Category: Detik.com Kesehatan

  • Inggris Bakal Luncurkan Mesin AI untuk Prediksi Waktu Kematian Pasien

    Inggris Bakal Luncurkan Mesin AI untuk Prediksi Waktu Kematian Pasien

    Jakarta

    Inggris bakal meluncurkan alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu dokter mengidentifikasi pasien jantung berisiko tinggi.

    Hal ini menyusul setelah sebuah penelitian menemukan bahwa mesin AI tersebut dapat secara akurat memprediksi risiko kematian seseorang beberapa tahun setelah pemindaian jantung.

    Tim peneliti global yang dipimpin Imperial College London telah menguji model AI mereka, estimasi risiko AI-ECG atau AIRE terhadap jutaan hasil elektrokardiogram (EKG) atau alat untuk mendiagnosis serangan jantung dan ketidakteraturan lainnya.

    Hasilnya, model tersebut ternyata mampu memprediksi potensi kematian seseorang dalam waktu dekade setelah EKG dan hasilnya 78 persen akurat. Selain itu, alat ini juga dapat dapat memprediksi serangan jantung, gagal jantung, dan masalah irama jantung.

    Para peneliti mengatakan sistem ini dapat diluncurkan di seluruh Layanan Kesehatan Nasional atau National Health Service UK (NHS) dalam lima tahun ke depan. Uji coba dengan pasien manusia telah direncanakan di beberapa lokasi London, diharapkan dimulai pada pertengahan 2025.

    Peneliti juga nantinya akan mengevaluasi manfaat model tersebut menggunakan pasien dari klinik rawat jalan dan bangsal medis rumah sakit.

    “Kami yakin ini bisa memberikan manfaat besar bagi NHS, dan secara global,” kata Dr Fu Siong Ng, seorang peneliti elektrofisiologi jantung di Imperial College London yang mengerjakan proyek tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Euronews.

    Potensi AI untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Sebagaimana diketahui, EKG bertenaga AI telah digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung. Akan tetapi, belum menjadi bagian dari perawatan medis rutin dan belum digunakan untuk mengidentifikasi tingkat risiko pasien tertentu.

    “Hal ini dapat membawa penggunaan EKG melampaui apa yang sebelumnya memungkinkan, dengan membantu menilai risiko masalah jantung dan kesehatan di masa mendatang, serta risiko kematian,” kata Bryan Williams, kepala bidang ilmiah dan medis di British Heart Foundation, yang mendanai penelitian tersebut.

    Para peneliti, yang menerbitkan hasil mereka di jurnal Lancet Digital Health, mengatakan prediksi AI yang salah bisa jadi disebabkan oleh faktor lain yang tidak diketahui, seperti apakah pasien mendapat perawatan tambahan atau meninggal secara tiba-tiba.

    Namun mereka menekankan bahwa model tersebut secara umum masih dapat menangkap perubahan halus dalam struktur jantung, yang dapat berfungsi sebagai tanda peringatan penyakit atau kematian tetapi mungkin terlewatkan oleh dokter.

    “Kami para ahli jantung menggunakan pengalaman dan pedoman standar kami saat mengamati EKG, memilahnya menjadi pola ‘normal’ dan ‘abnormal’ untuk membantu kami mendiagnosis penyakit,” kata dr Arunashis Sau, seorang dokter akademis di Imperial College London yang memimpin penelitian baru tersebut.

    “Namun, model AI mendeteksi detail yang jauh lebih halus, sehingga dapat ‘menemukan’ masalah pada EKG yang tampak normal bagi kita, dan berpotensi terjadi jauh sebelum penyakit berkembang sepenuhnya,” kata Sau.

    Sau mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan di rumah sakit dan tempat perawatan kesehatan lainnya untuk menentukan peran model di masa depan dalam diagnosis dan perawatan.

    “Hal ini dapat berdampak positif terhadap cara pasien dirawat dan pada akhirnya meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien,” kata Ng.

    (suc/kna)

  • Psikolog Ungkap 4 Aktivitas yang Bisa Cegah Demensia, Anti Pikun di Usia Tua

    Psikolog Ungkap 4 Aktivitas yang Bisa Cegah Demensia, Anti Pikun di Usia Tua

    Jakarta

    Demensia dan penurunan fungsi kognitif kerap mengintai seiring bertambahnya usia. Namun, bukan berarti demensia tidak bisa dicegah. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko demensia ketika memasuki usia lanjut.

    Salah satunya adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Psikolog dari NHS, Kimberly Wilson, mengatakan ada sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko demensia di kemudian hari.

    “Anda dapat memulainya lebih awal dengan kebiasaan praktis, mudah, dan sehari-hari yang dapat membuat perbedaan yang cukup signifikan,” ujarnya dikutip dari Newsweek, Senin (28/10/2024).

    Berikut beberapa kebiasaan yang bisa membantu menurunkan risiko demensia menurut Wilson:

    1.⁠ ⁠Lakukan Aktivitas yang Menantang Otak

    Seperti halnya otot, otak juga perlu dilatih agar tetap bisa berfungsi dengan baik. Misalnya, dengan melakukan aktivitas yang menantang otak.

    Wilson menjelaskan aktivitas yang menantang otak tidak cukup hanya dengan mengisi teka-teki silang atau bermain sudoku saja. Namun, hal-hal yang dapat membangun koneksi baru dan meningkatkan fungsi otak.

    “Untuk membangun koneksi tersebut, Anda perlu menantang otak Anda,” ucapnya.

    “Entah itu belajar bahasa, alat musik, belajar menari, atau terlibat dalam aktivitas baru lainnya di mana Anda harus benar-benar terlibat dalam jalur yang sama sekali baru. Itulah jenis tantangan yang Anda butuhkan,” sambung Wilson.

    2.⁠ ⁠Mengonsumsi Makanan yang Baik untuk Otak

    Makanan yang dikonsumsi sehari-hari memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan otak. Wilson mengungkapkan salah satu makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga fungsi otak adalah sayuran berdaun hijau.

    “Saya makan sayur-sayuran berdaun hijau setiap hari, dan itu berdasarkan data yang menemukan bahwa orang tua yang makan sayur-sayuran berdaun hijau setiap hari memiliki otak yang 11 tahun lebih muda daripada rekan-rekan mereka,” terangnya.

    Wilson mengatakan efek ini kemungkinan berasal dari lutein dan zexanthin yang terkandnung dalam sayuran tersebut. Selain melindungi dari neurodegenerasi, nutrisi tersebut juga diperlukan untuk menjaga kesehatan mata yang cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

    3.⁠ ⁠Rutin Berolahraga

    Siapa bilang olahraga hanya baik untuk fisik? Wilson mengatakan olahraga seperti kardio dan latihan ketahanan dapat membantu menjaga pembuluh darah di otak tetap sehat dan fleksibel.

    “Pada wanita yang lebih tua, mereka yang melakukan latihan ketahanan memiliki lebih sedikit lesi di otak mereka. Dengan kata lain, lebih sedikit area kerusakan otak karena faktor pertumbuhan yang sama yang membantu mendukung pertumbuhan otot Anda sebenarnya melakukan hal yang sama untuk sel-sel otak Anda,” paparnya.

    4.⁠ ⁠Istirahat yang Cukup

    Beberapa orang masih meremehkan manfaat tidur terhadap kesehatan. Padahal, istirahat yang cukup dan berkualitas sangat penting dalam mendukung kesehatan otak, mental, dan fisik secara umum.

    Sebuah studi terbaru juga menemukan kurang tidur di usia paruh baya dapat mempercepat proses penuaan otak. Selain memastikan tidur yang cukup, penting pula untuk mempraktekkan sleep hygiene yang baik.

    “Saya akan menggunakan penyumbat telinga, penutup mata, ruangan gelap, dan telepon di luar kamar tidur,” tandas Wilson.

    (ath/kna)

  • Kemenkes Malaysia Pastikan Anggur Shine Muscat Aman dari Residu Beracun

    Kemenkes Malaysia Pastikan Anggur Shine Muscat Aman dari Residu Beracun

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Malaysia memastikan anggur shine muscat aman dari residu beracun. Pihaknya mengungkapkan tidak ada sampel anggur shine muscat yang mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.

    Itu merupakan hasil dari Program Keamanan dan Mutu Pangan yang dilakukan di tahun 2020 hingga September 2024, di mana total 5.561 sampel sayuran dan buah impor dianalisis untuk residu pestisida.

    “Dari 234 sampel anggur yang dianalisis selama ini, empat (1,71 persen) ditemukan tidak mematuhi batas residu maksimum (MRL), tidak ada yang melibatkan anggur shine muscat,” beber Kemenkes Malaysia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Malay Mail.

    Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa inspeksi berdasarkan protokol Hold, Test, dan Release akan diberlakukan pada impor berikutnya. Peraturan tersebut mengharuskan pengiriman makanan ditahan untuk pengambilan sampel.

    Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand mengklaim bahwa anggur shine muscat mengandung residu pestisida di atas MRL.

    Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa izin masuk hanya akan diberikan jika hasil analisis sesuai dengan BMR yang ditetapkan.

    Mereka mengklarifikasi bahwa larangan impor akan diberlakukan jika terjadi pelanggaran berulang.

    “Sebagai pedoman bagi konsumen, setiap makanan yang diimpor dan dikemas harus mencantumkan informasi dasar, termasuk negara asal produk,” kata Kemenkes.

    Terkait ini, konsumen diimbau untuk selalu membaca label sebagai pedoman.

    “Kemenkes menyadari dan prihatin dengan kekhawatiran konsumen terkait masalah ini, dan kami terus memantau titik masuk dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan terjamin,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Boleh Saja Ibu Menyusui Makan Daun Katuk, Tapi Dokter Herbal Beri Catatan soal Ini

    Boleh Saja Ibu Menyusui Makan Daun Katuk, Tapi Dokter Herbal Beri Catatan soal Ini

    Jakarta

    Daun katuk sempat ramai disorot setelah disinggung di debat Pilkada DKI Jakarta oleh Calon Gubernur (cagub) nomor urut 2, Dharma Pongrekun. Menurut cagub nomor urut 2 itu, para ibu perlu mengonsumsi daun katuk agar air susu ibu (ASI) lancar.

    “Perlu dipersiapkan, seorang ibu agar air susunya lancar itu dengan banyak makan daun katuk sehingga tidak perlu lagi harus memaksakan disedot ASI-nya,” ujarnya, Minggu (27/10/2024).

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan pada penelitian terhadap hewan coba, daun katuk terbukti dapat meningkatkan produksi susu dari tikus menyusui. Hal ini dikarenakan daun katuk mengandung provitamin A, karotenoid, vitamin C, vitamin E, dan sejumlah mineral.

    Tanaman ini juga mengandung senyawa papaverin, polifenol, dan flavonoid, yang memiliki mekanisme aksi dengan cara meningkatkan ekspresi gen dari hormon prolaktin dan oksitosin.

    Dua hormon ini, lanjut dr Inggrid, memiliki tanggung jawab dalam produksi ASI maupun pengeluaran ASI. Meski demikian, uji klinik pada manusia masih sangat sederhana atau sedikit.

    “Dan terbukti produksi susu dari tikus yang menyusui ini meningkat karena ekspresi gen dari hormon prolaktin dan oksitosin itu meningkat,” imbuhnya saat dihubungi detikcom, Senin (28/10/2024).

    Menurut dr Inggrid, mengonsumsi daun katuk boleh saja dilakukan, termasuk pada ibu menyusui. Tanaman ini bisa diolah menjadi sayur, sehingga bisa dikonsumsi sehari-hari dalam jumlah wajar.

    “Misalnya makan tiga kali sehari sayur katuk, sebanyak sekali makan itu satu mangkok, jadi sehari tiga mangkok itu nggak masalah,” katanya.

    Meski begitu, ia mewanti-wanti pada daun katuk yang dijadikan dalam bentuk ekstrak. Hal ini dikarenakan daun katuk yang dijadikan ekstrak memiliki konsentrasi yang tinggi, sehingga ibu menyusui harus berhati-hati dalam mengonsumsinya, khususnya yang memiliki kondisi tertentu.

    “Jadi kalau dia ada gangguan fungsi liver itu tidak disarankan mengonsumsi katuk dalam bentuk ekstrak, tapi konsumsinya katuk segar dalam bentuk sayur ya. Artinya dimakan sehari-hari,” katanya.

    “Adapun kalau ibu menyusui itu sehat, tidak ada gangguan fungsi liver, tidak ada gangguan fungsi ginjal, maka boleh mengkonsumsi katuk yang dalam bentuk ekstrak, sesuai petunjuk yang ada pada kemasan produk,” imbuhnya lagi.

    (suc/kna)

  • Temuan Peneliti Harvard soal Makanan yang Bikin Mati Muda, Picu Kanker-Sakit Jantung

    Temuan Peneliti Harvard soal Makanan yang Bikin Mati Muda, Picu Kanker-Sakit Jantung

    Jakarta

    Sebuah penelitian oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health yang belum lama ini dirilis mengungkapkan jenis makanan yang bisa meningkatkan risiko mati muda, yaitu makanan ultra proses. Makanan ultra proses rupanya dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.

    Studi tersebut melibatkan data sebanyak 200 ribu orang dalam waktu 30 tahun. Hasil tersebut juga digabungkan dengan 19 studi lain untuk analisis tambahan sekitar 1,25 juta orang dewasa.

    Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet pada September 2024, peneliti mencoba melihat keterkaitan konsumsi ultra proses pada status kesehatan responden. Mereka menemukan adanya hubungan konsumsi makanan ultra proses lebih banyak dengan risiko terkena penyakit kardiovaskular, jantung koroner, dan stroke lebih tinggi.

    Makanan ultra proses umumnya mengandung banyak garam, lemak tidak sehat, dan juga gula. Makanan jenis ini juga melalui proses produksi yang panjang dengan penambahan zat-zat yang dapat meningkatkan risiko tersebut.

    Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya meliputi sereal tinggi gula, soda, minuman berenergi, sup kemasan, dan daging olahan tinggi garam.

    Sebuah studi yang mirip juga sempat dilakukan oleh peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health. Dipublikasikan melalui jurnal BMJ pada Mei 2024, mereka mengungkapkan peningkatan risiko kematian dini pada orang yang secara rutin mengonsumsi makanan ultra proses.

    Mereka melakukan pemantauan pada 100 ribu lebih ahli kesehatan di Amerika Serikat yang tidak memiliki riwayat kanker, penyakit kardiovaskular, atau diabetes. Pemantauan dilakukan pada 1986-2018 melalui sebuah kuesioner yang diberikan.

    Kuesioner berisi tentang kesehatan dan kebiasaan gaya hidup sebanyak diisi dua tahun sekali oleh responden dan kuesioner soal makanan yang dikonsumsi diisi sebanyak empat tahun sekali.

    Ditemukan orang yang secara teratur mengonsumsi mengonsumsi daging ultra proses memiliki risiko kematian dini sebesar 13 persen lebih tinggi selama periode penelitian. Selain itu, mereka yang mengonsumsi banyak minuman manis dan pemanis buatan memiliki risiko kematian dini 9 persen.

    Secara keseluruhan, pola makan yang kaya akan makanan ultra proses memiliki risiko kematian 4 persen lebih tinggi.

    Selama periode tindak lanjut selama 34 tahun, peneliti mengidentifikasi 48.193 kematian. Termasuk 13.577 akibat kanker, 11.416 akibat penyakit jantung, 3.962 akibat penyakit pernapasan, dan 6.343 akibat penyakit neurodegeneratif.

    “Temuan ini memberikan dukungan untuk membatasi konsumsi jenis makanan olahan tertentu demi kesehatan jangka panjang. Penelitian di masa mendatang diperlukan untuk meningkatkan klasifikasi makanan olahan dan mengonfirmasi temuan kami pada populasi lain,” kata peneliti.

    (avk/kna)

  • Thailand Temukan Residu Berbahaya pada Anggur Shine Muscat, Bisa Begini Dampaknya

    Thailand Temukan Residu Berbahaya pada Anggur Shine Muscat, Bisa Begini Dampaknya

    Jakarta

    The Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) memperingatkan tentang kontaminasi anggur shine muscat setelah menemukan sebagian besar sampel mengandung residu bahan kimia berbahaya di atas tingkat maksimum yang diizinkan.

    Thai-PAN, Dewan Konsumen Thailand atau Thailand Consumers Council (TCC), dan Food and Drug Administration (FDA) mengungkapkan hasil uji laboratorium pada Kamis lalu.

    “TCC membeli 24 sampel anggur populer dari berbagai lokasi termasuk dua dari toko daring, tujuh sampel dari toko buah dan pasar segar, serta 15 dari supermarket, pada tanggal 2 dan 3 Oktober. Harganya berkisar antara 100 (atau sekitar Rp 46 ribu) hingga 699 baht (atau sekitar Rp 300 ribu) per kilogram, kata Prokchon Usap, koordinator Thai-PAN, dikutip dari Bangkok Post.

    Hasilnya, hanya sembilan sampel yang dapat diidentifikasi sebagai barang impor dari China. Sementara 15 sampel lainnya tak dapat diidentifikasi.

    “Sangat mengejutkan ketika kami melihat bahwa 23 dari 24 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas yang diizinkan.”

    Satu sampel ditemukan mengandung klorpirifos, insektisida yang dilarang di Thailand, katanya.

    Sebanyak 22 sampel lainnya mengandung 14 residu kimia berbahaya yang melebihi batas aman 0,01 mg/kg dan menghasilkan 50 residu pestisida lainnya. Sementara 22 di antaranya belum dinyatakan berdasarkan hukum Thailand, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

    “Pestisida ini masih ada di jaringan tanaman anggur, dan menghilangkannya dari jaringan tanaman kemungkinan besar tidak mudah,” kata Ibu Prokchon.

    Thai-PAN dan TCC mendesak Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk mengambil tindakan segera, termasuk memerintahkan importir dan distributor untuk memberi label negara asal anggur Shine Muscat yang diimpor.

    Bahaya Pestisida pada Kesehatan

    Di sisi lain, pestisida biasanya digunakan petani untuk melindungi tanaman dari serangga, kuman, hewan pengerat. Sisa bahan kimia atau residu dari pestisida biasanya masih menempel lantaran tidak mudah dihilangkan dengan air biasa.

    Ketika residu pestisida tersebut masuk ke dalam tubuh, hal ini bisa memicu masalah kesehatan. Ada banyak bahaya kesehatan yang terkait dengan penggunaan pestisida.

    Dikutip dari Only My Health, beberapa laporan menunjukkan bahwa kadar pestisida yang tinggi dalam makanan memicu perkembangan penyakit seperti kanker, penyakit ginjal, dan paru-paru.

    Anak-anak memiliki organ yang masih berkembang, sehingga rentan terhadap infeksi dan penyakit. Paparan terhadap residu kimia yang tinggi ini dapat menyebabkan kanker pada anak-anak, masalah kesehatan mental seperti autisme dan gangguan hiperaktivitas akibat kurangnya perhatian.

    Jika seorang wanita hamil mengonsumsi buah yang mengandung residu pestisida, janinnya mungkin akan terpengaruh dan mungkin menghadapi komplikasi saat melahirkan.

    Beberapa risiko kesehatan lain yang terkait dengan bahan kimia berbahaya ini termasuk mual, diare, kram perut, pusing, dan kecemasan.

    (suc/kna)

  • 5 Kebiasaan Simpel Ini Bisa Bikin Wajah Tampak Lebih Muda dari Usia, Mau Coba?

    5 Kebiasaan Simpel Ini Bisa Bikin Wajah Tampak Lebih Muda dari Usia, Mau Coba?

    Jakarta

    Tetap terlihat awet muda tentu menjadi keinginan banyak manusia. Dengan tampak muda, seseorang mungkin bisa tampil lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan.

    Dikutip dari Times of India, untuk mendapatkan kulit wajah yang tampak lebih muda dari usia tentunya dipengaruhi banyak faktor, mulai dari makanan yang dikonsumsi, tingkat stres, hingga rutinitas sehat harian yang dilakukan.

    Berikut adalah 5 kebiasaan sederhana yang dapat disertakan ke dalam rutinitas harian untuk membantu mempertahankan wajah agar terlihat lebih muda.

    Apapun cuacanya, tabir surya wajib menjadi bagian yang harus ada pada rutinitas harian. Pasalnya, sinar UV dari matahari dapat menyebabkan penuaan dini, seperti menimbulkan kerutan, garis-garis halus, dan bintik-bintik penuaan.

    Setidaknya oleskan tabir surya setiap pagi hari sebelum memulai aktivitas. Namun, tabir surya perlu dioleskan kembali minimal dua jam jika seseorang beraktivitas di luar ruangan.

    Menjaga kebersihan kulit tentu menjadi salah satu kunci penting untuk mendapatkan wajah yang berseri. Biasakan untuk mencuci wajah minimal dua kali dalam sehari.

    Mencuci wajah setelah berkeringat di siang hari juga penting untuk dilakukan, hal ini bertujuan untuk membersihkan kotoran, minyak dan menghidrasi kulit.

    Merendam Wajah dengan Air Es

    Air es diketahui dapat memberikan efek ‘ajaib’ pada kesehatan kulit. Air es diketahui mampu meningkatkan sirkulasi dan mengencangkan pori-pori.

    Cobalah untuk merendam wajah dengan air es atau menempelkan kain yang telah direndam air es. Lakukan selama beberapa menit, kebiasaan ini akan membantu mencerahkan wajah dan membuatnya tampak lebih berenergi.

    Tampilan kulit pada wajah bisa terpengaruh secara negatif oleh tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang melebihi batas normal. Hal ini membuat menjaga pola makan atau pola hidup sehat tentu perlu menjadi perhatian.

    Pola makan seimbang seperti rutin mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, daging tanpa lemak dapat membantu menjaga kesehatan tubuh yang juga bisa menjaga kesehatan wajah.

    Aktivitas yang merangsang otak tidak hanya berdampak baik bagi kesehatan mental, namun ini juga bisa membantu seseorang tetap tampil awet muda.

    Latihan untuk otak ini juga bisa dilakukan dengan cara yang seru seperti bermain game yang menantang. Hal ini dapat membuat otak tetap tajam dan meningkatkan kemampuan kognitif. Menjaga pikiran tetap aktif dapat membuat wajah tampak lebih segar dan berenergi.

    (dpy/suc)

  • Viral Bumil Melompat dari Gedung RS gegara Tak Dibolehkan Lahiran Caesar

    Viral Bumil Melompat dari Gedung RS gegara Tak Dibolehkan Lahiran Caesar

    Jakarta

    Viral di media sosial cerita seorang ibu hamil yang meninggal secara tragis akibat tidak diperbolehkan melahirkan secara caesar.

    Ternyata kejadian tersebut benar adanya. Pada tahun 2017, China dihebohkan dengan kematian seorang ibu hamil dengan melompat dari gedung rumah sakit karena dilarang melahirkan caesar.

    Dikutip dari BBC, wanita berusia 26 tahun, bermarga Ma, melompat dari jendela rumah sakit di provinsi Shaanxi utara. Anak yang dikandungnya juga tewas.

    Huo Junwei, seorang dokter di rumah sakit Yulin Number One, mengatakan kepada China Economic Daily bahwa Ma “meninggalkan bangsal dua kali dan memberi tahu keluarganya bahwa rasa sakitnya tak tertahankan, dan bahwa ia menginginkan operasi caesar, tetapi keluarganya tidak mengizinkan prosedur tersebut.”

    Sebuah pernyataan dari rumah sakit mengatakan bahwa Ma sedang hamil 41 minggu, dan bahwa dokter telah memutuskan bahwa “lingkar kepala janin yang besar berarti bahwa persalinan normal akan sangat berisiko”.

    Pihak rumah sakit mengatakan bahwa ketika staf medis meminta pendapat keluarga, mereka menolak operasi dan ingin terus memantau situasi.

    “Dokter dan perawatnya juga menyarankan suaminya untuk mengizinkan operasi, tetapi semua permintaan ditolak,” kata pernyataan itu.

    Ma dilaporkan menjadi emosional dan kehilangan kendali karena rasa sakit, dan melompat keluar gedung pada hari itu dan meninggal.

    Di tahun tersebut, berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Negara, Kabinet China, institusi medis harus mendapatkan persetujuan dari pasien dan tanda tangan dari anggota keluarga sebelum melakukan operasi, tetapi dokter dapat membuat keputusan tanpa persetujuan dalam keadaan darurat.

    (kna/kna)

  • Langkah Terakhir Menuju ILBI yang Mengikat Secara Internasional

    Langkah Terakhir Menuju ILBI yang Mengikat Secara Internasional

    Jakarta

    Pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC) sesi kelima (INC-5) yang dijadwalkan berlangsung pada akhir November 2024 di Korea Selatan, akan menjadi penentu bagi regulasi internasional terkait polusi plastik.

    Para delegasi dari berbagai negara diharapkan mencapai kesepakatan mengenai International Legally Binding Instrument (ILBI) untuk mengatasi masalah plastik, termasuk penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produk plastik.

    Latar belakang dari komite ini bermula pada Maret 2022 saat UN Environment Assembly (UNEA-5.2) mengadopsi Resolusi 5/14. Resolusi tersebut mendorong pembentukan instrumen komprehensif yang mengatur seluruh siklus hidup plastik, mulai dari produksi hingga pembuangannya.

    Perhatian khusus ini dilakukan imbas dampak plastik terhadap ekosistem laut, kesehatan manusia, dan perubahan iklim, yang telah menciptakan urgensi akan ILBI for PP (Plastic Pollution).

    “The International Legally Binding Instrument (ILBI) on Plastic Pollution, including in the Marine Environment merupakan instrumen perjanjian baru yang mengikat secara global untuk mengakhiri atau mengurangi polusi plastik dan melindungi ekosistem laut dari pencemaran sampah plastik,” Direktur Pengurangan Sampah, Ditjen PSLB, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti saat dihubungi detikcom, Kamis (24/10/2024).

    “Karena sifatnya mengikat secara global, diharapkan dapat membagi peran dan tanggung jawab antar negara-negara didunia dalam mengatasi polusi plastik ini, dan mencegah kebocoran ke aspek lingkungan hidup, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat,” imbuhnya lagi.

    Resolusi 5/14 memberi mandat kepada Direktur Eksekutif UN Environment Programme (UNEP) untuk melaksanakan Intergovernmental Negotiating Committee (INC) guna menyusun ILBI mengenai polusi plastik, termasuk di lingkungan laut. Komite ini menggelar pertemuan secara berkala, mulai dari INC-1 hingga INC-5.

    INC-1 berlangsung di Uruguay pada akhir November 2022. Sedangkan INC-2 dijadwalkan pada Mei 2023 di Paris. Adapun INC-3 akan berlangsung di Kenya pada November 2023, dilanjutkan INC-4 pada awal April 2024 di Kanada, dan terakhir INC-5 pada November 2024 di Korea Selatan.

    INC-5 diharapkan menjadi momen kunci untuk menetapkan keputusan lebih lanjut mengenai bahan kimia mana yang akan diatur di bawah ILBI for PP.

    Sebelumnya, pada pertemuan keempat INC-4 di Kanada, diskusi mengenai definisi polymers of concern, chemicals of concern dan products subject to limitation menjadi agenda penting. Bahan kimia ini dianggap memiliki potensi risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Di antara bahan yang diprioritaskan salah satunya adalah Ftalat, Alkilfenol, logam-logam dan Bisphenol A (BPA).

    Pada INC-4, Norwegia, Kepulauan Cook, dan Rwanda mengajukan makalah tentang bahan kimia yang perlu diperhatikan dalam plastik. Sementara Swiss, Uni Eropa, dan negara lain terkait dengan produk plastik dan bahan kimia yang perlu diperhatikan, serta pendekatan konseptual diterbitkan untuk mengatasinya. Inggris dan Thailand, tentang produk plastik yang bermasalah dan dapat dihindari.

    Proposal ini dengan jelas menyatakan untuk melarang atau menghilangkan kelompok bahan kimia, seperti Bisphenol, termasuk BPA, berdasarkan beberapa peraturan yang berlaku (ASEAN, Brasil, Kanada, Tiongkok, Kolombia, Uni Ekonomi Eurasia, Swiss, Uni Eropa/Wilayah Ekonomi Eropa (EU FCM, REACH CL, Mainan), India, Israel, Jepang, Malaysia, Afrika Selatan, AS).

    “Di dalam ILBI, pengaturan bahan kimia berbahaya, khususnya yang digunakan dalam proses produksi plastik dan kemasan dari plastik, secara khusus didiskusikan cara untuk mengatur di dalam perjanjian ini,” pungkasnya.

    (suc/up)