Category: Detik.com Kesehatan

  • 13 Buah dan Sayuran yang Baik untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?

    13 Buah dan Sayuran yang Baik untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?

    Jakarta

    Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring limbah metabolisme dan kelebihan cairan tubuh, yang dikeluarkan dalam bentuk urine. Saat ginjal tidak berfungsi dengan baik, limbah akan menumpuk di dalam darah dan menyebabkan penumpukan racun di dalam tubuh.

    Ketika kondisi tersebut dibiarkan tanpa adanya pengobatan yang tepat, seseorang dapat memerlukan perawatan seperti dialisis atau transplantasi ginjal.

    Meski begitu, untuk menjaga kesehatan ginjal dapat dilakukan dengan menjaga pola makan atau makanan yang dikonsumsi. Misalnya seperti buah atau sayur yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan nutrisi yang mampu meningkatkan kesehatan ginjal.

    Lantas, buah dan sayur apa saja yang baik untuk kesehatan ginjal?

    Buah dan Sayur yang Baik untuk Ginjal

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa buah dan sayur yang baik untuk kesehatan ginjal:

    1. Kembang kol

    Kembang kol menyediakan banyak nutrisi, termasuk vitamin K, folat, dan serat. Sayuran ini juga mengandung antioksidan dan senyawa antiradang.

    2. Bawang putih

    Bawang putih merupakan bahan yang dapat menambah rasa dan memberikan nutrisi untuk kesehatan ginjal. Dikutip dari Healthline, bawang ini merupakan sumber mangan, vitamin B6, dan senyawa sulfur dengan sifat antiinflamasi.

    3. Kubis

    Kubis termasuk dalam sayuran yang mengandung vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan. Berdasarkan studi 2021 mencatat bahwa kubis mengandung senyawa bioaktif yang dapat membantu mengelola gula darah dan mengurangi risiko kerusakan ginjal dan hati.

    4. Paprika

    Paprika kaya akan vitamin A dan C, serta antioksidan lain. Nutrisi ini sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh, yang terkait erat dengan penyakit ginjal.

    5. Lobak

    Lobak adalah sayuran akar yang mengandung serat, vitamin C dan B6, serta mangan. Sayuran ini sangat cocok untuk menjadi pilihan menu diet yang baik untuk kesehatan ginjal.

    6. Nanas

    Nanas dapat menjadi makanan manis bagi orang dengan gangguan ginjal. Buah ini mengandung natrium, fosfor, dan kalium.

    Nanas juga merupakan sumber serat dan vitamin C yang baik. Buah ini mengandung bromelain, yakni enzim yang dapat membantu mengurangi peradangan.

    7. Stroberi

    Dikutip dari MedicineNet, stroberi mengandung dua jenis fenol, yakni antosianin dan ellagitannin, yang meningkatkan fungsi ginjal. Buah ini kaya antioksidan, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.

    Stroberi juga mengandung vitamin C, mangan, serat, sifat antikanker, dan antiradang yang meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    8. Cranberry

    Buah cranberry ini memiliki sifat antiradang dan antibakteri. Keduanya sangat bermanfaat bagi orang dengan penyakit ginjal atau infeksi saluran kemih (ISK).

    9. Blueberry

    Blueberry mengandung kalium, fosfor, antioksidan, dan fitonutrien yang disebut antosianidin. Kandungan tersebut berfungsi untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan ginjal.

    10. Raspberry

    Raspberry kaya dengan fitonutrien yang disebut asam ellagik, yang membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh serta mencegah kerusakan sel. Buah ini mengandung flavonoid yang baik untuk meningkatkan fungsi ginjal dan dapat mengurangi pertumbuhan sel kanker.

    11. Apel

    Apel mengandung kalium dan fosfor yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, serta meredakan sembelit. Khasiat anti radang dan kandungan serat yang tinggi pada apel dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal.

    12. Buah jeruk

    Semakin banyak vitamin C dalam makanan ternyata baik untuk ginjal. Buah jeruk, lemon, dan buah jeruk lainnya mengandung banyak vitamin C.

    Selain itu, mengonsumsi jus lemon encer setiap hari dapat membantu mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.

    13. Anggur

    Buah anggur mengandung kalium, fosfor, vitamin C, dan K yang baik untuk orang dengan penyakit ginjal. Anggur juga tinggi serat dan mengandung sedikit mineral, seperti tembaga, mangan, dan magnesium.

    (sao/naf)

  • Layanan Kesehatan Gratis Bantu Lansia Jaga Kesehatan

    Layanan Kesehatan Gratis Bantu Lansia Jaga Kesehatan

    Foto Health

    Dok. Holywings Peduli – detikHealth

    Rabu, 30 Apr 2025 17:01 WIB

    Jakarta – Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis digelar untuk warga lansia di Jakarta Selatan. Program ini bertujuan mendukung lansia agar tetap sehat dan aktif.

  • Awas! Sakit Jantung Makin Banyak Dialami Kaum Muda, Ini Biang Keroknya

    Awas! Sakit Jantung Makin Banyak Dialami Kaum Muda, Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Penyakit jantung selama ini sering dikaitkan dengan lanjut usia (lansia), risikonya meningkat seiring bertambahnya umur. Namun, kini penyakit jantung juga mulai banyak menyerang usia muda.

    Menurut spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular, dr Budi Rahmat, SpBTKV, SubspJPK(K) dari Siloam Hospital Lippo Village, ada beberapa faktor yang menyebabkan pergeseran usia terkait masalah jantung.

    “Generasi makin kemari itu berbeda dari sisi lingkungannya, dadi sisi udara, aktivitas, makanan. Contoh sederhana adalah makanan, banyak fast food, kedua aktivitas yang kurang karena banyak main gadget, sehingga mobilitas berkurang,” kata dr Budi saat media gathering di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (28/4/2025).

    “Fungsi jantung berkurang, akibatnya tubuh rentan terhadap aktivitas fisik yang berat. Mereka tidak terbiasa dengan olahraga,” sambungnya.

    Kondisi ini, menurut dr Budi seharusnya menjadi perhatian para generasi muda. Pasalnya, jantung bisa saja tidak siap ketika diajak untuk melakukan kerja berat yang tidak seperti biasanya.

    “Kalau dia terbiasa banyak duduk, banyak main gadget, tiba-tiba diajak berlari, nah itu biasanya bisa kolaps,” katanya.

    Oleh karena itu, dr Budi mengimbau anak-anak muda untuk menghilangkan gaya hidup sedentary atau malas-malasan. Ia menyarankan generasi mudah untuk memperbanyak aktivitas fisik.

    “Jadi itulah kita pentingnya mengedukasi anak-anak muda sekarang untuk meminimalisir, bermain gadget. Lebih banyaklah bersosialisasi, beraktivitas di alam terbuka, aktivitas yang memanfaatkan otot-otot tubuh,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Herannya Menkes Harga Obat di Tiap RS Beda-beda, Ada yang Selisih Rp 10 Juta

    Herannya Menkes Harga Obat di Tiap RS Beda-beda, Ada yang Selisih Rp 10 Juta

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka data perbedaan signifikan harga jenis obat yang sama di beberapa rumah sakit. Umumnya perbedaan ditemukan antara rumah sakit pemerintah dengan rumah sakit swasta.

    Budi menyebut bakal melakukan perbaikan tata kelola, menyikapi temuan tersebut.

    “Jadi setelah kita bandingin, kita tuh beli obatnya nggak sama untuk merek yang sama di satu rumah sakit, maupun rumah sakit-rumah sakit yang lain,” terang Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

    “Ada yang mahal, ada yang murah, semuanya beda-beda, saya nanya ke swasta mungkin bisa dapat 30-40 persen diskon, kenapa kita dapetnya cuma 4 persen 6 persen diskon? Range satu rumah sakit bisa berbeda dengan rumah sakit yang lain,” lanjutnya.

    Menkes mencontohkan salah satunya perbedaan harga obat cardiac occluder, satu tahun pemerintah bisa membeli dengan total Rp 26 miliar. Bila dirinci, obat tersebut saat dijual dalam harga satuan di satu RS maupun RS lain mencapai selisih bahkan hingga Rp 10 juta.

    “Ternyata satu RS ke RS lain bedanya jauh sekali, ada sampai puluhan juta, ini ada yang dari sisi spek memang salah tapi ada jg yg nggak, ini sedang kita rapikan,” terang dia.

    Salah satunya cardiac occluder, amplatzer septal occluder yang didistribusi PT Nugra Karsera. Harga satuan di RSUP Kariadi Rp 41 juta sementara di RS Anak dan Bunda Rp 31 juta.

    Temuan yang kurang lebih sama ditemukan dalam catatan jual obat satuan amplatzer duct occluder distribusi PT Nugra Karsera di RSUP Wahidin 29 juta, sementara di RSUP Harapan Kita Rp 20 juta.

    “Ini sedang ita rapikan, supaya tata kelola farmasi kita bisa bagus, sehingga efisiensi manajemen operasional kita, pembiayaan, bisa jadi lebih rapi,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Menkes Buka Data, Ini Daftar RS dengan Kasus Bullying Terbanyak

    Menkes Buka Data, Ini Daftar RS dengan Kasus Bullying Terbanyak

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin buka-bukaan terkait jumlah kasus bullying atau perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Perundungan ini terjadi di Rumah Sakit Kemenkes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), rumah sakit universitas, hingga rumah sakit swasta.

    “Begitu kita buka di Juni 2023, pengaduan yang masuk itu 2.668. Nah Irjen kita menyaring mana yang benar-benar perundungan, mana yang nggak. Dari hasilnya, 632 itu perundungan,” kata Menkes Budi saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

    “Kami bagi juga mana yang terjadi di RS Kemenkes, di rumah sakit lainnya, di fakultas kedokteran. Sampai sekarang ini (laporan) tetap masuk,” lanjutnya.

    Berikut adalah daftar rumah sakit dengan kasus perundungan terbanyak yang telah dikurasi oleh Kementerian Kesehatan.

    Rumah Sakit Kemenkes

    RSUP Kandou Manado 77 kasusRSUP Hasan Sadikin 55 kasusRSUP IGNG Ngoerah 42 kasusRSUP Dr Sardjito 36 kasusRSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 32 kasusRSUP Moh. Hoesin Palembang 29 kasusRSUP Dr Kariadi 28 kasusRSUP H. Adam Malik 27 kasusRSUP Dr. M. Djamil 22 kasusRSUP Dr Wahidin Sudirohusodo 15 kasus

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    RSUD Zainal Abidin Banda Aceh 31 kasusRSUD Moewardi Surakarta 21 kasusRSUD Saiful Anwar Malang 10 kasusRSUD Dr Soetomo Surabaya 9 kasusRSUD Arifin Ahmad 5 kasusRSUD Ulin Banjarmasin 4 kasusRSUD Provinsi NTB 3 kasusRSUD Semara Ratih Tabanan 3 kasusRSUD Sosodoro Bojonegoro 2 kasusRSUD Gorontalo 2 kasus

    RS Universitas

    RS Universitas Diponegoro Semarang 10 kasusRS Universitas Kristen Indonesia 3 kasusRSGM Universitas Airlangga 3 kasusRS Universitas Indonesia Depok 2 kasusRS Universitas Sriwijaya Palembang 1 kasusRS Universitas Hasanuddi Makassar 1 kasusRS Universitas Andalas Padang 1 kasusRS Lambung Mangkurat 1 kasus

    FK Universitas

    Universitas Hasanuddin 8 kasusUniversitas Syah Kuala 8 kasusUniversitas Andalas 8 kasusUniversitas Airlangga 7 kasusUniversitas Brawijaya 6 kasusUniversitas Indonesia 4 kasusUniversitas Sebelas Maret 4 kasusUniversitas Sumatera Utara 3 kasusUniversitas Padjajaran 3 kasusUniversitas Pembangunan Nasional 2 kasusRumah sakit swasta 19 kasusPuskesmas 3 kasusRumah sakit TNI/Polri 2 kasusKlinik kesehatan swasta 1 kasus

    (dpy/up)

  • Menkes Ungkap Ada Lebih dari 2.000 Pengaduan di Kanal Pelaporan Bullying PPDS

    Menkes Ungkap Ada Lebih dari 2.000 Pengaduan di Kanal Pelaporan Bullying PPDS

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan ada 2.668 pengaduan di kanal pelaporan perundungan PPDS (program pendidikan dokter spesialis) Kementerian Kesehatan sejak dibuka Juni 2023. Laporan yang masuk dikurasi oleh pihak Kemenkes untuk ditentukan mana yang masuk kategori perundungan.

    Terhadap laporan yang termasuk kategori perundungan, Kemenkes akan melakukan pemeriksaan lanjutan.

    “Kita ada ratusan bukti yang sudah dikumpulkan oleh Irjen begitu memeriksa. Begitu kita buka (kanal laporan) Juni 2023, pengaduan yang masuk itu sampai 2.668. Irjen kita menyaring apakah mana yang perundungan, mana yang nggak, kemudian dari hasilnya kita simpulkan 632 laporan (24 pesen) itu perundungan,” kata Menkes dalam rapat dengar pendapat bersama DPR-RI Komisi IX, Rabu (30/4/2025).

    Dari 632 laporan yang ada, rumah sakit Kemenkes menjadi fasilitas kesehatan dengan aduan perundungan terbanyak sekitar 370 kasus. Jumlahnya diikuti oleh rumah sakit umum daerah dengan 110 kasus, rumah sakit universitas 22 kasus, rumah sakit lainnya 25 kasus, fakultas kedokteran 72 kasus, dan 33 kasus tidak mengisi lokus.

    Khusus rumah sakit Kemenkes, yang paling banyak meliputi RSUP Kandou Manado 77 kasus, RSUP Hasan Sadikin 55 kasus, RSUP IGNG Ngoerah 42 kasus, RSUP DR Sardjito 36 kasus, dan RSUPN DR Cipto Mangunkusumo 32 kasus.

    “Ini data-data yang masuk ke pengaduan kita dan sudah kita saring sifatnya benar-benar ada perundungan,” ungkap Menkes.

    “Karena nggak semuanya ini ada di bawah Kemenkes, kita juga melakukan koordinasi Pak Nadiem (mantan Mendikbudristek) dan pak Mendagri untuk melakukan koordinasi karena juga terjadinya di rumah sakit daerah dan rumah sakit perguruan tinggi,” tandasnya.

    (avk/up)

  • Fakta-fakta Iuran ‘Fantastis’ di PPDS, Menkes Sebut Totalnya Miliaran Rupiah

    Fakta-fakta Iuran ‘Fantastis’ di PPDS, Menkes Sebut Totalnya Miliaran Rupiah

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka-bukaan soal biaya yang rutin dikeluarkan sebagian besar peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Hal itu bahkan terungkap dalam kasus perundungan di balik kematian ‘dr ARL’, prodi anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).

    Dalam catatan mendiang almarhumah sebagai bendahara prodi angkatan, terdapat bukti pengumpulan iuran dengan nilai fantastis hingga Rp 1,6 miliar. Data tersebut didapatkan dari audit Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

    “Ada iuran rutin setiap bulan yang ditransfer dari 10 peserta didik kepada yang bersangkutan ke bendahara, uangnya mengalir ke oknum-oknum tertentu, data itu ada di PPATK,” beber Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

    Data tersebut bahkan disebutnya berasal dari penelusuran iuran setiap PPDS. “Hampir di semua sentra pendidikan, begitu dibuka, auditnya masuk, kita dapat buktinya,” lanjutnya.

    Menkes menyebut hal inilah yang membuat beban biaya PPDS di Indonesia relatif semakin mahal. Selain iuran, didapatkan pula ‘pesanan’ khusus dari para senior dalam bentuk sopan maupun tidak sopan.

    “Data-data ini kita dapatkan pada saat audit, ada pembelian pemesanan tiket hotel, ada untuk sendiri, berdua, kita rutin temukan pada saat audit itu kita lakukan,” tandas Menkes.

    Sejak dibukanya pengaduan laporan bulllying atau perundungan Juni 2023, Menkes sudah mendapati 2.668 laporan yang 632 di antaranya berhasil terkonfirmasi perundungan. Terbanyak berada di RS vertikal atau pemerintah.

    (naf/up)

  • Wanita Ini Kena Kanker Darah di Usia 27, Awalnya Iseng Nanya ChatGPT

    Wanita Ini Kena Kanker Darah di Usia 27, Awalnya Iseng Nanya ChatGPT

    Jakarta

    Kisah Marley Garnreiter (27) yang ‘didiagnosis’ kanker darah pasca iseng bertanya ke Chat GPT, mendadak disorot. Pasalnya, setahun setelahnya dokter menyampaikan diagnosis yang sama.

    Mulanya, ia mengira gejala keringat di malam hari dan kulit gatal yang dialami hanya dampak dari kecemasan setelah ayahnya meninggal karena kanker usus besar.

    Dia memasukkan daftar gejala ke ChatGPT dan hasilnya disebut mengidap kanker darah. Ia lantas mengumumkan diagnosis tersebut kepada teman-temannya, tetapi tak banyak yang percaya dan menyarankan Garnreiter untuk benar-benar memeriksakan diri secara fisik ke fasilitas kesehatan.

    Terlebih, keluhan di hari-hari berikutnya terus bertambah, termasuk rasa nyeri di dada.

    “Ada yang tidak beres. Dada saya terasa nyeri dan saya merasa lelah sepanjang waktu,” katanya.

    Hasil pemindaian menunjukkan ‘massa besar’ di paru-paru kirinya, dan tes menunjukkan ia mengidap limfoma Hodgkin. Seperti yang dijelaskan oleh Cleveland Clinic, itu adalah jenis kanker darah yang bermula di sel darah putih.

    Chat GPT, yang telah mendiagnosisnya setahun sebelumnya, benar.

    Garnreiter mengaku sempat tidak terima.

    “Saya tidak ingin keluarga saya mengalami hal ini sekali lagi,” katanya, karena ia kini akan menjalani kemoterapi pada bulan Maret, sekitar setahun setelah ayahnya meninggal karena kanker.

    Kasus limfoma Hodgkin lebih jarang terjadi daripada Limfoma non-Hodgkin yang diyakini lebih mudah diobati. Menurut Klinik Cleveland, tingkat kelangsungan hidup terendah sebesar 81 persen setelah lima tahun.

    Gejalanya meliputi kulit gatal dan keringat malam, serta nyeri perut, demam, dan kelelahan. Garnreiter mengatakan ia ingin memperingatkan orang lain untuk memperjuangkan diri mereka sendiri.

    “Sangat penting untuk mendengarkan tubuh kita,” katanya. “Terkadang kita cenderung kehilangan hubungan dengan diri kita sendiri.”

    Kasus semacam ini tentu saja bisa terjadi karena adanya kebetulan, atau ketidaksengajaan yang jarang disadari. Prioritas utama saat mengeluhkan gejala, tetap perlu mendatangi profesional, demi mendapatkan penanganan atau pengobatan sedini mungkin.

    (naf/up)

  • Jadwal Makan Pengaruhi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke, Ini Saran Dokter

    Jadwal Makan Pengaruhi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke, Ini Saran Dokter

    Jakarta

    Tanpa disadari, ternyata makan di jam-jam tertentu dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Makan pada jadwal yang selaras dengan jam biologis tubuh ternyata berperan besar dalam mencegah serangan jantung dan stroke.

    Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular, dr Budi Rahmat, SpBTKV, SubspJPK(K) dari Siloam Hospital Lippo Village mengatakan, tubuh manusia memiliki ritme alami yang dikenal dengan ritme sirkadian.

    Hal ini membuat pola makan sebaiknya disesuaikan dengan ‘jam kerja’ tubuh itu sendiri. Jam makan yang teratur, menurut dr Budi dapat menyehatkan sistem kardiovaskular, sehingga mencegah penyakit jantung hingga stroke.

    “Lebih tepatnya, kita makan sesuai dengan yang dibutuhkan. Makan pagi itu dibutuhkan, karena itu akan memulai aktivitas panjang di pagi dan siang harinya. Baik kalori dan nutrisinya sangat diharapkan,” kata dr Budi saat media gathering di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (28/4/2025).

    “Berbeda dengan malam hari, di mana orang lebih banyak istirahat dan tidak membutuhkan kalori tinggi, tapi butuh protein yang tinggi untuk meregenerasi otot ataupun organ tubuh yang sudah rusak karena menjalani kegiatan di siang harinya,” lanjutnya.

    dr Budi menambahkan, untuk mereka yang memiliki aktivitas padat di siang hari, makanan tinggi kalori dan protein disarankan saat sarapan. Sementara saat malam hari, menghindari makanan tinggi kalori dan menggantinya dengan yang tinggi protein.

    “Umumnya orang Indonesia ya, sarapan di bawah jam 07.00 atau 08.00. Makan siang sekitar jam 12.00 atau 13.00, makan malam jam 20.00 atau di bawah, lebih dari itu jangan (makan malam),” katanya.

    (dpy/up)

  • Pakar Soroti Pengawasan Obat Keras di Kasus ‘Vape Etomidate’ Jonathan Frizzy

    Pakar Soroti Pengawasan Obat Keras di Kasus ‘Vape Etomidate’ Jonathan Frizzy

    Jakarta

    Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati menyoroti pentingnya pengawasan obat keras berkaitan dengan kasus produksi vape mengandung etomidate yang menyeret nama Jonathan Frizzy. Aktor sinetron itu tengah diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut, setelah polisi sebelumnya menangkap 3 orang komplotan.

    Prof Zullies menegaskan, etomidate hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter dan penggunaannya terbatas di lingkungan medis. Obat ini digunakan sebagai bius intravena yang biasanya diberikan pada pasien sebelum operasi.

    “Ini tidak dijual di apotek biasa. Kalau ada yang menjual etomidate secara ilegal atau lewat jalur tidak resmi, itu melanggar hukum dan berisiko pidana,” ucap Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Selasa (30/4/2025).

    Ia mengatakan, pengawasan proses distribusi etomidate harus lebih diperhatikan. Harus ada dokumentasi yang baik di fase pengiriman baik dari produsen, distributor, rumah sakit, hingga pasien yang mendapatkan.

    Prof Zullies menambahkan, etomidate tidak boleh diperjualkan-belikan di e-commerce maupun sosial media. Oleh karena itu, menurutnya otoritas harus melakukan patroli siber secara rutin demi mencegah penjualan ilegal.

    “Penjualan atau kepemilikan etomidate tanpa izin medis sah harus dikenai pidana berat. Karena risikonya bisa fatal,” jelasnya.

    Menurutnya, etomidate bisa dipertimbangkan untuk masuk ke dalam daftar zat pengendalian ketat. Perlu ada edukasi kepada publik bahwa penggunaan etomidate di luar pengawasan medis bisa menyebabkan kematian.

    Ia berpendapat, petugas kesehatan juga harus diberi pelatihan agar lebih waspada terkait potensi penyalahgunaan.

    “Perlu memperhatikan tren penyalahgunaan. Jika ada indikasi trending misuse, misalnya percobaan etomidate dalam vape atau ‘party drugs’, otoritas harus cepat merespons dengan peringatan publik,” tandasnya.

    (avk/up)