Category: Detik.com Kesehatan

  • 5 Khasiat Biji Pepaya untuk Tubuh, Bisa Dijadikan Obat Infeksi

    5 Khasiat Biji Pepaya untuk Tubuh, Bisa Dijadikan Obat Infeksi

    Jakarta

    Pepaya merupakan salah satu buah yang mengandung banyak manfaat, salah satunya dapat menjaga kesehatan pencernaan. Selain mengkonsumsi dagingnya, ternyata biji pepaya juga bisa dimakan.

    Meski begitu, masih banyak masyarakat yang enggan mengkonsumsi biji pepaya. Padahal, biji buah ini mengandung sejumlah khasiat untuk tubuh, lho. Bahkan, biji pepaya diyakini bisa dijadikan sebagai obat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit.

    Lantas, apa manfaat biji pepaya? Lalu biji pepaya bisa dijadikan sebagai obat penyakit apa? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Apakah Biji Pepaya Aman Dikonsumsi?

    Mengutip laman Health, ternyata biji pepaya aman untuk dikonsumsi. Soalnya, di dalamnya terdapat banyak serat dan senyawa seperti antioksidan dan antiparasit.

    Menariknya, rasa biji pepaya cenderung pedas yang sekilas mirip seperti lada. Hal itu menjadi salah satu penyebab kenapa banyak orang tidak suka mengkonsumsi biji pepaya.

    Manfaat Biji Pepaya untuk Tubuh

    Karena kaya akan nutrisi dan senyawa, ada sejumlah manfaat yang didapat dari mengkonsumsi biji pepaya. Dikutip dari Healthline dan NDTV, berikut manfaat biji pepaya untuk tubuh:

    1. Melawan Infeksi

    Manfaat yang pertama adalah dapat melawan infeksi. Biji pepaya diyakini mampu menghancurkan berbagai jenis jamur dan parasit yang bisa memicu infeksi pada tubuh. Hal itu berkat biji pepaya yang mengandung senyawa antiparasit.

    Sejumlah penelitian mengungkapkan jika biji pepaya dapat mengatasi berbagai parasit di dalam usus. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

    2. Menjaga Pencernaan

    Sama seperti mengkonsumsi dagingnya, biji pepaya dapat menjaga kesehatan pencernaan. Sebab, biji buah ini mengandung enzim papain yang membantu pencernaan agar tetap normal.

    Selain itu, biji pepaya dipercaya dapat mencegah sejumlah masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit.

    3. Menjaga Kesehatan Ginjal

    Biji pepaya diyakini dapat menjaga kesehatan fungsi ginjal. Soalnya, biji pepaya mengandung antioksidan tinggi yang membantu mencegah kerusakan oksidatif pada sejumlah organ tubuh, salah satunya melindungi kesehatan ginjal.

    Meski begitu, beberapa penelitian baru dilakukan pada hewan. Jadi, masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut terhadap manusia untuk membuktikan khasiat biji pepaya yang dapat melindungi kesehatan ginjal.

    4. Memiliki Sifat Antikanker

    Kandungan antioksidan tinggi pada biji pepaya dipercaya dapat menjadi sifat antikanker. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ekstrak biji pepaya membantu mengurangi peradangan serta melindungi tubuh terhadap perkembangan kanker.

    Lalu, penelitian lain menunjukkan jika biji pepaya dapat menurunkan pertumbuhan sel kanker prostat. Namun sekali lagi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan khasiat ini.

    5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Satu lagi manfaat dari biji pepaya adalah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini berkat kandungan vitamin C tinggi pada biji pepaya yang dapat meningkatkan imun tubuh.

    Selain itu, biji pepaya juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen sehingga dapat menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku.

    Efek Samping Mengkonsumsi Biji Pepaya

    Meski mengandung banyak nutrisi dan dapat memberikan sejumlah manfaat, tetapi ada efek samping yang ditimbulkan dari mengkonsumsi biji pepaya, terutama dalam jumlah yang berlebihan.

    Kembali mengutip Health, Gina Keatley seorang ahli diet asal New York, mengatakan jika biji pepaya merupakan sumber serat larut. Sebagai informasi, serat larut dapat memperlambat pergerakan makanan melalui usus dengan menahan air dan merubahnya menjadi gel.

    Serat larut dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Namun, asupan serat larut yang terlalu banyak dapat mengganggu sistem pencernaan dan memicu sejumlah masalah, seperti:

    Kram perutKembungSembelitMual-mual.

    Beberapa studi menunjukkan bahwa biji pepaya dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kualitas sperma, sehingga berpotensi menurunkan kesuburan pria. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan hal tersebut.

    Demikian lima manfaat biji pepaya untuk tubuh serta efek sampingnya. Semoga dapat bermanfaat.

    (ilf/fds)

  • Benarkah Ceker Ayam Mengandung Tinggi Kolagen? Ini Faktanya

    Benarkah Ceker Ayam Mengandung Tinggi Kolagen? Ini Faktanya

    Jakarta

    Sebagian orang mungkin tidak selera mengonsumsi ceker ayam. Namun, adapula masyarakat yang menggemari ceker ayam karena dinilai memilikicita rasa gurih dan tekstur kenyal yang lezat.

    Selain rasanya nikmat, ternyata mengonsumsi ceker ayam dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi tubuh. Disebut-sebut hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan kolagen dalam ceker ayam. Lantas, apakah benar ceker ayam mengandung tinggi kolagen? Dikutip dari Healthline, berikut adalah ulasannya.

    Ceker ayam merupakan salah satu bagian ayam yang sebagian besar terdiri atas jaringan ikat-kulit, tulang rawan, tendon, dan tulang. Ceker ayam mengandung cukup tinggi mineral dan vitamin. Diketahui bahwa 2 ceker ayam atau seberat 70 gram mengandung nutrisi sebagai berikut:

    Kalori: 150

    Protein: 14 gram

    Lemak: 10 gram

    Karbohidrat: 0,14 gram

    Kalsium: 5 persen dari daily value atau nilai harian (DV)

    Fosfor: 5 persen dari DV

    Vitamin A: 2 persen dari DV

    Folat (vitamin B9): 15 persen dari DV

    Mengenai kandungan kolagen dalam ceker ayam, diketahui sekitar 70 persen dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, sebuah protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, dan ketahanan pada kulit, tendon, otot, dan ligamen pada tubuh manusia.

    Tak hanya itu saja, ceker ayam juga merupakan sumber folat (vitamin B9) yang baik, berperan untuk membantu sintesis DNA (deoxyribonucleic acid) dan membantu mencegah kelainan lahir.

    Kandungan kolagen yang tinggi pada ceker ayam dapat memberikan sederet manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Berikut merupakan manfaat mengonsumsi ceker ayam:

    Sebuah bukti menunjukkan bahwa asupan kolagen dapat membantu untuk meningkatkan hidrasi, kekasaran, elastisitas, dan kepadatan pada kulit manusia.

    Sebuah tinjauan terhadap 11 penelitian pada 805 orang, bahwa asupan kolagen dapat menunjukkan hasil jangka pendek dan jangka panjang yang menjanjikan untuk penyembuhan luka dan penuaan kulit pada tubuh manusia.

    Kolagen dalam ceker ayam dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi.

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis. Jenis artritis tersebut dapat merusak atau menghancurkan tulang rawan, yang dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain dan pada akhirnya dapat memicu rasa nyeri, pembengkakan, dan kesulitan untuk bergerak.

    Asupan kolagen dapat membantu meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause.

    Sebuah studi selama 1 tahun yang melibatkan 102 wanita menemukan bahwa mengonsumsi 5 gram peptida kolagen, suatu bentuk kolagen terdegradasi, per hari, maka dapat meningkatkan kepadatan dan sintesis mineral tulang sekaligus dapat membantu menurunkan degradasi tulang, dibandingkan dengan kelompok kontrol.

    (naf/naf)

  • Belajar dari COVID-19, Begini Siasat RI Biar ‘Survive’ di Pandemi Berikutnya

    Belajar dari COVID-19, Begini Siasat RI Biar ‘Survive’ di Pandemi Berikutnya

    Jakarta

    Berkaca dari pandemi COVID-19, ketersediaan alat kesehatan dan obat-obatan kala itu relatif terbatas di tengah tingginya kebutuhan. Imbasnya, stok di sejumlah daerah terbilang langka dan harga alkes mendadak melonjak drastis.

    Misalnya, masker medis dengan harga normal di kisaran 20 hingga 30 ribu rupiah, saat pandemi bisa dipasarkan dengan nominal ratusan ribu rupiah.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengingatkan negara harus ‘bersiap’ dengan kemungkinan pandemi berikutnya, terutama dalam menyiapkan kebutuhan obat-obatan dan alkes. Mengingat banyak, sistem kesehatan kewalahan bahkan ‘kolaps’ dan mengalami kerugian ekonomi besar.

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ‘menyentil’ soal masih rendahnya produksi alkes dan farmasi dalam negeri. Dirinya mendorong target produk yang dipasarkan kini wajib sedikitnya memiliki nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) melampaui 50 persen.

    “Saat pandemi terjadi lockdown membuat supply alat kesehatan dan obat-obatan menjadi sangat terbatas. Kondisi itu membuat pemerintah bertekad untuk membangun sistem kesehatan Indonesia yang resilien, yang aman, dan bisa bertahan kalau ada pandemi lagi,” tutur Menkes Budi, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2024).

    Menkes memprediksi nilai belanja masyarakat Indonesia bakal meningkat hingga 2,5 kali lipat di lima hingga 15 tahun mendatang di tengah kondisi demografi Indonesia yang lebih banyak penduduk usia tua.

    Sementara Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia menyebut target TKDN pada produk sektor kesehatan meningkat dari semula berada di 25 persen.

    “Kementerian Kesehatan akan mendorong agar nilai TKDN untuk produk kesehatan, baik obat-obatan maupun alat kesehatan, bisa naik menjadi di atas 50 persen. Harapannya, penggunaan bahan baku dalam negeri pun (TKDN) bisa naik setidaknya menjadi 52-54 persen,” kata Rizka.

    Fitofarmaka Belum Masuk JKN

    Sayangnya, beberapa produk terutama fitofarmaka atau obat bahan alam masih menghadapi kendala. Presiden Direktur PT Dexa Medica V Hery Sutanto menilai meski sudah teruji secara praklinik maupun uji klinik terkait khasiat dan keamanannya, regulasi belum mengatur produk terkait bisa ikut digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    “Obat fitofarmaka ini belum bisa digunakan dalam program JKN. Karena peraturannya disebut bahwa penggunaan obat untuk JKN adalah obat-obatan kecuali obat tradisional. Sementara fitofarmaka masih masuk sebagai obat tradisional. Kita harap ini bisa segera diubah agar penggunaannya bisa luas karena kita tahu mayoritas, 98 persen, masyarakat kita adalah anggota BPJS (JKN),” tutur dia.

    (naf/kna)

  • 5 Penyakit yang Bisa Dicegah saat Rutin Makan Labu Siam, Apa Saja?

    5 Penyakit yang Bisa Dicegah saat Rutin Makan Labu Siam, Apa Saja?

    Jakarta

    Labu siam merupakan buah yang sering ditemui sebagai pelengkap hidangan masakan seperti lodeh atau tumis-tumisan. Labu siam sendiri sebenarnya termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae yang mencakup melon dan mentimun.

    Selain dimanfaatkan sebagai bahan masakan, labu siam sendiri memiliki segudang manfaat kesehatan yang mungkin banyak orang belum tahu. Manfaat kesehatan tersebut seperti mencegah penyakit jantung hingga diabetes tipe 2.

    Dikutip dari Health dan WebMD berikut adalah sederet penyakit yang bisa dicegah jika rutin mengonsumsi labu siam.

    Labu siam diketahui kaya akan serat, yakni nutrisi yang memainkan peran penting dalam kesehatan sistem pencernaan dan kardiovaskuler. Meningkatkan asupan serat dapat menurunkan kadar kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol dalam sistem pencernaan dan meningkatkan ekskresinya melalui tinja.

    Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan tinggi serat memiliki tingkat penyakit jantung, stroke , dan kematian terkait penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang mengikuti pola makan rendah serat.

    Mengonsumsi makanan kaya serat juga mencegah kondisi pencernaan umum seperti sembelit, wasir, dan penyakit divertikular . Selain itu, mengonsumsi makanan yang mengandung serat larut, seperti chayote, mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus dan meningkatkan produksi senyawa yang disebut short-chain fatty acids (SCFA).

    Senyawa ini mendukung dan melindungi kesehatan usus dengan memberi bahan bakar pada sel-sel yang melapisi usus besar, mengatur peradangan, dan meningkatkan kesehatan lapisan usus.

    Labu siam rendah karbohidrat total dan tinggi serat larut, yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Serat larut memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat, yang mengurangi respons gula darah setelah makan.

    Penelitian menunjukkan bahwa senyawa tanaman unik dalam labu siam mungkin berperan dalam meningkatkan sensitivitas terhadap insulin dengan mengurangi aktivitas enzim yang terkait dengan kontrol gula darah yang buruk dan diabetes tipe 2.

    Konsumsi buah dan sayur yang lebih banyak dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker saluran pencernaan.

    Studi tabung reaksi menunjukkan bahwa senyawa di labu siam tertentu dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan beberapa sel kanker, seperti kanker serviks dan leukemia.

    Namun, hal ini masih membutuhkan bukti yang lebih kuat untuk menunjukkan bahwa labu siam juga bisa melawan kanker pada manusia.

    Labu siam mungkin mengandung senyawa yang melindungi dari penumpukan lemak di hati, yang dapat menyebabkan penyakit hati berlemak . Penelitian telah menemukan labu siam dapat membantu mengurangi endapan asam lemak di hati dan menurunkan kadar kolesterol.

    (dpy/naf)

  • 4 dari 5 Siswa SMA Belum Pernah Ciuman

    4 dari 5 Siswa SMA Belum Pernah Ciuman

    Jakarta

    Ciuman pertama biasanya dilakukan para remaja dalam masa pubertas atau saat mereka memiliki ketertarikan terkait hubungan percintaan. Namun, survei baru pada siswa SMA Jepang menemukan empat dari lima anak laki-laki berusia 15 hingga 18 tahun belum pernah ciuman.

    Tren yang tidak jauh berbeda terjadi pada anak perempuan, dengan hanya sekitar satu dari empat siswi SMA yang melakukan ciuman pertama. Angka ini menurut survei menjadi catatan terendah sejak Jepang mulai mencatat kebiasaan seksual para remaja pada 1974.

    Survei menilai catatan tersebut berpotensi melanjutkan fenomena rekor kelahiran terendah, bahkan di dunia.

    Studi Asosiasi Pendidikan Seks Jepang (Jase) ini menganalisis 12.562 siswa di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan universitas, tentang segala hal, mulai dari ciuman hingga hubungan seksual.

    Survei tersebut dilakukan setiap enam tahun, dan telah mencatat penurunan ciuman pertama sejak 2005, ketika angkanya mendekati satu dari dua.
    Namun, laporan tahun ini menemukan berciuman bukanlah satu-satunya aspek yang mengalami penurunan angka. Tidak mengherankan, survei tersebut juga mengungkap penurunan jumlah remaja Jepang yang melakukan hubungan seksual.

    Menurut penelitian tersebut, rasio siswa SMA yang mengatakan mereka telah melakukan hubungan seksual turun 3,5 poin dari tahun 2017 menjadi 12 persen. Untuk siswa SMA, rasio tersebut turun 5,3 poin menjadi 14,8 persen.

    Para ahli telah menunjuk dampak pandemi COVID-19 sebagai salah satu kemungkinan alasan penurunan tersebut.

    “Penutupan sekolah dan pembatasan kontak fisik selama pandemi COVID-19 kemungkinan berdampak pada banyak siswa tersebut, karena hal itu terjadi pada saat yang sensitif ketika mereka mulai tertarik pada seksualitas,” beber Yusuke Hayashi, seorang profesor sosiologi di Universitas Musashi yang dikutip di surat kabar Mainichi.

    Namun, survei tersebut menemukan satu area peningkatan, jumlah remaja yang mengaku melakukan masturbasi di semua demografi berada pada tingkat tertinggi yang pernah ada.

    Hasil survei ini muncul setelah survei terpisah awal tahun menemukan hampir setengah dari pernikahan di Jepang tidak melibatkan hubungan seks.

    Hasil survei tersebut muncul saat Jepang berjuang untuk menghentikan penurunan angka kelahiran. Pada 2023, perdana menteri saat itu memperingatkan angka kelahiran rendah Jepang mendorong pemerintah melakukan apapun.

    Beberapa peneliti telah memperkirakan penurunan jumlah populasi yang saat ini sebanyak 125 juta orang, menurun menjadi kurang dari 53 juta pada akhir abad. Berbagai faktor penyebab lain telah ditandai sebagai kemungkinan di balik tren tersebut, termasuk meningkatnya biaya hidup, lebih banyak perempuan memilih berfokus pada pendidikan dan pekerjaan, serta akses lebih besar terhadap alat kontrasepsi, yang membuat perempuan memilih untuk memiliki lebih sedikit anak.

    Jepang menjadi negara dengan populasi tertua di dunia, berdasarkan catatan PBB sebagai proporsi orang berusia 65 tahun ke atas.

    Pada akhir 2023, Jepang mengatakan untuk pertama kalinya satu dari 10 orang di negara itu berusia 80 tahun atau lebih. Bahkan, pada Maret, pembuat popok Oji Holdings mengumumkan akan berhenti membuat popok bayi dan fokus membuat popok dewasa.

    (naf/naf)

  • Dokter Herbal Ingatkan Sirih Cina Tak Disarankan untuk Kelompok Ini

    Dokter Herbal Ingatkan Sirih Cina Tak Disarankan untuk Kelompok Ini

    Jakarta

    Sirih cina memang dikenal kaya manfaat, tetapi dokter herbal tetap mewanti-wanti kelompok orang yang sebaiknya tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Termasuk ibu hamil.

    “Hati-hati saja pada ibu hamil. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, dan tidak disarankan mengonsumsi yang mentah secara langsung,” saran Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania saat dihubungi detikcom Sabtu (9/11/2024).

    Meski begitu, secara umum tidak ada catatan khusus bagi mereka yang ingin mengonsumsi daun sirih cina. Alternatif bila tidak ingin dikonsumsi mentah. dr Inggrid membeberkan sejumlah ramuan rebusan daun sirih cina.

    “Bisa sekitar ukuran 20cm tanaman segarnya diseduh dgn 2 gelas air mendidih (2x200ml), biarkan 5-15 menit, lalu konsumsi pagi dan malam.”

    “Atau seduh 4 gram sirih cina kering dengan 2 gelas air mendidih,biarkan 5-15 menit, lalu konsumsi pagi dan malam,” lanjutnya.

    Sejalan dengan itu, sejumlah riset juga menunjukkan mengonsumsi dan sirih cina tidak disarankan untuk ibu hamil. Hal ini berkaitan dengan temuan menghambat perkembangan embrio pada hewan yang diuji.

    Sebagai informasi tambahan, sirih cina dengan nama tanaman Peperomia pellucida (L.) Kunth termasuk dalam famili Piperaceae dan telah lama digunakan secara empiris sebagai obat tradisional oleh masyarakat Indonesia, Filipina, India, Nigeria, Brasil, dan negara-negara lain.

    Herba P. pellucida memiliki kandungan kimia dengan aktivitas potensial seperti analgesik, antipiretik, antiinflamasi, antidiabetik, antigout, antihipertensi (penghambat enzim pengubah angiotensin), antioksidan, dan antibakteri, serta aktivitas seperti tabir surya.

    (naf/naf)

  • Dokter Bicara Sisi Medis Santet ‘Dikirim’ Lewat Makanan-Minuman

    Dokter Bicara Sisi Medis Santet ‘Dikirim’ Lewat Makanan-Minuman

    Jakarta

    Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan fenomena santet online. Ilmu hitam tersebut kabarnya bisa ‘dikirim’ melalui makanan atau minuman kepada targetnya. Efeknya bermacam-macam, ‘muntah darah’, kaki bengkak, hingga perut yang membesar.

    “Katanya santet ini bukan hal ghoib, tapi dengan cara diracun. Jadi bang fer hati-hati selalu, apalagi sama orang yg nggak dikenal, jangan terima makanan/minuman atau barang apapun,” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom Sabtu (9/11/2024).

    “Kalo dikasih makanan, minuman ato jabat tangan jangan mau. Salah satu trik santet itu dengan racun makan, minum ato olesan racun saat jabat tangan,” tulis akun lain.

    Merespons hal ini, spesialis penyakit dalam Yunita Indah Dewi, SpPD, mengatakan memang benar bahwa kondisi seperti ‘muntah darah’ yang sering diartikan sebagai efek santet bisa terjadi karena suatu zat yang dicampur ke dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi.

    “Untuk santet sendiri kalau segi medis mungkin belum dapat dijelaskan. Kecuali dalam minuman atau makanan dicampur zat yang dapat mengiritasi lambung, sehingga dapat menyebabkan perdarahan lalu muntah darah,” ujar dr Yunita saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/11/2024).

    “Misal antinyeri, antibiotik, suplemen zat besi, sianida, alkohol, dan lain-lain bisa menyebabkan perdarahan lambung dalam dosis tertentu dan pemakaian jangka panjang,” lanjut dia.

    Dalam kacamata medis, lanjut dr Yunita, kondisi ‘muntah darah’ tersebut menandakan terdapat darah dalam jumlah berlebih pada muntahan.

    “Perdarahan di saluran pencernaan bagian atas (mulut, kerongkongan, lambung, dan usus kecil bagian atas), dari tukak lambung (perut atau duodenum), atau robeknya pembuluh darah adalah penyebab umum muntah darah. Ada juga perdarahan dari saluran pencernaan bawah misal tumor, hemoroid,” katanya.

    (dpy/naf)

  • Atasi Mual-mual pada Bumil Ala Dokter Boyke

    Atasi Mual-mual pada Bumil Ala Dokter Boyke

    Mual adalah salah satu tanda kehamilan yang sering terjadi. Mual bisa menyisakan rasa tidak nyaman bagi ibu hamil. Jika rasa mual itu datang, detikers bisa mengatasinya dengan berbagai cara. Salah satunya cara yang disarankan Dr Boyke di episode KuTips kali ini!

  • Penyakit Jantung Banyak Jadi ‘Silent Killer’ di Usia Muda, Ini Pesan YJI

    Penyakit Jantung Banyak Jadi ‘Silent Killer’ di Usia Muda, Ini Pesan YJI

    Jakarta

    Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Annisa Pohan mengingatkan penyakit jantung bisa menyerang siapa saja. Menjaga pola hidup dan rajin check up bisa membantu mencegahnya.

    “Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia, penyakit jantung dan pembuluh darah ini menjadi pembunuh nomor 1,” kata Annisa kepada wartawan di sela peringatan Hari Ulang Tahun Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Ke-43 di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2024).

    “Dan banyak sekali itu adalah silent killer, membunuhnya diam-diam,” lanjutnya.

    Annisa juga menyoroti tren usia pasien yang mengalami masalah jantung. Menurutnya, penyakit jantung saat ini tidak lagi didominasi hanya oleh pasien usia lanjut melainkan mulai beralih ke usia lebih muda.

    “Jadi banyak sekali generasi muda sekarang yang terkena serangan jantung atau meninggal karena penyakit jantung,” katanya.

    Selain mengajak untuk rajin memeriksa kesehatan jantung, terutama di atas usia 40 tahun, Annisa juga mengingatkan untuk menjaga pola hidup sehat seperti rajin olahraga dan mengelola stres dengan baik.

    “Kalau menjauhi, tidak mungkin kita manusia sama sekali tidak stres. Tapi kita bisa mengelola stres dengan baik,” pesan Annisa.

    (up/naf)

  • Viral Santet Online Bikin Perut Membesar-Kaki Bengkak, Begini Penjelasan Medis

    Viral Santet Online Bikin Perut Membesar-Kaki Bengkak, Begini Penjelasan Medis

    Jakarta

    Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan fenomena ‘santet online’. Bahkan, ‘ilmu hitam’ ini kabarnya bisa ‘mengirim’ penyakit kepada orang lain seperti kaki bengkak hingga perut yang membesar atau menggelembung.

    “Nanti malam di atas jam 00.00 Anda akan mengalami sakit kepala pusing muter-muter luar biasa, perut Anda akan membengkak dan menggelembung, dan kaki Anda akan membengkak, susah untuk berjalan,” tulis seseorang, dikutip detikcom dari akun X @irwndfrry, Sabtu (9/11/2024).

    Tentu fenomena ini membuat masyarakat terbelah menjadi dua kubu. Banyak warganet yang meyakini, dan tidak sedikit pula dari mereka yang tidak mempercayai.

    Lantas, bagaimana kondisi tersebut jika dijelaskan menggunakan kacamata medis?

    Menjawab pertanyaan ini, spesialis jantung dan pembuluh darah Dr dr Vito Anggarino Damay SpJP (K) menjelaskan kaki bengkak dan perut membesar bisa terjadi karena ada masalah pada organ-organ seperti jantung, liver, ginjal, atau pembuluh darah vena.

    “Pada kaki yang bengkak, kondisi tersebut bisa disebabkan oleh masalah seperti insufisiensi vena kronis, yang terjadi ketika katup dalam pembuluh darah vena di kaki melemah sehingga darah sulit kembali ke jantung dan akhirnya menumpuk,” kata dr Vito ketika dihubungi detikcom, Sabtu (9/11/2024).

    “Sedangkan, perut yang menggelembung atau terasa penuh sering kali terkait dengan penumpukan cairan di rongga perut (asites), yang umumnya berhubungan dengan penyakit hati seperti sirosis atau gangguan vena porta hepatica,” lanjut dia.

    dr Vito menambahkan, kondisi seperti kaki bengkak dan perut menggelembung tersebut bisa terjadi karena faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi. Namun, gangguan-gangguan tersebut muncul akibat penyakit yang sudah ada atau faktor risiko tertentu, bukan akibat pengaruh dari luar secara supranatural.

    “Secara medis, makanan dan minuman bisa memengaruhi kesehatan tubuh, tetapi lebih dalam konteks kandungan nutrisi atau potensi toksik. Misalnya, konsumsi berlebih dari makanan tinggi garam bisa menyebabkan retensi cairan yang memperparah kondisi bengkak,” tutupnya.

    (dpy/naf)