Category: Detik.com Otomotif

  • Apa Kabar Pabrik BYD dan VinFast di Indonesia, Sudah Jadi Berapa Persen?

    Apa Kabar Pabrik BYD dan VinFast di Indonesia, Sudah Jadi Berapa Persen?

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian memberikan kabar terbaru soal perkembangan pabrik mobil listrik di Indonesia. Terutama peserta yang mendapatkan insentif atau mengikuti program bebas pajak mobil listrik impor.

    Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono mengungkapkan sebanyak enam perusahaan yang ikut serta program insentif mobil listrik impor meliputi Citroen, Aion, Maxus, VW, BYD, Geely, VinFast, Xpeng, hingga Great Wall Motors (GWM).

    “Dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan assembler local, PT Geely Motor indonesia dan PT Era Industri Otomotif,” kata Tunggul di Kantor Kemenperin,

    “Dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi, PT National Assemblers dan PT Inchcape Indomobil Energi baru, dan dua perusahaan membangun pabrik baru, PT BYD Auto Indonesia dan PT Vinfast Automobile Indonesia,” jelas dia.

    Dalam paparannya, terdapat enam perusahaan yang mengikuti program insentif CBU dengan total rencana penambahan investasi sebesar Rp15 triliun serta rencana penambahan kapasitas produksi sebesar 305 ribu unit.

    Lebih lanjut dalam persentasi, PT BYD Auto Indonesia merupakan merek yang mengikuti program insentif dengan investasi terbesar. Mereka membangun pabrik senilai Rp 11,2 triliun dengan kapasitas produksi 150 ribu unit per tahun.

    Pembangunan pabrik yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, sudah mencapai 45 persen pembangunan pabrik per Mei 2025.

    Masih dalam laporan Kemenperin, VinFast yang membangun pabrik sendiri di Subang, Jawa Barat sudah mencapai pembangunan 77 persen. Total investasinya sebesar Rp 3,5 triliun dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

    Seperti disinggung sebelumnya, tidak semua pabrikan membangun fasilitas mandiri di Indonesia. Ada yang melakukan kerjasama dengan mitra perakitan, antara lain:

    – PT Geely Motor Indonesia (Geely):
    – PT Era Industri Otomotif (Xpeng):
    – PT National Assemblers: Citroen, AION, Maxus, dan VW

    (riar/din)

  • BMW, Ferrari, hingga Rolls-Royce Nunggak Pajak: Pemilik Bilang Lupa Bayar

    BMW, Ferrari, hingga Rolls-Royce Nunggak Pajak: Pemilik Bilang Lupa Bayar

    Jakarta

    Deretan mobil mewah di Penang, Malaysia, kedapatan nunggak pajak. Kebanyakan pemilik kendaraan beralasan lupa membayar pajak mobil mewahnya itu.

    Penang Road Transport Department (JPJ) menyita 38 mobil mewah dengan nilai dengan nilai lebih dari 10 juta ringgit atau setara Rp 38 miliar. Mobil itu disita lantaran tak menunggak pajak dan juga tak memiliki asuransi.

    Diberitakan Bernama, Direktur Penang JPJ Zulkifli Ismail mengatakan bahwa operasi itu sudah berjalan sejak Juni dan fokus pada mobil mewah yang digunakan di jalan tanpa memenuhi syarat legal.

    “Mobil mewah yang disita termasuk Rolls-Royce, Porsche, Mercedes-Benz, BMW, dan Ferrari, semuanya tak memiliki pajak jalan an asuransi antara enam bulan dan lebih dari dua tahun tapi masih digunakan di jalan,” terang Zulkifli.

    “Dari inspeksi, ditemukan Rolls-Royce yang bernilai lebih dari 3 juta ringgit itu pajaknya paling tinggi, 54 ribu ringgit per tahun dan belum dibayar setahun,” sambungnya lagi.

    Dia menjelaskan bahwa pemilik mobil mewah itu beragam mulai dari perusahaan dan perorangan, termasuk pemilik perusahaan, pengusaha dengan titel ‘Datuk’, hingga dokter. Saat ditelusuri, mobil-mobil itu dikemudikan anggota keluarganya ataupun karyawan perusahaan.

    Kata Zulkifli, hal ini bisa membuat pendapatan nasional jeblok dan juga mempengaruhi pengguna jalan lain ketika terjadi kecelakaan. Dia menambahkan banyak pemilik kendaraan yang mengaku lupa untuk memperbarui pajak kendaraannya tiap tahun.

    Mobil mewah itu akan dibawa ke kantor JPJ sampai pemiliknya membayar pajak dan juga asuransi.

    “Operasi ini akan berlanjut untuk memastikan bahwa semua mobil sesuai dengan aturan. Kami tidak melarang mobil mewah, tapi ini harus dilakukan untuk alasan keamanan pengguna jalan. Sebab, bila kecelakaan terjadi melibatkan kendaraan tanpa asuransi, ini akan menjadi masalah buat pemilik mobil dan pihak ketiga,” pungkasnya.

    (dry/din)

  • 2 Kali Tes Psikologi-Kesehatan, Bayarnya Segini

    2 Kali Tes Psikologi-Kesehatan, Bayarnya Segini

    Jakarta

    Perpanjang SIM A dan C bisa dilakukan sekaligus. Namun perlu diketahui, biaya psikotes dan tes kesehatan jadi dobel.

    Tes kesehatan dan psikotes menjadi persyaratan wajib saat hendak memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dilakukan setiap lima tahun sekali. Kalau kamu perpanjang di SIM keliling, maka kedua tes tersebut bisa dilakukan di tempat. Soal biayanya, pemohon SIM harus mengeluarkan dobel.

    Sebagaimana dialami pemohon SIM bernama Wanti yang belum lama ini melakukan perpanjangan di SIM keliling. Dia mengungkap bahwa mengeluarkan biaya Rp 200 ribu untuk psikotes SIM A dan SIM C saat melakukan perpanjangan secara bersamaan.

    “Jadi bayarnya dua kali dan tesnya juga dua kali. Yang motor lebih mudah sih,” ungkap Wanti kepada detikOto belum lama ini.

    Tes psikologi itu dilakukan di tempat dengan mengunjungi laman https://tesman.psisimonline.id/ melalui ponsel pribadi. Kata Wanti, untuk menghemat waktu, tes bisa dilakukan di rumah sebelum perpanjang SIM. Tak cuma Wanti, Ara yang belum lama ini melakukan perpanjangan SIM juga menyebut hal serupa. Ara memang tak melakukan perpanjangan SIM A dan SIM C sekaligus. Namun dia mengungkap petugas SIM sudah mengumumkan bahwa bila melakukan perpanjangan SIM A dan SIM C maka tesnya dua kali dan biayanya juga dikali dua.

    “Kalau di hari yang sama, bayar dua kali psikotesnya, dijelasin gitu sama petugasnya pas awal-awal,” tutur Ara.

    Selain biaya psikotes yang dobel, tes kesehatan pun demikian. Menurut penuturannya tes kesehatan juga dilakukan dua kali untuk jenis SIM berbeda tersebut. Maka biaya tes kesehatannya jadi Rp 70 ribu.

    Biaya Penerbitan Perpanjangan SIM

    Biaya lain yang dikeluarkan berupa asuransi sebesar Rp 50 ribu. Selanjutnya ada biaya penerbitan SIM yang mengacu pada PP nomor 76 tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Berikut ini biaya penerbitan perpanjangan SIM

    Perpanjangan SIM A: Rp 80.000
    Perpanjangan SIM A Umum: Rp 80.000
    Perpanjangan SIM BI: Rp 80.000
    Perpanjangan SIM BI: Rp 80.000
    Perpanjangan SIM BI Umum: Rp 80.000
    Perpanjangan SIM BII: Rp 80.000
    Perpanjangan SIM BII Umum: Rp 80.000
    Perpanjangan SIM C: Rp 75.000
    Perpanjangan SIM CI: Rp 75.000
    Perpanjangan SIM CII: Rp 75.000
    Perpanjangan SIM D: Rp 30.000
    Perpanjangan SIM DI: Rp 30.000

    (dry/din)

  • Begini Cara Toyota Menjaring Generasi Muda Unggul Indonesia

    Begini Cara Toyota Menjaring Generasi Muda Unggul Indonesia

    Jakarta

    Toyota Eco Youth (TEY) yang digagas Toyota Indonesia (PT Toyota-Astra Motor dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia) kembali digelar tahun ini. Pada TEY ke-13 ini, generasi muda Indonesia kembali menunjukkan peran melalui inovasi yang berkontribusi bagi kelestarian alam dan masa depan yang lebih hijau.

    Sejak penyelenggaraan TEY pertama hingga ke-13, program ini konsisten mengusung inisiatif lingkungan mulai dari sekolah hingga masyarakat sekitar, serta meningkatkan kesadaran bersama dalam melestarikan lingkungan. Kegiatan ini juga sejalan komitmen dan upaya Pemerintah Indonesia dalam menargetkan pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060 mendatang.

    Sejak pertama kali diluncurkan, TEY telah melibatkan 2.033 sekolah dari 34 provinsi dengan total 9.972 proposal Eco-Project inovasi lingkungan, di mana 232 ide berhasil diwujudkan. Selain itu, TEY juga telah menghadirkan Eco-Gallery di 32 sekolah di seluruh Indonesia sebagai sarana bagi siswa untuk belajar memahami dan menerapkan berbagai isu, serta solusi terkait lingkungan.

    Pada TEY ke-13, sebanyak 338 sekolah mengirimkan 1.125 proposal Eco-Project, dan 25 ide terbaik terpilih sebagai finalis.

    Para finalis mendapat pendampingan daring maupun langsung dari komite serta jajaran Direksi Toyota Indonesia sebelum karyanya diseleksi dewan juri.

    “Generasi muda adalah kunci masa depan Indonesia, pembawa inovasi dan semangat untuk mewujudkan negeri yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kami berharap program ini terus menginspirasi gerakan kepedulian lingkungan di kalangan pelajar serta berkontribusi bersama masyarakat mendukung target netralitas karbon pemerintah. Bersama semangat para pemimpin muda, mari kita wujudkan ekosistem hijau yang lestari bagi generasi kini dan mendatang untuk masa depan kehidupan yang lebih baik,” ucap Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Proposal Eco-Project TEY ke-13 terbagi dalam lima kategori utama: energi, sampah, udara, air, dan lainnya. Mengusung tema ‘ECOActivism – Saatnya Beraksi Jaga Bumi’, program ini mendorong aksi nyata untuk mengurangi jejak karbon demi masa depan yang bersih dan lestari. Rangkaian kegiatan dimulai dengan Kick Off dan sosialisasi, yang membekali peserta dengan metode penyusunan proposal Eco-Project, teknik komunikasi efektif, serta pemahaman isu strategis seperti Circular Economy, juga Sustainability, Kolaborasi, Pemberdayaan Diri, dan Dekarbonisasi.

    “Melalui Toyota Environmental Challenge 2050 dan pendekatan Multi-Pathway, kami berkomitmen mewujudkan mobilitas berkelanjutan secara bertahap dan inklusif. Tidak hanya menyediakan teknologi

    ramah lingkungan, Toyota juga mengajak masyarakat melalui berbagai inisiatif seperti salah satu contohnya Toyota Eco Youth (TEY) untuk bersama-sama berkontribusi dalam mencapai netralitas karbon. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi ide-ide kreatif dan inovatif para finalis yang dapat berkontribusi nyata dalam menurunkan emisi karbon dan menjaga lingkungan,” ucap Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Hiroyuki Ueda.

    Penilaian akhir proposal Eco-Project TEY ke-13 dilakukan oleh dewan juri lintas bidang, yaitu Prof. Jatna Supriatna, Ph.D (Akademisi Universitas Indonesia), Zidane Adha (President Green Generation), Didi Kaspi Kasim (Editor in Chief National Geographic Indonesia), dan Nahdiya Maulina (Pusat Pendidikan dan PelatihanKementerian Lingkungan Hidup).

    Proposal Eco-Project dinilai berdasarkan orisinalitas, inovasi, identifikasi masalah, latar belakang ide, pelibatan stakeholder, serta pemanfaatan platform digital. Kriteria tambahan mencakup rencana pelaksanaan, keterlibatan eksternal, dampak sosial-lingkungan yang terukur, dan keberlanjutan program.

    Hari ini (25/08), SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan ditetapkan sebagai Pemenang TEY ke-13 dengan proposal Eco-Project terbaik, sekaligus menandai tonggak baru gerakan pelestarian lingkungan di Indonesia.

    Mengusung proposal Eco-Project berjudul ‘Efektivitas Kitosan dari Limbah Cangkang Kepiting Rajungan (Portunus Palagicus) dengan Campuran Air Laut sebagai Larutan Elektrolit untuk Sumber Energi Alternatif Bagi Nelayan Bagan Tancap’ sebagai pemenang TEY Ke-13. SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan menerima hadiah Rp 100 juta untuk mendukung kelanjutan proyek.

    Selain kompetisi utama Eco Project, pada perhelatan kali ini Toyota Eco Youth juga menyelenggarakan Side Competition dengan tema ‘Toyota Eco Youth Mencari Jurnalis Muda’. Terdapat dua kategori dalam kompetisi ini, yaitu Pop Writing yakni lomba penulisan populer, dan Creative Video, yaitu lomba pembuatan video kreatif.

    Side competition ini berhasil menjaring 496 karya tulis dan 159 video dari seluruh Indonesia. Antusiasme yang tinggi ini mencerminkan semangat serta keinginan besar dari para pelajar tingkat SMA/sederajat untuk berpartisipasi dalam Toyota Eco Youth ke-13, melalui bidang yang sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing.

    Mendorong Generasi Muda Menuju Aksi Nyata Bersama TEY Sejak pertama kali digelar pada 2005, Toyota Eco Youth (TEY) telah menjadi panggung bagi generasi muda untuk menjawab tantangan lingkungan dengan ide-ide segar dan aksi nyata. Dari pengelolaan sampah hingga

    inovasi energi terbarukan, setiap proposal Eco-Project bukan sekadar gagasan melainkan langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau.

    TEY bukan hanya kompetisi, tapi gerakan yang membangkitkan semangat anak muda untuk menjadi agen perubahan. Lewat proposal Eco-Project, mereka menyuarakan harapan dan membuktikan bahwa langkah kecil bisa membawa dampak besar bagi bumi.

    “Toyota tidak hanya berfokus pada upaya internal, tetapi juga mengajak masyarakat karena menjaga bumi adalah tanggung jawab kita semua. Melalui gerakan Toyota Berbagi, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusi lewat aksi nyata, salah satunya melalui Toyota Eco Youth (TEY) ke-13. Tahun ini, 25 finalis membuktikan bahwa ide-ide inovatif generasi muda, jika difasilitasi dengan

    baik, dapat direalisasikan menjadi kontribusi nyata bagi dekarbonisasi sekaligus menginspirasi masyarakat luas untuk bergerak bersama,” ucap Wakil Presiden TAM Henry Tanoto.

    Dalam proses pengembangan Eco-Project terbaik, lebih dari 50.000 orang terlibat secara online dan offline dalam mentoring, asistensi, dan kolaborasi bersama ahli dari National Geographic Indonesia, akademisi, dan Toyota Indonesia. Melalui pendekatan Toyota Business Practice, implementasi proyek peserta TEY berhasil menunjukkan potensi pengurangan emisi karbon sekitar 24.000 ton CO₂, hal ini sebagai bukti kontribusi nyata generasi muda dalam pelestarian lingkungan dan percepatan netralitas karbon di Indonesia.

    Selain solusi teknis, peserta juga aktif menggelar kampanye dan aksi sosial di 66 lokasi di seluruh indonesia, seperti penanaman pohon, bersih-bersih sungai dan pantai, dan edukasi lingkungan.

    Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif dengan komunitas lokal, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat umum, menjadikan pendekatan inklusif sebagai kunci keberhasilan dampak berkelanjutan.

    “TEY ke-13 menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia siap mengambil peran penting dalam menjaga bumi. Tak hanya menciptakan proposal Eco-Project yang inovatif, para siswa SMA juga menggerakkan komunitas dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperbaiki lingkungan. Semangat ini akan terus berkembang. Ke depan, TEY akan menjadi gerakan yang menjangkau lebih luas-tidak hanya pada isu lingkungan, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan tata kelola. Inilah langkah menuju masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” tutur Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam.

    Dengan semangat dan kreativitas generasi muda sebagai penggerak utama, TEY terus berkomitmen mendorong perubahan positif yang nyata – tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan sosial dan tata kelola yang berkelanjutan. Bersama-sama, kita melangkah maju menuju masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan penuh harapan.

    (lua/dry)

  • Tampang Nissan Roox, Serena versi Mini

    Tampang Nissan Roox, Serena versi Mini

    Untuk urusan keamanan, Nissan membekali Roox dengan sederet teknologi, mulai dari ProPILOT, Intelligent Emergency Braking, Blind Spot Intervention, Blind Spot Warning, hingga Rear Cross Traffic Alert. Semua ini membuat Roox kian aman digunakan di jalan perkotaan yang padat. Foto: Carscoops

  • Harga Tembus Rp 386 Juta

    Harga Tembus Rp 386 Juta

    Jakarta

    Setelah diperkenalkan di Indonesia, Suzuki Fronx juga bakal masuk ke negeri jiran Malaysia. Suzuki Fronx dikonfirmasi meluncur di Malaysia kuartal keempat 2025 dengan harga lebih dari RM 100 ribu atau Rp 386 juta.

    Seperti dikutip dari Paultan, Fronx untuk pasar Malaysia akan diimpor secara CBU dengan ADAS pada varian tertingginya, dan akan dibanderol lebih dari RM 100 ribu atau setara Rp 386 juta. Buat perbandingan, Fronx di Indonesia dijual mulai Rp 293,9 juta hingga Rp 321,9 juta untuk varian tertinggi yang sudah dilengkapi ADAS dan warna dual tone.

    Tak dijelaskan, apakah Suzuki Fronx yang dijual di Malaysia ini didatangkan dari Indonesia. Tapi melihat rekam jejak Suzuki Indonesia yang pernah mengekspor Ertiga dan Suzuki XL7 ke Malaysia, kemungkinan besar Fronx buat Malaysia juga didatangkan dari Indonesia.

    Suzuki Fronx ditenagai mesin hybrid ringan berkapasitas 1.500 cc, empat silinder bertenaga 101 PS (99,6 dk) dan bertorsi 135 Nm. Mobil ini juga dibekali baterai lithium-ion berdaya 12 volt, Integrated Starter Generator (ISG), dan pilihan transmisi manual lima percepatan atau otomatis enam percepatan.

    Fronx juga mendapatkan opsi mesin non hybrid, yakni pada tipe GL. Tipe ini menggunakan mesin legendaris K15B 1.500 cc yang sebelumnya sudah digunakan di Ertiga, XL7, hingga Jimny. Mesin ini bisa hasilkan tenaga 105 PS (103 dk) dan torsi 138 Nm dengan pilihan transmisi manual lima percepatan atau otomatis empat percepatan.

    Selain Suzuki Fronx, Malaysia kabarnya juga akan menghadirkan mobil listrik Suzuki e Vitara. Saudara kembar Toyota Urban Cruiser EV itu dijadwalkan meluncur di Malaysia pada tahun 2026. Suzuki e Vitara ini sebelumnya juga sudah dipamerkan di Indonesia, tepatnya di ajang GIIAS 2025.

    Tersedia tiga pilihan powertrain, penggerak roda depan (FWD) tunggal bertenaga 144 PS (142 dk) dan torsi 189 Nm dengan baterai 49 kWh, penggerak roda depan (FWD) tunggal bertenaga 174 PS (171 dk) dan torsi 189 Nm dengan baterai 61 kWh, atau penggerak roda depan (AWD) ganda bertenaga 184 PS (181 dk) dan torsi 300 Nm, juga dengan baterai 61 kWh. Baterai yang lebih besar menghasilkan jangkauan hingga 500 km.

    (lua/dry)

  • Insentif Motor Listrik Tak Kunjung Dirilis, Ternyata Masih Koordinasi

    Insentif Motor Listrik Tak Kunjung Dirilis, Ternyata Masih Koordinasi

    Jakarta

    Subsidi motor listrik tak kunjung keluar menjelang empat bulan terakhir 2025. Padahal produsen dan konsumen sedang menanti kebijakan tersebut.

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian bilang subsidi motor listrik masih dalam tahap pembahasan antar lembaga terkait.

    “Masih kita koordinasikan,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Saat dikonfirmasi terkait kejelasan insentif motor listrik, dia belum bisa memastikan kapan serta bagaimana bentuk insentif motor listrik nantinya.

    Tunggul kembali menyebut bahwa Kemenperin akan terus melakukan koordinasi. Ia hanya menekankan bahwa program tersebut sudah menjadi kebutuhan.

    “Ya, karena sudah menjadi kebutuhan, harapannya memang kita coba koordinasikan tetap dengan kementerian atau lembaga terkait,” kata dia.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kabar terkini soal insentif motor listrik. Sebelumnya, insentif untuk pembelian motor listrik disebut akan meluncur pada Agustus 2025.

    Agus menjelaskan, pemerintah berupaya menggairahkan perekonomian lewat berbagai stimulus. Dalam hal ini, pemberian insentif motor listrik menjadi salah satu yang akan didorong Kemenperin.

    “Menteri Keuangan kan mengatakan bahwa pemerintah juga sekarang sedang menyiapkan stimulus-stimulus untuk tahun 2025 ini untuk bisa lebih menggairahkan ekonomi. Ini yang salah satu yang nanti akan kita push forward berkaitan dengan insentif motor listrik,” katanya di Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).

    Pabrikan meminta kejelasan subsidi motor listrik. Keraguan masyarakat untuk membeli motor listrik dipicu oleh ketidakjelasan soal keberlanjutan program subsidi kendaraan listrik. Masyarakat tentunya menginginkan harga yang lebih murah karena kehadiran subsidi.

    “Ketidakpastian ada subsidi atau tidak itu yang membikin konsumen banyak menunda keputusan pembelian,” kata Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo, beberapa waktu yang lalu.

    “Buat kita lebih baik, pasti ada atau tidak (kelanjutan subsidi) diumumkan, sehingga kita bisa membuat plan yang lebih jelas,” tegasnya.

    Senada dengan Polytron, Alva pun berharap keputusan segera diketok palu.

    “Kami berharap ada kejelasan dari sisi pemerintah, terkait apakah kebijakan untuk insentif ini ada atau tidak, lalu kalau memang ada mekanisme seperti apa, jadi supaya ada kejelasan untuk konsumen,” ujar Putu Swaditya Yudha selaku Chief Marketing Officer Alva.

    (riar/dry)

  • 88% Pembeli Mobil Daihatsu Berasal dari Luar Jakarta

    88% Pembeli Mobil Daihatsu Berasal dari Luar Jakarta

    Jakarta

    Ada data unik soal penjualan mobil Daihatsu di Indonesia. Sebab, pembeli kendaraan mereka bukan didominasi Jakarta, melainkan kota-kota lain di luar kawasan tersebut. Kok bisa, ya?

    Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani mengatakan, 88 persen penjualan mobil Daihatsu di Indonesia disumbang kota-kota lain di luar Jakarta. Maka, hanya 12 persen yang berasal dari kota berjuluk The Big Durian tersebut.

    “Kami sekarang orientasinya bukan di Jakarta, kami di Jakarta hanya 12 persen, 88 persennya di luar Jakarta,” ujar Sri Agung Handayani saat ditemui awak media di Sunter, Jakarta Utara, pekan lalu.

    Daihatsu di GIIAS 2025 Foto: Dok. Daihatsu

    Berkaca dari data itu, Daihatsu masih ingin fokus ke penjualan LCGC dan mobil komersial ringan. Sebab, permintaan konsumen di luar Jakarta masih mengarah ke dua model tersebut.

    “Jadi kami tetap berorientasi pada LCGC kami, yaitu Sigra untuk retail dan tetap berorientasi pada Gran Max yang memberikan kemudahan ke mereka para pelaku usaha,” kata dia.

    Ilustrasi Daihatsu Sigra Foto: Grandyos Zafna/detikcom

    Lebih jauh, di kesempatan yang sama, Agung menegaskan, kemunculan mobil listrik murah buatan China tak terlalu mengganggu pasar Daihatsu. Sebab, pihaknya saat ini fokus ke penjualan mobil entry level di bawah Rp 300 juta, sementara permintaan mobil listrik di segmen tersebut masih sangat rendah.

    Sebagai catatan, PT ADM mencatat penjualan ritel 168.263 unit sepanjang tahun lalu. Nominal tersebut disokong tiga model utama, yakni Daihatsu Sigra dengan permintaan 54.366 unit (32 persen), Daihatsu Gran Max Pickup sebanyak 41.703 unit (25 persen) dan Daihatsu Terios sejumlah 19.873 unit (12 persen).

    Sementara di bawah nama-nama tersebut ada Daihatsu Ayla dengan penjualan sebanyak 18.588 unit (11 persen), kemudian disusul Gran Max Mini Bus 15.040 unit (9 persen), Xenia 11.014 unit (7 persen), serta model lain seperti Rocky, Luxio, dan Sirion yang menyumbang lebih dari 7 ribu unit atau menyumbang sekira 4 persen.

    (sfn/dry)

  • Sinyal Insentif Mobil Listrik Impor Tidak Lanjut Tahun Depan

    Sinyal Insentif Mobil Listrik Impor Tidak Lanjut Tahun Depan

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian belum melakukan diskusi lebih lanjut soal insentif mobil listrik completely built up (CBU). Seperti diketahui aturan soal insentif mobil listrik CBU bakal berakhir pada 31 Desember 2025.

    Hal ini diungkapkan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, bahwa pihaknya belum melakukan diskusi antar lintas lembaga.

    “Sampai dengan hari ini belum ada diskusi atau rapat pertemuan. Asumsinya insentif ini akan berakhir sesuai dengan regulasi yang ada,” kata Tunggul di kantor Kementerian Perindustrian dalam diskusi bertajuk “Polemik Insentif BEV Impor” di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Insentif mobil listrik CBU berlaku sesuai kebijakan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023 junto Nomor 1 Tahun 2024. Beleid ini berlaku sejak tanggal peraturan diundangkan sampai dengan 31 Desember 2025.

    Berkat insentif tersebut, mobil listrik CBU masih bebas bea masuk dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

    Bebas bea impor dan PPnBM merupakan dua insentif yang ditawarkan, namun harus memenuhi tiga kriteria, antara lain:

    Perusahaan industri yang akan membangun fasilitas manufaktur KBL berbasis baterai roda empat di Indonesia.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur kendaraan bermotor berbasis motor bakar (internal combustion engine) roda empat di Indonesia yang yang akan melakukan alih produksi menjadi mobil listrik berbasis baterai, baik sebagian atau keseluruhan.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur mobil listrik berbasis baterai di Indonesia dalam rangka pengenalan produk baru dengan cara peningkatan rencana dan/atau kapasitas produksi.

    Dia melanjutkan berlaku pula ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor.

    Lebih lanjut soal ketentuan, Tunggul menjelaskan produsen yang memanfaatkan fasilitas terkait diwajibkan berkomitmen memproduksi kendaraan di dalam negeri setelah impor dengan rasio 1:1.

    Kemudian pada 31 Maret 2025 ditetapkan sebagai batas akhir pengajuan permohonan insentif impor, sementara insentif ini bakal berakhir pada 31 Desember 2025.

    Tunggul melanjutkan selanjutnya dalam periode 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen wajib mewujudkan komitmen produksi 1:1 sesuai road map tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Pemerintah lalu dapat mengeksekusi klaim atas bank garansi dari peserta program yang gagal memenuhi kewajiban produksinya pada tahun 2028.

    Tunggul mengatakan seiring berlakunya program percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, populasi kendaraan listrik setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2024 total populasi kendaraan listrik di Indonesia mencapai 207 ribu unit atau meningkat sebesar 78% dari tahun 2023 yang berjumlah 116 ribu unit.

    “Peningkatan ini terjadi seiring pemberlakuan insentif atau kebijakan program percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” kata dia.

    (riar/dry)

  • Nissan X-Trail Nismo Meluncur, Makin Ganteng!

    Nissan X-Trail Nismo Meluncur, Makin Ganteng!

    Jakarta

    Nissan resmi meluncurkan X-Trail Nismo pertama di Jepang. Mobil ini hadir dengan tampilan dan spesifikasi yang lebih sporty.

    Dikutip dari siaran persnya, Nissan X-Trail Nismo dikembangkan dengan konsep “SUV Grand Touring yang menghadirkan pengalaman penuh gairah”. Mobil ini mewujudkan filosofi semua mobil jalan raya Nismo dengan memadukan performa balap dan kenyamanan berkendara sehari-hari. Performa aerodinamis dan estetika desainnya terinspirasi dari teknologi balap, sementara penyetelan eksklusifnya menghasilkan performa berkendara yang memikat.

    Nissan X-Trail Nismo telah disetel untuk menghadirkan kemampuan menikung yang lebih presisi. Selain itu, SUV sporty ini dirancang memiliki akselerasi yang menyenangkan, dan pengendaraan yang halus. Suspensinya dilengkapi shock breaker Kayaba Swing Valve, pertama buat Nissan. Teknologi ini menyeimbangkan kebutuhan untuk meminimalkan gerakan bodi yang menjadi tantangan khusus untuk SUV kelas atas, sekaligus memaksimalkan kenyamanan berkendara.

    Teknologi kontrol semua roda berpenggerak elektrik e-4ORCE disetel khusus untuk X-Trail Nismo. Sistem ini meningkatkan distribusi penggerak roda belakang dan mengendalikan ban depan untuk belok searah. Selain itu, karakteristik akselerasi dan distribusi penggerak depan-belakang disetel untuk setiap mode berkendara.

    Nissan X-Trail Nismo dibekali ban Michelin Pilot Sport EV, yang memaksimalkan performa e-4ORCE yang dimodifikasi Nismo. Velg 20 inci yang lebih lebar meningkatkan respons kemudi, dan power steering.

    Nissan X-Trail Nismo Foto: Dok. Nissan

    Nissan X-Trail Nismo menghadirkan vehicle control module (VCM) yang disetel khusus. Alhasil, mobil ini menawarkan mode SPORT yang mengutamakan responsivitas, dan mode Auto yang dirancang untuk akselerasi jarak menengah hingga tinggi. Hal itu memungkinkan pengemudi menikmati kecepatan dan kenyamanan dalam kondisi sehari-hari.

    Dari segi desain, Nissan X-Trail Nismo mewujudkan kekuatan dan keandalan SUV yang terintegrasi sempurna dengan gaya khas Nismo. Gaya desainnya menghasilkan performa aerodinamis yang impresif dan dinamika berkendara yang luar biasa.

    Nissan X-Trail Nismo Foto: Dok. Nissan

    Bagian depan dilengkapi aksen krom gelap yang membentang horizontal di atas gril, menyatu sempurna dengan lampu khas untuk menegaskan posisi yang berani dan lebar. Spoiler bawah depan, yang dihiasi logo NISMO di tengah, menghasilkan downforce. Spoiler bawah samping beraksen merah cerah memperkuat efek ini dengan memperluas zona tekanan negatif di bawah kendaraan.

    Di bagian belakang, tepi bawah berbentuk diffuser dan lampu kabut belakang yang terinspirasi balap membangkitkan estetika motorsport.

    Velg aluminium 20 inci eksklusif X-Trail Nismo memiliki bukaan tengah yang lebar untuk meningkatkan pendinginan rem dan pelek luar yang rata untuk memperlancar aliran udara. Menggunakan proses MAT Enkei, velg ini mencapai bobot yang ringan sekaligus kekakuan yang tinggi.

    Nissan X-Trail Nismo Foto: Dok. Nissan

    Sementara itu, bagian interiornya menghadirkan fondasi hitam dan aksen merah mencolok di seluruh interior. Interior ini mempertahankan kenyamanan dan kepraktisan X-Trail sekaligus memadukan kualitas premium dan sporty dinamis dari model Nismo.

    Bagi mereka yang menginginkan sporty yang lebih tinggi, jok sport Recaro yang dimodifikasi Nismo tersedia sebagai pilihan. Kursi ini memberikan dukungan tingkat tinggi untuk meredam gerakan tubuh saat menikung, membantu pengemudi merasa menyatu dengan kendaraan. Dilengkapi dengan mekanisme sandaran elektrik dan pemanas, kursi ini juga menawarkan kenyamanan yang lebih baik.

    (rgr/dry)