Category: Detik.com Otomotif

  • Hormati KTM, Tech3 Tolak Gabung Honda

    Hormati KTM, Tech3 Tolak Gabung Honda

    Jakarta

    Bos Tech3 Herve Poncharal menegaskan timnya akan tetap setia bersama KTM hingga musim MotoGP 2026. Pernyataan Poncharal sekaligus menepis rumor yang mengatakan Tech3 akan meninggalkan KTM dan bergabung menjadi tim satelit Honda pada 2026.

    Dikutip dari Crash, Tech3 pertama kali bergabung dengan KTM untuk musim 2019 setelah lama bermitra dengan Yamaha. Dan pada 2022 kontrak tersebut diperbarui di mana Tech3 akan terus menggunakan motor RC16 hingga akhir musim MotoGP 2026.

    Di tengah situasi krisis keuangan KTM yang muncul selama tahun 2024, muncul spekulasi mengenai masa depan tim Tech3, apakah mereka akan terus bekerja untuk pabrikan Austria tersebut setelah tahun 2025? Atau memilih opsi lainnya yang lebih menarik?

    Ada rumor yang menyebutkan bahwa Tech3 akan meninggalkan KTM tahun depan, dan bergabung dengan Honda. Tapi bos Tech3 Herve Poncharal dengan tegas mengatakan, rumor tersebut tidak benar.

    “Saya memiliki kontrak berdurasi lima tahun dengan KTM, dari tahun 2022 hingga 2026, jadi saya sangat tidak setuju dengan siapa pun yang menulis bahwa tim Tech3 sudah memiliki kesepakatan dengan Honda untuk tahun 2026,” kata Poncharal dalam wawancara dengan media Italia, GPOne.

    “Saya sempat berdiskusi panjang dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta di Mugello. Kami sampai pada kesimpulan bahwa kami harus menunggu dan melihat seperti apa nanti rencana akhir KTM untuk tahun 2026 dan seterusnya,” tegas dia. Poncharal menegaskan bahwa prioritasnya adalah melanjutkan kerja sama dengan KTM pada 2026.

    “Jika kami memiliki kesempatan untuk melanjutkan kerja sama dengan KTM pada tahun 2026, asalkan mereka mengajukan kesepakatan yang dapat diterima, maka prioritas kami adalah melanjutkan kerja sama dengan KTM tahun depan,” bilang Poncharal.

    “Tujuan utama Tech3 untuk tetap terus bekerja sama dengan KTM pada tahun 2026. Setelah itu, kita lihat apakah KTM juga akan berkomitmen selama lima tahun dari tahun 2027 hingga 2031,” tukasnya.

    (lua/dry)

  • Jauh Juga! Segini Jarak yang Bisa Ditempuh Honda BeAT Sekali Isi Full Tank

    Jauh Juga! Segini Jarak yang Bisa Ditempuh Honda BeAT Sekali Isi Full Tank

    Jakarta

    Honda BeAT diklaim punya konsumsi BBM 60,6 km/liter. Bila tangki BBM punya kapasitas 4,2 liter, maka berikut ini jarak yang bisa ditempuh BeAT modal satu liter bensin.

    Honda BeAT merupakan salah satu skutik dengan konsumsi BBM yang cukup irit. Dalam pengujian yang dilakukan Honda di Worldwide Motorcycle Test Cycle (WMTC), konsumsi BBM BeAT itu mencapai 60,6 km per liter. Artinya, bermodalkan satu liter bensin, motor bisa melahap jarak sejauh 60 km. Lalu kalau tangki BBM diisi full, berapa jarak yang bisa ditempuh BeAT?

    BeAT diketahui memiliki kapasitas tangki sebesar 4,2 liter. Artinya bila diisi full tank, di atas kertas BeAT bisa melaju sejauh 254,52 km. Namun perlu dicatat, angka konsumsi di atas bukan acuan. Sebab, konsumsi BBM motor dipengaruhi banyak faktor. Cara berkendara, kondisi motor, hingga jenis bahan bakar turut mempengaruhi konsumsi BBM kendaraan.

    Sebagai informasi tambahan, Mesin Honda BeAT baru sejatinya masih sama seperti model sebelumnya. Kendaraan tersebut menggunakan mesin eSP berkapasitas 110cc dengan sistem injeksi PGM-FI. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 6,6 kW dan torsi 9,2 Nm. BeAT memiliki rasio kompresi mesin 10,0:1. Skutik ini punya dimensi panjang 1.876 mm, lebar 669 mm, dan tinggi 1.080 mm. Jarak sumbu rodanya 1.255 mm. Sementara jarak terendah ke tanah 148 mm. Bobot BeAT tipe CBS 88 kg sementara versi Deluxe dan Deluxe Smart Key lebih ringan 1 kg, yaitu 87 kg. Tinggi tempat duduknya 742 mm.

    Harga Honda BeAT

    Soal harga, Honda BeAT ditawarkan mulai Rp 18 jutaan hingga Rp 20 jutaan. Compact sportmatic dari pabrikan sayap mengepak ini ditawarkan dalam dua varian, standard dan street. Berikut pilihan tipe dan harga Honda Beat:

    BeAT CBS: Rp 18,.930.000BeAT Deluxe: Rp 19.801.000BeAT Deluxe Smart Key: Rp 20.331.000BeAT Street: Rp 19.801.000

    (dry/din)

  • Performance Damper buat Nmax Dijual Terpisah, Segini Harganya

    Performance Damper buat Nmax Dijual Terpisah, Segini Harganya

    Jakarta

    Performance damper, part tambahan yang bikin motor jadi lebih anteng saat dibawa, kini dijual terpisah untuk Nmax.

    Waktu awal peluncuran, performance damper ini hanya tersedia untuk varian Nmax Turbo Tech Max Ultimate, edisi spesial untuk merayakan 50th Anniversary Yamaha Indonesia. Part tambahan itu disinyalir berfungsi untuk meningkatkan stabilitas serta handling saat berkendara.

    Performance damper Yamaha Nmax Foto: Yamaha

    Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing & Sales Part Operation Division (POD), PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyebut konsumen meminta supaya performance damper itu juga dijual terpisah.

    “Banyak dari mereka yang menginginkan part tersebut untuk bisa dijual terpisah dari unit, agar penggunaan dan manfaatnya bisa dirasakan secara lebih luas oleh semua pengguna NMAX
    Turbo dan Neo. Karena secara karakter, konsumen skutik ini memang merupakan penghobi touring yang menginginkan kualitas dan performa berkendara lebih dalam menikmati aktivitas berkendara. Dan itu bisa didapatkan melalui penggunaan Performance damper yang meningkatkan handling, stabilitas serta akselerasi responsif,” ungkap Anton dalam keterangannya dikutip Rabu (9/7/2025).

    Performance damper ini bisa mengurangi getaran saat motor melaju, part-nya dipasang pada bagian bawah rangka tengah, tepatnya di antara rangka depan dan rangka belakang. Letaknya pemasangan di samping kiri dengan posisi horizontal, memanjang dari kiri ke kanan, menyatu di struktur rangka tubular utama.

    Yamaha menyebut pemasangan pada posisi tersebut memungkinkan damper bekerja efektif, manuver handling yang lebih stabil serta lincah, akselerasi yang lebih halus, dan meredam getaran atau vibrasi saat melewati jalan bergelombang. Menariknya Yamaha menyebut teknologi ini serupa seperti yang digunakan pada mobil mewah Lexus.

    Adapun performance damper pada NMAX ini dijual seharga Rp 2.700.000 dan dapat dibeli ataupun dipesan di Booth Yamaha di event Pekan Raya Jakarta 2025 dan akan segera tersedia juga di deale resmi Yamaha. Sebagai tambahan informasi, selain performance damper untuk Nmax Turbo dan Neo, Yamaha juga telah menjual part serupa untuk XMAX Connected dengan harga Rp 3.300.000. Yamaha belum menjual performance damper untuk Aerox Alpha, part tersebut hanya tersedia untuk varian Aerox Alpha Ultimate.

    (riar/dry)

  • Berkat HR-V Baru, Penjualan Mobil Honda di Indonesia Naik

    Berkat HR-V Baru, Penjualan Mobil Honda di Indonesia Naik

    Jakarta

    Honda melaporkan penjualan retail (distribusi dealer ke konsumen) mencapai 39.193 unit di semester pertama 2025. Angka tersebut cukup mengantarkan Honda menghuni posisi tiga sebagai merek terlaris di Indonesia.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan retail nasional mencapai 390.467 unit. PT Honda Prospect Motor mengambil pangsa pasar sebesar 10 persen. Honda berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah kompetisi ketat di industri otomotif Tanah Air.

    Angka tersebut juga ditopang penjualan Juni 2025 yang mencapai 5.238 unit, naik dari bulan sebelumnya 4.740 unit.

    Lebih rinci, kenaikan penjualan di bulan Juni 2025 dikontribusikan oleh model unggulan Honda HR-V dengan membukukan penjualan sebanyak 1.555 unit.

    Kemudian disusul oleh Honda BR-V yang terjual sebanyak 575 unit atau naik sebesar 15% dari bulan sebelumnya.

    Model populer Honda Brio tetap menjadi penyumbang terbesar penjualan Honda dengan mencatatkan penjualan dengan 2.437 unit. Sementara itu, Honda CR-V, Civic, Accord dan model Honda lainnya secara total menyumbang penjualan 671 unit sepanjang bulan Juni.

    “Kami berterima kasih atas kepercayaan konsumen terhadap produk Honda, khususnya Honda HR-V yang baru saja diluncurkan, sehingga kami dapat mencapai peningkatan penjualan di tengah kondisi pasar yang dinamis saat ini,” kata Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM dalam keterangannya dikutip Rabu, (9/7/2025).

    “Kami terus berkomitmen menghadirkan model yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan kualitas dan value yang sudah terbukti,” tambah dia.

    Guna mendongkrak permintaan pasar. Honda akan menampilkan inovasi lini produk terkini, serta kesempatan test drive model elektrifikasi di booth Honda pada ajang GIIAS 2025, yang akan berlangsung pada 24 Juli – 3 Agustus 2025 mendatang.

    “Memasuki semester kedua, kami berharap pasar otomotif akan terus bertumbuh didukung oleh pameran kendaraan yang akan dilangsungkan pada akhir bulan ini,” tambah dia.

    (riar/dry)

  • Belum Meluncur, Sales Mulai Tawarkan Mitsubishi Destinator

    Belum Meluncur, Sales Mulai Tawarkan Mitsubishi Destinator

    Jakarta

    PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sudah mengumumkan bakal rilis model SUV baru dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Para tenaga penjual Mitsubishi mulai membuka keran pemesanan model baru, Destinator.

    “Open indent, booking fee hanya Rp 5 juta, Mitsubishi DST alias Destinator 2025,” tulis iklan wiraniaga Mitsubishi.

    Soal harga, wiraniaga Mitsubishi itu belum bisa mengungkap banderolannya pastinya. Namun dia memperkirakan bakal berkisar Rp 400 juga – 500 juta. Destinator digadang-gadang bakal mengisi celah antara XForce dan Pajero Sport.

    Indonesia menjadi negara pertama yang memproduksi DST Concept. Sebelumnya Mitsubishi Jepang sudah mengonfirmasi akan memproduksi secara massal DST Concept tahun 2025 ini.

    Kabarnya, DST Concept akan menggunakan mesin yang sama dengan Xforce, yakni mesin empat silinder MIVEC 4A91 1,5 liter 105 PS/141 Nm N/A, juga mesin hybrid yang memadukan motor listrik 116 PS/255 Nm dengan mesin Atkinson-cycle 4A92 1,6 liter 95 PS/134 Nm.

    Di Indonesia sendiri, Mitsubishi DST Concept telah terdaftar di Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2025 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2025.

    Dalam dokumen itu, terdapat empat varian DST yang terdaftar. Berikut kode mobil baru Mitsubishi beserta nilai jual kendaraan bermotor (NJKB)-nya:

    – DST 1.5L H (4X2) A/T: NJKB Rp 212 juta

    – DST 1.5L M (4X2) A/T: NJKB Rp 193 juta

    – DST 1.5L P (4X2) A/T: NJKB Rp 230 juta

    – DST 1.5L P PLUS (4X2) A/T: NJKB Rp 240 juta

    DST menjadi salah satu produk yang menjembatani konsumen Indonesia yang mau naik kelas dari Xpander.

    “Ya sebenarnya produk ini didesain untuk pasar Indonesia. Karena pasar Indonesia baris ketiga besar dan sangat populer,” kata Presiden Direktur MMKSI, Atsushi Kurita, Mei lalu.

    “Produk ini buat mereka yang ingin naik kelas dari Xpander (termasuk Xpander Cross), kita memutuskan untuk rilis tahun ini di Asia Tenggara,” ujar dia.

    “Produksi pertama kali di Indonesia, dipasarkan juga pertama kali di Indonesia,” kata Kurita.

    (riar/dry)

  • Honda Disebut Batalkan Proyek SUV Listrik 3 Baris, Ini Sebabnya

    Honda Disebut Batalkan Proyek SUV Listrik 3 Baris, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Honda dikabarkan membatalkan proyek SUV listrik tiga baris mereka. Penyebabnya, Honda melakukan pemangkasan anggaran besar-besaran hingga 30% untuk beberapa model mobil listrik terbaru mereka yang akan dirilis pada 2030 mendatang.

    Seperti dikutip dari Nikkei Asia, pada bulan Mei 2025 Honda mengumumkan akan memangkas anggaran R&D untuk model-model yang akan dirilis pada tahun 2030 dari 10 triliun yen (Rp 1.300 triliun) menjadi 7 triliun yen (Rp 910 triliun).

    Kabarnya sebagian dana yang dihemat tersebut akan difokuskan untuk pengembangan mobil hybrid. Honda juga disebut-sebut tak lagi menargetkan 30% penjualan mobil listrik BEV dari total penjualan mereka pada 2030 nanti.

    Tentunya bukan hal aneh jika pabrikan-pabrikan otmotif ternama dunia merevisi ulang target mereka terkait kendaraan elektrifikasi. Sebelum Honda, Ford dan Toyota sudah lebih dahulu menunda peluncuran crossover EV terbaru mereka.

    Pabrikan besar lainnya seperti Nissan juga menunda peluncuran Xterra listriknya selama sepuluh bulan hingga November 2028 dan saudaranya, Infiniti, hingga Maret 2029.

    Langkah Honda dipandang sebagai reaksi terhadap melambatnya permintaan kendaraan listrik di banyak negara, dan perubahan pajak kendaraan listrik di Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

    Kendati ada efisiensi, Honda masih memiliki beberapa kendaraan listrik yang siap diproduksi, termasuk 0 SUV dan 0 Saloon sedan yang rencananya diluncurkan secara global tahun depan.

    Honda juga sedang mengembangkan Afeela 1 bekerja sama dengan Sony. Sementara itu di China, perusahaan ini sudah memiliki tiga mobil listrik ‘Ye’ – SUV P7 dan S7, serta GT yang akan segera diluncurkan.

    Sehubungan dengan peralihan fokus, Honda akan mengumumkan model hybrid terbaru mereka, termasuk Prelude yang akan segera hadir pada tahun 2027. Arsitektur baru ini disebut-sebut dapat mengurangi biaya hingga 30% dan meningkatkan penghematan bahan bakar hingga 10%.

    Honda memperkirakan penjualan mobil hybrid akan mencapai angka 2,2 juta unit pada tahun 2030, dengan penjualan EV berkurang menjadi sekitar 750.000 unit.

    (lua/dry)

  • Kasta Tertinggi Motor Matic Meluncur, Yamaha Tmax versi 2025

    Kasta Tertinggi Motor Matic Meluncur, Yamaha Tmax versi 2025

    Jakarta

    Yamaha kembali melakukan penyegaran untuk kasta tertinggi skuter matic Tmax 560. Yamaha Tmax 560 versi 2025 meluncur di Thailand dengan pembaruan warna yang lebih menarik dan sporty.

    Mengutip Greatbiker, Yamaha Tmax 560 2025 tampil dengan pembaruan warna bodi yang makin segar dan eksklusif. Yamaha juga tetap mempertahankan varian tertingginya, Tmax Tech Max, yang menawarkan fitur-fitur kelas atas untuk pengendara yang mendambakan kenyamanan maksimal dan teknologi terkini.

    Yamaha Tmax 2025 Foto: Dok. Yamaha

    Secara desain, Tmax 560 terbaru masih mempertahankan gaya tajam dan bersudut khasnya, menciptakan kesan agresif dan futuristis. Desain ini bukan hanya estetis, tetapi juga mendukung aerodinamika yang baik saat kendaraan melaju di kecepatan tinggi, baik di dalam kota maupun untuk perjalanan jarak jauh.

    Jantung pacunya masih sama, menggunakan mesin 2 silinder segaris 562 cc berpendingin cairan, dengan tenaga maksimal mencapai 47 dk pada 7.500 rpm dan torsi puncak 55,7 Nm pada 5.250 rpm. Akselerasinya terasa bertenaga namun tetap halus, membuat skutik ini diklaim nyaman dipakai harian maupun touring.

    Yamaha Tmax 2025 Foto: Dok. Yamaha

    Tmax 560 2025 juga dibekali sederet fitur elektronik modern yang mendukung kenyamanan dan keselamatan, seperti:

    1. D-Mode, pilihan mode berkendara yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dari respons throttle agresif hingga mode hemat bahan bakar.
    2. Traction Control System (TCS) untuk menjaga ban belakang tidak selip saat akselerasi ekstrem.
    3. Sistem pengereman ABS (Anti-lock Braking System), memberikan rasa aman saat pengereman mendadak.
    4. Panel instrumen TFT besar yang modern dan mudah dibaca.
    5. Pencahayaan full LED depan-belakang yang menambah kesan premium.

    Yamaha Tmax 2025 Foto: Dok. Yamaha

    Khusus untuk varian Tmax 560 Tech Max, Yamaha membekalinya dengan kenyamanan kelas atas seperti:

    1. Cruise control untuk berkendara santai saat touring jarak jauh.
    2. Windshield elektrik yang bisa disesuaikan.
    3. Heated seat alias kursi penghangat untuk kenyamanan ekstra.
    4. Suspensi belakang yang bisa diatur, disesuaikan dengan beban atau kebutuhan berkendara.

    Motor ini diimpor langsung dari Jepang dan ditawarkan dengan harga 539.000 baht (sekitar Rp 268,3 juta) untuk versi standar dan 569.000 baht (sekitar Rp 283,3 juta) buat varian Tech Max. Versi standar motor ini hadir dengan warna Tech Kamo, sementara versi Tech Max dapat pilihan warna Ceramic Grey dan Dark Magma.

    (lua/dry)

  • Denza Masuk 10 Mobil Terlaris di Indonesia: Modal 1 MPV

    Denza Masuk 10 Mobil Terlaris di Indonesia: Modal 1 MPV

    Jakarta

    Denza masuk daftar 10 merek terlaris di Indonesia. Padahal sub brand premium dari BYD itu baru menjual satu model saja.

    Denza D9 yang menjadi andalan penjualan. Data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gaikindo menyebutkan MPV listrik itu terdistribusi sebanyak 1.768 unit pada Juni 2025. Atas hasil ini membuat Denza ke posisi 10 merek terlaris pada bulan tersebut.

    Untuk retail sales (dealer ke konsumen) Denza tercatat sebanyak 1.128 unit pada Juni 2025. Hasil itu membuatnya bertengger ke posisi 12 merek mobil terlaris di Indonesia.

    Secara akumulatif Januari-Juni 2025, Denza masih berada di luar 10 besar penjualan mobil nasional. Data wholesales menunjukkan Denza sudah mendistribusikan mobil sebanyak 5.733 unit, sedangkan retail-nya mencapai 5.093 unit. Tentu yang menarik dari hasil ini adalah Denza baru menjual satu model saja.

    Dari sisi harga, Denza D9 cukup memikat. MPV premium ini dibanderol di bawah Rp 1 miliar. Harga untuk OTR Jakarta yaitu Rp 950 juta. Jarak tempuh yang ditawarkan juga cukup jauh yaitu hingga 620 km. Mengecas baterai Denza D9 pun tak butuh waktu lama, dari 0 ke 80 persen cuma butuh waktu 7 menit menggunakan pengisian daya DC fast charging. Di sisi lain BYD mengklaim dapat mengisi daya baterai berjarak 243 kilometer cuma dalam 15 menit.

    Di balik desain box premium, Denza D9 menawarkan performa melalui platform e-Platform 3.0. Motor yang dipadukan dengan Blade Battery memberikan jangkauan hingga 600 km dan dengan pengisian cepat 166 kW, dapat menempuh jarak 150 km hanya dalam 10 menit. Spesifikasi baterainya itu sama seperti yang ditawarkan di China.

    Denza D9 untuk menggoda konglomerat Tanah Air hadir dengan berbagai pilihan warna eksterior seperti Arctic White, Cosmos Black, Whale Sea Blue, dan Harbour Grey. Sedangkan untuk interiornya, Denza D9 memiliki pilihan warna Beige dan Brown menambah daya tarik visualnya.

    (riar/dry)

  • Ingat! Mobil Listrik Jangan Dimodifikasi Sembarangan

    Ingat! Mobil Listrik Jangan Dimodifikasi Sembarangan

    Jakarta

    Pengguna mobil listrik semakin banyak di Indonesia. Maka itu, perlu diketahui hal-hal apa saja yang bisa berisiko terhadap mobil listrik. Salah satu hal yang bisa berpotensi menimbulkan bahaya di mobil listrik adalah modifikasi. Kok bisa?

    Seperti dikatakan After Sales Director PT Neta Auto Indonesia Raditio Hutomo, memodifikasi mobil listrik, khususnya modifikasi yang terkait dengan sistem kelistrikan, bisa menjadi penyebab terjadinya hubungan listrik arus pendek, yang berujung kebakaran.

    “Sebagai bagian dari edukasi keselamatan, penting bagi setiap pemilik mobil listrik Neta untuk memahami potensi risiko yang dapat menyebabkan korsleting listrik (short circuit), percikan api, atau panas berlebih,” ungkap Raditio dalam keterangan resminya.

    “Salah satu penyebab umum dari risiko tersebut adalah penambahan atau modifikasi perangkat kelistrikan yang tidak sesuai standar, seperti instalasi audio system, lampu, GPS, atau aksesori elektronik lainnya yang tidak dianjurkan oleh pihak Neta,” sambung Raditio.

    Selain bisa membuat korsleting kelistrikan di mobil listrik dan mengakibatkan kebakaran, memodifikasi kelistrikan mobil listrik juga berpotensi menggugurkan garansi resmi pabrikan. “Memodifikasi kelistrikan dapat menghilangkan atau membatalkan garansi kendaraan listrik tersebut,” jelas Raditio.

    Berkaca dari hal itu, maka disarankan kepada para pengguna atau pemilik mobil listrik agar tidak menyentuh bagian kelistrikan hanya demi modifikasi. Jika ingin melakukan modifikasi, pemilik mobil listrik bisa menyasar modifikasi yang tak berkaitan dengan area kelistrikan, contohnya seperti modifikasi eksterior mobil.

    Modifikasi eksterior bisa dilakukan dengan mengganti velg aftermarket yang lebih kekinian, pemasangan decal sticker yang lebih trendy, atau pemasangan roof box yang bisa dimanfaatkan untuk membawa barang tambahan.

    (lua/dry)

  • Sudahlah Aprilia! Tak Ada Gunanya Pertahankan Jorge Martin

    Sudahlah Aprilia! Tak Ada Gunanya Pertahankan Jorge Martin

    Jakarta

    Pengamat MotoGP Carlo Pernat menyarankan Aprilia supaya tidak bersikeras menahan Jorge Martin yang mau hengkang di akhir musim 2025. Kata Pernat, tak ada gunanya menahan pebalap yang sudah tidak mau bekerja untuk mereka.

    Hubungan Aprilia dan Martin memang sedang memanas akhir-akhir ini. Martin bersikeras ingin keluar dari Aprilia di akhir musim 2025. Martin memanfaatkan klausul kontrak yang membolehkan dia pergi dari Aprilia di tahun kedua kontraknya (2026), jika dia tak berada di posisi tiga besar klasemen MotoGP 2025 setelah enam seri.

    Di sisi lain, Aprilia sebagai pabrikan tak menerima keputusan Martin itu. Menurut pihak Aprilia, klausul tersebut seharusnya tidak bisa berlaku lantaran Martin absen balapan sejak seri awal MotoGP 2025. Aprilia pun ngotot mempertahankan Martin sampai kontraknya habis akhir musim 2026 nanti.

    Jorge Martin saat menjalani sesi practice pada Hari Pertama MotoGP Qatar 2025 di Sirkuit Lusail, Jumat (11/4). (MotoGP) Foto: Arsip MotoGP

    Drama yang terjadi antara Aprilia dan Jorge Martin pun menyita perhatian pengamat MotoGP Carlo Pernat. Kata Pernat, Aprilia harus melepaskan Martin yang sudah tak mau membalap untuk mereka.

    “Tidak ada gunanya menahan secara paksa pebalap yang tidak ingin bersama Anda,” tegas Pernat dikutip dari Crash.

    Sejauh ini Martin mulai pulih dari cederanya. Bahkan rider asal Spanyol itu dijadwalkan melakoni tes privat di Sirkuit Misano, Italia, besok Rabu (9/7). Meski sudah kembali ke lintasan, Martin masih diragukan turun di balap MotoGP Jerman 2025 akhir pekan ini. Kemungkinan besar Martin baru bisa comeback di MotoGP Ceko 2025, pekan depan.

    “Jika Martin bisa kembali di Brno (MotoGP Ceko 2025) dan mungkin dia langsung merasa baik dan menemukan kehidupan sebagai pebalap yang dirindukannya, tidak apa-apa jika dia melupakan semuanya dan menerima pelukan yang terus ditawarkan Aprilia kepadanya terlepas dari segala hal,” ungkap Pernat.

    “Tapi jika tidak demikian, kemungkinan besar dia harus ‘memberi kompensasi’ kepada Aprilia. Namun kita lihat saja nanti, karena menurut saya belum ada yang benar-benar dikatakan,” tukas Pernat.

    (lua/din)