Category: Detik.com Otomotif

  • Mobil Listrik Termurah AION Segera Meluncur, Sudah Bisa Dipesan Sekarang!

    Mobil Listrik Termurah AION Segera Meluncur, Sudah Bisa Dipesan Sekarang!

    Jakarta

    AION Indonesia kembali menggoda pasar mobil listrik Tanah Air dengan menghadirkan model termurah mereka, AION UT.

    Mobil ini jadi model yang paling kompak dan terjangkau dari seluruh jajaran AION, sekaligus bakal jadi penantang serius BYD Dolphin, MG 4 EV, hingga Wuling Cloud EV.Meski belum merilis harga resminya, AION Indonesia ternyata sudah membuka keran pemesanan untuk AION UT.

    “Harganya nanti (resmi diumumkan) di GIIAS 2025, tapi yang pasti harganya terjangkau!” ujar Marketing Communication and Public Relations AION Indonesia, Valdo Prahara kepada detikOto, Kamis (26/6/25).

    AION UT Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Sebagai informasi, harga AION Y Plus saat ini dipatok Rp 419 juta. Artinya, banderol UT kemungkinan besar berada di bawah angka tersebut.

    Tim detikcom sudah pernah mengulas AION UT langsung dari markas GAC AION di Guangzhou, China. Menariknya, tak ada perbedaan signifikan antara AION UT yang kami lihat di China dengan yang akan dijual di Indonesia.

    “Perbedaanya tidak banyak. Selain yang jelas setirnya kalau di sini ada di sisi kanan. Kami juga hadirkan voice command dengan bahasa Indonesia untuk AION UT ini,” ujar Valdo.

    Secara dimensi, AION UT tergolong mungil namun fungsional. Panjangnya 4.270 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.575 mm, dengan wheelbase 2.750 mm yang membuat kabinnya terasa lega. Ground clearance-nya 160 mm, cukup ramah untuk kondisi jalan di Indonesia.

    Ruang bagasinya pun fleksibel. Dalam kondisi normal bisa menampung 440 liter, dan saat jok baris kedua dilipat bisa sampai 1.600 liter.

    AION UT Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    AION UT ditawarkan dalam dua varian baterai: 44 kWh dan 60 kWh. Masing-masing menawarkan jarak tempuh sekitar 400 km dan 500 km.

    Motor listriknya juga punya dua opsi: 100 kW dan 150 kW, keduanya menghasilkan torsi puncak 210 Nm. Akselerasinya cukup impresif-0 hingga 100 km/jam hanya dalam 8,3 detik.

    Untuk pengisian daya, AION UT sudah kompatibel dengan colokan CCS2 dan mendukung fast charging dari 30% ke 80% hanya dalam 24 menit.

    Fitur-fiturnya pun tergolong lengkap. AION UT dibekali teknologi ADAS Level 2 yang lengkap dengan 6 buah airbag. Lantas ada wireless charging berdaya 500 W, panoramic roof, ventilated seat, voice command bahasa Indonesia, serta 6 ADiGO speaker.

    Mobil ini juga dibangun di atas platform AEP 3.0 yang dikembangkan khusus untuk kendaraan listrik. Hal ini membuatnya lebih fleksibel secara akomodasi, serta lebih efisien secara performa hingga penggunaan energi.

    (mhg/lua)

  • Fronx Sudah, Grand Vitara Bakal Diproduksi Lokal Juga?

    Fronx Sudah, Grand Vitara Bakal Diproduksi Lokal Juga?

    Jakarta

    Suzuki telah memproduksi lokal mobil hybrid Suzuki Fronx di Indonesia. Selain itu, Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid juga sudah diproduksi di dalam negeri.

    Masih ada satu lagi mobil hybrid Suzuki yang belum dilokalisasi, yaitu Suzuki Grand Vitara. Apakah Suzuki bakal memproduksi lokal Grand Vitara?

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan penjualan Suzuki Gran Vitara sejak kemunculan Suzuki Fronx belum terdampak signifikan. Menurut Harold, jumlah pemesanan Suzuki Grand Vitara masih terbilang normal.

    “Green Vitara kita sampai dengan sekarang untuk tarikan SPK-nya masih normal. Masih di atas 200-an something untuk tarikan SPK baru, jadi sampai dengan sekarang belum terdampak sangat signifikan. Tapi kita patut lihat juga di satu bulan, dua bulan ke depan bagaimana, apalagi ketika Fronx sudah mulai di-delivery ke konsumen,” kata Harold kepada detikOto di Bandung, Jawa Barat.

    Soal produksi lokal Suzuki Grand Vitara, Harold mengatakan tampaknya belum besar potensinya. Sebab, Suzuki harus menghitung-hitung skala ekonomi untuk memproduksi mobil baru di dalam negeri.

    “Kalau memungkinkan, memungkinkan (produksi Grand Vitara di Indonesia).Tapi potensinya sepertinya nggak sebesar produk-produk lainnya. Karena salah satu prinsipnya Suzuki itu kalau mau memproduksi di Indonesia memang harus ketemu volume yang sedemikian rupa. Karena kan lagi-lagi ketika kita produksi di sini, salah satu sudut pandangnya adalah sudut pandang bisnisnya. Economic scale-nya kayak gimana? Dapet nggak economic scale-nya?” ujar Harold.

    Secara spesifikasi, Suzuki Grand Vitara mengusung mesin K15C 1,462 L dengan teknologi SHVS Mild Hybrid. Tenaga yang dihasilkan sebesar 103 PS dengan torsi 136,8 Nm. Hasil tersebut tidak lepas dari peran Suzuki yang memberikan perubahan pada tenaga Suzuki Grand Vitara agar lebih sangat namun tetap efisien.

    Fitur-fitur unggulan hadirnya Integrated Starter Generator (ISG), baterai lithium-ion, dengan fitur engine auto stop memaksimalkan efisiensi bahan bakar membuat Grand Vitara menarik untuk dimiliki.

    (rgr/din)

  • Ban Bridgestone Buatan Indonesia Dikirim ke-70 Negara, Penuhi Standar Global

    Ban Bridgestone Buatan Indonesia Dikirim ke-70 Negara, Penuhi Standar Global

    Kuala Lumpur

    Ban Bridgestone buatan Indonesia sudah tembus ke-70 negara. Hal itu membuktikan ban Bridgestone yang diproduksi di Karawang dan Bekasi sudah memenuhi standar global.

    Sudah puluhan tahun Bridgestone menjalankan bisnisnya di Indonesia. Untuk diketahui, Bridgestone pertama kali memproduksi ban di Tanah Air pada tahun 1975. Produksi ban itu dilakukan untuk kendaraan jenis bus dan truk. Di usianya yang menginjak 50 tahun ini, Bridgestone Indonesia sudah memproduksi ragam jenis ban termasuk untuk banyak mobil di dalam negeri. Tak cuma memenuhi kebutuhan di pasar domestik, ban Bridgestone kini sudah tembus ke-70 negara di dunia.

    “Bridgestone Indonesia ekspor ban ke lebih dari 70 negara dan bahkan ekspor ke Jepang kembali untuk ban dan size tertentu,” kata Presiden Direktur Bridgestone Indonesia Mukiat Sutikno melalui Assisstant Manager Corporate Communication PR Bridgestone Indonesia Augusta B Sirait di Kuala Lumpur, Kamis (26/6/2025).

    “Standar kualitas produksi ban Bridgestone di Indonesia bahkan jauh melampaui standar JATMA (standar Jepang) dan SNI,” sambungnya lagi.

    Ban-ban Bridgestone yang diekspor ke puluhan negara itu lahir dari tangan 3.000 pekerja industri padat karya. Keandalan ban Bridgestone juga sudah diakui di dunia motorsport. Pada tahun 2025 ini, Bridgestone juga bakal comeback ke dunia motorsport. Ini sekaligus menjadi babak baru bagi Bridgestone di dunia motorsport. Bridgestone memberikan dukungan penuh terhadap rangkaian balap Autobacs Super GT dan debut GR86 Cup Malaysia Series yang bakal digelar di Petronas Sepang International Circuit 26-28 Juni 2025.

    Autobacs Super GT akan menghadirkan deretan tim kompetitor yang beragam, termasuk tim papan atas yang menggunakan ban Bridgestone. Bridgestone memasok ban kepada beberapa tim terdepan di ajang Autobacs Super GT, termasuk juara bertahan TGR TEAM au TOM’S. Melalui merek Potenza, Bridgestone menghadirkan teknologi ban canggih yang dirancang untuk memenuhi tuntutan ekstrem dalam balapan GT. Salah satu contohnya teknologi ‘Ultimate Eye’ yang bisa menganalisa perilaku kontak ban dengan permukaan jalan. Dengan demikian kontak akan lebih optimal dan rekayasa presisi pada kompon tapak serta konstruksi ban.

    Sementara pada balapan GR86 Cup Malaysia Series, Bridgestone akan menjadi pemasok ban eksklusif. Pada balapan ini, Bridgestone akan memasok ban Potenza RE-71RS. Ban tersebut merupakan wujud dari konsep ‘From Circuit to Street’ dengan menghadirkan teknologi balap ke penggemar otomotif. Potenza RE-71RS ini memungkinkan setiap pebalap mengejar performa terbaik dengan penuh percaya diri.

    Kembalinya Bridgstone di Sepang ini selaras dengan partisipasi global Bridgestone di dunia motorsport seperti Toyota Gazoo Racing GR86/BRZ Cup di Jepang, Super GT Series, Bridgestone World Solar Challenge, dan NTT Indycar Series di Amerika Utara.

    Dengan menjadikan motorsport sebagai laboratorium bergerak, Bridgestone berupaya menggunakan wawasan dari lintasan balap untuk mengembangkan ban pengganti generasi berikutnya, baik untuk mobil maupun sepeda motor. Konsep “From Circuit to Street” ini bertujuan agar inovasi yang diuji dalam kondisi balap dapat meningkatkan keselamatan dan performa pengemudi sehari-hari.

    (dry/lua)

  • Di Ambang Bangkrut, Neta Baru Seumur Jagung di Indonesia

    Di Ambang Bangkrut, Neta Baru Seumur Jagung di Indonesia

    Jakarta

    Merek mobil listrik China, Neta, dilaporkan berada di ambang kebangkrutan. Padahal, Neta belum lama berkiprah di Indonesia. Begini perjalanannya.

    Dilaporkan Reuters, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, sebagai pemilik merek kendaraan listrik China Neta, secara resmi memasuki proses kebangkrutan. Hal itu dilaporkan oleh media lokal China CCTV.

    Menurut laporan itu, beberapa showroom Neta di Shanghai juga telah ditutup.

    “Menurut platform pengungkapan kebangkrutan perusahaan nasional China, seorang kreditor bulan lalu mengajukan petisi kebangkrutan terhadap perusahaan tersebut,” demikian dikutip Reuters.

    Dikutip situs berita Thailand The Nation, seorang kreditor, Shanghai Yuxing Advertising telah mengajukan petisi kebangkrutan terhadap Hozon. Kreditor itu mengutip biaya pencetakan pameran yang belum dibayar.

    Perjalanan Neta di Indonesia

    Perjalanan Neta di Indonesia belum terlalu lama. Neta pertama kali masuk pasar otomotif Indonesia pada 2023. Startup mobil listrik asal China itu melakoni debut di Indonesia di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, tepatnya di bulan Agustus. Saat itu, Neta pertama kali memperkenalkan mobil listrik Neta V yang akan dijual di Indonesia.

    Neta kemudian mengumumkan harga Neta V dua bulan kemudian. Saat itu, Neta V dijual dengan harga Rp 379 juta on the road Jakarta. Neta juga menawarkan program garansi seumur hidup. Garansi seumur hidup itu diberikan untuk 2.024 konsumen pertama.

    Mobil listrik Neta V-II Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Lanjut lagi pada tahun 2024, Neta meluncurkan mobil baru Neta V-II. Neta V-II ini kemudian menjadi penerus dari Neta V. Neta V-II telah dirakit lokal di pabrik PT Handal Indonesia Motor. Harganya pun lebih murah dari Neta V yang meluncur sebelumnya. Neta V-II dijual dengan harga Rp 299 juta.

    Tak lama berselang, tepatnya di GIIAS 2024 bulan Juli, Neta meluncurkan mobil baru lagi. Modelnya adalah SUV yaitu Neta X. Sama seperti Neta V-II, Neta X juga telah dirakit lokal di pabrik PT Handal. Mobil itu dijual mulai dari Rp 428 juta.

    Neta X. Foto: Andhika PrasetiaKrisis Neta di China

    Namun, perusahaan mobil listrik rintisan asal China ini diterpa isu krisis. Pada November 2024, Neta dikabarkan menyetop produksi sekaligus memangkas gaji karyawannya di China.

    Penyebabnya, penjualan mobil Neta di China disebut-sebut menurun drastis. Dikutip Car News China, berdasarkan informasi dari sumber di industri kendaraan energi terbarukan China, penjualan mobil Neta merosot 40 persen pada Oktober 2024 dibandingkan periode sebelumnya. Ada beberapa hal yang disinyalir jadi penyebab merosotnya pengiriman Neta itu. Neta memang dikabarkan tengah mengalami masalah dengan pengiriman Neta S Hunting Wagon.

    Media DoNews memberitakan bahwa pabrik Neta di Tongxiang, Zhejiang, menghentikan produksi selama setengah bulan. Gaji karyawan ikut dipangkas menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

    Tak cuma itu, Neta juga diterpa isu miring lagi. Merek yang berbasis di Shanghai itu disebut-sebut telah membubarkan tim riset dan juga pengembangan (R&D), serta tak mampu membayar kewajibannya ke para vendor.

    Dikutip dari Car News China, Neta membubarkan seluruh tim penelitian dan pengembangan karena kondisi keuangan yang memburuk. Tak hanya itu, sekitar 200 dari 1.700 stafnya telah mulai mengundurkan diri. Kondisi keuangan Neta yang memburuk tak lepas dari hasil penjualan mereka yang anjlok.

    Neta menjual 98% lebih sedikit mobil pada bulan Januari 2025 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Bahkan di Februari 2025, Neta tidak berhasil menjual 400 unit mobil. Kondisi krisis Neta diperparah dengan tak bisanya mereka memenuhi kewajiban kepada para pemasok komponen alias vendor.

    Para vendor yang tidak dibayar pun dilaporkan berkumpul di kantor pusat Neta di Shanghai, bahkan ada yang tidur di lantai. Hal ini terjadi, di tengah kabar Neta mendapat investasi senilai 6 miliar yuan (Rp 13,7 triliun) dan karyawan yang tersisa memperoleh penghasilan 75% lebih rendah daripada sebelum Oktober 2023.

    Beberapa karyawan yang keluar dari Neta disebut-sebut hanya menerima upah minimum Shanghai, sementara mereka yang keluar pada bulan November 2023 belum juga mendapat kompensasi. Krisis yang dialami Neta disebut-sebut karena strategi mantan CEO yang lebih mengutamakan penjualan perusahaan ke perusahaan (B2B).

    Neta merespons pemberitaan media China tersebut. Neta membantah rumor yang mengatakan pihaknya membubarkan tim riset dan pengembangan (R&D). Menurut Neta, rumor dan propaganda lainnya terkait Neta adalah informasi yang tidak benar. Di sisi lain, Neta tidak membantah bahwa perusahaannya sedang melakukan efisiensi.

    “Rumor yang beredar di internet mengenai NETA AUTO membubarkan Tim R&D serta propaganda lainnya adalah informasi yang tidak benar,” tulis keterangan Neta Auto.

    Tapi, isu krisis Neta semakin menjadi-jadi. Dealer mobil listrik Neta satu-satunya di Singapura tutup. Padahal, dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan. Mengutip laporan The Business Times, kondisi showroom Neta itu sudah kosong. Tak ada karyawan yang bekerja ataupun mobil yang dipamerkan. Sejatinya dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan, tepatnya dimulai pada Januari 2025.

    Hingga kabar terbaru, Neta disebut resmi memasuki proses kebangkrutan. Beberapa showroom Neta di Shanghai juga tutup.

    Lakukan Restrukturisasi

    Belum lama ini, Neta juga mengumumkan proses restrukturisasi. Hal ini salah satunya bertujuan untuk menyelesaikan krisis utang melalui prosedur hukum.

    “Perusahaan induk Neta Auto, yakni Hozon New Energy Automobile Co., Ltd. telah memulai proses restrukturisasi hari ini. Restrukturisasi ini merupakan tindakan penyelamatan diri yang aktif yang dipimpin oleh pemerintah dan diawasi oleh Pengadilan Menengah Rakyat Jiaxing di Provinsi Zhejiang, dengan tujuan menyelesaikan krisis utang melalui prosedur hukum, memperkenalkan sumber daya strategis, mengoptimalkan sistem manajemen, dan membuka jalur baru untuk pembangunan berkelanjutan perusahaan. Kami memahami bahwa pilihan ini mempengaruhi setiap mitra, karyawan, dan pemilik mobil,” demikian dikutip dari pernyataan resmi Neta.

    Dalam pernyataan tertulisnya, Neta mengakui bahwa Hozon New Energy menghadapi rintangan berkala akibat persaingan ketat di sektor energi baru. Penurunan penjualan, beban utang, dan masalah rantai pasokan semuanya mengakibatkan kesulitan operasional.

    Namun, sebagai merek yang pernah menduduki puncak tangga penjualan di antara kekuatan baru dengan penjualan tahunan sebesar 152.000 kendaraan, Hozon New Energy masih memiliki akumulasi teknologi inti dan nilai pasar. Tujuan utama restrukturisasi ini adalah untuk memastikan produksi, menstabilkan pengiriman, dan melindungi hak dan kepentingan. Perusahaan akan direvitalisasi melalui optimalisasi utang, perbaikan manajemen, dan suntikan modal.

    “Hozon New Energy dengan tulus berterima kasih kepada pemerintah di semua tingkatan, kreditor, pemasok, dan pemilik mobil global atas kepercayaan dan dukungan mereka. Selama masa restrukturisasi, kami akan mematuhi prinsip komunikasi yang transparan dan mengungkapkan progress secara berkala melalui situs web resmi dan saluran resmi kami. Meski jalan menuju kelahiran kembali itu sulit, kami sungguh yakin bahwa dengan kerja sama semua pihak, Hozon New Energy akan kembali ke pasar dengan cara yang lebih stabil dan berkontribusi pada pengembangan industri energi baru yang berkualitas tinggi,” katanya.

    (rgr/lua)

  • Yamaha Pakai Livery Spesial di MotoGP Belanda 2025, Terinspirasi YZF-R7 1999

    Yamaha Pakai Livery Spesial di MotoGP Belanda 2025, Terinspirasi YZF-R7 1999

    Jakarta

    Pasukan garpu tala bakal menggunakan livery motor dan wearpack spesial di MotoGP Belanda 2025 akhir pekan ini. Tim Monster Energy Yamaha dan Pramac Yamaha akan memakai corak livery berwarna putih, merah, dan hitam yang terinspiriasi dari motor YZF-R7 1999 yang digunakan Noriyuki Haga di balapan WSBK.

    “Hari ini menandai momen yang simbolis karena kedua tim MotoGP Yamaha bersatu di grid pamerkan keempat motor MotoGP di samping YZF-R7 1999 yang ikonik,” bilang Direktur Pelaksana Yamaha Racing Paolo Pavesio, dikutip dari Crash.

    “Visual yang kuat dari kedua tim yang menjadi satu dengan menggunakan corak yang sama tak hanya mewakili kehadiran lintasan yang sama – hal ini mencerminkan pola pikir strategis baru kami, mulai tahun ini: kita bersatu dan lebih kuat jika bersama,” sambung Pavesio.

    Yamaha pakai livery spesial di MotoGP Belanda 2025, terinspirasi YZF-R7 1999 Foto: Crash

    Warna dan livery YZF-R7 1999 ini sangat berbeda dengan identitas tim Monster Energy Yamaha yang dominan warna biru dan Pramac Yamaha yang punya identitas warna ungu. YZF-R7 1999 mengusung kombinasi warna putih, merah, dan hitam. Tim Yamaha MotoGP memilih livery retro ini untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-70.

    Sebagai informasi, Yamaha didirikan pada tanggal 1 Juli 1955, tanggal yang diperingati setiap tahun sebagai ‘Hari Yamaha’. Dengan peringatan 70 tahun yang jatuh hanya satu hari setelah GP Belanda tahun ini, Assen dipilih sebagai tempat untuk penghormatan ulang tahun resmi mereka.

    “Selama tujuh dekade ini, Yamaha merayakan banyak prestasi di semua level balap,” imbuh Pavesio. “Di ajang World Road Racing Championship saja, Yamaha telah meraih 39 Gelar Pebalap, 37 Gelar Konstruktor, dan 7 Gelar Tim – sebuah bukti daya saing dan inovasi kami yang tak lekang oleh waktu di panggung dunia,” sambung dia.

    Nantinya warna dan livery khusus ini akan menghiasi motor Yamaha YZR-M1 Monster Energy dan Prima Pramac M1 selama Grand Prix Belanda hari Minggu, bersama dengan pakaian tim, sarung tangan, dan helm.

    Yamaha pakai livery spesial di MotoGP Belanda 2025, terinspirasi YZF-R7 1999 Foto: Crash

    “Skema warna khusus ini bagus, dan saya pikir ini akan membuat akhir pekan Grand Prix ini semakin berkesan. Ini akan menambah sedikit keseruan,” kata pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.

    “GP ini adalah momen spesial bagi Yamaha, dan memiliki livery baru selalu menyenangkan! Kami berusaha keras lagi untuk mencocokkan kulit, sepatu bot, sarung tangan, dan helm dengan livery, dan saya sangat menyukai tampilan keseluruhannya! Saya harap para penggemar juga menyukainya,” timpal rekan Quartararo, Alex Rins.

    Jack Miller dari Pramac Yamaha juga mengaku bangga mengenakan warna retro. “Warna-warna ini sangat istimewa bagi Yamaha, dan jadi bagian dari perayaan ini sungguh luar biasa,” kata Miller.

    “Motornya selalu terlihat fantastis, tetapi warna merah dan putih ini menjadi ikon jika Anda mengingat sejarah balap Yamaha – dari kejuaraan Ago pada tahun 1975, hingga kemenangan Kenny Roberts dan juara legendaris lainnya. Balapan dengan warna-warna ini menghadirkan rasa bangga yang besar, dan tak ada tempat yang lebih baik untuk mengenakannya selain di Assen yang juga merayakan balapannya yang ke-100. Selain itu, bagi saya, ini adalah pratinjau yang sempurna untuk juga berlomba dengan warna merah dan putih di 8 Hours of Suzuka hanya dalam beberapa minggu (setelah ini),” sambung pebalap asal Australia itu.

    “Tujuh puluh tahun merupakan tonggak sejarah yang luar biasa, dan ketika Anda memikirkan para pebalap yang telah berkompetisi – dan menang – dengan Yamaha, hal itu benar-benar membuat Anda merinding. Warna motor ini sangat memukau; mencerminkan masa lalu yang terus membentuk merek ini di masa kini dan, mudah-mudahan, di masa depan yang hebat. Menjadi bagian kecil dari kisah epik ini adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi saya,” kata rekan satu paddock Miller, Miguel Oliveira.

    Assen adalah satu-satunya sirkuit yang menjadi tuan rumah setiap musim MotoGP sejak kejuaraan dunia dimulai pada tahun 1949, kecuali musim 2020 karena alasan wabah corona Covid-19. Akhir pekan ini juga menandai TT Belanda ke-100, menjadikannya tempat yang tepat untuk perayaan tonggak sejarah Yamaha.

    (lua/din)

  • Mobil Listrik Retro Modern GWM Pakai Nama ‘ORA’, Ini Artinya

    Mobil Listrik Retro Modern GWM Pakai Nama ‘ORA’, Ini Artinya

    Jakarta

    GWM Indonesia resmi meluncurkan model mobil listrik terbarunya, ORA 03. Bukan tanpa alasan GWM memberikan nama ‘ORA’ di mobil ramah lingkungan dengan tampang retro-modern itu. Ini arti dan makna ‘ORA’.

    Sebagai informasi, ORA merupakan merek mobil Battery Electric Vehicle (BEV) dari Great Wall Motors (GWM) di China. Merek ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas generasi urban muda di era elektrifikasi.

    Diresmikan pada 20 Agustus 2018, ORA hadir dengan DNA teknologi ramah lingkungan, desain unik, dan fitur cerdas buat masyarakat modern yang aktif dan peduli tentang
    keberlanjutan.

    GWM ORA 03 Foto: Andhika Prasetia

    Menurut keterangan resmi GWM Indonesia, nama “ORA” terinspirasi ilmuwan matematika dunia Leonhard Euler, dengan pelafalan dalam Bahasa Mandarin yang menyerupai “Euler”, sekaligus merupakan akronim yang mencerminkan tiga pilar utama.

    Jadi ORA adalah kependekan atau akronim dari:

    1. Open: semangat GWM dalam merangkul inovasi dan kolaborasi secara terbuka.

    2. Reliable: penekanan pada kualitas, performa dinamis, serta standar keamanan kendaraan listrik yang dapat diandalkan.

    3. Alternative: kemampuan ORA dalam menawarkan pengalaman berkendara yang modern, cerdas, dan bernuansa premium, sekaligus membangun posisi unik di pasar otomotif.

    Sementara itu logo ORA berbentuk tanda seru (!) yang merepresentasikan tekad Great Wall Motor untuk terus menghadirkan produk-produk luar biasa yang memberikan kejutan positif bagi konsumen.

    “Lini produk GWM ORA berfokus pada pasar BEV. GWM ORA merupakan model perdana yang dikembangkan memakai platform GWM Lemone, memanfaatkan GWM Forest Ecosystem dan dirancang sesuai standar global sebagai produk flagship kelas dunia,” bilang Zhen Boyang selaku Director of GWM Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    “Tahun lalu, kami sukses memperkenalkan Haval H6 HEV, Haval Jolion HEV, Tank 300 HEV, dan Tank 500 HEV ke pasar Indonesia. Tahun 2025 ini, GWM akan memantik trend mobil listrik baru di Indonesia dengan peluncuran GWM ORA 03. Kami sangat bahagia menyambut ORA sebagai keluarga baru GWM Indonesia,” sambung Zhen.

    (lua/din)

  • Dari Tes Tabrak Nilai 0 sampai Krisis di China

    Dari Tes Tabrak Nilai 0 sampai Krisis di China

    Jakarta

    Merek mobil listrik asal China, Neta, dikabarkan sedang di ambang kebangkrutan. Start-up mobil listrik yang berbasis di Shanghai, China, itu sedang diterpa krisis.

    Dilaporkan Reuters, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, sebagai pemilik merek kendaraan listrik China Neta, secara resmi memasuki proses kebangkrutan. Hal itu dilaporkan oleh media lokal China CCTV. Menurut laporan itu, beberapa showroom Neta di Shanghai juga telah ditutup.

    “Menurut platform pengungkapan kebangkrutan perusahaan nasional China, seorang kreditor bulan lalu mengajukan petisi kebangkrutan terhadap perusahaan tersebut,” demikian dikutip Reuters.

    Dikutip situs berita Thailand The Nation, seorang kreditor, Shanghai Yuxing Advertising telah mengajukan petisi kebangkrutan terhadap Hozon. Kreditor itu mengutip biaya pencetakan pameran yang belum dibayar.

    Neta beberapa kali diterpa isu miring. Mulai dari krisis di China, bahkan sampai mobil listriknya yang dites tabrak tapi dapat nilai nol.

    Tes Tabrak Nilai Nol

    Belum lama ini, lembaga penilaian mobil baru untuk negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN NCAP (New Car Assessment Program) melakukan uji tabrak untuk mobil listrik Neta V. Hasilnya mengecewakan, Neta V diganjar nilai nol bintang dalam tes tabrak ASEAN NCAP tersebut.

    Dalam pengujian ini, ada dua tes tabrak yang dijalani Neta V, yaitu tabrakan depan dan tabrakan samping. Saat dites tabrak depan, dua airbag untuk sopir dan penumpang depan langsung keluar. Namun, ASEAN NCAP menilai, Neta V tampil mengecewakan dengan memperoleh poin nol untuk uji offset depan. Sampel boneka pengemudi dalam pengetesan menerima perlindungan yang buruk di kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan. Alhasil, ASEAN NCAP diberi nilai 0,00 untuk tes tabrak depan.

    Selanjutnya, ASEAN NCAP menguji tabrakan samping. ASEAN NCAP menilai, boneka pengujian menerima perlindungan marjinal di bagian dada saat tes tabrak samping. Dalam uji benturan samping, model ini hanya memperoleh 6,31 poin dari 8,00 poin dengan boneka menerima perlindungan marjinal di dada. Lebih jauh, model ini tidak dilengkapi dengan peralatan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang mengakibatkan tidak memperoleh poin apa pun untuk penilaian. Totalnya, Neta V hanya mendapat skor 7,89 poin dari nilai maksimal 40,00 poin untuk kategori perlindungan penumpang dewasa (AOP).

    Lalu, untuk perlindungan penumpang anak (COP), Neta V hanya meraih skor 13,51 poin dari nilai maksimal 20,00 poin. Dalam penilaian dinamis untuk kategori COP, NETA V tampil baik dalam uji tabrakan depan dan benturan samping. Namun, Neta V menerima poin buruk untuk penilaian pemasangan Child Restraint System (CRS). Meskipun memiliki ISOFIX dan pemasangan top tether, model ini tidak dapat dipasang dengan baik pada lebih dari setengah daftar CRS yang direkomendasikan ASEAN NCAP.

    Untuk penilaian Safety Assist, Neta V cuma mendapat nilai 7,14 poin dari nilai maksimal 20 poin. Sebab, mobil ini tidak memiliki fitur Autonomous Emergency Braking (AEB) untuk jalan perkotaan maupun luar kota, Forward Collision Warning (FCW), Lane Keep Assist (LKA) dan Lane Departure Warning (LDW). Neta V cuma memiliki ABS, ESC dan pengingat penggunaan sabuk pengaman sisi pengemudi.

    Kemudian untuk kategori keselamatan untuk pengendara sepeda motor, Neta V diganjar nilai nol. Sebab, mobil ini tidak memiliki fitur-fitur seperti Blind Spot Technology (BST), Auto High Beam (AHB) dan Pedestrian Protection (PP).

    Berdasarkan penilaian itu, ASEAN NCAP memberikan skor 28,55 poin untuk Neta V. Nilai itu membuat Neta V diganjar rating penilaian nol bintang.

    Krisis Neta di China

    Tak cuma itu, Neta juga diterpa isu krisis di negara asalnya. Pada November 2024, Neta dikabarkan menyetop produksi sekaligus memangkas gaji karyawannya di China.

    Penyebabnya, penjualan mobil Neta di China disebut-sebut menurun drastis. Dikutip Car News China, berdasarkan informasi dari sumber di industri kendaraan energi terbarukan China, penjualan mobil Neta merosot 40 persen pada Oktober 2024 dibandingkan periode sebelumnya. Media DoNews memberitakan bahwa pabrik Neta di Tongxiang, Zhejiang, menghentikan produksi selama setengah bulan. Gaji karyawan ikut dipangkas menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

    Neta juga diterpa isu miring lagi. Merek yang berbasis di Shanghai itu disebut-sebut telah membubarkan tim riset dan juga pengembangan (R&D), serta tak mampu membayar kewajibannya ke para vendor.

    Namun, Neta merespons pemberitaan media China tersebut. Neta membantah rumor yang mengatakan pihaknya membubarkan tim riset dan pengembangan (R&D). Menurut Neta, rumor dan propaganda lainnya terkait Neta adalah informasi yang tidak benar. Di sisi lain, Neta tidak membantah bahwa perusahaannya sedang melakukan efisiensi.

    “Rumor yang beredar di internet mengenai “NETA AUTO membubarkan Tim R&D serta propaganda lainnya adalah informasi yang tidak benar,” tulis keterangan Neta Auto.

    Tapi, isu krisis Neta semakin menjadi-jadi. Dealer mobil listrik Neta satu-satunya di Singapura tutup. Padahal, dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan. Mengutip laporan The Business Times, kondisi showroom Neta itu sudah kosong. Tak ada karyawan yang bekerja ataupun mobil yang dipamerkan. Sejatinya dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan, tepatnya dimulai pada Januari 2025.

    Hingga kabar terbaru, Neta disebut resmi memasuki proses kebangkrutan. Beberapa showroom Neta di Shanghai juga tutup.

    Lakukan Restrukturisasi

    Belum lama ini, Neta juga mengumumkan proses restrukturisasi. Hal ini salah satunya bertujuan untuk menyelesaikan krisis utang melalui prosedur hukum.

    “Perusahaan induk Neta Auto, yakni Hozon New Energy Automobile Co., Ltd. telah memulai proses restrukturisasi hari ini. Restrukturisasi ini merupakan tindakan penyelamatan diri yang aktif yang dipimpin oleh pemerintah dan diawasi oleh Pengadilan Menengah Rakyat Jiaxing di Provinsi Zhejiang, dengan tujuan menyelesaikan krisis utang melalui prosedur hukum, memperkenalkan sumber daya strategis, mengoptimalkan sistem manajemen, dan membuka jalur baru untuk pembangunan berkelanjutan perusahaan. Kami memahami bahwa pilihan ini mempengaruhi setiap mitra, karyawan, dan pemilik mobil,” demikian dikutip dari pernyataan resmi Neta.

    Dalam pernyataan tertulisnya, Neta mengakui bahwa Hozon New Energy menghadapi rintangan berkala akibat persaingan ketat di sektor energi baru. Penurunan penjualan, beban utang, dan masalah rantai pasokan semuanya mengakibatkan kesulitan operasional.

    Namun, sebagai merek yang pernah menduduki puncak tangga penjualan di antara kekuatan baru dengan penjualan tahunan sebesar 152.000 kendaraan, Hozon New Energy masih memiliki akumulasi teknologi inti dan nilai pasar. Tujuan utama restrukturisasi ini adalah untuk memastikan produksi, menstabilkan pengiriman, dan melindungi hak dan kepentingan. Perusahaan akan direvitalisasi melalui optimalisasi utang, perbaikan manajemen, dan suntikan modal.

    “Hozon New Energy dengan tulus berterima kasih kepada pemerintah di semua tingkatan, kreditor, pemasok, dan pemilik mobil global atas kepercayaan dan dukungan mereka. Selama masa restrukturisasi, kami akan mematuhi prinsip komunikasi yang transparan dan mengungkapkan progress secara berkala melalui situs web resmi dan saluran resmi kami. Meski jalan menuju kelahiran kembali itu sulit, kami sungguh yakin bahwa dengan kerja sama semua pihak, Hozon New Energy akan kembali ke pasar dengan cara yang lebih stabil dan berkontribusi pada pengembangan industri energi baru yang berkualitas tinggi,” katanya.

    (rgr/din)

  • Berminggu-minggu Terbakar, Kapal Laut yang Angkut 3.000 Mobil Berakhir Tenggelam

    Berminggu-minggu Terbakar, Kapal Laut yang Angkut 3.000 Mobil Berakhir Tenggelam

    Jakarta

    Nasib nahas menimpa kapal kargo yang membawa lebih dari 3.000 mobil dari China. Setelah berminggu-minggu terbakar di laut, kapal tersebut akhirnya tenggelam di Samudera Pasifik.

    Kapal bernama Morning Midas berbendera Liberia itu pertama kali dilaporkan terbakar pada Selasa, 3 Juni 2026. Kapal akhirnya tenggelam pada Senin, 23 Juni 2026, di perairan internasional sekitar 724 km barat daya Adak, Alaska.

    Penjaga Pantai Amerika Serikat menyebut kapal itu terbalik sekitar pukul 17.35 waktu setempat, lalu tenggelam hingga kedalaman sekitar 16.400 kaki (sekitar 4.999 meter). Total ada 3.048 kendaraan di dalamnya, termasuk 681 mobil hybrid dan 70 mobil listrik (EV).

    Mengutip CBS News, Morning Midas berangkat dari Yantai, China, pada 26 Mei dengan tujuan Meksiko. Laporan awal menyebutkan asap besar terlihat dari dek yang memuat kendaraan listrik.

    Belum diketahui merek mobil apa saja yang diangkut kapal tersebut, namun seluruhnya disebut sebagai unit baru.

    Kerusakan akibat kebakaran diperparah oleh cuaca buruk dan rembesan air. Hal ini menyebabkan kapal tersebut tenggelam di perairan sedalam 16.400 kaki.

    Kapal itu dilaporkan memiliki 350 metrik ton minyak gas laut dan 1.530 metrik ton bahan bakar minyak sulfur yang sangat rendah di atas kapal.

    “Tidak ada polusi yang terlihat,” kata Petty Officer Cameron Snell, Juru Bicara Penjaga Pantai.

    Penjaga pantai mengatakan belum ada laporan tentang pencemaran yang terlihat, tetapi mereka terus memantau situasi. Dua kapal penyelamat juga masih berada di lokasi kejadian dan memiliki peralatan tanggap pencemaran di dalamnya, jika diperlukan.

    (riar/mhg)

  • Taksi Terbang Bakal Mengudara di Indonesia, Segini Biaya Sewanya

    Taksi Terbang Bakal Mengudara di Indonesia, Segini Biaya Sewanya

    Transportasi taksi terbang EHang makin dekat jadi kenyataan di Indonesia. Dengan biaya operasional sewa yang lebih murah dari helikopter, EHang 216 S menawarkan layanan taksi udara otonom untuk jarak pendek. Bayangin, cuma Rp 500 ribu buat sekali penerbangan!

    EHang 216 S ini bisa terbang sejauh 30 km dengan sekali charge, dan durasinya sekitar 25-30 menit. Cocok banget buat rute dalam kota, kayak dari Pantai Indah Kapuk ke Plaza Senayan atau dari Jakarta Barat ke Jakarta Timur.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

  • Harga Chery C5 dan E5 Turun Drastis, Bagaimana Nasib Konsumen Lama?

    Harga Chery C5 dan E5 Turun Drastis, Bagaimana Nasib Konsumen Lama?

    Jakarta

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) telah melakukan rebranding untuk dua mobil terbarunya, yakni Chery C5 dan E5. Kendaraan tersebut saat ini tak lagi menggunakan embel-embel ‘Omoda’ dan harganya turun hingga Rp 100 jutaan! Bagaimana nasib konsumen lama?

    Sebagai catatan, Chery C5 dibanderol mulai Rp 319 jutaan dengan status on the road Jakarta. Dulu, ketika namanya masih Omoda 5, kendaraan tersebut ditawarkan mulai Rp 346 jutaan atau Rp 27 jutaan lebih mahal.

    Kondisi yang sama juga berlaku untuk Chery E5 yang berstatus sebagai produk rebranding Omoda E5. Tak tanggung-tanggung, harga mobil listrik itu turun hingga Rp 100 jutaan!

    Chery C5. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Perubahan angka tersebut lantas menimbulkan satu pertanyaan besar: bagaimana nasib konsumen lama yang terlanjur membayar lebih mahal? Bukankah mereka seharusnya merasa rugi?

    Vice President (VP) PT CSI, Zeng Shuo menegaskan, konsumen lama tak perlu khawatir merasa rugi. Sebab, pihaknya telah menyiapkan kejutan untuk mereka. Kejutan tersebut, kata dia, bisa diakses melalui aplikasi My Chery.

    “Kustomer lama harus download aplikasi, nanti dia akan dapat surprise-nya di dalam aplikasi. Jadi ini secret-nya cuma kustomer lama yang tahu,” ujar Zeng Shuo saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu malam (25/6).

    Chery C5. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Meski demikian, Zeng Shuo tak bisa mengungkap, kejutan seperti apa yang telah disiapkan Chery untuk konsumen lamanya. Bahkan, dia juga bungkam saat ditanya apakah kejutan itu berbentuk cashback atau bukan.

    “Pokoknya ini untuk kustomer lama kita aja. Mereka yang download (aplikasi), mereka yang cek. Tapi soal detailnya bagaimana, itu secret,” kata dia.

    (sfn/rgr)