakin parah.

    “Kita hanya ingin kepastian saja, kalau memang tidak ada, industri tuh siap. Tapi jangan digantung. Itu bikin masyarakat stop beli kendaraan, wait and see kan. Jadi sekarang penjualan turun banget, kasihan industri teriak-teriak,” ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi.

    “Jadi mungkin kita harapkan kalaupun ada atau tidak, segera diumumkan. Ya kalau lihat alokasi waktunya, memang berat. Jadi yang penting kita butuh kepastian aja, ada atau nggak tahun ini,” tambahnya.

    Motor listrik subsidi. Foto: Grandyos Zafna

    Budi kemudian mengungkap seberapa besar penurunan penjualan motor listrik imbas subsidi digantung pemerintah. Meski tak bisa menyebut angka pasti, namun nominalnya drop ke level 30 persen.

    “Kalau secara angka saya tidak bisa memastikan berapa, karena saya belum dapat update dari teman-teman industri. Tapi kalau secara prosentase, penjualan kuartal pertama hanya tersisa 30-40 persen. Bahkan ada yang sampai 20 persen,” ungkapnya.

    “Jadi kalau ada perusahaan yang biasanya jual 100 unit motor listrik, sekarang tinggal 25 unit. Penjualan motor listrik emang turun banget,” lanjutnya.

    Di kesempatan yang sama, Budi menyarankan, seandainya subsidi tak terbit tahun ini, maka pemerintah bisa menyiapkan kebijakan nonfiskal seperti membebaskan tarif parkir dan membangun jalur khusus motor listrik di jalan raya.

    “Kita berharap, kalau pemerintah mungkin nggak ada kepastian soal subsidi atau skema bantuan pembelian, mungkin bisa mendorong insentif nonfiskal, seperti motor listrik bisa mendapat privilege parkir gratis, kemudian jalur khusus,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Banyak Motor Tanpa Pelat Nomor Belakang, Polisi Bakal Bertindak

    Banyak Motor Tanpa Pelat Nomor Belakang, Polisi Bakal Bertindak

    Jakarta

    Di jalan raya akhir-akhir ini banyak ditemukan pengendara sepeda motor yang tidak memasang pelat nomor, terutama di bagian belakang. Mengingat makin banyaknya pemotor tanpa pelat nomor terutama di belakang, polisi bakal melakukan tindakan.

    Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, mengingatkan kembali mengenai penggunaan pelat nomor kendaraan bermotor. Menurut Ojo, pihaknya akan mengincar pengendara yang melakukan pelanggaran pelat nomor itu.

    “Fenomena saat ini bisa kita lihat banyak sekali motor yang menggunakan pelat nomor hanya di depan saja.Kemudian penggunaan pelat nomor yang tidak pada tempatnya.Kemudian penggunaan pelat nomor tapi ditutup dengan lakban. Pelat nomor ditutup dengan barang-barang yang membuat pelat nomor tidak dibaca. Dicoret-coret, kemudian ditutup pakai mika sehingga tidak terbaca,” beber Ojo dalam video yang diunggah akun media sosial TMC Polda Metro Jaya soal banyaknya pelanggaran penggunaan pelat nomor.

    “Saya ingin menyampaikan bahwa itu adalah sebuah pelanggaran,” tegasnya.

    Ojo telah menyampaikan imbauan soal penggunaan pelat nomor yang benar. Bahwa pelat nomor harus dipasang pada tempatnya, di bagian depan dan belakang, tidak boleh ditutup apa pun, dan tetap menggunakan pelat nomor yang resmi dikeluarkan oleh Polri.

    “Untuk kali ini, saya ingin menyampaikan bahwa dalam waktu dekat kami akan melakukan penindakan terhadap pemotor yang tidak menggunakan pelat nomor di bagian belakang terutama. Kemudian motor-motor yang menggunakan pelat nomor tapi tidak standar terbitan dari Polri. Kemudian pelat nomor yang dipasang tidak pada tempatnya di bagian depan maupun di bagian belakang, ada yang masang di samping kiri, di samping kanan. Kemudian untuk mobil, misalkan pelat nomor ditaruh di dasbor tidak dipasang di tempatnya dan lain-lain itu adalah salah satu sasaran dari penindakan yang akan kita lakukan ke depan,” sebut Ojo.

    “Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan penggunaan pelat nomor itu sangat vital.Sehingga saya sampaikan penggunaan pelat nomor harus dilakukan dan harus di tempat yang benar dan menggunakan bahan yang benar yang dikeluarkan oleh Polri,” pungkasnya.

    (rgr/din)

  • Niatnya Kurangi Mobil, tapi Malah Terus Nambah

    Niatnya Kurangi Mobil, tapi Malah Terus Nambah

    Jakarta

    Ganjil genap Jakarta dinilai tak efektif. Maksud hati mengurangi mobil berdasarkan nomor plat, yang terjadi malah bertambahnya kendaraan baru.

    Kebijakan ganjil genap merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan. Lewat kebijakan ini, kendaraan yang melintas di Jakarta dibatasi berdasarkan angka pelat nomor terakhir menyesuaikan dengan tanggal yang berlaku saat itu. Ganjil genap ini berlaku di waktu tertentu, utamanya di jam-jam sibuk pagi hari dan sore hari.

    Meski begitu, keberadaan ganjil genap tak serta merta bikin kemacetan di Jakarta berkurang. Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menyebut ganjil genap bukan solusi mengurai kemacetan. Tak bisa dipungkiri, saat penerapan ganjil genap pun Jakarta tetap dihantui kemacetan yang parah.

    Kata Rio, ganjil genap merupakan solusi jangka pendek dan tak bisa menyelesaikan akar permasalahan macet di Jakarta. Di sisi lain, kebijakan ini juga banyak diakali kaum berduit dengan membeli kendaraan baru.

    “Ini banyak sekali temuan ini di Jakarta. Artinya, ganjil-genap justru berpotensi menciptakan kontradiksi yang maksudnya ingin mengurangi mobil tapi malah menambah kendaraan baru,” kata Rio dilansir Antara.

    Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus segera mencari solusi jangka panjang soal mengatasi kemacetan di Jakarta. Diketahui belakangan mencuat rencana penerapan jalan berbayar di sejumlah ruas jalan. Namun Dinas Perhubungan membantah bakal menerapkan jalan berbayar itu di Jakarta.

    “Kita patut bertanya, di mana rancangan kebijakan menyeluruh yang bisa menjadi panduan jangka panjang, bukan sekedar respons jangka pendek,” terang Rio.

    Wacana penerapan ERP sejatinya sudah mencuat sejak tahun 2023. Hal itu diketahui dalam draf Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik, aturan itu dibuat untuk beberapa tujuan.

    Disebutkan dalam pasal 3, diharapkan lalu lintas bisa lebih terkendali dengan pembatasan kendaraan bermotor dan kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak listrik. Tidak cuma itu, dengan penerapan Perda tersebut juga diharapkan agar lalu lintas jalan bisa lebih lancar.

    Tujuan lainnya adalah mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum, mewujudkan transportasi yang mendukung kualitas lingkungan hidup yang berkesinambungan, dan transfer progresif beban, manfaat dan tarif biaya kemacetan dari pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, serta sarana prasarana perkotaan.

    (dry/din)

  • Polytron Itu Mobil Listrik Nasional atau Bukan?

    Polytron Itu Mobil Listrik Nasional atau Bukan?

    Jakarta

    Polytron jadi merek Indonesia yang terjun dalam industri mobil listrik. Polytron disebut-sebut bakal menjadi mobil nasional.

    DIrektur Komersial Polytron Tekno Wibowo mengatakan sampai saat ini belum diketahui secara pasti definisi mobil nasional. Polytron G3 dan G3+ saat ini Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen, masih kalah ketimbang brand lain, misalnya segmen Low Cost Green Car (LCGC).

    “Saya kurang tahu definisi mobnas. Sebetulnya kalau kita bicara Polytron sudah pasti merek Indonesia, merek nasional, mobilnya sudah pasti nasional,” kata Tekno di Jakarta, belum lama ini.

    Polytron merupakan anak perusahaan group Djarum yang fokus memproduksi kebutuhan alat-alat elektronik. Tapi beberapa tahun belakangan ini Polytron juga merambah sektor industri kendaraan listrik dengan memproduksi dan menjual motor listrik.

    Polytron melakukan kerja sama dengan Skyworth Auto. G3 bukan sekadar rebadge dari model Skyworth Auto.

    “Rebadge tidak sepenuhnya benar, kalau dicari, di sana tidak ada yang sama speknya dengan yang kita bawa ke sini. Sebetulnya kita juga melakukan beberapa adjustment, disesuaikan dengan karakter di Indonesia,” kata Tekno.

    Skyworth dan Polytron akan mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk merampingkan rantai pasokan, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing produk dengan melokalisasi produksi. Kedua perusahaan berencana untuk memproduksi hampir 10.000 kendaraan Skyworth selama tiga tahun ke depan.

    “Saat ini kita masih kerja sama dengan PT Handal untuk merakitnya. Sambil kita siapkan fasilitas sendiri, jadi kita mulai investasi di peralatannya, sementara ini,” kata Tekno.

    Polytron memiliki impian untuk bikin mobil listrik Indonesia.

    “Mimpi kita seperti itu. Harapannya bisa membuat produk sendiri yang cocok dengan konsumen Indonesia,” kata dia.

    Saat ini Polytron belum membuat komponen ataupun teknologi mobil listrik mandiri. Produksinya saat ini bakal dilakukan di PT Handal Indonesia Motor (HIM).

    “Part-nya yang pasti speaker (dari Polytron), ada beberapa part yang kita harus sourcing di lokal ya, seperti ban harus di lokal , kalau baterai kita kebetulan sudah ada supplier juga di lokal,” kata Tekno.

    “Ke depan kita lihat part apa yang bisa kita bikin sendiri,” jelasnya lagi.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan apresiasi kepada Polytron atas peluncuran mobil listrik, yang sebelumnya sukses meluncurkan motor listrik.

    “Ini adalah langkah besar yang memperlihatkan komitmen Polytron untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Kami juga mengucapkan selamat kepada Polytron atas peluncuran mobil listrik dengan merek nasional,” tutur Agus.

    Soal kabar Polytron bakal menjadi mobil nasional pernah diungkapkan Menteri Perindustrian pada Februari 2025.

    “Polytron juga tadi salah satunya yang mengatakan kepada saya bahwa mereka siap untuk membangun mobil nasional, tapi juga ada beberapa (grup) selain Polytron,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada Februari 2025.

    (riar/din)

  • Pantesan Truk Sering Jadi Penyebab Kecelakaan Maut, Ternyata Begini Kondisinya

    Pantesan Truk Sering Jadi Penyebab Kecelakaan Maut, Ternyata Begini Kondisinya

    Jakarta

    Kecelakaan maut truk masih saja terjadi. Sudah beberapa kali kecelakaan yang melibatkan truk sampai menimbulkan korban jiwa. Ternyata, begini kondisinya.

    Kemarin, terjadi lagi kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan dump truck. Dilaporkan detikJateng, kecelakaan maut itu terjadi di Jl Purworejo-Magelang tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (7/5/2025) siang. Dilaporkan ada 11 orang meninggal dunia dan 6 lainnya luka-luka.

    Menurut pakar transportasi yang juga sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, ada beberapa faktor penyebab kecelakaan maut akibat kendaraan angkutan barang. Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap beberapa kejadian kecelakaan sejak tahun 2015 hingga sekarang, terutama yang melibatkan angkutan umum baik angkutan orang maupun angkutan barang, faktor yang yang berkontribusi terhadap kecelakaan antara lain kondisi kendaraan yang kurang laik, faktor kelelahan pengemudi, faktor kesehatan pengemudi, serta faktor pembinaan dan penindakan.

    “Menurut KNKT, jumlah pengemudi bus dan truk di Indonesia mengalami penurunan, rasio dengan jumlah kendaraan yang beroperasi sudah masuk dalam zona berbahaya (danger). Kecakapan pengemudi sangat rendah dalam mengoperasikan kendaraan. Waktu kerja, waktu istirahat, waktu libur, dan tempat istirahat pengemudi bus dan truk di Indonesia sangat buruk. Tidak ada regulasi yang melindungi mereka, sehingga performance mereka berisiko tinggi terhadap kelelahan dan bisa berujung pada microsleep,” kata Djoko dalam keterangan tertulisnya.

    Lanjut Djoko, menurut KNKT 84 persen kecelakaan saat ini terjadi akibat kegagalan sistem pengereman dan kelelahan pengemudi. Kegagalan sistem pengereman dapat disebabkan di antaranya oleh kondisi pengemudi yang tidak siap serta tidak menguasai kendaraan, ataupun kondisi dari kendaraannya. Adapun penyebab kelelahan pengemudi adalah kurangnya waktu untuk beristirahat.

    “Pengemudi bukan hanya memiliki kemampuan teknik mengendarai yang baik dan pengetahuan berlalu lintas yang baik. Namun juga harus memiliki kepribadian dan kompetensi yang baik, meliputi skill, knowledge, dan attitude, sehingga dapat melayani dan menghargai penumpang dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan,” ucap Djoko.

    Djoko mencontohkan banyaknya truk angkutan barang yang melaju ribuan kilometer. Bahkan, dari Pulau Jawa sampai Aceh mereka tempuh. Perjalanan panjang itu kerap membuat sopir letih.

    “Saya bulan puasa lalu ke Sumatera, melihat jalur JTTS ya, Tol Trans Sumatera, 60 persen dilewati oleh angkutan barang. Dan angkutan barang itu dari Jawa sampai ke Aceh. Padahal angkutan barang itu efisien jika jaraknya maksimal 500 km, 500 km kira-kira itu Jakarta-Semarang lah,” sebut Djoko dalam sambungan telepon kepada detikOto, Kamis (8/5/2025).

    Padahal, Djoko menyarankan, angkutan barang dialihkan ke moda transportasi lain seperti kereta api atau bahkan gunakan moda transportasi air. Dengan begitu, sopir truk tak kelelahan dan diharapkan tidak ada lagi kejadian truk rem blong.

    “Buat pengemudi dia nggak lelah juga kan, naik kapal dari Tanjung Priok atau dari mana itu ke Medan, nanti baru dia melanjutkan. Ini nggak, saya tanya berapa hari ke Aceh, 4 hari-5 hari,” sebut Djoko.

    (rgr/din)

  • Ada Bebas Ganjil Genap Pekan Depan, Catat Tanggalnya!

    Ada Bebas Ganjil Genap Pekan Depan, Catat Tanggalnya!

    Jakarta

    Ada hari bebas ganjil genap di Jakarta pekan depan. Berikut ini hari bebas ganjil genap yang berlaku di Jakarta.

    Ganjil genap berlaku di sejumlah ruas jalanan Jakarta. Kebijakan ganjil genap berlaku setiap hari Senin-Jumat di 26 ruas jalan Jakarta, namun ada pengecualian di Hari Libur Nasional.

    Contohnya saat Hari Libur Nasional yang ditetapkan pada 12-13 Mei sehubungan dengan Hari Raya Waisak, ganjil genap tak berlaku. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama nomor 1017 tahun 2024, Menteri Ketenagakerjaan nomor 2 tahun 2024 dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2024.

    Keputusan bersama itu juga didukung Pergub DKI Jakarta nomor 88 tahun 2019 pasal 3 ayat (3): Pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu, dan Hari Libur Nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    “Sehubungan dengan perayaan Hari Raya Waisak pada 12-13 Mei 2025, ketentuan Ganjil Genap (Gage) di Jakarta DITIADAKAN,” demikian ditulis Instagram Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

    Sebagai informasi tambahan, Ganjil genap Jakarta berlaku pada Senin-Jumat. Untuk pagi hari berlaku dari pukul 06.00-10.00 WIB sedangkan di sore hari pada pukul 16.00-21.00 WIB.

    Ganjil genap Jakarta berlaku di 26 ruas jalan dengan rincian sebagai berikut.

    Jalur Ganjil Genap JakartaJl Pintu Besar SelatanJl Gajah MadaJl Hayam WurukJl MajapahitJl Medan merdeka BaratJl SuryopranotoJl BalikpapanJl Kyai CaringinJl PramukaJl Salemba Raya sisi BaratJl Salemba Raya sisi Timur-Simpang Paseban-Simpang DiponegoroJl Kramat RayaJl Stasiun SenenJl MH ThamrinJl Jenderal SudirmanJl SisingamangarajaJl Panglima PolimJl Fatmawati-TB SimatupangJl Tomang RayaJl S ParmanJl Gatot SubrotoJl MT HaryonoJl HR Rasuna SaidJl DI PanjaitanJl Ahmad YaniJl Gunung Sahari.

    Dengan adanya bebas hari ganjil genap, artinya kamu tak perlu khawatir penggunaan pelat nomor berapapun. Sebab, tak ada tilang yang bakal dikenakan selama bebas ganjil genap berlangsung.

    (dry/din)

  • Biar Mobil Awet, Ini Rumus Ganti Oli Ala Rifat Sungkar

    Biar Mobil Awet, Ini Rumus Ganti Oli Ala Rifat Sungkar

    Jakarta

    Pembalap reli nasional sekaligus pemerhati otomotif, Rifat Sungkar, berbagi tips perawatan kendaraan. Menurutnya, penggantian pelumas atau oli secara rutin merupakan hal krusial agar performa mobil tetap terjaga.

    “Sebetulnya mobil itu kan nyawanya adalah ketika mesinnya bisa melaju dan yang paling penting sebenarnya adalah perawatan terhadap pengantian pelumas pada waktunya,” kata Rifat saat diwawancarai detik.com di Grha Pertamina, Gambir Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).

    Namun, ia menilai masih terdapat kebingungan di masyarakat soal waktu yang tepat untuk mengganti pelumas mobil.

    “Kadang-kadang kita bingung waktunya kapan, ada yang bilang satu bulan, tiga bulan, enam bulan, setahun, dan lain-lain, tapi ada juga yang pake kilometer,” ucapnya.

    Rifat menyarankan agar penggantian pelumas tetap mengacu pada jarak tempuh kendaraan. Menurutnya, waktu pergantian pelumas bisa dilakukan kapan saja, selama jaraknya telah tercapai.

    “Saya ngasih tips, sebetulnya secara general yang gampangnya adalah kalo mobil baru 1.000 kilometer ganti, habis itu 5.000, 10.000, 15.000, 20.000 kilometer, waktunya bisa kapan aja,” jelasnya.

    Namun, Rifat memberikan catatan, untuk mobil yang tergolong masih baru agar melakukan pergantian pelumas yang lebih rutin.

    “Tapi dalam mobil itu biasanya kalau baru beli kita dikasih reminder. Jangan lupa ya masa garansi masih ada, jangan lupa ya ini waktunya ganti. Itu hanya sebagai reminder supaya kita lebih disiplin untuk mengganti pelumas kendaraan kita,” tegasnya.

    Di sisi lain, Rifat menilai pelumas Fastron yang diproduksi oleh PT Pertamina Lubricants sangat cocok untuk berbagai jenis mobil.

    “Fastron kan merek pelumas kebanggaan dan terbaik Indonesia, sumber dayanya pun juga datang dari Indonesia. Jadi anything, enggak masalah mobilnya apa, pelumasnya pasti cocok pakai Fastron,” pungkasnya.

    Selain memberikan tips merawat mobil, Rifat juga sempat mengunjungi booth pelumas Fastron yang berada di Lobby Pertamax. Di sana ia sempat mencoba games berhadiah yakni Snap and Win dan undian fishbowl. Booth ini hadir selama tiga hari sejak 7-9 Mei 2025.

    Booth tersebut juga memamerkan beragam varian pelumas Fastron, mulai dari:

    Fastron Ecogreen: untuk kendaraan LCGCFastron Techno: untuk Daily MPVFastron Gold: untuk Premium MPV, Hybrid, dan Daily SUVFastron Diesel: untuk Premium SUV dan HybridFastron Platinum: untuk mobil sport dan supercarUntuk mengetahui pelumas yang paling sesuai dengan mobil Anda, kunjungi drlube.pertaminalubricants.com.

    Sebagai informasi, PT Pertamina Lubricants kini menjadi Official Technical Partner Lamborghini Squadra Corse hingga 2025. Kerja sama ini mencakup penggunaan pelumas Fastron dalam berbagai ajang balap bergengsi seperti Lamborghini Super Trofeo, GT3, World Endurance Championship, dan Le Mans Daytona Hybrid (LMDh).

    Melalui kemitraan ini, Pertamina tidak hanya memperkuat posisinya di pasar global, tetapi juga membawa nama Indonesia ke kancah dunia dalam industri otomotif dan pelumas. Sebagai informasi, PT Pertamina Lubricants telah menjadi Official Technical Partner Lamborghini Squadra Corse sejak 2015 hingga saat ini.

    Kerja sama ini mencakup penggunaan pelumas Fastron dalam berbagai ajang balap bergengsi seperti Lamborghini Super Trofeo, GT3, World Endurance Championship, dan Le Mans Daytona Hybrid (LMDh). Pertamina Fastron dan Rifat Sungkar turut hadir mendukung Tim Balap Lamborghini SC di ajang balap GT3 World Challenge Asia pada tanggal 9-11 Mei 2025 di Mandalika.

    Melalui kemitraan ini, Pertamina tidak hanya memperkuat posisinya di pasar global, tetapi juga membawa nama Indonesia ke kancah dunia dalam industri otomotif dan pelumas.

    (prf/ega)