Category: Detik.com Otomotif

  • Banjir Truk Impor China Bikin Persaingan Tidak Sehat

    Banjir Truk Impor China Bikin Persaingan Tidak Sehat

    Jakarta

    Impor truk China untuk aktivitas tambang dinilai meresahkan pabrikan yang sudah produksi lokal. Pasalnya para pemain yang sudah berinvestasi di Indonesia harus memenuhi regulasi hingga standar emisi, sementara truk impor China tidak menanggung beban tersebut.

    Mitsubishi Fuso sebagai ‘Raja Truk’ di Indonesia menyebut kehadiran truk impor dari China bikin persaingan tidak sehat.

    “Sektor mining kendalanya tidak hanya soal permintaan tetapi juga saingannya saya bilang mungkin tidak sehat. Tadi itu ada brand-brand yang datang tak sesuai prosedur,” kata Aji Jaya selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (19/9/2025).

    Apalagi truk tersebut tidak dituntut untuk memenuhi syarat sertifikasi Euro4. Sementara pabrikan dalam negeri harus memenuhi aturan pemerintah itu. Di sisi lain, konsumen pasti berada dalam pilihan supaya bisa menggunakan BBM yang lebih murah.

    “Regulasi pemerintah padahal telah menetapkan kendaraan bermesin diesel harus standar Euro 4, kita selalu ikuti itu. Persaingan dalam bisnis biasa, hanya saja selama itu dilakukan fair,” ujar Aji.

    “Ya ada (efeknya), kalau Euro 4 kan harus pakai Dex, mahal. Kalau jadi pengusaha pasti pilih yang lebih murah, nah itu truk Euro II kan masih bisa pakai solar biasa,” jelasnya.

    “Itu dampaknya, pasti konsumen mau pilih yang murah operasionalnya. Tetapi itu masalahnya enggak fair, karena regulasinya kan Euro 4,” tambahnya lagi.

    Hal senada juga pernah diungkapkan Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara. Truk impor dari China mengambil keuntungan. Truk impor ini bisa mengancam industri dalam negeri, apalagi buat pabrikan yang sudah berinvestasi besar.

    “Sampai Juli ini diperkirakan, kami tidak punya data yang cukup resmi, itu hampir 7 ribu, sampai akhir tahun bisa sampai 14 ribuan kendaraan komersial,” ujar Kukuh beberapa waktu yang lalu.

    Kukuh mengungkapkan tersebut tidak dituntut untuk memenuhi syarat sertifikasi Euro4. Sementara pabrikan dalam negeri harus memenuhi aturan pemerintah itu.

    “Kenapa mereka mengimpor? Karena pada waktu lokasi area (pertambangan), itu mereka punya kesulitan, pakai truk Indonesia, buatan Indonesia harus Euro4, bahan bakarnya tidak ada,” kata Kukuh.

    Otomotif, khususnya segmen komersial, merupakan industri padat karya yang banyak melibatkan pekerja dan turut berkontribusi kepada perekonomian negara.

    “Itu membuat total pasar tergerus lebih dari 38 persen. Dan dengan sangat terpaksa beberapa industri komponen atau part yang tidak bisa ekspor mengurangi karyawannya,” ucap Rachmat Basuki, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM).

    (riar/lua)

  • 4 Alasan Kenapa Mobil Pakai Sirine Rotator Ditolak Masyarakat

    4 Alasan Kenapa Mobil Pakai Sirine Rotator Ditolak Masyarakat

    Jakarta

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho membuat aturan tegas soal penggunaan sirine dan rotator (strobo) di jalan raya. Polisi menghentikan sementara pengawalan yang menggunakan sirine rotator sembari melakukan proses evaluasi komprehensif. Agus menerapkan kebijakan tersebut berangkat dari aspirasi masyarakat yang membuat gerakan penolakan sirine dan rotator di jalan raya. Ini empat alasan kenapa sirine dan rotator ditolak masyarakat.

    “Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” ujar Agus dikutip dari detikNews, Minggu (21/9/2025).

    Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, sirene dan rotator, yang dikenal sebagai strobo, adalah alat yang dirancang untuk memberikan peringatan darurat. Namun, penggunaan yang tidak tepat seringkali membuat masyarakat menolaknya. Masyarakat pun sudah cukup gerah dengan kebisingan di jalanan.

    “Pertama, penyalahgunaan dan hak istimewa yang tak tepat. Alasan paling mendasar adalah penyalahgunaan. Masyarakat sering melihat kendaraan pribadi atau pejabat yang bukan dalam keadaan darurat menggunakan strobo untuk menerobos kemacetan. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa strobo adalah simbol hak istimewa, bukan alat untuk keselamatan publik. Penggunaan yang tidak pada tempatnya ini menciptakan rasa tidak adil dan memicu kemarahan,” ungkap Djoko dalam keterangannya.

    Kedua, gangguan dan kebisingan. Suara sirene yang nyaring bisa sangat mengganggu, terutama di lingkungan padat penduduk atau saat kondisi tengah malam. Gangguan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan stres, bahkan memicu kecemasan. Orang tua, orang sakit, atau mereka yang ingin beristirahat sering merasa terganggu oleh kebisingan yang berlebihan.

    “Ketiga, regulasi yang kurang tegas. Meskipun sudah ada aturan yang mengatur siapa saja yang berhak menggunakan sirene dan strobo (seperti mobil ambulans, pemadam kebakaran, dan polisi), penegakan hukumnya sering kali dianggap lemah. Ketidaktegasan ini membuat banyak orang berani menggunakannya tanpa izin, memperburuk masalah penyalahgunaan,” sambung Djoko.

    Keempat, mengurangi kepercayaan publik. Ketika strobo digunakan secara sembarangan, kepercayaan masyarakat terhadap sistem darurat bisa menurun. Ketika mendengar sirene, masyarakat tidak lagi yakin apakah itu benar-benar situasi darurat atau hanya kendaraan yang ingin mencari jalan pintas. “Akibatnya, ketika ada situasi darurat yang nyata, respons masyarakat untuk memberikan jalan mungkin tidak secepat atau setanggap seharusnya,” tukas Djoko.

    (lua/riar)

  • Persiapan Khusus Andai Marc Marquez Kunci Juara di Sirkuit Mandalika

    Persiapan Khusus Andai Marc Marquez Kunci Juara di Sirkuit Mandalika

    Jakarta

    Jika gagal meraih juara MotoGP 2025 di Sirkuit Motegi, Jepang, maka Marc Marquez kemungkinan besar akan mengunci gelar di Sirkuit Mandalika, Lombok. Menariknya, jika hal itu benar terjadi, panitia sudah punya persiapan khusus.

    Kepastian tersebut disampaikan langsung Priandhi Satria selaku Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Menurut dia, seandainya penguncian gelar juara benar-benar terjadi di Mandalika, maka itu akan menjadi momen bersejarah untuk Indonesia.

    “Kami sudah menyiapkan skenario khusus bila penobatan juara dunia berlangsung di Mandalika,” ujar Priandhi Satria melalui keterangan resminya, dikutip Jumat (19/9).

    “Dari sisi seremoni, tata kelola penonton, hingga aspek keamanan, semua dipersiapkan sebaik mungkin agar momen ini berjalan tertib, aman, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh dunia,” tambahnya.

    Marc Marquez. Foto: Getty Images/Danilo Di Giovanni

    Berikut sejumlah langkah antisipatif yang telah dipersiapkan MGPA seandainya Marc Marquez benar-benar mengunci gelar dunia di Mandalika:

    1. Seremoni Khusus: Menyiapkan panggung penobatan yang sesuai standar MotoGP, dengan sentuhan budaya lokal untuk menambah nuansa khas Indonesia.

    2. Manajemen Kerumunan: Mengoptimalkan koordinasi dengan aparat keamanan agar perayaan juara berlangsung aman, nyaman, dan terkendali.

    3. Kolaborasi dengan Media Global: Mengemas peristiwa ini sebagai promosi besar bagi Indonesia, sehingga liputannya bisa menjangkau audiens internasional.

    4. Sinergi Pariwisata: Memaksimalkan dampak ekonomi melalui beragam kegiatan UMKM dan sektor transportasi, dan perhotelan,, salah satunya Konser Dewa 19 pada event MotoGP.

    Hitung-hitungan Juara Dunia

    Marc Marquez saat ini telah mengoleksi 512 poin. Sementara adiknya, Alex Márquez berada di posisi kedua dengan 330 poin. Selisih keduanya mencapai 182 poin!

    Secara hitung-hitungan, Marc bisa mengunci gelar di Motegi jika dia mengungguli Alex setidaknya 4 poin pada akhir pekan Motegi (Marc mendapat 25 pts race + 0 sprint = 25 vs Alex ≤21, atau kombinasi lain yang menghasilkan net atau selisih +4). Motegi merupakan peluang nyata untuk clinch atau mengunci gelar.

    Namun, jika Marc tak berhasil mencetak net +4 di Motegi, hampir pasti gelar akan dikunci paling lambat di Mandalika, kecuali terjadi skenario ekstrem di mana Alex mampu memangkas lebih dari 33 poin selisih gabungan pada dua seri (Motegi + Mandalika).

    Untuk menunda penentuan hingga pasca-Mandalika, Alex harus memangkas selisih minimal 34 poin dalam dua seri (Motegi + Mandalika). Artinya, Alex mesti meraih kemenangan beruntun dengan poin penuh, sementara Marc gagal meraih poin sama sekali. Situasi seperti ini sangat sulit terjadi mengingat Marc konsisten sepanjang musim.

    Dengan demikian, kemungkinan besar, jika tidak di Motegi, maka Mandalika akan menjadi saksi sejarah penobatan juara dunia MotoGP 2025.

    “Jika itu terjadi, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Dunia akan melihat Mandalika bukan hanya sebagai sirkuit baru, tetapi juga sebagai panggung sejarah MotoGP,” kata dia.

    (sfn/lua)

  • 4 Alasan Kenapa Mobil Pakai Sirine Rotator Ditolak Masyarakat

    Muncul Imbauan Pasang Stiker ‘Tolak Tot Tot Wuk Wuk’, Begini Wujudnya

    Jakarta

    Sejak beberapa pekan terakhir, muncul gerakan menolak penggunaan strobo dan rotator ilegal di jalan raya. Bahkan, mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha sampai membuat stiker khusus untuk menyuarakan kegelisahan tersebut.

    Stiker ‘tolak tut tut wuk wuk’ itu diunggah Peter Gontha di akun Instagram resminya. Dia mengimbau publik untuk mencetak stiker tersebut, kemudian ditempel di kendaraan masing-masing. Gerakan itu dianggap sebagai kampanye menolak strobo-rotator ilegal di jalan raya.

    “Kita rame rame bikin sticker ini ya, yang banyak dan bagi-bagikan kepada siapa saja,” demikian tulis Peter Gontha, dikutip Sabtu (20/9).

    Stiker tolak Strobo Foto: Doc. Peter Gontha

    Stiker yang dikampanyekan Peter Gontha terlihat sederhana, namun punya pesan yang kuat. Stiker tersebut berlatar belakang hitam dan ditulis menggunakan huruf berwarna merah-putih dengan kalimat ‘Hidupmu dari pajak kami. Stop strobo dan sirine!’.

    Hingga tulisan ini dimuat, stiker yang diunggah di media sosial tersebut sudah disukai 2 ribuan akun dan mendapat hampir 2 ratus komentar. Kebanyakan warganet setuju dengan ajakan Gontha dan berniat menempel stiker tersebut di kendaraan masing-masing.

    Diberitakan sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) telah membekukan pemakaian strobo dan rotator di jalan raya. Namun, pengawalan khusus terhadap pejabat tertentu tetap dilaksanakan.

    “Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho.

    Lebih jauh, Agus menekankan, penggunaan sirene hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu yang benar-benar membutuhkan prioritas. Bukan asal-asalan demi mengejar kecepatan.

    “Kalau pun digunakan, sirene itu untuk hal-hal khusus, tidak sembarangan. Sementara ini sifatnya imbauan agar tidak dipakai bila tidak mendesak,” tegasnya.

    Keputusan bijak tersebut diambil sebagai bentuk respons positif atas aspirasi masyarakat yang merasa terganggu dengan penggunaan sirene dan strobo di jalan raya.

    “Kami berterima kasih atas kepedulian publik. Semua masukan akan kami tindaklanjuti. Untuk sementara, mari bersama-sama menjaga ketertiban lalu lintas,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Jangan Cuma Imbauan, Strobo Ilegal Harusnya Dilarang Keras!

    Jangan Cuma Imbauan, Strobo Ilegal Harusnya Dilarang Keras!

    Jakarta

    Road Safety Association (RSA) menanggapi pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi soal penggunaan strobo secara bijak dan tak melampaui batas. Menurut mereka, penggunaan perangkat tersebut seharusnya dilarang keras dan ‘diharamkan’ secara nasional.

    Rio selaku Ketua Dewan Pengawas RSA mengatakan, larangan penggunaan strobo ilegal sudah disuarakan sejak 17 tahun lalu. Namun, baru kali ini ada reaksi dari pemerintah dan kepolisian.

    “Baru sekarang negara merespons lebih serius. Itu langkah maju, tapi jangan berhenti di imbauan ‘gunakan bijak’. Harus ada instruksi Presiden dan pelucutan nasional,” ujar Rio melalui rilis resmi yang diterima detikOto, Sabtu (20/9).

    “Pasal 134 UU LLAJ menyebut tujuh kendaraan yang berhak. Pimpinan lembaga negara jelas: Presiden, Wapres, Ketua MPR, DPR, DPD, MA, MK, BPK, dan KY. Daftar ini hirarkis, bukan bebas tafsir,” tambahnya.

    Mobil pakai strobo di jalan raya. Foto: Istimewa/Instagram/tmcpoldametro.

    Menurut RSA, strobo ilegal biasanya dipakai orang-orang yang terjangkit penyakit NPD (Narcissistic Personality Disorder) atau gangguan kepribadian narsistik.

    “Bahkan bisa mengarah ke penyakit NPD, ingin diutamakan dan mengabaikan hak orang lain,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Istana Kepresidenan menanggapi maraknya gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di media sosial yang memprotes penggunaan sirine dan strobo oleh kendaraan pejabat. Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan pejabat publik harus menjaga kepatutan dan tidak menggunakan fasilitas tersebut secara berlebihan.

    “Jangan digunakan untuk sesuatu yang melampaui batas-batas wajar dan tetap kita harus memperhatikan dan menghormati pengguna jasa yang lain,” kata Prasetyo Hadi.

    Prasetyo menekankan aturan memang memperbolehkan penggunaan sirine dalam kondisi tertentu, namun penerapannya harus menghargai ketertiban umum.

    “Bukan berarti menggunakan fasilitas tersebut semena-mena atau semau-maunya itu,” tegasnya.

    Dia kemudian mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang diklaim kerap memberi teladan dengan tidak selalu memakai sirine saat di jalan raya.

    “Bapak Presiden sering ikut bermacet-macet, kalau pun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu. Semangatnya itu,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Waduh! Gegara Pinjol Banyak Masyarakat Susah Kredit Motor

    Waduh! Gegara Pinjol Banyak Masyarakat Susah Kredit Motor

    Jakarta

    PT Indo SunMotor Gemilang, selaku Subsidiaries dari PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan hanya ada sekitar 20 persen konsumen Suzuki motor yang melakukan transaksi pembelian melalui kredit. Rupanya sedikitnya masyarakatyang melakukan pembelian sepeda motor Suzuki melalui kredit, karena tidak mendapat persetujuan dari lembaga pembiayaan.

    “70-80 persen pembelian (Suzuki Motor) dilakukan secara cash,” kata Direktur Operasional PT Indo SunMotor Gemilang, selaku Subsidiaries dari PT Suzuki Indomobil Sales, Ellya Masula.

    Alasan konsumen Suzuki lebih banyak melakukan transaksi secara cash, diakibatkan banyaknya calon konsumen yang melakukan peminjaman uang melalui pinjaman online (Pinjol).

    “Kalau menggunakan kredit (pembelian melalui kredit) saat ini agak susah, karena saat ini banyak masyarakat yang melakukan peminjaman uang melalui online atau pinjol, dan ini yang membuat data konsumen menjadi jelek. Jadi kamipun mengambil segmen yang mayoritas melakukan transaksi melalui cash, seluruh cabang kami sama kondinya seperti itu,” Ellya menambahkan.

    PT ISG Main dealer Suzuki motor. Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    Meski demikian Perempuan asal Semarang ini memastikan, meski konsumen Suzuki motor kebanyakan melakukan transaksi secara tunai, bukan berarti konsumen yang melakukan transaksi secara kredit tidak ada.

    “Konsumen yang melakukan transaksi secara kredit juga tetap ada. Bahkan konsumen fleet (perusahaan) juga ada yang kredit. Tapi kebetulan yang beli sama kami, itu kebanyakan belinya secara cash, mungkin pabrikan lain juga mengalami hal yang sama seperti yang saya alami,” kata Ellya.

    Suzuki Motor Anti Banting Harga

    Dalam kesempatan yang sama Ellya juga mengatakan Suzuki tidak pernah ikut perang harga, dan rela untuk mengurangi harga jual mereka.

    “Banting harga? Oh enggak, karena kita punya segmen tersendiri, karena kan kita punya bisnis, dan bisnis ini harus hidup. Untuk itu kami tidak pernah ikut perang harga. Jadi kita harus kemas dengan pelayanan (untuk bisa ikut bersaing dengan merek sepeda motor lain), dan itu menjadi nilai plus kita. Memberi diskon besar juga tidak, karena kita punya beberapa program untuk konsumen,” tutup Ellya.

    (lth/din)

  • Jangan Cuma Imbauan, Strobo Ilegal Harusnya Dilarang Keras!

    Maaf Manusia Sok Penting, Strobo-Rotator Dibekukan Korlantas!

    Jakarta

    Gelombang protes dan penolakan terhadap penggunaan strobo-rotator belakangan memenuhi media sosial. Sebab, dalam sejumlah kasus, perangkat tersebut disalahgunakan dan hanya dipakai manusia-manusia yang berlagak sok penting.

    Setelah protes itu tersiar di mana-mana, Korps Lalu Lintas (Korlantas) kemudian membuat aturan tegas soal penggunaan strobo dan rotator di jalan raya. Mereka membekukan pemakaian dua perangkat tersebut, namun pengawalan khusus terhadap pejabat tertentu tetap dilaksanakan.

    “Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho, dikutip dari detikNews, Sabtu (20/9).

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho Foto: Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan pihaknya merespons positif aspirasi masyarakat dan sedang mengevaluasi penggunaan sirine dan rotator. (Rumondang/detikcom)

    Lebih jauh, Agus menekankan, penggunaan sirene hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu yang benar-benar membutuhkan prioritas. Bukan asal-asalan demi mengejar kecepatan.

    “Kalau pun digunakan, sirene itu untuk hal-hal khusus, tidak sembarangan. Sementara ini sifatnya imbauan agar tidak dipakai bila tidak mendesak,” tegasnya.

    Keputusan bijak tersebut diambil sebagai bentuk respons positif atas aspirasi masyarakat yang merasa terganggu dengan penggunaan sirene dan strobo di jalan raya.

    “Kami berterima kasih atas kepedulian publik. Semua masukan akan kami tindaklanjuti. Untuk sementara, mari bersama-sama menjaga ketertiban lalu lintas,” kata dia.

    Saat ini, Korlantas Polri tengah menyusun ulang aturan penggunaan sirene dan rotator untuk mencegah penyalahgunaan. Hal ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 59 ayat (5), yang dengan jelas mengatur siapa saja yang berhak menggunakan rotator dan sirene:

    a. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk kendaraan bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    b. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk kendaraan bermotor tahanan, pengawalan TNI, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah.

    c. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk kendaraan bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan prasarana LLAJ, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, penderek kendaraan, serta angkutan barang khusus.

    (sfn/lth)

  • Demi Saingi Shell Cs, Bahlil Minta Pertamina Tingkatkan Mutu-Kualitas

    Demi Saingi Shell Cs, Bahlil Minta Pertamina Tingkatkan Mutu-Kualitas

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta Pertamina mampu meningkatkan kualitas dan mutu layanan untuk bersaing ketat dengan SPBU swasta seperti Shell, VIVO dan kawan-kawan.

    Bahkan, Bahlil mengaku, permintaan tersebut telah disampaikan langsung ke petinggi Pertamina. Fokusnya memang seputar kualitas pelayanan.

    “Saya sudah minta kepada Pak Simon (Direktur Utama Pertamina), agar memperbaiki pelayanan, memperbaiki kualitas pelayanan, dan meningkatkan mutu pelayanan. Agar betul-betul Pertamina juga bisa kompetitif dengan swasta yang lain,” ujar Bahlil, dikutip dari Antaranews, Sabtu (20/9).

    SPBU Pertamina. Foto: Dok. Pertamina

    Di kesempatan yang sama, Bahlil juga mengklaim, SPBU swasta telah bersedia membeli bahan bakar minyak (BBM) murni dari Pertamina. Namun, syaratnya, ‘bahan mentah’ tersebut benar-benar murni alias tak dicampur-campur.

    “Syaratnya adalah harus berbasis Base fuel, artinya belum dicampur-campur. Jadi barangnya itu ibarat bikin the,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, dikutip dari detikFinance, Sabtu (20/9).

    “Tadi Dirjen saya menjelaskan, kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh. Tapi sekarang mereka bilang jangan teh katanya, air panas saja. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Dan ini juga sudah disetujui, ini solusi,” tambahnya.

    Kemudian, lanjut Bahlil, syarat berikutnya adalah harus ada joint surver yang sama-sama disetuji Pertamina maupun SPBU swasta. Hal ini menyangkut kualitas bahan bakar murninya.

    “Agar tidak ada dusta diantara kita menyangkut kualitas, juga disepakatkan untuk melakukan dengan joint surveyor. Jadi barang belum berangkat, ada surveyor yang sama-sama disetujui di sana untuk dilakukan,” tuturnya.

    Bukan hanya itu, menurut Bahlil, syarat lainnya terkait harga jual. Bahlil meminta semuanya harus adil, sehingga tidak ada yang dirugikan.

    “Menyangkut dengan harga. Kita ingin, pemerintah ingin, sekalipun Pertamina yang diberikan tugas, tetapi kita juga ingin harus fair. Nggak boleh ada yang dirugikan. Kita ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengli,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Pasar Turun, Fuso Lihat Prospek Cerah Tractor Head 4×2 di Indonesia

    Pasar Turun, Fuso Lihat Prospek Cerah Tractor Head 4×2 di Indonesia

    Jakarta

    Mitsubishi Fuso melihat prospek cerah segmen tractor head 4×2 di Indonesia. Segmen tersebut terus bertumbuh tiap tahunnya.

    Truk tractor head 4×2, yang dinilai lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan distribusi modern. Mitsubishi Fuso, melalui produk terbarunya Fighter X FM65F Tractor Head 4×2, melihat peluang besar untuk menancapkan posisi di segmen ini.

    Berdasarkan data Gaikindo dari tahun 2022 hingga 2025, terlihat bahwa permintaan untuk segmen tractor head terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, tahun 2022 mencapai 6,5 persen, 2025 sudah mencapai 10 persen,” kata Aji Jaya selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors disela-sela presentasi di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (19/9/2025) kemarin.

    Sehingga Aji sangat yakin pasar Truck Traktor 4×2 masih akan terus tumbuh. “Kita lihat lebih dalam lagi di sektor tractor head 4×2 itu porsinya terus bertambah.”

    “Jadi tahun 2025 sejak bulan Mei terlihat pergerakan sangat stabil. Artinya banyak pengusaha yang membutuhkan tractor head 4×2,” jelas dia.

    Dia melanjutkan komoditas seperti kelapa sawit, batubara, dan karet saat ini menjadi penopang. Dengan permintaan internasional yang membaik, kebutuhan angkutan barang jarak jauh diyakini semakin tinggi, menjadikan segmen tractor head 4×2 kian relevan.

    “Kami melihat peluang yang bisa dimanfaatkan, peluang itu salah satunya adalah semakin meningkatnya aktivitas logistik dan juga konstruksi, dan tentunya ini menjadi sinyal positif bagi para pengusaha yang bergerak di sektor transportasi, distribusi, dan juga pembangunan infrastruktur,” jelas dia.

    “Peluang lainnya, komoditas andalan Indonesia, kelapa sawit, pada posisi harga yang stabil, saat ini permintaannya terus membaik, dari permintaan pasar internasional,” kata Aji.

    Fuso akhirnya merilis Fighter X FM65F Tractor Head 4×2. Truk ini mengusung mesin bertenaga 270 PS dengan torsi mencapai 882 Nm, dipadukan dengan transmisi EATON 9 percepatan yang tangguh. Dari sisi daya angkut, kendaraan ini memiliki Gross Combined Weight (GCW) hingga 36 ton, menjadikannya andal untuk kebutuhan angkutan kontainer maupun logistik jarak jauh.

    Tak hanya soal tenaga, Mitsubishi Fuso juga menghadirkan fitur keamanan dan kenyamanan, seperti rem ABS serta kabin ergonomis yang lebih nyaman untuk sopir. Harga yang ditawarkan berada di kisaran Rp 943 juta (off the road), membuatnya kompetitif di kelas tractor head.

    Keunggulan lain adalah 83% kesamaan suku cadang dengan lini Fighter lainnya, sehingga pemilik armada lebih mudah dalam perawatan dan tidak kesulitan mendapatkan spare part.

    Pasar bus dan truk yang turun

    Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pasar truk dan bus mengalami tekanan. Sepanjang Januari-Agustus 2025, penjualan minus 19 persen, sementara segmen bus turun 20 persen.

    Pasar truk Indonesia tahun ini terdistribusi 34.919 unit, turun dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 43.043 unit. Sementar segmen bus itu juga turun dari 3.762 unit menjadi 3.021 unit.

    (riar/lth)

  • Wujud Denza N9 Terbaru, Tipe Termahal Dijual Rp 1 Miliar

    Wujud Denza N9 Terbaru, Tipe Termahal Dijual Rp 1 Miliar

    Wujud Denza N9 Terbaru, Tipe Termahal Dijual Rp 1 Miliar