Category: Detik.com Kesehatan

  • Kemenkes Mulai Berikan Insentif bagi PPDS Berbasis Universitas, Segini Besarannya

    Kemenkes Mulai Berikan Insentif bagi PPDS Berbasis Universitas, Segini Besarannya

    Jakarta

    Rumah sakit pendidikan di bawah naungan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mulai merealisasikan pemberian insentif kepada peserta program pendidikan dokter spesisialis (PPDS) berbasis universitas. Dua rumah sakit yang mengawali kebijakan ini yakni RSUP Dr Kariadi Semarang dan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.

    RSUP Dr Kariadi mulai memberikan insentif kepada PPDS senior yang berjaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak Maret 2025, dengan kisaran antara Rp 1,5 juta hingga Rp 4 juta per bulan.

    “RS Kariadi berkomitmen terus untuk dapat memberikan insentif kepada seluruh peserta PPDS termasuk yang diluar jaga IGD, dan saat ini sedang dalam proses perhitungan serta penyusunan kebijakannya oleh Kemenkes agar sistem pembayaran dan besarannya tidak bervariasi antar RS Vertikal yang melaksanakan pendidikan,” ujar Direktur SDM RSUP Dr Kariadi, Sri Utami, dalam keterangannya dikutip dari Sehat Negeriku, Minggu (4/5/2025).

    Sementara itu RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita memberikan insentif dalam kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta per bulan, tergantung tingkat semester dan masa pengabdian.

    Untuk program fellowship intervensi, insentif yang diberikan mencapai Rp 4,72 juta per bulan, sedangkan untuk non-intervensi sebesar Rp 4 juta.

    “RS Harapan Jantung merupakan yang pertama memberikan insentif. Sudah lama diberlakukan untuk mendukung kelancaran proses pendidikan spesialis di RS,” jelas Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dr Iwan Dakota.

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah merencanakan agar PPDS berbasis universitas juga memperoleh insentif, seiring dengan PPDS berbasis rumah sakit yang telah lebih dulu mendapat dukungan melalui skema beasiswa LPDP.

    Selain pemberian insentif, Kementerian Kesehatan juga terus membangun lingkungan belajar dan bekerja bagi PPDS yang sehat, kondusif, serta bebas dari praktik perundungan.

    (kna/kna)

  • Curhat Wanita 22 Tahun Idap Leukemia, Gejala Awalnya Dikira Sinus

    Curhat Wanita 22 Tahun Idap Leukemia, Gejala Awalnya Dikira Sinus

    Jakarta

    Seorang mahasiswi di Texas A&M University bernama Breeze Hunter mengalami penyakit sinus yang tidak kunjung sembuh. Wanita 22 tahun itu juga mengeluhkan sakit kepala selama berbulan-bulan dan tekanan yang mengganggu pada hidungnya.

    “Ada banyak cairan di telinga saya, yang menyebabkan sakit kepala. Saya pergi ke klinik beberapa kali dan mereka mengatakan itu infeksi sinus,” terangnya dikutip dari People.

    Namun, gejalanya terus berlanjut sehingga pada satu titik, ia merasa tidak kuat untuk berjalan ke kelasnya. Hunter tahu bahwa ada yang tidak beres dengan kondisinya dan kembali ke dokter pada Oktober 2024.

    “Saya memberitahu mereka bahwa sakit kepala itu masih ada. Saya sangat lemah dan merasa lelah. Mereka menyarankan untuk melakukan tes darah,” kata Hunter.

    Setelah menjalani tes darah, ternyata Hunter didiagnosis leukemia myeloid akut (AML). Itu merupakan bentuk leukemia yang menyerang darah dan sumsum tulang.

    Hunter langsung dilarikan ke ruang gawat darurat. Ia mengungkapkan rasa takut dan tidak percayanya, sampai merasa ingin pingsan.

    “Saya panik. Saya tidak tahu apa itu leukemia dan apakah bisa selamat dari ini? Atau apakah ini bisa diobati?” bebernya.

    Hunter dipindahkan ke The University of Texas MD Anderson Cancer Center di Houston dan dirawat di rumah sakit untuk perawatan. Sebagai bagian dari uji klinis, ia memulai infus kemoterapi selama tujuh hari dengan pil.

    “Saya seharusnya menjalani setidaknya enam putaran (kemoterapi). Tetapi, kemoterapi itu bekerja sangat baik, jadi saya hanya perlu menjalani dua putaran,” ujar Hunter.

    Hunter kemudian menjalani 11 putaran radiasi, satu putaran kemoterapi baru yang intensif, dan transplantasi sel punca. Sel itu berasal dari saudara laki-lakinya, Roy (21), yang ternyata sangat cocok.

    Hunter mengatakan ia mengalami luka bakar akibat pengobatan di sekujur tubuhnya. Menurutnya, itu sangat menyakitkan dan ia merasa benar-benar terbakar di sekujur tubuh.

    “Mungkin menjelang akhir saya sudah melupakannya. Saya merasa seperti tidak bisa melakukan ini (pengobatan). Ini terlalu berat,” ungkap Hunter.

    “Kadang-kadang itu sangat sulit, tetapi Tuhan mengawasi saya. Jadi, saya tahu saya akan baik-baik saja,” lanjutnya.

    Meskipun perjalanan pengobatan Hunter sangat sulit, Dr Courtney DiNardo, profesor leukemia di MD Anderson Cancer Center, memberi tahu bahwa pasiennya itu merespons pengobatannya dengan sangat baik.

    “Dia baik-baik saja. Sebagai seorang mahasiswa di masa puncak kehidupan yang didiagnosis kanker yang mengancam jiwa, saya hanya bisa membayangkan betapa itu mengubah hidupnya. Tetapi dia selalu memiliki semangat yang begitu indah dan sikap yang baik,” jelasnya.

    Kini, Hunter telah menyelesaikan perawatan intensifnya dan merasa jauh lebih baik. Ia dinyatakan bebas dari kanker pada Februari 2025, tetapi akan terus menjalani kemoterapi pemeliharaan sampai tahun depan.

    Wanita 22 tahun itu mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuhnya bahkan cukup kuat, sehingga dokter mengizinkannya berjalan saat wisuda kuliahnya nanti.

    “Saya sangat gembira,” katanya dengan bangga.

    Sejak didiagnosis, Hunter telah mendokumentasikan perjalanan kankernya di media sosial, bahkan menjadi viral dalam video TikTok yang terinspirasi dari MTV Cribs yang memamerkan kamar rumah sakitnya yang didekorasi. Hunter berharap dengan membagikan kisahnya, ia akan mendorong orang lain untuk mendengarkan tubuh mereka dan menjaga kesehatan mereka.

    “Kanker sangat, sangat menakutkan. Jika Anda pernah mengalami keluhan seperti sakit kepala, berat badan turun, memar, atau hal semacam itu, pergilah ke dokter dan lakukan pemeriksaan darah. Itu tidak akan membahayakan Anda dan hanya memberitahu Anda jika ada yang salah,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Otak Cepat Menua

    6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Otak Cepat Menua

    Jakarta

    Ada berbagai tanda penuaan yang bisa muncul seiring bertambahnya usia, seperti rambut yang sudah beruban hingga garis senyum yang lebih menonjol. Tetapi, ternyata otak juga bisa ikut menua, bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan.

    Penuaan otak merupakan penurunan alami fungsi struktur otak seiring bertambahnya usia. Pakar neuroscience dari NextSense, Caitlin Shure, mengungkapkan hal ini termasuk berkurangnya koneksi antar sel otak, penurunan efisiensi sinyal, serta melemahnya kemampuan neuroplastisitas.

    Dikutip dari Eating Well, neuroplastisitas merupakan kemampuan otak untuk beradaptasi dan belajar hal baru. Tetapi, ternyata kebiasaan sehari-hari tanpa disadari bisa mempercepat proses penuaan otak. Apa saja?

    1. Terlalu banyak duduk

    Duduk selama berjam-jam di depan komputer atau televisi tidak hanya membuat badan pegal, tetapi juga memperlambat darah dan oksigen ke otak. Kebiasaan ini berdampak langsung pada kesehatan kognitif.

    2. Sering stres

    Stres yang menumpuk ternyata bisa mempercepat penuaan otak. Hormon stres seperti kortisol dalam jumlah tinggi dan berkepanjangan dapat merusak memori, terutama di area hippocampus yang berfungsi untuk belajar dan mengingat.

    3. Kurang tidur

    Tidur ternyata sangat penting untuk otak. Saat tidur, otak melakukan semacam ‘pembersihan’, yakni membuang racun yang bisa memicu penyakit seperti Alzheimer atau Parkinson.

    Maka dari itu, tidur 7-9 jam setiap malam sangat penting untuk menjaga fungsi otak. Cobalah untuk melakukan rutinitas malam yang menyenangkan, dan hindari makan berat, alkohol, atau menatap layar gadget terlalu dekat dengan waktu tidur.

    4. Sering menyendiri

    Sering merasa kesepian ternyata bisa berdampak buruk untuk otak. Studi menunjukkan bahwa orang yang merasa kesepian cenderung berisiko tinggi terkena Alzheimer.

    Maka perlu sesekali untuk menjaga koneksi sosial, terutama lewat pertemuan langsung. Hal ini sangat bermanfaat untuk menjaga ketajaman otak.

    5. Sering mengerjakan banyak sekaligus

    Mengerjakan banyak hal sekaligus ternyata dapat membuat otak lebih cepat lelah. Fokus yang terus berganti membuat ‘residu perhatian’ yang menurunkan konsentrasi dan kemampuan berpikir.

    Maka dari itu, cobalah fokus pada satu tugas dalam satu waktu. Latihlah konsentrasi lewat aktivitas, seperti menulis jurnal, membaca buku, atau bermain teka-teki.

    6. Terlalu banyak konsumsi makanan olahan

    Makanan ultra-proses dan tinggi gula dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan otak. Ini meningkatkan risiko penurunan daya pikir bahkan stroke.

    Disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan utuh, seperti buah, sayur, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

    (sao/kna)

  • Fakta-fakta Penyakit Diabetes Tipe 5, Penyebab hingga Gejalanya

    Fakta-fakta Penyakit Diabetes Tipe 5, Penyebab hingga Gejalanya

    Jakarta

    International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional resmi mengakui diabetes tipe 5 yang terkait dengan kekurangan gizi. Diabetes tipe 5 ini biasanya menyerang remaja dan dewasa muda kekurangan gizi di negara berpenghasilan rendah.

    “Pengakuan IDF terhadap penyakit ini sebagai ‘diabetes tipe 5’ merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan yang sangat merugikan banyak orang,” kata Dr Meredith Hawkins, seorang ahli endokrinologi dan direktur pendiri Global Diabetes Institute di Albert Einstein College of Medicine di New York.

    Berikut fakta-fakta terkait penyakit diabetes tipe 5.

    Apa itu diabetes tipe 5?

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2, yang dapat dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya atau diabetes tipe 1, suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Diabetes tipe 5 diperkirakan menyerang 20 hingga 25 juta orang di seluruh dunia, terutama di kawasan seperti Asia dan Afrika. Pengakuan ini menandai momen penting dalam pemahaman diabetes dan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi remaja dan dewasa muda yang kurus dan kurang gizi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

    Meskipun diabetes tipe 5 telah diamati selama lebih dari 70 tahun, penyakit ini sebagian besar diabaikan dalam diskusi kesehatan global. Kondisi ini pertama kali diketahui pada pertengahan abad ke-20 dan sering kali salah diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 1 atau 2.

    Penyebab diabetes tipe 5

    Nihal Thomas, profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, mengatakan penyakit tersebut menyebabkan sel beta pankreas berfungsi tidak normal, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    “Karena kurangnya pengakuan formal, kondisi ini kurang diteliti dan salah didiagnosis,” katanya seperti dikutip oleh The Indian Express.

    Pasien diabetes tipe 5 sering salah didiagnosis mengidap diabetes Tipe 1 meskipun faktanya pemberian insulin yang terlalu banyak dapat berakibat fatal.

    Diabetes tipe 5 juga dikaitkan dengan kekurangan gizi pada orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang sangat rendah, yaitu kurang dari 18,5 kg/m2. Tidak seperti diabetes tipe 2, produksi dan pelepasan glukosa oleh hati ke dalam aliran darah lebih rendah. Pemindaian tubuh menunjukkan persentase lemak tubuh yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus diabetes tipe 2. Selain itu, asupan protein, serat, dan zat gizi mikro esensial dari makanan sangat rendah.

    Gejala diabetes tipe 5

    Dr Ajay Agarwal, dokter penyakit dalam, Rumah Sakit Fortis, Noida mengatakan gejala diabetes tipe 5 mirip dengan bentuk diabetes lainnya. Indikator utamanya meliputi kelelahan ekstrem, penurunan berat badan, dan infeksi yang sering terjadi, yang sering kali disalahartikan sebagai jenis diabetes lainnya.

    “Pemindaian tubuh menunjukkan persentase lemak serendah 10-12%, dibandingkan dengan 20-25% pada orang dewasa yang sehat,” kata Dr Ajay kepada Hindustian Times.

    Dr Ajay menambahkan bahwa meskipun gejalanya mungkin mirip, diabetes tipe 5 tidak boleh disamakan dengan jenis diabetes lainnya. Pengobatan diabetes tipe 5 berbeda dengan bentuk diabetes melitus lainnya.

    (kna/sao)

  • Michael Bolton Ceritakan Perjuangan Melawan Kanker Otak yang Mengancam Nyawanya

    Michael Bolton Ceritakan Perjuangan Melawan Kanker Otak yang Mengancam Nyawanya

    Jakarta

    Penyanyi Michael Bolton menceritakan perjuangannya melawan kanker otak. Ia merasa bersyukur mendapat dukungan dari orang-orang terdekat dan tersayangnya.

    Pria 72 tahun itu mengungkapkan detail diagnosis glioblastoma pada 2023 untuk pertama kalinya. Ia menjelaskan bahwa ketiga putrinya dan enam cucunya merupakan bagian besar dari kisahnya.

    “Tidak terbayangkan untuk melangkah maju tanpa dukungan keluarga saya. Ada sedikit cahaya yang mereka bawa,” ujar Bolton, yang dikutip dari laman People.

    “Saya merasa lebih baik dengan kehadiran mereka di sana. Syukurlah, ini adalah rumah yang penuh tawa,” lanjutnya.

    Bolton menekankan bahwa candaan sangat penting dalam menjaga semangatnya melawan penyakit itu. Demi menghibur Bolton, para anak dan cucunya selalu berkumpul di rumahnya di Westport, AS, untuk makan malam dan bermain kuis.

    “Itu memberinya (Bolton) begitu banyak kegembiraan. Ia menghibur anak-anak dan tertawa. Jawaban-jawabannya lucu, dan saat ia bersemangat dan melihat anak-anak tertawa, ia terus melakukannya,” tutur salah satu putrinya, Holly (47).

    Bolton mengalami gangguan bicara, mobilitas, dan ingatan jangka pendek akibat kemoterapi dan perawatan radiasi yang dijalaninya pada Oktober 2024. Tetapi, karena tekadnya yang tetap kuat, ia berhasil menghadapi statistik glioblastoma yang menakutkan itu.

    Diketahui, angka kekambuhan penyakit glioblastoma bisa mencapai 90 persen.

    “Saya masih terus maju dan merasa banyak yang harus dilakukan untuk melawannya (penyakitnya),” kata Bolton.

    “Saya mendapat judul untuk sebuah lagu, yakni ‘Ain’t Going Down Without a Fight’,” sambungnya.

    Bolton telah lama merahasiakan kehidupan pribadinya. Tetapi, akhirnya ia berbagi pengalamannya dengan harapan bahwa seseorang yang mengalami hal serupa dapat berjuang melawan penyakitnya juga.

    “Setiap kali Anda menemukan diri Anda dalam posisi yang menantang, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian dalam melewatinya dan itu hal yang sangat penting,” terang Bolton.

    “Itu sebenarnya membantu orang untuk mengetahuinya. Itu mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendirian,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Pria Ini Jalani Diet yang Diklaim ‘Paling Sehat’ di Dunia, Begini Efek ke Tubuhnya

    Pria Ini Jalani Diet yang Diklaim ‘Paling Sehat’ di Dunia, Begini Efek ke Tubuhnya

    Jakarta

    Ada berbagai macam diet yang tentunya bermanfaat untuk kesehatan. Jenis diet yang banyak dijalani, seperti diet karnivora, diet keto, diet mediterania, hingga diet puasa atau intermittent fasting (IF).

    Seorang YouTuber bernama Will Tennyson mencoba diet ‘alami’ selama satu minggu penuh. Lantas, apa itu diet ‘alami’?

    Dikutip dari Mirror UK, diet ini umumnya hanya mengonsumsi makanan utuh yang tidak diolah. Biasanya makanan tersebut berasal langsung dari bumi atau hewan.

    Diet ini bermanfaat untuk menghilangkan zat aditif, pengawet, dan bahan tambahan buatan lainnya. Biasanya, selama menjalani diet tersebut seseorang akan makan makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan lemak sehat.

    Bagi Will, diet itu hebat. Ia menyadari kulitnya terasa lebih baik dan berat badannya turun beberapa kilogram. Satu-satunya kesulitannya adalah menemukan camilan yang sesuai dengan dietnya.

    Meski begitu, secara keseluruhan Will menikmati makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Ia selalu memeriksa label dari makanan yang akan dikonsumsi.

    Untuk sarapan, Will menikmati banyak makanan dalam diet minggunya. Menu makan siangnya, ia makan daging sapi tanpa lemak, nasi kembang kol, dan beberapa sayuran.

    Makanan lain yang biasa dikonsumsi adalah semangkuk chipotle buatan rumah, yang terdiri dari nasi, kacang hitam, daging, dan sayuran. Menurutnya, makanan yang selama ini ia konsumsi dapat membuatnya kenyang.

    “Biasanya saya berusaha mencari makanan diet ini, membuat makanan dalam jumlah banyak agar tetap kenyang. Tetapi, malah membuat saya lapar,” jelas Will.

    “Begitu saya menurunkan volume dan fokus pada kualitas yang lebih baik, saya tidak hanya merasa lebih kenyang, tetapi juga merasa lebih baik. Energi saya lebih baik, perut saya terasa lebih baik,” sambungnya.

    Apa Kata Para Profesional Tentang Diet ‘Paling Sehat’?

    Makanan utuh memiliki banyak manfaat. Jenis makanan ini secara alami lebih tinggi seratnya daripada makanan olahan, yang membantu tubuh merasa lebih kenyang dan membuat kenyang lebih lama.

    Diet ini sangat cocok untuk menurunkan berat badan. Tetapi, manfaatnya tidak hanya itu.

    “Diet tinggi serat menghasilkan tingkat penyakit kronis yang lebih rendah dan pencernaan, serta kesehatan gastrointestinal yang lebih baik,” jelas ahli diet, Lisa Young, PhD, RDN.

    Menurut Lisa, jika mencoba diet ini harus siap untuk merencanakan pola makan yang sehat dan bisa menyita lebih banyak waktu. Tetapi, saat orang tersebut sudah terbiasa, hal yang dirasakan mungkin bisa sepadan dengan hasilnya.

    (sao/kna)

  • Matcha VS Kopi, Mana Minuman yang Paling Baik untuk Kesehatan?

    Matcha VS Kopi, Mana Minuman yang Paling Baik untuk Kesehatan?

    Jakarta

    Seiring dengan meningkatnya popularitas matcha, banyak yang mulai memilihnya sebagai pilihan minuman berkafein. Matcha kaya akan antioksidan dan asam amino yang dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Di sisi lain kopi juga penuh dengan antioksidan. Penelitian menunjukkan minum kopi dapat membantu mencegah peradangan, diabetes tipe 2, dan depresi.

    Matcha dan kopi sama-sama memiliki manfaat kesehatan, tetapi mana yang lebih baik untuk kesehatan? Berikut ulasannya dikutip dari Health.

    Manfaat matcha vs kopi

    Kopi

    Kopi merupakan sumber antioksidan dan kafein yang baik. Kopi mengandung antioksidan yang sangat baik yang disebut asam klorogenat, yang dapat mengurangi peradangan dan mengubah kadar gula darah dan lipid secara positif. Pada gilirannya, kopi dapat membantu mencegah atau mengelola peradangan dan kanker.

    Satu penelitian menemukan bahwa minum kopi dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah. Secara khusus, peserta dalam penelitian yang minum sekitar 400 mililiter (mL), atau sekitar 1,5 cangkir, kopi per hari memiliki tingkat depresi terendah.

    Matcha

    Matcha adalah minuman lain yang mengandung kafein dan kaya antioksidan. Minuman ini penuh dengan senyawa antioksidan yang disebut polifenol, terutama jenis polifenol yang disebut katekin. Katekin membantu mengurangi kadar senyawa berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas yang terkait dengan beberapa penyakit kronis.

    Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan katekin dalam matcha yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG) dapat membantu mencegah kanker kolorektal, kanker kandung empedu, dan kanker saluran empedu.

    Minum matcha juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif. Satu penelitian menemukan bahwa konsumsi teh matcha setiap hari meningkatkan fungsi kognitif di kalangan wanita lanjut usia tetapi tidak pada pria.9 Ditambah lagi, kandungan kafein dan theanine (asam amino) matcha dapat membantu meningkatkan reseptor dopamin dan serotonin untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan daya ingat.

    Perbandingan Kafein

    Matcha memiliki kandungan kafein antara 18,9-44,4 miligram (mg) kafein per gram (g) matcha. Kandungan kafein kopi adalah antara 10-12 mg/g.1

    Meskipun matcha memiliki lebih banyak kafein per gram, matcha sering kali dibuat menggunakan 2 g, sehingga kandungan kafeinnya sekitar 38-89 mg per sajian. Sementara itu, satu cangkir kopi sering kali mengandung 80-100 mg kafein.

    Matcha dan kopi memiliki banyak manfaat yang sama, sebagian besar karena kandungan antioksidan dan kafeinnya, tetapi keduanya juga memiliki beberapa perbedaan. Misalnya, matcha cenderung sedikit kurang asam daripada kopi. pH kopi berkisar antara 4,85-5,13, sedangkan matcha memiliki pH sekitar 5,58-5,94

    Mana yang lebih baik?

    Karena matcha mengandung theanine dan kafein, matcha dapat meningkatkan produktivitas lebih dari sekadar kafein dari kopi. Ditambah lagi, theanine dalam matcha memiliki aktivitas anti-stres yang dapat mencegah perasaan gelisah atau cemas yang dialami sebagian orang akibat kopi.

    Namun, kopi telah terbukti lebih efektif dalam mengurangi gejala depresi, dan kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dapat menangkal kelelahan lebih dari sekadar matcha.

    Baik kopi maupun matcha dapat memicu gejala refluks asam karena kandungan kafein dan pH asamnya. Namun, matcha sedikit kurang asam dan mengandung lebih sedikit kafein daripada kopi, yang berarti matcha mungkin lebih mudah dicerna perut daripada kopi.

    Matcha dan kopi sama-sama merupakan minuman yang menyehatkan jika dinikmati dalam jumlah sedang.

    (kna/kna)

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Jakarta

    Federasi Diabetes Internasional (IDF) resmi mengakui adanya penyakit yang disebut sebagai ‘diabetes tipe 5’. Pihaknya membentuk kelompok kerja untuk mengembangkan panduan baru bagi para dokter tentang cara mengenalinya.

    Menurut laporan IDF, penyakit ini diyakini dialami sekitar 25 juta orang di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh produksi insulin rendah yang disebabkan oleh kekurangan gizi di antara remaja dan dewasa muda, yang kurus dan kekurangan gizi.

    Penyakit baru ini, yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan 2, secara resmi diakui melalui pemungutan suara pada 8 April 2025 di Kongres Diabetes Dunia IDF di Bangkok, Thailand.

    “Tipe diabetes yang berhubungan dengan kekurangan gizi secara historis sangat kurang terdiagnosis dan kurang dipahami,” kata profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine, Meredith Hawkins, dikutip dari Independent UK.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Umumnya, diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya.

    Selain itu, penyakit ini juga kerap salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 1, yakni suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, Nihal Thomas, mengatakan penyakit ini menyebabkan sel-sel beta pankreas berfungsi tidak normal, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    “Pasien sering salah didiagnosis menderita diabetes tipe 1, meskipun faktanya pemberian insulin yang terlalu banyak dapat berakibat fatal,” jelas Dr Hawkins.

    “Diabetes akibat kekurangan gizi lebih umum daripada tuberkulosis dan hampir sama umum dengan HIV/AIDS, tetapi tidak adanya nama resmi telah menghambat upaya untuk mendiagnosis pasien atau menemukan terapi yang efektif,” sambungnya.

    Gejala yang Dialami Pasien Diabetes Tipe 5

    Dr Hawkins mengatakan bahwa ia pertama kali mengetahui tentang diabetes akibat kekurangan gizi pada 2005 saat mengajar di pertemuan kesehatan global. Ini bertepatan saat dokter dari berbagai negara mengatakan padanya bahwa mereka melihat pasien dengan bentuk diabetes yang tidak biasa.

    “Pasien-pasien tersebut masih muda dan kurus, yang menunjukkan bahwa mereka menderita diabetes Tipe 1, yang dapat dikelola dengan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah. Tetapi, insulin tidak membantu pasien-pasien ini dan dalam beberapa kasus menyebabkan gula darah rendah yang berbahaya,” terangnya.

    Para pasien juga tidak seperti orang dengan diabetes tipe 2, yang biasanya dikaitkan dengan obesitas. Hal itu sangat membingungkan.

    “Orang dengan bentuk diabetes ini memiliki cacat parah dalam kapasitas untuk mengeluarkan insulin, yang sebelumnya tidak diketahui. Temuan ini telah merevolusi cara kita berpikir tentang kondisi ini dan cara kita mengobatinya,” ujar Dr Hawkins.

    “Dokter di seluruh dunia masih belum yakin bagaimana cara merawat pasien ini, yang sering kali tidak bertahan hidup lebih dari setahun setelah diagnosis,” tambahnya.

    Dr Hawkins juga menambahkan bahwa untuk mengelola diabetes tipe 5, pasien harus mengonsumsi lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat dalam makanan mereka.

    “Namun, hal ini perlu dipelajari dengan serius sekarang, karena ada kemauan global dan mandat resmi dari (IDF) untuk melakukannya,” pungkasnya.

    (kna/kna)

  • Sobat Asam Lambung Boleh Minum Matcha Nggak Ya? Ini Kata Dokter Pencernaan

    Sobat Asam Lambung Boleh Minum Matcha Nggak Ya? Ini Kata Dokter Pencernaan

    Jakarta

    Matcha menjadi minuman yang saat ini digemari oleh kalangan muda atau generasi Z. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan matcha sebagai alternatif kopi.

    Teh berkualitas tinggi ini memiliki rasa yang khas dan kaya akan antioksidan dan asam amino yang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Sama seperti kopi, matcha juga mengandung kafein yang bisa memicu kenaikan asam lambung bagi pengidap GERD. Pada orang dengan keluhan asam lambung, matcha sebaiknya dihindari.

    Matcha bisa menyebabkan gangguan asam lambung. Karena di dalamnya juga mengandung tannin dan kafein. Jadi keamanannya hampir sama seperti kopi,” kata dokter spesialis pencernaan dr Aru SpPD, KGEH saat dihubungi detikcom, Jumat (2/5/2025).

    Namun bukan berarti sobat aslam nggak boleh mengonsumsi minuman khas asal Jepang ini sama sekali. Jika sedang tidak ada keluhan, matcha bisa dikonsumsi dengan takaran yang tepat.

    “Cukup 1 sloki sehari (sekitar 45 ml) baik kopi atau matcha sepanjang tidak ada gangguan pencernaan,” ucap dr Aru.

    (kna/kna)

  • Video Mitos atau Fakta: Kandungan Kolagen di Ceker Ayam Bisa Bikin Awet Muda

    Video Mitos atau Fakta: Kandungan Kolagen di Ceker Ayam Bisa Bikin Awet Muda

    Video Mitos atau Fakta: Kandungan Kolagen di Ceker Ayam Bisa Bikin Awet Muda