Category: Detik.com Kesehatan

  • Wanti-wanti DPR untuk Menkes, Jangan ‘Digaruk’ Kalau Nggak Gatal

    Wanti-wanti DPR untuk Menkes, Jangan ‘Digaruk’ Kalau Nggak Gatal

    Wanti-wanti DPR untuk Menkes, Jangan ‘Digaruk’ Kalau Nggak Gatal

  • Video: Langkah Indonesia Pindah dari WHO Asia Tenggara ke Pasifik Barat

    Video: Langkah Indonesia Pindah dari WHO Asia Tenggara ke Pasifik Barat

    Jakarta – Indonesia resmi pindah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kawasan Asia Tenggara ke Kawasan Pasifik Barat. Perpindahan ini disahkan pada Sidang World Health Assembly ke-78 di Jenewa, Swiss, pada 23 Mei 2025.

    Pengalaman menangani pandemi Covid-19 termasuk dalam pertimbangan terhadap perpindahan ini. Pandemi Covid-19 disebut menyadarkan Indonesia untuk memperkuat kolaborasi negara-negara

    (/)

  • Kerap Tak Disadari, Ini Gejala Kanker yang Bisa Muncul saat Malam Hari

    Kerap Tak Disadari, Ini Gejala Kanker yang Bisa Muncul saat Malam Hari

    Jakarta

    Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.

    Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya tidak menimbulkan gejala pada stadium awal. Kanker baru terdeteksi dan ditangani setelah mencapai stadium lanjut. Hal ini yang membuat pentingnya mendeteksi kanker sedini mungkin.

    Menurut National Health Service (NHS), 1 dari 2 orang akan mengidap kanker selama hidup mereka. Di Inggris, empat jenis kanker yang paling umum adalah kanker payudara, kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker usus.

    Dikutip dari Express UK, orang yang rentan mengidap kanker bukan hanya perokok atau mereka yang sering mengonsumsi daging merah. Berbagai jenis kanker juga dapat terjadi dengan berbagai cara, bahkan pada orang yang tampak sehat.

    Adapun salah satu gejala kanker bisa muncul saat malam hari. Gejalanya berupa keringat berlebih di malam hari.

    Tidak jelas mengapa beberapa jenis kanker menyebabkan keringat malam. Ini mungkin terjadi karena tubuh mencoba melawan kanker.

    Perubahan kadar hormon juga bisa menjadi penyebabnya. Saat kanker menyebabkan demam, tubuh mungkin berkeringat berlebihan saat mencoba mendinginkan diri.

    Keringat berlebih saat malam hari juga bisa menjadi tanda hal lain, seperti berolahraga sebelum tidur, minum minuman panas sebelum tidur, minum terlalu banyak alkohol, atau memasang pemanas ruangan terlalu tinggi.

    Namun, jika kondisi ini terjadi secara tiba-tiba, bisa jadi merupakan salah satu dari banyaknya gejala utama kanker yang perlu diwaspadai.

    Menurut Cancer Research UK, ada beberapa gejala umum kanker yang perlu diwaspadai. Berikut penjelasannya.

    Keringat malam yang sangat banyak.Kelelahan.Pendarahan atau memar yang tidak dapat dijelaskan.Nyeri yang tidak dapat dijelaskan.Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.Benjolan atau pembengkakan yang tidak biasa di bagian tubuh.Tahi lalat baru, atau perubahan pada tahi lalat.Perubahan kulit atau luka yang tidak kunjung sembuh.Suara serak, suara serak, atau batuk yang tidak kunjung sembuh.Batuk berdarah.Kesulitan menelan.Sesak napas.Mulas atau gangguan pencernaan yang terus-menerus.Perubahan yang tidak biasa pada ukuran atau kondisi payudara.Kembung yang terus-menerus.Kehilangan nafsu makan.Perubahan kebiasaan buang air besar seperti sembelit, feses yang lebih encer atau lebih sering buang air besar.Darah dalam feses.Pendarahan vagina yang tidak terduga termasuk setelah berhubungan seks, di antara periode menstruasi atau pasca-menopause.Darah dalam urine.Masalah buang air kecil.

    “Penting untuk mewaspadai setiap tanda-tanda kanker baru atau gejala yang mengkhawatirkan,” kata NHS.

    “Meskipun kemungkinan besar bukan kanker, penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum agar mereka dapat memeriksanya. Mendeteksi kanker sejak dini berarti lebih mudah untuk mengobatinya,” bebernya.

    (sao/suc)

  • Menkes Pastikan Hoax! Vaksin TBC Baru Bukan dari Singapura, Akan Diproduksi di RI

    Menkes Pastikan Hoax! Vaksin TBC Baru Bukan dari Singapura, Akan Diproduksi di RI

    Jakarta

    Indonesia termasuk salah satu negara yang mengikuti uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) baru besutan Bill Gates. Lebih dari dua ribu orang sudah menerima suntikan vaksinasi TBC bernama M72 dan tengah dipantau efikasinya.

    Hal ini memicu pro-kontra, salah satunya termasuk kekhawatiran Indonesia hanya dijadikan ‘kelinci percobaan’. Bahkan, narasi viral yang beredar di media sosial, mengaitkan produksi vaksin TBC baru akan dilakukan di Singapura karena sudah tersedia pabrik vaksin, sementara Indonesia hanya menjadi lokasi uji coba.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin jelas membantah anggapan tersebut. Pabrik vaksinasi besutan Bill Gates sendiri masih berlokasi di AS, meski Bill Gates belakangan mendirikan kantor di Singapura.

    “Salah besar, nggak ada itu pabrik vaksin di Singapura, Hoax. Pabrik vaksinnya ini masih dibikin di Amerika. Nah sekarang dengan kita clinical trial, kita akan Bio Farma nanti diminta mendampingi supaya bikinnya jangan di tempat lain,” terang Menkes Budi pasca ditemui di kawasan Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).

    Vaksin Bakal Gratis?

    Mengingat kasus baru dan kematian TBC di Indonesia relatif tinggi, Menkes Budi membuka kemungkinan vaksinasi TBC baru akan masuk dalam program pemerintah. Meski begitu, ia belum merinci lebih lanjut sasaran dan kemungkinan kelompok prioritas yang bisa lebih dulu mendapatkan vaksin TBC M72.

    “Nanti rencana kita, karena ini kan burdennya paling tinggi, meninggal paling banyak dibandingkan malaria, DBD, semua penyakit menular, ini yang penyakit pembunuh paling banyak, itu nanti kita akan masukkan program, cuma itu nanti begitu sudah jadi Insya Allah 2028 nih, masih jamannya saya, akan selesai di 2029,” pungkas dia.

    (naf/kna)

  • Lansoprazole Obat untuk Apa? Ini Fungsi, Dosis, hingga Efek Sampingnya

    Lansoprazole Obat untuk Apa? Ini Fungsi, Dosis, hingga Efek Sampingnya

    Jakarta

    Dalam dunia medis, berbagai jenis obat dikembangkan untuk mengatasi gangguan sistem pencernaan. Salah satu obat tersebut bernama Lansoprazole.

    Obat ini dapat digunakan untuk mengurangi jumlah asam di lambung. Namun, sebelum mengonsumsinya, ada beberapa hal yang perlu diketahui.

    Lansoprazole Obat untuk Apa?

    Lansoprazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, refluks asam lambung dan penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD). Dikutip dari laman NHS, lansoprazole juga dikonsumsi untuk mencegah dan mengobati tukak lambung serta terkadang untuk Sindrom Zollinger-Ellison. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

    Dosis Lansoprazole

    Lansoprazole tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet. Biasanya, obat ini akan diminum sekali sehari pada pagi hari.

    Lansoprazole bekerja dengan sangat baik jika diminum setidaknya 30 menit sebelum makan. Hal ini karena makanan bisa menghentikan sebagian lansoprazole yang masuk ke dalam tubuh.

    Dosis untuk gangguan pencernaan, refluks asam, dan tukak lambung adalah 15 mg sampai 30 mg sehari. Sementara untuk Sindrom Zollinger-Ellison adalah 60 mg sehari tapi bisa meningkat menjadi 120 mg sehari, tergantung pada seberapa baik kerja obat tersebut.

    Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Mengonsumsi Lansoprazole?

    Bergantung pada kondisi tubuh, lansoprazole mungkin hanya perlu dikonsumsi selama beberapa minggu atau bulan. Beberapa orang bahkan hanya meminum obat ini saat merasakan gejala. Namun terkadang, ada juga yang perlu mengonsumsinya lebih lama, bahkan bertahun-tahun.

    Efek Samping Lansoprazole

    Kebanyakan orang yang minum lansoprazole tidak mengalami efek samping. Namun, efek samping yang mungkin terjadi adalah:

    Sakit kepalaDiareSakit perutSembelitRuam kulitPusing atau lelahMulut atau tenggorokan keringPerhatikan Ini Sebelum Mengonsumsi Lansoprazole

    Lansoprazole tidak boleh dikonsumsi jika seseorang yang alergi terhadap obat ini atau sedang mengkonsumsi obat yang mengandung rilpivirine. Dikutip dari laman Drugs, beritahu dokter jika pernah mengalami:

    Penyakit hatiLupusKadar magnesium rendah dalam darahOsteoporosis atau kepadatan mineral tulang rendahHarus menjalani endoskopiBolehkah Lansoprazole Dikonsumsi Ibu Hamil dan Menyusui?

    Lansoprazole biasanya tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat serupa bernama omeprazole sebagai gantinya.

    Sementara, untuk ibu menyusui, jika petugas kesehatan menyatakan bayi yang disusui sehat, maka konsumsi lansoprazole dibolehkan. Tidak diketahui berapa banyak obat yang akan masuk ke ASI, tapi kemungkinan jumlahnya sangat sedikit. Bayi tidak akan menyerap obat tersebut dalam jumlah banyak ke tubuhnya.

    (elk/kna)

  • Sudah 2 Ribu Warga RI Disuntik Vaksin TBC ‘Bill Gates’, Menkes Ungkap Kondisinya

    Sudah 2 Ribu Warga RI Disuntik Vaksin TBC ‘Bill Gates’, Menkes Ungkap Kondisinya

    Jakarta

    Vaksin TBC baru besutan Bill Gates diuji coba di Indonesia, Zambia, Kenya, hingga Malawi. Total ada 2.095 peserta uji klinis tiga vaksin TBC di Indonesia, terbanyak dari Jawa Barat.

    Uji klinis ini melibatkan para peneliti di Universitas Padjajaran juga Universitas Indonesia. Targetnya diharapkan rampung dan bisa digunakan sebelum 2029.

    “Dan ini sudah disuntikkan sejak November 2024,” tegas Menkes Budi pasca ditemui di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).

    “Kalau (efek samping) Itu langsung dilakukan pada saat itu juga dan sampai sekarang, tidak ada sama sekali yang masuk bahwa mereka ada bermasalah, karena itu tadi, pertanyaan seperti ini itu banyak dilakukan di clinical trial level 1 yang 3 tahun, 4 tahun yang lalu sudah dilakukan,” lanjut Menkes.

    Mungkinkah Efikasinya 100 Persen?

    Membutuhkan waktu hitungan tahun untuk memastikan apakah vaksin TBC baru M72 berhasil menekan kemungkinan jatuh sakit hingga bergejala parah pada semua kelompok. Termasuk angka efikasi atau kemanjuran vaksin dari berapa lama perlindungan bertahan pasca disuntikkan.

    Meski begitu, Menkes tidak bisa mengklaim efikasi mencapai 100 persen, berkaca pada banyak vaksin yang sudah lebih dulu diproduksi.

    Bila berhasil, kemungkinan besar Indonesia menjadi negara terdepan yang ikut memproduksi vaksin bekerja sama dengan Bio Farma. Menkes juga membantah adanya narasi pabrik vaksin TBC baru diproduksi di Singapura.

    “Salah besar, nggak ada itu pabrik vaksin di Singapura, Hoax. Pabrik vaksinnya ini masih dibikin di Amerika,” lanjutnya.

    “Intinya sekarang dengan kita clinical trial, kita akan minta Bio Farma mendampingi supaya bikinnya jangan tempat lain, bikinnya di Indonesia,” pungkas dia.

    (naf/up)

  • Ilmuwan Ciptakan Masker yang Bisa Deteksi Gagal Ginjal Lewat Bau Mulut

    Ilmuwan Ciptakan Masker yang Bisa Deteksi Gagal Ginjal Lewat Bau Mulut

    Jakarta

    Ilmuwan menciptakan masker yang bisa membantu mendeteksi gagal ginjal lewat bau mulut. Mereka membuat masker bedah yang dimodifikasi, berisi sensor napas yang dapat secara akurat mendeteksi saat seseorang mengidap penyakit ginjal.

    Dalam penelitian baru yang diterbitkan pada 7 Mei di jurnal ACS Sensors, masker tersebut menganalisis napas seseorang untuk mencari gas yang berhubungan dengan penyakit ginjal.

    “Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan pasien penyakit ginjal kronis dengan memfasilitasi identifikasi perubahan perkembangan penyakit secara tepat waktu,” kata peneliti Dr. Annalisa Noce, seorang peneliti hipertensi dan nefrologi di Universitas Roma Tor Vergata di Italia, dalam keterangannya dikutip dari US News, Jumat (9/5/2025).

    Ginjal membuang produk limbah yang dihasilkan oleh fungsi alami tubuh, tetapi penyakit ginjal mengurangi kemampuan organ untuk menyaring limbah tersebut. Akibatnya, orang dengan penyakit gagal ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) mengeluarkan amonia dalam kadar tinggi.

    Untuk penelitian ini, para peneliti menciptakan sensor napas yang akan mendeteksi amonia dan gas lain yang terkait dengan penyakit ginjal, menggunakan elektroda perak yang dilapisi polimer yang dipilih secara khusus.

    Mereka lalu menguji masker wajah itu pada 100 orang, yang sekitar setengahnya didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa masker tersebut mengidentifikasi penyakit ginjal dengan benar sebanyak 84 persen, dan secara akurat menyingkirkan penyakit ginjal sebanyak 88 persen.

    Penemuan tersebut juga menunjukkan bahwa data sensor dapat digunakan untuk memperkirakan stadium penyakit ginjal seseorang, yang dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan.

    (kna/kna)

  • Hasil Pemeriksaan Pria yang Ginjalnya Rusak Parah gegara Squat 2 Ribu Kali

    Hasil Pemeriksaan Pria yang Ginjalnya Rusak Parah gegara Squat 2 Ribu Kali

    Jakarta

    Seorang pria di Primorsky Krai, Rusia, dirawat di rumah sakit Vladivostok Clinical setelah mencoba tantangan olahraga yang memicu komplikasi kesehatan yang parah.

    Menurut dokter di departemen nefrologi rumah sakit tersebut, pria berusia 20 tahun itu bertaruh dengan seorang temannya untuk sebuah tantangan. Ia mengklaim bahwa bisa menyelesaikan squat 2 ribu kali dalam satu sesi.

    Namun, itulah awal dari mimpi buruknya. Beberapa jam setelah menyelesaikan tantangan itu, dia mengalami pembengkakan parah di kakinya, nyeri yang luar biasa, dan gejala yang mengkhawatirkan.

    Termasuk warna urinenya yang berubah menjadi cokelat tua dan tidak buang air kecil sama sekali. Karena takut kondisinya semakin memburuk, ia mencari pertolongan medis dan diperiksa secara mendalam.

    Hasil Pemeriksaan

    Dokter mendiagnosisnya mengalami rhabdomyolysis, kondisi langka tetapi berpotensi fatal, dipicu kerusakan otot berlebihan yang melepas racun ke dalam aliran darah.

    Racun-racun ini, terutama kreatin kinase dan mioglobin, dapat membebani ginjal yang memicu kerusakan parah atau bahkan gagal ginjal.

    Dalam kasusnya, tes medis mengungkapkan bahwa fungsi ginjalnya telah turun hingga hanya 50 persen dari kapasitas normal. Jika tidak diobati, rhabdomyolysis dapat mengakibatkan kerusakan ginjal permanen, komplikasi jantung, bahkan kematian.

    Beruntung, tim bagian nefrologi rumah sakit dapat menstabilkan kondisinya tanpa perlu dialisis. Tetapi, dokter memperingatkan bahwa pemulihan sepenuhnya akan memakan waktu mulai dari tiga bulan hingga satu tahun.

    Rumah sakit merilis pernyataan resmi tentang insiden tersebut. Mereka memperingatkan soal tantangan kebugaran yang bisa berujung fatal bagi kesehatan.

    “Kekuatan bukan hanya tentang pencapaian fisik, tetapi juga tentang mengetahui cara melindungi tubuh seseorang,” tutur pihak rumah sakit, dikutip dari News 18.

    “Meskipun olahraga teratur bermanfaat, memaksa tubuh melampaui batasnya dapat menyebabkan konsekuensi yang membawa malapetaka,” sambungnya.

    Kasus ini menjadi peringatan keras bagi penggemar olahraga, khususnya anak muda yang suka melakukan latihan ekstrem tanpa pantauan dari profesional. Obsesi untuk mencapai target yang tidak realistis semakin umum, terutama di kalangan orang yang sering ke tempat gym dan influencer media sosial.

    Namun, para profesional medis menekankan bahwa personal trainer atau pelatih gym meski memiliki pengetahuan tentang pelatihan fisik, bukanlah ahli medis. Latihan yang berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius untuk kesehatan.

    (sao/kna)

  • Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates: 2 Ribu Orang Disuntik Sejak 2024, Terbanyak di Jabar

    Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates: 2 Ribu Orang Disuntik Sejak 2024, Terbanyak di Jabar

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) M72 di Indonesia sudah masuk tahap ketiga. Total 2.095 peserta sudah mendapatkan suntikan vaksin M72 sejak November 2024, terbanyak di Jawa Barat.

    Secara berkala, hasil dari pemberian vaksinasi akan dipantau untuk melihat atau memperkirakan efikasi vaksinasi. Keuntungan Indonesia terlibat dalam uji klinis vaksin TBC besutan Bill Gates, juga termasuk produksi vaksinasi yang bisa dilakukan lebih awal.

    Hal ini diperlukan di tengah Indonesia masih menjadi negara dengan beban kasus TBC kedua tertinggi di dunia, setelah India.

    “Vaksin itu ada clinical trial 1, 2 dan 3, cilincial trial 1 ditentukan vaksin ini aman atau tidak, dan ini sudah dilakukan dua tiga tahun lalu, jadi sudah pasti aman, clinical trial 3 ngecek efektivitasnya dari 100 yang diobatin, yang tidak tertular, tidak jatuh sakit berapa,” terang Menkes Budi pasca ditemui di kawasan Jakarta Timur, Kamis (9/5/2025).

    “Itu sudah disuntikkan sejak November, kalau ada apa efek samping langsung dilakukan saat itu juga, sampai sekarang tidak ada sama sekali yang masuk bahwa mereka bermasalah,” tandasnya.

    Bantah soal Kelinci Percobaan

    Indonesia menjadi salah satu lokasi uji klinis vaksin TBC, tidak lantas berkaitan dengan kelinci percobaan. Hal ini berkaca pada program vaksinasi malaria. Saat itu, Indonesia tidak terlibat secara langsung dalam pembuatan vaksinasi.

    Walhasil, vaksin tersebut tidak efektif diberikan pada warga Indonesia, dan hanya ampuh di genetik Afrika. Indonesia disebut Menkes tidak ingin kehilangan kesempatan yang sama.

    “Ini bukan seperti kelinci percobaan seperti itu, Indonesia berpartisipasi karena Indonesia pasiennya banyak yang meninggal, kita waktu malaria nggak ikut, pas sudah ketemu tuh vaksinnya ternyata vaksin khusus,” jelasnya.

    “Cocoknya pasien genetik afrika jadi vaksin malaria hanya cocok di afrika, Indonesia nggak, padahal kan kita banyak juga kasusnya,” pungkas dia.

    (naf/kna)

  • Paus Leo XIV, Pemimpin Gereja Katolik Dunia Baru yang Suka Olahraga Tenis

    Paus Leo XIV, Pemimpin Gereja Katolik Dunia Baru yang Suka Olahraga Tenis

    Jakarta

    Kardinal Robert Francis Prevost dengan nama kepausan Leo XIV terpilih menjadi paus baru untuk memimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan. Paus Leo XIV merupakan paus pertama asal Amerika Serikat.

    Paus Leo XIV mengikuti jejak pendahulunya, Paus Fransiskus. Tidak hanya dalam hal spiritual, tetapi juga dalam minatnya terhadap olahraga.

    Sebelumnya, Paus Fransiskus mengungkapkan kesukaannya terhadap sepak bola dan dukungan seumur hidupnya terhadap klub Argentina San Lorenzo. Hal itu yang langsung menghubungkannya dengan jutaan penggemar di seluruh dunia.

    Pengabdiannya terhadap olahraga tersebut menjadi simbol sifatnya yang membumi selama bertahun-tahun sebagai Paus Agung. Sekarang, dengan Paus Leo XIV yang memimpin, olahraga yang berbeda dapat menjadi terkenal.

    Paus Leo XIV mengungkapkan kecintaannya pada hobi baru dan keinginannya untuk memainkannya lagi suatu hari nanti. Dalam sebuah wawancara, Paus Leo XIV berbagi kecintaannya pada tenis dan berharap bisa kembali menekuni olahraga tersebut.

    “Saya menganggap diri saya penggemar berat tenis. Sejak saya meninggalkan Peru, saya hanya punya sedikit kesempatan untuk berlatih, jadi saya tidak sabar untuk kembali ke lapangan,” terangnya yang dikutip dari BOLAVIP.

    Dunia tenis kini mengalihkan perhatiannya ke potensi hubungan Paus Leo XIV dengan olahraga tersebut. Dengan banyaknya pemain top yang berkompetisi dalam turnamen Italian Open, para penggemar penasaran untuk mengetahui siapa yang mungkin menjadi pemain favoritnya.

    Selain itu, muncul berbagai pertanyaan soal apakah Paus yang baru tersebut dapat tampil di acara tenis besar di masa mendatang.

    Paus Lain yang Punya Minat di Bidang Olahraga

    Selain Paus Fransiskus dan Paus Leo XIV, ada Paus Agung lainnya yang memiliki minat yang sama terhadap sepak bola. Paus Yohanes Paulus II dikenal sebagai penggemar berat olahraga tersebut di negara asalnya, Polandia.

    Menurut berbagai laporan, ia bahkan senang bermain sebagai penjaga gawang semasa mudanya.

    (sao/kna)