Category: Detik.com Otomotif

  • Xpander Kini Punya Active Yaw Control, Apa Fungsinya?

    Xpander Kini Punya Active Yaw Control, Apa Fungsinya?

    Jakarta

    Mitsubishi telah meluncurkan Xpander versi facelift. Kini, Mitsubishi Xpander mendapatkan fitur Active Yaw Control (AYC) yang sebelumnya hanya ada di Xpander Cross. Apa fungsi fitur itu?

    Salah satu pembaruan signifikan pada Mitsubishi New Xpander 2025 adalah penyematan fitur Active Yaw Control (AYC). Fitur AYC itu kini tersedia untuk varian Xpander Ultimate. Sebelumnya, teknologi ini hanya tersedia pada Xpander Cross.

    Active Yaw Control (AYC) berfungsi untuk meningkatkan performa saat menikung, memastikan kendaraan merespon sesuai dengan keinginan pengemudi ketika bermanuver.
    Sistem pengereman AYC merupakan sistem keamanan yang biasanya ada di mobil dengan kelas yang lebih tinggi. Secara berjenjang, fitur keselamatan tambahan pada pengereman biasanya dimulai dari disematkannya ABS (Anti-lock Brake System) pada sebuah mobil. Lalu jenjang berikutnya diimbuhi fitur Active Stability Control (ASC), dan yang lebih advance adalah sistem AYC.

    Sistem AYC bisa meningkatkan performa menikung dengan menyesuaikan gaya pengereman pada roda depan untuk mengoptimalkan kestabilan kendaraan ketika bermanuver secara cepat atau di jalan yang licin. Bekerja sama dengan ABS dan ASC, sistem ini mendukung keselamatan, keamanan, dan kenyamanan berkendara di berbagai cuaca dan kondisi jalan.

    “Penambahan fitur AYC ini kan sebenarnya feature safety yang memang banyak dipakai di kendaraan yang punya power besar. Jadi, berkendara bersama Mitsubishi Xpander apa pun tipenya yang Ultimate maupun yang Cross akan lebih nyaman karena mobil ini memiliki stability yang lebih dibandingkan dengan versi yang hanya miliki traction control,” kata Rifat Sungkar, Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia.

    Selain AYC, penyegaran dan penyempurnaan yang dilakukan pada Mitsubishi Xpander sebagian besar berfokus pada desain eksterior, kenyamanan interior dan kabin, hingga performa. Kendati terdapat beragam perubahan dan peningkatan fitur disematkan pada Mitsubishi Xpander, dimensi yang menjadi salah satu keunggulan seri Xpander tetap dipertahankan.

    Eksterior New Xpander tetap mengusung desain yang stylish dan elegan, dan dirancang dengan dimensi besar, dan sporty, memberikan kesan tangguh saat berkendara. Di sisi eksterior New Xpander hadir dengan perubahan seperti: New Front- Side- Rear Exterior Design with New Signature Grille; New Aero Blade Skirt; New LED Fog Light Design; Black Headlight Extension Frame; New Design Alloy Wheel 17″ Two Tone; New Alloy Wheel 16″; Door Handle Body Color; Mirror Cover Body Color.

    Sedangkan bagian interiornya tetap menonjolkan kenyamanan. Kabin Xpander menyediakan ruang yang cukup untuk keluarga dengan kenyamanan di setiap sudutnya. Peningkatan pada interior dan kenyamanan New Xpander terdapat pada Keyless Operation System (peningkatan di varian Exceed CVT & MT); Engine Push Start System (peningkatan di varian Exceed CVT & MT); New Steering Wheel; Rear View Camera; New Interior Color Black; New 3 Adjustable Headrest in 2nd row; New 10″ SDA; New MID 8″ LCD Meter; New Color Soft Pad on Door Trim; I/P & Soft Touch Stitching.

    (rgr/din)

  • Ada Sunroof, 15 Fitur ADAS, Bisa Tempuh Jarak 400 Km

    Ada Sunroof, 15 Fitur ADAS, Bisa Tempuh Jarak 400 Km

    Jakarta

    GWM ORA 03 resmi dipasarkan di Indonesia. Mobil listrik bertampang retro modern itu menawarkan banyak keunggulan, seperti fitur sunroof, hingga paket ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang lengkap. Ini spesifikasi lengkap GMW ORA 03.

    Desain dan Dimensi

    GWM ORA 03 tampil dengan konsep desain Retro Futuristik, menggabungkan estetika klasik dengan sentuhan modern. Diperkuat tampilan Magic Retro Cat’s Eye Headlight di sisi depan mobil dan Flowing Water Curtain Taillight pada sisi belakang mobil.

    Bodi GWM ORA 03 juga menampilkan Retro Free Curving Waist di sisi samping kiri dan kanan bodi mobil yang memberikan lekukan indah, anggun dan modern. GWM ORA 03 juga dibekali Large Panoramic Sunroof dan diklaim jadi satu-satunya di kelasnya. Geser ke kaki-kaki, mobil ini pakai velg alloy 18 inci yang memberikan tampilan agresif dan stylish.

    Secara dimensi, mobil yang masih diimpor dari Thailand itu memiliki panjang 4.235 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.596 mm, jarak sumbu roda 2.650 mm, dan jarak terendah ke tanah 145 mm. Adapun bobot GWM ORA 03 mencapai 1.510 kg.

    GWM ORA 03 Foto: Andhika PrasetiaInterior dan Fitur

    Geser ke bagian interior, tema Retro Futuristic berlanjut ke area ini, dengan penyematan aksen menarik pada bagian steering wheel, dashboard, arm rest. Bagian interiornya menggunakan Soft Touch Panel di dashboard, armrest, door trim, hingga ke baris kedua, serta menggunakan 3D Mesh Cladding Process berbahan ramah lingkungan.

    Soal fitur, pengemudi juga dapat menikmati layar 17,25″ Integrated Display, yang terdiri dari 7″ Digital Instrument Cluster serta 10,25″ Central Touchscreen, lengkap dengan Android Auto, Apple CarPlay, hingga Wireless Charger.

    Performa dan Baterai

    GWM ORA 03 dibangun di atas platform smart modular Lemon E-Platform, sebuah platform pure electric dengan konsep desain modular pada 7 bagian utama: layout ruang
    mesin, sistem pendingin, lantai depan, lantai belakang, suspensi depan, suspensi belakang, dan baterai.

    Modularitas ini memungkinkan pengoptimalan dari segi performa, efisiensi, ruang yang lebih luas, bobot kendaraan, serta keamanan dari segala sisi. Keunggulan desain ini memungkinkan optimalisasi dari segi performa, efisiensi, keamanan, ruang yang lebih luas, dan juga bobot kendaraan yang lebih ringan.

    GWM ORA 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dan torsi maksimal 210 Nm. Sementara baterainya pakai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi.

    Mobil ini bisa menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian. Soal kemampuan pengisian daya, GWM ORA 03 didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit.

    Large Panoramic Sunroof GWM ORA 03 Foto: IstimewaSafety dan ADAS

    GWM ORA 03 diklaim telah menjalani berbagai pengujian intensif ketat mulai ketahanan kondisi ekstrem, pengujian iklim dan ketahanan, hingga pengujian baterai untuk standar keselamatan dan keandalan terbaik.

    Mobil ini disebut-sebut menggunakan lebih dari 63% rangka bodi high-strength steel, diperkuat 8 komponen baja thermoformed, terutama di bagian samping kendaraan untuk meredam energi benturan.

    GWM ORA 03 dilengkapi enam airbag di bagian front, side, curtain, lalu Electronic Stability Program (ESP) Bosch 9.3, EPB (Electronic Parking Brake) & TPMS (Tire Pressure Monitoring System), hingga seatbelt dengan pre-tensioner dan force limiter.

    Mobil ini juga dilengkapi 15 fitur ADAS, meliputi Autonomous Emergency Braking (AEB) Pedestrian, Autonomous Emergency Braking (AEB) Vehicle, Autonomous Emergency Braking (AEB) Junction, Front Collision Warning (FCW), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), Lane Centering Keeping (LCK), Traffic Sign Recognition (TSR), dan Cruise Speed Limit.

    Selain itu masih ada Adaptive Cruise Control (ACC), Traffic Jam Assist, Intelligent Cruise Assist (ICA), dan Wisdom Dodge System. Ada juga fitur Park Assist dengan paket fitur 360° Panoramic Camera dan Low Speed Emergency Brakes.

    Pilihan warna GWM ORA 03 Foto: Dok GWM IndonesiaHarga dan Pilihan Warna

    GWM ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 379.000.000 on the road Jakarta. Nah, yang menarik, GWM akan memberikan harga special early bird, Rp 369.000.000 sampai akhir GIIAS 2025, 3 Agustus.

    Untuk pilihan warnanya tersedia Hazel Wood Beige with Brown Roof yang dipasangkan dengan warna interior Beige with Brown, Verdant Green with White Roof dikombinasi warna interior Green with Grey, Mars Red with Black Roof yang dipasangkan dengan warna interior Black, Hamilton White with Black Roof yang dipasangkan dengan warna interior Black, Sun Black yang dipasangkan dengan warna interior Black.

    GWM ORA 03 Foto: Andhika Prasetia

    (lua/rgr)

  • Kemenhub Bakal Revisi Aturan, Belum Ada Izin Taksi Terbang buat Komersil

    Kemenhub Bakal Revisi Aturan, Belum Ada Izin Taksi Terbang buat Komersil

    Jakarta

    EHang (EH) 216 S melakukan uji terbang perdana bersama penumpang di langit Indonesia. Taksi terbang itu belum memiliki izin untuk mengudara secara komersial.

    Salah satu tantangan taksi terbang belum bisa dilakukan secara komersil adalah regulasi yang belum diperbarui. Sokhib AlRochman, Direktur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

    “Undang-undang ini sudah 15 tahun, jadi memang perlu dievaluasi,” kata Sokhib di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    EH 216 S sudah memiliki Sertifikat Tipe (Type Certificate) untuk Sistem UAV Pengangkut Penumpang EH216-S yang dikeluarkan oleh Civil Aviation Administration of China (CAAC) atau Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok. Sertifikat ini menunjukkan desain model EH216S sepenuhnya mematuhi standar keselamatan dan persyaratan kelaikudaraan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok.

    Di Indonesia, EH216 S saat ini membutuhkan proses validasi sertifikasi tipe di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

    Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119 tentang Sertifikasi Pengoperasian Pesawat Udara Untuk Kegiatan Angkutan Udara dijelaskan, sertifikasi adalah suatu proses dan prosedur terdokumentasi untuk memastikan setiap orang yang mengoperasikan Pesawat Udara untuk kegiatan Angkutan Udara telah memenuhi ketentuan persyaratan dan standar.

    “Rencana kita mau revisi atau amandemen UU Nomor 1 Tahun 2009, di mana salah satu item yang ingin kita masukkan mengakomodir operasional, mulai dari desain, operational, personil, fasilitas. Kami akan rapat dengan Civil Aviation Authority of China, salah satunya membahas arrangement produk China untuk melakukan type certificate validasi, sehingga nanti bisa menjadi resmi masuk dan dipakai operator Indonesia, apalagi pak Bamsoet mau beli. Insya Allah nanti sudah valid pak. Sehingga nanti kita bisa terbitkan SOP standar yang bisa dipakai buat komersil,” kata Sokhib.

    Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation mengatakan saat ini EH 216 S baru mendapat izin demo flight. EHang 216 S merupakan layanan taksi udara secara otonom untuk jarak pendek. Di Indonesia, EHang 216 masih dalam konteks uji terbang penumpang terbatas, belum untuk operasi penumpang komersial.

    “Teknologinya udah ada, tapi regulasinya masih digodok. Jadi menunggu regulasinya. Regulasinya lagi diolah supaya bisa mengikuti teknologi yang semakin cepat berkembang,” kata Rudy.

    “Semoga dalam waktu setahunan ini kita udah komersil. Paling nggak, sedikit langkah maju dari sebelumnya,” kata Rudy.

    Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, Ehang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kesuksesan uji terbang perdana taksi udara otonom EHang 216-S (EH216-S).

    “Kehadiran taksi terbang EHang di Indonesia tidak hanya menunjukkan kesiapan Indonesia dalam memasuki era transportasi udara otonom, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri otomotif dan penerbangan dalam negeri untuk berinovasi dan bersinergi bersama. Keberhasilan uji terbang hari ini perlu diperluas ke berbagai kota sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap teknologi transportasi udara otonom,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

    (riar/rgr)

  • Alasan Chery Belum Mau Copot Emblem ‘Omoda’ di Mobil-mobilnya

    Alasan Chery Belum Mau Copot Emblem ‘Omoda’ di Mobil-mobilnya

    Jakarta

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) melakukan rebranding untuk dua mobil terbarunya, yakni Chery C5 dan E5. Kini, keduanya tak lagi membawa embel-embel ‘Omoda’ di nama produk. Namun, mengapa tulisan ‘Omoda’ masih terpampang di kendaraan?

    Budi Darmawan selaku Direktur Pemasaran PT CSI mengatakan, mobil-mobil Chery ke depannya tak lagi menggunakan nama dan emblem Omoda. Sebab, meski masih satu grup, keduanya akan berdiri sebagai subbrand sendiri dan fokus ke pasar yang berbeda.

    Namun, kata Budi, proses transisi itu tak bisa dilakukan secara terburu-buru. Semuanya harus melalui tahapan-tahapan tertentu. Itulah mengapa, Chery C5 dan E5 masih membawa emblem ‘Omoda’ di area kap mesin.

    “Kita nggak bisa langsung hapus emblemnya, karena ini masih dalam masa transisi. Tapi ke depannya, mobil Chery nggak lagi pakai emblem Omoda, termasuk yang meluncur hari ini,” ujar Budi saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu malam (25/6).

    Chery C5. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sementara Vice President (VP) PT CSI, Zeng Shuo menegaskan, grup Chery memang punya segmentasi pasar yang berbeda-beda. Bahkan, pihaknya berencana memisah dealer-dealer subbrand-nya, seperti Tiggo, Omoda dan Lepas.

    “Intinya kita akan lebih persimpel untuk konsumen Chery di Indonesia. Jadi nggak bikin kustomer bingung juga,” kata dia.

    Sebagai catatan, PT CSI telah meluncurkan Chery C5 dan E5 di Indonesia. Keduanya merupakan mobil rebranding dari produk Omoda yang telah dipasarkan di dalam negeri.

    Selain mengubah nama, produsen juga melakukan penyempurnaan di bagian fitur dan spesifikasi kendaraan. Menariknya, meski dipoles lebih baik, namun harga kedua mobil tersebut justru turun drastis. Bahkan, ada yang turun sampai Rp 100 jutaan!

    Berikut Harga Chery C5 dan E5Chery C5 RZ – Rp 349 jutaanChery C5 Z – Rp 319 jutaanChery E5 – Rp 399 jutaanChery E5 Pure – Rp 369 jutaan.

    (sfn/rgr)

  • Sudah Dua Tahun Lalu Diperkenalkan, Kenapa GWM ORA 03 Baru Dijual Sekarang?

    Sudah Dua Tahun Lalu Diperkenalkan, Kenapa GWM ORA 03 Baru Dijual Sekarang?

    Jakarta

    Mobil listrik retro-modern, GWM ORA 03, akhirnya resmi dijual di Indonesia. Kilas balik ke belakang, sebenarnya mobil listrik mungil tersebut sudah diperkenalkan sejak dua tahun lalu melalui ajang pameran GIIAS 2023. Tapi kenapa baru sekarang GWM Indonesia menjual model tersebut?

    Dijelaskan Strategy & Marketing Director GWM Indonesia Martina Danuningrat, alasan kenapa ORA 03 baru dijual resmi sekarang adalah, GWM ingin memastikan lebih dulu, produk ini sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen Indonesia.

    “Jadi kita memang ingin memastikan, bahwa ORA 03 hadir sesuai dengan kebutuhan pasar konsumen Indonesia. Kita membutuhkan pendalaman. Jadi untuk sekarang, kita memberikan harga yang sangat menarik dan itu sesuai kebutuhan konsumen Indonesia,” kata Martina di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    Sebagai informasi, GWM ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 379.000.000 on the road Jakarta. Nah yang menarik, GWM akan memberikan harga special early bird dengan banderol Rp 369.000.000 on the road Jakarta. Harga spesial tersebut berlaku sampai akhir pameran GIIAS 2025, atau tanggal 3 Agustus.

    Daya tarik utama GWM ORA 03 terletak pada desainnya dengan cerminan filosofi ‘ORA Egg Aesthetic of Life’. GWM ORA 03 menampilkan struktur bodi indah dengan lekukan kuat yang menciptakan bentuk kendaraan estetis, layaknya bentuk sebuah telur.

    Di atas kertas, GWM ORA 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dan torsi maksimal 210 Nm, memastikan performa yang responsif saat bernavigasi di jalanan perkotaan.

    Mobil ini ditenagai baterai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi. GWM ORA 03 mampu menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian.

    Mobil ini juga didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit. Sementara jika menggunakan pengecasan tipe AC, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian daya mencapai 8 jam.

    (lua/rgr)

  • Semua Orang Berhak Punya Mobil Listrik

    Semua Orang Berhak Punya Mobil Listrik

    Jakarta

    Persaingan mobil listrik di Indonesia makin memanas seiring semakin banyak brand yang ikut bermain di dalamnya. Menyadari hal tersebut, produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, memilih mengatur strategi untuk ‘bermain’ tenang namun pasti.

    “Izinkan saya sedikit merefleksikan perjalanan kita bersama. Lebih dari satu tahun yang lalu, VinFast mengambil langkah besar dengan masuk ke pasar Indonesia. Saat itu, kami menyampaikan komitmen yang jelas: membangun ekosistem kendaraan listrik yang menyeluruh dan berkelanjutan di Indonesia,” ucap CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Kariyanto menambahkan untuk bisa bersaing di Indonesia tidaklah cukup dengan mengandalkan produk terbaik. Ada beberapa langkah pasti yang juga dilakukan VinFast di tanah air.

    “Namun kendaraan saja tidak cukup, kami juga terus membangun infrastruktur pendukung agar pengalaman menggunakan EV menjadi semakin mudah dan menyenangkan,” kata Kariyanto.

    “Saat ini kami telah membuka 22 showroom di seluruh Indonesia agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses produk dan layanan kami. Secara paralel, kami menargetkan pembangunan purnajual yang mencakup 500 bengkel resmi hingga akhir tahun, untuk memastikan layanan purnajual yang andal,” Kariyanto menambahkan.

    Tidak puas, Kariyanto memastikan akan membangun ribuan titik pengisian daya di kota-kota besar.

    VinFast VF6 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Bersama mitra kami, V-GREEN, kami tengah membangun ribuan titik pengisian daya di kota-kota besar. Kami menawarkan pengisian daya publik gratis selama 3 tahun, dan kebijakan buyback hingga 90% untuk memberikan rasa tenang dan kepastian bagi konsumen,” Kariyanto.

    “Tak hanya itu, Kami pun bekerja sama dengan bank lokal agar skema pembiayaan bisa lebih mudah dan fleksibel. Semua ini lahir dari satu keyakinan: bahwa keluarga Indonesia berhak memiliki kendaraan listrik yang mudah digunakan, mudah dimiliki, dan bisa dipercaya. Di VinFast, kami ingin memastikan bukan hanya kendaraan tapi seluruh pengalaman – mulai dari pembelian hingga penggunaan – berjalan lancar, nyaman, dan tanpa rasa khawatir,”

    Sebagai catatan VinFast di Indonesia menggoda konsumen Indonesia dengan 4 pilihan mobil listrik, di antaranya VinFast VF 3, VinFast VF 5, VinFast VF e34, dan VinFast VF 6.

    VinFast Hadir di Jakarta Fair 2025

    Mulai 19 Juni-13 Juli 2025, VinFast hadir di Jakarta Fair 2025, tepatnya di Hall A dan Pre Function Hall D. Kehadiran VinFast di ajang ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan beragam lini kendaraan listriknya kepada masyarakat luas. Pengunjung dapat melihat langsung dan mengenal lebih dekat berbagai model unggulan VinFast, mulai dari VF 3, VF 5, VF 6, hingga VF e34.

    Sebagai bentuk apresiasi kepada warga Jakarta dan pengunjung Jakarta Fair, VinFast memberikan penawaran spesial bagi pelanggan yang melakukan pemesanan kendaraan selama acara berlangsung. Program ini dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen, sekaligus mendukung transisi Indonesia menuju mobilitas ramah lingkungan.

    Pelanggan yang memesan VF 6 di lokasi juga berhak menerima voucher belanja senilai Rp 2.500.000, sementara pembeli model VinFast lainnya akan mendapatkan voucher senilai Rp 1.500.000.

    Dalam program undian spesial (lucky draw), pelanggan juga berkesempatan menjadi satu dari empat pemenang yang akan mendapatkan Samsung Z Fold 6. Hadiah ini berlaku untuk dua pelanggan pemesan VF 6, serta dua pelanggan pembeli model VinFast lainnya.

    Penawaran ini berlaku khusus selama periode pameran sebagai bagian dari promo eksklusif dari VinFast dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kebijakan Penjualan Menarik dan Fleksibel Selain promo eksklusif tersebut, VinFast juga terus menawarkan kebijakan penjualan standar yang sangat kompetitif. Pelanggan dapat menikmati pengisian daya gratis di seluruh stasiun pengisian VinFast yang dioperasikan oleh V-GREEN hingga 1 Maret 2028.

    VinFast juga menyediakan program tukar tambah dan buyback, dengan nilai buyback hingga 90% setelah 6 bulan dan 70% setelah 3 tahun. Kebijakan ini dirancang untuk memberikan ketenangan, nilai tambah, dan fleksibilitas kepada pelanggan dalam memiliki dan meningkatkan kendaraan listrik mereka seiring perubahan kebutuhan.

    (lth/rgr)

  • Kemenhub Bakal Revisi Aturan, Belum Ada Izin Taksi Terbang buat Komersil

    Spek Taksi Terbang EHang yang Perdana Angkut Orang di Indonesia

    Jakarta

    EHang 216 S menjadi taksi terbang pertama yang mengudara dengan mengangkut penumpang di Indonesia. Kendaraan ini bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan. Ada perbedaan dengan EHang 216 yang pernah dibawa Prestige Aviation pada 2021. Simak spesifikasinya, yuk!

    Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation, menjelaskan EH216-S ini punya sentuhan baru dari sektor kaki-kaki serta penggunaan baterai.

    “Sudah berbeda dari generasi sebelumnya. Jadi, ada penguatan di kaki-kaki, sedikit perubahan di baterai,” kata Rudy usai uji terbang EH216-S di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    EH216-S yang ditampilkan dalam uji terbang ini juga telah dibekali dengan perizinan yang lengkap dari otoritas terkait.

    Secara dimensi, EH216-S itu punya lebar 5,73 meter dan tinggi 1,93 meter. Cukup ringkas jika dibandingkan helikopter. Namun EH216-S ini hanya mengangkut dua orang penumpang dengan kapasitas muatan 220 kilogram.

    Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, EHang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

    EH216-S tidak memiliki kokpit tradisional seperti pesawat biasa karena dirancang sebagai kendaraan otonom, sepenuhnya otomatis dan tanpa pilot. Di dalamnya terdapat kursi ergonomis untuk dua penumpang dewasa, dan panel layar sentuh interaktif untuk menampilkan informasi seperti jalur penerbangan hingga durasi.

    EH216-S disebut mampu menempuh jarak hingga 30 kilometer dalam satu kali pengisian daya, dengan waktu terbang berkisar antara 18 hingga 25 menit.

    Kontrol penerbangan dijalankan oleh sistem otonom berbasis AI dan dapat dipantau atau dikendalikan oleh Command and Control Center dari darat. Penumpang hanya perlu masuk, duduk, dan menikmati perjalanan.

    Soal keamanan, Conor Yang selaku Chief Financial Officer EHang menjelaskan EH216-S ini sudah dirancang dengan berbagai sistem keamanan dan backup (cadangan) untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

    “Kendaraan ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Civil Aviation di China. Jadi itu memiliki arti kita sudah terbukti dari segi keamanan untuk membawa penumpang,” kata Conor.

    “Dan kita merupakan perusahaan pertama yang mendapatkan sertifikasi tersebut,” tambah dia.

    Dia menjelaskan EH216-S menggunakan berbagai sistem cadangan (backup) yang berlapis untuk memastikan keselamatan penerbangan. Ini mencakup baterai cadangan, rotor cadangan, dan jalur komunikasi ganda, serta fitur lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan.

    “Salah satu kuncinya, kita memiliki fitur backup system,” ungkapnya.

    Lebih lanjut EH216-S ini punya tiga set Flight Control System (FCS) yang berfungsi secara redundan. Ini menjadi bagian penting dari sistem keamanan pesawat tak berawak ini.

    “Saat terbang, misalnya mengalami masalah, kita punya tiga flight control. Di sisi lain, backup system hidup, untuk menjamin keamanan. Contohnya baling-baling, sebenarnya jika hanya 8 baling-baling yang hidup, masih bisa terbang, total (baling-baling di EH216-S) itu jumlahnya 16,” tambah dia.

    (riar/rgr)

  • Jangan Kaget! Segini Jumlah Penonton Formula E Jakarta 2025

    Jangan Kaget! Segini Jumlah Penonton Formula E Jakarta 2025

    Jakarta

    Formula E Jakarta 2025 telah selesai digelar, Sabtu (21/6). Perlombaan mobil listrik yang bertempat di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara, itu diramaikan puluhan ribu penonton dari berbagai negara!

    Ivan C Permana selaku Project Director Jakarta e-Prix mengatakan, Formula E Jakarta musim ini disaksikan langsung 23 ribu penonton di tribun lintasan. Angka itu tergolong ramai untuk perlombaan yang digelar single header atau sekali balapan.

    “Kami sangat bangga melihat bagaimana Jakarta E-Prix 2025 bukan hanya menjadi panggung balap kelas dunia, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi lintas sektor,” ujar Ivan melalui keterangan resmi yang diterima detikOto, Rabu (26/5).

    “Kehadiran 23 ribu penonton dan sederet brand besar yang bergabung membuktikan bahwa event ini membawa dampak positif, tidak hanya untuk citra Jakarta, tetapi juga untuk perekonomian dan industri olahraga Indonesia,” tambahnya.

    Penonton Formula E Jakarta 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Kesuksesan penyelenggaraan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk kolaborasi pemerintah, pelaku industri, serta komunitas global. Sejumlah brand nasional dan internasional menunjukkan komitmennya untuk turut serta dalam gelaran ini sebagai sponsor dan mitra strategis.

    Selain menjadi ajang balap berteknologi ramah lingkungan, Formula E juga menjadi platform promosi kolaboratif yang mempertemukan pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas dalam mewujudkan masa depan mobilitas yang lebih hijau.

    Dengan dukungan sponsor dan mitra strategis, balapan mobil listrik tersebut juga ikut mendorong pertumbuhan sport tourism, memperkuat ekosistem kendaraan listrik, serta mempromosikan Jakarta sebagai kota inovatif dan berdaya saing global.

    Sebagai catatan, Formula E Jakarta 2025 dimenangkan pebalap Kiro Racing asal Inggris, Dan Ticktum. Menurut kontrak, ini merupakan kali terakhir Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil listrik tersebut. Hingga sekarang belum ada pembahasan soal perpanjangan kontrak.

    (sfn/rgr)

  • Lagi-lagi Truk ODOL Tak Kuat Nanjak Jadi Penyebab Kecelakaan, Timpa HiAce

    Lagi-lagi Truk ODOL Tak Kuat Nanjak Jadi Penyebab Kecelakaan, Timpa HiAce

    Jakarta

    Truk diduga over dimension over load (ODOL) lagi-lagi menjadi penyebab kecelakaan. Truk trailer tidak kuat menanjak, mundur dan menimpa mobil Toyota HiAce.

    Dikutip detikJateng, kecelakaan itu terjadi di jalan raya Semarang-Solo, tepatnya di tanjakan Keboan, Kecamatan Ampel, Boyolali, Kamis (26/6/2025). Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menjelaskan truk trailer itu diduga tidak kuat nanjak.

    “Diduga truk pada saat kejadian ini tidak kuat menanjak sebagaimana penjelasan dari driver yang sudah kita lakukan pemeriksaan awal. Awal dari jalur Salatiga itu remnya sudah blong, anginnya katanya sudah habis. Pada saat nanjak tidak kuat,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto.

    “Nah, posisi Hiace ini berada persis di belakang truk trailer tersebut, dan akhirnya terjadilah kecelakaan ini di mana truk akhirnya mundur dan kemudian menghalangi seluruh jalur yang ada di Ampel Boyolali ini,” jelas Rosyid.

    Rosyid menduga truk trailer itu Over Dimensi Over Load atau ODOL. Beban muatan kertas itu mencapai kurang lebih 50 ton.

    “Diduga truk ini mengalami kelebihan muatan atau ODOL, over dimensi overload, karena dari hasil identifikasi sementara angkutan barang ini kurang lebih mencapai 46 sampai 50 ton,” ungkapnya.

    “Ini sangat berbahaya apabila ODOL ini berjalan di jalan raya tanpa pengawasan, dan regulasi dari seluruh pemangku kepentingan stakeholder terkait,” imbuh dia.

    Truk ODOL Tak Kuat Nanjak Kerap Jadi Penyebab Kecelakaan

    Truk ODOL masih saja melintas di jalan raya. Padahal, sudah banyak kecelakaan yang diakibatkan oleh truk ODOL baik itu karena rem blong maupun tidak kuat menanjak. Bahkan, kecelakaan akibat truk ODOL sering memakan korban jiwa.

    Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menduga ada dua penyebab yang bikin truk melorot. Pertama truk overload yaitu mengangkut muatan melebihi kapasitasnya. Dengan begitu, bobot truk ikut tertarik ke belakang.

    “Dengan muatan yang sesuai aja jika truk tersebut berhenti di tanjakan maka daya dorong ke belakang tetap ada,” kata Sony kepada detikOto beberapa waktu lalu.

    Kedua, sopir dirasa meremehkan risiko bahaya. Menurutnya, ini mungkin dilakukan sopir karena beban kerja yang terlalu berat.

    “Ini juga banyak terabaikan oleh driver karena faktor beban kerjaan, letih dan beban pikiran, sehingga driver sudah tidak mampu lagi berpikir jernih untuk bertindak benar,” lanjut Sony.

    Sony mengungkap berkendara di sekitar truk memang berisiko. Sony mengingatkan pentingnya menjaga jarak, apalagi medan jalan yang dilewati berisiko seperti turunan atau tanjakan.

    “Coba hitung berapa banyak sudah kecelakaan yang melibatkan truk di turunan maupun tanjakan? Banyak daripada kecelakaan truk di jalan lurus,” ungkap Sony.

    Sebaiknya jaga jarak atau hindari berada di belakang truk saat di tanjakan. Disarankan tunggu truk yang tengah menanjak itu di posisi bawah hingga truk mencapai permukaan yang datar atau jika memungkinkan pindah jalur.

    “Nggak ada rumus lain selain jaga jarak aman, berapa meter? Tergantung panjang dan sudut tanjakan, usahakan truk tersebut sudah ada di ujung tanjakan yang rata baru kendaraan di belakangnya mengikuti,” jelasnya lagi.

    (rgr/din)

  • Subaru Belum Lirik Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Subaru Belum Lirik Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Jakarta

    Mayoritas produsen mobil di dunia sudah memiliki kendaraan listrik sebagai salah satu lini produknya. Tapi berbeda dengan Subaru, brand asal Jepang ini masih konsisten memproduksi mobil bermesin konvensional alias ICE (internal combustion engine). Apa alasannya ya?

    Dijelaskan CEO Subaru Indonesia Arie Christopher, saat ini Subaru memang belum memiliki lini mobil listrik. Soalnya, target konsumen Subaru masih menginginkan mobil bermesin konvensional.

    “Jadi memang, kenapa belum ada EV (mobil listrik)? Karena sesuai dengan target market kita yang kita sasar. Segmentasi yang kita sasar. Jadi segmen konsumen kita tak memprioritaskan EV,” bilang Arie kepada wartawan dalam acara Subaru Luncheon di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

    Arie menambahkan, tipikal konsumen Subaru adalah konsumen yang membeli mobil tidak sekadar untuk alat transportasi. Melainkan juga untuk mencari experience atau pengalaman berkendaranya.

    “Jadi profil pembeli Subaru adalah, mereka tidak membeli mobil sebagai alat transportasi biasa belaka, yang saya mau pindah dari titik A ke titik B, saya butuh mobil, dan belilah mobil, mobilnya bisa merek Subaru, bisa merek yang lain. Tidak seperti itu,” kata Arie lagi.

    “Maka customer Subaru itu membeli Subaru, karena mereka memang kepingin dapat experience. Experience apa? Experience dalam mengemudi,” sambung Arie. Diketahui Subaru memang menawarkan kesenangan berkendara atau fun to drive. Sebab, Subaru memiliki konfigurasi mesin boxer yang unik.

    Selain itu, kata Arie, konsumen Subaru memiliki ikatan emosional dengan mobilnya. “Jadi kita pemilik Subaru dengan Subaru itu punya ikatan emosional. Jadi (mobil itu) it’s not only barang,” ujar Arie.

    Diketahui saat ini Subaru Indonesia memiliki beberapa line up model, seperti BRZ, WRX, Crosstrek, Outback, termasuk Forester.

    (lua/rgr)