Category: Detik.com Otomotif

  • Apakah Pertalite Mengandung Etanol?

    Apakah Pertalite Mengandung Etanol?

    Jakarta

    Apakah Pertalite mengandung etanol? Begini penjelasan Pertamina.

    Pertanyaan itu banyak bermunculan usai adanya fenomena motor brebet di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Soalnya, banyak motor dikeluhkan ngadat usai diisi Pertalite. Bengkel-bengkel di Jawa Timur pun kebanjiran motor yang brebet akibat mengisi Pertalite.

    Tidak sedikit yang mencurigai memburuknya performa motor usai isi Pertalite lantaran BBM RON 90 Pertamina itu terdapat kandungan etanol. Benarkah Pertalite mengandung etanol? Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra memastikan bahwa tidak ada campuran etanol pada Pertalite.

    “Apakah Pertalite saat ini mengandung etanol? Tidak mengandung etanol,” kata Ega dikutip detikJatim saat konferensi pers pekan lalu.

    Ega kembali menegaskan bahwa BBM jenis Pertalite yang dibeli konsumen tidak ada campuran etanol. Masyarakat pun tak perlu khawatir akan kandungan etanol pada BBM RON 90 Pertamina tersebut.

    “Jadi Pertalite saat ini tidak mengandung etanol,” tegasnya.

    Pertamina juga memastikan tak ada kandungan air pada Pertalite. Sebelumnya ada yang menyebut bahwa kandungan air pada BBM Pertalite itu yang menyebabkan ratusan motor di Jawa Timur jadi brebet. Pertamina menyebut pihaknya sudah melakukan serangkaian pengujian terkait adanya kandungan air. Namun sama sekali tak ditemukan pada Pertalite.

    “Kami juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kejernihan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut. Sejauh ini kita tidak menemukan indikasi hal tersebut,” tutur Ega.

    Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo mengungkap bahwa Lemigas telah melakukan pengambilan sampel Pertalite dari sejumlah SPBU di Jawa Timur untuk diuji di laboratorium. Ia menegaskan bahwa Lemigas bersama Ditjen Migas akan terus melakukan analisis lanjutan, termasuk jika ditemukan laporan serupa di daerah lain.

    “Kemudian bisa kami sampaikan, pemantauan langsung yang bersama-sama dan dilanjutkan dengan contoh atau sampel yang dikirimkan ke Lemigas. Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya, adalah on spesifikasi, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK Dirjen Migas Nomor 486 Tahun 2017,” terang Cahyo.

    Spesifikasi Pertalite

    Sebagai informasi tambahan, Pertalite merupakan salah satu jenis BBM yang mendapat subsidi sejak ditetapkan menjadi JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan). Soal spesifikasi, dalam lampiran Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017, standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis bensin 90 yang dipasarkan di dalam negeri, Pertalite memiliki angka oktan 90, stabilitas oksidasi dengan batasan minimal 360 menit.

    Kandungan sulfur maksimal 0,05%m/m (setara dengan 500 ppm), sulfur merkaptan 0,002%m/m (setara dengan 20 ppm), dan tidak memiliki kandungan timbal. Pertalite memiliki warna hijau dengan visual jernih dan terang. Dengan spesifikasi tersebut, Pertalite menjanjikan jarak tempuh yang lebih jauh. Ini karena pembakaran yang dihasilkan lebih baik.

    Perlu diketahui, tidak semua kendaraan cocok menggunakan Pertalite. Laman resmi Pertamina menyebut, Pertalite cocok untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.

    (dry/rgr)

  • Darion Jadi Serangan Balik Wuling ke Kompetitor?

    Darion Jadi Serangan Balik Wuling ke Kompetitor?

    Jakarta

    Wuling menggebrak pasar kendaraan elektrifikasi dengan meluncurkan mobil MPV pintu geser terbaru bermesin EV dan PHEV. Menariknya lagi, Wuling memberi harga promo untuk 1.500 pelanggan pertama. Apakah artinya Wuling melakukan strategi perang harga untuk melawan para kompetitor senegaranya?

    Sebagai informasi, Wuling Darion EV dipasarkan dengan harga mulai Rp 356 juta, sementara Wuling Darion PHEV dijual mulai Rp Rp 439 juta. Harga itu berstatus on the road Jakarta dan khusus buat 1.500 pembeli pertama.

    Strategi harga promo untuk konsumen pertama itu mirip-mirip dengan strategi yang dilakukan Chery Group di Indonesia dengan lini produk Chery dan Jaecoo. Apakah artinya Wuling mencoba memberikan jawaban atas strategi ‘perang harga’ tersebut?

    Marketing Operation Director Wuling Motors Ricky Christian menjelaskan, Wuling berusaha memberikan harga yang terbaik buat konsumen Indonesia. Jika dilihat dari berbagai aspek, kata Ricky, konsumen Indonesia tak selalu mempertimbangkan harga kendaraan, tapi juga secara keseluruhan.

    “Setiap konsumen pasti bisa memilih produk sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Sama juga, tidak hanya faktor harga ya, mereka pasti melihat produk juga secara keseluruhan,” sambung Ricky.

    “Yang pasti kita membawa Darion ini produk terbaru. Harapannya juga harga dan produknya bisa diterima dengan baik di pasar Indonesia,” tambah Ricky.

    Sebagai informasi, Darion PHEV menggunakan mesin 1.500 cc dedicated hybrid dengan motor drive bertenaga 150 kW. Motor listrik di mobil ini bisa menempuh jarak hingga 125 km (CLTC) dan kombinasi mesin bensin + baterainya bisa tempuh jarak hingga lebih dari 1.000 km. Terus, karena ini mobil PHEV, maka baterainya bisa dicas independen dengan DC Charging CCS2, di mana 30%-80% bisa diisi hanya dalam 30 menit.

    Sementara untuk varian listrik full baterai alias EV, Darion ditenagai drive motor 150 kW yang bisa menempuh jarak hingga 540 km (CLTC). Baterai Darion varian ini bisa dicas 30%-80% dalam waktu 30 menit.

    (lua/rgr)

  • Perbandingan Harga BYD M6 vs Wuling Darion EV, Pilih Mana Nih?

    Perbandingan Harga BYD M6 vs Wuling Darion EV, Pilih Mana Nih?

    Jakarta

    BYD M6 kedatangan rival baru dari sesama produsen China Wuling Darion EV. Berikut perbandingan harga kedua MPV listrik tersebut dan spesifikasinya.

    Wuling menambah panjang daftar mobil listriknya yang dijual di Indonesia. Terbaru, Wuling meluncurkan MPV listrik bernama Darion EV. Di segmen MPV listrik, Wuling Darion EV bakal berhadapan langsung dengan BYD M6.

    Buat kamu yang tengah mempertimbangkan membeli MPV listrik, maka Wuling Darion EV atau BYD M6 bisa jadi opsinya. Tapi kalau bingung pilih yang mana, berikut ini perbandingan spesifikasi serta harga Wuling Darion EV vs BYD M6.

    Dimensi BYD M6 vs Wuling Darion EVWuling Darion EV Foto: Lutfi Anshori/detikotoBYD M6 Foto: Dina Rayanti/detikoto

    Secara dimensi, Wuling Darion EV sedikit lebih panjang dan tinggi ketimbang BYD M6. Wuling Darion EV punya dimensi panjang 4.910 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.770 mm, dan serta wheelbase 2.910 mm, yang menghasilkan kabin lapang untuk 7 penumpang dengan konfigurasi 2+2+3.

    Sementara itu BYD M6 memiliki panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm, tinggi 1.690 mm, dan jarak sumbu roda 2.800 mm. BYD menawarkan opsi konfigurasi tempat duduk 6-seater dan 7-seater pada M6. Versi 6-seaternya menggunakan jok captain seat.

    Baterai BYD M6 vs Wuling Darion EVInterior BYD M6 Foto: Muhammad Hafizh GemilangInterior Wuling Darion Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan ke roda depan melalui transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC) dalam sekali pengisian.

    BYD M6 menggunakan motor listrik bertenaga 120 kW untuk versi Standard, sementara varian Superior Captain dan Superior mengusung motor listrik 150 kW. Torsi maksimalnya 310 Nm. BYD M6 menggunakan Blade Battery milik BYD. Ada dua opsi baterai yang ditawarkan BYD M6. Untuk versi standard menggendong baterai berkapasitas 55,4 kWh. Berkat baterai itu, mobil bisa menempuh jarak sejauh 420 km.

    Selanjutnya ada baterai berkapasitas 71,8 kWh yang tersemat pada varian Superior Captain dan Superior. Baterai yang diusung Superior Captain dan Superior ini bisa menempuh jarak sejauh 530 km.

    Fitur BYD M6 vs Wuling Darion EV

    Wuling Darion EV dibekali dengan 6 airbag untuk varian tertingginya sementara varian terendahnya disematkan 4 airbag untuk menunjang keselamatan. Selanjutnya ada ABS, EBD, electric parking brake with auto-hold, hill hold control, pedestrian warning sound moudle, hingga tire pressure monitoring system. Wuling Darion EV juga sudah memiliki fitur ADAS dengan berbagai fungsi di antaranya adaptive cruise, intelligent driving assist with lane keeping function, front collision warning, automatic emergency braking, lane departure warning, blind spot detection, lane change assist, door open warning, hingga intelligent high beam assist.

    BYD M6 dilengkapi dengan 6 airbag untuk seluruh varian. Kemudian fitur tyre pressure monitoring system, isofix, ABS, electric parking brake, electronic stability control, traction control system, electronic brake-force distribution, vehicle dynamic control system, hill hold control, brake disc wiping system, coordinated regenerative braking system, roll movement intervention, brake override system, around vie monitor, rear 4 radars, auto hold juga tersedia di seluruh varian M6.

    Di varian Superior Captain dan Superior juga tersemat fitur adaptive cruise control, autonomous emergency braking, door open warning, intelligent cruise control, predictive collision warning, rear collision warning, blind spot detection, rear cross traffic alert, dan rear cross traffic brake.

    Harga BYD M6 vs Wuling Darion EV

    BYD M6 ditawarkan dalam tiga varian dengan harga mulai Rp 370 jutaan. Sementara Darion EV hanya punya dua varian. Berikut harga masing-masing varian kedua model tersebut.

    Harga BYD M6

    BYD M6 Standard : Rp 379.000.000BYD M6 Superior Captain : Rp 429.000.000BYD M6 Superior : Rp 419.000.000

    Harga Wuling Darion EV

    Darion EV CE: Rp 356.000.000Darion EV EX: Rp 416.000.000

    Perlu dicatat, harga Wuling Darion EV itu hanya berlaku untuk 1.500 konsumen pertama.

    (dry/rgr)

  • Mobil Pakai BBG dari Kotoran Sapi, Diklaim 28 Kali Lebih Baik Tekan Gas Rumah Kaca

    Mobil Pakai BBG dari Kotoran Sapi, Diklaim 28 Kali Lebih Baik Tekan Gas Rumah Kaca

    Jakarta

    Suzuki menggarap berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan. Tak cuma mobil listrik, Suzuki juga menggarap mobil yang bisa menggunakan bahan bakar gas dari kotoran sapi.

    Di pameran Japan Mobility Show (JMS) 2025, Suzuki memajang SUV Suzuki Victoris berbahan bakar CBG atau compressed biomethane gas (gas biometana terkompresi). Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), mengatakan bahan bakar gas CBG bahkan bisa lebih baik untuk mencapai netralitas karbon.

    “Kami memiliki (kendaraan berbahan bakar gas) biometana. Ini juga potensial. Jika bicara soal netralitas karbon, targetnya bukan menambah jumlah mobil listrik, tapi mencoba menurunkan gas rumah kaca. Dari sudut pandang itu, biometana lebih masuk akal. Biometana 28 kali lebih efektif untuk netralitas karbon,” kata Harano saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.

    Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.

    Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.

    Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.

    Dikutip dari situs resmi Suzuki India, penggunaan gas biometana ini dapat mengatasi masalah emisi dari kotoran sapi di negeri itu. Penekanan emisi metana atmosfer melalui pengumpulan dan pemurnian kotoran sapi.

    “Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi biogas, yang berasal dari kotoran sapi yang kaya metana, untuk menciptakan masyarakat yang netral karbon dan berkelanjutan,” demikian dikutip dari situs resmi Suzuki India terkait proyek biogas di negara itu.

    (rgr/dry)

  • Perbedaan Wuling Darion EV dan PHEV

    Perbedaan Wuling Darion EV dan PHEV

    Jakarta

    Wuling meluncurkan Cortez Darion dalam dua varian sekaligus, versi full listrik alias EV dan versi plug-in hybrid atau PHEV. Selain harga dan desain eksterior, apa saja yang membedakan keduanya?

    Perbedaan Wuling Darion PHEV dan EV

    Secara harga, Darion EV jauh lebih murah dari Darion PHEV. Darion EV CE dijual Rp 356.000.0002 dan Darion EV EX dipasarkan Rp 416.000.000. Sementara Darion PHEV CE dijual Rp 439.000.000 dan Darion PHEV EX dijual Rp 489.000.000. Harga itu berstatus OTR Jakarta dan untuk 1.500 pembeli pertama.

    Dari sisi desain, sebenarnya antara varian EV dan PHEV hampir mirip. Hanya ada perbedaan di bagian grille di mana varian PHEV menggunakan desain diamond cut grille, sementara pada varian EV tidak dibekali grille selayaknya mobil listrik pada umumnya.

    Perbedaan lain tentunya terletak pada powertrain-nya. Varian Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan melalui roda depan dengan transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC).

    Sementara Darion PHEV menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga puncak 105 dk dan torsi 130 Nm. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 dk) dan torsi 230 Nm.

    Darion PHEV pakai Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan baterai 20,5 kWh memberi jarak jelajah 125 km dalam mode EV. Sementara tangki bensin 52 liter menjaga efisiensi jarak jauh hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian bahan bakar.

    “Darion merupakan gabungan frasa ‘Dari Indonesia’ yang mengusung semangat Evolving Family Moments. Produk ini merupakan MPV pertama di Indonesia yang hadir dalam varian EV dan PHEV, sehingga membawa cerita baru bagi keluarga. Wuling Darion memadukan desain, kenyamanan, teknologi, dan efisiensi sehingga dapat menghadirkan momen berkesan dalam perjalanan bersama keluarga. Mobil ini jadi sebuah MPV yang tak hanya diproduksi di Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai dan kebutuhan keluarga Indonesia,” jelas Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors.

    (lua/dry)

  • Kata Lexus soal Perkembangan Mobil Listrik

    Kata Lexus soal Perkembangan Mobil Listrik

    Tokyo

    Mobil listrik tengah jadi sorotan di dunia. Soalnya mobil listrik dinilai bisa menjadi solusi sebagai kendaraan yang menekan emisi gas buang. Namun demikian, produsen mobil premium asal Jepang, Lexus, punya pandangan tersendiri soal mobil listrik.

    “Ada Infrastruktur di tempat-tempat tertentu tidak memadai, kecepatan pengisian daya tidak cukup cepat, atau saat Anda mengemudi Anda kehabisan daya, sehingga Anda merasa cemas akan jangkauan atau jarak tempuh. Jadi semua ini mempengaruhi kenyamanan pengalaman kepemilikan EV,” ucap President Lexus International, Takashi Watanabe pada Japan Mobility Show belum lama ini.

    “Jadi orang-orang mulai mempertanyakan apa itu BEV itu sendiri, apakah tepat (memiliki kendaraan listrik? Jadi, kita berbicara tentang aspek negatifnya tentu saja ada. Tapi ini bukan hanya tentang hal negatif. Ada hal-hal tertentu yang hanya bisa dilakukan oleh mobil listrik, dan ini menjadi hal positif. Itulah yang membuatnya unik, itulah yang akan membuat pelanggan ingin memilih mobil listrik,” Watanabe menambahkan.

    Lexus LS Concept 6 Roda Foto: (Mohammad Luthfi Andhika/detikOto)

    Watanabe menyebut harus ada cara agar masyarakat mulai pindah untuk mengendarai kendaraan listrik atau teknologi yang lebih baik lagi.

    “Jadi, kita perlu membuat mereka menginginkan mobil itu, kita perlu mencari tahu apa yang mereka inginkan, apa yang membuat kendaraan itu unik?” ujar Watanabe.

    “Dan sebagai produsen mobil, kita perlu melihat ke masa depan tentang apa yang kita yakini akan terjadi, dan kemudian kita perlu mengambil langkah-langkah untuk mencapainya. Anda tahu, konsep LS di dalamnya, jika tidak menggunakan teknologi baterai listrik, kita tidak akan bisa menciptakannya, membentuk kemasannya. Itu akan mustahil jika tidak menggunakannya. Dan itu adalah contoh, sekali lagi, tentang pentingnya memikirkan nilai dan bagaimana kita memasukkannya ke dalam produk tertentu,” Watanabe mengatakannya.

    (lth/dry)

  • Pajak Toyota Fortuner 2.8L Keluaran 2025, Tembus Segini

    Pajak Toyota Fortuner 2.8L Keluaran 2025, Tembus Segini

    Jakarta

    Pajak tahunan Toyota Fortuner 2.8 L keluaran 2025 tembus Rp 10 juta. Berikut ini rincian pajak Toyota Fortuner 2.8 L terbaru.

    Toyota Fortuner merupakan salah satu mobil yang cukup populer di Indonesia. Khusus Fortuner, tipe yang terlaris justru model tertinggi yang menggendong mesin 2.8 L sebagaimana terlihat dalam data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Padahal kalau secara harga, SUV bongsor Toyota itu juga yang termahal dibandingkan tipe lainnya.

    Pajak Toyota Fortuner 2.8 L Tahun 2025

    Fortuner 2.8 L paling murah dijual Rp 640 jutaan hingga yang termahal Rp 791,2 juta. Dari banderolnya, Fortuner memang bukan buat kaum mendang-mending. Bukan cuma banderolnya, pajak tahunannya juga terbilang tinggi. Ditelusuri detikOto dalam laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pajak Fortuner 2.8 L VRZ TSS keluaran 2025 sebesar Rp 10 jutaan. Rincian pajaknya sebagai berikut.

    PKB Pokok: Rp 10,143 jutaSWDKLLJ: Rp 143 ribuTotal: Rp 10,286 juta

    Toyota Fortuner 2.8 L VRZ TSS dengan pajak Rp 10 jutaan itu banderolnya Rp 666 juta. Adapun pajak tersebut berlaku untuk kendaraan pertama yang terdaftar atas nama perusahaan di Jakarta. Besar pajak bisa jadi berbeda di wilayah lainnya dan juga jumlah kepemilikan kendaraan.

    Fortuner 2.8 VRZ hadir dengan mesin diesel baru berkode 1GD-FTV dengan kapasitas 2.755 cc VNT Intercooler. Tenaganya lebih besar menjadi 203,9 PS pada 3.000 – 4.000 rpm dan torsi 499 Nm pada 1.600 – 2.800 rpm. Fitur-fitur yang tersemat antara lain hill start assist, emergency brake signal, traction control, hingga Toyota Safety Sense 2.0.

    Sekadar mengingatkan, pajak kendaraan dibayarkan setiap tahun. Makanya tak jarang juga pajak jadi salah satu pertimbangan seseorang sebelum membeli mobil. Makin mahal harga mobil, biasanya juga berpengaruh ke pajak tahunannya. Tapi ini tak berlaku untuk mobil listrik ya.

    (dry/din)

  • Garansi Wuling Darion, Ada yang Seumur Hidup

    Garansi Wuling Darion, Ada yang Seumur Hidup

    Jakarta

    Berbarengan dengan peluncuran MPV 7-seater terbaru, Darion, Wuling juga turut berkomitmen terhadap layanan purnajualnya. Ini dilakukan untuk memberi ketenangan bagi konsumen, mulai perlindungan garansi, kemudahan perawatan, hingga dukungan bantuan darurat.

    “Melalui layanan purnajual ini kami ingin menghadirkan worry free kepada konsumen Darion. Dengan produk terbaru ini Wuling turut memberikan garansi seumur hidup untuk komponen utama PHEV yang menjadikannya sebagai brand otomotif pertama di Indonesia yang memiliki perlindungan tersebut. Selain itu ada juga garansi umum dan customer assistance guna menyajikan pengalaman kepemilikan yang bebas khawatir,” jelas Maulana Hakim, Aftersales Director Wuling Motors.

    Seluruh varian Wuling Darion dilengkapi dengan garansi kendaraan umum selama 6 tahun atau 150.000 kilometer. Selain itu, khusus varian PHEV terdapat garansi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) selama 6 tahun atau 150.000 kilometer dan ada juga garansi untuk baterai 12V selama 1 tahun atau 20.000 kilometer. Untuk garansi ini berlaku syarat dan ketentuan, serta mana yang lebih dahulu tercapai.

    Di samping garansi tadi, Wuling memberikan Lifetime Core Component Warranty yang mencakup tiga komponen utama, baik varian EV dan PHEV. Garansi ini mencakup Power Battery yang menjadi sumber energi utama serta dirancang untuk efisiensi dan daya tahan maksimal. Lalu Drive Motor yang berfungsi menggerakkan kendaraan menggunakan energi dari baterai bertegangan tinggi, dan juga Motor Controller yang bertugas untuk mengatur aliran daya dari baterai ke motor.

    Lifetime Core Component Warranty ini berlaku dengan ketentuan sebagai berikut yakni pemilik pertama kendaraan baru yang digunakan untuk keperluan pribadi, bukan untuk komersial atau operasional. Pemakaian kendaraan 30.000 kilometer per tahun, dan pelanggan diwajibkan melakukan perawatan berkala di bengkel resmi Wuling sesuai standar SGMW serta menggunakan suku cadang asli. Garansi ini tidak berlaku apabila kendaraan mengalami modifikasi, tabrakan, kebakaran, terendam air, atau insiden eksternal lain yang berdampak terhadap komponen utama.

    Untuk perawatan berkala yang sesuai dengan panduan pemilik kendaraan, Wuling Darion EV mengusung interval kelipatan 10.000 kilometer yang diawali dari 5.000 kilometer sebagai awal perawatan berkala. Komponen suku cadang yang termasuk dalam jadwal perawatan ini terdiri dari part Reducer Oil, AC Filter, Coolant, dan Brake Fluid. Secara keseluruhan, biaya perawatan berkala untuk varian EV ini dengan penggunaan hingga 5,5 tahun (55.000 kilometer) mencapai Rp 3,4 jutaan, termasuk biaya jasa dan suku cadang.

    Sedangkan untuk melakukan perawatan berkala Wuling Darion PHEV menerapkan interval setiap 7.500 kilometer yang dimulai dari 5.000 kilometer sebagai jadwal pertama perawatan. Komponen suku cadang yang termasuk di dalamnya antara lain Engine Oil, Oil Filter, DHT Oil, Brake Fluid, AC Filter, Spark Plug, Air Filter, Coolant (HV System dan Engine), serta Carbon Canister Filter. Biaya perawatan berkala untuk varian PHEV ini dengan penggunaan hingga 5,5 tahun (42.500 kilometer) mencapai Rp 12,6 jutaan, termasuk biaya jasa dan suku cadang.

    Melengkapi layanan purnajual, Wuling juga menyediakan Emergency Roadside Assistance (ERA) yang siaga selama 24 jam dan dapat diakses melalui 0800-100-5050. Layanan ini mencakup bantuan darurat seperti kehabisan bahan bakar, ban kempis, baterai lemah, serta layanan derek gratis hingga radius 30 kilometer dari lokasi kejadian. Selain itu, pelanggan juga dapat menghubungi Wuling Hotline Service di nomor yang sama untuk mendapatkan dukungan pelanggan, pelaporan kondisi darurat, dan keluhan terkait layanan dealer maupun produk.

    (lua/dry)

  • Mobil Suzuki Ini Bisa Pakai Bahan Bakar Gas dari Kotoran Sapi

    Mobil Suzuki Ini Bisa Pakai Bahan Bakar Gas dari Kotoran Sapi

    Tokyo

    Suzuki memamerkan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Salah satunya adalah SUV Suzuki Victoris yang menggunakan bahan bakar compressed biomethane gas (CBG).

    Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.

    Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.

    Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.

    “Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi biogas, yang berasal dari kotoran sapi yang kaya metana, untuk menciptakan masyarakat yang netral karbon dan berkelanjutan,” demikian dikutip dari situs resmi Suzuki India terkait proyek biogas di negara itu.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Salah satu mobil yang bisa menggunakan bahan bakar gas CBG tersebut adalah Suzuki Victoris yang dipamerkan Suzuki di JMS 2025. Bicara soal Victoris CBG, sebenarnya SUV ini baru saja diluncurkan di India. Di negara itu, Victoris salah satunya ditawarkan dengan mesin CNG (compressed natural gas). Tapi, Suzuki Victoris yang dipamerkan di JMS 2025 dibikin bisa menggunakan bahan bakar CBG yang diproses dari kotoran sapi.

    Suzuki tidak menyajikan spesifikasi detail pada Victoris CBG ini. Hanya, secara dimensi mobil ini tetap sama seperti yang sudah meluncur di India. Mobil ini punya panjang 4.360 mm, lebar 1.795 mm dan tinggi 1.655 mm.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Berbeda dengan mobil berbahan bakar gas CNG pada umumnya yang menaruh tabung gas di bagasi, Suzuki Victoris CBG ini meletakkan tabung gas di bawah lantai. Jadi, kapasitas bagasinya tidak termakan dengan tabung gas.

    Suzuki Victoris di India menggunakan K-Series 1.5L Dual Jet Dual VVT berkapasitas 1.462 cc. Mesin itu memiliki tenaga 103,06 PS @ 6.000 rpm dengan torsi maksimalnya 139 Nm @ 4.300 rpm.

    (rgr/dry)

  • Dirakit di Cikarang, Berapa Banyak Komponen Lokal Wuling Darion EV dan PHEV?

    Dirakit di Cikarang, Berapa Banyak Komponen Lokal Wuling Darion EV dan PHEV?

    Jakarta

    MPV terbaru Wuling Darion EV dan Darion PHEV diklaim menjadi produk yang khusus dirancang buat pasar Indonesia dan juga telah diproduksi di Indonesia. Seberapa banyak kandungan lokal mobil penumpang berkapasitas 7-seater itu?

    Sebagai informasi, mobil yang bernama lengkap Wuling Cortez Darion tersebut, telah dirakit secara lokal di pabrik PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) di Cikarang, Jawa Barat. Indonesia jadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan Wuling Darion. Bahkan negara pembuatnya, China, belum meluncurkan mobil ini.

    “Wuling Darion ini spesifikasinya memang spesial untuk market Indonesia saja. Dan bahkan di Tiongkok (China) saat ini belum di-launching resmi juga untuk yang setipe,” ujar Marketing Operation Director Wuling Motors Ricky Christian kepada wartawan di Spike Air Dome PIK2, Jakarta Utara, Rabu (5/11/2025).

    “Dan untuk TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) Darion saat ini sudah mencapai lebih dari 40%,” sambung Ricky.

    Sebagai informasi, Wuling Darion ditawarkan dalam dua varian powertrain, PHEV (Plug-in Hybrid) dan EV (listrik full baterai). Wuling Darion EV dijual mulai Rp 356 juta dan Wuling Darion PHEV dipasarkan mulai Rp 439 juta. Harga itu berstatus OTR Jakarta dan khusus buat 1.500 pembeli pertama.

    Wuling Darion PHEV Foto: Lutfi Anshori/detikoto

    Sedikit mengulas spesifikasinya, Darion PHEV menggunakan mesin 1.500 cc dedicated hybrid dengan motor drive bertenaga 150 kW. Motor listrik di mobil ini bisa menempuh jarak hingga 125 km (CLTC) dan kombinasi mesin bensin + baterainya bisa tempuh jarak hingga lebih dari 1.000 km.

    Karena ini mobil PHEV, maka baterainya bisa dicas secara independen dengan DC Charging CCS2, di mana 30%-80% bisa diisi hanya dalam 30 menit.

    Sementara untuk varian listrik full baterai alias BEV, Darion ditenagai drive motor 150 kW yang bisa menempuh jarak hingga 540 km (CLTC). Baterai mobil listrik ini bisa dicas 30%-80% dalam waktu 30 menit.

    Wuling juga memperkuat aspek konektivitas melalui sistem LING OS yang menjadi kebutuhan konsumen. Sistem ini mencakup WIND (Wuling Indonesian Command), perintah suara berbahasa Indonesia pertama di Tanah Air, serta konektivitas MyWuling+ yang memungkinkan pengguna memantau status kendaraan dan menggunakan beberapa fungsi kendaraan secara real-time. LING OS pun akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan pasar di Indonesia.

    Melengkapi pengalaman berkendara aman, Wuling melengkapi Darion dengan sistem Level 2 Advanced Driver Assistance System (ADAS). Teknologi ini mampu mendeteksi, memperingatkan, dan merespons potensi bahaya di jalan secara otomatis, dan memberikan dukungan aktif bagi pengemudi. Sistem ini mencakup berbagai fitur seperti Intelligent Driving Assist (IDA), Forward Collision Warning (FCW), Lane Departure Warning (LDW), Adaptive Cruise Control (ACC), Lane Change Assist (LCA), Rear Collision Warning (RCW), Automatic Emergency Braking (AEB), Door Opening Warning (DOW), Blind Spot Detection (BSD), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), serta Intelligent High Beam Assist (IHMA). Seluruh fitur bekerja secara terintegrasi untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan di setiap perjalanan, menghadirkan ketenangan penuh bagi pengemudi dan penumpang.

    (lua/dry)