Category: Detik.com Otomotif

  • Harga Selisih Rp 3 Jutaan, Ini Beda Suzuki Satria Pro dan Satria F150

    Harga Selisih Rp 3 Jutaan, Ini Beda Suzuki Satria Pro dan Satria F150

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah meluncurkan Suzuki Satria Pro dan F150 di Indonesia, Sabtu (9/11). Lantas, dengan harganya yang selisih Rp 3 jutaan, apa perbedaan dua varian tersebut?

    Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Dept Head PT SIS mengatakan, Suzuki Satria Pro dan F150 sebenarnya sama-sama menyasar konsumen dari kalangan muda menuju matang. Namun, keduanya memiliki sedikit perbedaan di bagian eksterior dan fitur kendaraan.

    “Sudah lebih dari dua dekade Satria dipercaya publik sebagai ikon dan legenda kecepatan. Kini saat yang tepat bagi Suzuki untuk kembali memberikan pembaruan, sekaligus menaikkan standar baru,” kata Agha saat peluncuran produk di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/11).

    Perbedaan pertama, ada di bagian eksterior atau tampilan kendaraan. Satria Pro punya headlamp atau lampu utama yang lebih besar dan dominan. Kemudian headunit-nya dirancang terbuka tanpa penutup windshield.

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki Satria Pro terbaru di Indonesia Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Selain itu, Satria Pro hanya punya satu opsi warna, yakni merah-hitam. Sedangkan Satria F150 lebih beragam, ada biru/abu-abu dan ivory/abu-abu. Perbedaan warna tersebut juga terlihat di area pelek roda.

    Bukan hanya tampilan, perbedaan keduanya juga menyasar area fitur atau teknologi. Khusus untuk varian Pro, pabrikan membekalinya dengan sistem nirkunci pintar (smart keyless), soket pengisian daya ponsel, sistem konektivitas Ride Connect dan antilock braking system.

    Meski demikian, keduanya sama-sama menggunakan mesin DOHC empat-katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 150cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi manual 6-percepatan dan teknologi clutch assist system.

    Suzuki Satria Pro dibanderol Rp 34,9 juta dan Satria F150 Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/lth)

  • Operasi Zebra Bakal Tindak Balap Liar, Kendaraan Bisa Disita?

    Operasi Zebra Bakal Tindak Balap Liar, Kendaraan Bisa Disita?

    Jakarta

    Korps Lalu Lintas Polri akan menggelar Operasi Zebra dalam upaya menciptakan ketertiban, keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang libur panjang Nataru. Salah satu pelanggaran yang diincar dalam Operasi Zebra kali ini adalah balap liar.

    “Operasi Zebra itu nanti saya akan menekankan kaitannya dengan kamseltibcarlantas,” kata Kepala Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat, (7/11/2025) kemarin.

    Dia mengatakan bahwa Operasi Zebra akan dilakukan secara humanis termasuk dalam penanganan dan penertiban balap liar. Ini penting guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, juga agar nantinya perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 bisa berlangsung lancar, aman dan kondusif.

    “Khusus balap liar kita tindak secara humanis, persiapan dari Operasi Nataru ini tentunya dari sisi keselamatan, dari sisi keamanan ini sedang kita siapkan dengan stakeholder ini,” tutur dia.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, saat ini pihak kepolisian sedang melakukan patroli malam untuk menyisir balap liar. Operasi penanganan balap liar ini dinamakan Patroli Presisi Berperisai Cahaya. Polantas akan patroli di lokasi-lokasi rawan balap liar mulai dari tengah malam.

    “Seluruh jajaran lalu lintas di tingkat Polda hingga Polres untuk meningkatkan kehadiran personel pada jam-jam rawan malam hingga dini hari,” jelasnya.

    Penyitaan kendaraan peserta balap liar merupakan langkah hukum terakhir dari petugas.

    “Dalam situasi tertentu, penyitaan kendaraan dapat dilakukan sebagai langkah terakhir apabila kendaraan digunakan untuk kegiatan berisiko tinggi atau tidak memenuhi spesifikasi teknis,” kata Irjen Agus kepada wartawan, Minggu (2/11/2025) lalu.

    Dia juga meminta jajarannya untuk memakai body cam dalam bertugas. Perangkat itu sebagai bentuk transparansi dan menjaga akuntabilitas dalam operasi penanganan balap liar.

    “Penggunaan teknologi pendukung seperti e-TLE Mobile dan body cam agar setiap proses penindakan terekam secara transparan dan akuntabel,” jelas Irjen Agus.

    (riar/lth)

  • Ini Tampang ‘Taksi Terbang’ ala Toyota dan Joby

    Ini Tampang ‘Taksi Terbang’ ala Toyota dan Joby

    Ini Tampang ‘Taksi Terbang’ ala Toyota dan Joby

  • Ribuan Bikers Bakal Buat Sesak Garut!

    Ribuan Bikers Bakal Buat Sesak Garut!

    Jakarta

    Puncak Honda Bikers Day akan digelar di Garut! Ajang bikers Honda dari seluruh Indonesia ini bakal buat padat daerah yang terkenal dengan julukan ‘Swiss Van Java’ dan kerajinan kulitnya tersebut.

    Dikutip dari siaran resmi Astra Honda Motor (AHM), semangat persaudaraan para bikers Honda pada rangkaian gelaran Honda Bikers Day (HBD) 2025 yang telah berlangsung meriah di tiga pulau besar Indonesia.

    Sebanyak 11.909 bikers dari berbagai komunitas dan penjuru wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi telah berkumpul, menyambut pesta persaudaraan bikers terbesar di Tanah Air, sebelum menuju puncak perayaan HBD pada 15 November 2025 di Yonif 303 SSM Cibuluh, Garut, Jawa Barat.

    Rangkaian kegiatan HBD dimulai dari Sumatera, tepatnya di Istana Maimun, Medan pada 11 Oktober 2025, dilanjut ke DOME BSCC Balikpapan, Kalimantan Timur pada 25 Oktober 2025, kemudian berlanjut ke pulau Sulawesi yang diadakan di Lapangan KONI Manado, Sulawesi Utara pada 1 November 2025. Pada setiap lokasi, bikers Honda dari berbagai klub dan komunitas berkumpul, merasakan kebersamaan yang erat dengan semangat solidaritas yang semakin kuat. Aksi kebersamaan ini semakin lengkap dengan adanya kegiatan kontribusi bagi keberlanjutan bangsa Indonesia melalui kehadiran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga aktivitas sosial bagi masyarakat sekitar.

    Ilustrasi Touring ADV 160 RoadSync di Bali. Foto: dok. Astra Honda Motor (AHM)

    General Manager Marketing Planning and Analysis Division PT Astra Honda Motor (AHM), Andy Wijaya menyampaikan apresiasi tinggi atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta komunitas sepeda motor Honda di seluruh penjuru Tanah Air.

    “Kami bersyukur rangkaian HBD 2025 di tiga pulau besar ini berjalan dengan sangat baik. Honda Bikers Day bukan hanya ajang kumpul komunitas, melainkan wujud nyata persaudaraan dan kebanggaan menjadi bagian dari keluarga besar Honda. Kami mengundang para bikers hadir pada perayaan puncak HBD di Garut sebagai perayaan kebersamaan penuh arti dengan sepeda motor Honda,” ujar Andy.

    Rangkaian HBD di 3 pulau ini merupakan kerjasama AHM dengan jaringan main dealer Honda yaitu PT Indako Trading Coy, PT Daya Adicipta Wisesa, dan Astra Motor Kalimantan Timur I. Perayaan puncak HBD 2025 yang bekerjasama dengan PT Daya Adicipta Motora, para bikers siap disambut dengan rangkaian kegiatan yang lebih meriah dan berkesan. Final battle Honda Modif Contest, aktivitas komunitas dan generasi muda, hingga hiburan musik spektakuler akan menjadi bagian dari puncak kebersamaan ini.

    Mengusung tema “Brotherhood Festival,” gelaran tahun ini semakin menegaskan posisi HBD sebagai ajang wajib yang selalu dinantikan para bikers di Indonesia setiap tahun.

    HBD menghadirkan semangat kebersamaan yang melampaui pertemuan komunitas, menjadikannya simbol persaudaraan dan ruang ekspresi bikers lintas generasi dan merek motor di Tanah Air. Rangkaian acara di tiap pulau menghadirkan ragam aktivitas kekinian yang dekat dengan semangat dan gaya hidup generasi muda, seperti parade, aktivitas lapak komunitas kalcer, serta hiburan musik yang semakin mengukuhkan identitas persaudaraan.

    HBD telah hadir lebih dari satu dekade sebagai ajang tahunan yang mempertemukan puluhan ribu pengguna sepeda motor Honda dari Sabang hingga Merauke. Melalui gelaran ini, AHM berkomitmen untuk terus mendampingi komunitas Honda dan mendorong budaya berkendara yang aman, solid, dan penuh semangat kebersamaan.

    (lth/din)

  • Suzuki Satria Pro dan F150 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Suzuki Satria Pro dan F150 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki Satria Pro dan Satria F150 terbaru di Indonesia, Sabtu (8/11). Keduanya dibanderol mulai dari Rp 30 jutaan!

    Presiden Direktur (Presdir) PT SIS, Minoru Amano mengatakan, Suzuki Satria punya sejarah panjang di Indonesia. Dia berharap, model terbarunya bisa menjerat lebih banyak konsumen dari generasi muda.

    “Mari kita saksikan ikon legendaris Suzuki yang terlahir kembali di Indonesia,” kata Minoru Amano saat peluncuran produk di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/11).

    Secara tampilan, Satria Pro dan F150 agak berbeda. Perbedaan paling kentara ada di bagian headlamp atau lampu utama, di mana Satria Pro lebih besar dibandingkan F150.

    Selain itu, perbedaan eksterior lainnya terdapat di pilihan warna. Jika Pro hanya tersedia dalam satu opsi, maka F150 ada dua.

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki Satria F150 terbaru di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Sementara untuk dimensinya benar-benar sama. Keduanya punya panjang 1.955 mm, lebar 675 mm, tinggi 980 mm dan jarak sumbu roda 1.280 mm.

    Sedangkan mesinnya DOHC empat katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 147cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam-percepatan dengan teknologi Suzuki Clutch Assist System.

    Keduanya juga berbeda dalam urusan fitur atau teknologi. Khusus untuk Satria Pro, pabrikan membekalinya dengan headunit khusus dengan konektivitas Ride-connect, soket pengisian daya ponsel dan sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda.

    Jika Suzuki Satrio Pro dibanderol Rp 34,9 juta, maka Satria F150 ditawarkan Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/lth)

  • Seberapa Mahal Jasa Taksi di Tokyo?

    Seberapa Mahal Jasa Taksi di Tokyo?

    Tokyo

    Konon katanya menggunakan taksi di Jepang itu relatif mahal. Tapi apa memang benar-benar mahal atau tidak ya? Saat menyambangi event otomotif dunia Japan Mobility Show (JMS) 2025 bersama Lexus Indonesia yang digelar di Tokyo Jepang, tim detikOto kerap sekali bermobilitas menggunakan taksi, sekaligus membuktikan mitos tersebut.

    Sebutan taksi di Tokyo Jepang relatif mahal dirasa ada benar-nya, atau mungkin bisa jadi taksi bisa lebih efektif untuk menempuh perjalanan selama di Tokyo.

    Berdasarkan riset detikOto, biaya taksi di Jepang itu bervariasi tergantung berada di kota mana. Di Tokyo sendiri dikatakan mencapai 410-730 yen untuk sekitar 1 km pertama, dan memiliki biaya tambahan sekitar 100 yen per 300 meter berikutnya.

    Saat detikOto bersama Lexus Indonesia menggunakan taksi, saat membuka pintu dan duduk di dalamnya, sang pengendara akan menanyakan ke mana lokasi yang hendak dituju. Setelah mengetahui lokasi, maka sopir taksi akan memulai argo-nya. Terlihat saat pertama kali argo dimulai, biayanya menunjukan sekitar 500 Yen atau setara dengan Rp 54.367 (dengan kurs 1 Yen = Rp 108,09).

    Sebagai contoh saat detikOto bersama tim Lexus Indonesia menggunakan jasa taksi, dari Hotel Prince Sakura Tower Tokyo menuju ANNEX Sumo Asakusa itu mencapai 1.500 Yen (atau setara dengan Rp 163.103). Jika dihitung jarak, perjalanan itu hanya menempuh jarak 14 km.

    Ilustrasi Taksi di Tokyo Jepang Foto: Rangga Rahadiansyah

    Jika dibandingkan menggunakan kereta bawah tanah, jelas pilihan taksi sangat mahal. Soalnya saat memilih menggunakan kereta bawah tanah, biayanya hanya mencapai sekitar 300’an Yen. Dengan rute kereta jalur Yamanote Line menuju Station Asakusa.

    Tentu ada perbandingan harga yang sangat mencolok antara taksi dan kereta bawah tanah. Akan tetapi waktu tempuh jauh berbeda dan lebih cepat menggunakan taksi sehingga bisa dikatakan jauh lebih efektif menghemat waktu.

    Nah jika detikers hendak menggunakan jasa taksi di Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya:

    – Pastikan saat menggunakan taksi, hanya beranggotakan kelompok kecil. Soalnya taksi di Tokyo Jepang hanya mengangkut 4 orang penumpang saja.

    – Periksa stiker pembayaran. Saat hendak menggunakan jasa taksi di Tokyo Jepang, jangan lupa untuk memeriksa stiker pembayaran. Apakah taksi tersebut bisa melakukan transaksi dengan kartu kredit atau tidak, tentu hal ini dilakukan saat tidak memiliki uang cash.

    – Pertimbangkan dengan baik. Ada baiknya sebelum detikers menggunakan jasa taksi, perhatikan terlebih dahulu jarak dan biaya. karena jika tidak membutuhkan waktu yang terburu-buru, menggunakan kereta bawah tanah di Jepang bisa menjadi pilihan yang tepat.

    (lth/din)

  • Seberapa Mahal Jasa Taksi di Tokyo?

    Seberapa Mahal Ongkos Taksi di Tokyo?

    Tokyo

    Konon katanya menggunakan taksi di Jepang itu relatif mahal. Tapi apa memang benar-benar mahal atau tidak ya? Saat menyambangi event otomotif dunia Japan Mobility Show (JMS) 2025 bersama Lexus Indonesia yang digelar di Tokyo Jepang, tim detikOto kerap sekali bermobilitas menggunakan taksi, sekaligus membuktikan mitos tersebut.

    Sebutan taksi di Tokyo Jepang relatif mahal dirasa ada benar-nya, atau mungkin bisa jadi taksi bisa lebih efektif untuk menempuh perjalanan selama di Tokyo.

    Berdasarkan riset detikOto, biaya taksi di Jepang itu bervariasi tergantung berada di kota mana. Di Tokyo sendiri dikatakan mencapai 410-730 yen untuk sekitar 1 km pertama, dan memiliki biaya tambahan sekitar 100 yen per 300 meter berikutnya.

    Saat detikOto bersama Lexus Indonesia menggunakan taksi, saat membuka pintu dan duduk di dalamnya, sang pengendara akan menanyakan ke mana lokasi yang hendak dituju. Setelah mengetahui lokasi, maka sopir taksi akan memulai argo-nya. Terlihat saat pertama kali argo dimulai, biayanya menunjukan sekitar 500 Yen atau setara dengan Rp 54.367 (dengan kurs 1 Yen = Rp 108,09).

    Sebagai contoh saat detikOto bersama tim Lexus Indonesia menggunakan jasa taksi, dari Hotel Prince Sakura Tower Tokyo menuju ANNEX Sumo Asakusa itu mencapai 1.500 Yen (atau setara dengan Rp 163.103). Jika dihitung jarak, perjalanan itu hanya menempuh jarak 14 km.

    Ilustrasi Taksi di Tokyo Jepang Foto: Rangga Rahadiansyah

    Jika dibandingkan menggunakan kereta bawah tanah, jelas pilihan taksi sangat mahal. Soalnya saat memilih menggunakan kereta bawah tanah, biayanya hanya mencapai sekitar 300’an Yen. Dengan rute kereta jalur Yamanote Line menuju Station Asakusa.

    Tentu ada perbandingan harga yang sangat mencolok antara taksi dan kereta bawah tanah. Akan tetapi waktu tempuh jauh berbeda dan lebih cepat menggunakan taksi sehingga bisa dikatakan jauh lebih efektif menghemat waktu.

    Nah jika detikers hendak menggunakan jasa taksi di Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya:

    – Pastikan saat menggunakan taksi, hanya beranggotakan kelompok kecil. Soalnya taksi di Tokyo Jepang hanya mengangkut 4 orang penumpang saja.

    – Periksa stiker pembayaran. Saat hendak menggunakan jasa taksi di Tokyo Jepang, jangan lupa untuk memeriksa stiker pembayaran. Apakah taksi tersebut bisa melakukan transaksi dengan kartu kredit atau tidak, tentu hal ini dilakukan saat tidak memiliki uang cash.

    – Pertimbangkan dengan baik. Ada baiknya sebelum detikers menggunakan jasa taksi, perhatikan terlebih dahulu jarak dan biaya. karena jika tidak membutuhkan waktu yang terburu-buru, menggunakan kereta bawah tanah di Jepang bisa menjadi pilihan yang tepat.

    Bersama Lexus tim detikOto ke berbagai tempat, mengunakan moda transportasi yang beragam Diawali menggunakan kereta bawah tanah, taksi, taksi online hingga helikopter untuk mengelilingi kota Tokyo, Jepang. Nah mau tahu keseruannya, terus pantau detikOto ya detikers.

    (lth/din)

  • Mengenal Pesawat Kolaborasi Toyota dan Joby

    Mengenal Pesawat Kolaborasi Toyota dan Joby

    Tokyo

    Pada ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025, booth Lexus memberi kejutan dengan memperlihatkan kendaraan konsep yang dinilai bakal menjadi kendaraan yang cocok di masa depan. Namun lebih menarik lagi, di booth Lexus pesawat terbang ikut terparkir di dalamnya.

    Rupanya pesawat yang terparkir di booth Lexus tersebut, merupakan hasil kolaborasi Toyota, Lexus dan Joby sebuah perusahaan maskapai yang bermarkas di Santa Cruz, California, Amerika Serikat.

    Sebagai catatan Joby merupakan perusahaan maskapai pesawat terbang, yang berdiri sejak 2009 yang mengembangkan pesawat lepas landas dan mendarat secara vertikal elektronik atau electric vertical takeoff and landing (eVTOL) yang diperuntukan untuk menjadi taksi terbang.

    Dipilihnya Joby untuk bisa bekerjasama dengan Toyota tidak main-main, soalnya perusahaan Joby Aviation sendiri ini meruapakan perusahaan yang dinilai cukup berkembang karena ikut mengembangkan electrics motors, flight software dan baterai lithium-ion, bahkan Joby sendiri ikut berpartisipasi dalam projek NASA X-57 Maxwell dan LEAPTech.

    Pesawat kolaborasi Toyota dengan Joby. Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    Sehingga Joby dinilai memang pantas untuk bisa berada di booth Lexus di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Karena kolaborasi Toyota dan Joby ini sangat memungkinkan untuk bisa diwujudkan di masa depan.

    “Iya ini merupakan pesawat hasil kolaborasi dari Toyota dan Joby,” ucap Project Manager Grouplobal Communication Group, product Promotion Dept, Lexus Branding Enhancement Div, Atsushi Kuroda, saat ditemui detikOto di Japan mobility Show (2025).

    Kuroda menambahkan saat ini pesawat Toyota ini sudah dan terus melakukan pengujian, hal ini dilakukan agar pesawat ini benar-benar bisa terealisasi.

    “Ini merupakan pengembangan pesawat beberapa tahun lalu. Dan untuk pesawat ini masih dan terus diuji, saat ini pesawat Toyota dan Joby ini tengah diuji dai Dubai, Amerika Serikat dan di Jepang sendiri,” Kuroda menambahkan.

    Namun sayang, Kuroda tidak membocorkan spesifikasi apa yang akan ditawarkan taksi terbang Toyota ini.

    “Untuk jarak, baterai apa yang akan digunakan, jumlah penumpang, itu belum bisa kami ungkapkan. Akan tetapi yang pasti pesawat ini bakal menjadi pesawat listrik,” tutup Kuroda yang mengaku pernah berkunjung ke Indonesia.

    (lth/din)

  • Canggih! Pabrik Mobil Changan Mayoritas Dikerjakan Robot

    Canggih! Pabrik Mobil Changan Mayoritas Dikerjakan Robot

    Canggih! Pabrik Mobil Changan Mayoritas Dikerjakan Robot

  • Apa Tujuan Honda Bikin Roket Luar Angkasa?

    Apa Tujuan Honda Bikin Roket Luar Angkasa?

    Tokyo

    Berbeda dengan produsen lain, Honda secara mengejutkan membawa roket luar angkasa ke pameran Japan Mobility Show 2025. Lantas, apa tujuan mereka membuat mobilitas masa depan tersebut?

    Chief Executive Officer (CEO) Honda Motor Company (HMC), Toshihiro Mibe menjelaskan, di masa depan, mobilitas bukan hanya terjadi di darat dan laut, melainkan juga di udara dan antariksa. Itulah mengapa, pihaknya dengan percaya diri mengembangkan roket luar angkasa.

    “Selain produk dan teknologi sepeda motor serta mobil, sebagai perusahaan mobilitas yang komprehensif, Honda telah menawarkan berbagai produk mobilitas untuk darat, laut, dan udara,” ujar Mibe di Tokyo, Jepang.

    “Honda menawarkan berbagai produk mobilitas yang akan membantu orang-orang mengembangkan potensi hidup mereka,” tambahnya.

    CEO Honda, Toshihiro Mibe. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Mibe sadar, mengembangkan roket bukan pekerjaan mudah. Sebab, teknologinya sangat berbeda dengan mobil atau sepeda motor. Meski demikian, dia dan timnya tetap berupaya menghadirkan mobilitas masa depan tersebut.

    “Penelitian dan pengembangan roket Honda baru saja melalui langkah pertama. Apa pun kesulitan yang menghadang, Honda akan mengatasinya dengan terus menantang batas tanpa pernah menyerah,” ungkapnya.

    Sadar membuat roket tak mudah, Honda tak mau buru-buru mengoperasikan roket tersebut secara massal. Bahkan, ‘kendaraan’ itu baru mulai mengorbit pada 2030 atau lima tahun lagi.

    “Proyek roket yang dapat digunakan kembali (reusable rocket) telah mencapai tahap validasi pendaratan vertikal, dengan target peluncuran satelit ke orbit sekitar tahun 2030,” kata Mibe.

    Sebagai catatan, roket buatan Honda telah menjalani serangkaian uji coba di Hokkaido, Jepang, pada Juni lalu. Pengujian tersebut menandai Honda sebagai perusahaan swasta pertama di Negeri Sakura yang punya proyek roket suborbital pada 2029.

    Roket tersebut punya panjang 6,3 meter, diameter 85 cm, dan berat 900 kilogram. Menariknya, kendaraan uji coba itu mengusung konsep berkelanjutan dan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

    (sfn/lth)