Category: Detik.com Kesehatan

  • Ngerinya Krisis Populasi di Jepang, Jumlah Bayi yang Lahir Makin Sedikit

    Ngerinya Krisis Populasi di Jepang, Jumlah Bayi yang Lahir Makin Sedikit

    Jakarta

    Angka kelahiran di Jepang pada 2024 diestimasi menurun di bawah 700 ribu untuk pertama kalinya. Data pemerintah yang dirilis pada Selasa (6/11/2024), menunjukkan penurunan tercatat sebanyak 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 329.998 dalam enam bulan terakhir.

    Data itu tidak meliputi catatan kelahiran warga negara asing. Meski begitu, temuan tersebut menandakan Jepang lagi-lagi mencatat rekor terendah kelahiran dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena banyak orang memilih atau menunda pernikahan dan mempunyai anak masih berlanjut.

    Dikutip dari JapanToday, jumlah kematian pada semester pertama tahun ini meningkat 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Dengan populasi yang menurun selama 15 tahun berturut-turut, Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja hingga mengancam keberlanjutan sistem jaminan sosial, seperti perawatan kesehatan dan pensiun.

    Pemerintah berupaya meningkatkan angka kelahiran dengan memperluas tunjangan pengasuhan anak dan memberikan manfaat bagi mereka yang mengambil cuti orang tua, di antara berbagai langkah lainnya.

    Jepang menganggap periode hingga awal 2030-an sebagai ‘kesempatan terakhir’ mereka untuk memulihkan krisis angka kelahiran.

    Jumlah kelahiran yang sebanding pada paruh pertama 2023 adalah 352.240, dengan total kelahiran sepanjang tahun sebesar 727.277.

    Data awal yang dirilis oleh kementerian pada bulan Agustus menunjukkan bahwa jumlah bayi yang lahir di Jepang, termasuk dari orang asing, serta warga negara Jepang yang tinggal di luar negeri, turun 5,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 350.074 pada periode Januari hingga Juni.

    (naf/kna)

  • 6 Minuman yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Ada Jus Tomat

    6 Minuman yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Ada Jus Tomat

    Jakarta

    Pemilihan minuman sehari-hari semakin penting bagi yang ingin menjaga kesehatan, termasuk pengidap diabetes yang harus memperhatikan kadar gula darah. Beberapa minuman telah diketahui memiliki manfaat dalam membantu pengelolaan kadar gula darah.

    Selain menjaga asupan gula, pemilihan minuman yang tepat juga dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan mengendalikan gula darah setelah makan. Berikut merupakan minuman yang bantu turunkan kadar gula darah dalam tubuh, dikutip dari Eating Well:

    1. Air Putih

    Air putih merupakan pilihan minuman tanpa kalori yang tidak hanya mengembalikan hidrasi, tetapi juga membantu dalam pengaturan kadar gula darah. Berdasarkan tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2021 dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah sebesar 6 persen.

    Air membantu meningkatkan volume darah, yang mendukung pelepasan asam amino yang memengaruhi regulasi gula darah. Manfaat ini bahkan lebih terasa ketika air menggantikan minuman berpemanis, yang mengurangi asupan gula dan kalori, membantu mempertahankan berat badan yang sehat, dan mendukung pengelolaan gula darah.

    Jika air putih dirasa kurang menarik, alternatif lain seperti mengombinasikan air dengan potongan stroberi, kemangi, & jeruk nipis bisa dicoba.

    2. Kopi

    Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein, konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian tahun 2019 di jurnal Nutrients.

    Kandungan fitokimia dalam kopi mendukung kesehatan sel hati dan pankreas, melindungi dari perlemakan hati, dan mendukung fungsi insulin. Namun, penting untuk memperhatikan tambahan dalam kopi.

    Penambahan gula berlebih, seperti dalam minuman es kopi yang manis, bisa mengurangi manfaat ini. Sebagai alternatif, kopi hitam dengan tambahan kayu manis bisa menjadi pilihan lebih sehat.

    3. Teh Hitam

    Untuk yang tidak mengonsumsi kopi, teh hitam juga dapat menjadi pilihan baik yang dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah serta pengurangan komplikasi diabetes. Penelitian tahun 2019 di jurnal Antioxidants menunjukkan bahwa kandungan dalam teh dapat meningkatkan resistensi insulin, mengurangi stres oksidatif, dan menurunkan peradangan.

    Teh hitam dan teh oolong adalah jenis teh yang paling banyak diteliti dalam hal ini. Disarankan untuk memilih teh tanpa tambahan gula atau madu agar tetap mendukung pengendalian gula darah.

    4. Teh Hijau

    Bagi penggemar teh hijau, minuman ini juga memberikan manfaat dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa.

    Meta-analisis tahun 2020 yang melibatkan 27 uji coba menemukan bahwa katekin dalam teh hijau membantu mengurangi penyerapan karbohidrat selama pencernaan, meningkatkan metabolisme glukosa, serta mengurangi stres oksidatif.

    Meski tidak semua studi menemukan hasil yang konsisten, teh hijau tetap merupakan minuman tanpa gula dan kalori, sehingga menjadi pilihan yang baik untuk kestabilan gula darah.

    5. Susu

    Meskipun susu nabati semakin populer, protein dalam susu sapi, seperti kasein dan whey, dapat membantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan, baik bagi pengidap diabetes maupun yang tidak.

    Menurut penelitian tahun 2018 di Diabetes/Metabolism Research and Reviews, protein ini memperlambat pencernaan dan mendukung respons insulin. Disarankan untuk memilih susu rendah lemak atau tanpa lemak agar lemak jenuh tetap terkontrol. Perlu dicatat, susu mengandung sekitar 12 gram karbohidrat per cangkir, sehingga perlu diperhitungkan dalam asupan karbohidrat harian.

    6. Jus Tomat

    Jus tomat merupakan pilihan minuman ramah kadar gula darah yang kaya rasa. Uji coba kecil tahun 2020 yang dipublikasikan di di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi 7 ons jus tomat 30 menit sebelum sarapan kaya karbohidrat dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan.

    Kandungan serat dalam tomat membantu memperlambat pencernaan dan mengurangi lonjakan gula darah setelah makan. Menambahkan seledri atau bahan lain dapat membuat jus ini semakin terasa enak.

    (kna/kna)

  • 5 Cara Diet Ala Wanita Jepang, Termasuk Pantang Banget Makan Ini

    5 Cara Diet Ala Wanita Jepang, Termasuk Pantang Banget Makan Ini

    Jakarta

    Jepang dikenal sebagai negara dengan angka harapan hidup tinggi. Hal ini juga berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup yang dianut masyarakat di sana.

    Menurut penelitian yang dilakukan The Food Industry Center di University of Minnesota, Jepang memiliki persentase obesitas sangat rendah, hanya sekitar 3,6 persen. Pola hidup sehat, termasuk pola makan seimbang, menjadi salah satu faktor utama yang menunjang kesehatan dan kebugaran masyarakat Jepang.

    Naomi Moriyama, penulis buku ‘Wanita Jepang Don’t Get Old or Fat’ memaparkan berbagai cara yang dilakukan oleh wanita Jepang untuk menjaga kesehatan dan bentuk tubuhnya. Buku tersebut menguraikan cara-cara yang digunakan oleh wanita di Jepang dalam memilih makanan dan mengatur pola makan sehari-hari.

    Beberapa di antaranya adalah kebiasaan makan dalam porsi kecil, memilih camilan sehat, dan menerapkan pola makan kaya akan nutrisi.

    Pola makan ala wanita Jepang ini dinilai menjadi salah satu alasan utama mengapa mereka dapat menjaga bentuk tubuh yang proporsional dan jarang berujung obesitas. Berikut ini beberapa cara yang diterapkan pada pola makan wanita Jepang.

    1. Setop Makan Sebelum Kenyang

    Salah satu prinsip utama dalam diet wanita Jepang adalah berhenti makan sebelum merasa terlalu kenyang.

    Jika sudah merasa cukup, mereka akan langsung berhenti makan. Naomi Moriyama menyebutkan bahwa wanita Jepang biasanya makan dalam porsi kecil dan mengunyahnya secara perlahan.

    Tujuannya agar mereka dapat menikmati dan menghargai setiap rasa dan tekstur makanan yang disantap, sehingga kepuasan makan pun tercapai tanpa perlu makan terlalu banyak.

    2. Batasi Cake Manis

    Dalam kehidupan sehari-hari, susu dan roti bukanlah bagian dari makanan pokok yang sering dikonsumsi wanita Jepang. Mereka lebih memilih sumber protein seperti daging sapi atau ayam dibandingkan dengan produk olahan susu.

    Untuk sarapan, menu yang dikonsumsi biasanya terdiri dari nasi, telur atau ikan, sayur, sup miso, buah-buahan, dan teh hijau. Kebiasaan ini membuat mereka menghindari konsumsi makanan tambahan berlemak dan bergula tinggi yang sering terdapat dalam susu dan roti.

    3. Makan dalam Porsi Kecil

    Meskipun tidak selalu menghindari dessert atau makanan penutup seperti kue dan makanan manis, wanita Jepang cenderung memilih buah-buahan. Bila sesekali ingin makan kue atau cake, mereka akan mengambil porsi yang sangat kecil.

    Hal ini bertujuan untuk menikmati rasa manis tanpa harus mengonsumsi gula berlebihan. Dengan begitu, mereka tetap bisa menikmati hidangan penutup, tetapi tetap menjaga pola makan yang sehat.

    4. Jenis Makanan

    Pola makan ala wanita Jepang pada umumnya kaya nutrisi. Kelompok makanan tersebut antara lain makanan fermentasi, rumput laut, kacang-kacangan, jamur shitake, hingga tofu atau tahu.

    5. Sering Jalan kaki

    Olahraga khusus mungkin tidak selalu bisa dilakukan oleh wanita Jepang. Akan tetapi, sejak kecil mereka diajarkan untuk menerapkan pola hidup aktif, seperti berjalan kaki, naik turun tangga, serta menggunakan sepeda untuk bepergian. Selain menghemat biaya parkir yang cukup mahal, kebiasaan ini merupakan bagian dari aktivitas fisik yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Dengan berbagai kebiasaan tersebut, pola makan wanita Jepang tidak hanya berfokus pada makanan sehat, tetapi juga pada pola hidup aktif dan pola makan yang seimbang. Kombinasi antara konsumsi makanan bergizi dan aktivitas fisik membantu mereka menjaga tubuh tetap proporsional dan kesehatan yang optimal, sehingga mereka dapat hidup lebih lama dan lebih sehat.

    (naf/suc)

  • Daftar Layanan Publik yang Mewajibkan Punya BPJS Kesehatan, Termasuk SIM

    Daftar Layanan Publik yang Mewajibkan Punya BPJS Kesehatan, Termasuk SIM

    Jakarta

    Mulai 1 November 2024, BPJS Kesehatan resmi diberlakukan sebagai syarat untuk masyarakat saat ingin mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM). Keputusan ini diambil setelah pemerintah menilai kebijakan tersebut akan mampu menurunkan angka kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang belum aktif.

    Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah telah melakukan uji coba syarat pengurusan SIM dengan BPJS Kesehatan di 7 Kepolisian Daerah (Polda) yakni Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1 Juli hingga 30 September 2024.

    “Berdasarkan hasil evaluasi bersama Korlantas, BPJS Kesehatan, Kemenko PMK, Setkab dan KSP atas Uji Coba di 7 Polda, disepakati bersama bahwa implementasi Perpol No 2 Tahun 2023 cukup efektif dan dapat diberlakukan secara nasional,” kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah kepada detikcom, Rabu (6/11/2024).

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga, Mundiharno beberapa waktu lalu menyebut kebijakan syarat BPJS Kesehatan sebagai syarat administrasi publik seperti mengurus SIM, STNK, BPKB, sampai surat berkelakuan baik (SKCK) sudah melalui pembahasan bersama sejumlah pihak.

    Mengingat, peningkatan kepesertaan pemanfaatan jaminan layanan kesehatan (JKN) tidak hanya bisa dilakukan dengan pendekatan biasa.

    “Nggak bisa hanya dengan soft approach, harus ada low investment dan dalam konteks penyelenggaraan jaminan. Dan ini sudah menjadi best practice di segala negara, mau tidak mau harus dikaitkan dengan pelayanan publik lalin, itu ide awalnya. Salah satu yang kita anggap penting, ngurus sim, stnk, bpkb, surat kelakuan baik SKCK,” beber dia.

    Pemerintah juga mewajibkan sejumlah layanan publik mensyaratkan kepesertaan BPJS Kesehatan aktif sejak 1 Maret 2022.

    Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengamanatkan bahwa setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib mengikuti program BPJS Kesehatan.

    Berikut adalah layanan publik yang mensyaratkan kepesertaan aktif BPJS Kesehatan.

    Jual Beli TanahHaji dan UmrahPermohonan SIM, STNK, dan SKCKPengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)Pengajuan Pelayanan Administrasi HukumPendidikanProgram Pesiar (Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi)

    (dpy/kna)

  • Rutin Minum Multivitamin Tiap Hari Bikin Panjang Umur? Begini Hasil Risetnya

    Rutin Minum Multivitamin Tiap Hari Bikin Panjang Umur? Begini Hasil Risetnya

    Jakarta

    Banyak orang mengonsumsi multivitamin setiap hari sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit kronis. Sebuah studi baru dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa konsumsi multivitamin setiap hari mungkin tidak meningkatkan harapan hidup orang dewasa yang sehat secara umum.

    Penelitian baru yang menganalisis data dari lebih dari dua dekade dari hampir 400.000 peserta di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mengonsumsi multivitamin harian jangka panjang mungkin tidak meningkatkan umur panjang pada orang dewasa yang sehat.

    Dalam penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network, selama periode studi, tercatat 164.762 kematian peserta, dengan sekitar 30% disebabkan oleh kanker, 21 persen karena penyakit jantung, dan 6 persen karena penyakit serebrovaskular.

    “Memahami hubungan antara penggunaan multivitamin dan mortalitas sangat penting untuk panduan kesehatan masyarakat, tetapi belum ada cukup bukti untuk menentukan manfaat dan bahayanya,” kata Erikka Loftfield, PhD, MPH, penulis utama dan peneliti untuk Program Penelitian Intramural di National Cancer Institute, kepada Health.

    “Kami bertujuan untuk mengevaluasi hubungan penggunaan multivitamin dengan penyebab utama kematian terkait penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular dan kanker,” sambungnya.

    Mengonsumsi multivitamin, yang mengandung kombinasi vitamin dan mineral, mungkin bukan cara yang bermanfaat bagi sebagian orang untuk memperpanjang umur. Namun, para peneliti tidak menilai bagaimana suplemen tersebut dapat memengaruhi aspek kesehatan lainnya, seperti kualitas hidup.

    Meskipun penelitian menemukan bahwa konsumsi multivitamin setiap hari mungkin tidak membantu orang hidup lebih lama secara keseluruhan, para ahli setuju bahwa hal itu dapat membantu dalam beberapa kasus.

    Minum multivitamin setiap hari bermanfaat bagi orang dengan kondisi medis tertentu. Kondisi ini termasuk penyakit celiac, alkoholisme aktif, atau kondisi malabsorpsi seperti pankreatitis atau sindrom usus pendek.

    Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi multivitamin dapat membantu mengurangi penurunan kognitif pada mereka yang mengalami gangguan kognitif ringan. Penelitian tambahan telah mengaitkan penggunaan multivitamin pada pria dengan risiko kanker dan katarak yang lebih rendah dan penurunan depresi dan kecemasan.

    (kna/kna)

  • Video: Hasil Investigasi Singapura soal Kandungan Sulfur Dioksida di Cuka Gold Plum

    Video: Hasil Investigasi Singapura soal Kandungan Sulfur Dioksida di Cuka Gold Plum

    Video: Hasil Investigasi Singapura soal Kandungan Sulfur Dioksida di Cuka Gold Plum

  • Urus SIM Wajib Pakai BPJS Kesehatan Kini Berlaku di Seluruh Wilayah RI

    Urus SIM Wajib Pakai BPJS Kesehatan Kini Berlaku di Seluruh Wilayah RI

    Uji coba urus SIM wajib dengan BPJS Kesehatan dilanjutkan. Sebelumnya, regulasi berlaku pada 1 Juli hingga 30 September 2024 di 7 Polda, yakni Aceh, Sumbar, Sumsel, DKI, Kaltim, Bali, dan NTT. Mulai 1 November, uji coba dilakukan ke seluruh wilayah RI.

  • 5 Tips yang Nggak Boleh Terlewat saat Bercinta, Biar Tak Nyeri saat Seks

    5 Tips yang Nggak Boleh Terlewat saat Bercinta, Biar Tak Nyeri saat Seks

    Jakarta

    Hubungan seksual seharusnya menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan bagi setiap pasangan. Namun, pada beberapa kondisi baik suami atau istri masih bisa merasakan sakit seperti nyeri, perih, atau sensasi panas saat bercinta. Terlebih, saat baru pertama kali mencoba berhubungan intim.

    Dikutip dari WebMD dan Cleveland Clinic, rasa sakit saat berhubungan seks ini termasuk kondisi yang umum. Para ahli medis menyebut seks yang menyakitkan sebagai dispareunia Kondisi ini paling banyak dialami oleh wanita, sekitar 75 persen perempuan melaporkan pernah mengalami rasa sakit saat bercinta.

    Ada beberapa penyebab mengapa hubungan seksual terkadang menyakitkan, di antaranya:

    Kondisi ini terjadi saat lapisan vagina menipis dan kering. Kondisi ini umum terjadi pada wanita selama premenopause dan menopause saat kadar estrogen menurun.

    Uretritis adalah peradangan pada uretra, saluran yang menyalurkan urine dari kandung kemih.

    Rasa nyeri biasanya dirasakan saat pasangan melakukan penetrasi, dan hal ini disebabkan oleh pelumasan yang kurang memadai.

    Vaginismus terjadi ketika otot-otot di vagina berkontraksi secara tidak sengaja saat penetrasi. Kejang otot ini dapat berkisar dari nyeri ringan hingga nyeri berat

    Vulvovaginitis adalah iritasi pada vulva dan vagina yang dapat disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri atau penyakit kulit.

    Bagaimana Cara Mengatasinya?

    Ada banyak cara yang bisa dilakukan pasangan jika mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual.

    ‘Pemanasan’ sebelum berhubungan merupakan salah satu hal penting yang kadang dilupakan oleh banyak pasangan. Foreplay bisa menjadi upaya untuk merangsang pelumasan alami.

    Komunikasi dengan pasangan terkait posisi seks juga perlu dilakukan. Hal ini agar ditemukan solusi posisi seks apa yang tidak menimbulkan rasa sakit.

    Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi masalah ini. Namun, perlu dikonsultasikan dengan dokter terkait jenis obat apa yang cocok digunakan.

    Komunikasi dengan Pasangan

    Komunikasikan ke pasangan mengenai kondisi yang dialami selama bercinta, baik itu perasaan puas maupun ketika sakit agar bisa saling mengerti.

    Jika mengidap vaginismus, seorang terapis fisik dapat menunjukkan cara mengendurkan otot-otot panggul untuk mengurangi rasa sakit saat berhubungan seks.

    (dpy/naf)

  • Kondisi Udara Pakistan Makin Mengerikan

    Kondisi Udara Pakistan Makin Mengerikan

    Kondisi Udara Pakistan Makin Mengerikan

  • Pria Ini Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal, Ngaku Lihat Surga

    Pria Ini Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal, Ngaku Lihat Surga

    Jakarta

    Seorang pria di AS, Landon Kemp, membagikan kisahnya yang sempat dinyatakan meninggal secara medis kemudian hidup lagi atau disebut mati suri. Dirinya mengaku melihat surga dan Tuhan.

    Hal ini bermula saat Landon berusia delapan tahun dan mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan. Pada tahun 2000, Landon bersama orangtuanya sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah gereja di Charlotte, North Carolina, AS. Mereka ditabrak dari samping oleh sebuah ambulan.

    Ayah Landon, Andy, meninggal di tempat. Sementara Landon dan ibunya, Julie, mengalami luka parah. Tim penyelamat awalnya tak menyadari bahwa Landon masih ada di dalam mobil dan tidak sadarkan diri. Ia pertama kali dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Kemudian dinyatakan meninggal juga saat tiba di Carolina Medical Center.

    Pada saat kejadian tersebut, Landon mengaku melihat surga.

    “Saya ingat dengan jelas bahwa saya dapat melihat ayah saya, dan pria lain yang bersamanya Olan Palmer, yang meninggal sekitar sebulan sebelumnya,” kata Landon, dikutip dari Indian Times.

    “Dan putra Olan, Neal Palmer, yang meninggal di atas kendaraan roda empat beberapa tahun yang lalu,” ucapnya lagi.

    Tak hanya itu, Landon juga mengaku bertemu dua saudara kandung yang ternyata ibunya sempat mengalami keguguran.

    Julie yang juga mengalami kecelakaan itu terkejut ketika Landon terbangun dan mengatakan ia telah melihat ayahnya dan saudara kandungnya.

    “Ia menoleh ke saya dan berkata, Oh Bu, sebenarnya ada dua anak lain yang lupa saya sebutkan,” kata Julie.

    Selain melihat saudara kandung dan ayahnya, Landon juga mengaku melihat Tuhan.

    Di sisi lain, fenomena yang dialami Landon kerap disebut sebagai near-death experience (NDE) atau pengalaman mendekati kematian. Orang yang mengalami NDE melaporkan berbagai sensasi, seperti melihat cahaya terang, merasa terpisah dari tubuh mereka, atau bahkan bertemu dengan orang terkasih yang telah meninggal.

    Pengalaman ini biasanya terjadi selama situasi nyeri fisik atau emosional yang hebat, ketika seseorang hampir meninggal tetapi masih dapat disembuhkan secara medis.

    Dari sudut pandang ilmiah, sejumlah penelitian meyakini NDE dapat dijelaskan oleh proses neurologis di otak selama stres ekstrem atau kekurangan oksigen.

    Penelitian telah menunjukkan bahwa pola aktivitas otak tertentu berhubungan dengan pengalaman ini. Namun, penyebab pasti dan sifat NDE masih menjadi topik penelitian dan perdebatan sampai saat ini.

    (suc/suc)