Thailand menemukan adanya kontaminasi pada anggur Shine Muscat. Terdapat sejumlah residu berbahaya pada sampel anggur yang diambil oleh Thai-PAN (Jaringan Peringatan Pestisida Thailand), TCC (Dewan Konsumen Thailand), dan FDA Thailand. Apa saja residu berbahaya tersebut? Berikut pernyataannya…
Category: Detik.com Kesehatan
-

Penampakan Kosmetik Ilegal Lamiela & SVMY yang Diamankan BPOM RI
Penampakan Kosmetik Ilegal Lamiela & SVMY yang Diamankan BPOM RI
-

Adele Kena Infeksi Bakteri di Telinga, Bikin ‘Budek’ Sebelah
Jakarta –
Penyanyi Adele berbicara tentang masalah kesehatannya baru-baru ini. Ia terkena infeksi bakteri di telinga . Kondisi ini membuatnya kehilangan sebagian pendengarannya.
Hal ini diungkapkannya kepada penonton di konsernya di Las Vegas pada Jumat (25/10/2024).
“Saya benar-benar mengalami infeksi telinga yang cukup parah. Saya belum pernah mengalami infeksi telinga sebelumnya,” ungkap Adele yang dikutip dari laman People.
“Itu adalah hal paling menyakitkan yang pernah terjadi dalam hidup saya. Itu lebih parah daripada melahirkan,” sambungnya.
Wanita 36 tahun itu mengatakan infeksi yang dialaminya disebabkan oleh bakteri air langka yang sulit diobati. Ia juga sempat diberikan antibiotik yang salah selama beberapa hari, sebelum mendapatkan obat yang tepat.
Saat diberikan obat yang tepat, ia baru merasakan obat tersebut bekerja dengan baik dan tidak lagi merasakan sakit. Meski begitu, Adele masih berjuang melawan beberapa gejala yang bertahan lama.
“Tidak mungkin saya melewatkan pertunjukan itu,” tuturnya.
Dikutip dari Mayoclinic, infeksi telinga disebabkan oleh bakteri atau virus di telinga bagian tengah. Infeksi ini sering kali disebabkan oleh penyakit lain, seperti pilek, flu, atau alergi, yang menyebabkan hidung tersumbat dan bengkak, tenggorokan, dan saluran eustachius.
(sao/suc)
-

BPOM RI Bakal Cek Sampel Anggur Muscat Terkait Temuan Residu Pestisida di Thailand
Jakarta –
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar bakal menindaklanjuti gaduh residu beracun di anggur muscat. Sebelumnya, otoritas pangan Thailand menemukan anggur shine muscat terkontaminasi residu pestisida melebihi batas aman.
Untuk menjaga keamanan konsumen di Indonesia, Taruna mengatakan pihaknya berencana melakukan pengambilan sampling anggur shine muscat di pasar Indonesia. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian berkaitan dengan temuan tersebut.
“Badan POM akan menjalankan tahapan berikutnya yaitu melakukan sampling ke beberapa toko-toko atau pasar yang bisa berdampak kepada masyarakat,” kata Taruna ketika ditemui awak media di Gedung DPR-RI, Selasa (29/10/2024).
Taruna menegaskan hingga saat ini belum ada laporan maupun temuan terkait residu beracun di produk anggur muscat. Ia juga menekankan pihaknya terus akan mengawasi dengan baik produk obat-obatan dan makanan yang dijual di wilayah Indonesia.
Lebih lanjut Taruna juga menyoroti efek yang mungkin ditimbulkan pada kesehatan masyarakat terkait temuan residu anggur muscat ini apabila dikonsumsi masyarakat.
“Sejauh ini dari teman-teman BPOM belum ada laporan. Tapi kami akan bertindak mulai hari ini, kami akan berkomunikasi dengan Kementerian terkait,” ujar Taruna.
“Kita tahu ini kan residu pestisida macam-macam. Bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, bisa berbagai macam penyakit tambahan dan itu tentu akan menjadi concern kami,” sambungnya.
(avk/kna)
-

Waspadai Tanda-tanda Kanker Paru yang Jarang Disadari
Jakarta –
Sejumlah gejala yang mungkin tampak biasa atau sepele bisa jadi tanda peringatan dari kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti kanker paru-paru.
Sayangnya, gejala ini sering kali diabaikan sebagai penyakit lain, padahal deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Berikut ini adalah beberapa tanda peringatan kanker paru-paru yang perlu diperhatikan dan tidak boleh diabaikan, seperti dikutip dari Active Beat.
1. Napas Terasa Berat
Napas yang terasa berat setelah melakukan aktivitas, seperti naik tangga atau olahraga ringan mungkin sering diabaikan. Terlebih, kondisi seperti ini sering dianggap akibat kurang berolahraga.
Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Jika tiba-tiba mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak membuat terengah-engah, hal tersebut bisa menjadi sinyal adanya gangguan dalam tubuh.
Sesak napas memang dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun jika berisiko tinggi terhadap kanker paru-paru, pemeriksaan medis sebaiknya segera dilakukan.
Deteksi dini kanker terbukti dapat meningkatkan harapan hidup, terutama jika penyakit ini ditangani sejak awal dengan pendekatan yang agresif.
2. Batuk Terus-menerus
Batuk terus-menerus yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi indikasi adanya masalah serius pada paru-paru.
Sayangnya, batuk jenis ini sering kali dianggap sebagai gejala pilek atau alergi dan tidak segera diperiksakan. Batuk yang terkait dengan kanker paru-paru biasanya bersifat kering, dengan durasi lebih dari delapan minggu tanpa sebab yang jelas.
Batuk ini umumnya terjadi sepanjang hari, namun banyak pengidap melaporkan bahwa batuk memburuk pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur, menyebabkan kelelahan, dan menurunkan produktivitas.
Selain itu, perhatikan juga karakteristik suara batuk, terutama jika berstatus perokok.
3. Berat Badan Turun Drastis
Penurunan berat badan sering dianggap sebagai hal positif. Namun jika terjadi tanpa perubahan pola makan atau peningkatan aktivitas fisik, hal tersebut perlu dicermati.
Hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba serta kehadiran tumor dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Meskipun masalah ini mungkin tidak terasa, tubuh mendeteksi adanya gangguan dan bekerja lebih keras, membakar lebih banyak kalori untuk mengatasi pertumbuhan tumor.
Penurunan berat badan yang disebabkan oleh kanker biasanya terjadi tanpa alasan yang jelas, bahkan tanpa perubahan signifikan pada pola makan atau olahraga.
Kondisi ini dikenal sebagai cachexia, yang dalam kasus ekstrem dapat membuat tubuh tampak sangat kurus karena otot dan lemak digunakan untuk energi.
4. Nyeri Dada
Nyeri pada bagian dada yang terasa jauh di dalam paru-paru saat mengangkat sesuatu, batuk, atau tertawa bisa menjadi gejala utama kanker paru.
Nyeri yang terus-menerus pada dada dan tidak kunjung reda perlu diwaspadai. Rasa sakit ini muncul karena tumor yang berkembang menekan jaringan serta ujung saraf di sekitarnya.
Jika kanker paru telah menyebar ke bagian tubuh lain, nyeri juga dapat dirasakan di area tersebut.
Metastasis kanker paru sering terjadi pada tulang, terutama di area punggung atau pinggul. Jika nyeri ini dirasakan bersama nyeri dada, pemeriksaan medis segera sangat dianjurkan.
5. Nyeri pada Tangan dan Jari
Nyeri dan kelelahan pada jari tangan dapat menjadi tanda awal kanker paru yang sering diabaikan.
Pada beberapa kasus, kulit telapak tangan yang menebal dan berwarna putih dengan lipatan jelas disebut sebagai “telapak tangan babat,” dan sering dikaitkan dengan kanker lambung (35 persen kasus) serta kanker paru-paru (11 persen kasus).
Kondisi ini disebabkan oleh perubahan yang dipicu oleh kanker pada proses tubuh yang normal, menyebabkan sel-sel kulit telapak tangan berkembang berlebihan hingga menumpuk menjadi kulit putih bersisik yang tebal.
6. Dahak Berdarah
Ada darah dalam dahak meskipun sedikit, bukanlah kondisi yang sehat.
Meskipun tidak selalu menunjukkan kanker paru, hal ini bisa menandakan adanya kondisi medis serius lainnya dan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Biasanya, batuk darah disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas, demam yang berkelanjutan, atau nyeri dada. Sebagai aturan umum, segera buat janji dengan dokter jika terdapat darah dalam dahak, terutama jika darah keluar dalam jumlah besar atau perdarahan tidak berhenti.
(suc/suc)
-

Video: Kemenkes Sebut Stroke Penyebab Kematian dan Disabilitas Terbanyak di RI
Video: Kemenkes Sebut Stroke Penyebab Kematian dan Disabilitas Terbanyak di RI
-

Respons Kepala BPOM RI Terkait Temuan Residu Pestisida di Anggur Muscat
Jakarta –
Kabar anggur shine muscat di Thailand mengandung kontaminasi sekitar 50 zat kimia berbahaya menjadi sorotan. Tidak sedikit yang meminta agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI turut mengambil langkah strategis untuk mengawasi peredaran buah tersebut.
“Di toko buah dan swalayan banyak yang menjual anggur jenis ini, tolong BPOM ikut turun tangan jangan diam saja,” tulis komentar warganet terkait peredaran anggur muscat.
“Indo gimana nih BPOM?” tulis lainnya.
Mengenai hal tersebut, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah residu dari anggur tersebut juga ditemukan di pasar Indonesia.
Hingga saat ini, Taruna mengatakan belum ada temuan atau laporan terkait temuan residu pestisida pada anggur shine muscat di pasar Indonesia.
“Tetapi kita akan berkoordinasi secara ketat badan karantina di departemen pertanian karena kan masuknya ke negara kita lewat situ. Sekaligus Badan POM akan menjalankan tahapan berikutnya yaitu melakukan sampling ke beberapa toko-toko atau pasar yang bisa berdampak kepada masyarakat,” kata Taruna ketika ditemui awak media di Gedung DRR-RI, Selasa (29/10/2024).
Taruna menjelaskan jenis residu pestisida bisa bermacam-macam. Apabila dikonsumsi masyarakat, dapat meningkatkan risiko kanker, kerusakan hati, hingga penyakit lainnya.
“Bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, bisa berbagai macam penyakit tambahan dan itu tentu akan menjadi concern kami. Kami setelah dari ini akan bertindak. Mulai hari ini akan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) mengeluarkan peringatan mengenai kontaminasi anggur ‘Shine Muscat’ setelah menemukan bahwa sebagian besar sampel yang dikumpulkan diyakini mengandung residu kimia berbahaya yang melebihi tingkat maksimum yang diizinkan.
Tes laboratorium menemukan residu dari 14 bahan kimia berbahaya pada konsentrasi di atas batas keamanan 0,01 mg/kg. Secara total, tes tersebut juga mendeteksi 50 residu kimia, 22 di antaranya tidak diatur di bawah hukum Thailand saat ini, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole dan fludioxonil.
(avk/up)
-
Komisi IX DPR Cecar BPOM soal Heboh Temuan Anggur Muscat Mengandung Zat Berbahaya
Jakarta –
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Chaniago menyoroti temuan anggur shine muscat yang disebut tercemar zat kimia berbahaya. Dia mempertanyakan gerak cepat Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menyusul temuan tersebut.
Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama BPOM, Irma menyayangkan tidak adanya respons cepat yang diambil BPOM untuk mengecek kandungan zat kimia di anggur shine muscat yang beredar di Indonesia.
“Saya tanya Rizkal (Deputi Bidang Penindakan BPOM), kenapa kok BPOM gak bergerak? Rizkal, itu bukan wilayah BPOM, itu wilayahnya dari karantina,” ungkapnya.
Kepada Irma, Rizkal mengatakan bahwa peredaran anggur Muscat bukan lah wewenang BPOM, namun Badan Karantina Indonesia. Irma pun menyampaikan kritikannya terhadap kepala BPOM Taruna Ikrar yang hadir di agenda tersebut.
Seharusnya, menurut Irma, BPOM bekerja sama dengan Badan Karantina mengenai peredaran anggur muscat. Irma pun mempertanyakan kinerja BPOM dalam mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan.
“Jangan cuma ngomong, ini menurut Thailand, menurut Malaysia, begini, begini. Itu bukan kerja kamu, namanya itu. Kamu nggak kerja itu. Koordinasi dengan mereka, dengan Badan Karantina. Katanya itu sangat berbahaya lho anggur itu,” ujarnya.
(avk/up)
-

Pedagang Buah di Thailand Buang Stok Anggur Muscat Imbas Temuan Residu Kimia
Jakarta –
Sejumlah pedagang buah di Bangkok, Thailand, terpaksa membuang stok anggur shine muscat mereka setelah adanya temuan residu kimia berbahaya dan kadar pestisida tak aman di buah tersebut.
Diberitakan The Nation, beberapa pedagang di Pasar Kota Muang Satun menyebut bahwa mereka tidak dapat menjual anggur Shine Muscat meskipun mereka memotong harga dari 300 baht (Rp 140 ribu) menjadi 80 baht (Rp 27 ribu) per kilogram.
Para pedagang terpaksa membuang anggur untuk melindungi citra toko mereka dan memastikan keselamatan konsumen. Namun, mereka mempertanyakan mengapa lembaga terkait tidak memeriksa produk sebelum impor.
Seorang pedagang buah Pranee Tantrakarnsakul sangat khawatir temuan residu beracun pada anggur Shine Muscat berdampak kepada penjualannya. Dia meminta lembaga terkait untuk memeriksa produk sebelum impor, dengan mengatakan bahwa bukan tugas pedagang untuk mencari uji residu kimia.
“Kita bisa mengetahui sumber buah jika dibudidayakan di dalam negeri,” kata dia.
Pedagang lain, Charas Piwlueang, mengatakan dia telah memesan sejumlah besar anggur shine muscat karena mengira akan laku keras, terlebih buah ini viral di mana-mana.
Dia juga meminta lembaga terkait untuk menangani buah yang terkontaminasi untuk menjaga keadilan antara pedagang dan konsumen.
“Negara-negara asing telah melakukan inspeksi untuk mencegah masuknya produk-produk berkualitas rendah ke negara mereka,” curhatnya.
Sebelumnya, Thai-PAN (Pesticide Alert Network) mengumumkan uji residu kimia pada 24 sampel anggur yang dikumpulkan dari 15 lokasi penjualan berbeda di Bangkok Raya.
Uji tersebut menunjukkan bahwa setiap sampel anggur Shine Muscat mengandung antara tujuh dan 18 jenis residu beracun, dan 23 dari 24 sampel melebihi batas legal untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun.
(kna/kna)
-

Inggris Bakal Luncurkan Mesin AI untuk Prediksi Waktu Kematian Pasien
Jakarta –
Inggris bakal meluncurkan alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu dokter mengidentifikasi pasien jantung berisiko tinggi.
Hal ini menyusul setelah sebuah penelitian menemukan bahwa mesin AI tersebut dapat secara akurat memprediksi risiko kematian seseorang beberapa tahun setelah pemindaian jantung.
Tim peneliti global yang dipimpin Imperial College London telah menguji model AI mereka, estimasi risiko AI-ECG atau AIRE terhadap jutaan hasil elektrokardiogram (EKG) atau alat untuk mendiagnosis serangan jantung dan ketidakteraturan lainnya.
Hasilnya, model tersebut ternyata mampu memprediksi potensi kematian seseorang dalam waktu dekade setelah EKG dan hasilnya 78 persen akurat. Selain itu, alat ini juga dapat dapat memprediksi serangan jantung, gagal jantung, dan masalah irama jantung.
Para peneliti mengatakan sistem ini dapat diluncurkan di seluruh Layanan Kesehatan Nasional atau National Health Service UK (NHS) dalam lima tahun ke depan. Uji coba dengan pasien manusia telah direncanakan di beberapa lokasi London, diharapkan dimulai pada pertengahan 2025.
Peneliti juga nantinya akan mengevaluasi manfaat model tersebut menggunakan pasien dari klinik rawat jalan dan bangsal medis rumah sakit.
“Kami yakin ini bisa memberikan manfaat besar bagi NHS, dan secara global,” kata Dr Fu Siong Ng, seorang peneliti elektrofisiologi jantung di Imperial College London yang mengerjakan proyek tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Euronews.
Potensi AI untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
Sebagaimana diketahui, EKG bertenaga AI telah digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung. Akan tetapi, belum menjadi bagian dari perawatan medis rutin dan belum digunakan untuk mengidentifikasi tingkat risiko pasien tertentu.
“Hal ini dapat membawa penggunaan EKG melampaui apa yang sebelumnya memungkinkan, dengan membantu menilai risiko masalah jantung dan kesehatan di masa mendatang, serta risiko kematian,” kata Bryan Williams, kepala bidang ilmiah dan medis di British Heart Foundation, yang mendanai penelitian tersebut.
Para peneliti, yang menerbitkan hasil mereka di jurnal Lancet Digital Health, mengatakan prediksi AI yang salah bisa jadi disebabkan oleh faktor lain yang tidak diketahui, seperti apakah pasien mendapat perawatan tambahan atau meninggal secara tiba-tiba.
Namun mereka menekankan bahwa model tersebut secara umum masih dapat menangkap perubahan halus dalam struktur jantung, yang dapat berfungsi sebagai tanda peringatan penyakit atau kematian tetapi mungkin terlewatkan oleh dokter.
“Kami para ahli jantung menggunakan pengalaman dan pedoman standar kami saat mengamati EKG, memilahnya menjadi pola ‘normal’ dan ‘abnormal’ untuk membantu kami mendiagnosis penyakit,” kata dr Arunashis Sau, seorang dokter akademis di Imperial College London yang memimpin penelitian baru tersebut.
“Namun, model AI mendeteksi detail yang jauh lebih halus, sehingga dapat ‘menemukan’ masalah pada EKG yang tampak normal bagi kita, dan berpotensi terjadi jauh sebelum penyakit berkembang sepenuhnya,” kata Sau.
Sau mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan di rumah sakit dan tempat perawatan kesehatan lainnya untuk menentukan peran model di masa depan dalam diagnosis dan perawatan.
“Hal ini dapat berdampak positif terhadap cara pasien dirawat dan pada akhirnya meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien,” kata Ng.
(suc/kna)
