Category: Detik.com Kesehatan

  • Pria Ini Pakai Alat Bantu Seks Biar Ereksi Lama, Penisnya Berakhir Diamputasi

    Pria Ini Pakai Alat Bantu Seks Biar Ereksi Lama, Penisnya Berakhir Diamputasi

    Jakarta

    Seorang pria di Amerika terpaksa menjalani operasi amputasi penis setelah alat kelaminnya hitam dan membusuk gegara nekat pakai alat bantu seks selama berjam-jam. Kondisinya makin parah karena dia baru datang ke rumah sakit seminggu setelah alat bantu seksnya itu tak dapat dilepaskan.

    Dilaporkan jurnal Urology Case Reports, petugas medis mengatakan pada saat masuk rumah sakit, penis pria tersebut berwarna ungu tidak normal dengan kulit melepuh dan bercak kuning.

    Dokter terpaksa memotong kepala penisnya karena cincin penambah ereksi yang dia gunakan membuat jaringan di sekitar alat kelaminnya mati. Alat bantu seks yang dia gunakan membuat seluruh penisnya menjadi hitam dan membusuk.

    Petugas medis memberi pria tersebut antibiotik spektrum luas dalam upaya mencegah gangren lebih lanjut dan mulai memotong jaringan penis yang mati. Dengan menggunakan pisau bedah dan gunting bedah, petugas medis dengan susah payah memotong jaringan mati selapis demi selapis, sampai mereka menemukan jaringan hidup yang sehat jauh di dalam alat kelaminnya.

    Karena kondisi penisnya parah, dokter terpaksa mengamputasi hampir seluruh alat vitalnya. Setelah pemulihan selama seminggu, pria tersebut menjalani pemeriksaan lagi dan pengangkatan jaringan mati sebelum menjalani rekonstruksi penis.

    Mereka mengambil sepotong kulit dari paha kanannya yang kemudian dicangkokkan ke bagian inti penis pasien yang sudah dikupas.

    “Pria tersebut tetap stabil setelah operasi dan kateter baru, yang dimasukkan melalui perutnya untuk membantunya buang air kecil, dibandingkan dengan biasanya melalui penisnya, berfungsi dengan benar,” tulis jurnal tersebut.

    (kna/kna)

  • 10 Obat Alami Tradisional untuk Menetralkan Asam Lambung Naik

    10 Obat Alami Tradisional untuk Menetralkan Asam Lambung Naik

    Jakarta

    Asam lambung adalah zat yang dibutuhkan selama proses pengolahan makanan. Tanpa asam lambung, organ pencernaan tidak bisa berfungsi mengambil nutrisi dari makanan atau minuman yang diperlukan tubuh.

    Namun jika asam lambung terlalu banyak, organ pencernaan dan lainnya berisiko rusak. Karena itu, asam lambung yang naik harus segera dinetralkan sehingga kondisi pencernaan tidak terlau asam. Pasien juga tak lagi merasa mual dan tidak nyaman.

    Obat Tradisional Asam Lambung

    Berikut ini obat tradisional asam lambung yang mudah diperoleh dan diyakini berkhasiat:

    1. Jahe

    Dilansir dari NDTV, jahe termasuk salah satu obat tradisional asam lambung karena memiliki sifat antiinflamasi dan baik untuk pencernaan. Agar menetralkan asam lambung, detikers bisa meminum seduhan air jahe hangat.

    2. Gula Merah

    Gula merah mengandung magnesium yang tinggi dan dapat meningkatkan kekuatan usus, sehingga dapat membantu sistem pencernaan. Gula merah juga bersifat basa, sehingga bisa mengurangi asam lambung berlebih.

    3. Air Kelapa

    Air kelapa dapat menetralkan kondisi pencernaan yang terlalu asam, sehingga tak lagi berbahaya bagi organ dalam tubuh. Manfaat lain air kelapa adalah menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah asam lambung berulang.

    4. Pisang

    Pisang memiliki kandungan antasida alami, sehingga baik untuk mengatasi refluks asam lambung atau GERD. Selain enak, pisang juga mudah ditemukan untuk dikonsumsi saat perut kosong untuk mencegah maag.

    5. Daun Kemangi

    Di balik daun kecil yang wangi ini terdapat sifat menenangkan dan bisa menangani asam lambung. Sediakanlah daun kemangi di rumah jika detikers sering mengalami asam lambung naik.

    Ketika terasa asam lambung naik, makanlah beberapa daun kemangi atau rebus 3-4 daun kemangi dalam secangkir air hingga mendidih selama beberapa menit. Hirup uapnya dan minum airnya untuk menangani asam lambung.

    6. Adas

    Adas adalah bumbu dapur tradisional yang bisa digunakan untuk mencegah asam lambung. Kandungan minyak dari bijinya dapat menetralkan asam lambung. Kalian bisa mencampurkan adas dengan teh atau menyeduh produk teh adas untuk mencegah asam lambung.

    7. Kayu Manis

    Tanaman herbal kayu manis juga berfungsi sebagai antasida alami untuk asam lambung, sehingga memberikan efek menenangkan pada perut. Kandungannya dapat meningkatkan pencernaan dan penyerapan. Kayu manis dapat dicampur dengan teh atau jahe agar lebih nikmat.

    8. Kunyit

    Dikutip dari situs Dinkes DIY, kunyit mengandung kurkumin yang dapat mengontrol produksi asam lambung berlebihan, sehingga membantu gejala maag. Kalian bisa mencampur kunyit dengan bahan lain, seperti jahe dan jeruk.

    9. Biji Jintan

    Biji jintan diyakini bisa menjadi obat tradisional asam lambung. Biji jintan dapat berfungsi sebagai penetral asam lambung, membantu pencernaan dan meredakan sakit perut.

    Cara mengonsumsinya adalah dengan menghancurkan sedikit biji jintan yang sudah dipanggang, kemudian campur ke dalam segelas air dan aduk-aduk. Atau kalian bisa merendam satu sendok teh biji jintan ke dalam secangkir air matang, minumlah setelah makan.

    10. Cengkeh

    Cengkeh sudah sejak lama digunakan sebagai pengobatan tradisional Tiongkok dan Ayurveda. Sifat karminatif pada cengkeh dapat mengobati gangguan pencernaan dan mencegah pembentukan gas di saluran pencernaan.

    Detikers bisa menambahkan cengkeh saat memasak makanan yang bisa menyebabkan perut kembung, seperti kacang merah atau lentil hitam. Konsumsi cengkeh membantu perut tetap terasa nyaman, tidak kembung, dan tidak terlalu asam.

    Jika asam lambung tak juga membaik usai konsumsi obat alami tradisional, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan secepatnya sesuai hasil diagnosa dokter akan menekan risiko perburukan kondisi tubuh.

    (row/row)

  • Heboh Bikin Sekolah ‘Lockdown’, Gimana Biar Anak Tak Kena Cacar Air?

    Heboh Bikin Sekolah ‘Lockdown’, Gimana Biar Anak Tak Kena Cacar Air?

    Jakarta

    Penyakit cacar air membuat sejumlah sekolah terpaksa ‘lockdown’ dan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Setidaknya ada 53 siswa di SMPN 8 Tangsel yang terjangkit cacar air.

    Selain itu SD di Situbondo juga melakukan PJJ setelah beberapa siswa dan guru terjangkit cacar air.

    Kasus cacar air anak memang disebut meningkat karena kurangnya vaksinasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut salah satu cara mencegah anak dari penyakit tersebut adalah dengan memutus rantai penularan dengan lockdown.

    “Tetap awasi anak-anak dalam berkegiatan dan berinteraksi dengan teman-temannya. Berikan edukasi kepada mereka tentang pentingnya kebersihan pribadi dan menjaga jarak jika ada teman yang sedang sakit,” kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI dr Anggraini Alam, SpA (K) kepada ANTARA.

    Cacar air bisa menular melalui droplets sehingga akan mudah menulari anak ketika sedang beraktivitas. Untuk itu orang tua diimbau mengajarkan anak menggunakan masker saat berada di sekitar pasien cacar air untuk mencegah penularan.

    Langkah pencegahan yang cukup efektif dalam menghindari terjadinya cacar air adalah dengan menjalani vaksinasi. Vaksinasi ini dianjurkan untuk anak kecil dan orang dewasa yang belum melakukan vaksinasi.

    Pada anak kecil, penyuntikan vaksin Varicella atau cacar air pertama dilakukan pada umur 12 hingga 15 bulan, dan penyuntikan lanjutan dilakukan ketika anak berusia 2 hingga 4 tahun. Sedangkan anak yang lebih besar dan dan orang dewasa perlu mendapat 2 (dua) kali vaksinasi, dengan perbedaan waktu setidaknya 28 hari.

    “Serta yang sudah kita ketahui bersama sebagai bentuk pencegahan penyakit menular adalah dengan vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama yang jelas sudah sangat direkomendasikan. Tetap pantau jadwal vaksinasi anak-anak dan lengkapi imunisasi, terutama imunisasi dasar, untuk memberikan perlindungan optimal terhadap penyakit menular,” kata dia.

    (kna/kna)

  • Catat Moms, Ini Alasan Bayi di Bawah Usia 1 Tahun Tak Boleh Diberi Madu

    Catat Moms, Ini Alasan Bayi di Bawah Usia 1 Tahun Tak Boleh Diberi Madu

    Jakarta

    Bagi banyak orang, mengonsumsi madu setiap hari sudah menjadi bagian dari rutinitas untuk menjaga daya tahan tubuh. Madu dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan imun dan memberikan energi.

    Dikutip dari Healthline, madu merupakan cairan manis yang dibuat oleh lebah dari nektar bunga dan sering digunakan dalam berbagai makanan serta pengobatan tradisional. Dengan berbagai manfaatnya, madu tampak seperti pilihan yang aman.

    Tapi, untuk bayi, situasinya berbeda. Madu justru bisa membawa bahaya yang tak terduga. Mengapa demikian?

    Salah satu alasan utama adalah madu dapat mengandung spora Clostridium botulinum, bakteri yang bisa menyebabkan botulisme pada bayi.

    Menurut data dari CDC pada tahun 2018, ada 242 kasus botulisme yang dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat, dengan 67% di antaranya terjadi pada bayi. Hal ini menunjukkan bahwa bayi lebih rentan terkena botulisme dibandingkan kelompok usia lainnya.

    Botulisme pada bayi terjadi ketika mereka menelan spora C. botulinum, yang kemudian berkembang di usus mereka dan menghasilkan neurotoksin, yaitu racun yang menyerang sistem saraf. Menariknya, spora ini secara alami tersebar di lingkungan sekitar, seperti di tanah, debu, air, bahkan udara, dan bisa mencemari madu melalui kontaminasi debu atau air. Meskipun madu bukan penyebab langsung penyakit ini, risiko kontaminasi spora tetap ada.

    Karena itu, CDC dan American Academy of Pediatrics dengan tegas merekomendasikan agar madu tidak diberikan kepada bayi di bawah usia satu tahun. Pada usia ini, sistem kekebalan bayi masih belum cukup kuat untuk melawan pertumbuhan spora dan mencegah produksi racun di dalam usus. Maka dari itu, memberi madu kepada bayi berusia kurang dari 12 bulan dapat menimbulkan risiko penyakit serius.

    Jika bayi terpapar botulisme, gejalanya dapat mencakup:

    Sembelit

    Kelopak mata turunTampak lemasRefleks muntah dan menghisap yang melemahKehilangan kontrol kepalaKehilangan ekspresi wajahKelumpuhan yang menyebar ke bawahKegagalan pernapasan

    Tanda-tanda tersebut harus segera mendapat perhatian medis karena botulisme adalah kondisi darurat. Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan makanan yang aman untuk bayi, terutama dalam menghindari madu hingga bayi berusia setidaknya satu tahun.

    (kna/kna)

  • WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    Jakarta

    Dalam penghitungan tertinggi yang pernah tercatat untuk kasus tuberkulosis, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan penyakit paru-paru ini tahun lalu.

    Dari jumlah itu, 1,25 juta orang meninggal karena TBC, yang berarti bahwa penyakit tersebut sekali lagi menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular setelah COVID-19 menggusurnya selama pandemi.

    “Fakta bahwa TBC masih membunuh dan membuat begitu banyak orang sakit adalah kemarahan, ketika kita memiliki alat untuk mencegahnya, mendeteksinya, dan mengobatinya,” ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    “WHO mendesak semua negara untuk membuat komitmen konkret yang telah mereka buat untuk memperluas penggunaan alat-alat tersebut, dan untuk mengakhiri TBC,” lanjutnya.

    Beberapa negara di Asia sangat terpengaruh oleh pemyakit ini. India, Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan menyumbang lebih dari setengah kasus TBC di dunia.

    Menurut laporan, 55 persen orang dengan TBC adalah laki-laki, sementara 33 persen adalah perempuan dan 12 persen adalah anak-anak dan remaja muda.

    Banyak kasus TBC baru dilatarbelakangi oleh lima faktor risiko utama: kekurangan gizi, infeksi HIV, gangguan penggunaan alkohol, merokok (terutama di kalangan pria) dan diabetes.

    Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri di udara yang sebagian besar menyerang paru-paru. Kira-kira seperempat dari populasi global diperkirakan memiliki TBC tetapi hanya sekitar 5% hingga 10% dari mereka yang mengeluhkan gejala.

    Orang dengan infeksi TBC sering tidak merasa sakit dan tidak menular. Hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi TB yang akan mengalami gejala, dengan bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi.

    “Gejala TBC mungkin ringan selama berbulan-bulan, sehingga mudah untuk menyebarkan penyakit kepada orang lain tanpa menyadarinya,” catat WHO.

    (kna/kna)

  • Couple Goals! Viral Pasutri Pamer Tubuh Atletis, Bisa Tebak Usianya?

    Couple Goals! Viral Pasutri Pamer Tubuh Atletis, Bisa Tebak Usianya?

    Jakarta

    Menjaga kesehatan tubuh adalah kebiasaan yang baik di segala usia, tetapi kadang orang menganggap bahwa upaya untuk tetap bugar hanya penting di masa muda. Padahal, berinvestasi pada kesehatan bisa membawa manfaat besar di setiap tahap kehidupan, termasuk di usia lanjut.

    Belakangan ini, media sosial ramai dengan cerita pasangan suami-istri dari Korea Selatan yang bikin banyak orang kagum. Di usia 62 dan 57 tahun, Kang Changdong dan Kim Sunok masih punya tubuh kekar dan bugar, sampai-sampai banyak yang berusia 20-an jadi minder.

    Dikutip dari Asia One, kisah mereka baru mencuri perhatian setelah video dari putri mereka, Grace, viral di TikTok pada Mei 2022. Publik pun jadi penasaran, apa rahasia mereka menjaga kebugaran di usia yang tak lagi muda?

    Perjalanan kebugaran Kang dan Kim ternyata dimulai sejak tahun 2021. Dalam video Grace, terlihat bagaimana kedua orang tuanya antusias berolahraga di halaman belakang tempat mereka menginap, mengenakan pakaian atletik yang menonjolkan tubuh yang terlatih.

    Grace menggambarkan momen tersebut dengan kalimat “Sudut pandang ketika orang tua yang sangat bugar mengunjungi saya di LA jauh-jauh dari Korea dan yang mereka pedulikan hanyalah olahraga, protein, dan pakaian atletis.”

    Video itu langsung disukai banyak orang, ditonton lebih dari tiga juta kali, dan diikuti dengan video lain yang menunjukkan mereka berolahraga lagi, kali ini dengan perut kencang yang bikin kagum.

    Grace mengungkapkan bahwa orang tuanya sebenarnya dulu jauh dari bugar. Ketika menikah, Sunok mengalami kelebihan berat badan dan merasa kembung, sementara Changdong, yang sempat menjadi kickboxer amatir, sangat kurus.

    Baru pada usia 45 tahun, Sunok mencoba pilates untuk mengatasi sakit punggung ringan, sedangkan Changdong mulai memperhatikan kesehatannya setelah didiagnosis pra-diabetes sekitar tahun 2017 dan mengalami masalah lutut.

    “Dia harus menurunkan berat badan untuk mengurangi tekanan pada lututnya,” jelas Grace.

    Perubahan besar terjadi pada 2021 ketika Changdong memutuskan untuk mengambil “foto profil tubuh” sebagai tantangan. Sejak itu, mereka menjalani pola makan sehat dan olahraga rutin.

    “Orang tua saya melakukan semuanya sebagai satu paket, jadi ibu saya akan bergabung dalam perjalanannya tanpa ragu,” kata Grace.

    Kini, meski sudah dua tahun berlalu, mereka tetap mempertahankan gaya hidup sehat. Dalam salah satu unggahan April tahun ini, Kang dan Kim berbagi pola makan mereka yang teratur. Pagi diawali dengan air hangat dan yogurt dengan salad, dilanjutkan dengan protein shake dan buah-buahan sebagai camilan, serta steak dan salad untuk makan malam.

    Meskipun Changdong baru saja menjalani operasi lutut, Grace membagikan momen saat ayahnya mempercepat pemulihan untuk bisa mengantar dan berdansa dengannya di acara pernikahannya, yang membuat para netizen tersentuh.

    Cerita Kang dan Kim ini menginspirasi banyak orang, menunjukkan bahwa memulai hidup sehat tidak ada kata terlambat.

    Mereka terus membuktikan bahwa hidup sehat bisa jadi gaya hidup yang penuh energi dan kebahagiaan, bahkan di usia lanjut.

    (kna/kna)

  • 10 Obat Herbal Vertigo untuk Penanganan di Rumah

    10 Obat Herbal Vertigo untuk Penanganan di Rumah

    Jakarta

    Vertigo terjadi ketika kita merasa ruangan di sekitarmu bergerak, biasanya berputar, padahal kita sedang diam. Tentu hal ini membuat tidak nyaman, bahkan berbahaya jika hal ini terjadi saat berkendara.

    Berdasarkan Healthline, vertigo bukan penyakit, tetapi gejala dari kondisi tertentu. Salah satu penyebabnya adalah gangguan keseimbangan, seperti vertigo paroksismal posterior jinak (BPPV), yaitu ketika endapan kalsium menumpuk di telinga bagian dalam sehingga menavigasi indera keseimbangan Anda.

    Detikers mungkin dapat meredakan vertigo dengan melakukan gerakan atau latihan tertentu. Mengkonsumsi obat herbal vertigo juga diyakini bisa membantu meredakan gejala vertigo.

    Obat Herbal Vertigo

    Berikut ini 10 obat herbal vertigo yang dilansir dari situs Medical News Today:

    1. Ginkgo Biloba

    Ginkgo biloba adalah ramuan dari China yang dapat membantu meredakan gejala vertigo dengan cara meningkatkan aliran darah ke otak. Sebuah penelitian pada 2021 menyebut ekstrak ginkgo biloba berfungsi lebih baik daripada plasebo dan sama efektifnya dengan betahistine, obat histamin.

    2. Jahe

    Jahe dikenal memiliki banyak manfaat. Kandungan antiinflamasi dan antioksidan alaminya diyakini dapat mengurangi peradangan di bagian dalam yang bisa memicu vertigo.

    Jahe mudah dikonsumsi dengan cara menyeduhnya di air panas dan dapat dicampur dengan bahan lain, seperti teh atau bahan lainnya.

    3. Ashwagandha

    Ashwagandha atau ginseng India adalah bahan yang sering digunakan dalam terapi Ayurveda untuk menangani stres dan kecemasan. Ashwagandha berfungsi untuk mengatur respons stres tubuh, yang menjadi faktor yang memperburuk gejala vertigo. Ashwagandha bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen, teh, atau bentuk minuman lain.

    4. Kunyit

    Kunyit juga merupakan tanaman herbal tradisional yang diyakini memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaatnya adalah mengurangi peradangan melalui kandungan anti-inflamasi dan antioksidannya.

    Vertigo mungkin terjadi karena peradangan di telinga bagian dalam, sehingga kunyit juga dapat dimanfaatkan untuk menangani vertigo. Kunyit bisa dikonsumsi sebagai bumbu makanan atau dicampur dalam minuman, seperti jahe.

    5. Jamur

    Jamur diyakini bisa mengobati vertigo dengan cepat. Kandungan vitamin D-nya dapat mencukupi asupan tubuh. Selain itu, jamu mengandung anti-inflamasi dan anti-oksidan, serta vitamin B yang membantu menjaga kesehatan sistem saraf.

    Jamur yang dapat detikers konsumsi antara lain shiitake atau reishi. Selain enak, jamur juga rendah kalori dan merupakan sumber zinc yang baik bagi kesehatan.

    6. Lemon Balm

    Lemon balm adalah tanaman yang bentuknya mirip daun mint. Herbal ini memiliki sifat antiinflamasi dan antivirus yang dapat digunakan untuk berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, migrain, hipertensi, insomnia, ketegangan saraf, dan vertigo.

    Cukup dengan merebus satu sendok teh lemon balm kering dalam secangkir air. Didihkan sekitar 10-15 menit, lalu saring dan minum beberapa kali sehari selama beberapa minggu.

    7. Daun Kemangi

    Daun kemangi tak hanya digunakan sebagai lalapan. Daun beraroma pedas manis ini berkhasiat sebagai aromaterapi yang baik untuk mengatasi sakit kepala dan vertigo.

    Cara mengonsumsinya adalah dengan merebus tiga atau empat daun kemangi dalam satu cangkir. Hirup aromanya, lalu minumlah airnya setiap hari sebelum tidur. Lakukan cara ini hingga beberapa minggu.

    8. Kapulaga

    Kapulaga memiliki manfaat seperti jahe, sehingga cocok untuk obat herbal vertigo. Cara mengonsumsinya dengan menghangatkan dua sendok teh minyak wijen, lalu ditambah bubuk kayu manis dan kapulaga masing-masing satu setengah sendok teh.

    Ramuan minyak ini dapat digunakan untuk memijat kepala dengan lembut dan biarkan selama beberapa jam. Selanjutnya, cara ini dapat diulang beberapa kali selama seminggu.

    9. Daun Sirsak

    Air rebusan daun sirsak mengandung anonaina dan asimilobina yang mampu menenangkan sistem saraf, sehingga baik untuk obat herbal vertigo. Kandungan daun sirsak juga mampu mendukung hormon serotonin untuk meningkatkan suasana hati, mencegah rasa cemas dan stres.

    10. Jambu Biji

    Buah jambu biji kaya akan serat, vitamin, dan mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melancarkan aliran darah. Penderita vertigo dapat mengkonsumsinya setiap hari, bisa dimakan langsung atau diolah menjadi jus.

    Selain konsumsi 10 obat herbal vertigo, jangan lupa untuk konsultasi dan melakukan perawatan teratur dengan dokter. Apalagi jika vertigo sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas.

    (row/row)

  • Gejala Keracunan Latiao, Jajanan China yang Mengandung Bakteri Bacillius Cereus

    Gejala Keracunan Latiao, Jajanan China yang Mengandung Bakteri Bacillius Cereus

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menarik dan memusnahkan produk pangan impor asal China Latiao karena memicu kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Berdasarkan hasil pengujian BPOM terhadap produk Latiao, ditemukan adanya kontaminasi bakteri golongan Bacillus cereus.

    “Produk ini menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, muntah, sesuai dengan laporan dari korban,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).

    Bacillus cereus (B cereus) merupakan bakteri pembentuk spora yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop. B cereus biasanya hidup di lingkungan sekitar dan menghasilkan zat toksin yang dapat memicu masalah kesehatan.

    Setelah pemeriksaan lebih lanjut dilakukan di gudang importir, Taruna Ikrar menyebut bahwa pihak yang memasukkan produk latiao ke wilayah Indonesia menunjukkan adanya ketidakpatuhan pada aturan BPOM sehingga kontaminasi bakteri dapat terjadi.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala keracunan bakteri B Cereus dibagi antara gejala intestinal dan non intestinal. Beberapa di antaranya yakni:

    Gejala Intestinal

    Nyeri perutKram perutDiareGejala sindrom emetik meliputi mual dan muntah

    Non-Intestinal

    Gejalanya bervariasi berdasarkan jenis penyakitnya. Endoftalmitis atau infeksi pada mata menyebabkan gejala yang paling parah. Gejalanya meliputi:

    Nyeri mataKelelahanDemamSel darah putih tinggi (leukositosis)Penglihatan rendahMata merahUlkus kornea berbentuk cincin

    (kna/kna)

  • Bisa Picu Migrasi BPA, Pakar Soroti Proses Distribusi Galon Guna Ulang

    Bisa Picu Migrasi BPA, Pakar Soroti Proses Distribusi Galon Guna Ulang

    Jakarta

    Bisphenol A (BPA) merupakan salah satu senyawa kimia yang digunakan dalam proses produksi plastik. Senyawa ini biasanya ditemukan pada produk sehari-hari seperti wadah makanan, lapisan kemasan makanan, hingga kemasan air minum galon guna ulang.

    Kekhawatiran muncul ketika BPA pada kemasan galon air minum ternyata berpotensi untuk bermigrasi ke dalam air minum dan menimbulkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi.

    Dalam pembuatan plastik polikarbonat (PC), BPA digunakan bersama bahan lain untuk menghasilkan plastik dengan karakteristik tertentu. Dalam praktiknya, penggunaan oleh masyarakat sulit dikontrol sehingga berisiko menyebabkan kerusakan yang memicu leaching atau luruhnya partikel BPA.

    “Ibaratnya, polimer seperti untaian kalung. Satu mata rantai dari kalung tersebut di antaranya adalah BPA. Pada saat digunakan, akan sangat mungkin tali tersebut ada yang copot, sehingga menimbulkan permasalahan,” jelas pakar polimer Universitas Indonesia Prof Dr Mochamad Chalid, SSi, MScEng, dalam acara detikcom Leaders Forum, di Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).

    Terkait risiko terjadinya kerusakan pada kemasan galon air guna ulang, Prof Chalid menyoroti proses distribusi dan penyimpanan. Dalam praktiknya, produk tersebut kerap kali terkena sinar matahari langsung sehingga terpapar suhu tinggi dalam waktu lama. Selain itu, ada faktor lain di mana galon polikarbonat bermerek masuk ke depot isi ulang, kemudian melalui proses pencucian menggunakan deterjen dan digosok tidak semestinya, kemudian kembali lagi ke pabrik untuk digunakan ulang.

    “Perlu ada prosedur di situ dengan suhu sekian atau ditransport pada suhu sekian. Sementara ini belum ada,” kata Prof Chalid.

    Pakar polimer Universitas Indonesia Prof Dr Mochamad Chalid, SSi, MScEng bicara soal BPA Foto: Rifkianto Nugroho

    Hal ini sejalan dengan hasil pemeriksaan BPOM pada fasilitas produksi air minum berkemasan polikarbonat periode 2021-2022 yang menunjukkan, kadar BPA yang bermigrasi pada air minum lebih dari 0,6 ppm (standar BPOM) meningkat berturut-turut hingga 4,58 persen. Begitu pula dengan hasil pengujian migrasi BPA di ambang 0,05-0,6 ppm, meningkat berturut-turut hingga 41,56 persen.

    Sementara itu, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis obstetri dan ginekologi dr Ulul Albab, SpOG mengungkapkan bahwa tren penggunaan BPA sudah mulai ditinggalkan banyak negara di dunia.

    Beberapa negara termasuk Indonesia mulai memberlakukan aturan untuk meminimalisir migrasi BPA yang berisiko dikonsumsi masyarakat. Misalnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan aturan BPOM No. 20 Tahun 2019 dan perbaruan pada No. 6 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.

    Aturan ini mewajibkan produk air minum dengan kemasan polikarbonat mencantumkan ‘dalam kondisi tertentu, kemasan polikarbonat dapat melepaskan BPA pada air minum dalam kemasan’.

    “Labeling ini adalah warning buat masyarakat terkait dengan selektif dalam penggunaan produk atau bahan yang bisa mengkontaminasi terkait dengan makanan itu sendiri,” kata dr Ulul.

    (avk/up)

  • Aktivitas yang Bisa Dilakukan Agar Hidup Panjang Umur sampai Usia 100

    Aktivitas yang Bisa Dilakukan Agar Hidup Panjang Umur sampai Usia 100

    Jakarta

    Pencapaian usia 100 tahun atau lebih sering dianggap sebagai bukti luar biasa dari kesehatan dan ketahanan hidup seseorang. Bagaimana tidak, setiap orang tentunya ingin memiliki umur panjang dalam keadaan yang sehat.

    Hal ini memunculkan banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya menjadi rahasia di balik umur panjang. Apakah faktor genetik yang berperan, ataukah gaya hidup sehat yang membawa pengaruh signifikan?

    Dikutip dari Healthline, meski centenarian (sebutan bagi yang hidup hingga usia 100 tahun atau lebih) saat ini masih merupakan persentase kecil dari populasi, tren ini diperkirakan akan meningkat di masa mendatang.

    Sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open oleh sekelompok peneliti dari Cina menunjukkan bahwa gaya hidup sehat pada usia lanjut merupakan faktor penting dalam mencapai usia 100 tahun.

    Dalam riset mereka yang melibatkan lebih dari 5.200 orang, rata-rata berusia 94,3 tahun, para peneliti menggunakan data dari Chinese Longitudinal Healthy Longevity Survey, salah satu survei terbesar yang fokus pada kelompok usia tersebut.

    Faktor gaya hidup sehat dinilai dengan skala Healthy Lifestyle Score (HLS-100), mencakup kebiasaan merokok, frekuensi olahraga, dan keragaman asupan makanan.

    Pengamatan selama beberapa tahun menunjukkan bahwa subjek yang menjalani gaya hidup sehat memiliki peluang lebih besar untuk mencapai usia 100 tahun dibandingkan kelompok kontrol yang meninggal sebelum usia tersebut.

    Setelah mempertimbangkan beberapa variabel seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, Indeks Massa Tubuh (BMI), konsumsi alkohol, dan kondisi medis kronis, ditemukan bahwa kebiasaan hidup sehat berkaitan dengan usia lanjut.

    Namun, Su Hlaing Hnin, dokter penyakit dalam, mengingatkan bahwa studi ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

    Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, termasuk kemungkinan bias dalam pelaporan gaya hidup dan tidak diperhitungkannya faktor sosial ekonomi yang berperan dalam umur panjang.

    Hnin menjelaskan bahwa gaya hidup sehat di sini meliputi tidak merokok, rutin berolahraga, dan pola makan yang beragam.

    Dan Gallagher, Ahli Diet Terdaftar di Aegle Nutrition, menambahkan bahwa untuk orang berusia lanjut, pola hidup sehat dapat bervariasi tetapi aktivitas fisik dan rasa kebersamaan memiliki manfaat yang sangat penting.

    Kebersamaan ini dikenal sebagai salah satu karakteristik populasi di “Zona Biru,” daerah dengan angka harapan hidup tinggi.

    Gallagher juga menekankan pentingnya asupan protein dan lemak sehat dalam mempertahankan vitalitas seiring bertambahnya usia.

    Para peneliti menekankan bahwa kebiasaan tidak merokok memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kematian dini dan mendukung umur panjang.

    Studi tersebut menyimpulkan bahwa menjalani gaya hidup sehat sejak usia lanjut dapat meningkatkan peluang hidup hingga 100 tahun, khususnya dengan tidak merokok, menjaga pola makan yang variatif, dan berolahraga teratur.

    (kna/kna)