Category: Detik.com Otomotif

  • Gagal Finish Lagi, Ada Apa dengan Pecco Bagnaia?

    Gagal Finish Lagi, Ada Apa dengan Pecco Bagnaia?

    Jakarta

    Francesco ‘Pecco’ Bagnaia gagal finish di sprint race MotoGP Austria 2025. Ada apa dengan Pecco Bagnaia?

    Bencana yang dialami Pecco Bagnaia diawali dengan start yang buruk. Saat melepas kopling ketika lampu merah padam, Bagnaia kepleset. Ban belakang spin, dia kehilangan posisi.

    Bagnaia sebenarnya mendapat posisi menguntungkan saat start. Dia mengawali balapan dari grid ketiga. Tapi karena masalah pada ban belakang saat start, Pecco langsung terlempar ke posisi 14.

    Bagnaia juga turun ke posisi terakhir pada putaran kedelapan ketika ia keluar jalur di Tikungan 1. Guncangan hebat di motor Ducati Desmosedici GP25-nya menunjukkan masalah teknis.

    Bagnaia sejak itu mengungkapkan bahwa ban soft bagian belakangnya tidak berfungsi dengan baik sejak warm up lap. Pecco mengaku, ban belakangnya benar-benar habis setelah hanya tiga lap. Hal ini menyebabkan masalah guncangan yang ia alami, yang juga menyebabkan bantalan rem depan terdorong ke belakang.

    “Sulit dijelaskan dengan baik. Tapi saya memulai dengan sangat buruk. Bahkan di lap pemanasan, saya merasakan sesuatu yang aneh pada ban belakang. Dan ketika saya start, ban belakang saya banyak berputar,” kata Bagnaia dikutip Crash.

    “Lalu setelah tiga lap, ban belakang saya benar-benar habis, lalu saya mulai banyak bergetar di lintasan lurus dan saya harus berhenti karena saya tiba di tikungan pertama tanpa rem depan akibat getaran tersebut.”

    “Jadi, sejujurnya tidak ada yang berhasil selama sprint dan saya hanya menunggu Michelin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi karena saya tahu mereka tidak tahu apa yang terjadi. Tapi bekerja sama akan membantu kami untuk memperbaiki diri,” sebut Bagnaia.

    Bagnaia pernah mengalami masalah ban sebelumnya. Di MotoGP Emilia Romagna tahun lalu, Bagnaia juga mengalami hal itu. Michelin belum memberikan komentar apa pun tentang masalah Bagnaia dalam sprint race kemarin.

    (rgr/mhg)

  • Lagi! Merah Putih Berkibar di Eropa, Veda Podium di Red Bull Ring

    Lagi! Merah Putih Berkibar di Eropa, Veda Podium di Red Bull Ring

    Jakarta

    Drama tersaji di Race 2 Red Bull Rookies Cup 2025 seri Spielberg, Austria. Veda Ega Pratama sukses finis kedua pada Race 2, Minggu (17/8/2025), dan membuat Merah Putih kembali berkibar di Red Bull Ring.

    “Alhamdulillah saya bisa mendapatkan podium lagi, posisi 2 lagi hari ini di race kedua. Balapannya cukup sulit karena digelar pagi hari, dan temperatur sangat rendah,” ujar Veda saat diwawancara di parc ferme sebelum naik ke podium.

    “Tapi saya senang. Juga podium hari ini sangat spesial buat saya dan untuk masyarakat Indonesia karena hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia. Dan ya, podium ini buat kalian semua masyarakat Indonesia. Podium ini untuk Indonesia. Terima kasih semuanya yang telah mendukung saya,” lanjutnya.

    Balapan berlangsung sengit sejak awal. Namun seperti tradisi Rookies Cup, tensi benar-benar panas di lap-lap terakhir ketika lima pembalap bersaing ketat untuk perebutan podium.

    Tujuh lap menjelang finis, Veda sempat mengamankan posisinya di barisan depan. Tapi Brian Uriarte dari Spanyol kembali menyalipnya di sektor terakhir.

    Situasi makin menegangkan ketika empat lap tersisa. Veda justru terlempar ke posisi empat akibat serangan Marco Morelli dan David Gonzales.

    Veda tak tinggal diam. Dengan aksi agresif yang nyaris bersenggolan, ia menyalip Gonzales dan kembali ke tiga besar saat balapan menyisakan tiga lap.

    Pertarungan makin gila dua lap menjelang finis. Lima pembalap terdepan yakni Morelli, Uriarte, Hakim Danish, Veda, dan Gonzales saling tukar posisi dalam jarak yang rapat.

    Veda sempat tercecer ke urutan lima, sebelum menempel ketat Hakim Danish yang naik ke posisi tiga.

    Memasuki last lap, pebalap muda asal Gunungkidul, Yogyakarta, ini benar-benar mengeluarkan yang ia punya. Veda melesat ke urutan dua dan bahkan sempat melewati Marco Morelli di trek menanjak khas Red Bull Ring yang sulit.

    Sayang, bagaikan de jà vu, di sektor terakhir, Brian Uriarte sekali lagi menyalip Veda dan mengunci kemenangan dengan selisih 0,087 detik lebih cepat dari Veda.

    Veda harus puas finis kedua, tapi podium ini cukup untuk membawa Merah Putih kembali berkibar di Austria.

    (mhg/rgr)

  • Belum Bisa Damai Nih? Rossi-Marquez Saling Cuek saat Papasan

    Belum Bisa Damai Nih? Rossi-Marquez Saling Cuek saat Papasan

    Jakarta

    Marc Marquez dan Valentino Rossi belum bisa berdamai. Hubungan dingin keduanya tergambar di sela-sela MotoGP Austria 2025.

    Pensiun dari MotoGP, Valentino Rossi masih menyempatkan diri untuk menonton langsung anak asuhnya di MotoGP Austria 2025.

    Di sela-sela persiapan sesi sprint race kemarin, Marc Marquez dan Valentino Rossi papasan. Marquez ingin menuju grid start, sedangkan Rossi sebaliknya dari grid mau ke garasi timnya.

    Kamera MotoGP awalnya menyorot Marc Marquez yang tampak serius berjalan menuju grid. Marquez tampak berjalan sambil menunduk. Tak lama kemudian, Valentino Rossi lewat dari arah berlawanan. Tidak seperti pebalap lain yang saling kenal langsung menyapa, kedua rider itu saling cuek. Tak ada sapaan hangat antara Rossi dan Marquez. Rossi hanya memberikan senyuman ke kamera dan langsung masuk ke garasi timnya.

    Adalah fakta bahwa hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez belum membaik. Sekalipun Rossi tak lagi berkompetisi di MotoGP, namun rivalitas keduanya masih terasa.

    Belum lama ini, saat Marquez jadi juara di MotoGP Italia di Mugello, kandang Valentino Rossi, Marquez lebih banyak disoraki penonton. Italia seolah menjadi wilayah tak lagi ramah buat Marquez, terlebih sejak dirinya berseteru dengan Valentino Rossi pada tahun 2015. Kala itu Rossi menuding Marquez merusak peluangnya menjadi juara dunia. Sejak saat itu hubungan keduanya terus memanas.

    Tahun 2018, Rossi menolak berjabat tangan dengan Marquez dalam sebuah konferensi pers. Hingga saat ini, hubungan keduanya belum sepenuhnya membaik. Hal itu yang menjadi pemicu para penonton di Italia menyoraki Marquez saat dia juara sekalipun berseragam Ducati.

    Bos Duccati Davide Tardozzi meminta Marc Marquez dan Valentino Rossi berdamai dan move on. Baik Marquez ataupun Rossi sebaiknya berjabat tangan dan mengakhiri perseteruan keduanya. Tak cuma itu, Tardozzi juga meminta para penggemar melupakan kejadian tahun 2015 tersebut.

    (rgr/mhg)

  • Jadwal MotoGP Austria 2025

    Jadwal MotoGP Austria 2025

    Jakarta

    MotoGP Austria 2025 akan digelar malam ini, Minggu (17/8/2025), di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria.

    Setelah jeda musim panas, para pebalap MotoGP kembali ke lintasan untuk seri ke-13 musim ini.

    Meski berlokasi di Austria yang notabene rumah dari KTM, Red Bull Ring belakangan dikenal sebagai “kandang Ducati”.

    Sirkuit ini berkali-kali dimenangkan oleh motor Ducati dan punya karakter yang cepat dengan banyak trek lurus serta tikungan tajam.

    Trek sepanjang 4,3 km ini menuntut kombinasi tenaga mesin besar dan pengereman presisi. Tak heran jika Ducati dan KTM biasanya tampil dominan di sini.

    Dari sesi kualifikasi, Marco Bezzecchi sukses merebut pole position pertamanya musim ini. Pebalap Aprilia Racing itu akan start di depan Alex Marquez dan Francesco Bagnaia.

    Sementara itu, Marc Marquez yang masih memimpin klasemen harus puas start dari posisi keempat.

    Namun hasil Sprint Race kemarin menunjukkan betapa ketatnya persaingan. Marc Marquez berhasil meraih kemenangan, diikuti Alex Marquez, dan Pedro Acosta yang secara mengejutkan membawa KTM ke podium.

    Hal ini membuat balapan malam nanti diprediksi berlangsung panas sejak lap awal. Perlu diingat, MotoGP Austria 2025 bisa disaksikan melalui siaran langsung Trans7 atau live streaming di platform resmi seperti Vidio, Vision+, dan MotoGP.com (berlangganan).

    Persaingan ketat antara Ducati, KTM, dan Aprilia membuat seri Austria ini sayang untuk dilewatkan. Jangan sampai ketinggalan, detikers!

    Bagi kalian yang ingin menyaksikan, berikut jadwal lengkap MotoGP Austria 2025:

    Jadwal MotoGP Austria 2025

    Minggu, 17 Agustus 2025

    Moto3: 16.00 WIBMoto2: 17.15 WIBMotoGP: 19.00 WIB

    (mhg/rgr)

  • Irit Nggak Sih? Segini Konsumsi Bensin Mitsubishi Destinator

    Irit Nggak Sih? Segini Konsumsi Bensin Mitsubishi Destinator

    Irit atau nggak sih Mitsubishi Destinator kalau dipakai harian? Pertanyaan itu sempat bikin penasaran, apalagi SUV baru berbadan bongsor dari Mitsubishi ini datang dengan mesin 1.500 cc turbo.

    Untungnya, detikOto sudah sempat mengetes langsung konsumsi BBM-nya di berbagai kondisi. Seperti biasa beragam tes kami lakukan mulai dari dalam kota, tol, hingga rute kombinasi ke luar kota.

    Tes Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator Ultimate di Rute Perkotaan Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Di dalam kota dengan kecepatan rata-rata 25 km per jam, konsumsi bensin yang tercatat di MID ada di angka 14,3 km per liter.

    Sementara saat dibawa cruising di jalan tol dengan kecepatan rata-rata 80 km per jam, SUV ini bisa lebih irit lagi dengan catatan 16,4 km per liter. Data tersebut juga kami ambil dari MID.

    Lantas kami juga melakukan tes perjalanan dari Jakarta ke Bandung menggunakan metode full to full. Dalam tes ini, mobil diisi penuh lebih dulu di Jakarta Selatan, lalu dipakai menempuh perjalanan sejauh 141,1 km dengan tiga orang penumpang dan bagasi terisi.

    Di layar MID, konsumsi BBM rata-rata menunjukkan 15,6 km per liter dengan kecepatan rata-rata 66 km per jam. Namun hasil lebih akurat kami dapat setelah tangki kembali diisi penuh setibanya di Bandung.

    Dibutuhkan bensin 9,15 liter atau setara sekitar Rp 111 ribuan dengan BBM RON 92. Artinya, konsumsi bensin rata-rata Destinator di rute Jakarta-Bandung adalah sekitar 15,45 km per liter.

    Hasil Tes Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator Ultimate di Rute Tol Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Perlu dicatat, tes ini dilakukan dengan gaya berkendara normal: tidak mengejar efisiensi berlebihan, AC tetap menyala, dan sesekali gas dipacu saat dibutuhkan.

    Selama pengetesan ini, Mitsubishi Destinator yang kami gunakan merupakan tipe tertinggi yakni Ultimate Premium. Kendati demikian, mesin Destinator ini seragam baik di tipe termurah hingga termahal.

    Mesin MIVEC 1.5L turbo di atas kertas bisa menghasilkan tenaga 163 PS dan torsi 250 Nm. Angka ini terasa lebih dari cukup untuk pemakaian sehari-hari. Bahkan saat kami membawanya dari Jakarta ke Bandung yang notabene menanjak dan mobil diisi penumpang performanya cukup meyakinkan.

    Yang menarik, Mitsubishi memberikan berbagai mode berkendara termasuk Tarmac, fitur baru di jajaran model mereka. Mode ini membuat tarikan bawah terasa lebih responsif, plus setir jadi terasa lebih berbobot sehingga percaya diri ketika mobil dipacu di jalan.

    [Gambas:Youtube]

  • Pebalap Muda Veda Ega Kibarkan Merah-Putih di Austria

    Pebalap Muda Veda Ega Kibarkan Merah-Putih di Austria

    Jakarta

    Di tengah hujan deras dan lintasan yang penuh tantangan, Veda Ega Pratama menunjukkan performa gemilang dengan finis di posisi kedua Race 1 Red Bull Rookies Cup 2025 seri Spielberg.

    Hasil ini membuat pebalap kelahiran Gunung Kidul ini berhasil kembali mengibarkan bendera merah putih di panggung balap motor usia muda kelas dunia, Red Bull Rookies Cup.

    “Alhamdulillah, finis di urutan kedua di Race 1 hari ini. Kehilangan P1 di lap terakhir, tapi tetap senang karena bisa meraih urutan ke-2 di tengah kondisi yang sangat menantang. Besok (17/8/2025) adalah Race kedua. Saya akan berjuang lagi! Bismillah,” tulis Veda pada Instagram pribadinya usai balapan kemarin (16/8/25)

    Veda Ega Pratama berhasil meraih juara kedua di Race 1 Red Bull Rookies Cup 2025 seri Spielberg Foto: Instagram @veda_54

    Veda Ega Pratama nyaris mengulang kemenangan beruntun di Red Bull Rookies Cup, sebelum akhirnya harus puas finis runner-up usai disalip Brian Uriarte di tikungan terakhir.

    Balapan sempat tertunda akibat hujan deras. Begitu start dimulai kembali, Veda yang memulai dari pole position langsung melesat di depan. Ia memimpin balapan sejak awal, dengan Uriarte dan David Gonzalez menguntit ketat di belakang.

    Di awal lomba, Veda terlihat begitu percaya diri. Bahkan ia mampu mempertahankan posisi pertama selama 9 lap. Meski begitu, ancaman datang dari Uriarte yang mencatat lap tercepat pada putaran ke-7, membuat jaraknya dengan Veda semakin rapat.

    Lap kedelapan sempat menegangkan. Uriarte berhasil menyalip Veda, namun tidak lama kemudian posisi terdepan direbut kembali oleh rider asal Yogyakarta itu. Veda terus mencoba menjaga jarak hingga mendekati bendera finis.

    Sayangnya, pada lap terakhir, mimpi Veda untuk kembali naik podium tertinggi buyar. Uriarte memanfaatkan tikungan terakhir untuk menyalip, dan berhasil menyentuh garis finis dengan keunggulan hanya 0,073 detik.

    Hasil ini membuat Veda harus puas di urutan kedua, namun tetap mengantongi tambahan 20 poin. Kini ia sudah mengoleksi 150 angka dan masih bertahan di posisi ketiga klasemen.

    Pebalap Indonesia lainnya, Kiandra Ramadhipa, juga memberi kejutan positif. Setelah berjuang keras, ia finis di posisi keempat dengan selisih 7,629 detik dari pemenang. Tambahan 13 poin membuatnya merangsek naik dari papan tengah klasemen.

    Veda Ega akan kembali berlaga di Red Bull Rookies Cup putaran Spielberg pada hari Minggu (17/8/25) ini. Pebalap muda kebanggaan Indonesia ini punya peluang besar untuk kembali mengibarkan merah-putih di tiang tertinggi podium sirkuit Red Bull Ring, Austria.

    Terlebih, dengan sisa tiga race lagi di musim ini, peluang Veda untuk merangsek naik ke posisi dua besar klasemen masih terbuka lebar. Bahkan, perebutan gelar juara dunia Rookies Cup 2025 dipastikan bakal berlangsung sengit hingga balapan penutup.

    (mhg/rgr)

  • Subsidi Motor Listrik Gelap, Produsen Rela Pangkas Harga Biar Tetap Laku

    Subsidi Motor Listrik Gelap, Produsen Rela Pangkas Harga Biar Tetap Laku

    Jakarta

    Setelah berakhir Desember tahun lalu, nasib subsidi motor listrik di Indonesia belum jelas hingga sekarang. Imbasnya, ada produsen yang mau tak mau memangkas harga produknya agar penjualan tak terlalu drop.

    Produsen motor listrik tersebut merupakan Polytron Indonesia. Mereka memberikan ‘subsidi mandiri’ sebesar Rp 7 juta/unit untuk konsumen. Menariknya, berbeda dengan subsidi pemerintah, mereka tak mengenakan syarat ‘satu motor, satu KTP’.

    Kebijakan tersebut bukannya tanpa risiko. Sebab, itu sama saja memangkas harga kendaraan secara langsung. Imbasnya, margin keuntungan mereka menjadi lebih tipis dibandingkan sebelumnya.

    “Ya pasti (margin keuntungannya menipis), itu sudah pasti,” ujar Ilman Fachrian selaku Head of Product EV 2W Polytron Indonesia saat ditanya detikOto di Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (15/8).

    “Harapannya, dengan adanya subsidi Polytron yang angkanya sama, apalagi nggak perlu repot pakai skema ‘satu KTP satu motor’, harapannya kita bisa bergerak ke angka yang sama lagi,” tambahnya.

    Polytron kasih subsidi mandiri untuk pembelian motor listrik di Indonesia. Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Irman sadar, dengan memberikan ‘subsidi mandiri’, pihaknya akan mengalami pengurangan keuntungan. Meski demikian, langkah tersebut harus diambil dengan menjaga minat konsumen dalam membeli motor listrik baru.

    “Polytron kalau sudah terjun ke suatu bisnis, dalam hal ini motor listrik, pasti akan commit. Jadi biar kita yang ngurus di dapur, kita usahakan produk kita memenuhi kebutuhan konsumen. Kami tinggal tunggu respons konsumen aja,” kata dia.

    Sebagai catatan, subsidi motor listrik yang berlaku tahun lalu memungkinkan konsumen mendapat potongan harga Rp 7 juta/unit. Menurut kabar yang beredar, kebijakan tersebut akan berlanjut mulai bulan ini. Namun, hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi.

    (sfn/rgr)

  • 18 Agustus Cuti Bersama, Pelayanan Perpanjang SIM Tetap Buka

    18 Agustus Cuti Bersama, Pelayanan Perpanjang SIM Tetap Buka

    Jakarta

    Pelayanan SIM tetap buka saat cuti bersama 18 Agustus 2025. Kamu SIM-nya mati bertepatan dengan tanggal tersebut, tetap bisa melakukan perpanjangan.

    Pemerintah menetapkan 18 Agustus 2025 sebagai cuti bersama. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri terbaru, yakni perubahan atas peraturan sebelumnya tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025. Cuti bersama 18 Agustus 2025 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Hal ini sejalan dengan arahan Presiden bahwa momentum kemerdekaan dapat dioptimalkan guna memperkuat semangat optimisme, membangun kebersamaan, dan mendorong kreativitas untuk menjadi bangsa yang sejahtera dan maju ke depan.

    Dalam SKB itu disebutkan bahwa unit, satuan organisasi, lembaga, serta perusahaan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat di tingkat pusat maupun daerah, yang mencakup kepentingan masyarakat luas, dapat mengatur penugasan pegawai, karyawan, atau pekerja pada hari libur nasional dan cuti bersama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Meski ada cuti bersama, pelayanan SIM di Satpas Daan Mogot, unit Satpas DKI Jakarta, unit Gerai SIM Keliling DKI Jakarta, dan unit SIM Keliling tetap buka. Buat kamu pemegang SIM yang masa berlakunya bertepatan dengan 18 Agustus, maka masih bisa melakukan perpanjangan. Pun untuk membuat SIM tetap bisa dilakukan pada 18 Agustus 2025.

    “Dalam rangka libur nasional Dirgahayu Republik Indonesia ke-80, hari Senin 18 Agustus 2025 Pelayanan Satpas Daan Mogot, Unit Satpas DKI Jakarta, Unit Gerai SIM DKI Jakarta, dan Unit SIM keliling DKI Jakarta tetap melaksanakan pelayanan,” demikian dikutip laman Instagram Satpas Metro Jaya.

    Syarat Perpanjang SIM

    Nah kalau kamu mau perpanjang SIM, siapkan persyaratannya agar prosesnya lebih cepat dan mudah. Berikut ini syarat perpanjang SIM.

    1. Fotokopi e-KTP
    2. SIM Asli
    3. Surat Keterangan Sehat dari Dokter
    4. Surat Keterangan Lulus Tes Psikologi
    5. Bukti Peserta Aktif BPJS Kesehatan

    (dry/rgr)

  • Gak Terlalu Mahal, Segini Pajak Tahunan Subaru BRZ di Jakarta!

    Gak Terlalu Mahal, Segini Pajak Tahunan Subaru BRZ di Jakarta!

    Jakarta

    Populasi mobil sport Subaru tergolong banyak. Buktinya, BRZ sempat jadi tulang punggung penjualan Subaru di Indonesia.

    Mobil sport dua pintu ini terkenal sebagai ‘drift machine’ karena punya kombinasi sasis yang lincah, mesin boxer bertenaga, hingga karakter tenaga yang pas untuk nge-slide.

    Subaru BRZ AT Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Secara performa, BRZ memang nggak bisa diremehkan. Dengan mesin Horizontally Opposed 4 silinder 2.400 cc, mobil ini bisa melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 6,3 detik.

    Tenaga yang dihasilkan mencapai 237 PS di 7.000 RPM dan torsi 250 Nm di 3.700 RPM. Angka yang cukup buas untuk ukuran mobil sport Jepang dengan konfigurasi penggerak roda belakang.

    Per artikel ini dimuat, Subaru Indonesia memasarkan BRZ dalam dua tipe, yakni BRZ MT EyeSight dan BRZ AT EyeSight. Harganya pun hanya selisih Rp 10 juta, dengan versi manual dibanderol Rp 920 juta, sementara varian otomatis Rp 930 juta.

    Yang menarik, saat detikOto mengetes mobil ini, kami sempat mengintip STNK Subaru BRZ 2.4 EyeSight AT lansiran 2022. Untuk unit yang terdaftar di Jakarta, tercatat Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Rp 10.455.000 per tahun.

    Kalau dibandingkan dengan statusnya sebagai mobil sport eksotik yang diimpor utuh dari Jepang, angka itu bisa dibilang cukup ramah kantong.

    Bahkan, jauh lebih murah ketimbang mobil premium Jepang lain. Sebagai gambaran, Toyota Alphard Hybrid 2025 yang juga terdaftar di Jakarta, pajaknya tembus Rp 26 juta per tahun.

    Artinya, buat pecinta mobil sport yang mengincar keseruan berkendara dan tidak ingin terlalu pusing soal pajak tahunan, Subaru BRZ bisa jadi opsi menarik.

    Dengan harga di bawah Rp 1 miliar, performa buas, dan pajak tahunan yang relatif bersahabat, nggak heran mobil ini sempat jadi andalan Subaru di Indonesia.

    (mhg/rgr)

  • Dikendarai Wanita TNI, Puluhan Moge Kawal Kirab Bendera

    Dikendarai Wanita TNI, Puluhan Moge Kawal Kirab Bendera

    Jakarta

    Kirab bendera merah putih turut meramaikan rangkaian acara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta. Setidaknya 45 motor gede (moge) termasuk beberapa motor listrik mengawal jalannya kirab bendera dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka tempat upacara digelar.

    Dikutip detikNews, kirab dilaksanakan pukul 08.00 WIB mulai dari Monas. Bendera negara Sang Merah Putih diserahkan oleh Kasetpres Mayjen TNI Aryo Windutomo kepada perwira Lettu Yutvi Syuhada Pane di Monas.

    Bendera dibawa oleh kereta kencana Garuda Prabayaksa. Garuda Prabayaksa merupakan gabungan dari dua kata yakni Praba dan Yaksa yang berarti cahaya yang besar.

    Kereta kencana itu menuju Istana dikawal voorijder dan diikuti pasukan berkuda. Kirab bendera dibuka oleh 45 motorist yang dikendarai oleh Polisi Militer Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

    “Motorist ini dipimpin oleh Letnan Satu Korps Polisi Militer Kowad Febby Fitri Frizaldy dan 45 motorist Polisi Militer Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres ini mengendarai motor. Beberapa di antaranya adalah motor listrik. Ini sebagai penanda bahwa kita siap untuk menyongsong net zero emission di tahun 2060 dengan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan,” demikian informasi yang dibacakan pembawa acara di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

    Tak cuma itu, 15 di antara 45 motorist tersebut adalah anggota TNI wanita. Jadi, tidak hanya anggota laki-laki yang mengendarai motor gede, tapi juga wanita TNI. Bahkan, anggota TNI wanita itu mengendarai moge seperti Honda Goldwing.

    Bendera merah putih tersebut nantinya diserahkan Presiden Prabowo Subianto sebagai Inspektur Upacara (Irup) kepada pembawa baki untuk dikibarkan saat upacara detik-detik proklamasi.

    (rgr/mhg)