Category: Detik.com Kesehatan

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional resmi mengakui diabetes tipe 5 yang terkait dengan kekurangan gizi. Diabetes tipe 5 ini menyerang remaja dan dewasa muda kekurangan gizi di negara berpenghasilan rendah.

    Terkait penyakit gula darah ini, banyak yang masih bertanya-tanya terkait jenis dan perbedaannya.

    “Kalau tipe 3 sama 4 kayak mana? Kok udah nyampe tipe 5 aja?” tanya salah satu netizen di media sosial Instagram.

    “Tipe 3 dan tipe 4-nya diabetes apa itu ya?” ucap netizen lagi.

    Jenis-jenis diabetes

    Diabetes adalah kondisi rumit yang dapat muncul dalam berbagai bentuk. Selain jenis diabetes yang lebih umum yakni diabetes tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional, ada berbagai jenis diabetes lain yang sama pentingnya.

    Berikut penjelasan mengenai tipe-tipe diabetes dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

    Diabetes tipe 1

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, diabetes tipe 1 adalah bentuk penyakit gula darah yang terjadi akibat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Kondisi ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah.

    Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis yang memerlukan penanganan harian dengan suntikan insulin dan pemantauan gula darah. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat didiagnosis diabetes tipe 1.

    Diabetes tipe 2

    Diabetes tipe 2 adalah bentuk penyakit gula darah tinggi akibat tubuh tidak memproduksi cukup hormon insulin, atau insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan baik atau yang dikenal sebagai resistensi insulin.

    Kadar gula darah yang tinggi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti serangan jantung dan stroke, serta masalah pada mata, ginjal, dan kaki. Semua ini disebut komplikasi diabetes.

    Diabetes tipe 3

    Laman Healthline menjelaskan diabetes tipe 3 adalah istilah yang digunakan oleh beberapa peneliti untuk menggambarkan teori bahwa resistensi insulin dan disfungsi faktor pertumbuhan mirip insulin di otak dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

    Namun, diabetes tipe 3 saat ini bukan istilah medis resmi yang diakui. Asosiasi Diabetes Amerika dan organisasi kesehatan besar lainnya tidak mencantumkan penyakit Alzheimer sebagai jenis diabetes dalam klasifikasi mereka.

    Selain itu, beberapa penelitian menggunakan istilah diabetes tipe 3C untuk mengklasifikasikan diabetes pankreatogenik yang mungkin disebabkan oleh pankreatitis. Tipe ini berbeda dengan penyakit Alzheimer.

    Diabetes tipe 3c adalah jenis diabetes yang terjadi ketika penyakit lain menyebabkan kerusakan pada pankreas. Kondisi yang terkait dengan tipe 3c adalah kanker pankreas, pankreatitis, fibrosis kistik, atau hemokromatosis.

    NEXT: Diabetes tipe 4 dan diabetes tipe 5

    Diabetes tipe 4

    Diabetes tipe 4 bukanlah kondisi autoimun seperti diabetes tipe 1 dan tidak terkait dengan berat badan seperti diabetes tipe 2. Sebaliknya, diabetes tipe 4 ini mungkin terkait dengan proses penuaan.

    Diabetes tipe 4 adalah istilah yang diusulkan untuk diabetes yang disebabkan oleh resistensi insulin pada orang tua yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sebuah studi tahun 2015 dengan tikus menunjukkan bahwa tipe diabetes ini mungkin kurang terdiagnosis. Hal ini karena diabetes tipe 4 disebut bisa terjadi pada orang yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tetapi sudah berusia lanjut.

    Diabetes tipe 5

    Pada bulan April 2025, diabetes tipe 5 secara resmi diakui oleh Federasi Diabetes Internasional atau International Diabetes Federation (IDF) sebagai jenis diabetes yang terkait dengan kekurangan gizi terutama selama masa kanak-kanak atau remaja.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2, yang dapat dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya atau diabetes tipe 1, suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Diabetes tipe 5 juga dikaitkan dengan kekurangan gizi pada orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang sangat rendah, yaitu kurang dari 18,5 kg/m2. Tidak seperti diabetes tipe 2, produksi dan pelepasan glukosa oleh hati ke dalam aliran darah lebih rendah.

  • Benarkah Rajin Makan Bawang Putih Cegah Penyakit Jantung?

    Benarkah Rajin Makan Bawang Putih Cegah Penyakit Jantung?

    Jakarta

    Jantung adalah salah satu organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan jantung sangat penting untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik.

    Salah satu anggapan yang sering muncul adalah mengonsumsi bawang putih dapat mencegah penyakit jantung. Lantas, bagaimana faktanya?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menjelaskan bawang putih secara umum memang bermanfaat untuk kesehatan jantung.

    Manfaat tersebut berasal dari kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang terkandung dalam bawang putih.

    “Secara penelitian ada memberikan manfaat dalam hal bawang putih itu sedikit banyak mengendalikan apa yang kita sebut dengan inflamasi atau stres oksidatif,” ujar dr Susetyo ketika ditemui awak media di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/5/2025).

    Meski begitu, dr Susetyo mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan faktor-faktor pemicu stres oksidatif, yang dapat membahayakan kesehatan jantung. Misalnya, jika seseorang memiliki masalah kolesterol tinggi, faktor risiko tersebut harus dikendalikan dengan baik.

    Stres oksidatif dapat memicu pembentukan plak aterosklerosis atau penyumbatan pada dinding pembuluh darah koroner, yang berpotensi menyebabkan gangguan jantung.

    Oleh karena itu, konsumsi bawang putih saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan jantung. Masyarakat perlu menjaga kesehatan secara menyeluruh, dengan pola hidup sehat dan pengelolaan faktor risiko yang tepat.

    “Kalau kita pola hidup salah, terus jelek, tapi hanya kita mengandalkan bawang putih, bisa jadi yang awalnya fakta kesannya menjadi mitos. Jadi masyarakat perlu dipahamkan bahwasanya konsumsi bawang putih bagus, mengandung antioksidan, stres oksidatif turun, tapi juga harus diimbangi apa yang menyebabkan stres oksidatif itu meningkat,” tandasnya.

    (avk/suc)

  • Video: Jenis Obat Etomidate dalam Kasus Vape Jonathan Frizzy

    Video: Jenis Obat Etomidate dalam Kasus Vape Jonathan Frizzy

    Video: Jenis Obat Etomidate dalam Kasus Vape Jonathan Frizzy

  • Catat! Ini Jam Minum Kopi Terbaik Menurut Pakar, Manfaatnya Mantap

    Catat! Ini Jam Minum Kopi Terbaik Menurut Pakar, Manfaatnya Mantap

    Jakarta

    Secangkir kopi di pagi hari menjadi pilihan bagi banyak orang untuk memulai hari. Selain menambah semangat, kopi juga mengandung banyak manfaat untuk kesehatan mulai dari menjaga kesehatan jantung sampai menjaga metabolisme tubuh.

    Menurut pakar, waktu terbaik untuk minum kopi akan bergantung pada masing-masing individu dan jadwal mereka. Namun, bagi rata-rata orang yang bekerja dengan jam kerja standar, ada waktu yang ideal di pagi hari jika ingin memulai hari dengan minum kopi.

    Waktu Terbaik Minum Kopi

    “Waktu terbaik untuk minum kopi adalah tengah hingga akhir pagi, biasanya sekitar pukul 9:30 hingga 11:30 pagi,” kata Dr. Raj Dasgupta, dokter spesialis tidur bersertifikat dan kepala penasihat medis Sleepopolis, kepada TODAY.

    Dia juga menyarankan minum kopi 1-3 jam setelah bangun tidur.

    Ingin membuat kebiasaan minum kopi lebih bermanfaat untuk kesehatan? Pilih jenis kopi diseduh panas dan disaring yang terbuat dari biji kopi panggang ringan tanpa tambahan krim atau gula.

    “Kopi di tengah pagi lebih baik dari sudut pandang fisiologis,” tutur Julia Zumpano, ahli diet terdaftar di Pusat Nutrisi Manusia Klinik Cleveland.

    Minum kopi dari pukul 9:30 hingga 11:30 pagi dapat memberi dorongan untuk melewati kelesuan di pertengahan pagi. Kandungan kafein di kopi dapat meningkatkan fungsi kognitif saat memulai hari, dan meningkatkan kinerja sebelum olahraga pagi.

    Selain itu mengonsumsi kopi antara pukul 9:30-11:30 pagi, atau sekitar satu hingga tiga jam, setelah bangun tidur juga lebih baik untuk kadar kortisol, para ahli mencatat.

    “Saat itulah kadar kortisol alami Anda mulai turun setelah mencapai puncaknya sesaat setelah bangun tidur,” kata Dasgupta.

    (kna/kna)

  • Hari Bidan Sedunia, Dedikasi Nyata di Ruang Pelayanan Publik

    Hari Bidan Sedunia, Dedikasi Nyata di Ruang Pelayanan Publik

    Foto Health

    Pradita Utama – detikHealth

    Senin, 05 Mei 2025 21:00 WIB

    Jakarta – Hari Bidan Internasional, para bidan tetap bersemangat melayani pasien di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat. Tema tahun ini: “Midwives: Critical in Every Crisis”.

  • Ini yang Terjadi pada Otak Manusia saat Ajal Mendekat

    Ini yang Terjadi pada Otak Manusia saat Ajal Mendekat

    Jakarta

    Ilmuwan berhasil mengamati aktivitas otak manusia pada saat-saat terakhir menjelang kematian. Temuan ini mengungkap pola aktivitas ritmis di otak yang mirip dengan aktivitas saat bermimpi.

    Pengamatan ini mendukung laporan dari orang-orang yang pernah mengalami kondisi mendekati kematian dan mengaku melihat kembali kilasan hidup mereka, fenomena yang dikenal sebagai life recall atau ‘pengingat kehidupan’.

    Temuan tersebut terjadi saat penanganan epilepsi seorang pria berusia 87 tahun oleh Dr Raul Vicente di Tartu University, Estonia. Di sana, pasien terus dipantau dengan elektroensefalografi (EEG), yang membantu dokter mendeteksi dan menangani saat terjadi kejang.

    Penemuan ini terjadi saat tim Dr Raul Vicente dari Universitas Tartu, Estonia, menangani seorang pria berusia 87 tahun yang mengidap epilepsi. Selama proses perawatan, pasien dipantau menggunakan elektroensefalografi atau electroencephalography (EEG), alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangani kejang.

    Namun, kondisi pasien memburuk. Ia mengalami serangan jantung dan meninggal dunia saat proses perekaman EEG masih berlangsung. Peristiwa ini memberi kesempatan langka bagi tim Vicente untuk merekam aktivitas otak manusia sebelum dan sesudah kematian untuk pertama kalinya.

    Hasil dari rekaman itu dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience.

    “Kami mengukur aktivitas otak selama 900 detik di sekitar waktu kematian dan menetapkan fokus khusus, untuk menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak,” jelas ahli bedah saraf dan pemimpin studi Dr Ajmal Zemmar dari Louisville University, AS, dikutip dari IFL Science.

    Analisis rekaman menunjukkan adanya perubahan aktivitas gelombang otak sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak, termasuk kemunculan jenis gelombang tertentu yang berkaitan dengan fungsi kognitif tingkat tinggi.

    Temuan ini mengindikasikan gelombang otak yang biasanya muncul saat bermimpi, mengingat kenangan, dan memproses informasi juga tampak aktif di momen-momen terakhir menjelang kematian.

    “Dengan menghasilkan osilasi yang terlibat dalam pengambilan memori, otak mungkin memainkan ingatan terakhir dari peristiwa-peristiwa penting dalam hidup sebelum kita meninggal, mirip dengan yang dilaporkan dalam pengalaman mendekati kematian,” terang Dr Zemmar.

    Anehnya, aktivitas tersebut terus berlanjut, bahkan setelah jantung berhenti berdetak. Dr Zemmar mengatakan temuan tersebut menghadirkan pertanyaan baru tentang hidup dan mati.

    “Temuan ini menantang pemahaman kita tentang kapan tepatnya kehidupan berakhir dan memunculkan pertanyaan penting berikutnya, seperti yang terkait dengan waktu donasi organ,” katanya.

    Meski temuan ini menarik, penelitian masih memiliki keterbatasan karena hanya didasarkan pada satu studi kasus. Pasien tersebut mengalami gangguan fungsi otak akibat epilepsi.

    Penelitian terdahulu juga mencatat adanya perubahan gelombang otak yang serupa sebelum dan sesudah kematian jantung pada tikus.

    Artinya, kilasan ingatan di saat-saat terakhir mungkin merupakan respons biologis alami yang terjadi lintas spesies. Namun, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan hal ini secara ilmiah.

    “Sebagai ahli bedah saraf, saya terkadang harus berhadapan dengan kehilangan. Sangat sulit untuk menyampaikan berita kematian kepada anggota keluarga yang sedang berduka,” tutur Dr Zemmar.

    “Sesuatu yang dapat kita pelajari dari penelitian ini adalah, meskipun yang kita cintai telah menutup mata, otak mereka mungkin memutar ulang beberapa momen terindah yang mereka alami dalam hidupnya,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Ngeri! Kasus Kanker Anus Meningkat Drastis di Kalangan Wanita AS

    Ngeri! Kasus Kanker Anus Meningkat Drastis di Kalangan Wanita AS

    Jakarta

    Kasus kanker anus atau anal cancer di kalangan wanita Amerika Serikat (AS) melonjak signifikan. Lonjakan kasus tersebut tercatat di kalangan wanita kulit putih dan Hispanik, kelompok yang tak mungkin untuk kanker ini, menurut sebuah studi baru yang dipresentasikan di Digestive Disease Week (DDW) 2025.

    Dalam studi terbaru, para peneliti menganalisis data dari National Cancer Institute untuk periode 2017 hingga 2021 dan menemukan tren yang mengkhawatirkan. Selama lima tahun tersebut, kasus kanker anus meningkat sebesar 2,9 persen pada wanita dan 1,6 persen pada pria.

    Kenaikan yang signifikan ini tercatat terutama pada kelompok yang sebelumnya tidak secara historis dikaitkan dengan kanker anus, yaitu perempuan kulit putih dan Hispanik.

    Dikutip dari United States Census Bureau, istilah ‘Hispanik’ merujuk pada individu yang memiliki keturunan atau latar belakang budaya dari negara-negara berbahasa Spanyol, termasuk Meksiko, Puerto Rico, Kuba, dan negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan.

    “Angka kanker anus meningkat paling cepat di kalangan wanita kulit putih dan Hispanik berusia di atas 65 tahun, kelompok yang secara tradisional tidak dianggap berisiko tinggi,” kata penulis utama Dr Ashley Robinson, residen penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Advocate Lutheran.

    Menurut penelitian, wanita kulit putih di atas usia 65 tahun mengalami lonjakan yang signifikan, dengan kenaikan sebesar 4,3 persen selama lima tahun terakhir, mencapai 11,4 kasus per 100.000 orang pada tahun 2021. Wanita Hispanik dalam kelompok usia yang sama, dengan 7,5 kasus per 100.000, menunjukkan peningkatan tahunan yang lebih bertahap sebesar 1,7 persen.

    Para peneliti memperkirakan bahwa kasus kanker anus pada wanita di atas usia 65 tahun dapat berlipat ganda dalam waktu kurang dari 17 tahun jika tren ini terus berlanjut.

    (suc/suc)

  • Dada Berdebar usai Minum Kopi, Mungkinkah Kena Masalah Jantung? Ini Kata Dokter

    Dada Berdebar usai Minum Kopi, Mungkinkah Kena Masalah Jantung? Ini Kata Dokter

    Jakarta

    Kopi merupakan salah satu minuman populer yang kerap dikonsumsi untuk meningkatkan energi. Tapi, pernahkan mengalami jantung beredar setelah mengonsumsi kopi dan apakah kondisi itu berbahaya?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menjelaskan efek jantung berdebar setelah minum kopi tidak mesti berkaitan dengan penyakit jantung. Pemeriksaan lebih lanjut sebenarnya perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keparahan dan keterkaitan gejala tersebut pada masalah jantung.

    “Berdebar yang dirasakan pasien itu kita sebut sebagai keluhan subjektif. Tapi penemuan objektif itu adalah tangkapan pemeriksaan dari dokter, jadi harus disinkronkan. Misalnya dada berdebar setelah minum kopi, setelah itu diperiksa, apakah aritmia, itu gangguan irama listrik jantung,” kata dr Susetyo ketika ditemui detikcom di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/5/2025).

    Apabila gejala jantung berdebar memang berkaitan dengan aritmia, maka ini bisa menjadi tanda awal pasien memiliki penyakit jantung dan kondisi itu berbahaya jika tidak segera dirawat. Biasanya dokter akan memberikan anjuran tertentu untuk mengurangi porsi konsumsi kopi.

    dr Susetyo menjelaskan efek jantung berdebar setelah minum kopi sebenarnya juga bisa berkaitan dengan kondisi lambung pasien. Pasien yang memiliki masalah lambung lebih mungkin mengalami gejala ini.

    “Contohnya saya memiliki penyakit lambung, gastritis atau dispepsia. Saya mungkin belum siap, lambung agak sensitif di hari itu, lalu saya minum kopi, lambung saya kambuh, maka bisa juga dari situ terus jantung berdebar, contohnya seperti itu,” tandasnya.

    Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), batas aman konsumsi kafein harian untuk orang dewasa yang sehat hingga 400 mg per hari. Jumlah tersebut setara dengan 4-5 cangkir kopi seduh biasa.

    Tonton juga “Hasil Studi: Rutin Jalan Cepat Turunkan Risiko Gangguan Irama Jantung” di sini:

    (avk/suc)

  • Nggak Kaleng-kaleng, Minum Kopi Hitam Bisa Bantu Cegah Penyakit Ini Pada Wanita

    Nggak Kaleng-kaleng, Minum Kopi Hitam Bisa Bantu Cegah Penyakit Ini Pada Wanita

    Jakarta

    Secangkir kopi hangat tidak hanya membantu membangunkan tubuh dan pikiran, tetapi juga menghadirkan kenikmatan rasa yang khas dan menenangkan. Menariknya, manfaat kopi ternyata tak berhenti pada urusan membuat mata melek.

    Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan, kopi hitam atau kopi tanpa gula berpotensi memberikan dampak positif terhadap kesehatan metabolik, khususnya dalam hal sensitivitas insulin. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi hitam secara rutin dan peningkatan respons tubuh terhadap insulin, terutama pada wanita.

    Penelitian ini menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Korea (2019-2021) dan menganalisis hubungan antara konsumsi kopi dengan penanda metabolisme glukosa pada lebih dari 7.000 orang dewasa Korea. Para peserta diminta melaporkan asupan kopi mereka, termasuk jenis kopi yang dikonsumsi, dalam kurun waktu 24 jam.

    “Temuan kami menunjukkan, mengonsumsi dua atau lebih cangkir kopi hitam per hari berhubungan terbalik dengan resistensi insulin pada wanita Korea,” kata para peneliti, dikutip dari Times of India, Senin (5/5/2025).

    Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi hitam dan peningkatan penanda metabolisme glukosa. Khususnya, wanita yang rutin mengonsumsi kopi hitam menunjukkan tingkat sensitivitas insulin yang lebih baik serta penurunan resistensi insulin dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi atau memilih kopi dengan tambahan seperti gula.

    Temuan ini menunjukkan, kopi hitam dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan metabolik, terutama pada wanita. Istilah ‘sensitivitas insulin’ mungkin terdengar teknis, tetapi sebenarnya cukup mudah dipahami. Pada dasarnya, ini mengacu pada seberapa efektif tubuh merespons insulin, hormon yang berfungsi mengangkut gula dari aliran darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi.

    Ketika sensitivitas insulin tinggi, tubuh mampu memindahkan gula dari darah ke dalam sel dengan efisien. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

    Sebaliknya, ketika tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin, gula darah dapat menumpuk di aliran darah. Akibatnya, risiko berbagai masalah kesehatan, terutama gangguan metabolik seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung, meningkat.

    Kopi, terutama kopi hitam, kaya akan senyawa alami yang disebut polifenol, dengan salah satu yang paling menonjol adalah asam klorogenat. Senyawa ini berfungsi layaknya penjaga kecil yang membantu melawan peradangan dan mendukung kontrol gula darah yang lebih baik. Pada dasarnya, asam klorogenat dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang menjadi keuntungan besar bagi kesehatan metabolik secara keseluruhan.

    Namun, sebelum mulai menenggak kopi dalam jumlah berlebihan, penting untuk diingat, kunci utamanya adalah moderasi. Asupan kafein yang terlalu tinggi dapat mengganggu kualitas tidur atau menimbulkan rasa gelisah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, pilihlah kopi hitam tanpa tambahan gula, sirup, atau krim kental. Semakin sederhana, semakin besar peluang tubuh merasakan manfaatnya.

    (suc/suc)

  • Ini 4 Produk Pangan yang Ditarik di Singapura, Picu Masalah Jantung hingga Stroke

    Ini 4 Produk Pangan yang Ditarik di Singapura, Picu Masalah Jantung hingga Stroke

    Jakarta

    Pemerintah Singapura memperingatkan masyarakatnya untuk tak mengonsumsi empat produk makanan yang mengklaim dapat meningkatkan kinerja seksual pada pria dan menawarkan solusi penurunan berat badan yang efektif. Peringatan tersebut dikeluarkan pada Rabu (30/4/2025).

    Menurut Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA), produk pangan tersebut dapat memicu efek samping serius, seperti masalah jantung hingga stroke.

    Daftar Produk Pangan dan Efek Sampingnya

    Berikut empat produk yang ditemukan bisa memicu masalah jantung hingga stroke.

    Loboose High End Super Candy dari JermanPremium Thundercat Super Candy dari RusiaLomie Peach Berries Blossom Fruity Tea dari PrancisUrbanism Candy dari Malaysia

    SFA mengatakan Loboose High End Super Candy dan Premium Thundercat Super Candy, yang diklaim dapat meningkatkan performa seksual pria, mengandung tadalafil, obat resep yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Obat tersebut harus diberikan hanya di bawah pengawasan medis lantaran efek sampingnya yang berbahaya.

    Penggunaan tadalafil yang tidak tepat berbahaya dan dapat meningkatkan risiko efek serius, termasuk:

    serangan jantungstrokesakit kepalamigraindetak jantung tidak teraturpriapisme atau ereksi yang menyakitkan dan sangat lama

    “Tadalafil juga dapat menimbulkan risiko serius bagi individu tertentu, termasuk mereka yang memiliki masalah jantung,” tambah SFA.

    “(Hal itu) dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang berpotensi mengancam jiwa pada mereka yang mengonsumsi obat jantung, terutama yang mengandung nitrat,” lanjut SFA.

    Sementara itu, produk Baik Lomie Peach Berries Blossom Fruity Tea maupun Urbanism Candy yang diklaim sebagai solusi penurun berat badan, mengandung sibutramine, zat yang tercantum dalam Undang-Undang Racun.

    Produk Urbanism Candy dari Malaysia juga mengandung sennosides, obat yang digunakan untuk meredakan sembelit.

    SFA mengatakan sibutramine adalah obat penurun berat badan yang hanya dijual dengan resep dokter dan dilarang di Singapura sejak 2010, karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Konsekuensi kesehatan serius lainnya yang dilaporkan terkait penggunaannya meliputi masalah jantung dan gangguan sistem saraf pusat seperti psikosis dan halusinasi.

    “Kejang juga telah dilaporkan dengan sibutramine,” SFA menambahkan.

    Sementara itu, seseorang mungkin mengalami efek samping seperti sakit perut, kejang, diare, dan kadar kalium rendah dalam darah yang menyebabkan kelemahan otot atau kram saat mengonsumsi sennosides.

    Begitu juga sennosida dapat menyebabkan usus malas, kondisi saat otot-otot usus menjadi terlalu rileks, yang mengakibatkan berkurangnya frekuensi pengosongan usus, yang berakibat pada sembelit dan dehidrasi jangka panjang.

    SFA mengatakan keempat produk tersebut dijual pada platform e-dagang daring. Pemerintah setempat juga telah bekerja sama dengan platform tersebut untuk menghapus daftar produk tersebut.

    SFA juga telah mengeluarkan peringatan kepada masing-masing penjual untuk segera menghentikan penjualan produk tersebut.

    Tanggapan BPOM RI, Apakah Sudah Beredar di Indonesia?

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan keempat produk tersebut tak terdaftar di BPOM. Selain itu, berdasarkan hasil penelusuran data importasi periode 2022 hingga 2025, tidak ditemukan data Surat Keterangan Impor (SKI) maupun realisasi impor atas nama keempat produk tersebut.

    “Namun, berkaitan dengan penarikan produk di Singapura ini, BPOM telah melakukan penelusuran di marketplace di Indonesia dan menemukan beberapa link penjualan online produk tersebut,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (5/5/2025).

    BPOM juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi), Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA), dan marketplace terkait yang terdeteksi menjual produk tersebut untuk melakukan takedown link penjualan, serta pengajuan negatif list atau pemblokiran terhadap produk tersebut.

    BPOM mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi produk yang tidak terdaftar dan apabila menemukannya di penjualan online agar melaporkan ke BPOM untuk segera ditindaklanjuti.

    Sementara itu, menurut pantauan detikcom, produk Premium Thundercat Super Candy dari Rusia ternyata beredar di beberapa e-commerce Indonesia. Harganya pun cukup beragam, mulai dari Rp 399 ribu hingga Rp 450 ribu.

    Simak Video “Video: Menko Zulhas Minta BPOM Percepat Izin Edar Produk Pangan Olahan UMKM”
    [Gambas:Video 20detik]