detikcom Leaders Forum
Ari Saputra – detikHealth
Rabu, 18 Jun 2025 16:30 WIB
Jakarta – Sepanjang 2024, BPOM mengungkap 309 ribu tautan menyesatkan di e-commerce yang memasarkan obat, makanan, dan kosmetik ilegal tanpa izin edar.

detikcom Leaders Forum
Ari Saputra – detikHealth
Rabu, 18 Jun 2025 16:30 WIB
Jakarta – Sepanjang 2024, BPOM mengungkap 309 ribu tautan menyesatkan di e-commerce yang memasarkan obat, makanan, dan kosmetik ilegal tanpa izin edar.

Jakarta –
Izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menjadi acuan penting sebelum membeli produk obat maupun pangan, utamanya saat memilih belanja daring atau online. Sayangnya, banyak produk yang mencatut izin palsu sehingga kerap mengelabui konsumen.
Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok menerima laporan tersebut dalam penjualan di e-commerce.
“Pengaduan di kita, itu banyak izin BPOM RI yang ternyata bisa dimanipulasi, artinya ini harus lebih teliti lagi sebelum membeli produk,” tutur Mufti dalam sesi bincang detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal’, Rabu (18/6/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengakui tantangan penjualan di era digitalisasi. Akses konsumen pada obat dan pangan relatif mudah dan cepat, tetapi tidak semua informasi yang didapat bisa dipertanggungjawabkan.
Menurutnya, banyak iklan yang kemudian overclaim dan menyesatkan pemahaman konsumen. Misalnya, menjanjikan khasiat instan dalam suatu produk. Setelah ditelusuri, efek instan yang didapat adalah bahan kimia obat (BKO) yang seharusnya tidak dicampur pada produk herbal.
Pada e-commerce, sedikitnya ada lebih dari 300 ribu link penjualan yang berkaitan dengan produk obat herbal ilegal maupun berbahaya. Taruna menekankan pihaknya terus bekerja sama dengan e-commerce untuk melakukan takedown link.
Sayangnya, ‘lenyap satu tumbuh seribu’. Hal ini menandakan tidak hanya pemerintah yang perlu ‘turun tangan’ ikut andil dalam pemberantasan produk-produk ilegal. Namun, literasi masyarakat dalam mengenali modus penjualan produk berbahaya dan palsu.
Masyarakat bisa mengakses izin edar resmi BPOM RI melalui website cek BPOM untuk benar-benar memastikan legalitas izin. Dua persoalan tersebut yang kerap ditemukan dalam penjualan e-commerce terkait obat.
“Pelanggaran pertama itu kelihatan dia tidak ada registrasi BPOM berarti kan tidak ada yang menjamin seleksi produk, siapa yang bisa memastikan keamanannya?” papar Taruna.
“Yang kedua produk tersebut ada yang mengatakan memberikan klaim berlebihan, bisa memberikan efek instan dalam waktu sekejap,” pungkasnya.
(naf/up)

Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI kerap menyidak penjualan produk herbal ilegal hingga yang mengandung bahan kimia obat (BKO). Risikonya terbilang serius, dalam jangka panjang bisa mengganggu fungsi ginjal sampai jantung.
Penjualan terbanyak dilaporkan secara online pada sejumlah e-commerce. Meski ratusan ribu tautan penjualan sudah diturunkan, pelaku terus membuat akun baru dengan menyebar lebih banyak link penjualan produk. Modus-modus baru bermunculan.
Pasalnya, nilai ekonomi keseluruhan yang didapat dari menjual produk ilegal dan obat herbal ‘dioplos’ bahan kimia obat (BKO), bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Tentu yang paling dirugikan adalah konsumen. Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Mufti Mubarok menegaskan pihaknya terus memantau laporan keluhan terkait obat, bahkan sejak tiga ratusan anak meninggal terindikasi cemaran toksik pada obat batuk sirup.
“Jadi 2022 kan ada korban gagal ginjal akut yang temuannya 342 anak meninggal, balita, dan kemudian di 2023 yang paling menonjol di kami tentang harga obat yang tinggi sekali, saat pandemi, masyarakat susah beli,” tuturnya dalam detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal’, Rabu (18/6/2025).
“2024 kemarin kita terkait dengan catering hampir data kami 1.200 termasuk makan bergizi dan yang terakhir kosmetik yang memang cukup tinggi,” tandasnya.
Meski begitu, jumlah aduan tersebut diyakini Mufti jauh lebih sedikit ketimbang apa yang terjadi di lapangan. Banyak konsumen yang memilih pasrah saat menerima produk tidak sesuai ketentuan, meski mengalami kerugian.
“Banyak yang berpikir karena produknya cuma Rp 100 ribu, daripada saya harus repot mengadu, yasudah dibiarkan saja,” sorot Mufti.
Meski laporan terkait obat dan pangan ilegal tidak cukup signifikan, sekitar 20 persen dari total aduan ke BPKN adalah masalah tersebut.
Ketua BPKN Mufti Mubarok dalam detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal’, Rabu (18/6/2025). Foto: Ari Saputra/detikHealthBagaimana cara lapor ke BPKN?
Sedikitnya ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk melapor ke BPKN. BPKN memastikan pihaknya akan mengawal kasus hingga konsumen selesai mendapatkan solusi.
Cara Pengaduan
Kunjungi portal pengaduan BPKN di https://pengaduan.bpkn.go.id/.Buat akun atau login jika sudah memiliki akun.Isi formulir pengaduan dengan lengkap dan jelas, termasuk data diri, rincian kejadian, dan bukti-bukti yang relevan.Unggah dokumen pendukung (jika ada).Kirim laporan.
Hubungi BPKN di 08153-153-153.Sampaikan keluhan Anda kepada petugas.
Kirimkan keluhan Anda ke email advokasi@bpkn.go.id.Pastikan untuk melampirkan bukti-bukti pendukung.
Menurutnya, reaksi cepat dari BPOM RI menindaklanjuti laporan konsumen, bisa menghindari kemungkinan gugatan lebih lanjut dari konsumen. Misalnya, berkaca pada apa yang terjadi di masa kasus gagal ginjal akut.
“Karena kami hanya merekomendasi, memberi pengawalan sampai selesai, maka bila ada class action seperti gagal ginjal pada pasien, itu bisa berdampak sekali,” pungkas dia.
(naf/up)

Jakarta –
Seorang wanita berusia 70 tahun di Mumbai, India, Prabha Kantinal, mendonorkan ginjalnya ke menantu perempuannya. Kejadian ini disebut-sebut sangat langka sampai anggota kongres India memuji wanita itu.
“Ibu mertua yang mendonorkan ginjalnya ke menantu perempuannya itu jarang sekali. Saya cuma pernah menangani kasus ini tiga kali sepanjang saya praktek,” kata nefrologi Dr Jatin Kothari yang menangani kasus itu dikutip dari India Times.
Kejadian tersebut terjadi pada Mei 2023. Kala itu menantunya, Ameesha, didiagnosis gagal ginjal kronis yang membutuhkan transplantasi ginjal.
Prabha mengatakan dia memutuskan untuk “menghadiahkan” ginjal kepada menantu perempuannya karena dia tidak tega melihat penderitaannya.
“Saya menganggapnya sebagai putri saya, bukan menantu perempuan,” ucap Prabha.
Di India, sebagian besar pendonor organ hidup adalah perempuan, yang mendonorkan organ kepada pasangan, orang tua, atau anak-anak mereka. Selain donor organ, opsi lain untuk mengatasi gagal ginjal yakni cuci darah.
Dr Chandrakant Lallan, dokter keluarga mereka mengatakan bahwa ia belum pernah menemukan donasi seperti itu selama 44 tahun berkarir sebagai dokter.
“Kebanyakan pendonor organ di India adalah wanita yang mendonorkan organ tersebut kepada pasangan, orang tua, atau anak-anak mereka. Namun, ibu mertua yang mendonorkan ginjalnya kepada menantu perempuannya jarang terjadi,” kata Dr Lallan.
(kna/kna)

Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI baru saja mengesahkan aturan yang bakal berdampak pada tren overclaim, kususnya terkait produk obat dan makanan. Ini sebagai upaya BPOM melindungi konsumen dari klaim produk tanpa dasar ilmiah.
“Bicara tentang overclaim, kami baru mengeluarkan aturan terbaru dan sudah ditandatangani dan tercatat di lembaran negara, itu (Peraturan BPOM) Nomor 12 tahun 2025,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar, dalam acara detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’, Rabu (18/6/2025).
“Termasuk di dalamnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan obat dan makanan, itu termasuk overclaim dijelaskan, apa yang menjadi tuntutan masyarakat dan apa sanksi-sanksinya,” lanjutnya.
Taruna Ikrar menegaskan bahwa nantinya, produsen yang memasarkan produk mereka secara overclaim akan diberikan sanksi agar menjadi efek jera.
“Itu yang saya maksud overclaim, itu penipuan, ada hukumannya,” tegas Ikrar.
Senada, CEO dari Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi mengatakan overclaim produk ini termasuk strategi pemasaran yang sangat ‘mengganggu’. Terlebih bagi para pengusaha yang jujur dan berniat mengedukasi konsumen.
“Saya ada hal lucu, kayak kemarin di brand kami. Ada orang yang memang kami videoin, kami edukasi penonton soal olahraga dan makan sehat (real food). Setiap hari kami tunjukin, ada edukasi dari dokter dan brand kami ya, produk. Selama 30 hari baru bisa lebih sehat, turun (BB) sekian,” kata Dennis.
“Tapi ada (brand) yang lain tiba-tiba (promosi) ‘besok langsung turun 2 kg’,” sambungnya.
(dpy/up)

Foto Health
Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Rabu, 18 Jun 2025 15:01 WIB
Jakarta – Dengan tinggi 2 meter 15 sentimeter, Rumeysa Gelgi selalu menonjol. Sekarang, secara resmi dia diakui sebagai wanita tertinggi di dunia.

Jakarta –
Ada berbagai macam metode diet untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah 2-2-2 yang disebut bisa menghempaskan lemak. Sama seperti rutinitas penurunan berat badan lainnya, diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Pada dasarnya metode diet 2-2-2 merupakan kombinasi dari kebiasaan makanan sehat, puasa, dan olahraga berat. Lantas, bagaimana cara melakukannya.
Apa Itu Metode 2-2-2?
Metode 2-2-2 diciptakan oleh penulis buku The Met Flex Diet: Burn Better Fuel, Burn More Fat, Ian Smith, MD. Dikutip dari Eat This Not That, metode ini menggabungkan diet keto, puasa intermittent, pengaturan asupan karbohidrat, dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT). Ada tiga angka 2 dalam metode ini dengan makna yang berbeda.
“Ini bergantian antara dua jenis makanan: makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat, dua taktik yang tidak terkait makanan seperti penimbangan mingguan dan pencatatan jurnal, dan dua latihan gaya HIIT.” kata Smith.
Dikutip dari laman Women’s Health, menurut Smith, metode 2-2-2 secara teori bisa meningkatkan fleksibilitas metabolisme untuk pembakaran lemak dan karbohidrat, serta mendorong penurunan berat badan. Meski belum ada penelitian yang menghubungkan rencana diet ni dengan penurunan berat badan, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa latihan HIIT bisa menyebabkan penurunan berat badan dan peningkatan kebugaran kardiorespirasi.
Cara Menjalankan Metode 2-2-2
Diet 2-2-2 dilakukan selama enam minggu dengan metode yang berbeda-beda. Begini caranya.
Minggu pertama: Puasa intermiten 14:10, yaitu berpuasa selama 14 jam dan makan selama 10 jam.Minggu kedua: Puasa berkala 5:2, di mana 2 hari dalam minggu itu mengonsumsi 500 kalori. Pada hari lainnya, makanan bisa dikonsumsi seperti biasa, tapi batasi hanya pada karbohidrat dan protein.Minggu ketiga dan keempat: Puasa intermittent 16:8, yaitu puasa selama 16 jam dan makan dalam rentang waktu delapan jam. Makanan yang dikonsumsi bergantian antara makanan keto lemak tinggi dan makanan dengan banyak kandungan karbohidrat.Minggu kelima dan keenam: Puasa berkala dengan pola 5:2, yaitu 2 hari dalam seminggu mengonsumsi 500 kalori. Pada hari lainnya, makanan yang dikonsumsi bergantian antara makanan keto berlemak tinggi dan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.
Sementara, untuk latihannya terdiri dari tiga jenis, yaitu latihan aerobik seperti jalan kaki, latihan kekuatan, dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT).
Pro-Kontra Diet 2-2-2
Meski disebut bisa menurunkan berat badan, menurut ahli diet dan spesialis dietetika olahraga, Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD, metode 2-2-2 tidak memberi nutrisi yang seimbang.
“Dari sudut pandang ahli diet terdaftar, diet ini tidak memberikan nutrisi seimbang, sehingga kurang berkelanjutan dibandingkan diet terkontrol kalori lainnya dengan tindakan yang tidak terlalu ekstrim. Karenanya, diet ini disarankan hanya dilakukan dalam waktu yang terbatas saja untuk mendapatkan penurunan berat badan secara cepat,” kata Goodson.
Penting untuk mendiskusikan rencana diet ini dengan dokter atau ahli diet sebelum melakukannya. Diketahui bahwa metode 2-2-2 melibatkan makanan tinggi karbohidrat.
“Makanan tinggi karbohidrat dan makanan sangat rendah karbohidrat mempunyai kemampuan untuk menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah sehingga membuat orang mengalami hipoglikemik, yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, sakit kepala, dan banyak lagi,” tambahnya.
(elk/tgm)

Jakarta –
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar mengatakan masih banyak tautan menyesatkan yang beredar di perdagangan elektronik. Sepanjang 2024, BPOM menemukan ada sekitar 309 ribu tautan yang melanggar aturan.
“Untuk tahun 2024 saja kita melihat ada 309 ribu tautan menyesatkan dan berdasarkan itulah Badan POM melalui sistem siber, meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Digital untuk men-take down,” kata Taruna Ikrar dalam acara detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’, Rabu (18/6/2025).
Menyesatkan di sini, lanjut Ikrar, antara lain ketika para penjual telah melanggar beberapa aturan, sehingga ini bisa merugikan para konsumen.
“Pelanggaran pertama dia (produknya) tidak ada registrasi Bada POM. Berarti kan tidak ada yang menjamin, tidak ada seleksi apakah produk ini aman atau tidak,” kata Ikrar.
“Kedua produk tersebut ada memberikan klaim (overclaim). Taruhlah produk kosmetik yang mengatakan ini dalam waktu (tertentu) pakai langsung kinclong, itu kan menyesatkan” sambungnya.
Pelanggaran lain yang ditemukan BPOM adalah ditemukannya unsur bahan kimia obat (BKO) dalam suatu produk. Padahal, konsumsi BKO ini harus sesuai dengan anjuran dokter.
“Ada juga obat tradisional yang diinformasikan ini bisa memperkuat kejantanan, ternyata di dalamnya mengandung obat kimia. Misalnya sildenafil kayak viagra, lalu tadalafil. Itu kan berbahaya, bisa menyebabkan (masalah) ke jantung,” sambungnya.
Dari 309 ribu tautan menyesatkan di perdagangan elektronik ini, lanjut Ikrar, sebagian besar adalah makanan sekitar 30 persen, obat 21 persen, lalu kosmetik 24 persen, suplemen kesehatan 15 persen, dan sisanya obat-obat tradisional.
(dpy/up)

Jakarta –
Promo tanggal kembar kerap dinanti konsumen lantaran menawarkan diskon harga miring. Namun, sebaiknya tetap perlu waspada, ada celah produsen menjual produk tidak sesuai dengan ketentuan.
Hal ini yang juga disoroti CEO Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi. Sebagai produsen salah satu suplemen herbal, setiap marketplace disebutnya menekan perusahaan untuk memberikan diskon bahkan hingga 40 persen demi mengikuti promo tanggal kembar maupun payday sale.
Ada kekhawatiran konsumen terlena dengan produk harga murah dan tidak lagi memastikan kualitas dan keamanan produk.
“Jadi itu orang-orang langsung impulsive buying. Jadi mereka yang nggak butuh pun beli. Harganya makin hancur sebenarnya, karena dipaksa diskon sama marketplace,” terang Dennis dalam acara detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’, Rabu (18/6/2025).
Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Namun ia mengklaim, BPOM RI selama ini sudah aktif melakukan pengujian sebelum produk dijual.
Selama berizin resmi BPOM RI, pihaknya memastikan konsumen mendapat kualitas, juga keamanan obat hingga kosmetik meski harga relatif murah. Sebelum produk dibuat, BPOM RI mewajibkan uji availability hingga stabilitas produk.
Dilanjutkan dengan izin good manufacturing practice (GMP) sebelum produsen bisa memproduksi. Khusus obat, juga memerlukan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
“Jadi pabriknya itu harus dapat lisensi dari kami. Terus yang berikutnya pada saat produk sudah dapat, setelah itu membutuhkan izin edar. Badan POM yang juga bertanggung jawab memberi nomor izin edar, lalu kemudian mau didistribusikan, obat, ada yang disebut dengan perusahaan besar farmasi, distributornya itu semuanya harus dapat izin dari kami, karena ada risiko,” terang Taruna di acara yang sama.
NEXT: Izin edar diperbarui secara berkala
Taruna menegaskan, BPOM RI melakukan pengawasan hingga post market. Untuk memastikan nihil celah pelanggaran post market juga dievaluasi dalam kurun dua hingga tiga tahun sekali.
Artinya, izin yang diberikan tidak serta merta berlaku seumur hidup. Otomatis selalu diperlukan kebaruan dan maintenance.
“Renewal itu juga untuk memastikan kualitas, kalau tidak ada renewal seumur hidup, boleh jadi setelahnya tidak ada quality control-nya.”
“Misal kalau pangan, kan ada juga pangan-pangan khusus, misalnya untuk bayi, kalau tidak dilakukan secara tepat, jangankan untuk kosmetik aja, kalau dia tidak ditempatkan pada tempat yang biasa storagenya atau gudangnya itu bisa bermasalah, kandungannya rusak, jadi harus ditindak,” pungkas dia.
Bukan hanya produk yang beredar di dalam negeri, ketentuan yang sama juga berlaku pada barang impor. Pasca mendapatkan surat keterangan impor, produk juga memerlukan sertifikasi dari BPOM RI.
Simak Video “Video: Respons BPOM soal Kinerjanya Kerap Dicibir Masyarakat”
[Gambas:Video 20detik]