Category: Detik.com Otomotif

  • Kata-kata Pertama Quartararo Usai Jajal Yamaha M1 V4

    Kata-kata Pertama Quartararo Usai Jajal Yamaha M1 V4

    Jakarta

    Fabio Quartararo mencoba Yamaha YZR-M1 terbaru bermesin V4 di Sirkuit Misano, Senin (15/9/2025). Ini komentar El Diablo usai menjajal senjata baru pabrikan garpu tala itu.

    Pada tes resmi di sirkuit yang berlokasi di San Marino itu, Quartararo menyelesaikan sesi tes pagi dengan waktu terbaik 1m 31.781s, menempatkannya di posisi ke-18, atau berjarak 1.067s dari Alex Marquez (Gresini Racing) yang menjadi pebalap tercepat.

    Fabio Quartararo mengetes Yamaha M1 V4 di Sirkuit Misano (15/9) Foto: Dok. Yamaha Factory Racing

    Sebagai informasi, catatan waktu itu memang sedikit lebih cepat dari lap time yang dihasilkan Quartararo di balap utama MotoGP San Marino 2025 akhir pekan lalu. Namun, catatan waktu bersama M1 V4 itu masih kalah jauh dengan catatan waktu Quartararo di kualifikasi MotoGP San Marino 2025 yang bisa meraih 1m 30.228s.

    Saat diwawancara Sky Italia, Quartararo tampak tidak terkesan dengan mesin V4 baru Yamaha yang ditanamkan di M1. “Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, terlalu awal untuk mengatakan apakah ini basis yang bagus,” ungkap Quartararo. “Saat ini, motor (V4) baru lebih buruk daripada Inline4,” tambah Quartararo blak-blakan.

    Quartararo melihat belum ada peningkatan berarti dari mesin Inline4 ke mesin V4. Bahkan pebalap asal Prancis itu juga merasa mesin V4 tidak akan menyelesaikan masalah yang dialami Yamaha saat ini.

    “Sejauh ini, saya belum melihat adanya kemajuan di area yang kita butuhkan, meskipun ada ruang untuk perbaikan,” sambungnya.

    Pada sesi tes sore hari Quartararo mencatat waktu putaran tercepat ke-16 (+1.224s dari Pedro Acosta). Lap time Quartararo sore hari lebih baik dengan catatan 1m 31.598s.

    “Ini adalah tes pertama yang sesungguhnya dengan (pebalap) lain. Jadi, kami sudah sedikit memahami posisi kami saat ini. Masih banyak yang harus diperbaiki,” tambahnya kepada laman MotoGP.

    “Kami harus memperbaiki semuanya. Kecepatan tertingginya cukup lambat. Cengkeramannya masih kurang. Juga masih banyak yang harus kami kerjakan dengan komponen elektronik. Aerodinamikanya kurang lebih meniru Inline4. Saya ulangi, banyak sekali pekerjaan,” tukas dia.

    (lua/din)

  • Insentif Mobil Listrik Impor Disetop, Harga BYD dkk Bakal Naik?

    Insentif Mobil Listrik Impor Disetop, Harga BYD dkk Bakal Naik?

    Jakarta

    Pemerintah tidak melanjutkan insentif mobil listrik impor atau CBU (completely build up) tahun depan. Insentif mobil listrik impor itu akan berakhir pada Desember 2025 ini. Ada pertanyaan, apakah dengan dicabutnya insentif bikin harga mobil listrik naik?

    Seperti diketahui, Pemerintah telah memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM ditanggung pemerintah untuk mobil listrik impor utuh atau CBU. Syaratnya, produsen otomotif yang menikmati insentif itu harus berkomitmen memproduksi mobilnya di Indonesia. Saat ini ada enam produsen yang berkomitmen untuk mendapat insentif tersebut yaitu, AION, Xpeng, Great Wall Motors, BYD, VinFast, dan Geely.

    Jadi, mulai 2026 mereka yang mendapat insentif itu harus melakukan produksi lokal. Berdasarkan peta jalan kendaraan listrik di Indonesia, mobil listrik produksi lokal harus memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen hingga 2026.

    Lantas, apakah dicabutnya insentif mobil listrik itu bikin harga naik?

    Dengan produksi lokal, yang ada justru ekspektasi harga mobil tersebut bisa lebih murah karena berbagai efisiensi biaya produksi lokal, penggunaan komponen dalam negeri dan sebagainya.

    Namun, soal penyesuaian harga nantinya akan ditetapkan masing-masing pabrikan. CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan apakah harga mobil listrik Vinfast bakal disesuaikan saat mobilnya sudah diproduksi lokal.

    Menurut Kerry, pabrik Vinfast di Subang, Jawa Barat, akan mulai beroperasi akhir tahun ini.

    “Kebijakan harga masih belum dapat kami sampaikan saat ini karena banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan harga kendaraan,” kata Kerry kepada detikOto, Selasa (16/9/2025).

    Begitu juga dengan BYD. Bahkan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia Luther T Panjaitan mengatakan harga mobil listriknya yang dijual saat ini disesuaikan dengan skema mobil yang akan diproduksi di dalam negeri nantinya.

    “Struktur insentif dan tax policy yang kami lakukan saat ini itu membuat harga sebelum dan saat manufaktur itu sama,” kata Luther dikutip CNN Indonesia.

    Contoh lain adalah AION. Saat ini, AION sudah memproduksi lokal mobil listrik AION V di pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Harga AION V sejak awal peluncuran di Indonesia telah di-setting menggunakan skema harga Completely Knocked Down (CKD). Jadi, tidak ada perubahan harga antara AION V sebelum diproduksi lokal dan setelah diproduksi lokal.

    (rgr/din)

  • BBM SPBU Swasta Kosong, Begini Kata Bahlil soal Kuota Impor

    BBM SPBU Swasta Kosong, Begini Kata Bahlil soal Kuota Impor

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons fenomena kekosongan jenis bahan bakar tertentu yang terus berlangsung di SPBU swasta. Dia menegaskan badan usaha penyedia bahan bakar swasta sudah diberikan alokasi impor lebih banyak dari tahun lalu.

    “SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan 2024,” kata Bahlil dikutip dari video Sekretariat Presiden, Selasa (16/9/2025).

    “Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak diberikan, contoh 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kilo liter, di 2025 kita memberikan kuota impor satu juta kilo liter plus 10 persen, berarti 1,1 juta kilo liter,” jelasnya lagi.

    Seperti diketahui, berdasarkan pantauan detikOto di lapangan, beberapa SPBU swasta, seperti BP dan Shell terjadi kekosongan stok BBM. Misalnya seperti di wilayah Depok dan Jakarta Selatan.

    Pada SPBU BP hanya tersedia BBM jenis Ultimate Diesel. Sementara Shell hanya menjual V-Power Diesel.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Praktisi Minyak dan Gas Bumi (Migas) Hadi Ismoyo menilai kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta belakangan terjadi karena adanya perubahan regulasi impor BBM.

    Hadi menjelaskan aturan perizinan BBM sebelumnya berlaku 12 bulan sekali, namun sejak 2025 izin hanya berlaku 6 bulan. Menurutnya, kondisi ini membuat SPBU swasta kesulitan menyesuaikan diri karena harus menata ulang logistik dan perangkat pendukung.

    “Logistics cost dan perangkat pendukungnya kan perlu di-setting ulang. Bagi SPBU swasta yang mengandalkan impor, butuh waktu untuk menyesuaikannya. Akhirnya yang terjadi justru kelangkaan dan kegaduhan,” katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (3/9/2025).

    (riar/din)

  • Cuma Rp 3 Ribuan, Baterai Sisa Segini

    Cuma Rp 3 Ribuan, Baterai Sisa Segini

    Jakarta

    Maka Cavalry, motor listrik ini diklaim bisa mencapai jarak 160 km dalam sekali pengisian penuh. Sebagai pembuktian, motor tersebut kami bawa touring tipis-tipis ke Purwakarta.

    Tim redaksi detikOto membawa motor tersebut dari Jakarta-Purwakarta yang berjarak sekitar 70-80 km. Di atas kertas, rute tersebut semestinya bisa dilewati Maka Cavalry dalam sekali isi daya.

    Kami memulai dari titik pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur menuju Parang Gombong, Purwakarta, Jawa Barat. Estimasi perjalanan sekitar 2 jam 10 menit dengan jarak tempuh 75 kilometer.

    Rute perjalanan kali ini melintasi jalur Jalan Raya Bogor-Jonggol-Cariu yang didominasi jalanan datar. Perjalanan makin seru hingga melewati jalanan khas perbukitan ketika mendekati Parang Gombong, Purwakarta.

    Jakarta-Purwakarta, baterai yang tersisa

    Berdasarkan klaim spesifikasi dan hasil uji coba tim redaksi detikOto, motor listrik Maka Cavalry sangat mampu untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Purwakarta dalam sekali pengisian baterai.

    Layar multi informasi display (MID) Maka Cavalry menunjukkan jarak tempuh dari titik keberangkatan hingga tempat tujuan itu 77 kilometer. Dari baterai 100 persen sejak awal, kondisinya jadi tersisa 32 persen.

    Artinya 68 persen baterai terpakai dari 4 kWh. Perjalanan ini memakan daya baterai 2,72kWh. Kalau dihitung-hitung besaran rupiah, artinya hanya perlu Rp 3.929,58. Itu jika menggunakan Sebagai contoh, tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga nonsubsidi 1300 VA atau 2200 VA (per September 2025) adalah sekitar Rp 1.444,70 perkWh.

    Tim redaksi detikOto yang membawa motor ini memiliki tinggi 168 cm dengan bobot 78 kilogram. Gaya berkendara cenderung santai, lebih sering memakai mode Hi-Regen. Namun sesekali menjajal Hi-Torque untuk merasakan akselerasi maksimal saat melibas tanjakan.

    Maka Cavalry Foto: Dok. Detikoto

    Yang menarik dari motor listrik ini, Maka Cavalry dilengkapi dengan mode berkendara “Hi-Regen” yang dapat membantu menghemat baterai, terutama saat menghadapi kemacetan atau ketika mengurangi kecepatan.

    Perlu diingat saat menggunakan Hi-Regen tidak ada torsi instan yang ditawarkan. Tenaga yang disalurkan cenderung perlahan.

    Sistem pengereman regeneratif dari Hi-Regen juga mengisi kembali daya baterai saat pengereman. Perlu diingat ketika menggunakan mode ini, laju motor bisa berkurang tanpa harus melakukan pengereman.

    Secara performa, skuter listrik ini bisa menghasilkan tenaga puncak 12 dk dan torsi 242 Nm. Cavalry bisa mencapai kecepatan maksimal 105 km/jam dan berakselerasi dari 0-60 km/jam hanya dalam 4,8 detik. Cavalry juga mampu menanjak hingga kemiringan 30 derajat.

    (riar/din)

  • Pajak Tahunan Daihatsu Sigra Keluaran 2025

    Pajak Tahunan Daihatsu Sigra Keluaran 2025

    Jakarta

    Pajak tahunan Daihatsu Sigra keluaran tahun 2025 ternyata sebesar Rp 2 jutaan. Berikut ini rincian pajak tahunan Daihatsu Sigra.

    Daihatsu Sigra cukup banyak diminati masyarakat Indonesia. Buktinya setiap bulan, Sigra tak pernah absen mengisi daftar mobil terlaris di Indonesia. Dari sisi harga, Sigra juga terjangkau. Mobil Low Cost Green Car (LCGC) berkapasitas tujuh orang ini ditawarkan dengan harga mulai Rp 141,5 juta hingga yang termahal Rp 181,3 juta.

    Dengan harga di bawah Rp 200 juta, mungkin tak sedikit yang penasaran dengan besar pajak tahunannya. Ditelusuri detikOto dalam laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pajak tahunan Sigra itu Rp 2 jutaan.

    Pajak Daihatsu Sigra

    Perlu digarisbawahi, pajak Sigra yang dimaksud adalah varian 1.2 X yang dijual seharga Rp 173,1 juta. Rincian pajaknya sebagai berikut.

    PKB Pokok: Rp 2.667.000SWDKLLJ: Rp 143.000Total: Rp 2.810.000

    Pajak Sigra 1.2 X itu berlaku untuk kendaraan pertama yang terdaftar atas nama perusahaan di Jakarta. Mobil itu merupakan keluaran tahun 2025. Besar pajak bisa jadi berbeda untuk Sigra varian lain yang terdaftar di wilayah berbeda.

    Spesifikasi Daihatsu Sigra

    Sebagai informasi tambahan, Sigra di Indonesia ditawarkan dalam dua opsi mesin. Pertama adalah mesin 1.200 cc 3NR-VE, 4-silinder, Dual VVT-i yang mampu menghasilkan tenaga 87 dk pada 6.000 rpm dan torsi 108 Nm di 4.200 rpm. Tenaga itu disalurkan ke roda depan melalui transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.

    Kedua adalah mesin 1.000 cc, 1KR-VE 3-silinder, VVT-i mampu menyemburkan tenaga 67 dk pada 6.000 rpm dan torsi 89 Nm pada 4.400 rpm. Untuk mesin 1.000 cc hanya dipersenjatai pilihan transmisi manual 5-percepatan. Soal fitur, Daihatsu membekali Sigra dengan Dual SRS Airbag, Front Seat Belt with Pretensioner Force Limiter, Front Corner Sensor, ABS (Antilock Brake System) & EBD (Electronic Brakeforce Distribution), serta Rear Parking Camera. Kenyamanan berkendara juga semakin bertambah berkat 2-DIN touchscreen audio, serta electric retractable mirror pada beberapa varian.

    (dry/din)

  • Nyesel Bukan Main! Niat Ganti Oli Sendiri biar Irit Berujung Turun Mesin

    Nyesel Bukan Main! Niat Ganti Oli Sendiri biar Irit Berujung Turun Mesin

    Jakarta

    Banyak pemilik kendaraan yang mencoba menghemat uang dengan mengutak-atik mobilnya sendiri alih-alih ke bengkel. Namun, mungkin terkadang pekerjaan yang dilakukan sendiri tidak berjalan sesuai harapan. Atau malah membuat kerusakan jadi tambah parah dan biaya perbaikannya membengkak.

    Hal itu dialami seorang pemilik mobil Mazda di Kanada. Niat menghemat biaya penggantian oli sebesar 120 dolar Kanada (Rp 1,4 jutaan), pemilik mobil tersebut harus merogoh kocek lebih dalam untuk perbaikan mobilnya akibat kelalaian sendiri.

    Menurut sebuah postingan di Reddit, seperti dilansir Carscoops, seseorang yang tampaknya merupakan teknisi di sebuah bengkel mengungkapkan pelajaran penting dari kejadian yang dialami konsumennya. Pemilik mobil Mazda CX-90 yang niat ganti oli sendiri malah membuat mobilnya harus turun mesin.

    Dijelaskan, dalam proses mendongkrak mobil untuk memulai pekerjaan ganti oli sendiri, pemilik mobil tersebut justru membuat bak oli mesinnya pecah. Mungkin di kebanyakan mobil, bak oli itu murah dan mudah diganti. Tapi, buat Mazda CX-90 tidak semudah itu. Menurut teknisi itu, desain bak oli di mobil tersebut berbeda.

    Disebutkan, pada Mazda CX-90 bak oli atau oil pan tidak hanya berfungsi sebagai wadah oli, tapi juga bagian struktural yang memperkuat rangka mobil. Jadi, perbaikannya tidak semudah hanya melepas baut-baut saja. Proses penggantiannya memerlukan waktu berjam-jam. Bahkan, mesin dan girboks harus diturunkan.

    Pengguna Reddit Cookie955 menunjukkan foto-foto dari kerusakan mobil tersebut. Desain dari kendaraannya tampak mempersulit perbaikan. Gardan depan melewati bak oli dan komponen tersebut menambah kekuatan pada sasis. Perbaikannya butuh waktu hingga lebih dari 12 jam.

    Alhasil, niat menghemat Rp 1,4 jutaan dengan ganti oli sendiri, pemilik mobil tersebut malah harus membayar tagihan sebesar 6.000 dolar Kanada atau setara Rp 71 jutaan untuk perbaikan bak oli yang pecah. Biaya sebesar itu untuk biaya jasa, suku cadang baru, hingga cairan-cairan mesin yang harus diganti.

    (rgr/din)

  • Lihat Lebih Dekat New ADV 160, Ini yang Bikin Beda

    Lihat Lebih Dekat New ADV 160, Ini yang Bikin Beda

    Lihat Lebih Dekat New ADV 160, Ini yang Bikin Beda

  • Mobil Jepang Vs Mobil China, Siapa Lebih Baik?

    Mobil Jepang Vs Mobil China, Siapa Lebih Baik?

    Jakarta

    Mobil-mobil Jepang sudah menguasai pasar Indonesia lebih dari 50 tahun. Tapi dalam lima tahun terakhir, mobil-mobil China datang ‘mengusik’.

    Teknologi tinggi, fitur canggih, dan harga murah jadi senjata utama jualan mobil-mobil China. Tapi ada mitos mobil China rentan rusak.

    Sementara pabrikan Jepang dikenal punya pelayanan komplet, jaringan bengkel luas, dan kedekatan emosional yang tinggi. Meski ada pihak yang bilang harganya kemahalan.

    Jadi, pilih mobil Jepang atau mobil China, nih?

    Tonton video podcast detikoto di atas.

    (din/din)

  • Insentif Mobil Listrik Impor Tak Lanjut Tahun Depan, Begini Kata BYD

    Insentif Mobil Listrik Impor Tak Lanjut Tahun Depan, Begini Kata BYD

    Jakarta

    Pemerintah memutuskan untuk menyetop insentif terhadap mobil listrik impor. Begini tanggapan BYD terkait hal itu.

    Tak ada lagi insentif bagi pabrikan yang mengimpor mobil listrik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa program insentif lewat komitmen investasi itu tidak dilanjut dan berakhir pada 31 Desember 2025.

    “Tahun ini insyaAllah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU. Izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat,” jelas Agus belum lama ini.

    Dengan demikian, para produsen yang memanfaatkan skema tersebut, wajib memproduksi mobilnya di dalam negeri mulai Januari 2026. BYD, Xpeng, VinFast, Geely, Citroen, hingga AION merupakan deretan produsen yang mendapatkan insentif untuk mengimpor mobil listrik ke Indonesia. Insentif yang dimaksud berupa pembebasan bea masuk dan juga Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah. Deretan mobil listrik impor yang dijual keenam pabrikan itu hanya dikenai PPN sebesar 12 persen.

    Sejatinya tanpa insentif, mobil listrik yang diimpor ke Indonesia itu dibebankan tarif sebesar 77 persen yang terdiri dari bea masuk 50 persen, PPnBM 15 persen, dan PPN 12 persen. Sebagai salah satu penikmat insentif, BYD mengatakan siap mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah tersebut.

    “BYD komitmen mengikuti regulasi dan peraturan yang berlaku khususnya yang ditetapkan oleh Kementerian terkait dalam hal ini Kementerian perindustrian, dimana tujuannya untuk peningkatan industrialisasi, pengembangan pasar & kesinambungan bisnis,” jelas Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia Luther Panjaitan saat dikonfirmasi detikOto, Senin (15/9/2025).

    BYD memang diketahui tengah membangun pabrik di kawasan Subang Smartpolitan. BYD membangun pabrik senilai Rp 11,2 triliun dengan kapasitas produksi 150 ribu unit per tahun. Pabrik itu siap menyerap belasan ribu tenaga kerja. Perusahaan menargetkan fasilitas perakitan itu siap beroperasi mulai awal 2026.

    Adapun produsen yang memanfaatkan fasilitas terkait diwajibkan berkomitmen memproduksi kendaraan di dalam negeri setelah impor dengan rasio 1:1. Dengan demikian, mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen yang menikmati insentif itu wajib memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor CBU.

    Khusus untuk merek BYD, setidaknya ada deretan mobil yang bakal diproduksi secara lokal yaitu Atto 1, M6, Dolphin, Atto 3, Sealion 7, dan Seal. Deretan mobil itu memang sudah dijual di Indonesia.

    (dry/din)

  • Mercedes-Benz EQS Ternyata Bisa Dibawa 1.205 Km Sekali Ngecas

    Mercedes-Benz EQS Ternyata Bisa Dibawa 1.205 Km Sekali Ngecas

    Jakarta

    Pabrikan mobil tengah berlomba untuk menghadirkan mobil listrik yang efisien. Beragam cara ditempuh, salah satunya dengan menguji berbagai jenis baterai.

    Di Jerman, Mercedes-Benz kembali mencetak pencapaian penting di dunia kendaraan listrik. Sebuah EQS dengan baterai solid-state sukses menempuh perjalanan sejauh 1.205 kilometer hanya dengan satu kali pengisian daya penuh.

    Mercedes-Benz mengetes EQS dengan baterai Solid-state Foto: Mercedes-Benz AG/Mercedes-Benz AG – Communicati

    Uji coba ini dilakukan pada akhir Agustus 2025. Rute yang ditempuh dimulai dari Stuttgart di Jerman melewati Denmark hingga tiba di Malmö, Swedia.

    Menariknya, saat tiba di tujuan mobil masih menyisakan jarak tempuh 137 kilometer. Catatan ini melampaui rekor yang sebelumnya dipegang Vision EQXX dengan selisih tiga kilometer.

    EQS yang dipakai bukan unit produksi massal, melainkan mobil uji dengan baterai lithium-metal solid-state. Sel baterai yang dipakai ini dipasok oleh perusahaan Amerika Serikat, Factorial Energy.

    Teknologi ini sejatinya dikembangkan bersama Mercedes-AMG High Performance Powertrains yang juga menjadi pusat riset mesin Formula 1 Mercedes-Benz di Inggris.

    Baterai solid-state yang dipakai Mercedes-Benz untuk EQS Foto: Mercedes-Benz AG/Mercedes-Benz AG – Communicati

    “Baterai solid-state adalah gamechanger untuk mobil listrik. Dengan keberhasilan perjalanan jauh EQS ini, kami menunjukkan teknologi ini bekerja tidak hanya di laboratorium tapi juga di jalan raya,” ujar Markus Schäfer, Chief Technology Officer Mercedes-Benz Group AG.

    Rute sepanjang lebih dari 1.200 kilometer itu ditempuh lewat jalur darat tanpa menggunakan kapal feri.

    Sistem Electric Intelligence di mobil menghitung jalur optimal dengan memperhitungkan kondisi jalan, topografi, lalu lintas, suhu udara, hingga kebutuhan energi untuk mengatur suhu kabin.

    Diklaim, baterai solid-state ini memiliki kapasitas energi 25 persen lebih tinggi dibanding baterai standar EQS yang notabene Lithium-ion.

    Menariknya, ukuran dan bobotnya tetap sebanding sehingga tidak menambah beban berlebih pada mobil. Pendinginan pasif dengan aliran udara membuat sistem lebih efisien, sementara aktuator pneumatik ditambahkan untuk menjaga kestabilan sel baterai saat proses pengisian dan pengosongan daya.

    Mercedes-Benz menegaskan bahwa pengujian ini merupakan bagian dari validasi nyata sebelum teknologi solid-state masuk ke tahap produksi massal. Targetnya, teknologi ini bisa hadir di mobil penumpang pada akhir dekade.

    Di Indonesia, Mercedes-Benz EQS sudah dipasarkan dalam versi baterai Lithium-Ion. Varian EQS 450+ ditawarkan mulai Rp 3,590 miliar (off the road Jakarta). Kehadiran teknologi solid-state nantinya bisa membuat sedan listrik mewah ini semakin efisien untuk penggunaan jarak jauh.

    (mhg/dry)