Category: Detik.com Kesehatan

  • Tanda Jantung Bermasalah yang Bisa Muncul di Kaki, Usia Muda Wajib Waspada

    Tanda Jantung Bermasalah yang Bisa Muncul di Kaki, Usia Muda Wajib Waspada

    Jakarta

    Tubuh akan mengeluarkan tanda peringatan jika terdapat masalah di organ tertentu. Salah satu yang bisa dikenali yakni penyakit gagal jantung yang gejalanya bisa terlihat di kaki.

    Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika jantung terlalu lemah dan tidak berfungsi dengan optimal. Pada kondisi normal, jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh melalui kontraksi dan relaksasi.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menuturkan gagal jantung merupakan penyakit kronis yang sangat mungkin dicegah. Namun, dalam banyak kasus, penyakit gagal jantung terlambat terdeteksi sehingga kualitas hidup pasien menjadi sangat rendah.

    Padahal, penyakit gagal jantung bersifat tidak bisa sembuh sepenuhnya dan memerlukan pengobatan seumur hidup.

    “Pasien di Indonesia seringnya terdiagnosa stadium lanjut, padahal irreversibel, kemudian usia pasien di Indonesia relatif lebih muda, makanya kita perlu mengetahui faktor risiko. Gagal jantung itu berdampak pada ekonomi negara, pasien, caregiver, karena pengobatannya seumur hidup,” kata dr Susetyo ketika ditemui awak media di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/5/2025).

    dr Susetyo mengungkapkan terdapat beberapa gejala gagal jantung yang harus diketahui, salah satunya muncul di kaki. Ia menuturkan pasien gagal jantung biasanya mengalami pembengkakan kaki.

    Ia menambahkan pembengkakan di kaki yang berkaitan dengan gagal jantung biasanya disertai gejala sesak napas dan kelelahan.

    “Gejalanya sesak napas, bengkak pada kaki, terus mudah capek. Misalnya dulu bisa jalan-jalan jauh, terus sekarang kok ngos-ngosan ya. Terus tidur lebih nyaman dengan bantal tinggi karena dada sesak, perut begah atau membesar,” sambungnya.

    Orang yang mengalami gagal jantung biasanya juga mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi. Hal ini diakibatkan pemompaan darah yang tidak maksimal ke otak.

    dr Susetyo mengingatkan bahwa pencegahan gagal jantung sebaiknya dilakukan sebelum gejala muncul. Ia menjelaskan gejala yang muncul biasanya justru menandakan gagal jantung sudah masuk stadium lanjut.

    Apabila seseorang memiliki faktor risiko seperti hipertensi atau diabetes, maka pemeriksaan medis harus segera dilakukan. Ini perlu dilakukan agar kondisi jantung bisa terkontrol dengan baik.

    Adapun berikut ini beberapa faktor risiko kardiovaskular yang sebaiknya diperiksakan ke dokter:

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi.Diabetes atau penyakit kencing manis.Obesitas.Malas bergerak.Konsumsi alkohol.Gangguan irama jantung.Hipertiroid.Kadar kolesterol tinggi.

    (avk/kna)

  • Benarkah Kopi Tanpa Gula Mempengaruhi Kadar Gula Darah? Begini Penjelasannya

    Benarkah Kopi Tanpa Gula Mempengaruhi Kadar Gula Darah? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Kopi menjadi salah satu minuman favorit yang dikonsumsi banyak orang sebelum beraktivitas. Selain memberikan energi dan mencegah kantuk, ternyata kopi terutama yang tanpa gula dapat memberikan manfaat untuk kesehatan.

    Efek kafein yang ada di dalam kopi akan berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang tidak akan mengalami efek yang serius dan memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami diabetes tipe 2.

    Namun, beberapa orang dengan diabetes juga diimbau untuk tidak minum kopi secara berlebihan. Pasalnya, kafein dapat berdampak negatif pada sensitivitas insulin di dalam tubuh.

    Kandungan kafein di dalam kopi dapat memberikan efek yang berbeda pada kadar gula darah di dalam tubuh. Dikutip dari Mayo Clinic, orang dewasa sehat yang minum kopi sekitar 3-4 cangkir sehari tidak mengalami perubahan kadar gula darah yang signifikan.

    “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi – baik berkafein maupun tanpa kafein – sebenarnya dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2,” kata spesialis endokrinologi Dr Pankaj Shah dari Mayo Clinic.

    Dr Shah mengatakan kafein dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin pada pasien diabetes yang bisa menyebabkan gula darah lebih tinggi atau lebih rendah. Untuk beberapa orang dengan diabetes, sekitar 200 miligram kafein dapat menyebabkan perubahan ini.

    “Bagi yang lain, itu mungkin tidak memiliki efek yang signifikan pada gula darah” katanya lagi

    Dikutip dari WebMD, orang dengan diabetes memiliki risiko mengalami peningkatan kadar gula darah sebesar delapan persen atau lebih setelah minum kopi.

    Kafein di dalam kopi akan menurunkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh tidak dapat menyerap gula dari darah setelah makan atau minum. Dampaknya, kadar gula akan meningkat.

    Namun, efek ini akan berbeda pada setiap orang, sehingga diimbau untuk rutin memeriksakan kadar gula darah tubuh, khususnya sebelum dan sesudah minum kopi pahit atau kopi hitam tanpa gula.

    Bagi yang mengalami peningkatan atau penurunan kadar gula darah yang signifikan setelah minum kopi pahit, diimbau untuk membatasi konsumsi kafein per hari atau memilih jenis kopi tanpa kafein. Pasalnya, gula darah tinggi yang terjadi terus-menerus dan tidak segera diatasi dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti kerusakan saraf dan penyakit jantung.

    Berapa batas konsumsi kafein yang aman per hari?

    Konsumsi kafein sebanyak 200 mg atau sekitar 1-2 cangkir kopi dapat mempengaruhi kadar gula darah. Tetapi, efek ini akan berbeda pada setiap orang, sehingga perlu memperhatikan reaksi tubuh setelah minum kopi.

    Bagi orang dengan diabetes disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan kadar gula darah secara rutin. Hal ini untuk mengetahui efek kafein pada tubuh.

    Ketika kopi yang diminum membuat orang yang mengonsumsinya kesulitan mengatur kadar gula darah, disarankan untuk membatasi atau memilih kopi tanpa kafein.

    (sao/kna)

  • Singapura Tarik 4 Produk Pangan Picu Masalah Jantung-Stroke, RI Gimana?

    Singapura Tarik 4 Produk Pangan Picu Masalah Jantung-Stroke, RI Gimana?

    Jakarta

    Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) pada 30 April memperingatkan orang-orang untuk tidak mengonsumsi empat produk makanan yang mengklaim dapat meningkatkan kinerja seksual pada pria atau menawarkan solusi penurunan berat badan yang efektif. Empat produk tersebut di antaranya:

    Loboose High End Super Candy dari JermanPremium Thundercat Super Candy dari RusiaLomie Peach Berries Blossom Fruity Tea dari PrancisUrbanism Candy dari Malaysia

    Loboose High End Super Candy dan Premium Thundercat Super Candy, yang diklaim dapat meningkatkan performa seksual pria, mengandung tadalafil, obat resep yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Menurut SFA, obat tersebut harus diberikan hanya di bawah pengawasan medis.

    Penggunaan tadalafil yang tidak tepat berbahaya dan dapat meningkatkan risiko efek serius, termasuk serangan jantung, stroke, sakit kepala, migrain, detak jantung tidak teratur, dan priapisme, saat seseorang mengalami ereksi yang menyakitkan dan sangat lama.

    “Tadalafil juga dapat menimbulkan risiko serius bagi individu tertentu, termasuk mereka yang memiliki masalah jantung,” tambah SFA, dikutip dari Strait Times, Senin (5/5/2025).

    ” (Hal itu) dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang berpotensi mengancam jiwa pada mereka yang mengonsumsi obat jantung, terutama yang mengandung nitrat.”

    Sementara Lomie Peach Berries Blossom Fruity Tea maupun Urbanism Candy, yang dipasarkan sebagai produk penurun berat badan yang membantu menekan nafsu makan, mendetoksifikasi, mengendalikan rasa lapar, dan mempercepat metabolisme, mengandung sibutramin, zat yang tercantum dalam Undang-Undang Racun.

    Urbanism Candy juga mengandung sennosides, obat yang digunakan untuk meredakan sembelit.

    SFA mengatakan sibutramine adalah obat penurun berat badan yang hanya dijual dengan resep dokter dan dilarang di Singapura sejak 2010, karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Konsekuensi kesehatan serius lainnya yang dilaporkan terkait penggunaannya meliputi masalah jantung dan gangguan sistem saraf pusat seperti psikosis dan halusinasi.

    “Kejang juga telah dilaporkan dengan sibutramine,” SFA menambahkan.

    Sementara itu, seseorang mungkin mengalami efek samping seperti sakit perut, kejang, diare, dan kadar kalium rendah dalam darah yang menyebabkan kelemahan otot atau kram saat mengonsumsi sennosides.

    Keempat produk tersebut dijual pada platform e-dagang daring, dan SFA telah bekerja sama dengan platform tersebut untuk menghapus daftar produk tersebut.

    SFA juga telah mengeluarkan peringatan kepada masing-masing penjual untuk segera menghentikan penjualan produk tersebut.

    NEXT: Bagaimana di RI? Ini Kata BPOM

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) Taruna Ikrar turut menanggapi empat produk pangan yang ditarik di Singapura lantaran bisa memicu gangguan jantung tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran terhadap data registrasi produk di BPOM, ia mengatakan keempat produk tersebut tidak terdaftar di BPOM.

    “Selain itu, hasil penelusuran data importasi periode 2022–2025, juga tidak ditemukan data SKI dan realisasi impor dengan nama keempat produk tersebut,” demikian katanya melalui keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (5/5).

    Berkaitan dengan penarikan produk tersebut, lanjutnya, BPOM telah melakukan penelusuran di marketplace di Indonesia dan menemukan beberapa link penjualan online produk tersebut.

    BPOM juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi), Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA), dan marketplace terkait yang terdeteksi menjual produk tersebut untuk melakukan takedown link penjualan, serta pengajuan negatif list atau pemblokiran terhadap produk tersebut.

    “BPOM mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi produk yang tidak terdaftar dan apabila menemukannya di penjualan online agar melaporkan ke BPOM untuk segera ditindaklanjuti,” sambungnya.

    Simak Video “Video: 9 Produk Mengandung Babi Temuan BPJPH-BPOM, Ada yang Bersertifikat Halal”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Pria Usia 30-an Kena Gagal Ginjal dan Gagal Jantung, Apa Pemicunya?

    Pria Usia 30-an Kena Gagal Ginjal dan Gagal Jantung, Apa Pemicunya?

    Jakarta

    Seorang pria di Los Angeles, California, Justin Pham, membagikan pengalamannya saat didiagnosis mengidap gagal ginjal dan gagal jantung di usia muda. Pham mengungkapkan fungsi ginjalnya menurun drastis hingga organ tersebut tidak lagi dapat berfungsi secara mandiri pada usia 30 tahun.

    Pham pertama kali mengalami gangguan ginjal saat berusia sembilan tahun, yang mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan sebagian ginjal kanan dan kiri. Meski begitu, ia tidak memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga.

    Pada saat usia 20-an, Pham mulai mengalami sejumlah gejala seperti kulit gatal, kram kaki pada pagi hari, nyeri perut, muntah, sering buang air kecil di malam hari, urine berbusa, dan sesak napas. Namun, ia mengaku mengabaikan gejala-gejala tersebut karena mengira kondisi itu adalah hal yang wajar.

    “Saya selalu mengira gejalanya adalah sesuatu yang kecil, seperti kulit kering yang membuat saya gatal. Atau saya akan menyalahkan masalah perut pada sesuatu yang saya makan,” tuturnya, kepada Newsweek.

    Kondisi kesehatannya kemudian semakin memburuk, terutama saat ia mulai merasa kehabisan napas dengan cepat. Pham sempat menduga dirinya terinfeksi COVID-19, mengingat kejadian tersebut terjadi pada 2022.

    Setelah menjalani pemeriksaan darah dan tes lanjutan, dokter mendiagnosis Pham mengidap penyakit ginjal kronis stadium 5 atau end-stage kidney disease (ESKD), kondisi ketika ginjal kehilangan seluruh fungsi normalnya. Ia baru menyadari bahwa hipertensi, yang merupakan penyakit turunan dalam keluarganya,penyebab kedua terbesar gagal ginjal setelah diabetes.

    Tak hanya itu, dua tahun setelah diagnosis tersebut, Pham kembali mengalami gejala tambahan seperti pembengkakan di tangan dan kaki, nyeri dada, kelelahan, dan penurunan nafsu makan. Setelah menjalani pemeriksaan lanjutan, ia diketahui juga mengalami gagal jantung.

    “Saat saya mulai mendatangi pusat transplantasi untuk menjalani pengujian lebih lanjut, dokter menemukan gagal jantung; ketika satu organ mulai gagal, organ lain pun ikut gagal.”

    Saat ini, Pham menjalani perawatan Peritoneal Dialysis (PD) selama 10 jam setiap hari. Ia juga masuk dalam daftar tunggu transplantasi ginjal dan dijadwalkan menjalani prosedur medis untuk jantungnya.

    Di tengah kondisinya, Pham tetap berusaha menjaga semangat dan aktif menyuarakan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan, khususnya di kalangan anak muda.

    “Saran saya untuk kaum muda adalah selalu menemui dokter dan memikirkan kesehatan Anda. Jangan anggap remeh-hanya karena Anda masih muda bukan berarti hal itu tidak akan terjadi pada Anda,” pungkasnya.

    NEXT: Penjelasan Dokter Terkait Gagal Ginjal Picu Gagal Jantung

    Spesialis nefrologi dari Greenville, Carolina, Amerika Serikat, dr Blake Shusterman, menjelaskan penyakit ginjal sering kali luput dari perhatian karena tidak menunjukkan gejala yang khas. Kondisi inilah yang menyebabkan banyak pasien baru terdiagnosis saat penyakit telah memasuki tahap lanjut.

    Menurutnya, gagal ginjal kronis kerap memicu kondisi medis lain akibat efek domino yang ditimbulkannya. Ia menyebutkan bahwa gagal jantung dan gagal ginjal sering kali terjadi bersamaan karena ginjal berperan penting dalam mengatur keseimbangan garam dan air dalam tubuh

    Ketika fungsi ginjal menurun dan tidak mampu membuang kelebihan zat tersebut secara optimal, cairan dan garam dapat menumpuk, sehingga memberikan tekanan tambahan pada jantung. Penumpukan cairan ini juga dapat menyebabkan peregangan otot jantung, yang meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung.

    Ketidakseimbangan elektrolit, seperti tingginya kadar kalium, lanjutnya, juga berkontribusi terhadap gangguan fungsi jantung.

    “Kadar elektrolit yang tidak normal, seperti kadar kalium yang tinggi, dapat menyebabkan masalah jantung pada orang yang menderita penyakit ginjal. Kalium dapat menumpuk dalam darah ketika ginjal tidak menyaring dengan baik,” lanjut dr Shusterman.

    Simak Video “Video: Setengah Juta Warga di Singapura Kena Penyakit Ginjal “
    [Gambas:Video 20detik]

  • Kisah Pria Nyaris Tewas gegara Cabut Rambut di Area Intim, Sempat Mati Otak

    Kisah Pria Nyaris Tewas gegara Cabut Rambut di Area Intim, Sempat Mati Otak

    Jakarta

    Siapa sangka aktivitas sehari-hari seperti mencabut rambut di area intim bisa mengancam nyawa. Hal ini yang dialami oleh seorang pria di Amerika Serikat.

    Steven Spinale masuk rumah sakit dan dinyatakan sekarat ketika bakteri langka menginfeksi aliran darahnya dan menyebabkan organ-organnya mulai mati. Keluarganya menduga infeksi tersebut bermula ketika ia mencoba menghilangkan rambut yang tumbuh ke dalam atau ingrown hair dari area intimnya.

    Setelah dirawat di rumah sakit, Spinale terserang flu dan mengidap pneumonia ganda. Infeksi darahnya berkembang hingga Spinale mengalami syok septik.

    Pada suatu saat, Spinale dinyatakan mati otak, dan diberi peluang 4 persen untuk hidup. Ketika infeksi akhirnya mencapai jantungnya, dia mengalami koma dan menjalani operasi jantung terbuka.

    Tiga minggu pasca operasi, Spinale mulai pulih. Pada akhir November 2023, dia sudah duduk dan tersenyum di ranjang rumah sakit.

    Kok bisa picu infeksi serius?

    Meskipun kasus Spinale sangat tidak biasa, Spencer Hawkins, MD, dokter kulit di Advanced Dermatology and Cosmetic Surgery di East Greenwich, Rhode Island, memperingatkan bahwa rambut yang tumbuh ke dalam dapat menimbulkan kekhawatiran jika tidak ditangani dengan benar.

    “Jika bakteri menyebar di bawah kulit atau ke dalam aliran darah, hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius seperti selulitis atau, dalam kasus yang sangat jarang terjadi, sepsis,” kata Dr Hawkins kepada Everyday Health.

    “Orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau kondisi kesehatan yang mendasarinya memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi.”

    Meskipun infeksi bisa berasal dari rambut yang tumbuh ke dalam, bakteri di tangan, pinset, atau alat lain yang digunakan untuk menghilangkan rambut juga bisa menjadi penyebabnya.

    Setiap kali terjadi infeksi bakteri di dalam tubuh, ada kemungkinan kuman tersebut masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga berpotensi menyebabkan sepsis.

    (kna/kna)

  • Tanda Ginjal Bermasalah yang Bisa Dirasakan di Perut dan Dada, Jangan Diabaikan!

    Tanda Ginjal Bermasalah yang Bisa Dirasakan di Perut dan Dada, Jangan Diabaikan!

    Jakarta

    Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, mulai dari menyaring limbah hingga membantu produksi sel darah merah yang sehat.

    Meskipun fungsi ginjal sangat vital, tanda-tanda gangguan pada organ ini sering kali begitu samar hingga banyak orang tidak menyadari adanya masalah, hingga sudah terlambat.

    Tanda Ginjal Bermasalah

    Dikutip dari Best Life, berikut tanda ginjal yang perlu diwaspadai, beberapa di antaranya bisa dirasakan di perut dan di dada, kerap kali diabaikan.

    1. Nyeri di Bawah Tulang Rusuk

    Banyak orang mengaitkan masalah ginjal dengan nyeri di punggung bagian bawah. Padahal, nyeri di sekitar tulang rusuk justru lebih mungkin menandakan gangguan pada ginjal.

    “Ginjal Anda sebenarnya lebih tinggi dari yang Anda kira dan secara anatomis terletak di bawah tulang rusuk,” jelas Jennifer Linehan , MD, ahli urologi dan profesor madya onkologi urologi di John Wayne Cancer Institute, Providence Saint John’s Health Center, Santa Monica, California.

    2. Mual

    Ketika batu ginjal berpindah dari ginjal ke ureter, saluran tersebut bisa tersumbat dan menghambat aliran urine. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri, yang kerap disertai mual dan muntah, menurut dr S Adam Ramin, ahli bedah urologi dan direktur medis Urology Cancer Specialists di Los Angeles.

    3. Kehilangan Nafsu Makan

    Kehilangan minat terhadap makanan favorit bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada ginjal. Menurut dr S. Adam Ramin, kanker ginjal stadium awal umumnya tidak menunjukkan gejala. Namun, ketika kondisinya memburuk, kanker ginjal dapat menimbulkan rasa penuh di perut serta hilangnya nafsu makan.

    4. Sesak Napas

    Ketika ginjal tidak mampu menyaring dan membuang limbah serta cairan dengan optimal, gejala berupa sesak napas dapat muncul. Yayasan Perawatan Urologi atau Urology Care Foundation AS mencatat bahwa kondisi ini terutama terjadi jika cairan sudah menumpuk di paru-paru.

    5. Nyeri di Samping Tubuh

    Batu ginjal, yaitu endapan keras dari garam dan mineral yang terbentuk di dalam ginjal, dapat menimbulkan rasa nyeri hebat saat bergerak melalui ureter dan kandung kemih. Menurut Mayo Clinic, nyeri akibat batu ginjal biasanya terasa di sisi tubuh dan muncul secara bergelombang.

    “(Jika nyeri disebabkan oleh batu ginjal), nyerinya bisa sangat parah dan biasanya perubahan posisi dapat membantu atau justru menyakitkan,”kata dr Jennifer Linehan.

    (suc/kna)

  • Amankah Langsung Minum Kopi setelah Bangun Tidur? Begini Kata Pakar

    Amankah Langsung Minum Kopi setelah Bangun Tidur? Begini Kata Pakar

    Jakarta

    Kopi telah terbukti memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Selain meningkatkan kewaspadaan, minum kopi dapat mendukung kesehatan jantung, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi risiko penyakit kronis. Hal ini terutama karena kopi hitam kaya akan zat bioaktif, termasuk antioksidan yang melawan peradangan.

    Lantas amankah langsung minum kopi setelah bangun tidur?

    Ahli menyarankan untuk minum kopi setidaknya satu jam setelah bangun tidur, jika memungkinkan.

    “Jika Anda minum kopi tepat setelah bangun tidur, Anda menumpuk kafein di atas kortisol yang sudahtinggi, yang dapat meningkatkan kegelisahan dan mengurangi efek kafein,” kata Dr Raj Dasgupta, seorang dokter spesialis tidur dan kepala penasihat medis Sleepopolis, kepada TODAY.

    Dia menyarankan agar sebaiknya minum kopi sekitar satu jam hingga tiga jam setelah bangun tidur. Idealnya, kopi dikonsumsi bersamaan dengan sarapan atau setelah makan pagi.

    Hal yang sama juga disampaikan Julia Zumpano, ahli gizi di Cleveland Clinic’s Center for Human Nutrition. Meskipun aman untuk minum kopi saat perut kosong, hal ini dapat menimbulkan efek samping bagi sebagian orang. Hal ini dapat meningkatkan asam lambung, yang dapat menyebabkan refluks asam atau ketidaknyamanan di perut.

    “Kafein mempercepat proses pencernaan, jadi efek samping lainnya adalah Anda harus ke kamar mandi setelah minum kopi,” ucap Zumpano.

    Tonton juga “Hasil Studi: Rutin Jalan Cepat Turunkan Risiko Gangguan Irama Jantung” di sini:

    (kna/kna)

  • Raja Charles Buka-bukaan Beratnya Perjuangan Melawan Kanker

    Raja Charles Buka-bukaan Beratnya Perjuangan Melawan Kanker

    Jakarta

    Raja Charles membuka diri tentang diagnosis kankernya. Dia mengatakan penyakit tersebut menjadi pengalaman hidup yang ‘menakutkan’ dan ‘mengerikan’.

    Pesan itu dia sampaikan saat menghadiri acara amal untuk penyintas kanker di Istana Buckingham, Rabu (30/4). a.

    “Sebagai salah satu dari statistik (penyintas kanker) tersebut, saya dapat menjamin fakta bahwa kanker juga dapat menjadi pengalaman yang menyoroti sisi terbaik dari umat manusia,” kata Charles dikutip dari CNN.

    “Mengidap penyakit ini tentu saja telah memberi saya apresiasi yang lebih dalam atas pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh organisasi dan individu luar biasa yang berkumpul di sini malam ini, banyak di antaranya yang telah saya kenal, kunjungi, dan dukung selama bertahun-tahun,” tambahnya.

    Charles didiagnosis mengidap kanker pada bulan Februari 2024. Ia merahasiakan sebagian besar informasi terkait penyakit tersebut, termasuk jenis kanker yang diidapnya atau stadium penyakitnya.

    Saat didiagnosis, Charles mengatakan bahwa ia “menangis” setelah ribuan orang mengiriminya pesan dukungan.

    Keluarga Kerajaan telah lama menjalin hubungan dengan lembaga amal pendukung kanker, termasuk Macmillan Cancer Support. Penampilan publik pertamanya setelah menerima diagnosisnya adalah di London’s University College Hospital Macmillan Cancer Centre, tempat ia bertemu dengan pasien dan dokter.

    Bulan Maret, Raja Charles sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami efek samping sementara dari perawatan kanker yang dijadwalkan meski kemudian ia disebut dalam kondisi baik.

    BACA JUGA

    (kna/kna)

  • Minuman Berenergi Bisa Picu Stroke? Dokter Saraf Bilang Gini

    Minuman Berenergi Bisa Picu Stroke? Dokter Saraf Bilang Gini

    Jakarta

    Konsumsi minuman berenergi secara berlebihan dalam sejumlah kasus dikaitkan dengan risiko gangguan serebrovaskular, termasuk stroke. Bagaimana keduanya saling berkaitan?

    Salah satunya dilaporkan di Case Report in Neurology pada April 2024. Seorang pria 30 tahun tanpa riwayat medis yang signifikan dilarikan ke layanan gawat darurat karena mengalami kejang hingga 15 menit.

    Pria di Amerika Serikat ini dilaporkan rutin mengonsumsi ‘pre-workout drink’. Sebelum sakit, disebutkan ia mengonsumsi minuman berenergi ini bersama dengan tablet kafein 400 mg.

    Pemeriksaan dilakukan di rumah sakit, salah satunya dengan computerized tomography (CT) scan. Laporan tersebut menyebut pria ini mengalami incomplete Lock-in Syndrome (LIS) menyusul infark basilar berkepanjangan, dan mengaitkannya dengan konsumsi minuman berenergi serta suplemen kafein.

    “Kandungan minuman berenergi yang umum seperti taurine, synephrine, dan senyawa lain mungkin bisa memperburuk risiko kejadian serebrovaskular dan karenanya juga risiko mengalami LIS,” tulis pada peneliti.

    Hingga kini, belum diketahui pasti bagaimana keduanya saling berhubungan. Para peneliti yang melaporkan kasus ini menyarankan riset lebih lanjut untuk mengungkap mekanisme yang membuat minuman berenergi dan konsumsi kafein berlebih sehingga bisa memicu stroke.

    Pendapat Pakar Neurologi

    Spesialis saraf dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni), dr Henry Riyanto, SpN, menjelaskan bahwa minuman berenergi biasanya mengandung neurostimulan. Kandungan tersebut berfungsi mengoptimalkan kinerja otak hingga berpengaruh pada sistem kardiovaskular.

    Hal ini yang membuat konsumsi minuman berenergi pada beberapa kasus dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Menurut dr Henry, umumnya risiko stroke terkait konsumsi minuman berenergi akan lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

    “Pada orang-orang yang sudah memiliki faktor risiko sebelumnya, ada gangguan dinding pembuluh darah misalnya, akhirnya itu bisa terjadi kalau misalnya ada plak di pembuluh darahnya. Nantinya plaknya bisa menimbulkan stroke iskemik atau sumbatan,” kata dr Henry ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

    “Jadi memang bisa menjadi salah satu faktor risiko secara tidak langsung, semacam pencetus. Ibaratnya kayak gudang, isinya petasan, terus kemudian ada orang bawa rokok, buang rokok, akhirnya meledak,” sambungnya.

    Konsumsi Berlebihan Tak Disarankan

    Meski tidak serta merta memicu stroke, dr Henry kurang menyarankan konsumsi minuman berenergi secara berlebihan. Terlebih minuman berenergi seringkali dicampur dengan minuman-minuman lain yang semakin membahayakan kesehatan.

    Ia juga menyarankan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi tubuh secara keseluruhan. Jangan sampai konsumsi minuman berenergi yang seharusnya bermanfaat, justru memicu masalah kesehatan.

    “Kalau untuk minuman stimulan sebisa mungkin hanya diminum kalau memang diperlukan, bukan sebagai suatu rekreasi atau mencampurnya dengan minuman lain kadang-kadang eksperimen,” jelas dr Henry.

    “Yang paling memberikan energi itu olahraga. Karena olahraga itu menciptakan adanya perubahan hormon di kepala, menjadi lebih bertenaga, lebih bahagia, dan juga lebih siap menghadapi stres apapun yang terjadi,” tandas dr Henry menjelaskan pentingnya berolahraga.

    (avk/up)

  • Minuman yang Bantu Jaga Kesehatan Ginjal, Terhindar dari Cuci Darah Usia Muda

    Minuman yang Bantu Jaga Kesehatan Ginjal, Terhindar dari Cuci Darah Usia Muda

    Jakarta

    Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring cairan di dalam tubuh untuk membuang racun dan limbah. Hal itu yang membuat minuman yang dikonsumsi setiap harinya bisa mempengaruhi kesehatan ginjal.

    Pada orang dengan gangguan ginjal, baik yang bersifat sementara maupun kronis, perlu memperhatikan kecukupan asupan cairan. Dikutip dari National Kidney Foundation, dengan terhidrasi dengan baik dapat membantu ginjal membuang limbah melalui urine, menjaga tekanan darah, dan menyeimbangkan elektrolit seperti natrium, kalium, serta kalsium.

    Kurangnya cairan yang dikonsumsi tubuh dapat mempengaruhi kinerja ginjal. Maka dari itu, perlu mengonsumsi beberapa minuman yang sangat berkhasiat untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Minuman yang Baik untuk Kesehatan Ginjal

    Dikutip dari GoodRX, berikut minuman yang baik untuk kesehatan ginjal:

    1. Air Putih

    Dalam hal minuman, air putih merupakan salah satu pilihan yang terbaik untuk menjaga kesehatan ginjal. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 50.000 orang dewasa menemukan bahwa orang yang minum lebih banyak cenderung tidak mengalami masalah ginjal.

    Orang dengan penyakit ginjal kronis cenderung tidak mengalami gagal ginjal saat mereka minum air putih dalam jumlah sedang setiap hari, yakni sekitar 4-8 gelas per hari.

    Jumlah air yang dibutuhkan setiap hari bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Hal ini bergantung pada berbagai hal, seperti berat badan, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan.

    Cara yang terbaik untuk mengetahui apakah tubuh terhidrasi dengan baik adalah dengan melacak seberapa sering seseorang buang air kecil dan warna urine. Saat tubuh terhidrasi dengan baik, seseorang mungkin akan merasa ingin buang air kecil, setidaknya setiap 2-4 jam, dan urine seharusnya berwarna kuning muda atau bening.

    2. Air Kelapa

    Air kelapa memiliki lebih sedikit gula daripada jus lainnya, menjadikannya pilihan yang baik untuk menurunkan risiko batu ginjal. Penelitian pada hewan menemukan bahwa air kelapa dapat membantu mencegah penumpukan kristal dalam urine yang menyebabkan batu ginjal.

    Meski penelitian pada manusia masih terbatas, tapi satu penelitian kecil pada orang dewasa menunjukkan bahwa minum air kelapa dikaitkan dengan peningkatan sitrat dalam urine. Hal ini menjadikan air kelapa sebagai pilihan yang menjanjikan dalam mencegah batu ginjal, tetapi diperlukan penelitian yang lebih besar.

    3. Jus Lemon

    Jus lemon juga mengandung sitrat yang tinggi. Para ahli sering merekomendasikan jus lemon setiap hari bagi orang yang pernah mengalami batu ginjal.

    Jika jus lemon terasa terlalu kuat atau asam, dapat menambahkan air agar dapat lebih mudah diminum.

    Satu penelitian menunjukkan bahwa minum 2 ons atau sekitar 59 ml jus lemon dua kali sehari dapat mencegah batu ginjal kambuh lagi pada orang yang pernah mengalaminya. Tetapi, mungkin minuman satu ini tidak memberikan hasil yang sama pada semua orang.

    4. Susu Rendah Lemak

    Sebuah penelitian jangka panjang menemukan bahwa orang dengan penyakit ginjal kronis yang minum susu rendah lemak mengalami penurunan penyakit ginjal yang lebih lambat. Dengan kata lain, ginjal mereka bekerja lebih baik dalam waktu yang lebih lama.

    Ilmuwan berpendapat bahwa nutrisi tertentu dalam susu, seperti kalsium, kalium, vitamin D, dan magnesium, dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melindungi ginjal. Perlu dicatat, para peneliti tidak melihat manfaat yang sama pada orang yang minum susu berlemak tinggi.

    Jadi, mungkin saja kandungan lemak yang terlalu banyak dapat mengurangi potensi manfaat susu atau bahkan dapat membahayakan.

    5. Kopi

    Para ahli sebenarnya percaya bahwa kopi dapat membantu melindungi ginjal. Peneliti menunjukkan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan risiko lebih rendah mengalami penyakit ginjal.

    Ini mungkin karena kopi meningkatkan gula darah dan menurunkan peradangan pada ginjal. Tetapi, tidak jelas apakah kopi dapat memperlambat seberapa cepat penyakit ginjal memburuk.

    Dalam satu penelitian, peserta yang minum satu cangkir kopi atau lebih setiap hari memiliki risiko kematian akibat penyakit ginjal yang lebih rendah, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah minum kopi.

    Penelitian lain menemukan orang yang minum tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko penyakit yang lebih rendah. Tetapi, penelitian ini tidak menemukan manfaat serupa pada orang yang sudah memiliki fungsi ginjal yang buruk.

    Jadi, kopi mungkin tidak memiliki efek perlindungan yang sama bagi orang dengan penyakit ginjal. Tetapi, perlu diingat, orang yang memiliki penyakit ginjal perlu membatasi asupan minum kopi dan jumlahnya tidak boleh lebih dari tiga cangkir sehari.

    Itu karena dalam jumlah banyak dapat mengandung kalium yang tinggi, yang dapat menyebabkan kadar kalium tinggi pada seseorang dengan ginjal yang buruk. Minumlah kopi hitam biasa tanpa bahan tambahan, misalnya sirup dapat mengandung kalium dan fosfor yang tinggi,

    Selain itu, sirup juga dapat mengandung banyak gula. Pertimbangkan untuk minum kopi tanpa kafein jika kopi bisa meningkatkan tekanan darah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah kafein menambah manfaat kesehatan dari kopi.

    Namun, lonjakan tekanan darah dapat berdampak buruk pada ginjal.

    6. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin yang merupakan antioksidan. Kandungan ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat bermanfaat bagi ginjal. Minuman ini juga dapat mengurangi risiko batu ginjal.

    Secara khusus, teh hijau mengandung katekin epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang mungkin bermanfaat bagi orang dengan penyakit ginjal. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa teh hijau dapat memperlambat penurunan penyakit ginjal kronis.

    Seperti halnya kopi, sebaiknya orang dengan penyakit ginjal minum teh hijau secukupnya.

    (sao/kna)