Category: Detik.com Otomotif

  • Kabar Baik! Penjualan Motor di Indonesia Mulai Pulih

    Kabar Baik! Penjualan Motor di Indonesia Mulai Pulih

    Jakarta

    Penjualan motor di Indonesia pelan-pelan mulai pulih. Meski belum sepenuhnya membaik, namun angkanya mengalami pertumbuhan yang cukup agresif.

    Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), dikutip Selasa (10/6), penjualan motor selama Mei 2025 tembus 505.350 unit atau naik 24 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 406.691 unit.

    Meski mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu, namun penjualan motor di Indonesia sebenarnya belum sepenuhnya pulih. Sebab, angkanya masih jauh lebih rendah dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini.

    Penjualan motor di Indonesia selama Mei 2025 naik. Meski begitu belum setinggi tiga bulan pertama tahun ini. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Namun, kabar baiknya, ekspor motor di Indonesia selama Mei menjadi salah satu yang tertinggi sepanjang tahun ini. Ekspor CBU (completely built up) mencapai 49.618 unit, CKD (completely knock down) 717.251 unit dan part by part 12.825.984 unit.

    Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun, penjualan motor di Indonesia selama Januari-Mei 2025 turun 2,4 persen dibandingkan Januari-Mei 2024. Jika lima bulan pertama tahun ini 2.595.303 unit, maka lima pulan pertama tahun lalu tembus 2.659.896 unit.

    Berikut Data Penjualan Motor di Indonesia

    Januari-Mei 2025

    Januari – 560.301 unit

    Februari – 581.277 unit

    Maret – 541.684 unit

    April – 406.691 unit

    Mei – 505.350 unit.

    Januari-Mei 2024

    Januari – 592.658 unit

    Februari – 558.685 unit

    Maret – 583.747 unit

    April – 419.136 unit

    Mei – 505.670 unit.

    (sfn/dry)

  • Mitsubishi Daftarkan Nama ‘Destinator’ di Indonesia, Buat DST Concept?

    Mitsubishi Daftarkan Nama ‘Destinator’ di Indonesia, Buat DST Concept?

    Jakarta

    Mitsubishi bakal punya SUV baru dengan kapasitas 7 orang penumpang. Sebelum diproduksi massal, SUV 7-seater Mitsubishi itu tampil sebagai mobil konsep, Mitsubishi DST Concept. Dipercaya, DST Concept akan menjadi Xforce tapi 7-seater.

    Belum diketahui secara pasti nama yang akan diusung DST ketika diproduksi massal nanti. Namun, ada indikasi mobil tersebut akan mengusung nama yang sudah terdaftar.

    Pada 2023, Mitsubishi mendaftarkan merek yang diduga akan dipakai untuk nama mobil baru. Namanya adalah Destinator. Nama itu telah didaftarkan oleh Mitsubishi ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI. Nama tersebut didaftarkan pada 30 Maret 2023. Dikutip dari Pangkalan Data Kekayaan Intelektual, Destinator yang didaftarkan mengacu pada suatu penamaan. Dalam kolom jenis barang/jasa, nama Destinator didaftarkan sebagai mobil beserta komponen-komponennya.

    Nama Destinator itu didaftarkan oleh MITSUBISHI JIDOSHA KOGYO KABUSHIKI KAISHA yang beralamat di Tokyo, Jepang.

    Nama Destinator juga terdaftar di beberapa negara. Seperti dikutip Autoindustriya, nama Destinator juga didaftarkan Mitsubishi di Filipina.

    Awalnya, banyak yang mengira nama Destinator akan menjadi nama XFC Concept. Tapi ternyata XFC Concept meluncur sebagai Xforce. Kalau XFC Concept menjadi Xforce, maka tak menutup kemungkinan DST merupakan akronim dari ‘Destinator’. Autoindustriya melaporkan, menurut sumber anonim, versi produksi dari DST Concept akan mengusung nama tersebut.

    Kabarnya, versi produksi massal dari DST Concept akan diluncurkan di Indonesia. Mobil ini bakal mengisi celah antara Pajero Sport dan XForce.

    “Ya sebenarnya produk ini didesain untuk pasar Indonesia. Karena pasar Indonesia baris ketiga besar dan sangat populer,” kata Presiden Direktur MMKSI, Atsushi Kurita, pada Mei lalu.

    Indonesia menjadi negara pertama yang memproduksi DST Concept. Sebelumnya Mitsubishi Jepang sudah mengonfirmasi akan memproduksi secara massal DST Concept tahun 2025 ini.

    “Produk ini buat mereka yang ingin naik kelas dari Xpander (termasuk Xpander Cross), kita memutuskan untuk rilis tahun ini di Asia Tenggara,” ujar dia.

    “Produksi pertama kali di Indonesia, dipasarkan juga pertama kali di Indonesia,” kata Kurita.

    Kabarnya, DST Concept akan menggunakan mesin yang sama dengan Xforce, yakni mesin empat silinder MIVEC 4A91 1,5 liter 105 PS/141 Nm N/A, mungkin juga mesin hybrid yang memadukan motor listrik 116 PS/255 Nm dengan mesin Atkinson-cycle 4A92 1,6 liter 95 PS/134 Nm.

    Di Indonesia, Mitsubishi DST Concept telah terdaftar di Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2025 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2025.

    Dalam dokumen itu, terdapat empat varian DST yang terdaftar. Berikut kode mobil baru Mitsubishi beserta nilai jual kendaraan bermotor (NJKB)-nya:

    DST 1.5L H (4X2) A/T: NJKB Rp 212 jutaDST 1.5L M (4X2) A/T: NJKB Rp 193 jutaDST 1.5L P (4X2) A/T: NJKB Rp 230 jutaDST 1.5L P PLUS (4X2) A/T: NJKB Rp 240 juta.

    (rgr/dry)

  • Tampang Honda CR-V yang Dilelang Mulai Rp 8 Jutaan

    Tampang Honda CR-V yang Dilelang Mulai Rp 8 Jutaan

    Tampang Honda CR-V yang Dilelang Mulai Rp 8 Jutaan

  • GAC AION Produksi Mobil Listrik di Purwakarta

    GAC AION Produksi Mobil Listrik di Purwakarta

    Jakarta

    Produsen asal China, GAC AION, resmi memproduksi mobil di Indonesia. Berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, pabrik ini merupakan kolaborasi antara Indomobil Group dan GAC AION.

    Presiden Director of Indomobil Group Jusak Kertowidjojo mengatakan, peresmian pabrik ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Indomobil bersama GAC AION untuk memproduksi dan mengembangkan kendaraan listrik secara lokal di Indonesia.

    “Kenapa kendaraan listrik? Jadi, nomor satu penetrasi kendaraan listrik dari tahun ke tahun itu meningkat terus. Dulu sekali dimulai dari Amerika dengan Tesla. Di Eropa ada Volkswagen, Stellantis, dan Renault. Di Jepang ada Nissan, Korea ada Hyundai dan Kia. Kemudian juga masuk ke India dan yang paling luar biasa adalah di China,” buka Jusak di sela-sela peresmian pabrik GAC-Indomobil di Purwakarta, Selasa (10/6/2025).

    Jusak menambahkan, inisiatif Indomobil Group untuk menggandeng produsen mobil listrik dari China telah dilakukan sejak 2018. Namun kemudian pada prosesnya terjadi pandemi Covid-19, sehingga proses memasukkan merek mobil listrik China ke Indonesia sedikit terganggu.

    “Dan begitu China dibuka (setelah pandemi Covid-19, kita langsung ke China. Dan kini kita lihat, perkembangan dari elektrik di China itu luar biasa. Jauh lebih maju dari negara lain yang kita tahu,” sambung Jusak.

    Jusak juga tak segan-segan menyebut China sebagai negara produsen otomotif terbesar di dunia dengan market nomor satu di dunia.

    “China terus growing, sekarang sudah lebih dari 20 juta passenger car itu terjual di China. AS hanya sekitar 15 juta. The whole Europe cuma sekitar 14 juta,” terang Jusak lagi.

    Sebagai tahap awal, pabrik GAC-Indomobil ini akan memproduksi mobil listrik AION V. Pabrik ini bisa memproduksi hingga 20 ribu mobil per tahunnya dan direncanakan bisa memproduksi hingga kapasitas maksimal 50 ribu unit mobil per tahunnya. Pabrik yang memakan nilai investasi sebesar Rp 1 triliun ini menempati lahan seluas kurang lebih 11 hektare.

    President of GAC International Wei Haigang merasa senang dengan berdirinya pabrik ini sesuai waktu yang ditargetkan. Diketahui, saat ini GAC AION menjadi satu-satunya produsen mobil listrik asal China yang menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal melalui skema joint venture.

    “Sejauh ini GAC adalah pabrikan China pertama yang joint venture di Indonesia bersama Indomobil Group. Kolaborasi ini tidak hanya ditujukan bagi konsumen

    Indonesia, melainkan juga keberlangsungan implementasi New Energy Vehicle di dalam negeri,” terang Wei Haigang.

    (lua/dry)

  • Ini Mobil China Pertama yang Muncul di Game Balap Gran Turismo

    Ini Mobil China Pertama yang Muncul di Game Balap Gran Turismo

    Jakarta

    Setelah penantian panjang selama bertahun-tahun, akhirnya ada mobil China yang muncul di game balap legendaris, Gran Turismo. Kendaraan tersebut merupakan Xiaomi SU7 Ultra yang baru meluncur Februari lalu!

    Disitat dari Carnewschina, Selasa (10/6), Xiaomi SU7 Ultra bisa dimainkan di Gran Turismo 7 yang telah tersedia di konsol Playstation 5. Sedan listrik itu menjadi mobil China pertama yang muncul di game besutan Polyphony Digital tersebut.

    Gran Turismo merupakan game balap populer yang pertama muncul 28 tahun lalu. Kini, permainan yang diproduseri Kazunori Yamauchi tersebut sudah masuk seri ketujuh dan mendapat lisensi sejumlah pabrikan dunia seperti Ferrari, Lamborghini, Mercedes-Benz, BMW, Toyota, Honda dan masih banyak lagi.

    Xiaomi SU7 Ultra di Gran Turismo 7. Foto: Doc. Xiaomi

    Kini, Gran Turismo telah memegang lisensi seribu mobil dan 50 sirkuit di dunia. Namun, untuk pertama kalinya, developer memasukkan mobil China ke permainan tersebut.

    “Saya gembira memulai kerja sama ini dengan Xiaomi. Industri otomotif China berkembang pesat, dan masuknya Xiaomi ke bidang ini sangat mengesankan. Prototipe SU7 Ultra mereka bahkan memecahkan rekor putaran Nürburgring,” ujar Kazunori Yamauchi.

    Xiaomi SU7 Ultra di Gran Turismo 7. Foto: Doc. Xiaomi

    Sementara Lei Jun selaku Chief Executive Officer (CEO) Xiaomi mengatakan, game balap merupakan salah satu cara terbaik mengenalkan produk mobil ke masyarakat luas. Itulah mengapa, dia mengaku bangga dengan kemitraan baru tersebut.

    “Xiaomi selalu berupaya keras untuk membuat inovasi yang dapat diakses semua orang, dan penyertaan SU7 Ultra dalam Gran Turismo memungkinkan pemain global dan penggemar budaya mobil merasakan sensasi kendaraan cerdas berperforma tinggi dari China,” tuturnya.

    “Kami berharap dapat melihat lebih banyak merek Tiongkok terwakili dalam permainan ini,” kata dia menambahkan.

    Xiaomi SU7 Ultra merupakan puncak ambisi produsen di pasar otomotif global. Sebagai varian tertinggi yang berfokus pada performa, mobil tersebut memadukan kemewahan, desain, dan rekayasa internal yang super canggih.

    (sfn/dry)

  • Mobil LCGC Lewat, Konsumsi BBM Honda HR-V Hybrid Tembus Segini

    Mobil LCGC Lewat, Konsumsi BBM Honda HR-V Hybrid Tembus Segini

    Jakarta

    Honda HR-V Hybrid atau e:HEV menawarkan kepraktisan dalam hal performa dan efisiensi bahan bakar. Honda bilang HR-V hybrid ini bisa mencapai jarak hingga 1.000 kilometer sekali isi bensin penuh.

    HR-V e:HEV menggunakan mesin konvensional yang dikombinasi baterai dan juga sistem motor listrik, yang membuat konsumsi bahan bakarnya sangat efisien.

    “HR-V RS e:HEV menggabungkan mesin 1.5 liter DOHC i-VTEC bertenaga 106 PS, didukung dengan motor listrik dengan tenaga 131 PS. Kombinasi ini menggabungkan respons instan tenaga besar namun tetap efisien, sangat cocok dengan jalanan Indonesia, bukan hanya bertenaga, HRV e:HEV juga hemat bahan bakar,” kata Yusak Billy sebagai Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor saat presentasi peluncuran produk di Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).

    Konsumsi BBM Honda HR-V bahkan mengalahkan mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC). Tembus 25 km per liter dengan kapasitas tangki 40 liter. Sebagai perbandingan, mobil LCGC rata-rata punya konsumsi BBM 20 km/liter.

    “Berdasarkan uji kementerian perhubungan efisiensi bisa tercapai 25.51 km per liter dengan emisi gas buang 95 gram CO2 per km. Sementara uji internal kami mencatat 25.5 km per liter dalam kota, dan 25 km per liter di jalur sub urban, dengan tangki penuh 40 liter jarak tempuh kira kira bisa 1.000 km cukup untuk perjalanan jauh tanpa harus khawatir mengenai charging station ataupun pom bensin,” jelas Billy.

    Sebagai informasi, HR-V e:HEV sudah diproduksi secara lokal. Harganya juga kompetitif seperti di Thailand, di Negeri Gajah Putih itu, HR-V e:HEV dijual mulai dari THB 979.000 (Rp 447 jutaan) sampai THB 1.179.000 (Rp 539 jutaan).

    Sedangkan Honda HR-V di Indonesia, saat ini dibanderol mulai dari Rp 449 juta hingga Rp 488 juta.

    Untuk pengalaman berkendara yang lebih personal, model ini dilengkapi dengan fitur Drive Mode yang menghadirkan tiga pilihan: Mode Econ untuk efisiensi maksimal, Mode Normal untuk penggunaan sehari-hari, Mode Sport untuk akselerasi lebih agresif.

    “Motor listrik penggerak utama, sementara mesin bensin hanya aktif saat dibutuhkan. Berkat pendekatan ini, efisiensi tetap terjaga baik di kemacetan maupun kecepatan tinggi,” kata Billy.

    Sebagai fitur standar, semua mobil HR-V sudah dilengkapi dengan fitur keselamatan Honda Sensing. HR-V juga tersedia opsi dan sistem konektivitas pintar Honda CONNECT untuk memberikan kenyamanan, keamanan, serta kemudahan dalam berkendara sehari-hari.

    (riar/dry)

  • Beda Level! Bagnaia Disebut Bukan Kompetitor Marquez Musim Ini

    Beda Level! Bagnaia Disebut Bukan Kompetitor Marquez Musim Ini

    Jakarta

    Meski membela tim yang sama, namun performa Marc Marquez dan Francesco Bagnaia musim ini terlihat ‘jomplang’. Bahkan, saking berbeda levelnya, mereka disebut-sebut bukan kompetitor.

    Hingga pekan kedelapan MotoGP 2025, Marc Marquez masih memimpin klasemen sementara dengan 233 poin. Sementara Francesco Bagnaia hanya menghuni peringkat ketiga dengan koleksi 140 poin. Padahal, mereka berdua menggunakan motor yang sama.

    Mantan pebalap MotoGP yang besar di era 1990-an, Alex Criville menegaskan, Bagnaia dan Marquez ada di level yang berbeda musim ini. Bahkan, menurut dia, Bagnaia tak pantas disebut sebagai kompetitor Marquez dalam perebutan gelar juara.

    “Pecco berada di jenis pertarungan yang berbeda. Dia bukan rival Marc dalam memperebutkan gelar juara musim ini. Kompetitor Marc yang sebenarnya adalah adiknya,” ujar Alex Criville, dikutip dari Motosan, Selasa (10/6).

    Marc Marquez, Francesco Bagnaia dan Alex Marquez. Foto: David Buono/Icon Sportswire via Getty Images

    Menurut Alex, Bagnaia harus mencari cara untuk mengembalikan levelnya yang menurun. Sebab, jika tak melakukan perubahan, bukan tak mungkin situasinya bertambah buruk.

    “Dia harus mencari jalan keluar bersama Ducati, peluang meraih juara telah menjauh darinya. Ini merupakan situasi yang sulit untuk Pecco,” kata dia.

    Bagnaia mengaku tidak bahagia dengan pencapaiannya musim ini. Menurutnya, Ducati telah banyak membantunya. Namun, hingga kini, belum ada hasil yang benar-benar nyata.

    “Saya tidak bahagia, itu yang sangat pasti. Tim saya sudah bekerja keras membantu saya. Kami melakukan banyak hal untuk membuat semuanya terasa lebih baik,” kata Bagnaia.

    Sepanjang musim ini, Bagnaia memang belum mampu tampil baik. Karuan saja, Bagnaia hanya sekali menang dari delapan balapan yang telah dijalaninya. Bahkan, dia belum pernah sekalipun menang di balapan pendek atau Sprint Race.

    (sfn/dry)

  • Mirip F1, MotoGP Tes Lagi Radio Komunikasi buat Pebalap

    Mirip F1, MotoGP Tes Lagi Radio Komunikasi buat Pebalap

    Jakarta

    MotoGP kembali menguji coba radio komunikasi buat pebalap. Perangkat radio komunikasi pebalap itu diuji oleh MotoGP di pengujian Aragon, Senin kemarin.

    Seperti dikutip Motorsport, pengujian perangkat radio komunikasi ini untuk meningkatkan komunikasi keselamatan kepada pebalap. Diketahui, beberapa pebalap mengujinya sepanjang hari tes Aragon kemarin, seperti Alex Marquez, Brad Binder, Lorenzo Savadori, dan Johann Zarco.

    “Untuk pertama kalinya pimpinan balapan berbicara dengan saya, saya mendengarkan arahan balapan dengan baik,” kata Savadori. “Selama (waktu) ketika saya menggunakannya di motor, saya mendengarkan tetapi saat ini tidak terlalu jelas, tetapi setiap kali (kami menjalankannya), kami meningkatkan perasaan.”

    Perangkat komunikasi tersebut bekerja melalui bone conduction (metode penayangan suara yang tidak melewati gendang telinga, melainkan langsung melalui tulang-tulang di sekitar telinga). Menurut Savadori, perangkat tersebut tidak mengganggu kenyamanan dalam balapan.

    “Itu menyentuh tulang. Namun tahun lalu atau tahun sebelumnya, chat pad-nya lebih kecil. Sekarang lebih besar dan lebih baik. Masalahnya bukan tidak nyaman, masalahnya adalah – dan itu tidak sederhana – saat Anda berada di lintasan lurus dengan kecepatan tinggi. Helmnya bergerak sedikit jadi itu tidak sederhana, terkadang Anda tidak mendengarkan karena padnya agak ke atas atau ke bawah,” sebut Savadori.

    “Saat ini, saya pikir jika Anda memiliki sesuatu yang baru, Anda perlu menyesuaikan semua orang dengannya karena itu tidak sulit. Jika kepala kru Anda menghubungkan dan melepaskannya sebelum melepas helm, itu bukan masalah yang nyata.”

    Alex Marquez juga mencoba perangkat tersebut. Namun, dia tidak sepenuhnya yakin tentang keefektifannya.

    “Ini pertama kalinya saya mencobanya. Saya sudah memasangnya di tempat yang bagus di Silverstone, tetapi di sini saya mencobanya di trek. Maksud saya, ini bukan radio yang sebenarnya, ini bukan seperti seseorang dari kotak yang berbicara kepada Anda, tetapi penting untuk mencobanya,” kata Alex Marquez.

    “Tidak mudah untuk memahami di banyak titik apa yang mereka bicarakan atau untuk mendengarnya dengan sangat jelas. Tapi Anda tahu, itu adalah hal pertama yang dicoba (dalam pengujian), karena tahun depan sepertinya (itu akan) wajib untuk keselamatan dan saya berharap untuk mencobanya. Saya melakukannya satu kali dan itu bagus.”

    Satu hal yang diutarakan Marquez adalah perlunya meningkatkan komunikasi selama putaran cepat. Sebab, saat motor dikebut dengan kecepatan tinggi, terkadang pesannya tidak terdengar jelas.

    “Kita perlu mengerti. Karena sejujurnya, pada awalnya, saya mendengarkan pesannya, tetapi kemudian saya mencoba untuk ngebut pada putaran itu, dan ketika saya melakukan (waktu putaran) 1 menit 46 detik, saya tidak mendengar (pesannya karena) bayangkan Anda benar-benar fokus. Namun memang benar bahwa itu seperti radio, mungkin jika mereka mengirimi Anda satu pesan saja, Anda mendengarkannya. Jika tidak ada pesan sama sekali, Anda berhenti mendengarkannya,” kata Alex.

    (rgr/dry)

  • Toyota Alphard Waspada, ‘Kakak’ BYD M6 Bakal Rambah Banyak Negara

    Toyota Alphard Waspada, ‘Kakak’ BYD M6 Bakal Rambah Banyak Negara

    Jakarta

    Toyota Alphard mesti waspada nih! BYD bakal memasarkan MPV premium M9 di global. Di China, mobil itu paling mahal dijual seharga Rp 700 jutaan.

    Amunisi BYD di segmen MPV kian bertambah. Para rival sekelas Toyota Alphard, patut waspada dengan kehadirannya. Paling anyar adalah kehadiran MPV berteknologi plug-in hybrid bernama BYD Xia. Mobil ini perdana unjuk gigi di Chengdu Auto Show pada Agustus 2024. Di China, BYD Xia sudah dijual ke pasaran pada Januari 2025. Rencananya, MPV ini juga bakal dikirim ke banyak negara.

    Diberitakan Car News China, di pasar global, BYD Xia akan berganti nama menjadi M9. Strategi perubahan nama ini sebenarnya sudah dilakukan BYD pada deretan mobilnya. Misalnya BYD Song Max yang berganti nama menjadi BYD M6 di pasar internasional seperti Thailand, Indonesia, Hong Kong, dan beberapa negara lainnya.

    Kembali ke BYD M9, mobil ini akan menjadi model tertinggi di keluarga seri-M. Adapun negara pertama yang bakal mendapatkan BYD M9 ini diduga kuat adalah Meksiko. Di sana, pabrikan yang bermarkas di Shenzhen itu menjual 40.000 unit mobil sepanjang tahun 2024. Pada tahun 2025, BYD menargetkan bisa menjual 80.000 unit di Meksiko.

    Gelombang pertama pengiriman BYD M9 untuk pasar global sudah terlihat di Shanghai. Tampak ada dua truk yang mengangkut M9 dengan warna bervariasi. BYD kabarnya akan meluncurkan M9 pada kuartal ketiga tahun ini.

    Soal tampilan, BYD BYD Xia menyerupai Denza D9 dengan garis atap datar, pintu geser, dan spoiler di bagian atap. Beralih ke bagian belakang, BYD Xia memiliki lampu LED strip. Namun dimensinya lebih kecil dari Denza D9 ataupun calon rivalnya Toyota Alphard. BYD Xia memiliki dimensi panjang 5.145 mm, lebar 1.970 mm, dan tinggi 1.805 mm, serta jarak sumbu roda 3.045 mm. Sebagai perbandingan, Denza D9 punya dimensi panjang 5.250 mm, lebar 1.960 mm, tinggi 1.920 mm, dan jarak sumbu roda 3.110 mm. Sedangkan Toyota Alphard panjangnya 5.010 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.945 mm, dan jarak sumbu roda 3.000 mm.

    Di bagian dalam, mobil memiliki konfigurasi 2+2+3 dan di baris kedua terdapat kursi captain seat. Terdapat tiga layar pada konsol tengah mobil. Monitor utamanya mengusung layar berukuran 15,6 inch sedangkan instrumen panel dan layar penumpang depan berdiameter 12,3 inch. BYD M9 ini juga dilengkapi ragam fitur seperti tempat penyimpanan dingin atau panas, meja lipat, dan monitor di atapnya.

    Di bagian dapur pacunya, BYD M9 mengadopsi sistem 5.0 DM dengan mesin 1.5 L turbo bertenaga 154 daya kuda dan motor listrik 200 kw bertenaga 268 daya kuda. Mobil ditawarkan dalam dua opsi baterai yaitu 20,4 kWh dan 36,6 kWh yang masing-masing bisa menempuh jarak 100 dan 108 km pada pengujian CLTC. Menariknya soal harga, di negara asalnya, BYD Xia ditawarkan dengan banderol 249.800-309.800 yuan. Kalau dikonversi ke rupiah dengan kurs 1 yuan Rp 2.267, maka BYD Xia paling murah ditawarkan seharga Rp 566 juta hingga yang termahal Rp 702 jutaan.

    (dry/din)

  • Kronologi Sopir Lalamove Todong Pistol: Kesal Disalip-Pepet Mobil Lain

    Kronologi Sopir Lalamove Todong Pistol: Kesal Disalip-Pepet Mobil Lain

    Jakarta

    Media sosial belakangan dihebohkan aksi driver Lalamove yang diduga menodongkan pistol ke pemobil lain di Tol Cipularang, Jawa Barat. Lantas, bagaimana kronologi kejadian tersebut?

    Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Hendra Rochmawan mengurai secara lengkap kronologinya. Menurutnya, pelapor yang diancam menggunakan pistol sedang berada di perjalanan menuju Ciamis. Sementara insiden tersebut terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 93 arah Bandung.

    “Ketika pelapor mau menyalip kendaraan terduga pelaku yang menggunakan kendaraan jenis mobil Gran Max yang berada di jalur kanan, kemudian pelapor menyalip kendaraan si pelaku namun pelaku tidak memberikan jalan akhirnya pelaku menyalip dari kiri,” ujar Hendra, dikutip dari detikJabar, Selasa (10/6).

    “Namun setelah disalip mobil yang dikendarai pelaku memepet terus dari belakang, sampai di KM 93 Cipularang arah Bandung pelapor menepi ke pinggir jalan yang diikuti juga oleh pelaku. Selanjutnya pelapor turun dari mobil untuk menghampiri pelaku guna menanyakan maksud dan tujuannya,” tambahnya.

    Menariknya, sebelum menghampiri driver Lalamove, pelapor menyiapkan kamera di dasbor kendaraan untuk merekam seluruh kemungkinan yang akan terjadi.

    “Ketika menghampiri pelaku, pelapor menanyakan kenapa mepet-mepet jalan terus, si pelaku menjawab namanya juga di jalan situ kencang saya juga kencang,” ungkapnya.

    “Si pelaku menanyakan maunya gimana sambil merogoh sesuatu di belakang jok mobilnya dan mengeluarkan benda yang diduga senjata api yang dibungkus berwarna ungu kemudian mengokang dan menodongkannya ke arah pelapor, karena takut pelapor lari dan masuk ke dalam mobil dan memundurkan kendaraannya menjauhi pelaku,” kata dia menambahkan.

    Polisi Ungkap Identitas Pelaku

    Di kesempatan yang sama, Hendra juga mengungkap identitas driver Lalamove yang diduga menodongkan pistol ke pemobil. Dari hasil penyelidikan sementara dan komunikasi dengan komunitas pengemudi ekspedisi, terduga pelaku bernama Maruddin, karyawan swasta dan berasal dari Cinere, Depok.

    “Ciri-ciri pelaku menggunakan mobil Gran Max warna Silver Nopol B-2850-UFZ, memakai kaos lengan pendek warna merah dan celana panjang warna hitam serta menggunakan topi,” terangnya.

    Hendra memastikan, tidak ada saksi yang melihat langsung peristiwa tersebut, namun pelapor merekam peristiwa itu dengan menyimpan HP di dasbor kendaraan.

    “Tidak Ada CCTV di lokasi kejadian. Modus diduga kesalahpahaman saat berkendara,” kata dia.

    (sfn/dry)