Category: Detik.com Kesehatan

  • Balita Umur 2 Tahun Punya IQ Tinggi, Jadi Anggota Termuda Komunitas Anak Jenius

    Balita Umur 2 Tahun Punya IQ Tinggi, Jadi Anggota Termuda Komunitas Anak Jenius

    Jakarta

    Balita di Inggris mencatatkan namanya sebagai anggota termuda komunitas anak jenius di dunia, Mensa. Di usianya yang baru menginjak dua tahun, dia sudah mencapai skor IQ 132!

    Joseph Harris-Birtill, lahir pada tanggal 23 November 2021, membuktikan dirinya mampu meraih IQ 132, skor minimal yang harus didapatkan agar masuk komunitas anak jenius itu. Diperkirakan hanya 2 persen populasi dunia dengan IQ setinggi itu.

    Menurut ibunya, Dr. Rose Harris-Birtill yang juga seorang dosen di University of St Andrews di Scotland, Inggris, anaknya kini tengah mempelajari kode Morse, sudah menghapal alfabet Yunani, dan mulai tertarik pada tabel periodik.

    Dia juga mengucapkan kata pertamanya saat berusia tujuh bulan dan membaca buku pertamanya dengan suara keras dari awal sampai akhir saat berusia 21 bulan.

    “Minatnya sangat luas dan beragam, dan ia selalu bersemangat untuk belajar lebih banyak dan menyukai tantangan,” ujar dia dikutip dari IFL Science.

    Orang tua Joseph pertama kali menghubungi Mensa untuk mendapatkan dukungan tambahan ketika menjadi jelas bahwa ia mampu maju jauh lebih cepat daripada anak-anak pada umumnya.

    “Saya mencari dukungan lebih lanjut yang tersedia secara daring, dan melihat bahwa Mensa menawarkan sumber daya dan keanggotaan untuk anak-anak yang sangat berkemampuan,” jelasnya.

    Anggota termuda kedua Mensa saat ini adalah Isla McNabb dari Kentucky, yang berusia 2 tahun dan 195 hari ketika ia bergabung.

    (kna/kna)

  • Kasus Aktif COVID-19 di India Meroket, Naik 1.200 Persen dalam Sepekan

    Kasus Aktif COVID-19 di India Meroket, Naik 1.200 Persen dalam Sepekan

    Jakarta

    India merupakan salah satu negara di Asia yang mengalami kenaikan kasus COVID-19. Menurut data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan India, ada 3.395 kasus aktif COVID-19 hingga Sabtu pagi. Jumlah tersebut naik sekitar 1.200 persen bila dibandingkan dengan pekan lalu.

    India memiliki 257 kasus aktif pada 22 Mei dan 1.010 pada 26 Mei. Sedangkan pada 27-28 Mei, tercatat sebanyak 685 kasus COVID-19 baru dengan empat kematian.

    Dikutip dari NDTV, Kerala menjadi negara bagian dengan jumlah kasus tertinggi dengan 189 kasus baru pada 27 Mei, dan memiliki 1.336 kasus aktif. Posisinya diikuti Maharashtra 467 kasus, Delhi 375 kasus, Gujarat 265 kasus, Karnataka 234 kasus, Benggala Barat 205 kasus, Tamil Nadu 185 kasus, dan Uttar Pradesh 117 kasus.

    Lalu, ada juga Rajasthan dengan 60 kasus, Puducherry 41 kasus, Haryana 26 kasus, Andhra Pradesh 17 kasus dan Madhya Pradesh 16 kasus. Sepanjang tahun 2025, India mencatat 26 kematian akibat COVID-19.

    Indian Council of Medical Research (ICMR) menyatakan hasil sekuens genom terhadap sampel di wilayah barat dan selatan menunjukkan varian baru tersebut merupakan sub-varian omicron. Strain tersebut menjadi penyebab gelombang besar COVID di India pada tahun 2022.

    “Varian tersebut adalah LF.7, XFG, JN.1, dan NB.1.8.1. Tiga varian pertama lebih umum,” kata Kepala ICMR, Dr Rajiv Behl.

    Dr Rajiv juga telah mengonfirmasi telah terjadi peningkatan kasus COVID-19 di wilayah selatan, kemudian barat, dan sekarang utara India. Menurutnya, semua kasus dipantau melalui Integrated Disease Surveillance Programme (IDSP).

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu telah mengklasifikasikan subvarian LF.7 dan NB.1.8.1 sebagai Variant Under Monitoring (VUM). WHO menyarankan vaksinasi booster sebagai langkah pencegahan keparahan gejala, khususnya untuk kelompok rentan.

    “Meskipun terjadi peningkatan kasus dan rawat inap di beberapa negara tempat NB.1.8.1 tersebar luas, data saat ini tidak menunjukkan bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lain yang beredar,” kata WHO.

    (avk/up)

  • AS Tarik Mentimun yang Picu 40 Orang Jatuh Sakit, Inikah Pemicunya?

    AS Tarik Mentimun yang Picu 40 Orang Jatuh Sakit, Inikah Pemicunya?

    Jakarta – Wabah keracunan makanan akibat bakteri salmonella tengah meluas di Amerika Serikat. Puluhan orang di 18 negara bagian jatuh sakit setelah mengonsumsi mentimun yang kini telah ditarik dari peredaran.

    Dikutip dari CNN, Jumat (31/5), setidaknya 48 orang dilaporkan sakit, dan 16 di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Mentimun tersebut diproduksi oleh Bedner Growers yang berbasis di Florida dan didistribusikan oleh Fresh Start Produce Sales. Produk itu dijual antara 29 April hingga 19 Mei.

    Tak hanya menyebar lewat toko seperti Target, mentimun ini juga dikirim ke restoran, rumah sakit, bahkan kapal pesiar. Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit AS CDC mencatat, ada laporan orang jatuh sakit di enam kapal pesiar yang berangkat dari pelabuhan AS antara akhir Maret dan pertengahan April.

    Penarikan produk pun dilakukan oleh sejumlah perusahaan, termasuk Target yang menarik puluhan produk seperti mentimun utuh, salad, dan sayuran gulung.

    Wabah ini ditemukan saat investigasi lanjutan terhadap wabah serupa pada 2024 yang menyebabkan 551 orang sakit dan 155 dirawat di rumah sakit. Saat itu, salmonella ditemukan di air kanal, digunakan oleh Bedner Growers dan Thomas Produce Company.

    Kini, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS FDA kembali menemukan sampel mentimun Bedner yang terkontaminasi salmonella di pusat distribusi di Pennsylvania. Sampel itu cocok dengan jenis salmonella yang membuat warga jatuh sakit. Beberapa jenis lain juga ditemukan dan sedang ditelusuri oleh CDC.

    Gejala salmonella meliputi diare, demam, muntah, dan sakit perut. Sebagian besar pasien sembuh dalam seminggu, tapi anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah berisiko mengalami kondisi serius dan perlu dirawat.

    (naf/up)

  • Situasi Terkini COVID-19 di Indonesia, Ada 72 Kasus Positif Sepanjang 2025

    Situasi Terkini COVID-19 di Indonesia, Ada 72 Kasus Positif Sepanjang 2025

    Jakarta – Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan surat edaran kewaspadaan COVID-19 setelah sejumlah negara tetangga melaporkan kenaikan kasus. Surat yang ditujukan kepada fasilitas pelayanan kesehatan itu diterbitkan menanggapi peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia, yakni Thailand, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Aji Mulawarman mengatakan surat edaran tersebut diterbitkan sebagai upaya memperkuat kewaspadaan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 di layanan kesehatan.

    “Sudah ada warning di sekitar kita, kita harus lebih siap. Di negara tetangga sudah naik, kita harus siap tapi bukan untuk bikin masyarakat panik,” kata Aji kepada detikcom, Senin (2/6/2025).

    Dari data yang dihimpun Kemenkes, sepanjang 2025 ada sekitar 2.160 spesimen yang diperiksa. Hasilnya, 72 kasus di antaranya positif COVID-19.

    Kenaikan kasus tercatat di Januari 2025 kemudian menurun mulai April. Angkanya perlahan naik di minggu ke-17 hingga minggu ke-19 dengan positivity rate 3,62 persen.

    Berbeda dengan negara tetangga, Aji mengatakan situasi COVID-19 di Indonesia cenderung lebih terkendali. Melihat kondisi di negara tetangga, pemerintah juga belum memperketat mobilisasi warga dengan pemberlakukan travel banned.

    “Kita emang nggak ada travel banned. Sampai saat ini kebijakan tersebut belum ada, tapi pengawasan di pintu masuk tetap dilakukan,” pungkas Aji.

    (kna/up)

  • Thailand ‘Dihantui’ Varian Baru COVID-19, Ada Kasus Kematian

    Thailand ‘Dihantui’ Varian Baru COVID-19, Ada Kasus Kematian

    Jakarta

    Pemerintah Thailand mewaspadai varian baru COVID-19 NB.1.8.1 yang menyebar belakangan ini. Warga diminta waspada dan mengikuti langkah-langkah pencegahan.

    Deputi juru bicara pemerintah Anukool Pruksanusak mengumumkan pada Sabtu (31/5/2025), situasi makin mengkhawatirkan. Mengutip WHO, COVID-19 disebutnya meningkat secara signifikan di Pasifik Barat, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur.

    Persebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 meningkat sejak pertengahan Februari, dengan positivity rate mencapai 11 persen. Angka ini tercatat paling tinggi sejak Juli 2024.

    Dikutip dari The Nation, varian baru NB.1.8.1 mengalami perkembangan pesat. Varian ini merupakan subvarian dari XDC.1.5.1 yang juga adalah turunan dari varian JN.1.

    Pada pertengahan Mei 2025, varian ini telah mencakup 10,7 persen dari sekuens genetik global, dari yang hanya 2,5 persen empat pekan sebelumnya. Meski terbilang masih minoritas, varian ini mengalami peningkatan pesat khususnya di Pasifik barat (dari 8,9 persen menjadi 11,7 persen), Amerika (dari 1,6 persen menjadi 4,9 persen), dan Eropa (dari 1,0 persen menjadi 6,0 persen).

    Di Asia Tenggara, baru ada 5 kasus yang dilaporkan dan hingga kini belum ada laporan di Afrika dan Mediterania Timur.

    Sementara itu, Thailand melaporkan 41.283 kasus baru pada 30 Mei 2025 dengan 2 kasus kematian. Area metropolitan Bangkok mencatat jumlah kasus paling tinggi, disusul Provinsi Chonburi. dengan laju infeksi paling tinggi di kalangan dewasa-bekerja, pelajar, anak, dan lansia.

    NEXT: Indonesia mengeluarkan Imbauan

    Surat edaran Kementerian Kesehatan RI tentang kewaspadaan COVID-19 menyebut peningkatan kasus di kawasan Asia terjadi sejak minggu ke-12 tahun 2025. Varian XEC dan JN.1 dalam edaran tersebut dilaporkan paling dominan di Thailand.

    Merespons kewaspadaan tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan imbauan bagi yang berencana bepergian ke luar negeri. Selain memantau perkembangan COVID-19 melalui kanal resmi, Kemlu juga mengimbau untuk menerapkan protokol kesehatan berikut:

    Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer.Menggunakan masker bagi yang sakit atau jika berada di kerumunan.Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernafasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko.

    Simak Video “Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Potret Aksi Lincah Petarung Tarung Derajat di Tengah Hiruk Pikuk CFD Depok

    Potret Aksi Lincah Petarung Tarung Derajat di Tengah Hiruk Pikuk CFD Depok

    Foto Health

    Averus Kautsar – detikHealth

    Senin, 02 Jun 2025 05:00 WIB

    Jakarta – Aksi atlet muda tarung derajat membuat pengunjung car free day (CFD) Depok berdecak kagum. Diharapkan olahraga bela diri ini lebih dikenal luas oleh masyarakat.

  • Terlalu Cepat Kurus Ada Bahayanya, Ini Saran Dokter Gizi soal Diet

    Terlalu Cepat Kurus Ada Bahayanya, Ini Saran Dokter Gizi soal Diet

    Jakarta – Gemuk memang tidak sehat, apalagi sampai overweight dan obesitas. Namun begitu, menurunkan berat badan terlalu cepat ternyata juga tidak dianjurkan karena ada risikonya.

    Dokter gizi klinis dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan, progress penurunan berat badan idealnya ada di kisaran 2-4 kg. Ini artinya, dalam sepekan tidak dianjurkan untuk berat badan turun lebih dari 1 kg.

    Dikhawatirkan, berat badan yang terlalu cepat tidak hanya mengikis massa lemak. Menurut dr Dessy, sering kali diet yang terlalu ambisius seperti ini juga mengorbankan massa otot yang sebenarnya sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan metabolisme.

    “Makin banyak otot hilang, kita takutkan ketika makan dikit saja metabolismenya rendah. Makin berisiko lagi untuk berat badan meningkat,” jelasnya kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).

    Untuk bisa menurunkan berat badan dengan sehat, dr Dessy menyarankan pola makan yang seimbang. Selain itu, olahraga juga penting untuk menjaga defisit kalori serta membantu menjaga massa otot.

    (up/up)

  • Thailand ‘Dihantui’ Varian Baru COVID-19, Ada Kasus Kematian

    Sisa-sisa Peringatan COVID-19, Wajib Masker hingga Social Distancing

    Sisa-sisa Peringatan COVID-19, Wajib Masker hingga Social Distancing

  • Rayakan 17 Tahun Pelayanan, Damessa Beri Perawatan Gigi Gratis di Bogor

    Rayakan 17 Tahun Pelayanan, Damessa Beri Perawatan Gigi Gratis di Bogor

    Jakarta – Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-17, Klinik Gigi Damessa, salah satu penyedia layanan kesehatan gigi terpercaya di Indonesia, menggelar kegiatan sosial bertajuk ‘Pemeriksaan dan Perawatan Gigi Gratis’. Berlangsung di Gedung Kebon Jati Indraprasta, Bogor, acara ini menjangkau 100 peserta dari komunitas ojek daring serta masyarakat umum.

    Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini menjadi upaya Klinik Gigi Damessa untuk terus berkontribusi kepada masyarakat sekaligus bentuk kepedulian terhadap isu kesehatan gigi dan mulut yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

    “Kami tergerak ketika melihat data dari Kementerian Kesehatan yang menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu temuan paling dominan dalam pemeriksaan kesehatan gratis di Indonesia. Ini menjadi panggilan bagi Damessa, yang selama 17 tahun telah berfokus melayani masyarakat di bidang ini,” ujar Founder Damessa, drg.Hastin Dian A, Sp KGA dalam keterangan tertulis, Minggu (1/6/2025).

    Pelayanan Profesional Setara Klinik

    Foto: Klinik Gigi Damessa

    Dalam kegiatan ini, sebanyak 14 dokter gigi umum dan spesialis memberikan layanan berupa pemeriksaan gigi, pencabutan, penambalan sederhana, dan aplikasi fluoride topikal. Seluruh tindakan dilakukan dengan standar klinik yang ketat guna memastikan keamanan dan kualitas pelayanan.

    “Meskipun dilakukan di luar ruang praktik biasa, kami memastikan seluruh prosedur pelayanan tetap setara dengan yang diterapkan di klinik mulai dari sterilisasi hingga teknik penanganan medis, semua dijalankan secara cermat,” jelas drg.Hastin.

    Foto: Klinik Gigi Damessa

    Kegiatan ini dibagi ke dalam tiga kloter dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Melihat respons positif ini, Damessa berencana menjadikan program ini sebagai agenda sosial tahunan yang akan menjangkau lebih banyak wilayah di masa mendatang.

    “Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi terus meningkat, namun akses terhadap layanan masih belum merata. Di sinilah Damessa merasa terpanggil untuk turut hadir dan membantu,” tambahnya.

    Sejalan dengan visinya, Damessa akan terus memperluas dampak sosial dan menghadirkan pelayanan kesehatan gigi yang inklusif, profesional, dan berkelanjutan.

    Sebagai informasi, Damessa merupakan klinik gigi yang telah berdiri sejak tahun 2008 dan kini memiliki 19 cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Dikenal melalui pendekatan humanis dan pelayanan medis berstandar tinggi, Klinik Gigi Damessa terus memperkuat posisinya sebagai mitra terpercaya masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

    (ads/ads)

  • Jangan Lupa Bahagia, Liburan Nggak Happy Risikonya Jantung Koroner

    Jangan Lupa Bahagia, Liburan Nggak Happy Risikonya Jantung Koroner

    Jakarta – Long weekend menjadi kesempatan untuk recharge energi fisik dan mental yang tergerus oleh rutinitas sehari-hari. Saran dokter jantung, manfaatkan benar-benar untuk merasa bahagia.

    Menurut dokter jantung dr Yuri Afifah, SpJP, liburan bisa dimanfaatkan untuk menekan hormon kortisol. Hormon ini dilepaskan oleh kelenjar adrenal ketika stres dan dapat mempengaruhi kerja jantung maupun organ lain di dalam tubuh.

    “Memang kalau misalnya kita liburan, harapannya hormon kortisolnya bisa turun ya sehingga kita stresnya akan berkurang,” katanya dalam perbincangan dengan detikcom di Depok, Jawa Barat, Rabu (28/5/2025).

    Tentunya, liburan hanya akan bermanfaat bagi jantung jika dijalani dengan bahagia. Hormon kortisol turun, jantung jadi lebih stabil ketika masa-masa liburannya terasa menyenangkan.

    “Tapi kalau liburannya ternyata menekan dan tidak bahagia, ya sama aja malah hormon kortisolnya tambah naik,” jelas dr Yuri.

    Peningkatan hormon kortisol karena stres, menurut dr Yuri dapat mensupresi hormon lain di dalam tubuh. Selain mempengaruhi denyut jantung, juga meningkatkan risiko gula darah tinggi dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

    “Ending-nya akan menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner,” jelasnya.

    (up/up)